Ti 08221 PDF
Ti 08221 PDF
Ti 08221 PDF
Disusun oleh:
NPM: 15 06 08221
YOGYAKARTA
2018
HALAMAN PENGESAHAN
ii
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas penyertaannya
serta berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Kerja Prakter di
PT.Mataram Tunggal Garment dengan baik dan lancer. Laporan kerja praktek ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesakan program strata 1 Jurusan
Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan teori yang dipeloleh
pada saat perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan. Penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak yang membantu selama kerja
praktek berlangsung, antara lain:
1. Tuhan Yesus Kristus atas Berkat, Kasih dan Karunia-Nya yang diberikan
selama Kerja Praktek dan penyusunan laporan kerja praktek.
2. Ibu Dewi Yulianti selaku manager accounting.
3. Ibu Ririn Diar Astanti., D.Eng selaku dosen pembimbing Kerja Praktek atas
bimbingannya selama pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek.
4. Orang tua dan keluarga yang telah memberi motivasi dan semangat
kepada penulis.
5. Semua karyawan PT.Mataram Tunggal Garment terutama Ibu Dewi
Yulianti
6. Semua teman-teman Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta
angkatan 2015 terutama Kelas A
7. Serta semua pihak yang tidak ddapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.
iv
DAFTAR ISI
Cover
Halaman Pengesahan .................................................................................... ii
Surat Keterangan Pelaksanaan Kerja Praktek ................................................ iii
Kata Pengantar ............................................................................................... iv
Daftar Isi ......................................................................................................... v
Daftar Tabel .................................................................................................... vii
Daftar Gambar ................................................................................................ viii
Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................... 1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek ..................................... 2
Bab 2 Tinjauan Umum .................................................................................... 3
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ................................................................. 3
2.2. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................ 4
2.2.1. Stake Holder .................................................................................... 5
2.2.2. Board of commissioner ..................................................................... 5
2.2.3. Direktur Utama ................................................................................. 5
2.2.4. Consultant & partners ....................................................................... 5
2.2.5. Direktur I........................................................................................... 5
2.2.6 Direktur II (supporting departemen) ................................................... 6
2.2.7 Direktur III (production, planning & control dan marketing) ................ 7
2.3. Manajemen Perusahaan. ....................................................................... 9
2.3.1. Visi dan Misi Perusahaan ................................................................. 9
2.3.2. Nilai Perusahaan .............................................................................. 10
2.3.3. Ketenagakerjaan .............................................................................. 12
2.3.4 Pemasaran ........................................................................................ 14
2.3.5 kesejahteraan dan Fasilitas Perusahaan ........................................... 14
2.3.6 Sistem Pengolahan Limbah ............................................................... 19
2.3.7 Maintenance ...................................................................................... 20
Bab 3 Tinjauan Sistem Perusahaan ................................................................ 21
3.1. Proses Bisnis Perusahaan ..................................................................... 21
3.2. Produk yang di hasilkan......................................................................... 21
3.3. Proses Produksi .................................................................................... 24
v
3.4. Fasilitas Produksi .................................................................................. 26
Bab 4 Tinjauan Pekerjaan Mahasiswa ............................................................ 33
4.1. Lingkup Pekerjaan ................................................................................. 33
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang Dalam Pekerjaan ............................. 34
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan....................................................... 34
4.4.Hasil Pekerjaan ...................................................................................... 38
4.4.1. Membuat Dokumen Instruksi Spreading Sheet ................................. 38
4.4.2. Membantu Mempersiapkan Calon Pekerja Baru Pada Departement
Sewing.......................................................................................................... ..42
4.4.3.Melakukan Pendataan dan Pengecekan Produk Saat Proses Loading
Produk ............................................................................................................ 48
4.4.4.Melakukan Pengujian Bahan Baku Fabric dan Melakukan Inspeksi
Accessories Pada Gudang Bahan Baku ......................................................... 51
4.4.5. Usulan Tata Letak Gudang Bahan Pendukung dengan Menggunakan
Metode Dedicated Storage ............................................................................. 57
Bab 5 Penutup ................................................................................................ 62
5.1. Kesimpulan............................................................................................ 62
5.2. Saran..................................................................................................... 62
Daftar Pustaka ................................................................................................ 64
Lampiran ........................................................................................................ 65
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 4.13 Proses Inspeksi Accessories ................................................. 55
Gambar 4.14 ALat Uji Srinkage .................................................................. 56
Gambar 4.15 Usulan Tata Letak Gudang Bahan Pendukung ..................... 61
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik
Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek
mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini
mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan
pemecahanan masalah. Oleh karena itu,dalam kerja praktek kegiatan yang
dilakukan oleh mahasiswa adalah:
1. Mengenali ruang lingkup perusahaan
2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor
atau
pembimbing lapangan
4. Mengamati perilaku sistem
5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis
6. Melaksanakan ujian kerja praktek
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
1. Melatih kedisiplinan.
2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam
perusahaan.
1
4. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan
menjalankan bisnis.
5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di
perusahaan.
6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
2
BAB 2
Kota Yogyakarta memang selama ini dikenal sebagai kota budaya oleh
Negara asing. Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa kota Yogyakarta juga
memiliki sumber daya manusia yang melimpah, berkualitas, terampil, kreatif dan
rajin. Aspek inilah yang dimanfaatkan oleh PT. Mataram Tunggal Garment untuk
menghasilkan produk pakaian wanita berkualitas internasional yang tidak kalah
bersaing di dunia internasional. Produk-produk PT. Mataram Tunggal saat ini telah
banyak dinikmati oleh negara-negara seperti Singapura, Jepang, China, Australia,
Maroko, Spanyol, Jerman, USA, Kanada, Meksiko, Peru, dan masih banyak
negara lainnya.
Sejak awal PT. Mataram Tunggal Garment telah mengemban petuah dari
Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan baik agar menjadi bunga industri
Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan 100% tenaga lokal, teknologi
mutakhir dan tenaga kerja yang banyak dari daerah lokasi sekitar perusahaan
(padat karya). Saat ini, jumlah karyawan PT. Mataram Tunggal Garment berkisar
1.700+. Hal ini tentunya menjadi modal penting bagi perusahaan untuk
meningkatkan produksinya dan memberi lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Yogyakarta dan sekitarnya.
3
Banyak sekali prestasi yang telah diraih PT. Mataram Tunggal Garment
hingga saat ini. Salah satunya adalah penghargaan dari Buyer untuk mengerjakan
order yang “high quality.” PT. Mataram Tunggal Garment pada Oktober 2013 juga
memenangkan piala Primaniyarta dari Departemen Perdagangan Indonesia
sebagai Eskportir Berkinerja. Liputan mengenai kemenangan PT. Mataram
Tunggal Garment ini dapat dilihat di majalah SWA edisi Oktober 2013 akhir.
Penghargaan lainnya seperti WRAP (Worldwide Responsible Apparel Production)
2015 juga telah diraih perusahaan setiap tahunnya selama 12 tahun demikian pula
dengan penghargaan dari Kellwood sebagai vendor tiga terbesar seAsia dan
masih banyak penghargaan lainnya.
Share Holder
Board Of Commissioners
Presiden Direktur
Director III
Director I Director II
Production, Planning &
Coorporate & HRD Supporting Departement
Control, dan Marketing
Quality Yogyakarta
Patroon
Control Office
Semarang
Cutting
Office
Sawing
Finishing &
Packing
Supplier
Mekanik
4
2.2.1. Stake Holder
Stake Holder adalah orang yang memegang saham di PT. Mataram Tunggal
Garment. Oleh sebeb itu Stake holder mempunyai wewenang dalam menentukan
segala keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan. Stake holder juga mempunyai
wewenang untuk mengangkat dan menghentikan pimpinan perusahaan,
Consultant & partners bertugas untuk membarikan nasehat kepada direktur utama
dalam keberlangsungan kegiatan pabrik. Contoh ikut membantu dalam
merumuskan kebijakan atau perbaikan dalam segala bidang.
2.2.5. Direktur I
5
mengawasi karyawan, mengurus personalia. Administrasi, surat
perusahaan, lembur, cuti, penggajian karyawan, absensi juga berada
ditanggung jawab HRD.
b. General Affair & Public Relation
Tanggung jawab dari bagian ini adalah untuk mengurus masalah yang
berhubungan terhadap masyarakat, kunjungan, riset mahasiswa, instansi
atau perusahaan, dan juga bertugas untuk mengadaka kegiatan kesenian
atau pameran yang ditunjukan untuk masyarakat.
c. Maintenance
Bertanggung jawab terhadap pengadaan dan perawatan mesin di
perusahaan, instalasi listrik, dan generator diesel baik secara berkala
maupun dalam kondisi overhaul sesuai dengan perencanaan yang
diajukan oleh planning section. Selain itu, maintenance juga bertugas untuk
memelihara gedung perusahaan secara keseluruhan dan pengadaan air
yang dibutuhkan untuk keperluan produksi maupun non produksi.
d. Office Service
Mempunya tugas menganalisa macam pekerjaan yang berlangsung,
memperhatikan segala fasilitas kerja yang dibutuhkan, menentukan luas
area yang dibutuhkan dan menganalisa drajat hubungan antara masing-
masing aktivitas bagian dari kantor tersebut. dimana diawali dengan
penetapan fungsi dan metode kerja yang diharapkan dari departemen
tersebut, personalia yang ditugaskan untuk melaksanakan masing-masing
dari fungsi hubungan antra masing-masing fungsi atau yahng ada.
e. Security
Bertanggung jawab terhadap keamanan pabrik dan lingkungan sekitar
pabrik dari gangguan yang datang dari luar yang mungkin saja datangnya
sewaktu-waktu. Selan itu juga bertugas dalam pengecekan setiap
pengunjung yang akan memasuki perusahaan.
f. Transportation
Bertanggung jawab terhadap kendaraan inventaris perusahaan, mula
daripersoalan bahan bakar sampai dengan perawatan terhadap
kendaraan, juga melayani dalam hal antar jemput karyawan.
a. Financial Departemen
6
Bertugas dan bertanggung jawab terhadap pencatatan biaya yang telah
dipergunakan perusahaan. Termasuk dalam bagian ini adalah cost
accounting yang bertugas melaksanakan pembayaran terhadap variable
terkait, baik kepada karyawan maupun relasi perusahaan.
b. Accounting Departemen
Bertugas untuk melaksanakan pembayaran terhadap pajak-pajak yang
dikenakan pada peralatan diperusahaan, menyelenggarakan
penyimpanan dan pengeluaran uang tunai lewat kas kecil, biasanya untuk
keperluan-keperluan yang tidak membutuhkan dana yang begitu besar dan
bersifat mendadak.
c. Logistic Departemen
Bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pelaksanaan pengadaan
barang-barang yang dibutuhkan, baik untuk kebutuhan produksi maupun
non produksi yang hendak dibeli. Departemen ini mempunya bagian yang
disebut warehouse, yang mempunyai tanggung jawab terhadap
pengelolaan dan administrasi barang-barang yang telah dibeli oleh bagian
logisik atau dengan kata lain warehouse merupakan bagian yang
mengurusi masalah pergudangan terhadap barang-barang yang telah
dibeli baik barnag impor maupun yang dibeli di daerah local.
Direktur ini menangani masalah quality dan quality control terhadap produk dalam
perusahaan. Pada bagian PPC, pertama kali sampel produk yaitu pakaian akan
dibuat, sehingga proses pembuatan pakaian dapat diketahui membutuhkan waktu
berapa lama dalam pembuatannya, karena utu dalam departemen ini sangat
dibutuhkan konsentrasi yang sangat besar. Bagian PPC biasanya mengerjakan
sampel yang diberikan oleh pemesan pada saat perusahaan kedatangan barang
yang berupa barng impor baik melelui EMS maupun Air Cargo. Barang yang
datang harus terlebih dahulu dilaporkan ke bagian PPC. Biasanya yang akan
dilaporkan adalah dalam hal jumlah karton atau koil, berat barng, kulitas bahan,
dan kuantitas. Direktur III ini membawahi:
7
a. Production Departemen
Bertanggung jawab atas kegiatan proses produksi, yaitu dari pengaturan
pengadaan bahan baku (kain), penjadwalan dan pengaturan mesin sampai
produk selesai dikerjakan dan siap packing. Departemen ini juga bertugas
dalam menentukan dalam menentukan pelimpahan pesanan perusahaan
perusahaan lain yang bergerak di bidang sejenis. Selain menangani
maslah bahan baku dari proses awal sampa akhir menjad produk jadi, juga
mempelajari lintasan produksi yang baik yang akan digunakan dalam
produksi, bisa juga langsung mengadakan perbaikan lintasan produksi saat
operasi sedang berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan sehingga
perlu diadakan perombakan tata peralatan yang digunakan.
b. Menchandiser
Bagian ini bertugas memasarkan hasil produksi dari perusahaan kepada
pihak konsumen yang berada di luar negeri. Bagian ini juga menangani
barang-barang yang akan di ekspor ke luar negeri dan sekaligus
pemasarannya.
c. Marketing & Export Shipping
Tugas dari Marketing adalah merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi kegiatan pemasaran dan melaksanakan pengadaan bahan
atau pembelian untuk kepentingan perusahaan, serta bertanggung jawab
atas kelancaran pemasaran produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Selan itu, marketing juga mempunyai tugas dalam membuat atau
menentukan kebijakan dalam pengembangan pemasaran dalam arti luas
dengan cara yang paling efisien sesua dengan tujuan perusahaan.
Bagian export & shipping mempunyai dua tugas utama yaitu administration
and process yang bertugas menangani administrasi barang-barang yang
akan diekspor dan kebijakan proses yang akan dilalui yang berhubungan
dengan pengiriman barang ke luar negeri. Tugas yang kedua adalah
shipping, yang bertanggung jawab terhadap pengawasan pakaian jadi
yang akan dikirim, dan administrasi pengiriman produk kepada agen
perusahaan yang berada di semarang dan Jakarta.
8
2.3. Manajemen Perusahaan.
Sub bab ini akan membahas mengenai tinjauan sekilas mengenai perusahaan
seperti Visi-Misi perusahaan, Nilai Perusahaan, Ketenagakerjaan, Pemasaran,
Fasilitas Perusahaan, dan tinjauan lainnya dari perusahaan.
a. Visi
Menjadi periusahaan garment yang memiliki kualitas terbaik dari segi produk,
pengiriman barang, harga kompetitif, dan juga dalam hal waktu pengerjaan
sebagai penghargaan terhadap pelanggan.
b. Misi
i. Profresional
ii. Responsibility
iii. Kemampuan
iv. Kemauan
v. Proaktif
9
2.3.2. Nilai Perusahaan
a. Handarbeni
b. Hangopeni
Seluruh karyawan harus ikut merawat/memlihara alat kerja dengan baik. Pada
lingkungan fisik, mesin, alat kerja maupun garment harus di rawat dengan baik.
c. Kebersamaan
Aspek ini paling penting dalam ideologi PT. Mataram Tunggal Garment. Saling
mendukung untuk mencapai tujuan yang sama yaitu target produksi dapat
dicapai dengan kebersamaan.
Motto kerja
10
digunakan untuk memperbaiki barang yang deffect tetapi menghasilkan
produk dengan kualitas yang baik.
e. Tiada jam tanpa lingkungan bersih
Karyawan dituntut untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sehingga
kenyamanan dan keamanan terjamin.
f. Tiada shipment tanpa full quantity
Setiap kali waktu pengiriman barang dengan container harus penuh
sehingga tidak ada ruangan yang kosong. Hal ini bertujuan untuk menekan
biaya pengiriman.
g. Many Style in one line
Setiap line dituntut untuk mampu mengerjakan beberapa model baju.
Terkadang ada kemungkinan dalam satu Line mengerjakan beberapa
model baju yang berbeda.
h. Proses ulang adalah musuh bebuyutan
Karyawan harus bekerja secara efisien dan efektif agar tidak terjadi proses
ulang karena proses ulang merupakan hal yang harus dihindari.
i. Maximum dua step jadi
Setelah sekali dijelaskan bagaimana cara mengerjakan, karyawan
langsung mampu mengerjakan dengan baik.
j. Jangan jadi pemanjat tebing, tetapi jadi pendaki gunung
Kejayaan, keberhasilan perusahaan diperoleh secara bertahap dan
perlahan sehingga kejayaan akan bertahan lama. Jika kejayaan diperloeh
secara instan maka akan hilang secara cepat.
k. Jangan jadi pahlawan pemadam kebakaran, tetapi jadilah pencegah
kebakaran
Tindakan pencegahan lebih diutamakan dari pada tindakan mengatasi
masalah
l. Tiada komunikasi tanpa E-mail
Untuk mempercepat penyampaian informasi, maka dipergunakan
komunikasi melalui E-mail
m. Berbuat baik, berbicara baik dan Berpikir juga baik
Semua pihak diminta untuk selalu berbuat baik, berbicara tidak asal dan
menggunakan cara berfikir yang bijaksana.
n. Zero deffect
Menuntut agar tidak terjadi proses pengulangan
11
o. Frontal Link antar departemen
Adanya kerjasama yang baik antar departemen
p. Tiada hari tanpa daily report yang akurat
Setiap hari supervisor dituntut untuk mencatat laporan harian secara akurat
sehingga informasi yang disajikan akurat. Laporan ini meliputi jumlah
produk yang dihasilkan perjam, perhari dan jumlah kesalahan produk.
2.3.3. Ketenagakerjaan
Rekruitmen adalah salah satu proses yang sangat penting untuk dilakukan dalam
sebuah Perusahaan. Rekrutmen yang baik akan menghasilkan tenaga kerja yang
memiliki kompetensi yang bagus. Proses ini dalam sebuah perusahaan biasanya
akan dilakukan oleh departemen personalia atau human capital management. Di
PT Mataram Tunggal Garment ini tenaga kerja yang di gunakan dan diberdayakan
adalah masyarakat sekitar pabrik. Tenaga kerja yang berupa masyarakat sekitar
yang diserap oleh PT Mataram Tunggal Garment berkisar 70% dan 30% sisanya
berasal dari daerah lain yang jauh dari lingkungan pabrik. Alasan inilah yang
menjadi alasan utama dari didirikanya pabrik di Yogyakarta/ Selain tenaga kerja
yang mencukupi, keahlian, dan kopetensi dari pekerja sekitar juga mendukung dan
sesuai dengan kebutuhan dari PT Mataram Tunggal Garment. Berikut ini adalah
langkah perekruitan karyawan
12
2. Tahap pemanggilan calon karyawan.
3. Tahap interview dengan Human Resource.
4. Tahap interview dengan departemen yang dituju.
5. Final interview dengan Human Resource.
PT Mataram Tunggal Garment menerapkan 8 jam kerja dalam 1 hari. 5 hari dalam
1 minggu (Senin – Jumat). 8 jam kerja tersebut tidak memperhitungkan waktu
istirahat sebagai jam kerja. Berikut ini adalah ketentuan jam kerja pada PT
Mataram Tunggal Garment :
I. Non Produksi
a) Operator
Senin Sampai dengan Jumat 08.15 – 17.00 WIB
b) Yunior Staff
Senin Sampai dengan Jumat 08.15 – 17.00 WIB
c) Senior Staff
Senin Sampai dengan Jumat 08.15 – 17.00 WIB
II. Produksi
a) Operator dan Yunior
Senin Sampai dengan Jumat 07.30 – 16.15 WIB
b) Senior Staff
Senin Sampai dengan Jumat 07.30 – 16.30 WIB
III. Satpam
Diberlakukan 3 shift yaitu :
a) shift 1 07.00 – 15.00 WIB
b) shift 2 13.00 – 23.00 WIB
c) shift 3 23.00 – 07.00 WIB
IV. Driver
Senin Sampai dengan Jumat 07.30 – 16.15 WIB
13
2.3.4 Pemasaran
Setelah melakukan proses produksi pastinya produk akan di jual, pada penjualan
produk ini malui proses pemasaran. Pemasaran yang dilakukan di PT Mataram
Tunggal Garment berfokus pada konsumen dari luar negri karena target konsumen
yang dituju banyak dari luar negri. Pada awalnya calon pembeli sudah cukup
percaya akan kemampuan perusahaan, maka pemasaran produk PT. Mataram
Tunggal Garment tidak banyak memiliki hambatan.
Sampe saat ini konsumen PT Mataram Tunggal Garment menerima order dari
perusahaan asing. Perusahaan selalu menjaga kualitas produknya dan juga
memberikan pelayanan yang baik kepada para konsumen dengan memberikan
hasil produksi 100% tanpa ada defect. Perusahaan ini telah memiliki kesepakatan
dengan konsumen untuk biaya pengiriman produk di tanggung oleh konsumen. PT
Mataram Tunggal Garment melakukan promosi tidak langsung ke konsumen
dengan menjaga hubungan baik dengan konsumen, selain itu juga perusahaan
telah memiliki link terhadap konsumen yang cukup luas.
Fasilitas Perusahaan
a. Tempat parkir
Tempat parkir kendaraan bagi karyawan pada perusahaan ini di
sediakan untuk semua karyawan. Seperti parkiran mobil dan motor
yang terpisah. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
14
Gambar 2.2 Fasilitas Tempat Parkir
b. Generator
PT Mataram Tunggal Garment juga menyediakan generator untuk
mengatasi apabila listrik dari PLN pusat padam. Hal ini di lakukan untuk
menjaga proses produksi tetap berjalan dengan lancar.
c. Pos satpam
Pos satpan disediakan PT Mataram Tunggal Garment guna menjaga
keamanan pada perusahaan ini.
15
Gambar 2.4 Fasilitas Ruang Satpam
d. Loker karywan
Perusahaan ini menyediakan loker untuk karyawan guna meletakkan
barang bawaan karyawan agar aman. PT Mataram Tunggal Garment
memiliki aturan untuk tidak boleh membawa barang apapun kedalam
lantai produksi, yang boleh di bawa hanya botol air putih.
e. Kantin
Terdapat sebuah kantin yang disediakan oleh PT Mataram Tunggal
Garment. Kantin ini tempat berkumpul pekerja PT Mataram Tunggal
Garment pada jam istirahat. Makan siang di sediakan oleh PT Mataram
Tunggal Garment sehingga saat istirahat berlangsung karyawan PT
Mataram Tunggal Garment dapat langsung mengambil makanan yang
telah disiapkan.
f. Kamar mandi
Kamar mandi juga disediakan untuk memfasilitasi karyawan yang
bekerja di PT Mataram Tunggal Garment.
16
Gambar 2.6 Kamar mandi
g. Tempat ibadah
PT Mataram Tunggal Garment sangat menghargai kehidupan religius
setiap karyawannya. Karena mayoritas karyawannya beragama Islam
maka pihak perusahaan menyediakan fasilitas berupa mushola agar
karyawan dapat menunaikan ibadah dengan baik.
h. Ruang laktasi
Kebanyakan operator dari perusaan ini adalah perempuan. Terdapat
operator yang sedang mempunyai balita sehingga disediakan ruang
laktasi untuk menampung ASi, jika ASI tidak di keluarkan maka
operator sangat terganggu aktivitasnya.
17
Gambar 2.8 Fasilitas ruang Laktasi
j. Ruang kesehatan
Saat operator mengalami kecelakaan kerja atau sedang tidak enak
badan saat proses produksi berlangsung dapat langsung menuju
ruangan ini guna mendapatkan pertolongan terlebih dahulu.
18
Gambar 2.10 Fasilitas Ruang Kesehatan
19
2.3.7 Maintenance
Dalam menjaga produksi dapat berjalan dengan lancar maka perawatan harus
dilakukan. Perawatan yang dilakukan oleh PT Mataram Tunggal Garment berfokus
terhadap mesin produksinya. PT Mataram Tunggal Garment menyediakan tim
teknisi untuk mengatasi masalah bila ada kerusakan yang terjadi pada bagian
mesin. Mekanik selalu siap di line produksi, bila ada mesin yang rusak maka
mekanik dapat langsung menghampiri. Jika kerusakan ringan maka langsung
dapat dikerjakan di lantai produksi, namun bila mesin jahit itu rusak berat maka
operator produksi bisa mendapatkan mesin baru.
Perawatan secara berkala dilakukan setiap jam kerja operator sudah selesai.
Operator juga bertanggung jawab atas mesin yang digunakan. Setelah jam kerja
berakhir maka operator akan mengecek mesin. Jika terdapat kerusakan harus
melaporkan kepada mekanik
Tim mekanik juga bertanggung jawab saat melakukan setingan mesin untuk
mengerjakan desain baju yang bereda. Setingan mesin harus disesuaikan dengan
desain dari pesanan. Contohnya saat mengerjakan baju dengan kain yang tebal
maka jarum mesin jahit harus di sesuaikan, jika tidak maka jarum yang di gunakan
bisa patah. Bila jarum patah maka operator harus mencari patahan jarum tersebut
lalu menghubungi mekanik supaya diganti dengan jarum yang baru. Operator
harus menemukan patahan jarum tersebut bertujuan supaya sisa patahan jarum
tersebut tidak tertinggal pada baju yang sedang dikerjakan.
20
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
Proses bisnis adalah rangkaian aktivitas dari suatu bagian atau antar bagian yang
saling berhubungan untuk mencapai tujuan bisnis. Proses bisnis sendiri adalah
sekumpulan tugas atau aktivitas untuk mencapai tujuan yang diselesaikan baik
secara berurut maupun secara parallel, oleh manusia maupun sistem, baik luar
atau dalam organisasi. Proses bisnis yang dijabarkan adalah melalui permintaan
Customer yang terdiri dari beberapa departemen yang terlibat di dalamnya adalah
seperti marketing, PPIC, Production, dan QA/QC sehingga dapat mencapai suatu
tujuan bisnis yang diinginkan. Proses bisnis pada PT Mataram Tunggal Garment
secara umum dapat dilihat pada Gambar 3,1.
21
Customer Manchandaiser Production Logistic Warehouse Packing
Memesan Menerima
Produk Pesanan
Membuat
Sampel &
SOP
Membuat
Sampel
Verifikasi
Kesesuaian
Model OK Membuat PO
Menerima PO Mengirim PO
Membuat
Menerima Membeli Menerima
dan mengirim
Invoice Bahan Baku Bahan Baku
invoice
22
A
Cutting
Not Acceptable
Cutting
Inspection
Sewing
Not Acceptable
Finishing( QC
Before Buttom
Hole & Ironing)
In House
Final QC
Shipment
Selesai
23
3.3. Proses Produksi
Proses produksi merupakan rangkaian kegiatan proses mengubah bahan dasar
menjadi bahan jadi atau produk jadi. Produksi merupakan suatu kegiatan
pengolahan didalam suatu pabrik dan hasil produksi tersebut dapat berupa
barang konsumsi maupun barang industry. Suatu proses produksi pasti
memerlukan sumber daya. Sumber daya yang digunakan merupakan modal
utama untuk memulai suatu proses produksi. Sumber daya yang dibutuhkan oleh
PT Mataram Tunggal Garment untuk melakukan proses produksi yaitu meliputi:
a. Material
Material meliputi segala jenis bahan yang diproses oleh manusia maupun
mesin hingga menghasilkan suatu produk yang siap dipakai oleh konsumen.
Material yang dipakai oleh PT Mataram Tunggal Garment meliputi:
1. Bahan Baku Utama pembuatan garment adalah Fabric/Kain
2. Bahan Baku Bagian Produksi:
a. Benang
b. Button (Kancing)
c. Zipper
d. Hand Tag
3. Bahan Baku pendukung
Bahan baku pendukung digunakan untuk mengemas produk/garment
yang sudah jadi. Bahan baku pendukung ini berupa Poly bag, Karton,
plester, dan disesuaikan dengan permintaan konsumen buyer.
b. Manusia
Manusia merupakan komponen utama dan terutama dalam proses produksi.
Tanpa manusia suatu proses tidak akan berjalan atau berlangsung. Manusia
menjadi sumber dan tujuan akhir dari suatu produk. Manusia harus
merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan semua proses produksi
karena di PT Mataram Tunggal Garment hampir semua proses dilakukan
dan dikendalikan oleh manusia. Manusia berperan sebagai perencana,
operator, quality control, dan teknisi dalam proses produksi di PT Mataram
Tunggal Garment.
c. Metode
Metode adalah cara-cara atau langkah-langkah yang digunakan untuk
mengelola bahan baku menjadi produk jadi/garment. PT Mataram Tunggal
Garment tergolong perusahaan padat karya maka metode produksi
24
sebagian bersar mengunakan tenaga manusia. Pada PT Mataram Tunggal
Garment ada beberapa proses yang menggunakan tenaga mesin namun
mesin-mesin tersebut dalam kendali operator (mesin konvensional), jadi
tidak sepenuhnya mesin itu beroperasi dengan bantuan robot.
d. Money (Uang)
Uang yang dimaksud merupakan dana yang dikeluarkan oleh pihak
perusahaan atau pemegang saham untuk operasional perusahaan, baik itu
membeli bahan pendukung, membayar tenaga kerja, membayar daya listrik,
pajak, konsumsi dan lain-lain.
e. Mesin
Mesin sangat dibutuhkan dalam proses produksi. Pada proses produksi
yang terjadi di PT Mataram Tunggal Garment mesin yang digunakan
meliputi, mesin Jahit, mesin obras, mesin inspeksi fabric, mesin cutting,
mesin, dan masih banyak mesin lainnya.
Berikut ini merupakan proses produksi pembuatan garment di PT Mataram
Tunggal Garment:
1. Sampel
Proses ini merupakan pembuatan sampel garment yang akan di cek
oleh buyer untuk kesesuaian model dan ukuran, apabila sampel telah
disetujui oleh buyer maka bagian sampel akan memerintahkan bagian
marker untuk membual marker/pola baju sebelum memasuki line
produksi secara besar.
2. Marker
Bagian marker bertugas untuk membuat pola baju yang telah disetujui
oleh buyer. Outout dari bagian marker berupa lembaran kertas pola baju
beserta ukuran dan ratio yang akan digunakan Departemen cutiing
untuk membuat pola baju dari fabric/lembaran kain.
3. Cutting
Di Departemen cutting lembaran-lembaran kain yang sudah dilakukan
inspeksi kemudian dipotong sesuai marker/pola baju yang diinginkan
oleh buyer. Di Departemen cutting terdiri dari beberapa proses, yaitu
spreading, cutting, numbering & bandling, dan checking panel. Proses
spreading merupakan proses penggelaran kain menjadi beberapa
tumpukan/lembar tergantung karakteristik kain yang akan dipotong.
Cutting merupakan proses pemotongan kain yang sudah dilakukan
25
spreading dan diberi marker/pola diatasnya. Numbering & bandling
merupakan proses pemberian nomor di tiap panel bagian baju sehingga
nantinya akan mempermudah dalam proses sewing/penjahitan.
Checking panel merupakan proses pengecekan panel yang akan di
bawa kebagian warehouse yang nantinya akan masuk ke line sewing.
4. Sewing
Pada Departemen ini panel-panel baju yang berasal dari bagian cutting
dijahit sehingga menjadi garment utuh. Proses pengecekan/quality
control di Departemen sewing dilakukan in line dan out line. Pengecekan
in line dilakukan pada saat penjahitan, dan pengecekan out line
dilakukan saat garmen sudah jadi, hal ini dilakukan untuk menjaga
kualitas dari produk yang dihasilkan.
5. Finishing
Pada tahap finishing garment yang sudah lolos quality control di transfer
ke bagian finishing menggunakan troli dan container box. Pada bagian
finishing terdapat beberapa proses yaitu pemasangan kancing,
pemasangan hand tag, pemasangan aksesoris, penggosokan dengan
uap, dan packing menggunakan poly bag sebelum masuk ke bagian
packing.
6. Packing
Bagian ini merupakan akhir dari semua proses produksi pembuatan
garment, garment yang sudah dibungkus dengan polybag kemudian
dilakukan pengecekan dengan metal detector untuk memastikan tidak
ada bahan logam yang berada didalamnya. Setelah pengecekan
kemudian baju yang sudah dibungkus polybag dimasukkan kedalam
karton sesuai jumlah yang tertera dikarton. Setelah semua baju
dimasukkan kedalam karton kemudian karton di cek kesesuaian baju
yang ada didalamnya dengan informasi yang ada dikarton dengan
menggunakan mesin RFID
26
proses produksi yang ada didalam pabrik, sehingga hasil produksi dapat
diproduksi dengan jumlah dan kualitas yang sesuai dengan yang diharapkan,
dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan biaya yang minimal. Fasilitas
produksi yang terletak di PT Mataram Tunggal Garment di bagi berdasarkan
Departemen-Departemennya antara lain:
a. Line Cutting
Di line cutting terdapat beberapa fasilitas yang digunakan untuk
mendukung proses kerja terhadap penanganan material. Fasilitas-
fasilitas tersebut terdiri dari cutting machine, cutter glove, gunting, short
weight, ruler, binder, numbering, spreading trellis, trellis safety, wire
cutter, small weight, hammer, dart marker machine. Alat-alat tersebut
digunakan untuk mendukung proses produksi di line Cutting.
27
Gambar 3.3. Big Cutting Machine
28
Gambar 3.6. Mesin Pemotong Kain
b. Line Sewing
Pada bagian sewing terdapat beberapa fasilitas produksi yang digunakan
untuk mendukung proses kerja antara lain: Mesin Jahit Brother Single
Needle dan Mesin Jahit Brother Double Needle, mesin jahit ini digunakan
untuk menggabungkan beberapa panel baju menjadi satu bentuk baju
yang memiliki ukuran dan model yang berbeda-beda. Jumlah mesin ini
terdapat 28 unit setiap line sewing, sedangkan didalam line sewing
terdapat 31 Line atau area. Mesin Obras Brother/Juki, mesin obras ini
29
digunakan untuk merapikan bagian tepi baju yang masih terdapat
serabut-serabut. Dengan dilakukan proses pengobrasan dapat membuat
jahitan menjadi lebih indah dilihat dan kain akan lebih terlindungi dengan
rapi dan tahan lama.
c. Line Finishing
Line finishing merupakan termpat dimana baju yang sudah selesai
dilakukan proses penjahitan kemudian ditransfer menuju line finishing
untuk dilakukan pemasangan kancing, accessories, Name Tag, Hand Tag
dan Poly bag.
Mesin Jahit Lubang Kancing, fungsi dari mesin ini adalah untuk membuat
jahitan dalam lubang kancing dan sekaligus digunakan untuk memasng
kancing. Iron Steam, mesin ini digunakan untuk menggosok pakaian yang
sudah siap dilakukan proses packing, sebelum masuk proses pemberian
Poly Bag pakaian terlebih dahulu digosok menggunakan gosokan uap
untuk merapikan lipatan-lipatan yang ada. Tagging Machine, mesin ini
digunakan untuk memasang label yang terdapat pada pakaian, seperti
Name Tag dan Hand Tag.
30
Gambar 3.10. Mesin Iron Steam
d. Packing
Mesin RFID merupakan Singkatan dari Radio Frequency Identification
yang merupakan perangkat elektronik kecil yang terdiri dari Chip dan
Antena, Chip biasanya mampu menyimpan 2.000 byte data atau kurang.
Mesin ini berfungsi untuk menscan dan mencocokan produk yang ada di
dalam kardus dengan kekesuaian jumlah dan ukuran produknya (XXL,
XL, L, M, S, XS). Cara kerja mesin RFID menggunakan sistem identifikasi
dengan gelombang radio. Untuk itu minimal dibutuhkan dua buah
perangkat, yaitu yang disebut TAG dan READER. Saat pemindaian data,
READER membaca sinyal yang diberikan oleh RFID TAG. Setiap produk
dari PT Mataram Tunggal Garment diberikan TAG. TAG tersebut
berisikan informasi produk dalam bentuk barcode. Bila TAG tersebut
masuk dalam mesin RFID maka mesin dapat membaca informasi produk
tersebut. Dengan mesin ini proses mengecek dan mencocokan produk
menjadi sangat mudah dan cepat. Ketepatan membaca tag dari produk
juga sudah maksimal sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan.
Kesalahan yang biasanya terjadi adalah saat memasukkan produk
kedalam kardus produk tersebut salah jumlah. Selain salah jumlah
biasanya salah ukuran. Output dari mesin ini berupa print out Barcode
yang nantinya akan ditempel di kardus guna sebagai informasi mengenai
produk. Penulis tidak dapat melampirkan foto mesin tersebut karena tidak
31
boleh sembarangan orang masuk ke ruangan tersebut apalagi mengambil
gambar mesin.
Mesin Metal Detector, mesin ini digunakan untuk melakukan scanning
pada pakaian yang sudah di masukkan ke dalam poly bag untuk
kemudian dimasukkan ke dalam mesin metal detector untuk dilakukan
proses scanning untuk memastikan tidak adanya bahan material lain yang
ikut terbungkus dalam pakaian. Alat ini sangat berguna untuk memastikan
tidak ada benda lain yang terdapat pada pakaian, sehingga keamanan
yang di minta oleh buyer dapat di penuhi oleh perusahaan. cara kerja dari
mesin metal detector pakaian yang sudah terbungkus Poly Bag kemudian
oleh operator dimasukkan ke dalam alat tersebut dengan bantuan
Conveyor sehingga mempermudah proses scanning. Setelah dilakukan
scanning kemudian pakaian yang sudah terbungkus dengan Poly Bag
tersebut dimasukkan kedalam kardus sesuai dengan Informasi yang
tertera dalam kardus tersebut, seperti Ukuran, Jenis atau Model dan
Jumlah pakaian.
32
BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
33
4.2 Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan
Pada pelaksanaan kerja prakter di PT Mataram Tunggal Garment, pekerjaan-
pekerjaan yang dilakukan bersama para karyawan di bagian produksi berkaitan
dengan proses produksi dan persiapan bahan baku sebelum dilakukan produksi
dan juga pada proses packaging. Tanggung jawab dan wewenang yang diberikan
perusahaan adalah untuk mempersiapkan bahan baku pendukung pada bagian
Gudang Material Bahan, membantu membuat dokumen Spreading Sheet yang
digunakan untuk proses pemotongan kain, Membantu mempersiapkan
pelaksanaan training Calon pekerja untuk bagian sewing dan melakukan
pendataan produk yang siap untuk dillakukan loading. Selain itu juga diberi
wewenang untuk melakukan perbaikan tata letak pada gudang karton yang ada di
Gudang unit packing.
Waktu kerja yang diberikan oleh perusahaan adalah sesuai dengan waktu kerja
pada bagian produksi, yaitu 8 jam kerja, dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan
pukul 16.15. Hal ini dikarenakan disesuaikan dengan penempatan yang diberikan
oleh perusahaan. Selama proses Kerja prakterk berlangsung harus mematuhi
segala peraturan yang ada di dalam perusahaan, termasuk menggunakan tanda
pengenal yang diberikan oleh perusahaan, tanda pengenal ini harus selalu
digunakan selama berada di dalam area pabrik.
34
Mulai
Selesai
35
a. Menerima Penjelasan dan Arahan
Sebelum menerima tugas dari pembimbing lapangan, terlebih dahulu
mendapatkan materi pengenalan tentang PT Mataram Tunggal Garment oleh
pembimbing lapangan. Pembimbing lapangan memberikan gambaran secara lisan
mengenai seluruh aktivitas yang ada di PT Mataram Tunggal Garment, termasuk
bagian Produksi yang akan ditempati. Setelah menerima penjelelasan dan arahan
dari pembimbing lapangan, kemudian menuju Departemen produksi dimana
tempat melaksanaakan Kerja Praktek. Pembimbing lapangan juga memberitahu
tujuan dari penempatan yang dilakukan berpindah-pindah tiap minggunya, yaitu
supaya dapat mengetahui seluruh alur proses pembuatan garment, mulai dari
bahan baku sampai menjadi garment utuh yang siap dilakukan loading atau
pengiriman. Setelah menerima penjelasan dan berkeliling di Departemen produksi,
kemudian ditempatkan pada departemen pertama yaitu cutting atau pemotongan.
36
d. Mencari dan Mengumpulkan data yang diperlukan
Dalam proses kerja prakterk di PT Mataram Tunggal Garment, kegiatan yang
dilakukan juga mengumpulkan data berupa informasi yang diperlukan untuk
proses penyusunan laporan Kerja Praktek. Data tersebut merupakan hasil
pengamatan langsung dan penjelasan dari pembimbing lapangan atau supervisor.
37
4.4 Hasil Pekerjaan
Selama melakukan kerja prakterk di PT Mataram Tunggal Garment hasil pekerjaan
penulis akan dijelaskan menggunakan sub bab dibawah ini.
Mulai
A
Stuffing
Fabric Checking
Panel
Spreading
Replace
Cutting
Replace
Numbering &
Bundlling Loading
Bundle
Mapping
Selesai
Panel
38
a. Stuffing Fabric
Stuffing Fabric merupaka proses sebelum kain masuk pada proses
pemotongan.Dalam proses pemotongan di Departemen cutting, terlebih
dahulu proses yang harus dilakukan adalah melakukan proses unloading
bahan baku atau fabric yang berasal dari Gudang Bahan Baku, sebelum
masuk cutting bahan baku tersebut terlebih dahulu dilakukan proses inspeksi
di Departemen Gudang Bahan Baku dan diberi tanda bagian mana yang
mengalami reject. Selanjutnya setelah dilakukan proses unloading.
b. Spreading
Proses spreading atau penggelaran gulungan kain pada meja spreading.
Panjang kain yang dilakukan proses spreading dan tebal tumpukan
disesuaikan dengan kontur kain itu sendiri, semakin licin kain maka tebal
tumpukan semakin sedikit. Setelah proses penggelaran selesai, kemudian
diatas gelaran kain tersebut diberi pola atau disebut marker, marker berfungsi
sebagai acuan pemotongan pola baju.
c. Cutting
Setelah proses pengelaran marker, kemudian proses selanjutnya adalah
memotong tumpukan kain tersebut sesuai dengan pola. Proses pemotongan
kain dibedakan menjadi 2 kategori. Kategori pertama adalah proses potong
kasar. Proses potong kasar yaitu memotong kain yang berpola besar seperti
bagian depan dan belakang baju atau biasa disebut dengan panel. Kategori
kedua adalah proses potong halus. Proses potong halus ini berfokus pada
bagian pola yang detail contohnya saku baju, kerah baju, dan garis leher.
d. Numbering & Bundling
Setelah dilakukan proses pemotongan, proses selanjutnya adalah Bundle &
Numbering. Proses ini bertujuan untuk memberikan penomoran pada setiap
panel agar mempermudah saat proses penjahitan dilakukan. Setelah
dilakukan pemberian nomor kemudian panel-panel tersebut diikat
berdasarkan ukuran panel.
e. Mapping Panel
Proses Mapping panel, proses ini bertujuan untuk mengetahui apakah proses
Pemotongan yang dilakukan seudah sesuai pola apa tidak, apabila tidak
sesuai pola maka panel tersebut merupakan panel reject dan akan diganti
oleh panel yang lain.
39
f. Checking Panel
Merupakan proses pengecekan panel yang sudah melalui tahapan-tahapan
diatas. Proses pengecekan ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya
kesalahan dalam proses quality control. Apabila ditemukan panel yang cacat
maka panel tersebut akan masuk bagian replace untuk diganti dengan panel
yang baru.
g. Replace
Proses ini merupakan proses penggantian panel yang mengalami cacat. Pada
proses replace ini hanya mengganti panel dengan jumlah sedikit saja. apabila
yang terjadi cacat pada banyak panel dan dalam satu model, maka proses
yang dilakukan adalah pemotongan ulang menggunakan pola yang telah
dibuat. Karena proses Replace hanya menggunakan gunting manual dan pola
baju.
h. Loading Bundle
Setelah semua proses selesai, proses yang terakhir adalah loading bundle
yang sudah dilakukan pengecekan dan diletakkan di dalam container box
untuk di transfer menuju sewing.
Pada proses kerja praktek di bagian cuttiing diberikan tanggung jawab dan
wewenang untuk membuat dokumen spreading sheet. Dokumen spreading
sheet merupakan kartu produksi pada departemen cutting, di dalam dokumen
ini terdapat informasi kapan, jenis kain, tebal tumpukan, ukuran dan tanggal
pemotongan melalui dokumen spreading sheet ini. Dalam melakukan
pekerjaan ini didampingi oleh manager bagian cutting. Beliau membimbing
dan mengajarkan penulis bagaimana membuat dokumen spreading sheet
yang baik dan benar. Berikut ini adalah tampilkan penjelasan dokumen
spreading sheet yang di dapatkan dari Departemen cutting.
40
A
41
oleh supervisor yang melakukan proses pemotongan, item prod berisi
informasi tentang jenis kain yang akan digunakan untuk pembuatan pakainan
tersebut.
b. Bagian B
Pada bagian B merupakan informasi tentang ukuran pakaian yang akan dibuat
dan ratio tiap ukurannya. Pada bagian ini yang harus dilakukan adalah
mengisi kolom size sesuai dengan ukuran yang akan dilakukan proses
pemotongan, kemudian mengisi kolom ratio, ratio ini berfungsi untuk
memberikan informasi tentang berapa ratio ukuran yang ada dalam satu
marker yang akan dilakukan porses pemotongan, sebagai contoh dalam satu
marker terdapat ratio ukuran M adalah 3 dan ukuran S adalah 2, jadi ratio pola
yang harus di isi adalah M=3 dan S=2. Untuk kolom m/lg diisi oleh operator
yang melakukan proses spreading. Penulis hanya mengisi colour sesuai
dengan warna kain yang akan digelar. Dan kolom layer berisi informasi
tentang maksimal tumpukan yang dianjurkan.
42
Mulai A
Request
PPM seluruh
machine,
Dept.
corong
Rivew pilot
PPM intrn.
sample
Buat Urutan
Meeting Line
Proses
Buat Layout
Sawing
kerja
A Selesai
Pada Departemen sewing para karyawan dituntut untuk bekerja secara teliti
dan sesuai dengan standar yang disesuaikan oleh perusahaan. karena
sewing merupakan bagian utama dari industi Garment. Kesalahan yang ada
di bagian sewing akan berakibat reject pada semua bagian baju, untuk yang
tidak dapat diperbaiki maka panel atau garment yang belum jadi tersebut akan
dibuang dan tidak bisa digunakan lagi, sedangkan untuk yang masih bisa
diperbaiki akan dikembalikan pada proses yang terjadi reject. Pada
Departemen sewing secara keseluruhan terdapat 31 line produksi. Dalam
setiap line produksi terdapat 28 operator jahit. Dalam setiap line terdapat satu
supervisor yang mengatur dan mengawasi jalannya proses kerja pada line
tersebut. Proses produksi pada bagian sewing dilakukan secara
43
berkelanjutan, artinya panel yang diterima dari bagian cutting diproses mulai
dari operator yang berada di paling belakuang dan terus maju berdasarkan
prosesnya. Sampai dipaling depan adalah garment yang sudah jadi dan
tinggal dilakukan finishing. Setiap operator mengerjakan pekerjaan yang sama
secara terus menerus. Dalam mengerjakan panel yang tingkat kesulitannya
tinggi, akan dibantu oleh operator lain, jadi banyaknya operator yang
mengerjakan panel tergantung dengan kesulitan dalam mengerjakan panel
tersebut, karena apabila hanya dilakukan oleh satu operator akan
menyebabkan buffer atau penumpukan. Pembagian tiap operator dalam
mengerjakan tiap bagiannya ditentukan oleh supervisor yang sebelum
dilakukan running pekerjaan melakukan penyusunan time study terlebih
dahulu supaya setiap operator mendapat bagiannya sendiri-sendiri. Dengan
dilakukannya penyusunan time study maka dapat dilihat proses mana yang
membutuhkan operator tambahan untuk mengantisipasi terjadinnya buffer.
Proses pengendalian kualitas dalam departemen penjahitan dilakukan in Line
dan out line. Pengendalian kualitas secara in line artinya supervisor
melakukan pengecekan di line yang sedang berjalan, untuk mengetahui
kesesuaian dengan kulaitas yang ditentukan oleh persuaahan. Sedangkan
untuk pengendalian kualitas secara out line dilakukan oleh operator QC
dibagian ujung line atau depan line tersebut. Apabila garment sudah sesuai
dengan sampel maka garment tersebut diletakkan di container box yang
nantinya akan di transfer menuju line Finishing, sedangkan untuk yang tidak
sesuai akan dikembalikan kedalam line untuk dilakukan perbaikan.
Dalam Departemen sewing selama melakukan kerja praktek diberikan
wewenang dan tanggung jawab untuk membantu mempersiapkan calon
pekerja yang baru untuk dipersiapkan masuk ke dalam departemen sewing.
Para pekerja tersebut dilakukan training sebelum masuk kedalam line sewing
secara penuh. Tanggung jawab yang di berikan adalah untuk membantu
proses training karyawan baru. Dalam proses training ini ditugaskan untuk
membantu mempersiapkan kegiatan uji kompetensi. Berikut ini merupakan
proses training karyawan yang ada di PT Mataram Tunggal Garment:
a. Latihan Kinestetik
Kinestetik adalah kemampuan manusia menggabungkan antara fisik
dan pikiran mereka sehingga menghasilkan gerakan yang sempurna.
Jika gerakan sempurna yang bersumber dari gabungan antara pikiran
44
dan fisik tersebut berlatih dengan baik (cerdas), maka apapun yang
dipekerjakan orang tersebut akan berhasil dengan baik, bahkan
sempurna. Oleh sebab itu pelatihan ini sangatlah penting untuk
diajarkan kepada operator PT Mataram Tunggal Garment. Pekerjaan
operator didalam line produksi harus cepat dan tepat. Pekerjaan cepat
dan tepat membutuhkan tenaga yang besar, oleh sebab itu operator
baru yang akan masuk kedalam line produksi diberikan latihan
kinestetik. Latihan kinestetik membantu operator untuk dapat
beradaptasi dengan cepat pada saat didalam line produksi.
Penyesuaian didalam line produksi meliputi kecepatan tangan,
ketepatan dan ketahanan fisik saat bekerja pada line produksi.
Latihan kinestetik diajarkan menggunakan sebuah permainan.
Pelatihan kinestetik menggunakan permainan bertujuan supaya calon
operator tidak merasakan bosan saat berlatih. Permainan kinestetik di
PT Mataram Tunggal Garment terdapat empat yaitu peg board, pin
board, wodden stick, dan ball tube. Permainan ini memiliki standar
kelulusan. Standar kelulusannya untuk permainan peg board waktu
maksimalnya adalah 90 detik. Untuk permainan pin board waktu
masksimal yang diperlukan adalah 90 detik. Untuk permainan wooden
stick waktu masksimal yang diperlukan adalah 40 detik. Untuk
permainan ball tube waktu masksimal yang diperlukan adalah 40 detik.
Jika calon operator mampu memenuhi standar kelulusannya, maka
operator tersebut dapat naik pada pelatihan berikutnya. Apabila calon
operator belum memenuhi standar kelulusan maka dinyatakan tidak
lulus, sehingga calon operator harus mengulang latihan kinestetik
tersebut.
45
Gambar 4.5 Pelatihan Kinestetik
46
terhadap mesin-mesin jahit yang nantinya akan digunakan di dalam
Departemen sewing. Macam-macam mesin yang akan digunakan oleh
calon pekerja meliputi mesin jahit single needle, mesin jahit double
needle, mesin Obras dan Bland stitch. Mesin-mesin tersebut yang
akan digunakan para operator untuk bekerja di dalam Departemen
sewing nantinya. Tahap awal calon pekerja diberikan gambar dikertas
dan mereka harus menjahit mengikuti alur yang ada pada gambar
tersebut, dimulai dari tahap yang paling mudah yaitu menjahit lurus
sampai tahap yang paling sulit, yaitu menjahit atau menjahit dengan
kontur. Pada tahap pertama para calon operator diberikan jahitan
lurus, jahitan lurus berfungsi untuk memberikan feeling pada calon
pekerja dengan mesin jahit yang digunakan, apabila telah lulus tahap
ini, tahap selanjutnya adalah jahit lengkung dan zig-zag. Calon
operator diberikan materi untuk menjahit lengkung dan zig-zag supaya
dapat mengontorl kecepatan mesin jahit. Karena apabila sudah masuk
Departemen sewing setiap kecepatan mesin jahit diatur maksimal. Jika
semua proses telah dilalui oleh calon operator maka tahap selanjutnya
adalah dengan menjahit bagian-bagian kecil baju, seperti kerah baju
dan saku.
c. Uji Kompetensi
Uji kompetensi merupakan test yang dilakukan untuk calon pekerja
yang sudah lulus dua tahap diatas. Uji kompetensi juga dilakukan
untuk setiap operator yang sudah bekerja di PT Mataram Tunggal
Garment. Hal ini dilakukan untuk mengecek secara berkala kualitas
jahitan para karyawan. Bagi calon pekerja Uji kompetensi dilakukan
dengan menjahit kemeja dengan waktu maksimal 3 jam. Apabila
melebihi waktu tersebut maka belum dinyatakan lulus. Apabila calon
pekerja lulus uji kompetensi ini, maka calon operator dinyatakan lulus
dan berhak mesuk ke line produksi dengan pengawasan supervisor
sewing.
Selain hal diatas dalam menjalankan tugas juga diberikan tanggung
jawab untuk melakukan data In/Out mesin jahit yang ada di
Departemen sewing. Hal ini dilakukan untuk mendata jumlah mesin
yang bisa digunakan untuk proses training, juga dapat mengetahui
kondisi mesin yang digunakan di dalam Departemen sewing.
47
4.4.3 Melakukan Pendataan Dan Pengecekan Produk Saat Proses Loading
Pada minggu ketiga pelaksanaan kerja praktek di PT Mataram Tunggal
Garment, ditempatkan di departemen packing. Waktu kerja Departemen
packing adalah pukul 07.30 sampai dengan 16.15. di Departemen packing
selama melakukan kerja praktek berada dibawah bimbingan manager
Departemen packing. Sebelum mendapatkan tugas oleh pembimbing
lapangan, terlebih dahulu mendapatkan pengenalan dan penjelasan tentang
Departemen packing oleh pembimbing lapangan. Tanggung jawab yang
diberikan selama berada di Departemen packing adalah mendata dan
mengecek produk saat loading berlangsung. Pendataan itu dimulai ketika
barang yang sudah siap diasukkan lalu di cek terlebih dahulu apakah salah
atau benar. Pendataan ini yang dilihat adalah nomor yang ada pada karton
packing. Nomor tersebut merupakan identitas dari setiap karton yang akan di
masukan kedalam countainer. Pengecekan ini bertujuan untuk memastikan
apakah nomor yang ada di dalam draft check sesuai dengan barang yang
akan di lakukan proses loading. Tujuan dilakukannya proses ini adalah untuk
memastikan apakah nomor karton tersebut ada dan siap dilakukan proses
shipping. Apabila nomor tersebut tidak ada maka akan terjadi kekurangan dan
dapat menghambat proses shipping nantinya.
Selama melakukan pekerjaan di Departemen packing, Alur di tampilkan dalam
bentuk flowchat adalah sebagai berikut.
48
Mulai
Selesai
49
bervariasi, misalnya terdapat 8 ukuran M dan 4 ukuran S. jadi tidak hanya ada
satu ukuran dalam satu karton. Setelah baju dimasukkan ke dalam karton dan
dilakukan lakban, kemudian proses selanjutnya adalah melakukan scanning
menggunakan mesin RFID
Setelah melakukan scan dengan mesin RFID maka selanjutnya adalah proses
pencocokan data melalui nomer dan barcode. Jika nomer dan barcode sudah
sesuai dengan data loading barang, maka produk tersebut dapat di loading
dan siap untuk dikirim kepada konsumen. Penulis tidak dapat menampilkan
gambar dari mesin RFID tersebut, dikarenakan tidak sembarangan orang
yang dapat memasuki rungan itu. Karena tidak diinginkan terjadinya hal-hal
yang berkaitan dengan proses pengemasan.
50
4.4.4 Melakukan Pengujian Bahan Baku Fabric Dan Melakukan Inspeksi
Accessories Pada Gudang Bahan Baku
51
Mulai
Pengecekan quantitas
barang datang
Pengecekan quantitas
barang datang
Inspeksi 100%
Dikembalikan ke
kualitas barang Tidak lolos
suplier
datang
Baik
Simpan barang
Selesai
Alur kerja Departemen Gudang Bahan Baku adalah dimulai dengan bahan
baku yang datang dari supplier. Saat proses barang datang tanggung jawab
yang diberikan adalah untuk melakukan pengecekan barang yang datang
dengan draft check yang sudah tersedia. Apabila barang yang datang jumlah
dan jenisnya sesuai maka barang akan disimpan didalam gudang, dan apabila
barang yang datang jumlahnya kurang dari yang dipesan, akan dilakukan
complain kepada supplier tentang barang yang jumlahnya tidak sesuai.
Setelah barang disimpan proses selanjutnya adalah inspeksi. Inspeksi disini
tergantung dengan pesanan dari Departeman cutting, kain mana yang akan
dilakukan proses cutting, maka kain itulah yang akan dilakukan inspeksi.
52
Proses inspeksi dilakukan secara 100% menggunakan mesin inspeksi yang
akan penulis tampilkan dibawah ini.
53
Gambar 4.11 Contoh Fabric reject
54
Gambar 4.12 Proses Inspeksi Accessories
55
Selain melakukan inspeksi, tanggung jawab yang diberikan juga untuk ikut
membantu proses shade band. Proses shade band adalah proses
pengelompokan kain dan memberi identitas pada setiap kain. Proses ini
dilakukan dengan cara mensobek ujung kain, dan memberi nomor roll serta
nomor shade band pada sobekan dan gulungan kain yang disobek tadi.
Proses pemberian nomor menggunakan spidol marker khusus agar informasi
tersebut tidak luntur.
Selain itu juga mendapat kesempatan untuk membantu melakukan proses uji
Srinkage. Uji Srinkage merupakan uji yang dilakukan pada kain sebelum kain
tersebut masuk dalam proses-proses selanjutnya. Uji shrinkage sangat
menentukan untuk proses selanjutnya. Karena uji ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat penyusutan kain setelah dilakukan Iron Steam atau
pemanasan dengan setlika uap. Apabila tidak dilakukan uji ini maka tidak
dapat diketahui batas toleransi yang akan diberikan pada setiap kain saat
akan proses pembuatan marker. Apabila inin terjadi maka ukuran kain akan
memperkecil pada saat dilakukan Iron Steam. Langkah pengujian shrinkage
adalah dengan memotong kain dengan ukuran 50 cm x 50 cm. proses
pemotongan untuk Uji shrinkage harus menggunakan gunting, karena untuk
menjaga permukaan kain untuk tetap rata agar mempermudah proses
perhitungan. Uji shrinkage dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu
Steam dan fuse. Metode ini menggunakan panas sebagai cara untuk menguji
tingkat penyusutan yang terjadi pada kain. Tingkat penyusutan inilah yang
nantinya akan digunakan untuk menentukan batas toleransi dalam pembuatan
marker dan pola baju yang akan dipotong. Berikut ini merupakan gambar
dalam proses uji Srinkage.
56
4.4.5 Usulan Tata Letak Gudang Bahan Pendukung dengan menggunakan
metode Dedicated Storage
57
Tabel 4.1 Data Kebutuhan Box untuk Produk Sojitz
Untuk menyimpan Box tersebut digunakan rak, kapasitas maksimum rak adalah
sebanyak 36 Box, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam satu rak dapat
digunakan untuk menyimpan bahan pendukung untuk produk Sojitz. Bahan
pendukung produk Sojitz dikelompokkan dalam kode M1. Untuk produk Sojitz
dibutuhkan 5 box dalam 100 unit produk.
58
dalam penyimpanan dalam gudang. Dan dibutuhkan sebanyak 7 box dalam 100
unit produk.
Tabel 4.5 Data Kebutuhan Pallet untuk Karton (semua Jenis Produk)
59
Tabel 4.6 Data Kebutuhan Pallet untuk Polybag
60
Gambar 4.15 Usulan Tata Letak Gudang Bahan Pendukung
61
BAB 5
PENUTUP
5.1. 2 Saran
Saran yang diberikan kepada pihak PT Mataram Tunggal Garment
berdasarakan hasil kerja praktek selama 30 hari kerja selama Kerja Praktek
adalah:
1. Diharapkan untuk pekerja selalu menggunakan alat perlindungan diri
(APD) sesuai yang di anjurkan oleh pihak perusahaan saat melakukan
proses bekerja. Hal ini penting untuk menghindari kecelakaan saat bekerja,
seperti tangan luka karena tidak memakai sarung tangan. Terutama pada
bagian cutting yang selalu menggunakan alat pemotong yang tajam.
2. Penambahan kipas pada bagian cutting dan sewing, karena saat kondisi
cuaca panas akan membuat kondisi erja karyawan menjadi terganggu. Hal
in dikarenakan bagian cutting dan sewing berada di bawah atap yang
berupa seng, sehingga akan panas saat siang hari.
3. Menyediakan tempat merokok bagi karyawan saat jam istirahat, karena
selama melakukan kerja prakter di PT Mataram Tunggal Garment banyak
ditemukan pegawai laki-laki yang meroko di kamar mandi.
4. Penambahan mesin jahit yang masih layak pakai pada bagian training,
karena untuk menghasilkan pekerja yang handal juga dibutuhkan fasilitas
62
yang memadahi. Karena selama ini para calon pekerja hanya
menggunakan mesin seadanya yang terbilang kondisinya kurang layak.
5. Untuk kebersihan lantai produksi harus selalu dijaga. Karena keterbatasan
SDM yang membersihkan, maka diharapkan para pekerja juga ikut
menjaga kebersihan lingkungan mereka bekerja. Selama melkukan kerja
praktek banyak ditemukan kotoran hasil potongan kain yang berserakan di
lantai.
63
DAFTAR PUSTAKA
http://www.garmentedutech.com/fabric-kain-shrinkage-test-shade-
band/bagaimana-sop-pemeriksaan-kain-fabric-inspection-dengan-4-point-system
(diakses pada tanggal 6 Agustus 2018)
http://inspectionguideline.corpec.co.id/2015/03/cara-pengujian-penyusutan-kain/
(diakses pada tanggal 20 Agustus 2018)
https://www.porosilmu.com/2016/11/penyimpanan-barang-di-gudang-dengan. 24
sepetember 2018 (diakses pada tanggal 24 September 2018)
64
LAMPIRAN
Kaki Kerah
Tangan Badan Depan Badan Depan Kiri Pundak Badan Belakang
Kanan
Potong
Mesin Potong Potong Potong Potong Potong
O-14 Potong O-10 O-5 O-2 O-1
O-21 Mesin Potong Mesin POtong Mesin Potong Mesin Potong
Mesin Potong
Kain Keras
Obras Plakat
O-6
Blekser Mesin Obras Setrika Pundak Belakang
O-11 O-3
O-15 Press Mesin Steam
Klim Mesin Jahit Inspeksi
O-22 Mesin Press I-1
Mesin Jahit Meja
Satukan 2
1X O-7 plakat
Mesin Jahit I-2
Inspeksi
Inspeksi
I-4 Meja
Klim Jahit Meja
O-23 O-16
Mesin Jahit Mesin Jahit
Label Pola Kantong
O-8
Manual Tandai
Kantong O-4 Jahit Tempel Pundak
1X Inspeksi Jahit Label Mesin jahit
Meja O-17
Mesin Jahit
Pasang Kantong
Daun Kerah O-9 Mesin Jahit
Gabungkan daun
I-5 O-18 Kerah & Kaki Kerah Inspeksi
Mesin Jahit I-3
Meja Inspeksi
Setrika
O-19
Mesin Steam
Gabung Badan
O-12 Depan dan Belakang
Mesin Jahit
Sambungan Bahu
O-13 Mesin Jahit
Stik Belakang 1 cm
O-24 Mesin Jahit
Klim Bawah
O-25 Mesin jahit
5X Lubang Kancing
O-26 Mesin lubang kancing
Kancing
5X Pasang kancing
O-27 Mesin pasang kancing
Inspeksi
I-6 Meja
Setlika
O-28 Mesin Steam
O-30 Packaging
Manual Packaging
S-1
65