BAB II Anti Jamur Fix
BAB II Anti Jamur Fix
BAB II Anti Jamur Fix
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Anti Jamur ?
2. Jenis obat-obatan antijamur?
3. Infeksi jamur dan Obatnya?
4. Jenis Penyakit?
5. Studi Kasus?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Jamur adalah organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel, seperti
cendawan, dan ragi. Beberapa jenis jamur dapat berkembang pada permukaan
tubuh yang bisa menyebabkan infeksi kulit, kuku, mulut atau vagina. Jamur yang
paling umum menyebabkan infeksi kulit adalah tinea. Infeksi umum yang ada
pada mulut dan vagina disebut seriawan. Hal ini disebabkan oleh Candida.
Candida merupakan ragi yang merupakan salah satu jenis jamur. Sejumlah
Candida umumnya tinggal di kulit.
Obat anti jamur adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit
yang disebabkan oleh jamur.
2
c. Antijamur injeksi
Amphotericin, flucytosine, itraconazole, voriconazole dan caspofungin adalah
obat-obatan anti jamur yang sering digunakan dalam injeksi.
Mekanisme kerja
Amfoterisin B berikatan kuat dengan sterol yang terdapat pada membran
sel jamur sehingga membran sel bocor dan kehilangan beberapa bahan intrasel
dan menyebabkan kerusakan yang tetap pada sel. Salah satu penyebab efek toksik
yang ditimbulkan disebabkan oleh pengikatan kolesterol pada membran sel hewan
dan manusia.Resistensi terhadap amfoterisin B mungkin disebabkan oleh
3
terjadinya perubahan reseptor sterol pada membran sel lambat sekali, hanya 3 %
dari jumlah yang diberikan.
Sediaan
Dosis
Pada umumnya dimulai dengan dosis yang kecil (kurang dari 0,25
mg/kgBB) yang dilarutkan dalam dekstrose 5 % dan ditingkatkan bertahap
sampai 0,4-0,6 mg/kgBB sebagai dosis pemeliharaan.
Secara umum dosis 0,3-0,5 mg/kgBB cukup efektif untuk berbagai infeksi
jamur, pemberian dilakukan selama 6 minggu dan bila perlu dapat
dilanjutkan sampai 3-4 bulan
b) Flusitosin
Flucytosine (5-fluorocytosine) adalah primidin sintetis yang telah
mengalami fluorinasi
Indikasi
infeksi sistemik, karena selain kurang toksik obat ini dapat diberikan per
oral.
Penggunaannya sebagai obat tunggal hanya diindikasikan pada
kromoblastomikosis
Efek samping
4
Kira-kira 5% penderita mengalami peninggian enzim SGPT dan SGOT,
hepatomegali.
Terjadi sakit kepala, kebingungan, pusing, mengantuk dan halusinasi.
Mekanisme kerja
Flusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosin deaminase
dan dalam sitoplasma akan bergabung dengan RNA setelah mengalami deaminasi
menjadi 5-Fluorourasil. Sintesis protein sel jamur terganggu akibat penghambatan
langsung sintesis DNA oleh metabolit fluorourasil
Farmakokinetik
Efek samping
5
pengobatan radiasi atau obat yang menekan fungsi tulang, dan penderita
dengan riwayat pemakaian obat tersebut.
Mual,muntah, diare dan enterokolitis yang hebat.
Kira-kira 5% penderita mengalami peninggian enzim SGPT dan SGOT,
hepatomegali.
Terjadi sakit kepala, kebingungan, pusing, mengantuk dan halusinasi.
c) Ketokonazol.
Nama dagang
Formyco, Nizol, Nizoral, Solinfec, Tokasid, Zoloral
Indikasi
Efek samping
Mekanisme kerja
Farmakokinetik
6
Penyerapan melalui saluran cerna akan berkurang pada penderita dengan
pH lambung yang tinggi,pada pemberian bersama antasid.
Distribusi : ketokonazol setelah diserap belum banyak diketahui.
Ekskresi : Diduga ketokonazol diekskresikan bersama cairan
empedu ke lumen usus dan hanya sebagian kecil saja yang dikeluarkan
bersama urin, semuanya dalam bentuk metabolit yang tidak aktif.
d) Itrakonazol
Nama dagang
Fungitrazol, Itzol, Mycotrazol, Sporanox, Sporax
Indikasi
Efek samping
Kemerahan,
pruritus,
lesu,
pusing,
edema,
parestesia
10-15% penderita mengeluh mual atau muntah tapi pengobatan tidak perlu
dihentikan
Mekanisme kerja
7
menyebabkan akumulasi 14-methylsterol dan menguraikan ergosterol di
dalam sel-sel jamur dan kemudian mengganti sejumlah fungsi sel yang
berhubungan dengan membran
Farmakokinetik
e) Flukonazol
Nama dagang
Cryptal, Diflucan, FCZ, Fluxar, Kifluzol, Zemyc
Indikasi
Efek samping
8
Farmakokinetik
Obat ini diserap sempurna melalui saluran cerna tanpa dipengaruhi adanya
makanan ataupun keasaman lambung.
Kadar puncak 4-8 µg dicapai setelah beberapa kali pemberian 100 mg.
Waktu paruh eliminasi 25 jam sedangkan ekskresi melalui ginjal melebihi
90% bersihan ginjal.
f) Kalium Iodida
Efek samping
mual
rinitis
salivasi
lakrimasi
rasa terbakar pada mulut dan tenggorok
iritasi pada mata
sialodenitis dan akne pustularis pada bagian atas bahu
DOSIS
9
Penyembuhan terjadi dalam 6-8 minggu, namun terapi masih dilanjutkan
sampai sedikitnya 4 minggu setelah lesi menghilang atau tidak aktif lagi
Nama dagang
Indikasi
Efektif untuk infeksi jamur di kulit, rambut, dan kuku yang disebabkan oleh
jamur Microsporum, Tricophyton, dan Epidermophyton.
Efek samping
Mekanisme Kerja
10
Farmakokinetik
Efek samping
Griseofulvin tersedia dalam bentuk tablet berisi 125 dan 500 mg dan
suspesi mengandung 125 mg/ml.
Pada anak griseofulvin diberikan 10 mg/kgBB/hari
Untuk dewasa 500-1000 mg/hari dalam dosis tunggal.
Hasil memuaskan akan tercapai bila dosis yang diberikan dibagi empat
dan diberikan setiap 6 jam.
11
Kontaindikasi
Indikasi
Efek samping
Mekanisme Kerja
Farmakokinetik
12
Daya absorbsi Miconazole melalui pengobatan oral kurang baik..
Miconazole sangat terikat oleh protein di dalam serum. Konsentrasi di
dalam CSF tidak begitu banyak, tetapi mampu melakukan penetrasi yang
baik ke dalam peritoneal dan cairan persendian.
Kurang dari 1% dosis parenteral diekskresi di dalam urin dengan
komposisi yang tidak berubah, namun 40% dari total dosis oral dieliminasi
melalui kotoran dengan komposisi yang tidak berubah pula.
Miconazole dimetabolisme oleh liver dan metabolitnya diekskresi di
dalam usus dan urin. Tidak satupun dari metabolit yang dihasilkan bersifat
aktif
Efek samping
Obat ini tersedia dalam bentuk krem 2% dan bedak tabur yang digunakan
2 kali sehari selama 2-4 minggu.
Indikasi
D. Jenis Penyakit
Infeksi jamur menyerang kulit kepala. Gejala klinis yang tampak yaitu
kebotakan (alopesia), dan inflamasi pada kulit dan rambut kepala yang terkena.
13
Infeksi jamur ini menyerang pada bagian tubuh yang tidak berambut (leher
atau badan). Gejala infeksi ini ditandai dengan munculnya bercak bulat atau
lonjong kemerahan dan berbatas tegas, bersisik, dan berbintil. Bagian tengah lesi
lebih tenang, tak berbintil.
Infeksi jamur ini menyerang di sela-sela jari kaki dan telapak kaki.
Gejalanya berupa gatal-gatal diantara jari kaki, kemudian terbentuk gelembung
lalu pecah dan mengeluarkan cairan. Kulit yang terinfeksi akan menjadi lunak
(maserasi), berwarna keputihan disertai dengan rekahan-rekahan (fisura) dan
terkelupas sehingga membuka luang terjadinya infeksi sekunder oleh kuman lain.
Biasanya disertai dengan rasa gatal, berbau, panas terbakar atau nyeri seperti
tersengat.
Infeksi jamur ini bisa menyerang kuku hingga rusak, rapuh, dan bentuknya
tak lagi normal. Di bagian bawah kuku akan terjadi penumpukan sisa jaringan
kuku rapuh (menebal).
Penyakit kulit ini banyak terdapat di Indonesia karena iklim tropis dan
kurangnya prasarana air bersih. Kadang-kadang penderita tidak menganggap ini
sabagai penyakit. Gejala yang muncul berupa bercak-bercak putih pada kulit,
dengan batas tegas, bersisik halus, rata (tidak timbul), gatal terutama bila
berkeringat. Penyakit ini biasanya menyerang pada wajah, leher, bahu, kulit
lengan, badan dan bagian lain yang tertutup pakaian.
14
7. Kandidiasis
Infeksi jamur Candida sp. ini banyak menyerang kulit dan vagina wanita.
Umumnya tak berbahaya, meski dapat meradang. Gejalanya yaitu terjadi lesi
(pseudomembran) berwarna putih kelabu yang bila terlepas dari dasarnya akan
meninggalkan bekas berwarna kemerahan. Umumnya lesi tampak di daerah
lipatan payudara, ketiak, genital, dan rongga mulut. Pada kandidiasis vagina akan
keluar cairan kental putih kekuningan dari vagina dan bisa mengalami
peradangan, serta sakit saat buang air kecil atau senggama.
E. Studi Kasus
I. Belakangan nyonya Susi gelisah. Sudah seminggu ini haidnya
terlambat. Apakah nyonya Susi hamil? Padahal dia tidak pernah lupa
minum pil KB. Mereka belum berencana menambah anak lagi.
Beberapa waktu lalu dia juga punya keluhan seperti keputihan dan
gatal di sekitar organ kewanitaannya. Dokter memberinya obat
antijamur griseofulvin. Adakah hubungan antara pil KB/kontrasepsi
oral dengan antijamur yang dia minum ?
Jawaban:
Hingga sekarang, interaksi obat antara pil KB dan obat antimikroba
(antibiotika dan antijamur) masih menjadi kontroversi. Sebagian
dokter/klinisi melaporkan adanya sejumlah wanita yang gagal ber-KB
karena minum antibiotika selama penggunaan pil KB, terutama
tetrasiklin atau golongan penisilin, sementara para ilmuwan belum bisa
mengklaim secara kuat bahwa penggunaan secara bersama dua obat
tersebut menurunkan konsentrasi obat kontrasepsi oral dalam darah,
terutama etinil estradiol (senyawa aktif dalam pil KB).
II. Ketoconazole Ketoconazole adalah anti jamur azol turunan imidazole
sintesis. Obat ini bekerja dengan menghambat kerja enzim sitokrom
p450 pada membran sel jamur, sehingga mengganggu sintesa
ergosterol yang merupakan komponen penting dari membran sel
jamur. Dengan mekanisme kerja seperti ini, ketoconazole dinobatkan
sebagai obat jamur kulit paling ampuh karena bisa mengobati semua
jenis infeksi jamur kulit, seperti kurap, kutu air, panu, dan sebagainya.
15
Tersedia dalam bentuk tablet 200 mg, digunakan satu kali sehari
setelah makan. Lama penggunaan tergantung kasus dan respo, dalam
rentang 1 hingga 6 bulan. Kondisi kesehatan fisik harus selalu dipanatu
selama penggunaan obat ini. Contoh merek dagang yang bisa diambil
di apotik dengan resep: Zoralin, Mycoral, Nyzoral, dan lain-lain.
III. Griseofulvin Griseofulvin adalah antibiotik yang bersifat fungistatik
atau aktifitas anti jamur. Secara invitro griseofulvin dapat menghambat
pertumbuhan berbagai spesies dari Microsporum, Epidermophyton dan
Trichophyton sehingga bisa digunakan untuk mnegobati jamur kulit,
kulit kepala, dan jamur kuku. Dosis griseofulvin berkisar antara 500-
1000 mg per hari untuk orang dewasa. Dosis ini biasanya untuk sekali
minum per hari, namun bisa juga dibagi sesuai kebijakan dokter yang
akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit, kondisi
kesehatan, dan respons pasien terhadap obat.
IV. Terbinafine dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur
selangkangan, tubuh, kulit kepala, kaki, dan kuku. Obat jamur kulit ini
hanya tersedia dengan resep dokter dalam bentuk sediaan: Butiran dan
Tablet. Bentuk sediaan butiran diguankan untuk mengobati tinea
capitis (infeksi jamur kulit kepala). Dosis Terbinafine akan ditentukan
berdasarkan berat badan, biasanya 250 mg sekali sehari selama 6
minggu. Contoh merek dagang: Termisil, Interbi, Lamisil Tablet.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat anti jamur adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit yang
disebabkan oleh jamur. Jamur adalah anggota kelompok besar eukariotik
organisme yang meliputi mikroorganisme seperti ragi dan jamur, serta lebih akrab
jamur. Kadang disebut juga Fungi yang diklasifikasikan sebagai sebuah kerajaan
yang terpisah dari tanaman, hewan dan bakteri. Salah satu perbedaan utama
adalah bahwa sel-sel jamur memiliki dinding sel yang mengandung kitin, tidak
seperti dinding sel tumbuhan,yang mengandung selulosa.
1. Tinea Capitalis
2. Tinea Corporis
3. Tinea Crusis
4. Tinea Pedis/Kutu Air
5. Tinea Unguinum
6. Pityriasis Versicolur/Panu
7. Kandidiasis
17
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Sulistia Gan. 2009. Farmakologi dan Terapi edisi 5. FK-UI. Jakarta
http://reskiihsanhumang.wordpress.com/2012/04/27/obat-anti-jamur/
https://www.klikdokter.com/penyakit/jamur-kulit/pengobatan
18