Laporan Analitik Argentometri
Laporan Analitik Argentometri
Laporan Analitik Argentometri
Nama Percobaan
Penentuan kadar NaCI menggunakan metode titrasi argentometri.
2. Bahan :
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
Larutan AgNO3 0,1N
NaCI
K2CrO4 5%
VI. Prosedur Percobaan
10 mL Larutan NaCl
- Dimasukkan
Erlenmeyer 250 mL
- Ditambahkan
1 mL larutan K2CrO4
- Dititrasi
Larutan AgNO3
- Digojok
Diamati
XI. Pembahasan
Pada percobaan kali ini, praktikan melakukan percobaan mengenai
Penentuan kadar NaCI menggunakan metode titrasi argentometri.
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu Menentukan kadar NaCI
metode Mohr. Titrasi merupakan metode analisa kimia secara
kuantitatif yang biasa digunakan dalam laboratorium untuk
menentukan konsentrasi dari reaktan. Dalam titrasi terdiri atas titrat
dan titran. Titrasi pengendapan adalah golongan titrasi dimana hasil
titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Prinsip
dasarnya adalah reaksi pengendapan yang cepat mencapai
kesetimbangan pada setiap penambahan titran: tidak ada pengotor yang
mengganggu dan diperlukan indikator untuk melihat titik akhir titrasi.
Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat
dalam suatu sampel yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan
pembentukan endapan dengan ion Ag+. Pada titrasi argentometri, zat
pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator campur dengan larutan
standar garam perak nitrat (AgNO3). Dengan mengukur volume
larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat
diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan.
Dalam praktikum ini dilakukan titrasi pengendapan atau
argentometri dengan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam
dapur dengan menggunakan metode Mohr. Konsentrasi ion klorida
dalam suatu larutan dapat ditentukan dengan cara titrasi dengan larutan
standart AgNO3 0.1 N. Endapan putih AgNO3 akan terbentuk selama
proses titrasi berlangsung dan digunakan indikator larutan K2CrO4
5%. Penambahan indikator ini akan menjadikan warna larutan menjadi
kuning. Setelah semua ion klorida mengendap maka kelebihan ion
Ag+ pada saat titik akhir titrasi dicapai akan bereaksi dengan indikator
membentuk endapan merah bata dari endapan Ag2CrO4. Penambahan
indikator ini akan menjadikan warna larutan menjadi kuning. Titrasi
dilakukan hingga mencapai titik ekuivalen. Titik ekuivalen ditandai
dengan berubahnya warna larutan menjadi merah bata dan munculnya
endapan putih secara permanen,setelah mencapai titik akhir titrasi
maka titrasi dihentikan. Dipilih indikator K2CrO4 karena suasana
sistem cenderung netral. Sedangkan dalam suasana basa,ion Ag+ akan
bereaksi dengan OH dari basa dan membentuk endapan AgCOH dan
selanjutnya teroksidasi menjadi H2O dengan reaksi:
2Ag + 2OH -------> H2O
Hasil reaksi ini berupa endapan AgCl. Ag+ dari AgNO3 dengan Cl-
dari NaCl akan bereaksi membentuk endapan AgCl yang bewarna
putih. Setelah ion Cl- dalam NaCl telah bereaksi semua, maka ion
Ag+ akan bereaksi dengan ion CrO42- dari K2CrO4 (indikator) yang
ditandai dengan perubahan warna, dari kuning menjadi merah bata.
Saat itulah yaitu saat AgNO3 tepat habis bereaksi dengan NaCl.
Kedaan yang demikian dinamakan titik ekuivalen dimana jumlah mol
grek AgNO3 sama dengan jumlah mol grek NaCl. Pemilihan indikator
dilihat juga dari kelarutan. Ion Cl- lebih dulu bereaksi daripada ion
CrO42-, kemungkinan karena perbedaan keelektronegatifan Ag+ dan Cl-
lebih besar dibandingkan Ag+ dan CrO42-. Selain itu, ion Cl- jika
bereaksi dengan Ag+ akan lebih mengendap karena kelarutannya
adalah Ksp AgCl = 1,82x1010, berdasarkan reaksi maka: Ksp AgCl =
S2
Reaksi yang terjadi sebagai berkut :
Ag+(aq) + Cl-(aq) => AgCl(s) ( terbentuk endapan putih)
Ag+(aq) + CrO42-(aq) => Ag2CrO4(s) (terbentuk warna merah bata)
XII. Kesimpulan
1. Agentometri merupakan titrasi pengendapan dengan menggunakan
larutan standar AgNO3 atau pengendapan kadar ion halida atau
kadar Ag itu sendiri dari reaksi terbentuknya endapan dengan titran
AgNO3.
2. Metode titrasi yang digunakan dalam percobaan ini yaitu metode
Mohr karena menggunakan K2CrO4 dengan AgNO3 sebagai
titrannya.
3. Larutan hasil titrasi terdapat endapat merah bata yang merupakan
Ag2CrO4 dan endapan putih merupakan garam NaCl.
4. Titik akhir titrasi ditentukan dengan berubahnya warna larutan dari
kuning menjadi merah bata.
5. Reaksi yang terjadi sebagai berkut :
Ag+(aq) + Cl-(aq) => AgCl(s) ( terbentuk endapan putih)
Ag+(aq) + CrO42-(aq) => Ag2CrO4(s) (terbentuk warna merah
bata)