0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
45 tayangan42 halaman

Teknik Steril

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 42

PRINSIP TEKNIK STERIL

& ILUSTRASI PELAKSANAANNYA

By:
HIPKABI
Tujuan Pembelajaran.....

Mampu memahami
tentang prinsip
steril &
mengaplikasikan
dalam lingkup kerja
di Kamar Bedah
Prinsip Tehnik Steril.......
Yg harus diperhatikan !!!

Perawat OK dalam bekerja: Teliti & Berhati-hati


Scrub Nurse & Circulating Nurse harus
memahami setiap prosedur yg dilakukan
Mempertahankan jarak aman daerah yg steril
& tidak steril
Pada saat drapping menggunakan linen, Duk steril
diletakkan pd lap.op, dibuka kebawah & menjauh
Anggota tim bedah yg telah cuci tangan selalu
membuka kain penutup dari daerah yg steril ke daerah
yg tidak steril
Setiap duk steril yg berada di bawah batas
pinggang sudah dianggap terkontaminasi
Prinsip Tehnik Steril....... (lanjutan)
Lubang,robekan atau luka sekecil apapun merupakan
Pintu masuk kuman sehingga daerah steril menjadi
terkontaminasi

Pada saat melakukan drapping harus 2 orang


Tepi dari lipatan duk steril di letakkan sangat
dekat dengan daerah operasi
Pakailah duk klem pada pada setiap sudut duk
steril yg membingkai daerah sayatan
Tim bedah yg memakai baju steril harus selalu
menghadap daerah yg sudah tertutup alat tenun
steril
Bila alat tenun terkontaminasi harus segera di
ganti
Gambar 1.
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application

• Menjaga posisi steril


tangan dan pergelangan
tangan

Jas dipertahankan steril


hanya dari pinggang ke
bahu, tangan hingga
lengan diangkat ke depan
Gambar 2.
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application

Membuka bungkusan duk steril • Perawat mengangkat bagian


luar pembungkus dengan
memegang pada bagian
luarnya
• Tangan diletakkan pada
lipatan kain untuk
menghindari kontaminasi
dengan isi bungkusan
• Area yang dipegang
diturunkan kebawah menutupi
meja yang tidak steril; bagian
dalam pembungkus (sekarang
penutup meja) tetap steril
Gambar 3.
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application

Memasang sarung meja mayo • Mulai menutupi standar


mayo (mayo stand)
• Tangan perawat instrumen
terlindungi dalam lipatan
kain
• Lipatan kain ditahan oleh
lengan dengan posisi
mebengkokkan siku untuk
mencegah jatuhnya duk
sampai dibawah pinggang
• Kaki pada dasar standar
menstabilkan posisinya
Gambar 4. ( lanjutan…)
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application

Memasang sarung meja mayo

• Menyelesaikan
menutupi standar mayo

• Tangan terlindungi
dalam lipatan kain
Gambar 5.
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application

Menutup meja kecil dengan duk • Perawat instrumen yang


sudah steril menutupi meja
kecil dengan duk
• Para perawat yang sudah
steril jangan memasuki area
yang tidak steril. Oleh sebab
itu perawat instrumen mula-
mula menutupi bagian meja
yang tidak steril yang
terdekat dengannya,
kemudian yang terjauh
• Lindungi jas dengan berdiri
jauh dari meja
Gambar 6.
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application

Menutupi meja tidak steril yang


besar • Perawat instrumen
memegang duk meja steril
yang dilipat dengan posisi
tinggi di atas meja dan
meletakkannya ditengah-
tengah meja dengan berdiri
jauh dari meja untuk
melindungi jasnya dari
kontaminasi
Gambar 7.
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application
Membuka lipatan duk steril • Perawat instrumen
diatas meja
membuka lipatan duk meja
steril
• Perawat instrumen berdiri
jauh dari meja yang tidak
steril dan mula-mula
membuka duk yang
terdekat dengannya
• Perhatikan bahwa tangan
diletakkan dibagian dalam
duk penutup yang steril
untuk melindungi tangan
tersebut
Gambar 8.
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application
Membuka lipatan duk steril
diatas meja • Perawat instrumen
melanjutkan membuka lipatan
duk meja steril
• Jangan diletakkan dibagian
dalam duk penutup yang steril
untuk melindungi tangan
tersebut
• Perawat instrumen sekarang
boleh mendekati meja. Karena
sekarang jas terlindungi oleh
duk
Gambar 9.
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application
Urutan seorang petugas yang steril mengelilingi petugas
lainnya yang juga steril
Gambar 10.
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application
Memasukkan mata pisau skalpel (scalpel blade) pada
pemegang pisau
Gambar 11.
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application

 Meletakkan bungkusan
benang steril kedalam
waskom / meja
instrument
Gambar 12 - 13.
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application

Cara mengambil isi dari Perawat sirkulasi mengeluarkan


bungkusan / Pack benang benang steril dari kemasan
luarnya dengan forcep steril
Gambar 14.
Principles of Sterile Technique & Illustrations of Application

MENUANG CAIRAN KE DALAM


WASKOM STERIL
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
dalam Menjamin Sterilitas
Kuku petugas harus pendek

Harus membatasi gerakan tubuh agar bagian yang steril tidak


menyentuh bagian atau alat yang tidak steril

Harus menjaga jarak yang aman dari alat yang non-steril (minimal
30 cm)

Memperhatikan sterilisasi bagian depan dan punggung badan


sebatas pinggang ke atas

Harus selalu menghadap ke area steril

Posisi tangan paling rendah sebatas pinggang dengan cara


melipatkan kedua tangan didepan dada
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
dalam Menjamin Sterilitas
Semua petugas terutama yang berada di area steril berbicara
seperlunya

Mencuci tangan sesuai prosedur

Mempertahankan sterilitas tangan, dengan cara posisi tangan


berada di dada

Sebelum memakai jas steril agar memeriksa keutuhan jas

Sarung tangan dikenakan setelah memakai jas steril

Sarung tangan yang dikenakan harus sesuai ukuran tangan

Pada saat dan selama memakai sarung tangan, tidak boleh


menyentuh benda tidak steril
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
dalam Menjamin Sterilitas
Sebelum bekerja periksa ada/tidak kebocoran sarung tangan

Jika bersisipan jalan, posisi badan harus saling membelakangi

Harus menjaga jarak yang aman dari alat steril

Petugas lain tidak boleh melintas didepan tim bedah yang sudah
memakai baju steril
Setiap pergantian operasi, harus ganti jas operasi dan sarung
tangan

Petugas bicara seperlunya, khusus pada pasien dengan pembiusan


regional (lumbal anestesi)

Buka tutup pintu dan jumlah petugas di kamar operasi di batasi


PENUTUP

Perawat bedah harus


bekerja secara profesional.

Perawat bedah harus


bekerja dengan kesadaran
dan tanggung jawab yang
tinggi.
PEMBERSIHAN
KAMAR OPERASI

Oleh:
RAHMAT
Pp hipkabi
Tujuan Pembelajaran
UMUM :
Peserta diharapkan mampu menguasai
dan dapat mengaplikasikan tehnik
pembersihan di kamar operasi secara
baik dan benar
KHUSUS :
a. Peserta mengerti tentang tujuan penerapan
tehnik pembersihan Kamar operasi.
b. Peserta mampu menjelaskan cara pembersihan
kamar operasi dengan benar.
c. Peserta mampu menjelaskan waktu
pembersihan kamar operasi.
d. Peserta mampu menjelaskan cara menyiapkan
bahan desinfektan yang digunakan untuk
pembersihan kamar operasi.
PENDAHULUAN
Data tingkat terkontaminasi (Harold Elis,at all Australia (2002):
Operasi bersih: 1%
Op.bersih tercemar: 10%
Op.tercemar:15%
Operasi kotor: 40%
Data dari 11 RS di Jakarta (WHO 2004):
ILO 18,9%

Kemungkinan penyebab:
Kondisi instrumen bedah, kebersihan OK, alat-alat kedokteran
Pengertian
…..
Adalah tindakan yang
dilakukan untuk mencegah
terjadinya kontaminasi oleh
mikroorganisme pada
jaringan atau bahan-bahan
dengan cara menghambat
atau menghancurkan
tumbuhnya microorganisme.
Tujuan
PEMBERSI Mengurangi debu, kotoran
HAN
KAMAR Membunuh kuman-kuman /
organisme
OPERASI:
Mencegah penyebaran bakteri
dalam kamar operasi

Mencegah timbulnya infeksi luka


operasi.
PRINSIP-PRINSIP DASAR
PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI (1)
Pembagian zona ruangan
harus jelas batasnya.

Pembersihan permukaan horisontal


dimulai dari yang terjauh, atau dari
yang tertinggi ke yang rendah.

Pembersihan dilakukan saat tidak


ada pasien

Hindari metode pembersihan yang


menghasilkan aerosol

Kain pel atau lap harus dibersihkan


dan dikeringkan setelah dipakai
PRINSIP-PRINSIP DASAR PEMBERSIHAN
KAMAR OPERASI (2)

Bila ditemukan darah atau cairan


tubuh lainnya pada lantai saat
operasi berlangsung,tutplah dengan
kain yang mengandung clorin.

Tidak perlu menutup kamar operasi


setelah ada operasi kotor atau
terinfeksi.

Kontak time setelah dilakukan


pembersihan dengan menggunakan
desinfectan adalah 10-15 menit
Cara Pembersihan
Kamar Operasi

Cara pembersihan kamar operasi ada 3


macam :
• Cara pembersihan rutin/harian
• Cara pembersihan mingguan
• Cara pembersihan sewaktu.
Cara Pembersihan Harian

Pembersihan rutin yaitu pembersihan sebelum dan


sesudah penggunaan kamar operasi agar siap pakai:

o Semua permukaaan peralatan yang terdapat


didalam kamar operasi harus dibersihkan dengan
menggunakan desinfektan
o Permukaan meja operasi dan matras harus
diperiksa dan dibersihkan.
o Ember tempat sampah harus dibersihkan setiap
selesai dipakai, kemudian pasang plastic yang baru
Cara Pembersihan
Harian

o Noda-noda yang ada pada dinding harus


dibersihkan.
o Lantai dibersihkan kemudian dipel dengan
menggunakan cairan desinfektan
o Air bilasan dalam ember setiap kotor
harus diganti dan tidak boleh untuk kamar
operasi yang lain.
Cara Pembersihan MINGGUan

• Dilakukan secara teratur setiap minggu sekali


• Meliputi seluruh kamar operasi, rg.
persiapan alat, RR, peralatan kamar operasi,
dll.
• Perhatian harus ditujukan pada bagian
peralatan yang dapat menjadi tempat
berakumulasinya mikroorganisme, seperti
bagian dari meja operasi, dibawah matras.
Cara Pembersihan SEWAKTU
 Pembersihan sewaktu dilakukan bila kamar
operasi digunakan untuk tindakan
pembedahan pada kasus infeksi, dengan
ketentuan sbb :
 Pembersihan kamar operasi secara
menyeluruh, meliputi dinding, meja operasi,
meja instrument dan semua peralatan yang
ada di kamar operasi
 Pemakaian kamar operasi untuk pasien
berikutnya diijinkan setelah pembersihan
secara menyeluruh selesai

DESINFEKTAN YANG DIANJURKAN CHLORIN


Persiapan

MOP
KAIN PEL
EMBER
SIKAT LANTAI
CAIRAN DESINFEKTAN
LOBI
PENARIK AIR
PROSEDUR PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI (1)

Petugas menggunakan APD lengkap

Untuk pembersihan lantai, siapkan dua bh


wadah :
Wadah 1: campuran Sodium hipoklorit
0,5 %, atau, Didecyldimetyl amonium
chloride 1,5 % dalam 1 liter air.

Wadah 2: air bersih untuk membilas kain


pembersih setelah kontak dg area yg
didesinfeksi.

Ganti larutan bila sudah kotor atau


terlihat keruh.
PROSEDUR PEMBERSIHAN KAMAR OPERASI (2)
Setelah prosedur desinfeksi selesai:
a. Bersihkan kain pembersih, lalu
rendam dalam larutan chlorin 0,5%
atau Didecyldimetyl amonium
chloride 1,5 % selama 2 menit.

Lepas sarung tangan,apron dan


masukan ke wadah untuk dilakukan
dekontaminasi lebih lanjut.

Lepas masker dan masukan ke tempat


sampah infeksius

Lepas sepatu boot. Cuci tangan pakai


sabun chlorhexidine dan bilas dengan
air mengalir.
PROSEDUR PEMBERSIHAN PLAVON &
DINDING
Rendam lap bersih dalam larutan
didecyldimetyl amonium chloride 1,5 %.

Bersihkan bagian teratas plafon


kemudian bagian dinding.

Pengelapan dilakukan dengan gerakan


satu arah

Setelah selesai bersihkan/ cuci lap


menggnakan sabun dan air mengalir.

Biarkan plavon dan dinding yang sudah


dibersihkan mengering sendiri.
PROSEDUR PEMBERSIHAN LANTAI EPOKSI

Lantai tidak boleh disiram air.

Pembersihan dilakukan dari area steril


hingga area non steril

Lantai disikat dengan mesin khusus


(brushing) menggunakan campuran air
dan detergen.

Setelah brushing selesai, lakukan


pembersihan menggunakan larutan
didecyldimetyl amonium chloride 1,5 %.

Diamkan 15 mnt hingga mengering sendiri


dan tidak boleh dilewati/diinjak.
PROSEDUR PEMBERSIHAN MEJA OP,LAMPU
OP,OUTLET GAS DAN ALAT-ALAT MEDIK

Siapkan lap khusus / lembut

Semprotkan cairan yang


mengandung didecyldimetyl
amonium chloride 1,5 % /
benzalkonium chloride ke kain lap.

Pengelapan dilakukan dengan


gerakan satu arah

Biarkan area yang sudah dibersihkan


mengering sendiri.
KESIMPULAN

 Kebersihan kamar operasi wajib


dilakukan dalam kondisi apapun
 Perawat kamar bedah bisa
menetukan jenis desinfektan
yang digunakan di kamar operasi.
 Seluruh petugas harus mentaati
area yang ada di kamar operasi
sehingga tidak terjadi transmisi
mikroorganisme
 Melakukan pembersihan kamar
operasi harus baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai