Laprak Kadar Karbohidrat - Dhifal
Laprak Kadar Karbohidrat - Dhifal
Laprak Kadar Karbohidrat - Dhifal
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGETAHUAN DAN ANALISIS DAN BAHAN ALAM
(Penentuan Kadar Karbohidrat)
Oleh :
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari dilaksanakannya praktikum ini yaitu praktikan mampu
menentukan kadar pati dengan metode Luff Schoorl dan menentukan kadar serat
kasar dari suatu bahan.
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.2 Instrumen
1. Alat refluks
2. Blender
3. Hot plate
4. Kondensor
5. Mantle heater
6. Oven
7. Timbangan analitik
3.1.3 Bahan
1. Alkohol 96%
2. Amilum 1%
3. Apel 25 gram
4. H2SO4 0,255 N
5. H2SO4 25%
6. HCl 2,5%
7. Indikator PP 1%
8. Jagung 25 gram
9. K2SO4 10%
10. Kentang 25 gram
11. KI 30%
12. Larutan luff schoorl
13. Larutan Na2S2O3 0,1 N
14. NaOH 0,313 N
15. NaOH 4 N
16. Wortel 25 gram
3.2 Prosedur
3.2.1 Prosedur Penentuan Kadar Pati
1. Sampel halus ditimbang sebanyak 25 gram.
2. Sampel ditambahkan 30 ml akuades, diamkan selama 1 jam sambil diaduk
setiap 10 menit.
3. Endapan dicuci dengan 250 ml akuades.
4. Residu dipindahkan kedalam erlenmeyer 250 ml. ditambahkan 200 ml HCl
2,5% dan refluks selama 2,5 jam.
5. Didinginkan lalu dinetralkan dengan NaOH menggunakan indikator PP 1%
6. Sampel dipindahkan kedalam labu ukur 250 ml, tepatkan sampai tanda
batas, kocok dan saring.
7. Prosedur dilakukan seperti penetapan gula total.
Perhitungan :
[Na2S2O3]
A = (Vblanko -Vtitrasi) × 0,1
Perhitungan :
MResidu = M(Cawan + Kertas + Residu) – MCawan – MKertas
HASIL PENGAMATAN
[Na2S2O3]
A = (Vblanko -Vtitrasi) × 0,1
0,0980
A = (24,5 – 13,1) × 0,1
11,172−11
µGP = 27,6 + × (30,3 − 27,6)
12−11
µGP = 28,0644 mg
µGP
µGP total = × 𝐹𝑝 × 100%
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
28,0644
µGP total = × 100 × 100%
25115,2
[Na2S2O3]
A = (Vblanko -Vtitrasi) × 0,1
0,0980
A = (24,5 – 19,1) × 0,1
5,292−5
µGP = 12,2 + × (14,7 − 12,2)
6−5
µGP = 12,93 mg
µGP
µGP total = × 𝐹𝑝 × 100%
𝑀𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
12,93
µGP total = × 100 × 100%
25050,6
5.1 Preparasi
Preparasi pada praktikum yaitu menyiapkan reagen-reagen yang akan
digunakan dalam praktikum. Contohnya membuat reagen Asam Sulfat, Larutan KI,
Alkohol 95%, Natrium Hidroksida dan Kalium Sulfat. Preparasi dilakukan dengan
cara pengenceran bahan, baik itu bahan padatan maupun cairan. Larutan yang
sangat asam maupun sangat basa dilakukan secara hati-hati dan disiapkan baskom
air untuk mencegah energi panas yang dihasilkan terlalu tinggi. Larutan asam
diencerkan di dalam ruang asam.
Serat kasar dapat ditentukan bila kertas saring yang digunakan sudah dalam
konstan. Keadaan konstan artinya melakukan siklus pengeringan dan penimbangan
secara terus menerus sampai dua hasil timbangan terakhir hanya berbeda sekitar
antara 0,02 sampai 0,05 gram. Dalam melakukan pengonstanan, hanya dilakukan
dua kali siklus karena hasil timbangan sudah langsung konstan. Massa timbangan
yang dilakukan dalam penghitungan yaitu massa terakhir yang timbang.
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, terdapat beberapa
kesimpulan diantaranya :
1. Suatu bahan biasanya mengandung kandungan karbohidrat, yaitu pati, serat
dan lain sebagainya;
2. Kadar pati dalam bahan dapat diuji dengan beberapa perlakukan dan
dihitung dengan bantuan tabel Luff Schoorl;
3. Penentuan kadar serat kasar dapat dilakukan dengan cara memecah
karbohidrat dan membuang zat lain yang tidak dibutuhkan sehingga
menyisakan residu yaitu serat kasar dan ditimbang;
4. Bahan yang akan diuji sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu untuk
mendapat data hasil praktikum yang lebih optimal.
6.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran
diantaranya :
1. Selama praktikum, lebih baik mem-plot setiap pratikan secara lebih efektif
agar tidak terjadi ketidak kondusifan praktikum sehingga mengganggu
prosedur dan praktikum dan pemahaman praktikan yang kurang;
2. Pelaksanaan waktu praktikum yang kurang efektif mengakibatkan kurang
kondusifnya praktikum dan sangat menghambur-hamburkan waktu
sehingga dibutuhkan perencanaan lebih matang sebelum dilakukannya
praktikum.
3. Dalam berpraktikum, harus selalu mencatat apapun yang terjadi dan posisi
dari suatu alat dan bahan sehingga mencegah terjadi miskomunikasi antar
praktikan.
DAFTAR PUSTAKA