Makalah Diare
Makalah Diare
Makalah Diare
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2007 dari Kemenkes, tingkat kematian
bayi berusia 29 hari hingga 11 bulan akibat diare mencapai 31.4% , adapun pada bayi
usis 1-4 tahun sebanyak 25.2 % bayi meninggal karena kekurangan cairan tubuh. Diare
masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, walaupun angka mortalitas telah
menurun tajam, tetapi angka mortalitas masih cukup tinggi. Kematian akibat penyakit
Diare di Indonesia juga terukur lebih tinggi dari Pneumonia (Radang Paru Akut) yang
selama ini didengungkan sebagai penyebab tipikal kematian bayi.
1. Tujuan Umum :
Tujuan penulisan makalah ini yaitu mendapatkan gambaran epidemiologi distribusi,
frekwensi, determinan, isu dan program penanganan penyakit diare
2. Tujuan Khusus :
a. Mampu memberikan perawatan yang tepat untuk pasien
b. Agar dapat mengetahui penyebab diare
c. Agar dapat mengetahui gejala diare
d. Agar dapat mngetahui cara penanggulangan diare
e. Agar dapat mengetahui cara pencegahan diare
IV. MANFAAT :
1. Agar mengetahui dan mempelajari lebih rinci tentang penyakit diare dan mampu
menerapkan teori-teori yang didapat di dalam institusi pendidikan
2. Sebagai salah satu sumber literature dalam perkembangan di bidang profesi
keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. PENGERTIAN DIARE
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekwensi berak lebih
dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk konsistensi tinja dari
penderita (Depkes RI. Kemenkes RI tentang pedoman P2D, Jkt 2002).
Jika ditilik dari defenisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan
konsistensi feses (tinja) lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja. Frekwensinya
bisa terjadi lebih dari dua kali sehari dan berkelangsungan dalam jangka waktu lama
tetapi kurang dari 14 hari . Seperti diketahui pada kondisi normal, orang biasanya buang
air sekali atau dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses padat atau keras.
b. Diare Bermasalah
Merupakan diare yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasite, intoleransi
laktosa, alergi protein susu sapi. Penularan secara Fecal-Oral kontak dari orang ke
orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga. Diare ini umumnya diawali oleh
diare cair kemudian pada hari kedua atau ketiga baru muncul darah dengan maupun
tanpa lendir. Sakit perut yang diikuti munculnya tenesmus dan badan terasa lemas.
c. Diare Persisten
Merupakan diare akut yang menetap, dimana titik sentral pathogenesis diare persisten
adalah kerusakann mukosa usus. Penyebab diare persisten sama dengan diare akut.
Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan disembarangan tempat.
Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah. Buatlah sarana sanitasi dasar yang
sehat di lingkungan tempat tinggal, seperti air bersih dan jamban/WC yang memadai.
Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya jarak antara
jamban (juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air sedikitnya 10 meter, agar
air tidak terkontaminasi. Dengan demikian warga bisa menggunakan air bersih untuk
keperluan sehari-hari untuk memasak, mandi dan sebagainya.
VIII. PERTOLONGAN PERTAMA
Bila sudah terlanjur terserang diare, upaya pertolongan pertama yang perlu segera
dilakukan. Minum air oralit sebanyak mungkin, satu bungkus kecil oralit dilarutkan ke
dalam 1 gelas air masak (200 cc). jika oralit tidak tersedia, buatlah larutan gula garam.
Ambil air masak satu gelas, masukan dua sendok the gula pasir, dan seujung sendok teh
garam dapur, aduk rata dan berikan kepada penderita. Sebaiknya diberikan makanan yang
lunak dan tidak merangsang lambung, serta makanan ekstra yang bergizi sesudah
muntaber.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian
Sumber
Metode
Ruang
IV. KELUHAN
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Keluhan Umum
Kesadaran
Nadi
Pernapasan
V. PEMERIKSAAN DOKTER
Fisik
Diagnose
Tindakan
A. KESIMPULAN
Sekitar 80 % kematian karena diare terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun. Diare
merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita, nomor 3 bagi bayi, serta
nomor 5 bagi semua umur.
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahya frekwensi berak lebih dari
biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari
penderita.
B. SARAN
Berdasarkan data-data di atas, maka dianggap perlu untuk membahas mengenai
persoalan penyakit diare sebagai penyumbang penyebab tertinggi kedua kematian anak,
sehingga semua pihak dapat mengupayakan strategi dalam rangka mengurangi kematian anak
akibat diare demi peningkatan kualitas anak.
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman pemberantasan Penyakit Diare. Edisi ketiga. Depkes RI. Direktorat Jenderal PPM &
PL tahun 2007
Ngastiah, editor Setiawan, S.Kep. Buku Keperawatan Anak Sakit, ECG. Jakarta, 1997
Mansjoer, arif dkk 2000, Kapita Selekta. Edisi Jilid 4. Jakarta, Media AESCALAPIUS FKU