Bab 1 Praktikum Hidrostatika
Bab 1 Praktikum Hidrostatika
Bab 1 Praktikum Hidrostatika
PENDAHULUAN
1
tersebut maka kita dapat membandingkan besar atau kecilnya tekanan yang
dihasilkan.
2
1.5 Manfaat Praktikum
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
(center presseure) sejajar dengan Cm (center mass)
(sumber : https://www.academia.edu)
2.3 Fluida
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car,
air dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-
benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam fluida karena
tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat
cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena
sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Fluida
merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam
di dalamnya.
(Sumber:http://fisikadedek.blogspot.com/2013/05/fluida-statik-dan-
dinamis.html)
Fluida dibagi menjadi dua kelompok, yaitu fluida statis dan dinamis
1. Fluida statis
Fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida
dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar
partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel
fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak
memiliki gaya geser. Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi
menjadi statis sederhana dan tidak sederhana. Contoh fluida yang diam
secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya oleh gaya
apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air
tersebut bergerak. Fluida Statis memiliki sifat – sifat fisis, di antaranya:
1. Massa Jenis
2. Tegangan Permukaan
3. Kapilaritas
4. Viskositas
5
2. Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang
bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini
dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap waktu),
tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental,
tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran). Berikut Contoh
gambar dari fluida dinamis:
a. Hukum bernouli
Hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi
yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa
jumlah tekanan (p), energi kinetik per satuan volume, dan energi
potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama pada setiap
titik sepanjang suatu garis arus. Jika dinyatakan dalam persamaan
menjadi:
…..2.2
Keterangan:
p = tekanan air (Pa)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan gravitasi
h = ketinggian air
(Sumber:http://fisikadedek.blogspot.com/2013/05/fluida-statik-dan-
dinamis.html)
6
Sifat fisis fluida statis, diantaranya:
1. Massa Jenis
Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda homogen
disebut massa jenis, yaitu massa per satuan volume. Jadi massa jenis
adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa
jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih
rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih
rendah (misalnya air). Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
m
ρ= .......................................................... (2.3)
v
Keterangan:
ρ = massa jenis (kg/m3)
V = volume (m3)
m = massa benda (kg)
2. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan adalah kecenderungan permukaan zat cair
untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu
lapisan elastis. Secara matematis, tegangan permukaan dirumuskan
sebagai berikut.
F
𝛾= .........................................................(2.4)
L
Keterangan:
𝛾 = Tegangan permukaan (N/m)
F = Gaya (N)
L = Panjang permukaan (m)
3. Kapilaritas
Kapilaritas atau disebut juga gaya kapiler adalah peristiwa
meresap nya zat air melalui celah-celah sempit atau pipa
7
kapiler. Karena kapilaritas, minyak tanah yang berada dibawah
bergerak naik melalui sumbu kompor yang terbuat dari kain yang
berpori-pori kecil, begitu juga yang terjadi di pipa-pipa kapiler dibawah
ini.
2γ 𝑐𝑜𝑠θ
h= ............................................(2.5)
ρgr
Keterangan:
h = Kenaikan atau penurunan zat cair dalam pipa kapiler (m)
𝛾 = Tegangan permukaan (N/m)
𝜃 = Sudut kontak
𝜌 = Massa jenis (kg/m3)
g = Percepatan gravotasi (m/s2)
r = Jari-jari pipa kapiler (m)
4. Viskositas
Viskositas merupakan suatu cara untuk menyatakan berapa daya
tahan dari aliran yang diberkan terhadap suatu cairan. Kebanyakan dari
8
viscometer digunakan untuk mengukur kecepatan suatu cairan yang
mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler). Definisi lain dari viskositas
ialah ukuran yang menyatakan kekentalan dari suatu cairan atau fluida.
(sumber : https://rumus.co.id)
Besarnya momen inersia (I) suatu benda bermassa yang memiliki titik
putar pada sumbu yang diketahui dirumuskan sebagai berikut:
I = mR2 ......................................................(2.6)
Keterangan:
m = Massa partikel atau benda (kg)
R = Jarak terhadap sumbu putar (m)
9
Pembahasan mengenai hal ini cukup menarik karena akan melibatkan
beberapa peristiwa di sekitar kita. Suatu konsep dasar yang melandasi
pembahasan ini yaitu Hukum Archimedes. Hukum Archimedes berbunyi:
“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
memperoleh gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat
cair yang dipindahkannya”. Akibat adanya gaya apung, berat beda di dalam
zat cair akan berkurang, sehingga benda yang diangkat di dalam zat cair
akan lebih ringan dari pada benda yang diangkat di darat. Seakan benda
berkurang bila benda dimasukan ke zat cair atau air. Karena adanya sebuah
gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima oleh benda.
1. Kapal Selam
Aplikasi Hidrostatik diterapkan pada kapal selam. Kapal selam
merupakan kapal yang dapat mengubah-ubah massa jenisnya agar dapat
menyelam, melayang dan mengapung di permukaan air. Untuk mengubah
massa jenisnya, kapal selam menambahkan massa atau mengurangi
10
massanya dengan cara memasukkan air atau mengeluarkan air. Agar dapat
menyelam, kapal selam memasukkan air sehingga massa kapal bertambah
besar, begitu pula sebaliknya jika kapal selam ingin kembali muncul ke
permukaan.
2. Infus
Sebelum dipasangi infus, tubuh pasien harus diukur terlebih dahulu
tekanan darahnya. Setelah diukur baru kemudian dipasangi infus. Posisi
infus diatur sedemikian rupa agar tekanan aliran dari cairan infus lebih besar
dari tekanan darah. Jika tekanan infuslebih kecil dibandingkan tekanan
darah maka darah akan masuk kedalam kantung infus.
Praktikum
11
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
b. Cawan.
12
c. Mistar.
d. Kuadran.
e. Beban.
13
f. Dudukan Poros Bearing.
14
3.3 Diagram Alir Praktikum
Adapun diagram alir praktikum modul tekanan hidrostatik adalah,
sebagai berikut :
Mulai
Literatur
Analisa
Data
Kesimpulan
Selesai
15
3.4 Tahapan Praktikum
Adapun prosedur pada praktikum ini adalah, sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengisi akuarium dengan air secukupnya.
3. Mengatur panjang lengan dari poros hingga center cawan beban
variasi dalam keadaan seimbang.
4. Meletakkan massa pembebenan pada cawan lalu diisi kembali dengan
air hingga poros tersebut kembali seimbang.
5. Melihat berapa ketinggian air tersebut dari dasar sampai atas dengan
mengukurnya menggunakan penggaris.
6. Mencatat hasil pengamatan.
7. Melakukan tahapan 1-6 kembali dengan menambahkan beban yang
berbeda.
8. Membuang air dari dalam akuarium melalui pipa yang sudah
disediakan.
9. Mengeringkan akuarium dengan cara di lap.
10. Merapihkan kembali alat dan bahan yang sudah digunakan.
16
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
2mL
hf p
xy 2
Percobaan 1 hf praktek
2.(0,001 𝑘𝑔).(0,735𝑚)
= 𝑘𝑔 = 0,0132 m
1000 3 .(0,21𝑚).(0,0232 𝑚)
𝑚
Percobaan 2 hf praktek
2.(0,002 𝑘𝑔).(0,735𝑚)
= 𝑘𝑔 = 0,0224 m
1000 3 .(0,21𝑚).(0,0252 𝑚)
𝑚
Percobaan 3 hf praktek
2.(0,003 𝑘𝑔).(0,735𝑚)
= 𝑘𝑔 = 0,0233 m
1000 3 .(0,21𝑚).(0,0262 𝑚)
𝑚
Percobaan 4 hf praktek
2.(0,004 𝑘𝑔).(0,735𝑚)
= 𝑘𝑔 = 0,0311 m
1000 3 .(0,21𝑚).(0,0302 𝑚)
𝑚
Percobaan 5 hf praktek
17
2.(0,005 𝑘𝑔).(0,735𝑚)
= 𝑘𝑔 = 0,030 m
1000 3 .(0,21𝑚).(0,0342 𝑚)
𝑚
Percobaan 6 hf praktek
2.(0,006 𝑘𝑔).(0,735𝑚)
= 𝑘𝑔 = 0,029 m
1000 3 .(0,21𝑚).(0,0352 𝑚)
𝑚
Percobaan 7 hf praktek
2.(0,007 𝑘𝑔).(0,735𝑚)
= 𝑘𝑔 = 0,034 m
1000 3 .(0,21𝑚).(0,0382 𝑚)
𝑚
y
b. Perhitungan hfteori H
3
y
hfteori H
3
y
Percobaan 1 hfteori H
3
0,023𝑚
= 0,27 - = 0,262 m
3
y
Percobaan 2 hfteori H
3
0,025𝑚
= 0,27 - = 0,262 m
3
y
Percobaan 3 hfteori H
3
0,026𝑚
= 0,27 - = 0,262 m
3
y
Percobaan 4 hfteori H
3
0,030𝑚
= 0,27 - 3
= 0,260 m
y
Percobaan 5 hfteori H
3
0,034𝑚
= 0,27 - = 0,259 m
3
y
Percobaan 6 hfteori H
3
0,035𝑚
= 0,27 - = 0,259 m
3
18
y
Percobaan 7 hfteori H
3
0,038𝑚
= 0,27 - = 0,258 m
3
c. Perhitungan Cpx
x
Cpx
3
Percobaan 1 Cpx
0,21𝑚
= = 0,067 m
3
Percobaan 2 Cpx
0,21𝑚
= = 0,067 m
3
Percobaan 3 Cpx
0,21𝑚
= = 0,067 m
3
Percobaan 4 Cpx
0,21𝑚
= = 0,067 m
3
Percobaan 5 Cpx
0,21𝑚
= = 0,067 m
3
Percobaan 6 Cpx
0,21𝑚
= = 0,067 m
3
Percobaan 7 Cpx
0,21𝑚
= = 0,067 m
3
y
d. Perhitungan Cp y
3
y
Cp y
3
y
Percobaan 1 Cp y
3
0,0104𝑚
= = 0,00347 m
3
19
y
Percobaan 2 Cp y
3
0,0104𝑚
= = 0,00347 m
3
y
Percobaan 3 Cp y
3
0,0104𝑚
= = 0,00347 m
3
y
Percobaan 4 Cp y
3
0,0104𝑚
= = 0,00347 m
3
y
Percobaan 5 Cp y
3
0,0104𝑚
= = 0,00347 m
3
y
Percobaan 6 Cp y
3
0,0104𝑚
= = 0,00347 m
3
y
Percobaan 7 Cp y
3
0,0104𝑚
= = 0,00347 m
3
e. Perhitungan Fthrust :
y2
Fthrust gx
2
Percobaan 1 Fthrust
0,0232 𝑚
= (1000 k/𝑚3 ). (9,8 m/𝑠 2 ). (0,21). = 0,544 N
2
Percobaan 2 Fthrust
0,0252 𝑚
= (1000 k/𝑚3 ). (9,8 m/𝑠 2 ). (0,21). = 0,643 N
2
Percobaan 3 Fthrust
0,0262 𝑚
= (1000 k/𝑚3 ). (9,8 m/𝑠 2 ). (0,21). = 0,696 N
2
Percobaan 4 Fthrust
20
0,0302 𝑚
= (1000 k/𝑚3 ). (9,8 m/𝑠 2 ). (0,21). = 0,926 N
2
Percobaan 5 Fthrust
0,0342 𝑚
= (1000 k/𝑚3 ). (9,8 m/𝑠 2 ). (0,21). = 1,189 N
2
Percobaan 6 Fthrust
0,0352 𝑚
= (1000 k/𝑚3 ). (9,8 m/𝑠 2 ). (0,21). = 1,260 N
2
Percobaan 7 Fthrust
0,0382 𝑚
= (1000 k/𝑚3 ). (9,8 m/𝑠 2 ). (0,21). = 1,486 N
2
hf
Percobaan hf teori F thrust Cpx Cpy
praktek
21
Berikut analisa dari grafik hf teori dengan hf praktek:
0.3
0.29
0.28
0.27
0.26
0.25
0.24
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
hf teori hf praktek
1 0.0132 0.00017
2 0.0224 0.0005
3 0.0233 0.00054
4 0.0311 0.00097
5 0.03 0.0009
6 0.029 0.00084
7 0.034 0.00116
7.(0.0007261)− (0.0007261)
=√ 7.(7−1)
= 0,01018
C. Berikut tabel nilai kuadrat hf teori
Tabel 4.5 Nilai kuadrat hf teori
22
Percobaan hf teori hf teori2
1 0.262 0.0686
2 0.262 0.0686
3 0.262 0.0686
4 0.26 0.0676
5 0.259 0.0671
6 0.259 0.0671
7 0.258 0.0666
7.(0.0677)− (0.0677)
=√ 7.(7−1)
= 0,0983
0,010182
= √ = 0,063
7
0,09832
= √ = 0,0589
7
0.437
F. Nilai Mean hf praktek = = 0,0624
7
23
0.414
G. Nilai Mean hf teori = = 0,0591
7
24