Makalah Sistem Moneter International
Makalah Sistem Moneter International
Makalah Sistem Moneter International
Disusun Oleh:
ICHSAN FADILAH ( 172016 )
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan waktu,
kesehatan dan pemikiran yang baik sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Manajemen Keuangan Internasional ini sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan. Makalah ini membahas tentang SISTEM MONETER
INTERNASIONAL
Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah
tersusun. Namun, hanya membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai
referensi. Semoga dengan makalah ini dapat memberikan tambahan pada materi
yang terkait dengan SISTEM MONETER INTERNASIONAL
Kami sebagai penyusun tidak lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami mohon maaf atas segala kekurangannya.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak adia sebagai pengajar mata
kuliah Manajemen Keuangan Internasional yang telah memberikan arahan kepada
kami dalam penyusunan makalah ini, tidak lupa pula kepada rekan-rekan yang telah
ikut berpartisipasi sehingga makalah ini selesai pada waktunya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB II . PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem Moneter Internasional ........................ 4
2.2. Sejarah Sistem Moneter Internasional ............................. 5
2.3. Sistem Penetapan Kurs Mata Uang ................................. 7
2.4. Cara Melakukan Transaksi Internasional ........................ 8
2.5. Kelemahan Sistem Moneter Internasional ...................... 13
BAB III. PENUTUP
3.1. Simpulan .......................................................................... 16
Daftar Pustaka .................................................................................. 17
Lampiran ......................................................................................... 18
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada saat kita berbicara tentang moneter maka masalah utama yang
sering kita bicarakan adalah berkaitan dengan uang. Setiap negara
mempunyai mata uang sendiri dan mata uang itu menunjukkan nilai
barangnya. Begitu juga dengan sistem moneter internasional ini mengacu
pada institusi-institusi dimana pembayaran atas transaksi lintas negara
dilaksanakan. Sistem ini menentukan bagaiman kurs tukar asing ditentukan
dan bagaimana pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar.
Sistem moneter internasional merupakan sistem keuangan yang berlaku
untuk semua negara di dunia yang membahas tentang pembayaran atas
transaksi lintas negara. Sistem moneter internasional yang berfungsi dengan
baik akan memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi, serta
mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Pembahasan inti dari sistem
moneter internasional adalah menentukan pengaturan sistem kurs tukar.
Semenjak dimulainya sistem standar emas hingga abad ke 20, sistem
moneter internasional telah mengalami pasang surut. Perubahan dari sistem
ke sistem yang lain diakibatkan oleh gejolak ekonomi pada saat itu. Sampai
saat ini pun sistem moneter internasional masih menjadi perhatian semua
negara dan masih ingin merubah sistemnya menjadi lebih berfungsi optimal.
Untuk itu penulis akan membahas terkait dengan “Sistem Moneter
Internasional”.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan sistem moneter interasional ?
b. Bagaimana sejarah dan perkembangan sistem moneter internasional ?
c. Bagaimana system penetapan kurs mata uang?
d. Bagaimana cara melakukan transaksi pembayaran internasional?
e. Apa kelemahan sistem moneter internasional ?
1.3. Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari sistem moneter internasional.
b. Mengetahui sejarah dan perkembangan sistem moneter internasional.
c. Mengetahui proses penetapan kurs mata uang.
d. Mengetahui cara melakukan transaksi pembayaran internasional.
e. Mengetahui kelemahan sistem moneter internasional.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem Moneter Internasional
4
2.2. Sejarah Sistem Moneter Internasional
5
negara Eropa yang sangat memerlukan uang /dana untuk memulihkan keadaan
ekonominya. Satu-satunya sumber adalah Amerika Serikat, sehingga dolar
banyak diminta. Konsekuensinya, emas menjadi tergeser oleh dolar. Sebab,
disamping memiliki tenaga beli yang kuat di Amerika, reserves dalam bentuk
dolar akan membelikan penghasilan bunga. Dengan semakin pentingnya fungsi
dolar, maka setiap anggota menetapkan perbandingan mata uangnya terhadap
dolar, yang kemudian apabila perlu dapat ditukarkan dengan emas.
DMI beranggotakan 134 negara, diantaranya 10 negara maju mempunyai
posisi yang sangat kuat di dalam mengambil keputusan. Setiap anggota
memperoleh jatah/quota, yang harus dibayar 25% dengan emas dan sisanya
75% dengan mata uangnya. Besarnya quota menentukan hak suaranya serta
jumlah pinjaman yang dapat diperoleh dari DMI. Dana pertama DMI dengan
sendirinya 25% terdiri dari emas dan 75% berbagai mata uang negara anggota.
Pinjaman diberikan kepada dalam mata uang negara lain yang harus di tukar
dengan mata uang negara peminjam.
Semenjak 1973 sistem moneter internasional merupakan campuran
antara kurs tetap dengan kurs berubah-ubah. Mata uang Yen, dolar Kanada,
franc Perancis, dan Swiss berfluktuas tergantung dari permintaan dan
pernawaran. Sering juga penguasa moneter negara-negara tersebut melakukan
campur tangan di pasar valuta asing untuk mengurangi fluktuasi kurs yang
berlebihan. Caranya apabila negara mengalami defisit dalam neraca
pembayaran, kurs valuta asing cenderung naik. Untuk mencegah hal ini bank
Central menjual valuta asing. Demikian juga apabila surplus di dalam neraca
pembayaran, bank sentral membeli valuta asing di pasar untuk mengurangi
penurunan kurs. Sisitem kurs demikian di sebut “managed atau dirty” float,
sebagai lawan dari “clean” floatt di mana bank Sentral sama sekali tidak
campur tangan di dalam pasar valuta asing.
Lima negara Eropa (Jerman Barat, Belgia, Luxembrug, Swedia,
Netherlan dan Norwegia) mengadakan pengaturan secara tersendiri. Krus tetap
berlaku di antara mereka, tetapi berubah-ubah secara bersama-sama terhadap
mata uang negara lain. Sisten krus semacam ini (mengambang bersama-sama)
menghasilakan fluktuasi yang menyerupai ular, yang kemudian disebut “Snake
like”.
Negara-negara Eropa dan Jepang telah melepaskan ikatan mata uangnya
dengan dolar Amerika Serikat. Dengan demikian, telah merupakan mata uang
yang mengambang. Namun demikian Dolar masih memegang peranan penting
dalam lalu lintas pembayaran internasiolal. Pembayaran luar negeri, kebijakan
campur tangan dalam valuta asing oleh Bank Sentral, serta catatan-catatan
statistik Dana Moneter Internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa masih
menggunakan dasar mata uang Dolar.
6
2.3. Sistem Penetapan Kurs Mata Uang
Kelemahan;
Terletak pada aspek yang membuat mekanisme pasar dapat bekerja
secdara optimal, karena pada dasarnya kurs dapat berubah secara bebas
tanpa intervensi dari otoritas moneter.
7
e. Dikaitkan dengan mata uang lain
Sekitar 62 negara dari 162 negara anggota IMF mengkaitkan nilai
mata uangnya terhadap mata uang lainnya. Sebagian mengkaitkan nilai
mata uangnya terhadap mata uang negara tetangga.
8
1. Cara Pembayaran Internasional
Contoh:
Yahya mempunyai utang sebanyak £ 100 kepada Mr. Samo di
Inggris atau sebanyak Rp1.300.000,00 (dianggap kurs waktu itu
9
menunjukkan £1 = Rp 13.000,00). Kemudia Zakaria mempunyai
piutang sebanyak £ 100 kepada Mr. John. Dari keempat orang tersebut
penyelesaian utang piutang dilakukan dengan cara Mr. John
membayar utangnya kepada Mr. Samo sebanyak £ 100 dan Yahya
membayar utangnya sebanyak Pp1.300.000,00 kepada Zakaria. Cara
pembayaran ini digunakan di Indonesia sekitar tahun 1960-an, namun
sekarang sudah tidak banyak lagi digunakan dalam perdagangan
internasional.
10
L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa la-
ngsung membayar sesuai dengan harga barang melalui
bank yang ditunjuk.
Merchant L/C, artinya L/C dimana seorang importir dapat
memasukkan barang terlebih dahulu dengan melakukan
pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar
kemudian.
Indutrial L/C, artinya impor banang-barang industri atau
barang modal secara cepat dan tidak dipakai untuk barang
konsumsi.
Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan instruksi
kepada Advising Bank (bank yang ditunjuk) untuk
melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C
kepada eksportin sebelum mengapalkan barang-barang
ekspor.
Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru
dilakukan dengan tenggang waktu tertentu, misalnya 1
bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah
penunjukan dokumen.
11
2. Alat Pembayaran Internasional
12
2.5. Kelemahan Sistem Moneter Internasional
13
stabilitas moneter untuk menawarkan sistem yang baik dan hampir tanpa
pengeculian seringkali konsep yang ditawarkan serampangan. Kegagalan
negara transisi dibuktikan dengan fakta bahwa tidak satupun dari negara-
negara tersebut di akhir 1996, mampu melampaui tingkat pendapatan sejak
masa transisi bermula, dan hanya dengan satu atau dua pengecualian, inflasi
kembali mencapai 2 digit. Perbaikan sejak akhir perang dingin sejauh ini lebih
memburuk dibanding perbaikan di akhir sebagian besar perang dunia (I dan
II) yang amat menghancurkan.
Sistem moneter internasional yang absolut di dunia saat ini tidaklah
ada. Setiap negara memiliki sistemnya sendiri. Kebanyakan orang tidak
mengerti bagaimana tidak biasanya (unusual) sistem ini. Selama ribuan tahun
negara-negara telah mematok mata uang mereka terhadap salah satu logam
mulia (emas atau perak) atau terhadap mata uang lain. Tetapi dalam
seperempat abad terakhir sejak sistem moneter internasional (bretton woods)
hancur, negara-negara mengadopsi sistem moneternya sendiri, fen omena
yang tidak memiliki contoh sejarah dalam kerjasama antar negara yang
dikenal sebagai sistem moneter internasional. Para ekonom mengetahui
bahwa ketergantungan diantara sistem moneter internasional didukung oleh
fakta bahwa keseimbangan neraca pembayaran (suatu negara) saling
berhubungan satu sama lain. Apabila satu negara memiliki neraca
perdagangan yang surplus maka negara-negara lain memiliki neraca
perdagangan yang defisit. Jadi suatu negara bergerak menuju surplus atau
defisit yang secara otomatis berpengaruh terhadap negara lain. Ini memiliki
pengaruh di dalam sistem nilai tukar mata uang. Di dalam sebuah dunia dari
n negara dengan n mata uang, ada n-1 nilai tukar yang independen. Setiap
negara tidak dapat menetapkan nilai tukarnya. Akan ada banyak nilai tukar
tetap di antara negara-negara. Ada satu derajat bebas (degree of freedom),
yang membiarkan kenaikan terhadap apa yang para ekonom menyebutnya
dengan (redundancy problem) masalah kelebihan . Aturan dimana tambahan
derajat kebebasan untuk memelihara kestabilan harga, atau dalam kasus
standar emas (gold standard) adalah memelihara atau menstabilkan harga
emas.
Di atas kertas, pengumpulan data hampir 200 negara dengan mata uang
tunggal dan nilai tukar mengambang akan menunjukkan hasil berupa
kebingungan yang luar biasa. Dalam prakteknya, bagaimanapun juga, sistem
ini tidaklah begitu buruk. Ada hubungan yang penting dalam struktur
finansial dunia berkenaan dengan konfigurasi kekuatan dalam ekonomi dunia
dan aturan khusus yang dijalankan oleh mata uang negara AS. Ketika suatu
negara memiliki supereconomy, mata uangnya seringkali memenuhi banyak
fungsi dari sebuah mata uang internasional, sebuah judul yang kita coba
berangkat dari sini.
14
BAB III
SIMPULAN
3.1 Simpulan
System moneter internasional adalah satu perangkat kebijakan, institusi,
praktisi, regulasi, mekanisme yang menentukan tingkat dimana mata uang satu di
tukarkan dengan mata uang yang lain. Perubahan sistem moneter diakibatkan oleh
gejolak ekonomi. Dengan mempelajari pengalaman historis akan dapat diperoleh
gambaran timbulnya ketidakstabilan ekonomi serta proses penyesuaian neraca
pembayaran internasional.
1. Sistem Standar Emas muncul pada tahun 1870, dimana pemerintah
Inggris menetapkan nilai poundsterling dengan emas.
2. Zaman Bretton Woods.
Dalam perjanjian Bretton Woods terbentuk dua badan internasional,
yaitu International Bank for Recontruction and Development, yang
sekarang dikenal dengan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.
Mekanisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok
; Mengambang Bebas (Free Float), Sistem Kurs Tetap (fixed Rate), Mengambang
terkendali (Managed Float), Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain, Dikaitkan
dengan mata uang lain, Perjanjian Zona Target Tertentu
Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan adanya pertukaran
mata uang suatu negara dengan mata uang negara lainnya. maka dalam pembayaran
internasional suatu mata uang dipertukarkan dengan mata uang lainnya di pasar
valuta asing (Valas).
15
DAFTAR PUSTAKA
www.acedemica.edu
www.ardra.bis/system-ekonomi-internasional
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-internasional/sistem-moneter-internasional
16