Managemen Asuhan Keperawatan Phlebitis
Managemen Asuhan Keperawatan Phlebitis
Managemen Asuhan Keperawatan Phlebitis
Di Susun Oleh :
William Mai Kelvin Nitbani
Maleo
2. Etiologi
Flebitis (peradangan vena), merupakan penyulit tersering yang berkaitan dengan
terapi intravaskular, biasanya terjadi akibat iritasi kimiawi atau mekanis. Faktor
predisposisi utama adalah infus larutan hipertonik dan adanya benda berbentuk partikel
yang berasal dari obat yang belum larut sempurna, potongan karet atau kaca dari vial, dan
plastik dari kanula. Terbentuk eritema di bagian proksimal dari tempat pungsi vena, disertai
nyeri. Flebitis jarang disebabkan oleh bakteri, tetapi septikemia lebih sering dijumpai pada
pasien yang mengalami flebitis.
Banyak faktor telah dianggap terlibat dalam patogenesis flebitis, antara lain:
a. Faktor-faktor kimia seperti obat atau cairan yang iritan
b. Faktor-faktor mekanis seperti bahan, ukuran kateter, lokasi dan lama kanulasi
c. Agen infeksius
Faktor pasien yang dapat mempengaruhi angka flebitis mencakup, usia, jenis
kelamin dan kondisi dasar (yakni: diabetes mellitus, infeksi, luka bakar). Suatu penyebab
yang sering luput perhatian adalah adanya mikropartikel dalam larutan infus dan ini bisa
dieliminasi dengan penggunaan filter.
Flebitis bisa disebabkan berbagai faktor sebagaimana disebutkan di atas:
1. Flebitis Kimia
a. pH dan osmolaritas cairan infus yang tinggi selalu diikuti risiko flebitis tinggi.
pH larutan dekstrosa berkisar antara 3-5, dimana keasaman diperlukan untuk
mencegah karamelisasi dekstrosa selama proses sterilisasi autoklaf, jadi larutan
yang mengandung glukosa, asam amino dan lipid yang digunakan dalam nutrisi
parenteral bersifat lebih flebitogenik dibandingkan normal saline. Obat suntik
yang bisa menyebabkan peradangan vena yang hebat, antara lain kalium klorida,
vancomycin, amphotrecin B, chepalosporins, diazepam, midazolam dan banyak
obat khemoterapi. Larutan infus dengan osmolaritas >900 mOsm/L harus
diberikan melalui vena sentral.
b. Mikropartikel yang terbentuk bila partikel obat tidak larut sempurna selama
pencampuran juga merupakan faktor kontribusi terhadap flebitis. Jadi, kalau
diberikan obat intravena masalah bisa diatasi dengan penggunaan filter 1 sampai
5 µm.
c. Penempatan kanula pada vena proksimal (kubiti atau lengan bawah) sangat
dianjurkan untuk larutan infus dengan osmolaritas >500 mOsm/L. hindarkan vena
pada punggung tangan bila anda memberikan: Asam amino+glukosa;
Glukosa+elektrolit; D5 atau NS yang telah dicampurkan dengan obat suntik atau
Meylon dan lain-lain.
d. Kateter yang terbuat dari silikon dan poliuretan kurang bersifat iritasi dibanding
politetrafluoroetilen (Teflon) karena permukaan lebih halus, lebih thermoplastic
dan lentur. Risiko tinggi untuk flebitis dimiliki kateter yang terbuat dari polivinil
klorida atau polietilen.
e. Dulu dianggap pemberian infus lambat kurang menyebabkan iritasi daripada
pemberian cepat.
2. Flebitis Mekanis
Flebitis mekanis dikaitkan dengan penempatan kanula. Kanula yang dimasukkan ada
daerah lekukan sering menghasilkan flebitis mekanis. Ukuran kanula harus dipilih
sesuai dengan ukuran vena dan difiksasi dengan baik.
3. Flebitis Bakterial
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap flebitis bakteri meliputi:
a. Teknik pencucian tangan yang buruk
b. Kegagalan memeriksa peralatan yang rusak. Pembungkus yang bocor atau robek
mengundang bakteri
c. Teknik aseptik tidak baik
d. Teknik pemasangan kanula yang buruk
e. Kanula dipasang terlalu lama
f. Tempat suntik jarang diinspeksi visual
Berikut merupakan skor visual flebitis untuk menentukan derajat keparahan flebitis:
Skema 1. Skor Visual Flebitis VIP score (Visual Infusion Phlebitis score)
4. Penatalakasaan Perawat
Penangan awal yang dilakukan jika ada timbul tanda-tanda flebitis adalah
1. Lepaskan alat intravena.
2. Tinggikan ekstremitas.
3. Beritahu dokter.
4. Berikan kompres panas pada ekstremitas.
5. Kaji nadi distal terhadap area yang flebitis.
6. Hindari pemasangan intravena berikutnya di bagian distal vena yang meradang
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 20 No.1, Maret 2017, hal 24-31 pISSN 1410-
4490, eISSN 2354-9203 DOI: 10.7454/jki.v20i1.502
https://www.academia.edu/23031252/plebitis