LPM Kia Bahan Conv

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 152

LINGKAR PEMECAHAN MASALAH

EVALUASI PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK


PUSKESMAS KECAMATAN MENTENG PERIODE
JANUARI – SEPTEMBER 2019

KELOMPOK 3

Amirah Dhia Nabila Sinum 1102014020


Erina Febriani Widiastari 1102014085
Mia Purhayati 1102014156
Rachmat Putra Pratama 1102010225

PEMBIMBING
DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2019
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan Lingkar Pemecahan Masalah dengan judul “Evaluasi Program


Kesehatan Ibu Dan Anak Puskesmas Kecamatan Menteng Periode Januari –
September 2019” telah disetujui oleh pembimbing untuk dipresentasikan dalam
rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

Jakarta, November 2019


Pembimbing

DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia- Nya kepada tim penulis
sehingga Studi Kasus yang berjudul “Evaluasi Program Kesehatan Ibu dan
Anak Puskesmas Kecamatan Menteng Periode Januari – September 2019”
ini dapat diselesaikan.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan mengenai Ilmu Kesehatan
Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesain laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing,
staf pengajar, dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang- orang sekitar yang
terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Dr. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing dan staf
pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI yang
telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.
2. dr. Fathul Jannah, MSi, DipIDK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
3. Dr. Yusnita, M.Kes, selaku koordinator Kedokteran Keluarga dan staf
pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI.
4. Dr.Dini Widianti, MKK, DiplDK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

5. dr. Maya Trisiswati, MKM, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu


Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. Dr. Dian Mardhiyah, M.KK, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
iii
7. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

8. Dr. Siti Mauidya Sari, M. Epid, DipIDK, selaku staf pengajar


Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI

9. Dr. Rr. Dewi Suci Rukmini dan seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas
Kecamatan Menteng yang telah memberikan bimbingan kepada penulis
untuk kelancaran proses penulisan laporan ini.
10. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk
perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi
semua pihak.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh.

Jakarta, November 2019

Tim Penulis

iv
DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................................................... II

KATA PENGANTAR .......................................................................................................III

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... V

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... VIII

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. X

DAFTAR BAGAN ........................................................................................................... XI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................1


1.1. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 1
1.2. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT.................................................................................. 2
1.2.1. Definisi Puskesmas ....................................................................................2
1.2.2. Tujuan Puskesmas .................................................................................... 3
1.2.3. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas ........................................................ 3
1.2.4. Tugas, Fungsi & Wewenang Puskesmas .................................................. 4
1.2.5. Upaya Kesehatan Puskesmas .................................................................... 5
1.2.6. Wilayah Kerja Puskesmas ........................................................................ 6
1.2.7. Peran Puskesmas ....................................................................................... 9
1.2.8. Jaringan Pelayanan, Fasilitas dan Sistem Rujukan ................................... 9
1.3. GAMBARAN UMUM WILAYAH KECAMATAN KEMAYORAN .....................................11
1.3.1. Keadaan Geografis.................................................................................. 11
1.3.1.1. LUAS WILAYAH ........................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
1.3.2. Keadaan Demografi ................................. Error! Bookmark not defined.
1.4. VISI DAN MISI BESERTA PRINSIP-PRINSIP DASAR PUSKESMAS KECAMATAN
KEMAYORAN ........................................................................................................................................ 13
1.4.1. Visi Puskesmas Kecamatan Kemayoran ................................................. 13
1.4.2. Misi Puskesmas Kecamatan Kemayoran ................................................ 13
1.4.3. Prinsip-Prinsip Dasar ............................... Error! Bookmark not defined.
1.4.4. Dasar Hukum ........................................... Error! Bookmark not defined.
1.4.5. Tujuan Puskesmas Kecamatan Kemayoran ........... Error! Bookmark not
defined.

v
1.5. PROGRAM KB ........................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
1.5.1. Tujuan KB ............................................... Error! Bookmark not defined.
1.5.2. Sasaran Program KB................................ Error! Bookmark not defined.
1.5.3. Program dan Upaya ................................. Error! Bookmark not defined.
1.5.4. Ruang Lingkup ........................................ Error! Bookmark not defined.
1.5.5. Strategi Pendekatan dan Cara Operasional Program Pelayanan KB Error!
Bookmark not defined.
1.5.6. Macam Metode Kontrasepsi yang Ada Dalam Program KB (Keluarga
Berencana) Di Indonesia ........................................... Error! Bookmark not defined.
1.5.7. Program dan Upaya Dasar KB di Puskesmas Kecamatan Kemayoran
Error! Bookmark not defined.
PROGRAM KB DI PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN: ..ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.

1.5.9. Upaya Dasar KB di puskesmas Kecamatan Kemayoran ................. Error!


Bookmark not defined.
1.5.10. Hasil Kegiatan Program KB Puskesmas KecamatanKemayoran .... Error!
Bookmark not defined.
1.5.11. Pencapaian Target Cakupan Program Keluarga Berencana............. Error!
Bookmark not defined.
1.6 IDENTIFIKASI MASALAH ................................ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
1.6 RUMUSAN MASALAH ............................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB II PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH


..................................................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
2.1 PENETAPAN PRIORITAS MASALAH ...................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
2.2.1 Emergency ................................................... Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Greatest Member .............................................. Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Expanding Scope.............................................. Error! Bookmark not defined.
2.2.4 Feasibility ..................................................... Error! Bookmark not defined.
2.2.5 Policy ........................................................... Error! Bookmark not defined.
2.3 FINAL SCORE PENENTUAN PRIORITAS MASALAH DENGAN MCUA .............. ERROR!
BOOKMARK NOT DEFINED.
2.3 PRIORITAS MASALAH TERPILIH .............................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

vi
2.4 MENENTUKAN KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH ..... ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.

2.4.1 Cakupan Akseptor KB Aktif degan suntik dipuskesmas Se-Kecamatan


Kemayoran periode Januari-Juli 2019 sebesar 57,07% lebih dari target 6,67%
dengan final score 147 poin ...................................... Error! Bookmark not defined.
2.4.2 Cakupan Akseptor KB Pasca Persalinan di Puskesmas se-Kecamatan
Kemayoran periode Januari – Juli 2019 sebesar 9,63% kurang dari target yaitu
58,3% dengan final score 143 poin ........................... Error! Bookmark not defined.

BAB III MENETAPKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH .ERROR!


BOOKMARK NOT DEFINED.
3.1 MENETAPKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH DAN MENENTUKAN
CARA PEMECAHAN MASALAH YANG PALING FLEKSIBEL ...... ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.

3.2 CAKUPAN AKSEPTOR KB AKTIF DEGAN SUNTIK DI PUSKESMAS SE-KECAMATAN


KEMAYORAN PERIODE JANUARI-JULI 2019 SEBESAR 57,07% LEBIH DARI TARGET
6,67% DENGAN FINAL SCORE 147 POIN ..................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
3.3. CAKUPAN AKSEPTOR KB PASCA PERSALINAN DI PUSKESMAS SE-KECAMATAN
KEMAYORAN PERIODE JANUARI – JULI 2019 SEBESAR 9,63% KURANG DARI TARGET
YAITU 58,3% DENGAN FINAL SCORE 143 POIN........ ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB IV RENCANA PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH ................. ERROR!


BOOKMARK NOT DEFINED.
4.1 MENYUSUN RENCANA PEMECAHAN MASALAH ................. ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.

BAB V PENUTUP .........................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


5.1 KESIMPULAN ............................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

5.2 SARAN ...............................................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 126

vi
i
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Kelurahan, puskesmas dan Jumlah RT dan RW Tahun 2018
.....................................................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin, Luas Wilayah, dan Kepadatan
Penduduk Kecamatan Kemayoran Tahun 2018Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1.3. Jumlah SDM di Puskesmas Kecamatan Kemayoran ...........................13
Tabel 1.4. Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kelurahan Wilayah Kecamatan
Kemayoran..................................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.5 Indikator Pelayanan Program KB di Puskesmas Kecamatan Kemayoran
.....................................................................Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.6 Cakupan Peserta KB Aktif di Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode
Januari – Juli 2018 ......................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.7. Cakupan Peserta KB Aktif dengan kondom di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari – Juli 2019......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.8. Cakupan Peserta KB Aktif dengan pil di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari – Juli 2019......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.9. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Suntik di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari – Juli 2019......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.10. Cakupan Peserta KB Aktif dengan AKDR di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari – Juli 2019......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.11. Cakupan Peserta KB Aktif dengan MOP di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari – Juli 2019......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.12. Cakupan Peserta KB Aktif dengan MOW di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari – Juli 2019......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.13. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Implan di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari – Juli 2019......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.14. Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari - Juli 2019 ......... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1.15. Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan dengan KB Kondom di
Puskesmas Kecamatan Kemayoran periode Januari - Juli 2019 ............ Error!
Bookmark not defined.
Tabel 1.16. Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan dengan KB pil di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari - Juli 2019Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1.17. Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan dengan KB Suntik di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari - Juli 2019Error! Bookmark not
defined.

viii
Tabel 1.18. Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan dengan KB AKDR di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari - Juli 2019Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1.19. Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan dengan KB Implan di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari - Juli 2019Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1.20. Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan dengan KB MOW di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari - Juli 2019Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1.21. Cakupan Peserta KB Pasca Persalinan dengan KB MOP di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari - Juli 2019Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1.22. Cakupan Peserta KB Pasangan Usia Subur 4T di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari - Juli 2019Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1.23. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Efek Samping di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari – Juli 2019Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1.24. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Komplikasi di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari – Juli 2019Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1.25. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Kegagalan di Puskesmas
Kecamatan Kemayoran periode Januari – Juli 2019Error! Bookmark not
defined.
Tabel 1.26. Cakupan Peserta KB Aktif dengan Drop Out di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran periode Januari – Juli 2019 Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.1. Penentuan Score Emergency Berdasarkan Proxy AKI ................ Error!
Bookmark not defined.
Tabel 2.2. Scoring Emergency di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran
Januari – Juli 2019 ......................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.3. Penentuan score greatest member ........ Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.4. Scoring Greatest Member terhadap Program KB Puskesmas Kecamatan
Kemayoran Periode Januari – Juli 2019 ........ Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.5. Score Expanding Scope Berdasarkan Keterpaduan Lintas SektorError!
Bookmark not defined.
Tabel 2.6. Score Expanding Scope Berdasarkan Jumlah Penduduk ............. Error!
Bookmark not defined.
Tabel 2.7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Wilayah PuskesmasError! Bookmark
not defined.

ix
Tabel 2.8. Scoring Expanding Scope terhadap Program Gizi Puskesmas Kecamatan
Johar Baru bulan Januari – Juli 2019 ............. Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.9. Ratio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah penduduk di Wilayah
Puskesmas Kecamatan Kemayoran Januari – Juli 2019Error! Bookmark not
defined.
Tabel 2.10. Penentuan Score Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di
Wilayah Puskesmas Kecamatan Kemayoran Januari – Juli 2019 Error!
Bookmark not defined.
Tabel 2.11. Score Feasibility Berdasarkan Ketersediaan Tempat ................ Error!
Bookmark not defined.
Tabel 2.12. Score Feasibility Berdasarkan Ketersediaan Alat/Obat ............. Error!
Bookmark not defined.
Tabel 2.13. Scoring Feasibility terhadap Program KB Puskesmas Kecamatan
Kemayoran Periode Januari – Juli 2019 ........ Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.14. Score Policy Berdasarkan Kebijakan PemerintahError! Bookmark
not defined.
Tabel 2.15. Score Policy Berdasarkan Publikasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 16. Scoring Policy terhadap program KB di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Kemayoraan Januari – Juli 2019 Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 17. Penentuan Prioritas Masalah Program KB di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran Periode Januari – Juli 2019 ....... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1. MCUA Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Akseptor KB Aktif
degan suntik dipuskesmas Se-Kecamatan Kemayoran periode Januari-Juli 2019
sebesar 57,07% lebih dari target 6,67% Error! Bookmark not defined. Tabel
3.2. MCUA Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Akseptor KB Pasca
Persalinan di Puskesmas se-Kecamatan Kemayoran periode Januari – Juli 2019
sebesar 9,63% kurang dari target yaitu 58,3%Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.1. Pemecahan Masalah Cakupan Akseptor KB Aktif degan suntik di
puskesmas Se-Kecamatan Kemayoran periode Januari-Juli 2019 sebesar
57,07% lebih dari target 6,67% dengan final score 147 poin ................ Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.2. Rencana pelaksanaan pemecahan masalah cakupan Akseptor KB Aktif
degan suntik di puskesmas Se-Kecamatan Kemayoran periode Januari-Juli
2019................................................................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3. Rencana pelaksanaan pemecahan masalah Cakupan Akseptor KB Pasca
Persalinan di Puskesmas se-Kecamatan Kemayoran periode Januari – Juli
2019................................................................ Error! Bookmark not defined.

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Peta Wilayah Kecamatan Kemayoran .............................................11

x
DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Fishbone Cakupan Akseptor KB Aktif degan suntik dipuskesmas Se-


Kecamatan Kemayoran periode Januari-Juli 2019Error! Bookmark not
defined.

Bagan 2. Fishbone Cakupan Akseptor KB pasca persalinan di puskesmas Se-


Kecamatan Kemayoran periode Januari-Juli 2019Error! Bookmark not
defined.

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana
yang dimaksudkan dalam pancasila dan UUD 45. Pada masa modern ini,
perubahan-perubahan baik terjadi dalam bidang kesehatan maupun di bidang
teknologi. Perubahan baik ini dalam bidang kesehatan sangat berdampak pada
perkembangan kesehatan itu sendiri di Indonesia (Kemenkes RI, 2009).
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional.
Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk
mencapai pembangunan di bidang kesehatan diselenggarakan berbagai upaya
secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu. Upaya kesehatan baik dalam bidang
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif sebagai dasar dari sistem kesehatan
harus terus menurus dikembangakan sehingga derajat kesehatan masyarakat di
Indonesia juga lebih baik dan lebih ditingkatkan. Diharapkan dengan penanganan
yang tepat maka visi dari Departemen Kesehatan yaitu Menuju Indonesia Sehat
2025 dapat segera tercapai (Kemenkes RI, 2016).
Angka Kematian Ibu didefinisikan sebagai kematian yang terjadi saat
kehamilan, atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan, tanpa memperhitungkan
durasi dan tempat kehamilan, yang disebabkan atau diperparah oleh kehamilan atau
pengelolaan kehamilan tersebut, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau
kebetulan. Kekhawatiran terkait dampak dari tingginya kasus kematian ibu
mendorong WHO dan organisasi-organisasi internasional lain untuk melahirkan
The Safe Motherhood Initiative (Women & Children First, 2015). Mengacu pada
modul yang disusun oleh The Health Policy Project (2003), konsep safe
motherhood sendiri memiliki enam pilar utama, yaitu keluarga berencana,
perawatan antenatal, perawatan persalinan, perawatan postnatal, perawatan
postaborsi dan kontrol infeksi menular seksual (IMS), HIV, AIDS (PKBI, 2017).

1
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator yang digunakan
untuk menggambarkan status kesehatan masyarakat. Salah satu penyebab kematian
bayi dan balita di Indonesia adalah infeksi, termasuk infeksi saluran nafas dan diare.
Selain itu, masalah gizi seperti kurang kalori dan protein, juga menjadi salah satu
penyebab kematian bayi di Indonesia. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan
untuk mengurangi kematian bayi akibat masalah tersebut adalah dengan
memperbaiki gizi bayi. Pemberian makanan yang tepat pada bayi adalah salah satu
tindakan yang dapat dilakukan. Makanan yang tepat untuk bayi adalah Air Susu Ibu
(ASI), terlebih lagi pada bayi yang baru lahir (Ananda, 2009).
Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat dan perorangan pada jenjang pertama. Program pokok Puskesmas
merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib dilaksanakan di antaranya
program pengobatan, promosi kesehatan, pelayanan KIA dan KB, pencegahan
penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan, dan perbaikan gizi
masyarakat (Kemenkes RI, 2009).
Program pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan upaya di bidang
kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu nifas, ibu
menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Tujuan utama program ini
adalah untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi melalui
pemantauan cakupan dan pelayanan KIA di Puskesmas (Wijono, 1999 dan
Banguntapan, 2015).

1.2 Pusat Kesehatan Masyarakat


1.2.1 Definisi Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan


yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya (Permenkes No. 75 tahun 2014).

2
1.2.2 Tujuan Puskesmas
Menurut Permenkes No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:

 Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan


hidup sehat
 Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
 Hidup dalam lingkungan sehat; dan
 Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.

1.2.3 Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas


Menurut Permenkes No.75 tahun 2014, prinsip puskemas meliputi:
 Paradigma Sehat di mana puskesmas mendorong seluruh pemangku
kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan megurangi
risiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
 Pertanggungjawaban Wilayah dimana puskesmas menggerakan dan
bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
 Kemandirian Masyarakat dimana puskesmas mendorong kemandirian
untuk hidup sehat pada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat.
 Pemerataan dimana puskesmas dapat diakses oleh seluruh masyarakat di
wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi,
agama, budaya dan kepercayaan.
 Teknologi Tepat Guna dimana puskesmas menyelenggarakan pelayanan
kesehatan dengan memanfaatkan tekonologi tepat guna sesuai dengan
kebutuhan, mudah digunakan dan tidak berdampak buruk.
 Keterpaduan dan Kesinambungan dimana puskesmas mengintegrasikan
dan mengkoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program

3
dan lintas sector serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan
manajemen puskesmas.

1.2.4 Tugas, Fungsi dan Wewenang Puskesmas


Menurut Permenkes No. 75 Tahun 2014, puskesmas memiliki tugas untuk
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terbentuknya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas, puskesmas menjalankan dua fungsi utama, yaitu:

 Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) tingkat pertama


di wilayah kerjanya sehingga berwewenang untuk:
o Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
o Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
o Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
o Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait;
o Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
o Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas;
o Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
o Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan pelayanan kesehatan; dan
o Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.
 Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama di
wilayah kerjanya sehingga berwewenang untuk:

4
o Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
o Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
o Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat;
o Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
o Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
o Melaksanakan rekam medis;
o Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
o Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
o Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
o Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.

1.2.5 Upaya Kesehatan Puskesmas


Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan secara terintegrasi
dan berkesinambungan.
Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Upaya kesehatan
masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan
upaya kesehatan masyarakat pengembangan.

 Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap


Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal

5
kabupaten/kota bidang kesehatan. Upaya kesehatan masyarakat esensial
meliputi:
o Pelayanan promosi kesehatan;
o Pelayanan kesehatan lingkungan;
o Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
o Pelayanan gizi; dan
o Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
 Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan
masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif
dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan
prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya
yang tersedia di masing-masing puskesmas.
 Upaya kesehatan perseorangan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan. Upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama dilaksanakan dalam bentuk:
 Rawat jalan;
 Pelayanan gawat darurat;
 Pelayanan satu hari (one day care);
 Home care;
 Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Untuk melaksanakan upaya kesehatan, Puskesmas harus menyelenggarakan:
 Pelayanan kefarmasian
 Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
 Pelayanan laboratorium.

1.2.6 Wilayah Kerja Puskesmas


Secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi
apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab
wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep

6
wilayah berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan
aksebilitas (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing Puskesmas secara
operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dan pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati setelah mendengar
saran teknis dari kantor wilayah departemen kesehatan provinsi.
Dalam rangka pemenuhan Pelayanan Kesehatan yang didasarkan pada
kebutuhan dan kondisi masyarakat, Puskesmas dapat dikategorikan berdasarkan
karakteristik wilayah kerja dan kemampuan penyelenggaraan. Puskesmas
dikategorikan menjadi tiga, yaitu Puskesmas Kawasan Perkotaan, Puskesmas
Kawasan Pedesaan dan Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil (Permenkes No
75 tahun 2014).
Puskesmas Kawasan Perkotaan adalah Puskesmas yang wilayah kerjanya
meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria
kawasan perkotaan sebagai berikut:

 Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya pada sektor non
agraris, terutama industri, perdagangan dan jasa;
 Memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2
km, memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km, bioskop, atau hotel;
 Lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki listrik;
 Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan

Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas kawasan perkotaan


memiliki karakteristik sebagai berikut:

 Memprioritaskan pelayanan UKM


 Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
 Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat
 Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

7
 Pendekatan pelayanan yang diberikan berdasarkan kebutuhan dan
permasalahan yang sesuai dengan pola kehidupan masyarakat perkotaan.

Puskesmas Kawasan Pedesaan adalah puskesmas yang wilayah kerjanya


meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria
kawasan pedesaan sebagai berikut:

 Aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk pada sektor agraris.
 Memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan
perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak
memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel.
 Rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (sembilan puluh persen).
 Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan pedesaan memiliki


karakteristik sebagai berikut:

 Pelayanan UKM dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat


 Pelayanan UKP dilaksanakan oleh Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan oleh masyarakat
 Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
 Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat perdesaan.

Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil adalah puskesmas


yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik sebagai berikut:

 Berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus
pulau, atau pesisir.
 Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang
pergi dari ibukota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan
transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca; dan

8
 Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tidak stabil.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas kawasan terpencil dan


sangat terpencil memiliki karakteristik sebagai berikut:

 Memberikan pelayanan UKM dan UKP dengan penambahan kompetensi


tenaga kesehatan
 Dalam pelayanan UKP dapat dilakukan penambahan kompetensi dan
kewenangan tertentu bagi dokter, perawat, dan bidan.
 Pelayanan UKM diselenggarakan dengan memperhatikan kearifan lokal
 Pendekatan pelayanan yang diberikan menyesuaikan dengan pola kehidupan
masyarakat di kawasan terpencil dan sangat terpencil
 Optimalisasi dan peningkatan kemampuan jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dan
 Pelayanan UKM dan UKP dapat dilaksanakan dengan pola gugus pulau/cluster
dan/atau pelayanan kesehatan bergerak untuk meningkatkan aksesibilitas.

1.2.7 Peran Puskesmas


Konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran yang sangat
vital sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas dituntut memiliki kemampuan
manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dengan ikut serta menentukan kebijakan
daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tatalaksana kegiatan
yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Puskesmas
juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya
peningkatan pelayanan kesehatan secara komperhensif dan terpadu (Permenkes
No.75 tahun 2014).

1.2.8 Jaringan Pelayanan, Fasilitas dan Sistem Rujukan


Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas didukung oleh
jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan. Jaringan
pelayanan Puskesmas terdiri atas:

9
 Puskesmas pembantu memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di
suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas.
 Puskesmas keliling memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya bergerak
(mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan bagi masyarakat
diwilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam
gedung Puskesmas.
 Bidan desa merupakan bidan yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada
satu desa dalam wilayah kerja Puskesmas.
 Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan terdiri atas klinik, rumah sakit,
apotek, laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan dapat melaksanakan


rujukan. Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab atas masalah yang timbul
kepada yang lebih mampu secara vertikal atau horizontal. Sistem rujukan
menyangkut dua aspek, yaitu:

 Rujukan Medis
o Konsultasi penderita berupa pengobatan
o Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium
o Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih mampu atau ahli untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan setempat dan memungkinkan alih
keterampilan dan pengetahuan
 Rujukan Kesehatan
o Kejadian Luar Biasa (KLB) atau terjangkitnya penyakit menular
o Terjadinya bencana kelaparan (peningkatan besar-besaran kasus gizi buruk)
o Masalah lain yang menyangkut kesehatan masyarakat umum.

10
1.3 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Menteng
1.3.1 Keadaan Geografis
Kecamatan Menteng adalah sebuah kecamatan yang terletak di Jakarta Pusat dan
merupakan Pusat Pemerintahan dari Kota Administrasi Jakarta Pusat yang memiliki luas
wilayah 653,46 ha.

Kel. Kebon Sirih

Kel.
Kel. Gondangdia Cikini

Kel. Menteng
Kel.
Pegangsaan

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Menteng

Secara administratif terdiri 5 kelurahan, 38 RW; 427 RT, 20.199 KK, 80.404 jiwa,
dengan kepadatan penduduk 12.304/km2.

Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah Kecamatan, Kelurahan, Rukun Warga dan


Rukun Tetangga Tahun 2018

Kelurahan Luas Wilayah (Ha) Jumlah RW Jumlah RT

Kebon sirih 83,40 Ha 10 77

11
Kelurahan Luas Wilayah (Ha) Jumlah RW Jumlah RT

Gondangdia 145,82 Ha 5 40

Cikini 82,09 Ha 5 66

Menteng 243,90 Ha 10 137

Pegangsaan 98,25 Ha 8 104

Jumlah 653,46 Ha 38 424

1.3.2 Batas Wilayah


Batas-batas wilayah Kecataman Menteng:
 Bagian Utara : Kecamatan Gambir
 Bagian Timur : Kecamatan Senen
 Bagian Selatan : Kecamatan Setiabudi
 Bagian Barat : Kecamatan Tanah Abang

1.3.3 Keadaan Demografi

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kecamatan Menteng Tahun 2018


∑ Penduduk
NO KELURAHAN
Laki- Perempuan Jumlah
Laki
14.087 13.514 27.601
1 Menteng

2 Pegangsaan 12.492 12.754 25.246

3 Cikini 3.916 3.856 7.772

4 Gondangdia
3.234 2.673 5.907

5 Kebon Sirih
6.966 7.141 14.107
KEC. MENTENG
40.695 39.938 80.633

12
1.4 Visi dan Misi Beserta Prinsip-Prinsip Dasar Puskesmas Kecamatan
Menteng
1.4.1 Visi Puskesmas Kecamatan Menteng
Menjadi Pusat Layanan Kesehatan Primer yang profesional, komprehensif, dan
menjadi pilihan utama bagi seluruh lapisan masyarakat.

1.4.2 Misi Puskesmas Kecamatan Menteng


Menyiapkan SDM yang profesional, menyediakan sarana dan prasarana yang
mendukung pelayanan, meningkatkan akses layanan kesehatan untuk seluruh
lapisan masyarakat, menyelenggarakan UKP dan UKM secara bersamaan dan
berkesinambungan.

1.4.3 Tata Nilai

SEHAT → S: Senyum

E: Empati

H: Handal

A: Aman

T: Tertib

1.4.4 Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kecamatan
Menteng serta peningkatan potensi masyarakat untuk melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat.
Tujuan Khusus
1. Memperluas Jangkauan Pelayanan.
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
3. Pengembangan Fungsi Puskesmas.

13
4. Meningkatkan Promosi.
5. Meningkatkan Sistem Informasi.
6. Pengembangan Asuransi Kesehatan.

1.4.5 Unit Layanan Kesehatan Puskesmas Menteng


1. Layanan Kesehatan Lansia.
2. Layanan Kesehatan IGD 24 Jam.
3. Layanan Medis Tindakan.
4. Layanan Kesehatan Umum.
5. Layanan Kesehatan TB Paru.
6. Layanan Harm Reduction.
7. Layanan Rumah Bersalin.
8. Layanan Kesehatan Ibu dan Anak.
9. Layanan Kesehatan MTBS.
10. Layanan Kesehatan Imunisasi.
11. Layanan Kesehatan PTM.
12. Layanan Kesehatan Jiwa.
13. Layanan Kesehatan VCT.
14. Layanan Kesehatan Gigi.
15. Layanan Kesehatan PKPR.
16. Layanan Laboratorium.
17. Layanan Radiologi.

1.4.6 Sejarah Puskesmas Menteng

Sebelum tahun 2017, di daerah Menteng terdapat 1 (satu) Puskesmas


Kecamatan (Puskesmas Kecamatan Menteng) dan 2 (dua) Puskesmas
Kelurahan (Puskesmas Kelurahan Gondangdia dan Puskemas Kelurahan
Pegangsaan). Sejak awal tahun 2017, Puskesmas Kelurahan Gondangdia tidak
beroperasi karena ada masalah perizinan dengan pemerintah setempat sehingga
semua pegawai dipindahkan ke Puskesmas Kecamatan Menteng. Pada waktu
yang bersamaan, dibangun Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih yang mulai

14
beroperasi sejak 1 Juli 2018. Dikarenakan adanya perpindahan Puskesmas,
maka laporan yang ada tidak lengkap. Saat ini, Kecamatan Menteng memiliki 3
(tiga) Puskesmas yaitu:
1. Puskesmas Kecamatan Menteng

Puskesmas ini membawahi kelurahan Menteng dan kelurahan Cikini.

2. Puskesmas Kelurahan Pegangsaan

Puskesmas ini membawahi kelurahan Pegangsaan.

3. Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih

Puskesmas ini membawahi kelurahan Kebon Sirih dan Kelurahan


Gondangdia.

1.4.7. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Puskesmas Menteng

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 334 Tahun
2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Kesehatan
Masyarakat. Upaya Kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok dan
masyarakat yang mempunya tugas sebagai berikut:
1. Menyusun bahan rencana strategis, rencana kerja anggaran dan rencana
bisnis anggaran puskesmas kecamatan sesuai dengan lingkup tugasnya.
2. Melaksanakan rencana strategis, rencana kerja anggaran dan rencana
bisnis anggaran puskesmas kecamatan sesuai dengan lingkup tugasnya.
3. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis pelaksanaan
upaya kesehatan masyarakat.
4. Menyelenggarakan pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS.
5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan lingkungan.
6. Menyelenggarakan pelayanan keesehatan ibu dan anak dan keluarga
berencana yang bersifat UKM.

15
7. Menyelenggarakan pelayanan gizi yang bersifat UKM.
8. Menyelenggarakan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
9. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
10. Menyelenggarakan upaya pengembangan pelayanan kesehatan jiwa,
kesehatan gigi masyarakat, kesehatan tradisional komplementer,
kesehatan olah raga, kesehatan indera, kesehatan lansia, kesehatan
kerja dan kesehatan lainnya.
11. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas satuan
pelaksanaan UKM.

1.4.8 Sarana dan Prasarana Puskesmas Menteng


Sarana pelayanan kesehatan pemerintah yang terdiri dari puskesmas
pemerintah dan sarana kesehatan swasta. Puskesmas Non Rawat Inap tahun
2019 berjumlah 2 (dua) unit. Sarana kesehatan lainnya di wilayah
Kecamatan Menteng, seperti klinik dokter, praktik perorangan, praktik
dokter bersama, apotek, dan pengobatan tradisional berjumlah 53 sarana.
Dari jumlah tersebut sudah memiliki izin praktik lengkap.
Pelayanan kesehatan masyarakat di BLUD Puskesmas Kecamatan
Menteng terdiri dari 3 wilayah pelayanan, yaitu:
1. Puskesmas Kecamatan Menteng

Jl. Pegangsaan Barat No.14 Menteng Jakarta Pusat.

2. Puskesmas Kelurahan Pegangsaan

Jl. Tambak No.28 Pegangsaan Jakarta Pusat.

3. Puskesmas Kelurahan Gondangdia

Jl. Agus Salim No.19A Kebon Sirih Jakarta Pusat.

Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Puskesmas Kecamatan Menteng,


yaitu:

1. Transportasi

16
a. Satu buah mobil ambulance Puskesmas Keliling Inpres tahun
1989/1990.

b. Delapan buah sepeda motor, 4 buah di Puskesmas Kecamatan dan


2 buah masing-masing di Puskesmas Kelurahan.
c. Satu unit ambulance untuk operasional Puskesmas (Mitsubishi L-
300).

d. Satu unit mobil Puskesmas Keliling (berupa Suzuki APV yang


diadakan oleh Puskesmas pada tahun 2010).

2. Alat komunikasi telepon ada 5 (lima), yaitu:

a. Puskesmas Kecamatan Menteng dengan nomor: 31935836,


3157164, 3103439, Fax 31904965.
b. Puskesmas Kelurahan Pegangsaan dengan nomor: 31934355.

3. Alat medis dan nonmedis

a. Alat rontgen di ruangan khusus, untuk dipasang dengan PB dan 1


petugas radiografer.
b. Alat pemeriksaan 1 unit EKG.

c. Satu unit alat USG dan 2 unit nebulizer (bantuan APBN dan
bantuan APBD).
d. Tiga dental unit di Puskesmas Kelurahan Menteng dan masing-
masing 1 unit di Puskesmas Kelurahan.
e. Peralatan laboratorium lengkap.

f. Alat perlengkapan, kartu diagnosis, kartu pasien, formulir laporan


sebagian dianggarkan dari Swadana dan yang lainnya dari dana
subsidi Pemda DKI Jakarta.
g. Obat-obatan. Perencanaan obat-obatan disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing puskesmas dengan melihat jumlah
kunjungan pada tahun sebelumnya.

17
Tabel 3. Prasarana Gedung Puskesmas di Kecamatan Menteng
Uraian Kecamatan Menteng

Luas Tanah (m2) Luas 1300


Bangunan (m2) 1500
Pembangunan Gedung 1988
Atap Genteng
Plafon Etermit
Dinding Tembok
Lantai Keramik
Pagar Besi
WC 7
Listrik (watt) 53.000
Telepon Ada
Nomor: 31935836
Air PAM

1.4.9 Sumber Daya Manusia Puskesmas Menteng


Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan
pada bidang kesehatan, untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan praktik. Gambaran tenaga kesehatan yang mendukung penyediaan
pelayanan yang berkualitas di wilayah Kecamatan Menteng tahun 2018.

Tabel 4. Jumlah Pegawai Puskesmas Kecamatan Menteng


No. Jenis Tenaga Pendidikan PNS Non-PNS

1. Kepala Puskesmas S2 1 –
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha S1 1 –

3. Dokter Umum S1 5 3

4. Dokter Gigi S1 2 1

5. Apoteker S1 2 –

6. Asisten Apoteker SLTA / D3 – 2

7. Perawat S1 3 –

8. Perawat SLTA / D3 6 17

18
No. Jenis Tenaga Pendidikan PNS Non-PNS

9. Perawat Gigi D3 1 –

10. Bidan D3 3 2

11. Analis Laboratorium D3 1 3

12. Radiografer D3 – 1

13. Kesehatan Lingkungan S1 2 –

14. Kesehatan Masyarakat S1 2 –

15. Kesehatan Lingkungan D3 2 –

16. Perekam Medik D3 1 –

17. Administrasi S1 2 3

18. Administrasi D3 1 3

19. Administrasi SLTA 3 5

20. Pengemudi SLTA – 4

Jumlah 38 44

Tabel 5. Jumlah Pegawai Puskesmas Menteng


No Puskesmas Tenaga Kesehatan
1. Puskesmas Kecamatan Menteng 59
2. Puskesmas Kelurahan Cikini 16
3. Puskesmas Kelurahan Gondangdia 14
4. Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 18
5. Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih 14
Sumber: Profil Puskesmas Menteng, 2018.

1.4.10 Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Menteng


Puskesmas Kecamatan Menteng dipimpin oleh drg. I.G.A. Rusmala
Dewi, MPH dan membawahi 79 karyawan.

19
Diagram 1. Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Menteng

1.4.11 Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2018

Tabel 6. Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2018 di Puskesmas Kecamatan Menteng


No Nama Penyakit Jumlah

1. Infeksi Akut Lain Pernapasan Atas 17.422


2. Hipertensi 14.074
3. Dispepsia 6.448
4. Mialgia 5.505
5. Nekrosis 4.347

20
No Nama Penyakit Jumlah

6. Batuk 3.720
7. DM tipe I 2.168
8. Diare dan Gastroenteritis 2.133
9. Faringitis Akut 1.573
10. Hiperlipidemia 1.457
Sumber: Profil Puskesmas Kecamatan Menteng, 2018

1.4.12 Denah Puskesmas Kecamatan Menteng

Gambar 2. Denah Puskesmas Kecamatan Menteng Lantai 1


Keterangan gambar:
Pada lantai 1 terdapat ruang IGD/ Pelayanan, ruang pendaftaran dan administrasi,
ruangan farmasi, ruangan tindakan, ruangan pemeriksaan lansia, ruangan
pemeriksaan TB dan ruangan HR.

Gambar 3. Denah Puskesmas Kecamatan Menteng Lantai 2

21
Keterangan gambar:
Pada lantai 2 terdapat ruangan KIA, ruangan KB, ruangan imunisasi, ruangan
MTBS, ruangan persalinan, ruangan ASI, ruangan bermain anak dan musola.

Gambar 4. Denah Puskesmas Kecamatan Menteng Lantai 3


Keterangan gambar:
Pada lantai 3 terdapat ruangan pelayanan PTM (penyakit tidak menular),
ruangan pemeriksaan haji, ruangan KPLDH, RM dan musola

Gambar 5. Denah Puskesmas Kecamatan Menteng Lantai 4


Keterangan gambar:
Pada lantai 4 terdapat ruang kesehatan gigi dan mulut, ruang pemeriksaan
umum, ruangan pelayanan gizi, pelayanan anggrek, pelayanan allamanda,
ruang PKPR, laboratorium, ruangan kesehatan lingkungan, ruangan
administrasi dan BPJS dan musola

22
Gambar 6. Denah Puskesmas Kecamatan Menteng Lantai 5
Keterangan gambar:
Pada lantai 5 terdapat ruang aula, ruang kepala puskesmas, ruang kepala
subbagian TU, ruang administrasi kantor, ruang pengadaan, akreditasi dan
kesehatan masyarakat.

1.4 Program Kesehatan Ibu dan Anak

Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana


Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka tersebut masih jauh dari target Millineum Development Goals (MDGS)
untuk tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2015).
Tujuan Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
(NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses
tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan
kualitas manusia seutuhnya (Depkes RI, 2001).
Untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan dilakukan evaluasi. Salah
satu tujuan dari evaluasi Program KIA adalah untuk memantau perkembangan
pelayanan KIA di tempat pelayanan. Evaluasi hasil program KIA di
Puskesmas dilakukan berdasarkan laporan bulanan KIA, kelahiran dan
kematian per desa, penemuan kasus BBLR per desa, penemuan kasus tetanu

23
neonatorum per desa, kematian ibu, register kematian perinatal (0 - 7) hari, rekapitulasi
pelacakan kematian neonatal, Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA indikator ibu,
PWS KIA indikator anak serta laporan bulanan Standar Pelayanan Minimal (SPM) KIA.
Laporan bulanan KIA untuk memantau kegiatan kesehatan ibu dan bayi disuatu wilayah
Puskesmas, Laporan kelahiran dan kematian perdesa untuk memantau perkembangan
kelahiran dan kematian neonatal dimasing-masing desa dalam suatu wilayah. Laporan
penemuan kasus BBLR dan laporan penemuan kasus tetanus neonatorum perdesa
digunakan memantau kasus BBLR dan tetanus neonatorum di wilayah desa (Depkes RI,
2001).

Indikator KIA di Puskesmas Kecamatan Menteng 2018 meliputi:


1. K1
2. K4
3. Penanganan Komplikasi Bumil
4. Persalinan Tenaga Kesehatan
5. Kunjungan Nifas
6. KB Aktif
7. KN
8. KN 1
9. Penanganan Komplikasi Neonatus
10. Kunjungan Bayi
11. Kunjungan Balita
12. Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Tabel 7. Target Program KIA di Puskesmas Menteng


No Program Target 1 tahun (%) Target 9 bulan (%)

K1 75
1 100

K4 75
2 100

Penanganan Komplikasi Bumil 100 75


3

24
No Program Target 1 tahun (%) Target 9 bulan (%)

Persalinan Tenaga Kesehatan 100 75


4

Kunjungan Nifas 100 75


5

KB Aktif 100 75
6

KN 75
7 100

KN1 100 75
8

Penanganan Komplikasi Neonatus 100 75


9

Kunjungan Bayi 100 75


10

Kunjungan Balita 100 75


11

Kunjungan Manejemen Terpadu Balita 75


12 100
Sakit (MTBS)

1.4.1 Kegiatan Program KIA


A. Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga


kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan
(SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik
(umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus, serta
intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang ditemukan dalam pemeriksaan).
Dalam penerapannya terdiri atas:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.

25
8. Test laboratorium (rutin dan khusus).
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Tabel 8. Cakupan K1 bulan Januari-September 2019


di wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng
Jumlah
Puskesmas Capaian K1
No Ibu Target (%)
Kelurahan
Hamil Jumlah %
1. Menteng 376 283 75,26 75
2. Cikini 115 89 77,39 75
3. Pegangsaan 383 305 79,63 75
4. Kebon Sirih 150 142 94,66 75
5. Gondangdia 51 40 78,43 75
Total 1075 859 79,91 75

Tabel 9. Cakupan K4 bulan Januari-September 2019


di Wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng
Jumlah
Puskesmas Capaian K4
No Ibu Target (%)
Kelurahan
Hamil Jumlah %
1. Menteng 376 283 75,27 75
2. Cikini 115 83 72,17 75
3. Pegangsaan 383 295 77,02 75
4. Kebon Sirih 150 109 72,67 75
5. Gondangdia 51 37 72,55 75
Total 1075 807 75,07 75

B. Pertolongan Persalinan

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang


dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten (bidan, dokter, dan tenaga para
medis lainnya). Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam

26
membantu persalinanan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin
(Kemenkes RI, 2012). Persalinan dengan tenaga kesehatan bertujuan untuk
menurunkan kesakitan dan komplikasi persalinan, memberikan pelayanan yang
cepat dan tepat bila terjadi komplikasi, dan memberikan kenyamanan keamanan
dan keselamatan pada ibu hamil, bersalin dan nifas (RSUD Bangli, 2014).
Persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan hal penting agar ibu hamil dan
bayi dapat secara cepat dan tepat mendapatkan pelayanan pertolongan persalinan
sesuai standar, kemudian Mengenali secara dini tanda - tanda bahaya kehamilan,
persalinan, dan nifas serta mendapatkan pertolongan pertama gawat darurat dengan
cepat sebagai persiapan upaya rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi. Pada
kenyataan di lapangan, masih terdapat penolong persalinan yang bukan tenaga
kesehatan dan dilakukan di luar fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu
secara bertahap seluruh persalinan akan ditolong oleh tenaga kesehatan kompeten
dan diarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan. Pada prinsipnya, penolong
persalinan harus memperhatikan hal- hal sebagai berikut:
1. Pencegahan infeksi.
2. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar.
3. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih
tinggi.
4. Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
5. Memberikan Injeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir.

Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan pertolongan


persalinan adalah: dokter spesialis kebidanan, dokter dan bidan.

Tabel 10. Cakupan Persalinan Oleh Nakes bulan Januari-September 2019


di Wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng

Capaian Persalinan
Puskesmas Jumlah Nakes Target
No
Kelurahan Bulin (%)
Jumlah %

1. Menteng 359 283 78,83 75

27
Capaian Persalinan
No Puskesmas Jumlah Nakes Target
Kelurahan Bulin (%)
Jumlah %

2. Cikini 109 85 77,98 75


3. Pegangsaan 366 261 71,31 75
4. Kebon Sirih 143 111 77,62 75
5. Gondangdia 49 37 75,51 75
Total 1026 777 75,73 75

C. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Pelayanan kesehatan maternal khususnya fase kehamilan sangat esensial


bagi ibu. Fase kehamilan menjadi perhatian khusus tenaga kesehatan terutama
bidan karena pada fase ini kemungkinan buruk bisa terjadi yang dapat berakibat
membahayakan ibu dan bayinya. Pada fase ini seorang ibu hamil dapat mengalami
komplikasi kehamilan bila dari awal kehamilan tidak dilaksanakan pelayanan
kesehatan ibu hamil dan bayinya sesuai dengan pedoman standar yang telah
ditetapkan (Mikrajab et al, 2013).

Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan


pemeriksaan terhadap ibu nifas dan meningkatkan cakupan KB Pasca
Persalinan dengan melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan
ketentuan waktu :
- Kunjungan nifas pertama pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah
persalinan.
- Kunjungan nifas ke dua dalam waktu hari ke-4 sampai dengan hari ke-28
setelah persalinan.
- Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu hari ke-29 sampai dengan hari ke-42
setelah persalinan.

Pelayanan yang diberikan adalah :


a. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.
b. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus).

28
c. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya.
d. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan.
e. Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali, pertama
segera setelah melahirkan, kedua diberikan setelah 24 jam pemberian
kapsul Vitamin A pertama.
f. Pelayanan KB pasca salin adalah pelayanan yang diberikan kepada Ibu
yang mulai menggunakan alat kontrasepsi langsung sesudah melahirkan
(sampai dengan 42 hari sesudah melahirkan).

Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas adalah
: dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat.

Tabel 11. Cakupan Kunjungan Nifas bulan Januari-September 2019


di wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng

Capaian
Puskesmas Jumlah Kunjungan Nifas Target
No
Kelurahan Bufas (%)
Jumlah %

1. Menteng 359 279 77,72 75


2. Cikini 109 82 75,23 75
3. Pegangsaan 366 256 69,95 75
4. Kebon Sirih 143 107 74,83 75
5. Gondangdia 49 36 73,47 75
Total 1026 760 74,07 75

Berikut cakupan KB Aktif bulan Januari-September 2019 di wilayah Puskesmas


Kecamatan Menteng :

Tabel 12. Cakupan KB Aktif bulan Januari-September 2019


di wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng

Puskesmas Jumlah Capaian KB


No Target (%)
Kelurahan PUS
Jumlah %

1. Menteng 4,692 3894 82.99 75

29
Puskesmas Jumlah Capaian KB
No Target (%)
Kelurahan PUS
Jumlah %

2. Cikini 1,321 1193 90,29 75


3. Pegangsaan 4,292 2914 67.90 75
4. Kebon Sirih 2,398 2086 86.98 75
5. Gondangdia 1,004 883 87.93 75
Total 13,708 10970 80,03 75

D. Pelayanan Kesehatan Neonatus

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar


yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus
sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di
fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah (Mikrajab et al, 2013).
Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus:
1. Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) dilakukan pada kurun waktu 6-48 Jam
setelah lahir.
2. Kunjungan Neonatal dilakukan pada kurun waktu hari ke 3 sampai dengan
hari ke 28 setelah lahir.

Tabel 13. Cakupan Kunjungan Neonatus 1 bulan Januari-September 2019


di wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng

Capaian KN 1 Target
Puskesmas Jumlah Bayi
No (%)
Kelurahan Lahir Hidup
Jumlah %

1. Menteng 342 282 82,5 75


2. Cikini 104 84 80,8 75
3. Pegangsaan 348 253 72,7 75
4. Kebon Sirih 136 111 81,6 75
5. Gondangdia 46 35 76,1 75
Total 977 765 78,3 75

30
Berikut Cakupan Kunjungan Neonatus bulan Januari-September 2019 di wilayah
Puskesmas Kecamatan Menteng:

Tabel 14. Cakupan Kunjungan Neonatus bulan Januari-September 2019


di wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng

Puskesmas Jumlah Bayi Capaian KN Target


No
Kelurahan Lahir Hidup (%)
Jumlah %

1. Menteng 342 277 81,0 75


2. Cikini 104 81 77,9 75
3. Pegangsaan 348 248 71,3 75
4. Kebon Sirih 136 107 78,7 75
5. Gondangdia 46 32 69,6 75
Total 977 745 76,3 75

E. Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan dan Neonatus


oleh Tenaga Kesehatan Maupun Masyarakat.

Deteksi dini kehamilan dengan faktor risiko adalah kegiatan yang


dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan
komplikasi kebidanan. Kehamilan merupakan proses reproduksi yang
normal , tetapi tetap mempunyai risiko untuk terjadinya komplikasi. Oleh
karenanya deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat tentang
adanya faktor risiko dan komplikasi, serta penanganan yang adekuat sedini
mungkin, merupakan kunci keberhasilan dalam penurunan angka kematian
ibu dan bayi yang dilahirkannya. Faktor risiko pada ibu hamil adalah:
1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2. Anak lebih dari 4.
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun.
4. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari
23,5 cm, atau penambahan berat badan < 9 kg selama masa kehamilan.
5. Anemia dengan dari Hemoglobin < 11 g/dl.

31
6. Tinggi badan kurang dari 145 cm, atau dengan kelainan bentuk panggul
dan tulang belakang.
7. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum
kehamilan ini sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain :
tuberkulosis, kelainan jantung-ginjal-hati, psikosis, kelainan endokrin
(Diabetes Mellitus, Sistemik Lupus Eritematosus, dll), tumor dan
keganasan.
8. Riwayat kehamilan buruk: keguguran berulang, kehamilan ektopik
terganggu, mola hidatidosa, ketuban pecah dini, bayi dengan cacat
kongenital.
9. Riwayat persalinan dengan komplikasi: persalinan dengan seksio
sesarea, ekstraksivakum/ forseps.
10. Riwayat nifas dengan komplikasi: perdarahan paska persalinan, Infeksi
masa nifas, psikosis post partum (post partum blues).
11. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan
riwayat cacat kongenital.
12. Kelainan jumlah janin: kehamilan ganda.
13. Kelainan besar janin: pertumbuhan janin terhambat, Janin besar.
14. Kelainan letak dan posisi janin: lintang/oblique, sungsang pada usia
kehamilan lebih dari 32 minggu.

Catatan: penambahan berat badan ibu hamil yang normal adalah 9-12 kg
selama masa kehamilan.

F. Penanganan Komplikasi Kebidanan

Untuk meningkatkan cakupan dan kualitas penanganan komplikasi


kebidanan maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan yang
mampu memberikan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi secara
berjenjang mulai dari polindes/poskesdes, puskesmas mampu PONED
sampai rumah sakit PONEK 24 jam. Pelayanan Puskesmas PONED sendiri
meliputi kemampuan untuk menangani dan merujuk (Susanti, 2017):

32
1. Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia dan eklampsia)
2. Tindakan pertolongan distosia bahu dan ekstraksi vakum pada
pertolongan persalinan
3. Perdarahan post partum
4. Infeksi nifas
5. BBLR dan hipotermi, hipoglekimia, ikterus, hiperbilirubinemia,
masalah pemberian minum pada bayi
6. Asfiksia pada bayi
7. Gangguan nafas pada bayi
8. Kejang pada bayi baru lahir
9. Infeksi neonatal
10. Persiapan umum sebelum tindakan kedaruratan obstetri neonatal,
yaitu kewaspadaan universal standar
11. dan tentunya pemantauan selama kehamilan dan hal-hal yang
perlu dilakukan demi menjaga kesehatan ibu dan bayi.
1. Pelayanan obstetri :
- Penanganan perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas.
- Pencegahan dan penanganan Hipertensi dalam Kehamilan (pre-
eklampsi dan eklampsi)
- Pencegahan dan penanganan infeksi.
- Penanganan partus lama/macet.
- Penanganan abortus.
- Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk dirujuk dan transportasi
rujukan.

Tabel 15. Cakupan Penanganan Komplikasi Ibu Hamil bulan


Januari-September 2019 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng

Jumlah Capaian Komplikasi

No Kelurahan Bumil Bumil Target (%)


Resti Jumlah %

1. Menteng 75 74 98,40 75

33
Jumlah Capaian Komplikasi

No Kelurahan Bumil Bumil Target (%)


Resti Jumlah %

2. Cikini 23 18 78,26 75
3. Pegangsaan 77 47 61,36 75
4. Kebon Sirih 30 33 110,0 75
5. Gondangdia 10 3 29,41 75
Total 215 175 81,40 75

2. Pelayanan neonatus :
- Pencegahan dan penanganan asfiksia.
- Pencegahan dan penanganan hipotermia.
- Penanganan bayi berat lahir rendah (BBLR).
- Pencegahan dan penanganan infeksi neonatus, kejang neonatus,
ikterus ringan sedang.

Tabel 16. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus bulan Januari-September 2019 di


wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng

Capaian Komplikasi
Puskesmas Jumlah Neonatus
No Target (%)
Kelurahan Bayi Resti
Jumlah %

1. Menteng 50 43 86,3 75
2. Cikini 15 13 85,8 75
3. Pegangsaan 51 31 61,1 75
4. Kebon Sirih 20 16 80,8 75
5. Gondangdia 7 4 59,3 75
Total 142 107 75,2 75

G. Pelayanan Kesehatan Bayi


Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode

34
29 hari sampai 11 bulan setelah lahir. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi
(Depkes, 2016):
a. Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, polio 1-4, DPT / Hb, campak)
sebelum usia 1 tahun
b. Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK)
c. Pemberian vitamin A (6 – 11 bulan)
d. Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda –
tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA
e. Penanganan dan rujukan kasus jika perlu

Tabel 17. Cakupan Kunjungan Bayi bulan Januari-September 2019


di wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng

Capaian
Puskesmas Jumlah Kunjungan Bayi Target
No
Kelurahan Bayi (%)
Jumlah %

1. Menteng 332 259 78,0 75


2. Cikini 101 79 78,2 75
3. Pegangsaan 338 237 70,1 75
4. Kebon Sirih 132 105 79,5 75
5. Gondangdia 45 31 68,9 75
Total 948 711 75,0 75

H. Kunjungan Balita
Kehidupan anak, usia dibawah lima tahun merupakan bagian yang sangat
penting. Usia tersebut merupakan landasan yang membentuk masa depan
kesehatan, kebahagiaan, pertumbuhan, perkembangan, dan hasil pembelajaran
anak di sekolah, keluarga, masyarakat dan kehidupan secara umum (Depkes,
2016).
Kesehatan bayi dan balita harus dipantau untuk memastikan kesehatan
mereka selalu dalam kondisi optimal. Untuk itu dipakai indikator-indikator
yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan bayi dan
balita, salah satu diantaranya adalah pelayanan kesehatan anak balita. Adapun

35
batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur 12 sampai
dengan 59 bulan. Pelayanan kesehatan pada anak balita dilakukan oleh tenaga
kesehatan dan memperoleh:
a. Pelayanan Pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun (Penimbangan
berat badan dan pengukuran tinggi badan minimal 8 kali dalam setahun).
b. Pemberian vitamin A dua kali dalam setahun yakni setiap bulan Februari
dan Agustus.
c. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang balita minimal 2
kali dalam setahun.
d. Pelayanan Anak Balita Sakit sesuai standar menggunakan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS).

Tabel 18. Cakupan Kunjungan Balita bulan Januari-September 2019


di wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng

Jumlah Capaian Kunjungan


Puskesmas Balita Target (%)
No
Kelurahan Balita
Jumlah %

1. Menteng 1,647 1098 66,7 75


2. Cikini 390 282 72,3 75
3. Pegangsaan 1,501 1064 70,9 75
4. Kebon Sirih 801 428 53,4 75
5. Gondangdia 228 59 25,9 75
Total 4,567 2931 64,2 75

Berikut Cakupan Manjemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Bulan Januari-


September 2019 di wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng :

Tabel 19. Cakupan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)


Bulan Januari-September 2019 di wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng

Puskesmas Jumlah Capaian MTBS Target


No
Kelurahan Balita (%)
Jumlah %

36
1. Menteng 1647 1083 65,75 75
2. Cikini 390 522 133,8 75
3. Pegangsaan 1501 1328 88,4 75
4. Kebon Sirih 801 527 65,7 75
5. Gondangdia 228 181 79,38 75
Total 4567 3641 86,6 75

Berdasarkan Tabel di atas, maka diperoleh analisa sementara bahwa masih ada
pencapaian Program KIA di Puskesmas Kecamatan Menteng yang belum
mencapai target yaitu sebagai berikut:
1. Kesehatan Ibu
a. Pelayanan KI ibu hamil (79,91%)
b. Pelayanan K4 ibu hamil (K4) (75,07%)
c. Persalinan Nakes (75,73%)
d. Kunjungan Nifas (74,07%)
e. Penanganan Komplikasi Kebidanan (81,4%)
f. Pelayanan KB (80,03%)
2. Kesehatan Anak
a. Kunjungan Neonatal 1 (78,3%)
b. Kunjungan Neonatal (76,3%)
c. Pelayanan Komplikasi Neonatal (75,2%)
d. Pelayanan Bayi (75%)
e. Pelayanan Balita (64,2%)
f. MTBS (86,6%)

1.5 Identifikasi Masalah

1. Cakupan Kunjungan K1 di Puskesmas Kecamatan Menteng pada bulan


Januari-September 2019 sebanyak 79,91%.
2. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 75,27%.

37
3. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 72,17%.
4. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 77,02%.
5. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 72,67%.
6. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 72,55%.
7. Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas Kelurahan Menteng pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 78,83%.
8. Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 77,98%.
9. Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 71,31%.
10. Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 77,62%.
11. Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 75,51%.
12. Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 77,72%.
13. Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 75,23%.
14. Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 69,95%.
15. Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 74,83%.
16. Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 73,47%.
17. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas Kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 82.99%

38
18. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas Kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 90,29%
19. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 67.90%.
20. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 86.98%.
21. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas Kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 87.93%.
22. Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari –
September 2019 sebanyak 82,5%.
23. Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 80,8%.
24. Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 72,7%.
25. Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 81,6%.
26. Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 76,1%.
27. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 81,0%.
28. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari-September
2019 sebanyak 77,9%.
29. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 71,3%.
30. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 78,7%.
31. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 69,6%.
32. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di Puskesmas Kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 98,40%.

39
33. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di Puskesmas Kelurahan Cikini
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 78,26%.
34. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 61,36%.
35. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di Puskesmas Kelurahan Kebon
Sirih pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 110,0%.
36. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 29,41%.
37. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 86,3%.
38. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di Puskesmas Kelurahan Cikini
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 85,8%.
39. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 61,1%.
40. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Kebon Sirih pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 80,8%.
41. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 59,3%.
42. Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 78%.
43. Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 78,2%.
44. Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 70,1%.
45. Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 79,5 %.
46. Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 68,9%.
47. Cakupan Kunjungan Balita Sakit di Puskesmas Kecamatan Menteng pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 64,2%.

40
48. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 65,75%.
49. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 133,8%
50. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 88,4%
51. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 65,7%
52. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 79,38%

1.6 Rumusan Masalah


1. Cakupan Kunjungan K1 di Kecamatan Menteng pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 79,91% lebih dari target 75%.
2. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 75,27% lebih dari target 75%.
3. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 72,17% kurang dari target 75%.
4. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 77,02% lebih dari target 75%.
5. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 72,67% kurang dari target 75%
6. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 72,55% kurang dari target 75%
7. Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas Kelurahan Menteng pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 78,83% lebih dari target 75%

41
8. Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 77,98% lebih dari target 75%.
9. Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 71,31% kurang dari target 75%.
10. Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 77,62% lebih dari target 75%.
11. Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 75,51% lebih dari target 75%.
12. Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 77,72% lebih dari target 75%
13. Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 75,23% lebih dari target 75%
14. Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 69,95% kurang dari target 75%
15. Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 74,83% kurang dari target 75%
16. Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 73,47% kurang dari target 75%
17. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 82.99% lebih dari target 75%
18. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 90,29% lebih dari target 75%.
19. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 67.90% kurang dari target
75%.
20. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas kelurahan Kebon Sirih
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 86.98% lebih dari target 75%.
21. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 87.93% lebih dari target 75%.
22. Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 82,5% lebih dari target 75%.

42
23. Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 80,8% lebih dari target 75%.
24. Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 72,7% kurang dari target 75%
25. Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 81,6% lebih dari target 75%.
26. Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 76,1% lebih dari target 75%.
27. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 81,0% lebih dari target 75%.
28. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari-September
2019 sebanyak 77,9% lebih dari target 75%.
29. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 71,3% kurang dari target 75%.
30. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 78,7% lebih dari target 75%
31. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 69,6% kurang dari target 75%
32. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di Puskesmas Kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 98,40% lebih dari target 75%
33. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di Puskesmas Kelurahan Cikini
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 78,26% lebih dari target 75%.
34. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 61,36% kurang
dari target 75%.
35. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di Puskesmas Kelurahan Kebon
Sirih pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 110,0% lebih dari target
75%.
36. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 29,41% kurang
dari target 75%.

43
37. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 86,3% lebih dari
target 75%
38. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di Puskesmas Kelurahan Cikini
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 85,8% lebih dari target 75%
39. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 61,1% kurang
dari target 75%
40. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Kebon Sirih pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 80,8% lebih dari
target 75%
41. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 59,3% kurang
dari target 75%
42. Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 78% lebih dari target 75%.
43. Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 78,2% lebih dari target 75%.
44. Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 70,1% kurang dari target 75%.
45. Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 79,5 % lebih dari target 75%.
46. Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan
Januari-September 2019 sebanyak 68,9% kurang dari target 75%.
47. Cakupan Kunjungan Balita Sakit di Puskesmas Kecamatan Menteng pada
bulan Januari-September 2019 sebanyak 64,2% kurang dari target 75%.
48. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 65,75% kurang dari target 75%.

44
49. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 133,8% lebih dari target 75%.
50. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 88,4% lebih dari target 75%.
51. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 65,7% kurang dari target 75%.
52. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 79,38% lebih dari target 75%.

45
BAB II

PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH

2.1. Menetapkan Prioritas Masalah

Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected)


dengan apa yang aktual terjadi (observed). Idealnya, semua permasalahan yang
timbul harus dicarikan jalan keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber
daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat
dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi
prioritas. Setelah pada tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan
dengan menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan. Prioritas
masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif,
subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup. Dalam penetapan
prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan pembobotan. Pada BAB I
dirumuskan terdapat 52 masalah yang terdapat pada program KIA di
Puskesmas Kecamatan Menteng. Adanya keterbatasan sumber daya manusia,
dana, dan waktu, maka dari semua masalah yang telah dirumuskan perlu
ditetapkan masalah yang menjadi prioritas untuk diselesaikan.

2.1.1 Non-Scoring Technique


Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang lazim
digunakan adalah teknik non skoring. Dengan menggunakan teknik ini,
masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut
“Nominal Group Technique” (NGT). NGT terdiri dari dua, yaitu:
a. Metode Delbeq
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini dilakukan
melalui diskusi dan kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak
sama keahliannya. Sehingga untuk menentukan prioritas masalah,
diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk memberikan pengertian dan
pemahaman peserta diskusi, tanpa mempengaruhi peserta diskusi. Hasil
diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama.

46
b. Metode Delphi
Metode Delphi yaitu masalah didiskusikan oleh sekelompok orang
yang mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Para
peserta diskusi diminta untuk mengemukakan pendapat mengenai
beberapa masalah pokok. Masalah yang terbanyak dikemukakan pada
pertemuan tersebut, menjadi prioritas masalah.

2.1.2 Scoring Technique


a. Metode Bryant
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu:
1. Prevalence
Besarnya masalah yang dihadapi
2. Seriousness
Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam
masyarakat dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan angka
kematian akibat masalah kesehatan tersebut.
3. Manageability
Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya.
4. Community concern
Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut.
Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin
dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang
diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan
sesuai baris untuk tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari
arah atas ke bawah sesuai kolom untuk masing-masing masalah
dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat
dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki
kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu
berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang
akan diambil.

47
b. Metode Matematik PAHO (Pan American Health Organization)
Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-
masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan
digunakan kriteria untuk penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai
prioritas masalah. Kriteria yang dipakai ialah:
1. Magnitude
Berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang
ditunjukkan dengan angka prevalensi.
2. Severity
Besarnya kerugian yang timbul ditunjukkan dengan case fatality rate
masing – masing penyakit.
3. Vulnerability
Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif untuk
mengatasi masalah tersebut.

4. Community and Political Concern


Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern atau
kegusaran masyarakat dan para politisi.
5. Affordobility
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.

c. Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)


Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada
kesepakatan mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah-
masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Metode ini
memakai lima kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing – masing
kriteria diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah
yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Masalah dengan nilai
tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai
terdiri dari:
1. Emergency

48
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan
sehingga menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang
digunakan dalam kriteria ini adalah CFR (Case Fatality Rate), jika
masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah
masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif berupa
angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh
permasalahan tersebut. Misalnya masalah imunisasi, maka yang
digunakan sebagai parameter adalah angka kesakitan bayi dan lain
sebagainya.

2. Greatest member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk
yang terkena masalah kesehatan tersebut. Masalah kesehatan yang
berupa penyakit, maka parameter yang digunakan adalah prevalence
rate. Sedangkan untuk masalah lain, maka greatest member ditentukan
dengan cara melihat selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada
sebuah program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.

3. Expanding Scope
Menunjukan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan
terhadap sektor lain diluar sektor kesehatan. Parameter lain yang
digunakan adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa
banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak
sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah
tersebut.

4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah
seberapa mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang
digunakan adalah ketersediaan sumber daya manusia berbanding
dengan jumlah kegiatan, fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan

49
yang menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan
tersebut.

5. Policy
Berhubung orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah
masalah kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai
apakah masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut
serta apakah kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya
masalah tersebut. Hal tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan
atau kebijakan pemerintah yang concern terhadap masalah tersebut,
apakah ada lembaga atau organisasi masyarakat yang concern terhadap
permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi
diberbagai media.

Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut di atas untuk


penilaian masalah dan masing-masing kriteria harus diberikan bobot
penilaian untuk dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga
hasil yang didapat lebih objektif. Pada metode ini harus ada
kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan.

Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria


yang satu dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang
mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi. Nilai bobot berkisar satu
sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria yang
mempunyai bobot lima.

 Bobot 5 : paling penting


 Bobot 4 : sangat penting sekali
 Bobot 3 : sangat penting
 Bobot 2 : penting
 Bobot 1 : cukup penting

50
2.1.3 Pemilihan Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)
Berdasarkan kriteria yang ada, maka diputuskan untuk menggunakan
metode MCUA karena metode ini menempatkan parameter pada kedudukan dengan
berdasarkan bobot dan memberikan hasil final score yang objektif di mana score
yang diberikan pada tiap-tiap parameter ditambahkan, lebih sederhana dan mudah
dalam penggunaannya. Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada
masing-masing masalah dengan membandingkan masalah satu dengan lainnya,
kemudian tiap masalah tersebut diberikan nilai.

2.1.3.1 Emergency
Emergency menunjukkan besar kerugian yang ditimbulkan oleh masalah.
Ini ditujukan dengan Case Fatality Rate (CFR) masing- masing penyakit.
Sedangkan untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit
digunakan proxy. Nilai proxy didapatkan dari berbagai sumber, sedangkan sistem
scoring proxy CFR ditentukan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta
justifikasi. Pada nilai proxy diambil dari angka kematian ibu, neonatus, balita, dan
bayi.
Tabel 17. Angka Proxy Skala Nasional

No Program Komponen Proxy Persentase Proxy


1. K1, K4, Komplikasi Bumil,
Persalinan Nakes, Kunjungan AKI 306/100.000 0,306%
Nifas, KB Aktif
2. KN1, KN, Komplikasi Neonatus AKN 15/1000 1,5%
3. Kunjungan Balita, MTBS AKBa 32/1000 3,2%
4. Kunjungan Bayi AKB 24/1000 2,4%

Nilai proxy pada tabel 17 diambil dari data Kemenkes RI tahun 2015 dan 2017
secara nasional dari angka kematian ibu, angka kematian neonatus, angka
kematian balita, dan angka kematian bayi.

51
Tabel 18. Skala Penilaian Emergency terhadap Program KIA
Puskesmas Kecamatan Menteng Januari – September 2019
No Interval Selisih (%) Skor
1 0,476 – 6,6 1
2 6,7 – 12,9 2
3 13 – 19,2 3
4 19,3 – 25,5 4
5 25,6 – 31,8 5
6 31,9 – 38,1 6
7 38,2 – 44,4 7
8 44,5 – 50,6 8
9 50,7 – 56,9 9
10 57 - 62 10

Setelah dilakukan perhitungan pada tabel 18 didapatkan interval dengan selisih


tertinggi pada skor 10 dan terendah pada skor 1.

Tabel 19. Scoring Emergency Di Wilayah Puskesmas Kecamatan


Menteng Januari – September 2019
Target –
PROXY
Pencapaian X+Y
No Daftar Masalah (X) Skor
(Y) (%)
%
%
1. Cakupan Kunjungan K1 di
Kecamatan Menteng pada bulan
0,306 4,91 5,216 1
Januari-September 2019 sebanyak
79,91% lebih dari target 75%.
2. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada
0,306 0,27 0,576 1
bulan Januari-September 2019
sebanyak 75,27% lebih dari target 75.
3. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada 0,306 2,83 3,136 1
bulan Januari-September 2019

52
Target –
PROXY
Pencapaian X+Y
No Daftar Masalah (X) Skor
(Y) (%)
%
%
sebanyak 72,17% kurang dari target
75%
4. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 2019 0,306 2,02 2,326 1
sebanyak 77,02% lebih dari target
75%.
5. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
pada bulan Januari-September 2019 0,306 3,13 3,442 1
sebanyak 72,67% kurang dari target
75%
6. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 2019 0,306 2,45 2,756 1
sebanyak 72,55% kurang dari target
75%
7. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada
bulan Januari-September 2019 0,306 3,83 4,136 1
sebanyak 78,83% lebih dari target
75%
8. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 0,306 2,98 3,286 1
sebanyak 77,98% lebih dari target
75%
9. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
0,306 3,69 3,996 1
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan

53
Target –
PROXY
Pencapaian X+Y
No Daftar Masalah (X) Skor
(Y) (%)
%
%
pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 71,31% kurang dari target
75%.
10. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
pada bulan Januari-September 2019 0,306 2,62 2,926 1
sebanyak 77,62% lebih dari target
75%.
11. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 2019 0,306 0,51 0,816 1
sebanyak 75,51% lebih dari target
75%.
12. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada
bulan Januari-September 2019 0,306 2,72 3,026 1
sebanyak 77,72% lebih dari target
75%
13. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 0,306 0,23 0,536 1
sebanyak 75,23% lebih dari target
75%
14. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 2019 0,306 5,05 5,356 1
sebanyak 69,95% kurang dari target
75%

54
Target –
PROXY
Pencapaian X+Y
No Daftar Masalah (X) Skor
(Y) (%)
%
%
15. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
pada bulan Januari-September 2019 0,306 0,17 0,476 1
sebanyak 74,83% kurang dari target
75%
16. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 2019 0,306 1,53 1,836 1
sebanyak 73,47% kurang dari target
75%
17. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 2019 0,306 7,99 8,296 2
sebanyak 82.99% lebih dari target
75%
18. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 0,306 15,29 15,596 3
sebanyak 90,29% lebih dari target
75%
19. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 2019 0,306 7,1 7,406 2
sebanyak 67.90% lebih dari target
75%
20. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Kebon Sirih 0,306 11,98 12,286 2
pada bulan Januari-September 2019

55
Target –
PROXY
Pencapaian X+Y
No Daftar Masalah (X) Skor
(Y) (%)
%
%
sebanyak 86.98% lebih dari target
75%
21. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 2019 0,306 12,93 13,236 3
sebanyak 87.93% lebih dari target
75%
22. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Menteng pada bulan
1,5 7,5 9 2
Januari-September 2019 sebanyak
82,5% lebih dari target 75%
23. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan Januari-
1,5 5,8 7,3 2
September 2019 sebanyak 80,8%
lebih dari target 75%.
24. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada bulan
1,5 2,3 3,8 1
Januari-September 2019 sebanyak
72,7% kurang dari target 75%
25. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
1,5 6,6 8,1 2
Januari-September 2019 sebanyak
81,6% lebih dari target 75%
26. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Gondangdia pada bulan
1,5 1,1 2,6 1
Januari-September 2019 sebanyak
76,1% lebih dari target 75%
27. Cakupan KN di Puskesmas
1,5 9,5 11,0 2
Kelurahan Menteng pada bulan

56
Target –
PROXY
Pencapaian X+Y
No Daftar Masalah (X) Skor
(Y) (%)
%
%
Januari-September 2019 sebanyak
81,0% lebih dari target 75%
28. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan Januari-
1,5 2,9 4,4 1
September 2019 sebanyak 77,9%
lebih dari target 75%
29. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada bulan
1,5 3,7 5,2 1
Januari-September 2019 sebanyak
71,3% kurang dari target 75%
30. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
1,5 3,7 5,2 1
Januari-September 2019 sebanyak
78,7% lebih dari target 75%
31. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Gondangdia pada bulan
1,5 5,4 6,9 2
Januari-September 2019 sebanyak
69,6% kurang dari target 75%
32. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari- 0,306 23,4 23,706 4
September 2019 sebanyak 98,40%
lebih dari target 75%
33. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Cikini pada bulan Januari-September 0,306 3,26 3,566 1
2019 sebanyak 78,26% lebih dari
target 75%.

57
Target –
PROXY
Pencapaian X+Y
No Daftar Masalah (X) Skor
(Y) (%)
%
%
34. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari- 0,306 13,64 13,946 2
September 2019 sebanyak 61,36%
kurang dari target 75%.
35. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Kebon Sirih pada bulan Januari- 0,306 35 35,306 6
September 2019 sebanyak 110,0%
lebih dari target 75%
36. CakupanPenanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari- 0,306 45,59 45,896 8
September 2019 sebanyak 29,41%
kurang dari target 75%
37. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari- 0,306 11,3 11,606 2
September 2019 sebanyak 86,3%
lebih dari target 75%
38. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Cikini pada bulan Januari-September 0,306 10,8 11,106 2
2019 sebanyak 85,8% lebih dari
target 75%
39. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan 1,5 13,9 15,4 3
Pegangsaan pada bulan Januari-

58
Target –
PROXY
Pencapaian X+Y
No Daftar Masalah (X) Skor
(Y) (%)
%
%
September 2019 sebanyak 61,1%
kurang dari target 75%
40. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Kebon Sirih pada bulan Januari- 1,5 5,8 7,3 2
September 2019 sebanyak 80,8%
lebih dari target 75%
41. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari- 1,5 15,7 17,2 3
September 2019 sebanyak 59,3%
kurang dari target 75%
42. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 2,4 3 5,4 1
2019 sebanyak 78% lebih dari
target 75%
43. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 2,4 3,2 5,6 1
sebanyak 78,2% lebih dari target
75%
44. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September
2,4 4,9 7,3 2
2019 sebanyak 70,1% kurang dari
target 75%

59
Target –
PROXY
Pencapaian X+Y
No Daftar Masalah (X) Skor
(Y) (%)
%
%
45. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Kebon
Sirih pada bulan Januari- 2,4 4,5 6,9 2
September 2019 sebanyak 79,5 %
lebih dari target 75%
46. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari- 2,4 6,1 8,5 2
September 2019 sebanyak 68,9%
kurang dari target 75%
47. Cakupan Kunjungan Balita Sakit
di Puskesmas Kecamatan
Menteng pada bulan Januari- 3,2 10,8 14 2
September 2019 sebanyak 64,2%
kurang dari target 75%
48. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Menteng
3,2 9,25 12,45 2
pada bulan Januari – September
2019 sebanyak 65,75% kurang
dari target 75%
49. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada
3,2 58,8 62 10
bulan Januari – September 2019
sebanyak 133,8% lebih dari target
75%

60
Target –
PROXY
Pencapaian X+Y
No Daftar Masalah (X) Skor
(Y) (%)
%
%

50. Cakupan Kunjungan Manajemen


Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
3,2 13,4 16,6 2
pada bulan Januari – September
2019 sebanyak 88,4% lebih dari
target 75%
51. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Kebon
3,2 9,3 12,5 2
Sirih pada bulan Januari –
September 2019 sebanyak 65,7%
kurang dari target 75%
52. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan
75 79,38 4,38 1
Gondangdia pada bulan Januari –
September 2019 sebanyak 79,38%
lebih dari target 75%.

Pada Tabel 19 didapatkan skor tertinggi untuk Emergency adalah Cakupan


Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Kelurahan
Cikini pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 133,8% lebih dari target 75%
dengan skor 10.

61
2.1.3.2 Greatest Member

Greatest Member menunjukan berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau
penyakit yang ditunjukan dengan jumlah penduduk.

Tabel 20. Skala Penilaian Greatest Member terhadap Program Kesehatan Ibu dan Anak
Puskesmas Kecamatan Menteng Periode Januari – September 2019.
No. Interval Selisih (%) Score
1 0,17 – 11,896 1
2 11,896 – 23,622 2
3 23,622 – 35,348 3
4 35,348 – 47,074 4
5 47,074 - 58,8 5

Dengan mengacu acuan penilaian pada tabel 20, maka dirumuskan Greatest
Member scoring pada tabel 21.

Tabel 21. Hasil Penilaian Greatest Member terhadap Program Kesehatan Ibu dan
Anak Puskesmas Kecamatan Menteng Januari – September 2019.
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
% % %
1. Cakupan Kunjungan K1 di
Kecamatan Menteng pada bulan
75 75,25 0,25 1
Januari-September 2019 sebanyak
79,91% lebih dari target 75%.
2. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada
bulan Januari-September 2019 75 75,27 0,27 1
sebanyak 75,27% lebih dari target
75%
3. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada 75 72,17 2,83 1
bulan Januari-September 2019

62
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
% % %
sebanyak 72,17% kurang dari target
75%
4. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 2019 75 77,02 2,02 1
sebanyak 77,02% lebih dari target
75%.
5. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
pada bulan Januari-September 2019 75 72,67 2,33 1
sebanyak 72,67% kurang dari target
75%
6. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 2019 75 72,55 2,45 1
sebanyak 72,55% kurang dari target
75%
7. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada
bulan Januari-September 2019 75 78,83 3,83 1
sebanyak 78,83% lebih dari target
75%
8. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 75 77,98 2,98 1
sebanyak 77,98% lebih dari target
75%
9. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan 75 71,31 3,69 1
pada bulan Januari-September 2019

63
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
% % %
sebanyak 71,31% kurang dari target
75%.
10. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
pada bulan Januari-September 2019 75 77,62 2,62 1
sebanyak 77,62% lebih dari target
75%.
11. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 2019 75 75,51 0,51 1
sebanyak 75,51% lebih dari target
75%.
12. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada
bulan Januari-September 2019 75 77,72 2,72 1
sebanyak 77,72% lebih dari target
75%
13. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 75 75,23 0,23 1
sebanyak 75,23% lebih dari target
75%
14. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 2019 75 69,95 5,05 1
sebanyak 69,95% kurang dari target
75%
15. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih 75 74,83 0,17 1
pada bulan Januari-September 2019

64
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
% % %
sebanyak 74,83% kurang dari target
75%
16. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 2019 75 73,47 1,53 1
sebanyak 73,47% kurang dari target
75%
17. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 2019 75 82,99 7,99 1
sebanyak 82.99% lebih dari target
75%
18. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 75 90,29 15,29 2
sebanyak 90,29% lebih dari target
75%
19. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 2019 75 67,90 7,1 1
sebanyak 67.90% kurang dari target
75%
20. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Kebon Sirih
pada bulan Januari-September 2019 75 86,98 11,98 2
sebanyak 86.98% lebih dari target
75%
21. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Gondangdia 75 87,93 12,93 2
pada bulan Januari-September 2019

65
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
% % %
sebanyak 87.93% lebih dari target
75%
22. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Menteng pada bulan
75 82,5 7,5 1
Januari-September 2019 sebanyak
82,5% lebih dari target 75%
23. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan Januari-
75 80,8 5,8 1
September 2019 sebanyak 80,8%
lebih dari target 75%.
24. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada bulan
75 72,7 2,3 1
Januari-September 2019 sebanyak
72,7% kurang dari target 75%
25. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
75 81,7 6,6 1
Januari-September 2019 sebanyak
81,6% lebih dari target 75%
26. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Gondangdia pada bulan
75 76,1 1,1 1
Januari-September 2019 sebanyak
76,1% lebih dari target 75%
27. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Menteng pada bulan
75 81,0 1,0 1
Januari-September 2019 sebanyak
81,0% lebih dari target 75%
28. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan Januari-
75 77,9 2,9 1
September 2019 sebanyak 77,9%
lebih dari target 75%

66
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
% % %
29. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada bulan
75 71,3 1,3 1
Januari-September 2019 sebanyak
71,3% kurang dari target 75%
30. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
75 78,7 3,7 1
Januari-September 2019 sebanyak
78,7% lebih dari target 75%
31. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Gondangdia pada bulan
75 69,6 5,4 1
Januari-September 2019 sebanyak
69,6% kurang dari target 75%
32. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari- 75 98,40 23,4 2
September 2019 sebanyak 98,40%
lebih dari target 75%
33. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Cikini pada bulan Januari-September 75 78,26 3,26 1
2019 sebanyak 78,26% lebih dari
target 75%.
34. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari- 75 61,36 13,64 2
September 2019 sebanyak 61,36%
kurang dari target 75%.
35. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan 75 110,0 40,0 4
Kebon Sirih pada bulan Januari-

67
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
% % %
September 2019 sebanyak 110,0%
lebih dari target 75%
36. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari- 75 29,41 45,59 4
September 2019 sebanyak 29,41%
kurang dari target 75%
37. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari- 75 86,3 11,3 1
September 2019 sebanyak 86,3%
lebih dari target 75%
38. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Cikini pada bulan Januari-September 75 85,8 10,8 1
2019 sebanyak 85,8% lebih dari
target 75%
39. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari- 75 61,1 13,9 2
September 2019 sebanyak 61,1%
kurang dari target 75%
40. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Kebon Sirih pada bulan Januari- 75 80,8 5,8 1
September 2019 sebanyak 80,8%
lebih dari target 75%
41. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan 75 59,3 15,7 2
Gondangdia pada bulan Januari-

68
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
% % %
September 2019 sebanyak 59,3%
kurang dari target 75%
42. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 75 78 3 1
2019 sebanyak 78% lebih dari
target 75%
43. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 75 78,2 3,2 1
sebanyak 78,2% lebih dari target
75%
44. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 75 70,1 4,9 1
2019 sebanyak 70,1% kurang dari
target 75%
45. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
pada bulan Januari-September 75 79,5 4,5 1
2019 sebanyak 79,5 % lebih dari
target 75%
46. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari- 75 68,9 6,1 1
September 2019 sebanyak 68,9%
kurang dari target 75%
47. Cakupan Kunjungan Balita Sakit
75 66,7 8,23 1
di Puskesmas Kecamatan

69
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
% % %
Menteng pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak 64,2%
kurang dari target 75%
48. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Menteng
75 65,75 9,25 1
pada bulan Januari – September
2019 sebanyak 65,75% kurang
dari target 75%
49. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada
75 133,8 58,8 5
bulan Januari – September 2019
sebanyak 133,8% lebih dari target
75%
50. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari – September 75 88,4 13,4 2
2019 sebanyak 88,4% lebih dari
target 75%

51. Cakupan Kunjungan Manajemen


Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
75 65,7 10,7 1
pada bulan Januari – September
2019 sebanyak 65,7% kurang dari
target 75%

70
Target Cakupan Selisih
No Daftar Masalah Skor
% % %
52. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan
75 79,38 4,38 1
Gondangdia pada bulan Januari –
September 2019 sebanyak 79,38%
lebih dari target 75%

Dari tabel diatas didapatkan skor tertinggi untuk greatest member adalah
Cakupan Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari – September 2019 yaitu sebesar 5
poin.

2.1.3.3 Expanding Scope


Expanding Scope menunjukan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan
terhadap sektor lain diluar sektor kesehatan, berapa banyak jumlah penduduk di
wilayah tersebut, serta ada tidaknya sektor diluar sektor kesehatan yang
berkepentingan dengan masalah tersebut.

Tabel 22. Skala Penilaian Expanding Scope terhadap Program KIA


Puskesmas Kecamatan Menteng Januari – September 2019
Range Jumlah
No Skor
Penduduk
1 0-12.000 1
2 12.001-24001 2
3 24.002-36.002 3
4 36.003-48003 4
5 48.004-60004 5
6 60.005-72.005 6
7 72.006-84.006 7

71
Pada tabel 22 didapatkan range jumlah penduduk dengan skor tertinggi dengan skor
7 sebesar 72.006-84.006 dan terendah dengan skor 1 sebesar 0-12.000.

Tabel 23. Penentuan nilai Expanding Scope berdasarkan jumlah penduduk terhadap
Program KIA Puskesmas Kecamatan Menteng Januari – September 2019
Jumlah
No Kelurahan Skor
penduduk
1 Menteng 27.601 3
2 Pegangsaan 25.246 3
3 Cikini 7.772 1
4 Gondangdia 5.907 1
5 Kebon Sirih 14.107 2
TOTAL 80.633 7

Pada Tabel 23 penentuan nilai Expanding Scope berdasarkan jumlah


penduduk terhadap program KIA didapatkan kelurahan menteng dengan skor 3,
kelurahan Pegangsaan dengan skor 3, kelurahan Cikini dengan skor 1, kelurahan
Gondang dengan skor 1, kelurahan Kebon Sirih dengan skor 2 dan total
keseluruhan dengan skor 7.

Tabel 24. Skala Penilaian Expanding Scope terhadap Program KIA Puskesmas
Kecamatan Menteng Januari – September 2019
Range Luas Wilayah
No Skor
(Km2)
1 0-11,50 1
2 11,51-23,01 2
3 23,02-34,52 3
4 34,53-46,03 4
5 46,04-57,53 5
6 57,54-69,03 6

Pada Tabel 24 didapatkan range luas wilayah dengan skor tertinggi dengan
skor 6 sebesar 57,54-69,03 dan terendah dengan skor 1 sebesar 0-11,50.

72
Tabel 25. Penentuan nilai Expanding Scope berdasarkan Luas Wilayah terhadap
Program KIA Puskesmas Kecamatan Menteng Januari – September 2019
No Kelurahan Luas Wilayah Skor
1 Kebon sirih 8,340 Km2 1

2 Gondangdia 14,582 Km2 2

3 Cikini 8,209 Km2 1

4 Menteng 24,390 Km2 3

5 Pegangsaan 9,825 Km2 1

6 TOTAL 65,346 Km2 6

Pada Tabel 25 penentuan nilai Expanding Scope berdasarkan luas wilayah


terhadap program KIA didapatkan kelurahan Kebon sirih dengan skor 1,
kelurahan Gondangdia dengan skor 2, kelurahan Cikini dengan skor 1,
kelurahan Menteng dengan skor 3, kelurahan Pegangsaan dengan skor 1 dan
total keseluruhan dengan skor 7.

Tabel 26. Penentuan nilai Expanding Scope berdasarkan Lintas Sektoral terhadap
Program KIA Puskesmas Kecamatan Menteng Januari – September 2019
Keterpaduan Lintas Sektoral Skor
Tidak ada keterpaduan lintas sektoral 1
Ada keterpaduan dengan lintas sektoral 2

Pada Tabel 26 penentuan nilai Expanding Scope berdasarkan lintas


sectoral terhadap program KIA didapatkan jika tidak ada keterpaduan lintas
sectoral diberikan skor 1 dan jika ada keterpaduan dengan lintas sectoral
diberikan skor 2.

73
Tabel 27. Skoring Expanding Scope Terhadap Program KIA di Wilayah
Kecamatan Menteng Periode Januari – September 2019
Jumlah Luas Luas
No Daftar Masalah Skor
Penduduk Wilayah Sektoral
1. Cakupan Kunjungan K1 di
Kecamatan Menteng pada
bulan Januari-September 3 3 2 8
2019 sebanyak 79,91% lebih
dari target 75%.
2. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari- 3 3 2 8
September 2019 sebanyak
75,27% lebih dari target 75%
3. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Cikini
pada bulan Januari-
1 1 2 4
September 2019 sebanyak
72,17% kurang dari target
75%
4. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan
3 1 2 6
Januari-September 2019
sebanyak 77,02% lebih dari
target 75%.
5. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Kebon
Sirih pada bulan Januari-
2 1 2 5
September 2019 sebanyak
72,67% kurang dari target
75%

74
Jumlah Luas Luas
No Daftar Masalah Skor
Penduduk Wilayah Sektoral
6. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan
1 2 2 5
Januari-September 2019
sebanyak 72,55% kurang
dari target 75%
7. Cakupan Persalinan oleh
Nakes di Puskesmas
Kelurahan Menteng pada
3 3 2 8
bulan Januari-September
2019 sebanyak 78,83% lebih
dari target 75%
8. Cakupan Persalinan oleh
Nakes di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan
1 1 2 4
Januari-September 2019
sebanyak 77,98% lebih dari
target 75%
9. Cakupan Persalinan oleh
Nakes di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada
3 1 2 6
bulan Januari-September
2019 sebanyak 71,31%
kurang dari target 75%.
10. Cakupan Persalinan oleh
Nakes di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada
2 1 2 5
bulan Januari-September
2019 sebanyak 77,62% lebih
dari target 75%.

75
Jumlah Luas Luas
No Daftar Masalah Skor
Penduduk Wilayah Sektoral
11. Cakupan Persalinan oleh
Nakes di Puskesmas
Kelurahan Gondangdia pada
1 2 2 5
bulan Januari-September
2019 sebanyak 75,51% lebih
dari target 75%.
12. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari- 3 3 2 8
September 2019 sebanyak
77,72% lebih dari target 75%
13. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Cikini
pada bulan Januari- 1 1 2 4
September 2019 sebanyak
75,23% lebih dari target 75%
14. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan
3 1 2 6
Januari-September 2019
sebanyak 69,95% kurang
dari target 75%
15. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Kebon
Sirih pada bulan Januari-
2 1 2 5
September 2019 sebanyak
74,83% kurang dari target
75%
16. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan 1 2 2 5
Gondangdia pada bulan

76
Jumlah Luas Luas
No Daftar Masalah Skor
Penduduk Wilayah Sektoral
Januari-September 2019
sebanyak 73,47% kurang
dari target 75%
17. Cakupan Kunjungan CPR
(KB Aktif) di Puskesmas
kelurahan Menteng pada
3 3 2 8
bulan Januari-September
2019 sebanyak 82.99% lebih
dari target 75%
18. Cakupan Kunjungan CPR
(KB Aktif) di Puskesmas
kelurahan Cikini pada bulan
1 1 2 4
Januari-September 2019
sebanyak 90,29% lebih dari
target 75%
19. Cakupan Kunjungan CPR
(KB Aktif) di Puskesmas
kelurahan Pegangsaan pada
3 1 2 6
bulan Januari-September
2019 sebanyak 67.90%
kurang dari target 75%
20. Cakupan Kunjungan CPR
(KB Aktif) di Puskesmas
kelurahan Kebon Sirih pada
2 1 2 5
bulan Januari-September
2019 sebanyak 86.98% lebih
dari target 75%
21. Cakupan Kunjungan CPR
(KB Aktif) di Puskesmas
1 2 2 5
kelurahan Gondangdia pada
bulan Januari-September

77
Jumlah Luas Luas
No Daftar Masalah Skor
Penduduk Wilayah Sektoral
2019 sebanyak 87.93% lebih
dari target 75%
22. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Menteng pada
bulan Januari-September 3 3 2 8
2019 sebanyak 82,5% lebih
dari target 75%
23. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan
Januari-September 2019 1 1 2 4
sebanyak 80,8% lebih dari
target 75%.
24. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada
bulan Januari-September 3 1 2 6
2019 sebanyak 72,7%
kurang dari target 75%
25. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada
bulan Januari-September 2 1 2 5
2019 sebanyak 81,6% lebih
dari target 75%
26. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Gondangdia pada
bulan Januari-September 1 2 2 5
2019 sebanyak 76,1% lebih
dari target 75%
27. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Menteng pada 3 3 2 8
bulan Januari-September

78
Jumlah Luas Luas
No Daftar Masalah Skor
Penduduk Wilayah Sektoral
2019 sebanyak 81,0% lebih
dari target 75%
28. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan
Januari-September 2019 1 1 2 4
sebanyak 77,9% lebih dari
target 75%
29. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada
bulan Januari-September 3 1 2 6
2019 sebanyak 71,3%
kurang dari target 75%
30. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada
bulan Januari-September 2 1 2 5
2019 sebanyak 78,7% lebih
dari target 75%
31. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Gondangdia pada
bulan Januari-September 1 2 2 5
2019 sebanyak 69,6%
kurang dari target 75%
32. Cakupan Penanganan
Komplikasi Bumil di
Puskesmas Kelurahan
3 3 2 8
Menteng pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak
98,40% lebih dari target 75%
33. Cakupan Penanganan
Komplikasi Bumil di 1 1 2 4
Puskesmas Kelurahan Cikini

79
Jumlah Luas Luas
No Daftar Masalah Skor
Penduduk Wilayah Sektoral
pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak
78,26% lebih dari target
75%.
34. Cakupan Penanganan
Komplikasi Bumil di
Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan 3 1 2 6
Januari-September 2019
sebanyak 61,36% kurang
dari target 75%.
35. Cakupan Penanganan
Komplikasi Bumil di
Puskesmas Kelurahan Kebon
2 1 2 5
Sirih pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak
110,0% lebih dari target 75%
36. Cakupan Penanganan
Komplikasi Bumil di
Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan 1 2 2 5
Januari-September 2019
sebanyak 29,41% kurang
dari target 75%
37. Cakupan Penanganan
Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan
3 3 2 8
Menteng pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak
86,3% lebih dari target 75%

80
Jumlah Luas Luas
No Daftar Masalah Skor
Penduduk Wilayah Sektoral
38. Cakupan Penanganan
Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan Cikini
1 1 2 4
pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak
85,8% lebih dari target 75%
39. Cakupan Penanganan
Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan 3 1 2 6
Januari-September 2019
sebanyak 61,1% kurang dari
target 75%
40. Cakupan Penanganan
Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan Kebon
2 1 2 5
Sirih pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak
80,8% lebih dari target 75%
41. Cakupan Penanganan
Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan 1 2 2 5
Januari-September 2019
sebanyak 59,3% kurang dari
target 75%
42. Cakupan Kunjungan Bayi
di Puskesmas Kelurahan
1 2 2 5
Menteng pada bulan
Januari-September 2019

81
Jumlah Luas Luas
No Daftar Masalah Skor
Penduduk Wilayah Sektoral
sebanyak 78% lebih dari
target 75%
43. Cakupan Kunjungan Bayi
di Puskesmas Kelurahan
Cikini pada bulan Januari-
3 3 2 8
September 2019 sebanyak
78,2% lebih dari target
75%
44. Cakupan Kunjungan Bayi
di Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan
1 1 2 4
Januari-September 2019
sebanyak 70,1% kurang
dari target 75%
45. Cakupan Kunjungan Bayi
di Puskesmas Kelurahan
Kebon Sirih pada bulan
3 1 2 6
Januari-September 2019
sebanyak 79,5 % lebih dari
target 75%
46. Cakupan Kunjungan Bayi
di Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan
2 1 2 5
Januari-September 2019
sebanyak 68,9% kurang
dari target 75%
47. Cakupan Kunjungan
Balita Sakit di Puskesmas 1 2 2 5
Kecamatan Menteng pada

82
Jumlah Luas Luas
No Daftar Masalah Skor
Penduduk Wilayah Sektoral
bulan Januari-September
2019 sebanyak 64,2%
kurang dari target 75%
48. Cakupan Kunjungan
Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan
3 3 2 8
Menteng pada bulan
Januari – September 2019
sebanyak 65,75% kurang
dari target 75%
49. Cakupan Kunjungan
Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan
3 3 2 8
Cikini pada bulan Januari
– September 2019
sebanyak 133,8% lebih
dari target 75%
50. Cakupan Kunjungan
Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan
1 1 2 4
Pegangsaan pada bulan
Januari – September 2019
sebanyak 88,4% lebih dari
target 75%
51. Cakupan Kunjungan
3 1 2 6
Manajemen Terpadu

83
Jumlah Luas Luas
No Daftar Masalah Skor
Penduduk Wilayah Sektoral
Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan
Kebon Sirih pada bulan
Januari – September 2019
sebanyak 65,7% kurang
dari target 75%
52. Cakupan Kunjungan
Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan
2 1 2 5
Gondangdia pada bulan
Januari – September 2019
sebanyak 79,38% lebih
dari target 75%

Pada tabel 27 didapatkan skor tertinggi untuk Expanding Scope sebesar 8.

2.1.3.4 Feasibility

Menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja yang terdapat di


puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan. Untuk menilai hal tersebut digunakan
sistem scoring dilihat dari ketersediaan sumber daya manusia, program kerja,
material, serta transportasi yang efektif serta efisien untuk mengatasi masalah
tersebut. Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah
dapat diselesaikan meliputi:
1) Rasio tenaga kerja puskesmas terhadap jumlah penduduk (Sumber Daya
Manusia). Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk,
maka kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh
karena itu, dilakukan penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap puskesmas
kelurahan terhadap jumlah penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan di

84
masing-masing wilayah puskesmas.

Tabel 28. Skala Penilaian Feasibility terhadap Program KIA Puskesmas Kecamatan
Menteng Januari – September 2019
No Jumlah Penduduk SKOR

1. 5.907 – 10.907 1

2. 10.908 – 15.908 2

3. 15.909 – 20.909 3

4. 20.910 – 25.910 4

5. 25.911 – 30.911 5

6. 30.912 – 35.912 6

7. 35.913 – 40.913 7

8. 40.914 – 45.914 8

9. 45.915 – 50.915 9

10. 50.916 – 55.916 10

11. 55.917 – 60.917 11

12. 60.918 – 65.918 12

13. 65.918 – 70.918 13

14. 70.919 – 75.919 14

15. 75.920 – 80.920 15

Pada Tabel 28 didapatkan Skala Penilaian Feasibility terhadap Program KIA


Puskesmas Kecamatan Menteng Januari – September 2019 berdasarkan jumlah
penduduk didapatkan skor tertinggi yaitu 15 dan terendah yaitu 1.

85
Tabel 29. Scoring Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Penduduk di Wilayah
Puskesmas Menteng Periode Januari – September 2019

Tenaga Jumlah
No Kelurahan Kesehatan penduduk Rasio Skor
KIA (Jiwa)

1 Menteng 2 27.601 1: 13,800 5


2 Pegangsaan 2 25.246 1: 12,623 4
3 Cikini 2 7.772 1: 3,886 1
4 Gondangdia 2 5.907 1: 2,953 1
5 Kebon Sirih 2 14.107 1: 7,035 2
6 TOTAL 10 80.633 1: 8,059 15

Pada Tabel 29 berdasarkan Scoring Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah


Penduduk di Wilayah Puskesmas Menteng Periode Januari – September 2019
didapatkan skor tertinggi 15 dan terendah 1.

2) Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang dibutuhkan


untuk menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah dan
cakupan kegiatan tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan oleh setiap
kegiatan berbeda-beda. Oleh karena itu, dibuatkan kategori untuk fasilitas yang
dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan tersebut. Kategori fasilitas yaitu ketersediaan
tempat, obat dan ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan tersedia dan kondisi
baik, tersedia dan kondisi buruk, serta tidak tersedia. Digolongkan tersedia dan
kondisi baik bila dari kegiatan pelaksanaan program tidak ada masalah maka
diberi nilai 3 digolongkan tidak tersedia maka diberi nilai 1.

Tabel 30. Penentuan Nilai Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan di Wilayah


Puskesmas Menteng Periode Januari – September 2019

Fasilitas Ketersediaan Skor


Tempat, Alat Tersedia, kondisi baik 3
Tersedia, Kondisi buruk 2
Tidak Tersedia 1

86
Pada Tabel 30 berdasarkan Penentuan Nilai Ketersediaan Fasilitas Terhadap
Kegiatan d Wilayah Puskesmas Menteng Periode Januari – September 2019
didapatkan skor tertinggi 3 dan terendah 1.

3) Ketersediaan dana, Scoring ketersediaan dana terhadap setiap kegiatan


Puskesmas penilaian dibagi tiga yaitu “tidak ada”, “kurang” dan “cukup”.
Penilaian berdasarkan wawancara dengan pemegang program dan kepala
Puskesmas terkait.

Tabel 31. Penentuan Nilai Ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan di Wilayah


Puskesmas Kecamatan Menteng Periode Januari – September 2019

Katageori Ketersediaan Skor

Dana Ada dan cukup 3

Ada tetapi kurang 2

Tidak Ada 1

Pada Tabel 31 berdasarkan Penentuan Nilai Ketersediaan Dana Terhadap


Kegiatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng Periode Januari –
September 2019 didapatkan skor tertinggi 3 dan terendah 1.

Tabel 32. Scoring Feasibility Di Wilayah Puskesmas Kecamatan


Menteng Januari – September 2019
No Daftar Masalah SDM Fasilitas Dana Skor
1. Cakupan Kunjungan K1 di
Kecamatan Menteng pada bulan
5 3 3 11
Januari-September 2019 sebanyak
79,91% lebih dari target 75%.
2. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas
Kelurahan Menteng pada bulan
5 3 3 11
Januari-September 2019 sebanyak
75,27% lebih dari target 75%
3. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas
1 3 3 7
Kelurahan Cikini pada bulan Januari-

87
No Daftar Masalah SDM Fasilitas Dana Skor
September 2019 sebanyak 72,17%
kurang dari target 75%
4. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada bulan
4 3 3 10
Januari-September 2019 sebanyak
77,02% lebih dari target 75%.
5. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
2 3 3 8
Januari-September 2019 sebanyak
72,67% kurang dari target 75%
6. Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas
Kelurahan Gondangdia pada bulan
1 3 3 7
Januari-September 2019 sebanyak
72,55% kurang dari target 75%
7. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada
bulan Januari-September 2019 5 3 3 11
sebanyak 78,83% lebih dari target
75%
8. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 1 3 3 7
sebanyak 77,98% lebih dari target
75%
9. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 2019 4 3 3 10
sebanyak 71,31% kurang dari target
75%.
10. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih 2 3 3 8
pada bulan Januari-September 2019

88
No Daftar Masalah SDM Fasilitas Dana Skor
sebanyak 77,62% lebih dari target
75%.
11. Cakupan Persalinan oleh Nakes di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 2019 1 3 3 7
sebanyak 75,51% lebih dari target
75%.
12. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada
bulan Januari-September 2019 5 3 3 11
sebanyak 77,72% lebih dari target
75%
13. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 1 3 3 7
sebanyak 75,23% lebih dari target
75%
14. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 2019 4 3 3 11
sebanyak 69,95% kurang dari target
75%
15. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
pada bulan Januari-September 2019 2 3 3 8
sebanyak 74,83% kurang dari target
75%
16. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 2019 1 3 3 7
sebanyak 73,47% kurang dari target
75%

89
No Daftar Masalah SDM Fasilitas Dana Skor
17. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 2019 5 3 3 11
sebanyak 82.99% lebih dari target
75%
18. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 1 3 3 7
sebanyak 90,29% lebih dari target
75%
19. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 2019 4 3 3 10
sebanyak 67.90% kurang dari target
75%
20. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Kebon Sirih
pada bulan Januari-September 2019 2 3 3 8
sebanyak 86.98% lebih dari target
75%
21. Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif)
di Puskesmas kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 2019 1 3 3 7
sebanyak 87.93% lebih dari target
75%
22. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Menteng pada bulan
5 3 3 11
Januari-September 2019 sebanyak
82,5% lebih dari target 75%
23. Cakupan KN 1 di Puskesmas
1 3 3 7
Kelurahan Cikini pada bulan Januari-

90
No Daftar Masalah SDM Fasilitas Dana Skor
September 2019 sebanyak 80,8%
lebih dari target 75%.
24. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada bulan
4 3 3 10
Januari-September 2019 sebanyak
72,7% kurang dari target 75%
25. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
2 3 3 8
Januari-September 2019 sebanyak
81,6% lebih dari target 75%
26. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Gondangdia pada bulan
1 3 3 7
Januari-September 2019 sebanyak
76,1% lebih dari target 75%
27. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari-
5 3 3 11
September 2019 sebanyak 81,0%
lebih dari target 75%
28. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan
Cikini pada bulan Januari-September
1 3 3 6
2019 sebanyak 77,9% lebih dari target
75%
29. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari-
4 3 3 10
September 2019 sebanyak 71,3%
kurang dari target 75%
30. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan
Kebon Sirih pada bulan Januari-
2 3 3 8
September 2019 sebanyak 78,7%
lebih dari target 75%
31. Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan
1 3 3 7
Gondangdia pada bulan Januari-

91
No Daftar Masalah SDM Fasilitas Dana Skor
September 2019 sebanyak 69,6%
kurang dari target 75%
32. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari- 5 3 3 11
September 2019 sebanyak 98,40%
lebih dari target 75%
33. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan Cikini
pada bulan Januari-September 2019 1 3 3 7
sebanyak 78,26% lebih dari target
75%.
34. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari- 4 3 3 10
September 2019 sebanyak 61,36%
kurang dari target 75%.
35. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Kebon Sirih pada bulan Januari- 2 3 3 8
September 2019 sebanyak 110,0%
lebih dari target 75%
36. Cakupan Penanganan Komplikasi
Bumil di Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari- 1 3 3 7
September 2019 sebanyak 29,41%
kurang dari target 75%
37. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari- 5 3 3 11
September 2019 sebanyak 86,3%
lebih dari target 75%

92
No Daftar Masalah SDM Fasilitas Dana Skor
38. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Cikini pada bulan Januari-September 1 3 3 7
2019 sebanyak 85,8% lebih dari target
75%
39. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari- 4 3 3 10
September 2019 sebanyak 61,1%
kurang dari target 75%
40. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Kebon Sirih pada bulan Januari- 2 3 3 8
September 2019 sebanyak 80,8%
lebih dari target 75%
41. Cakupan Penanganan Komplikasi
Neonatus di Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari- 1 3 3 7
September 2019 sebanyak 59,3%
kurang dari target 75%
42. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 5 3 3 11
2019 sebanyak 78% lebih dari
target 75%
43. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada
bulan Januari-September 2019 1 3 3 7
sebanyak 78,2% lebih dari target
75%

93
No Daftar Masalah SDM Fasilitas Dana Skor
44. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
pada bulan Januari-September 4 3 3 10
2019 sebanyak 70,1% kurang dari
target 75%
45. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
pada bulan Januari-September 2 3 3 8
2019 sebanyak 79,5 % lebih dari
target 75%
46. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia
pada bulan Januari-September 1 3 3 7
2019 sebanyak 68,9% kurang dari
target 75%
47. Cakupan Kunjungan Balita Sakit
di Puskesmas Kecamatan Menteng
pada bulan Januari-September 5 3 3 11
2019 sebanyak 64,2% kurang dari
target 75%
48. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Menteng
5 3 3 11
pada bulan Januari – September
2019 sebanyak 65,75% kurang dari
target 75%
49. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
1 3 3 7
Puskesmas Kelurahan Cikini pada
bulan Januari – September 2019

94
No Daftar Masalah SDM Fasilitas Dana Skor
sebanyak 133,8% lebih dari target
75%
50. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
4 3 3 10
pada bulan Januari – September
2019 sebanyak 88,4% lebih dari
target 75%
51. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
2 3 3 8
pada bulan Januari – September
2019 sebanyak 65,7% kurang dari
target 75%
52. Cakupan Kunjungan Manajemen
Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia
1 3 3 7
pada bulan Januari – September
2019 sebanyak 79,38% lebih dari
target 75%

Pada Tabel 32 didapatkan skor tertinggi untuk Feasibility adalah 11.

2.1.3.5 Policy
Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan dari suatu
masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern terhadap masalah
tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai seberapa concern pemerintah
adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta
apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media. Parameter tersebut
diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling dapat dipahami untuk

95
memberikan informasi kepada masyarakat serta pendekatan secara personal dengan
individu mengenai kegiatan promosi kesehatan.
Kebijakan pemerintah daerah adalah suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah suatu daerah untuk mengatur daerah tersebut. Sedangkan kebijakan
pemerintan pusat adalah wewenang yang dimiliki oleh pemerintah pusat berkaitan
dengan pembuatan kebijakan-kebijakan dalam skala nasional yang mengatur harkat
dan kepentingan warga negara Indonesia. Kebijakan pemerintah terkait dengan
kesehatan ibu dan anak terdapat pada:

1. Peraturan Gubernur Nomor 186 tahun 2012 tentang Program Ketahanan


Keluarga

2. Peraturan Gubernur Nomor 31 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kesehatan


Reproduksi
3. Peraturan Gubernur Nomor 47 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
Gubernur Nomor 162 tahun 2010 tentang Pelayanan Keluarga Berencana di
Provinsi DKI Jakarta.
4. Peraturan Gubernur Nomor 227 tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dan
Keluarga Berencana.

Tabel 33. Skala Penilaian Policy terhadap Program KIA Kecamatan


Menteng Januari – September 2019
Parameter Score
Penyuluhan
Ada 2
Tidak Ada 1
Media (Cetak dan/atau Elektronik)
Elektronik dan Cetak 2
Elektronik atau Cetak 1
Kebijakan Pemerintah
Nasional 2
Daerah 1

96
Pada Tabel 33 berdasarkan Skala Penilaian Policy terhadap Program KIA
Kecamatan Menteng Januari – September 2019 didapatkan skor tertinggi 2 dan
terendah 1.
Tabel 34. Scoring Policy Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Menteng
Januari – September 2019
No Daftar Masalah Penyuluhan Media Kebijakan Skor
1. Cakupan Kunjungan K1 di
Kecamatan Menteng pada bulan
Januari-September 2019 2 2 2 6
sebanyak 79,91% lebih dari
target 75%.
2. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 2 2 2 6
2019 sebanyak 75,27% lebih
dari target 75%
3. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Cikini
pada bulan Januari-September 2 2 2 6
2019 sebanyak 72,17% kurang
dari target 75%
4. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
77,02% lebih dari target 75%.
5. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan Kebon
Sirih pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
72,67% kurang dari target 75%

97
No Daftar Masalah Penyuluhan Media Kebijakan Skor
6. Cakupan Kunjungan K4 di
Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
72,55% kurang dari target 75%
7. Cakupan Persalinan oleh Nakes
di Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
78,83% lebih dari target 75%
8. Cakupan Persalinan oleh Nakes
di Puskesmas Kelurahan Cikini
pada bulan Januari-September 2 2 2 6
2019 sebanyak 77,98% lebih
dari target 75%
9. Cakupan Persalinan oleh Nakes
di Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
71,31% kurang dari target 75%.
10. Cakupan Persalinan oleh Nakes
di Puskesmas Kelurahan Kebon
Sirih pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
77,62% lebih dari target 75%.
11. Cakupan Persalinan oleh Nakes
di Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
75,51% lebih dari target 75%.
12. Cakupan Kunjungan Nifas di
2 2 2 6
Puskesmas Kelurahan Menteng

98
No Daftar Masalah Penyuluhan Media Kebijakan Skor
pada bulan Januari-September
2019 sebanyak 77,72% lebih
dari target 75%
13. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Cikini
pada bulan Januari-September 2 2 2 6
2019 sebanyak 75,23% lebih
dari target 75%
14. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
69,95% kurang dari target 75%
15. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan Kebon
Sirih pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
74,83% kurang dari target 75%
16. Cakupan Kunjungan Nifas di
Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
73,47% kurang dari target 75%
17. Cakupan Kunjungan CPR (KB
Aktif) di Puskesmas kelurahan
Menteng pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
82.99% lebih dari target 75%
18. Cakupan Kunjungan CPR (KB
Aktif) di Puskesmas kelurahan 2 2 2 6
Cikini pada bulan Januari-

99
No Daftar Masalah Penyuluhan Media Kebijakan Skor
September 2019 sebanyak
90,29% lebih dari target 75%
19. Cakupan Kunjungan CPR (KB
Aktif) di Puskesmas kelurahan
Pegangsaan pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
67.90% lebih dari target 75%
20. Cakupan Kunjungan CPR (KB
Aktif) di Puskesmas kelurahan
Kebon Sirih pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
86.98% lebih dari target 75%
21. Cakupan Kunjungan CPR (KB
Aktif) di Puskesmas kelurahan
Gondangdia pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
87.93% lebih dari target 75%
22. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Menteng pada bulan
Januari-September 2019 2 2 2 6
sebanyak 82,5% lebih dari target
75%
23. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan
Januari-September 2019 2 2 2 6
sebanyak 80,8% lebih dari target
75%.
24. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada
bulan Januari-September 2019 2 2 2 6
sebanyak 72,7% kurang dari
target 75%

10
0
No Daftar Masalah Penyuluhan Media Kebijakan Skor
25. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada
bulan Januari-September 2019 2 2 2 6
sebanyak 81,6% lebih dari target
75%
26. Cakupan KN 1 di Puskesmas
Kelurahan Gondangdia pada
bulan Januari-September 2019 2 2 2 6
sebanyak 76,1% lebih dari target
75%
27. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Menteng pada bulan
Januari-September 2019 2 2 2 6
sebanyak 81,0% lebih dari target
75%
28. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan
Januari-September 2019 2 2 2 6
sebanyak 77,9% lebih dari target
75%
29. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada
bulan Januari-September 2019 2 2 2 6
sebanyak 71,3% kurang dari
target 75%
30. Cakupan KN di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada
bulan Januari-September 2019 2 2 2 6
sebanyak 78,7% lebih dari target
75%
31. Cakupan KN di Puskesmas
2 2 2 6
Kelurahan Gondangdia pada

10
1
No Daftar Masalah Penyuluhan Media Kebijakan Skor
bulan Januari-September 2019
sebanyak 69,6% kurang dari
target 75%
32. Cakupan Penanganan
Komplikasi Bumil di Puskesmas
Kelurahan Menteng pada bulan
2 2 2 6
Januari-September 2019
sebanyak 98,40% lebih dari
target 75%
33. Cakupan Penanganan
Komplikasi Bumil di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan
2 2 2 6
Januari-September 2019
sebanyak 78,26% lebih dari
target 75%.
34. Cakupan Penanganan
Komplikasi Bumil di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada
2 2 2 6
bulan Januari-September 2019
sebanyak 61,36% kurang dari
target 75%.
35. Cakupan Penanganan
Komplikasi Bumil di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada
2 2 2 6
bulan Januari-September 2019
sebanyak 110,0% lebih dari
target 75%
36. Cakupan Penanganan
Komplikasi Bumil di Puskesmas
2 2 2 6
Kelurahan Gondangdia pada
bulan Januari-September 2019

10
2
No Daftar Masalah Penyuluhan Media Kebijakan Skor
sebanyak 29,41% kurang dari
target 75%
37. Cakupan Penanganan
Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan Menteng
2 2 2 6
pada bulan Januari-September
2019 sebanyak 86,3% lebih dari
target 75%
38. Cakupan Penanganan
Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan Cikini
2 2 2 6
pada bulan Januari-September
2019 sebanyak 85,8% lebih dari
target 75%
39. Cakupan Penanganan
Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan
2 2 2 6
Pegangsaan pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak
61,1% kurang dari target 75%
40. Cakupan Penanganan
Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan Kebon
2 2 2 6
Sirih pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak
80,8% lebih dari target 75%
41. Cakupan Penanganan
Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan
2 2 2 6
Gondangdia pada bulan Januari-
September 2019 sebanyak
59,3% kurang dari target 75%

10
3
No Daftar Masalah Penyuluhan Media Kebijakan Skor
42. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
78% lebih dari target 75%
43. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Cikini
pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
78,2% lebih dari target 75%
44. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan
Pegangsaan pada bulan
2 2 2 6
Januari-September 2019
sebanyak 70,1% kurang dari
target 75%
45. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan Kebon
Sirih pada bulan Januari- 2 2 2 6
September 2019 sebanyak
79,5 % lebih dari target 75%
46. Cakupan Kunjungan Bayi di
Puskesmas Kelurahan
Gondangdia pada bulan
2 2 2 6
Januari-September 2019
sebanyak 68,9% kurang dari
target 75%
47. Cakupan Kunjungan Balita
Sakit di Puskesmas 2 2 2 6
Kecamatan Menteng pada

10
4
No Daftar Masalah Penyuluhan Media Kebijakan Skor
bulan Januari-September
2019 sebanyak 64,2% kurang
dari target 75%
48. Cakupan Kunjungan
Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) di Puskesmas
Kelurahan Menteng pada 2 2 2 6
bulan Januari – September
2019 sebanyak 65,75%
kurang dari target 75%
49. Cakupan Kunjungan
Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan 2 2 2 6
Januari – September 2019
sebanyak 133,8% lebih dari
target 75%
50. Cakupan Kunjungan
Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) di Puskesmas
Kelurahan Pegangsaan pada 2 2 2 6
bulan Januari – September
2019 sebanyak 88,4% lebih
dari target 75%
51. Cakupan Kunjungan
Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) di Puskesmas 2 2 2 6
Kelurahan Kebon Sirih pada
bulan Januari – September

10
5
No Daftar Masalah Penyuluhan Media Kebijakan Skor
2019 sebanyak 65,7% kurang
dari target 75%
52. Cakupan Kunjungan
Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) di Puskesmas
Kelurahan Gondangdia pada 2 2 2 6
bulan Januari – September
2019 sebanyak 79,38% lebih
dari target 75%

Pada Tabel 34 berdasarkan Skoring Policy Terhadap Program KIA di Wilayah


Kecamatan Menteng Periode Januari – September 2019 didapatkan skoring 6 pada
setiap kelurahan.

10
6
Tabel 35. Penentuan Masalah Terhadap Program KIA Menurut Metode MCUA di Puskesmas Kecamatan Menteng Periode
Januari-September 2019
Urutan Feasibility Greatest Member Expanding Scope Emergency Policy Total
DMslh Skor Bobot SB Skor Bobot SB Skor Bobot SB Skor Bobot SB Skor Bobot SB SB
MS-1 11 5 55 1 4 4 8 3 24 1 2 2 6 1 6 91
MS-2 11 5 55 1 4 4 8 3 24 1 2 2 6 1 6 91
MS-3 7 5 35 1 4 4 4 3 12 1 2 2 6 1 6 59
MS-4 10 5 50 1 4 4 6 3 18 1 2 2 6 1 6 80
MS-5 8 5 40 1 4 4 5 3 15 1 2 2 6 1 6 67
MS-6 7 5 35 1 4 4 5 3 15 1 2 2 6 1 6 62
MS-7 11 5 55 1 4 4 8 3 24 1 2 2 6 1 6 91
MS-8 7 5 35 1 4 4 4 3 12 1 2 2 6 1 6 59
MS-9 10 5 50 1 4 4 6 3 18 1 2 2 6 1 6 80
MS-10 8 5 40 1 4 4 5 3 15 1 2 2 6 1 6 67
MS-11 7 5 35 1 4 4 5 3 15 1 2 2 6 1 6 62
MS-12 11 5 55 1 4 4 8 3 24 1 2 2 6 1 6 91
MS-13 7 5 35 1 4 4 4 3 12 1 2 2 6 1 6 59
MS-14 11 5 55 1 4 4 6 3 18 1 2 2 6 1 6 85

107
Urutan Feasibility Greatest member Expanding scope Emergency Policy Total
DMslh Skor Bobot SB Skor Bobot SB Skor Bobot SB Skor Bobot SB Skor Bobot SB SB

MS-15 8 5 40 1 4 4 5 3 15 1 2 2 6 1 6 67
MS-16 7 5 35 1 4 4 5 3 15 1 2 2 6 1 6 62
MS-17 11 5 55 1 4 4 8 3 24 2 2 4 6 1 6 93
MS-18 7 5 35 2 4 8 4 3 12 3 2 6 6 1 6 67
MS-19 10 5 50 1 4 4 6 3 18 2 2 4 6 1 6 82
MS-20 8 5 40 2 4 8 5 3 15 2 2 4 6 1 6 73
MS-21 7 5 35 2 4 8 5 3 15 3 2 6 6 1 6 70
MS-22 11 5 55 1 4 4 8 3 24 2 2 2 6 1 6 91
MS-23 7 5 35 1 4 4 4 3 12 2 2 4 6 1 6 61
MS-24 10 5 50 1 4 4 6 3 18 1 2 2 6 1 6 80
MS-25 8 5 40 1 4 4 5 3 15 2 2 4 6 1 6 69
MS-26 7 5 35 1 4 4 5 3 15 1 2 2 6 1 6 62
MS-27 11 5 55 1 4 4 8 3 24 2 2 4 6 1 6 93
MS-28 6 5 30 1 4 4 4 3 12 1 2 2 6 1 6 54
MS-29 10 5 50 1 4 4 6 3 18 1 2 2 6 1 6 80

MS-30 8 5 40 1 4 4 5 3 15 1 2 2 6 1 6 67

108
Urutan Feasibility Greatest member Expanding Scope Emergency Policy Total
DMslh Skor Bobot SB Skor Bobot SB Skor Bobot SB Skor Bobot SB Skor Bobot SB SB
MS-31 7 5 35 1 4 4 5 3 15 2 2 4 6 1 6 64
MS-32 11 5 55 2 4 8 8 3 24 4 2 8 6 1 6 101
MS-33 7 5 35 1 4 4 4 3 12 1 2 2 6 1 6 59
MS-34 10 5 50 2 4 8 6 3 18 2 2 4 6 1 6 86
MS-35 8 5 40 4 4 16 5 3 15 6 2 12 6 1 6 89
MS-36 7 5 35 4 4 16 5 3 15 8 2 16 6 1 6 88
MS-37 11 5 55 1 4 4 8 3 24 2 2 4 6 1 6 93
MS-38 7 5 35 1 4 4 4 3 12 2 2 4 6 1 6 61
MS-39 10 5 50 2 4 8 6 3 18 3 2 6 6 1 6 88
MS-40 8 5 40 1 4 4 5 3 15 2 2 4 6 1 6 69
MS-41 7 5 35 2 4 8 5 3 15 3 2 6 6 1 6 70
MS-42 11 5 55 1 4 4 5 3 15 1 2 2 6 1 6 82
MS-43 7 5 35 1 4 4 8 3 24 1 2 2 6 1 6 71
MS-44 10 5 50 1 4 4 4 3 12 2 2 4 6 1 6 76
MS-45 8 5 40 1 4 4 6 3 18 2 2 4 6 1 6 72
MS-46 7 5 35 1 4 4 5 3 15 2 2 4 6 1 6 64
MS-47 11 5 55 1 4 4 5 3 15 2 2 4 6 1 6 84

109
Urutan Feasibility Greatest member Expanding scope Emergenc Policy Total
y
DMslh SB
Skor Bobot SB Skor Bobot SB Skor Bobot SB Skor Bobot SB Skor Bobot SB
MS-48 11 5 55 1 4 4 8 3 24 2 2 4 6 1 6 93
MS-49 7 5 35 5 4 20 8 3 24 10 2 20 6 1 6 105
MS-50 10 5 50 2 4 8 4 3 12 2 2 4 6 1 6 80
MS-51 8 5 40 1 4 4 6 3 18 2 2 4 6 1 6 72
MS-52 7 5 35 1 4 4 5 3 15 1 2 2 6 1 6 62

Keterangan:
SB : Skor x Bobot
DMsl :Daftar Masalah; Urutan daftar masalah 1 sampai 52 dapat dilihat pada table 2.20.

110
Tabel 36. Urutan Daftar Masalah Program KIA di Puskesmas Kecamatan
Menteng Periode Januari – September 2019
Daftar Masalah Masalah
Cakupan Kunjungan K1 di Kecamatan Menteng pada
MS-1 bulan Januari-September 2019 sebanyak 79,91%
lebih dari target 75%.
Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan
MS-2 Menteng pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 75,27% lebih dari target 75%
Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan
MS-3 Cikini pada bulan Januari-September 2019 sebanyak
72,17% kurang dari target 75%
Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan
MS-4 Pegangsaan pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 77,02% lebih dari target 75%.
Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan
MS-5 Kebon Sirih pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 72,67% kurang dari target 75%
Cakupan Kunjungan K4 di Puskesmas Kelurahan
MS-6 Gondangdia pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 72,55% kurang dari target 75%
Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas
MS-7 Kelurahan Menteng pada bulan Januari-September
2019 sebanyak 78,83% lebih dari target 75%
Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas
MS-8 Kelurahan Cikini pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 77,98% lebih dari target 75%
Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas
MS-9 Kelurahan Pegangsaan pada bulan Januari-September
2019 sebanyak 71,31% kurang dari target 75%.

111
Daftar Masalah Masalah
Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas
Kelurahan Kebon Sirih pada bulan Januari-
MS-10
September 2019 sebanyak 77,62% lebih dari target
75%.
Cakupan Persalinan oleh Nakes di Puskesmas
Kelurahan Gondangdia pada bulan Januari-
MS-11
September 2019 sebanyak 75,51% lebih dari target
75%.
Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan
MS-12 Menteng pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 77,72% lebih dari target 75%
Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan
MS-13 Cikini pada bulan Januari-September 2019 sebanyak
75,23% lebih dari target 75%
Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan
MS-14 Pegangsaan pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 69,95% kurang dari target 75%
Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan
MS-15 Kebon Sirih pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 74,83% kurang dari target 75%
Cakupan Kunjungan Nifas di Puskesmas Kelurahan
MS-16 Gondangdia pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 73,47% kurang dari target 75%
Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas
MS-17 kelurahan Menteng pada bulan Januari-September
2019 sebanyak 82.99% lebih dari target 75%
Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas
MS-18 kelurahan Cikini pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 90,29% lebih dari target 75%

112
Daftar Masalah Masalah
Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas
MS-19 kelurahan Pegangsaan pada bulan Januari-September
2019 sebanyak 67.90% lebih dari target 75%
Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas
MS-20 kelurahan Kebon Sirih pada bulan Januari-September
2019 sebanyak 86.98% lebih dari target 75%
Cakupan Kunjungan CPR (KB Aktif) di Puskesmas
MS-21 kelurahan Gondangdia pada bulan Januari-September
2019 sebanyak 87.93% lebih dari target 75%
Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Menteng
MS-22 pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 82,5%
lebih dari target 75%
Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Cikini pada
MS-23 bulan Januari-September 2019 sebanyak 80,8% lebih
dari target 75%.
Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
MS-24 pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 72,7%
kurang dari target 75%
Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
MS-25 pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 81,6%
lebih dari target 75%
Cakupan KN 1 di Puskesmas Kelurahan Gondangdia
MS-26 pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 76,1%
lebih dari target 75%
Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Menteng pada
MS-27 bulan Januari-September 2019 sebanyak 81,0% lebih
dari target 75%
Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Cikini pada
MS-28 bulan Januari-September 2019 sebanyak 77,9% lebih
dari target 75%

113
Daftar Masalah Masalah
Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
MS-29 pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 71,3%
kurang dari target 75%
Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
MS-30 pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 78,7%
lebih dari target 75%
Cakupan KN di Puskesmas Kelurahan Gondangdia
MS-31 pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 69,6%
kurang dari target 75%
Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari-
MS-32
September 2019 sebanyak 98,40% lebih dari target
75%
Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari-
MS-33
September 2019 sebanyak 78,26% lebih dari target
75%.
Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan
MS-34
Januari-September 2019 sebanyak 61,36% kurang
dari target 75%.
Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
MS-35
Januari-September 2019 sebanyak 110,0% lebih dari
target 75%
Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan
MS-36
Januari-September 2019 sebanyak 29,41% kurang
dari target 75%

114
Daftar Masalah Masalah
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari-
MS-37
September 2019 sebanyak 86,3% lebih dari target
75%
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari-
MS-38
September 2019 sebanyak 85,8% lebih dari target
75%
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan Pegangsaan pada bulan
MS-39
Januari-September 2019 sebanyak 61,1% kurang dari
target 75%
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih pada bulan
MS-40
Januari-September 2019 sebanyak 80,8% lebih dari
target 75%
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus di
Puskesmas Kelurahan Gondangdia pada bulan
MS-41
Januari-September 2019 sebanyak 59,3% kurang dari
target 75%.
Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan
MS-42 Menteng pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 78% lebih dari target 75%
Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan
MS-43 Cikini pada bulan Januari-September 2019 sebanyak
78,2% lebih dari target 75%
Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan
MS-44 Pegangsaan pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 70,1% kurang dari target 75%

115
Daftar Masalah Masalah
Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan
MS-45 Kebon Sirih pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 79,5 % lebih dari target 75%
Cakupan Kunjungan Bayi di Puskesmas Kelurahan
MS-46 Gondangdia pada bulan Januari-September 2019
sebanyak 68,9% kurang dari target 75%
Cakupan Kunjungan Balita Sakit di Puskesmas
MS-47 Kecamatan Menteng pada bulan Januari-September
2019 sebanyak 64,2% kurang dari target 75%
Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) di Puskesmas Kelurahan Menteng
MS-48
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak
65,75% kurang dari target 75%
Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) di Puskesmas Kelurahan Cikini pada
MS-49
bulan Januari – September 2019 sebanyak 133,8%
lebih dari target 75%
Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) di Puskesmas Kelurahan Pegangsaan
MS-50 pada bulan Januari – September 2019 sebanyak
88,4% lebih dari target 75%

Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita


Sakit (MTBS) di Puskesmas Kelurahan Kebon Sirih
MS-51
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak
65,7% kurang dari target 75%
Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) di Puskesmas Kelurahan Gondangdia
MS-52
pada bulan Januari – September 2019 sebanyak
79,38% lebih dari target 75%

116
Berdasarkan perhitungan tabel MCUA dari masalah di atas, didapatkan dua
prioritas masalah yaitu :

1. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di


Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 133,8% lebih dari target 75% senilai 105.
2. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di Puskesmas Kelurahan
Menteng pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 98,40% lebih dari
target 75% senilai 101.

Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada,


selanjutnya ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan
penyelesaian masalah yang ada terlebih dahulu. Pada tahap ini dicari apa yang
menjadi akar permasalahan dari setiap masalah yang telah diprioritaskan. Pada
tahap ini, digunakan diagram sebab akibat yang disebut juga dengan diagram
tulang ikan. Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses.
Input yaitu sumber daya atau masukan yang diperlukan oleh suatu sistem. Sumber
daya sistem adalah:
 Man : Sumber daya manusia

 Material : Sarana

 Method : Cara

Proses adalah semua kegiatan sistem untuk mengubah input menjadi output.
Pada proses, menurut George R. Terry, terdiri dari:

 Planning (perencanaan) adalah sebuah proses yang dimulai dengan


merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menetapkan alternatif
kegiatan untuk mencapainya.

 Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan


manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang
dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk

117
mencapai tujuan organisasi.

 Actuating (penggerak pelaksanaan) adalah proses bimbingan kepada


staf agar mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-
tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki, dan
dukungan sumber daya yang tersedia.

 Controlling (monitoring) adalah proses untuk mengamati secara


terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja
yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi
penyimpangan.

Berikut ini adalah prioritas masalah yang akan ditetapkan penyebab masalahnya
dengan menggunakan fishbone diagram/Ishikawa:
1. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 133,8% lebih
dari target 75%.
2. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil di Puskesmas Kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 98,40% lebih dari target 75%.

118
Diagram 1. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari –
September 2019 sebanyak 133,8% lebih dari target 75%.

METHOD MATERIAL MONEY MAN

Petugas melakukan
Hasil pendataan pendataan jumlah
jumlah balita balita sesuai dengan
tidak sesuai jumlah di kelurahan
dengan jumlah membutuhkan
di Kelurahan waktu lebih lama Rumusan Masalah:
Cikini

Cakupan Kunjungan
Sistem pencatatan Tidak ada Tidak ada Manajemen Terpadu
jumlah balita Kurangnya
masalah masalah Balita Sakit (MTBS)
kurang baik tenaga kerja
di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada
Kurangnya Kurangnya Kurangnya bulan Januari –
Banyak daerah tenaga kerja tenaga Perencanaan
tenaga
sistem pencatatan
September 2019
pemukiman kerja kerja
yang tidak jumlah balita sebanyak 133,8%
Banyaknya
memenuhi
daerah
kurang baik lebih dari target 75%
kriteria rumah Terlalu banyak perumahan yang
sehat Pembagian
program KIA yang dibina tidak tugas pekerja
harus di awasi sebanding dengan tidak
jumlah SDM Jumlah
proporsional cakupan
Jumlah Program dengan
MTBS tidak Pelaksanaan balita sakit
balita sakit jumlah SDM melebihi
tinggi terawasi program tidak
dengan baik adekuat target

ENVIRONMENT CONTROLLING ACTUATING ORGANIZING PLANNING

119
Environment diluar sistem
Diagram 2. Cakupan Penanganan Komplikasi Ibu Hamil di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 98,40% lebih
dari target 75%.

METHOD MATERIAL MONEY MAN

Hasil pendataan
ibu hamil tidak
sesuai dengan Petugas melakukan
jumlah di pendataan dan
kelurahan pelayanan
Menteng promotive preventif
kurang efisien
Rumusan Masalah:
Sistem pencatatan
data ibu hamil Tidak ada Tidak ada Kurangnya
kurang baik masalah masalah tenaga kerja
Cakupan Penanganan
Komplikasi Ibu Hamil
di Puskesmas
Kurangnya
Kelurahan Menteng
Banyaknya Kurangnya Perencanaan
tenaga kerja tenaga kerja Kurangnya sistem pada bulan Januari-
pendatang
baru tenaga kerja pendataan September 2019
sasaran/target
Beban tugas kurang baik
sebanyak 98,40%
Terlalu banyak
program KIA yang
pekerja terlalu lebih dari target 75%.
Banyaknya ibu banyak
hamil yang harus di awasi
Pembagian Jumlah cakupan ibu hamil
tidak Program melebihi target
terdaftar/bukan Pelaksanaan tugas pekerja
penanganan program tidak tidak
warga
komplikasi ibu adekuat proporsional
kecamatan
hamil tidak dengan Data sasaran tidak sesuai
Jumlah ibu terawasi dengan jumlah ibu hamil di
hamil yang
jumlah SDM
dengan baik Kelurahan Menteng
dilayani
melebihi target

ENVIRONMENT CONTROLLING ACTUATING ORGANIZING PLANNING

Environment diluar sistem 120


2.2 Mencari Penyebab Masalah yang Paling Dominan
Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang paling dominan.
Dari dua prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa
atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi
dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang tedapat pada lingkaran). Dari
akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling
dominan.
Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang
apabila diselesaikan dapat menyelesaikan sebagian besar permasalahan yang ada.
Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan adalah dengan cara diskusi,
argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup. Di bawah ini adalah
penyebab masalah yang dominan dalam program di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Menteng Periode Januari-September 2019.

Pada masalah pertama :


Kemungkinan Penyebab Masalah dengan Menggunakan Fishbone
(Diagram Tulang Ikan) pada Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit
(MTBS) di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 133,8% lebih dari target 75%.
Dari diagram fishbone yang dibuat maka didapatkan sembilan akar penyebab
masalah, yaitu :
1. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
a. Man
Kurangnya tenaga kerja
b. Material
Tempat dan alat memadai
c. Method
Metode atau sistem pencatatan data ibu hamil kurang baik
d. Money
Anggaran untuk program KIA cukup
2. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
121
a. Organizing
Kurangnya tenaga kerja
b. Actuating
Kurangnya tenaga kerja dan banyaknya daerah yang harus dibina tidak
sebanding dengan jumlah SDM
c. Controlling
Pengawasan program MTBS kurang karena banyaknya program KIA yang
harus diawasi
d. Planning
Perencanaan sistem pencatatan data jumlah balita kurang baik

3. Penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan adalah:


a. Environment
Banyaknya daerah pemukiman yang tidak memenuhi kriteria rumah sehat di
wilayah tersebut

Dari sembilan akar penyebab yang paling mungkin diperoleh penyebab yang
paling dominan berdasarkan hasil diskusi dan justifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya tenaga kerja (Man)
2. Pembagian tugas kerja tidak proporsional dengan jumlah SDM (Organizing)

Pada masalah kedua :


Kemungkinan Penyebab Masalah dengan Menggunakan Fishbone
(Diagram Tulang Ikan) pada Cakupan Penanganan Komplikasi Ibu Hamil di
Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari-September 2019 sebanyak
98,40% lebih dari target 75%.
Dari diagram fishbone yang dibuat maka didapatkan sembilan akar penyebab
masalah, yaitu :
1. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
a. Man
Kurangnya tenaga kerja
122
b. Material
Tempat dan alat memadai
c. Method
Metode / sistem pencatatan data ibu hamil yang kurang baik
d. Money
Anggaran untuk program KIA cukup

2. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :


a. Organizing
Kurangnya tenaga kerja
b. Actuating
Kurangnya tenaga kerja dan beban tugas terlalu banyak
c. Controlling

Pengawasan program komplikasi ibu hamil kurang baik karena banyaknya


program KIA yang harus di awasi
d. Planning
Perencanaan sistem pencatatan data jumlah ibu hamil kurang baik

3. Penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan adalah:


a. Environment
Banyaknya pendatang baru di wilayah tersebut

Dari sembilan akar penyebab yang paling mungkin diperoleh penyebab yang
paling dominan berdasarkan hasil diskusi dan justifikasi sebagai berikut:
a. Kurangnya tenaga kerja (Man)
b. Perencanaan metode pendataaan program KIA kurang baik (Planning)

123
BAB III
MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

3.1 Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah


Setelah menentukan akar penyebab masalah yang paling dominan, untuk
mengurangi atau bahkan menghilangkan akar penyebab masalah yang paling
dominan tersebut maka ditentukan beberapa alternatif pemecahan masalah.
Penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA
(Multiple Criteria Utility Assassement), yaitu dengan memberikan skoring 1 dan 2
pada bobot berdasarkan hasil diskusi, argumentasi dan justifikasi kelompok.

Tabel 37. Skoring Bobot Penetapan Alternatif Masalah dengan MCUA


Skor Keterangan
1 Sulit dilaksanakan, biaya mahal, butuh waktu
lama, tidak dapat menyelesaikan masalah
dengan sempurna
2 Mudah dilaksanakan, tidak butuh biaya mahal,
tidak butuh waktu lama, dapat menyelesaikan
masalah dengan sempurna

Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah


yang dicari prioritasnya diletakkan pada baris. Pengisian dilakukan dari atas ke
bawah. Hasilnya didapat dari perkalian parameter tersebut. Masalah yang
mempunyai skor tertinggi, dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria dalam
penetapan alternatif masalah yang terbaik adalah:
1. Mudah dilaksanakan.
Diberi nilai 1 dan 2, di mana nilai 2 merupakan masalah yang paling mudah
dilaksanakan dan skor 1 adalah masalah yang paling sulit dilaksanakan.
2. Murah biayanya.
Diberi nilai 1 dan 2, di mana nilai 2 merupakan masalah yang paling murah
biaya pelaksanaannya dan skor 1 adalah masalah yang paling mahal biaya
pelaksanaannya.

124
3. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama.
Diberi nilai 1 dan 2, di mana nilai 2 adalah masalah yang paling dapat
diselesaikan dengan cepat dan skor 1 adalah masalah yang memerlukan waktu
paling lama dalam penyelesaiannya.
4. Dapat memecahkan masalah dengan sempurna
Diberi nilai 1 dan 2, di mana nilai 2 merupakan masalah yang paling mungkin
diselesaikan dengan sempurna dan skor 1 merupakan masalah yang sulit
diselesaikan dengan sempurna.

Tabel 38. MCUA Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit


(MTBS) di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari – September 2019
sebanyak 133,8% lebih dari target 75%.
No Parameter Bobot AL-1 AL-2
N BN N BN

1. Mudah dilaksanakan 4 2 8 1 4
2. Murah biayanya 3 1 3 2 6
3. Waktu penerapan sampai masalah 2 2 4 1 2
terpecahkan tidak lama
4. Dapat memecahkan masalah dengan 1 2 2 1 1
sempurna
Jumlah 17 13

Keterangan :
AL-1 : Memberikan pelatihan tambahan terhadap petugas puskesmas dan kader
daerah setempat.
AL-2 : Melakukan evaluasi rutin dan peninjauan ulang terhadap jobdesk
penanggung jawab program, petugas kesehatan dan kader ataupun ibu-ibu pkk
daerah setempat.

Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode


MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:

125
1. Memberikan pelatihan tambahan terhadap petugas puskesmas dan kader daerah
setempat.
2. Melakukan evaluasi rutin dan peninjauan ulang terhadap jobdesk penanggung
jawab program, petugas kesehatan dan kader ataupun ibu-ibu pkk daerah setempat.

Tabel 39. MCUA Cakupan Penanganan Komplikasi Ibu Hamil di Puskesmas


Kelurahan Menteng pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 98,40% lebih
dari target 75%.
No Parameter Bobot AL-1 AL-2
N BN N BN

1. Mudah dilaksanakan 4 2 4 1 4
2. Murah biayanya 3 2 6 1 3
3. Waktu penerapan sampai masalah 2 1 2 2 4
terpecahkan tidak lama
4. Dapat memecahkan masalah dengan 1 1 1 2 2
sempurna
Jumlah 13 11

Keterangan :
AL-1 : Membuat rencana pembagian kerja dengan memaksimalkan layanan
preventif oleh tenaga kerja yang ada.
AL-2 : Membuat rencana metode pendataan yang baru sesuai dengan data
lapangan.

Dari hasil penetapan alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode


MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Memaksimalkan layanan promotive preventif oleh tenaga kerja yang ada.
(Man)
2. Membuat rencana metode pendataan yang baru sesuai dengan data lapangan.
(Planning)

126
BAB IV
RENCANA USULAN DAN RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN PEMECAHAN MASALAH

4.1 Menyusun Rencana Pemecahan Masalah


Setelah ditemukannya alternatif pemecahan masalah maka sampailah
pada tahap penyusunan rencana pemecahan masalah. Dalam tahap ini,
diharapkan dapat mengambil keputusan-keputusan untuk memecahkan akar
masalah yang dianggap paling dominan. Perencanaan adalah upaya menyusun
berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang paling penting dan
akan dilakukan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan rencana memecahkan
masalah.

4.1.1. Program Penanganan Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu


Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari –
September 2019.
Agar dapat melaksanakan alternatif pemecahan masalah dari
Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan Januari – September 2019, yang didapatkan dalam
BAB III, maka dibuat rencana usulan kegiatan sebagai berikut :

127
Tabel 40. Rencana Pemecahan Masalah untuk Program Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di
Puskesmas Kelurahan Cikini pada bulan Januari – September 2019
No Keputusan Rencana Target Volume Biaya Keterangan
Kegiatan Kegiatan
1. Memberikan pelatihan Mengadakan Petugas 2x Konsumsi 50 Dilaksanakan
orang:
tambahan terhadap kegiatan pelatihan puskesmas pada bulan
50 x Rp. 20.000
petugas puskesmas dan perihal imunisasi, dapat = Rp. 1.000.000 Oktober minggu
kader daerah setempat gizi untuk anak melakukan ke-I dan
Narasumber 2
dan cara pengontrolan orang Oktober minggu
(imunisasi dan
pengukuran kerja kader di ke-II
gizi)
antropometri yang wilayah 2 x Rp. 300.000
= Rp. 600.000
benar. kerjanya.

Evaluasi kegiatan Kegiatan yang 1x Dilakukan pada


yang dilakukan dilakukan sesuai bulan Oktober
kader oleh petugas dengan minggu ke-III,
puskesmas. pelatihan yang November
sudah diberikan. minggu ke-II,
Desember

128
minggu ke I dan
IV

129
4.1.2. Program Penanganan Cakupan Penanganan Komplikasi Ibu Hamil
di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari-September 2019.
Agar dapat melaksanakan alternatif pemecahan masalah dari
Cakupan Penanganan Komplikasi Ibu Hamil di Puskesmas Kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 2019, yang didapatkan dalam BAB III, maka
dibuat rencana usulan kegiatan sebagai berikut :

130
Tabel 41. Rencana Pemecahan Masalah untuk Program Penanganan Komplikasi Ibu Hamil di Puskesmas Kelurahan
Menteng pada Bulan Januari – September 2019
No Keputusan Rencana Target Volume Biaya Keterangan
Kegiatan Kegiatan
1. Pembinaan petugas Mengadakan rapat Tenaga kerja 1x Konsumsi 10 Dilaksanakan
orang:
kesehatan perihal dengan tenaga melakukan pada bulan
10 x Rp. 20.000
pembagian tugas pada kerja KIA perihal tugasnya = Rp. 200.000 Oktober minggu
program KIA pembagian tugas semaksimal ke-I
yang lebih mungkin dan
proporsional dan ibu hamil dapat
memfokuskan mengetahui
layanan promotive tentang
preventif pada ibu kehamilan
hamil risiko tinggi

Melakukan Tenaga kerja 1x Dilaksanakan


pengawasan melakukan pada bulan
terhadap jalannya tugas sesuai Oktober minggu
pembagian tugas dengan ke III dan bulan

131
yang baru, pembagian November
menanyakan tugas yang baru minggu ke - 1
langsung kepada
pasien tentang
kehamilan risiko
tinggi

132
4.2.Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Setelah menyusun rencana pemecahan masalah, maka akan dilakukan
rencana pelaksanaan pemecahan masalah yang disusun berdasarkan rencana
usulan kegiatan. Perencanaan pelaksanaan pemecahan masalah disajikan dalam
bentuk tabel gan chart berikut ini :

133
Tabel 42. Rencana Pelaksanaan Program Penanganan Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Kelurahan
Cikini pada bulan Januari – September 2019

NO KEGIATAN Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengadakan X X

kegiatan pelatihan
perihal imunisasi,
gizi untuk anak dan
cara pengukuran
antropometri yang
benar.
2 Evaluasi kegiatan X X X X

yang dilakukan
kader oleh petugas
puskesmas.

134
Tabel 43. Rencana Pelaksanaan Program Cakupan Penanganan Komplikasi Ibu Hamil di Puskesmas Kelurahan Menteng pada Bulan Januari –
September 2019

NO KEGIATAN Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengadakan rapat X

dengan tenaga kerja


KIA perihal
pembagian tugas yang
lebih proporsional dan
memfokuskan
layanan promotive
preventif pada ibu
hamil
2 Melakukan X X

pengawasan terhadap
jalannya pembagian
tugas yang baru dan
menanyakan langsung
kepada pasien tentang

135
kehamilan risiko
tinggi

136
T

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Salah satu program kesehatan dasar Puskesmas Kecamatan Menteng yang


dievaluasi, yaitu: Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), didapatkan 52 masalah yang
teridentifikasi sehingga didapatkan satu prioritas masalah selama periode Januari -
September 2019, yaitu:
1. Cakupan Kunjungan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas
Kelurahan Cikini pada bulan Januari – September 2019 sebanyak 133,8% lebih dari
target 75%.
2. Cakupan Penanganan Komplikasi Ibu Hamil di Puskesmas Kelurahan Menteng
pada bulan Januari-September 2019 sebanyak 98,40% lebih dari target 75%.
Setelah mencari kemungkinan penyebab masalah dengan diagram sebab
akibat dari fishbone di dapatkan akar-akar masalah dari setiap program di atas,
seperti yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya. Setelah ditemukan akar-akar
masalah setiap program, didapatkan akar penyebab masalah yang dominan serta
alternatif cara pemecahan masalah, yaitu:

5.1.1 Akar Penyebab Masalah Dominan dari Cakupan Kunjungan


Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Kelurahan Cikini
pada bulan Januari – September 2019
1. Kurangnya tenaga kerja (Man)
2. Pembagian tugas kerja tidak proporsional dengan jumlah SDM (Organizing)

Akar Penyebab Masalah Dominan dari Cakupan Penanganan Komplikasi


Ibu Hamil di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari-
September 2019
Akar penyebab masalah yang paling dominan yaitu :
1. Kurangnya tenaga kerja (Man)
2. Perencanaan metode pendataaan program KIA kurang baik (Planning)

137
T

5.2 Saran

Berdasarkan permasalahan program kesehatan dasar tersebut disarankan


atau direkomendasikan kepada Kepala Puskesmas Menteng sebagai berikut:

5.2.1 Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Kunjungan Manejemen


Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Kelurahan Cikini pada
bulan Januari – September 2019
1. Mengadakan kegiatan pelatihan perihal imunisasi, gizi untuk anak dan
cara pengukuran antropometri yang benar.
2. Evaluasi kegiatan yang dilakukan kader oleh petugas puskesmas

5.2.2 Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Penanganan Komplikasi Ibu


Hamil di Puskesmas Kelurahan Menteng pada bulan Januari-September
2019
1. Mengadakan rapat dengan tenaga kerja KIA perihal pembagian tugas
yang lebih proporsional dan memfokuskan layanan promotive preventif
pada ibu hamil.
2. Melakukan pengawasan terhadap jalannya pembagian tugas yang baru
dan menanyakan langsung kepada pasien tentang kehamilan risiko
tinggi.

138
T

DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan. 2015. Kesehatan Ibu dan Anak. Diakses
dari: https://lamongankab.go.id/dinkes/kesehatan-ibu-dan-anak/
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika Pemprov DKI Jakarta. 2019.
Kecamatan Menteng. Diakses dari:
https://jakarta.go.id/artikel/konten/2417/menteng-kecamatan
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Diakses dari: http://promkes.kemkes.go.id/content/?p=1633
Mikrajab MA dan Syahrianti. 2013. Utilisasi Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Melalui Integrasi Program Perencanaan Persalinan Dan Pencegahan
Komplikasi Dan Antenatal Care Di Posyandu Kota Mojokerto, Provinsi
Jawa Timur. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan 16(2): 203–216.
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia. 2017. Kematian Ibu dan Upaya-
upaya Penanggulangannya. Diakses dari: https://pkbi.or.id/kematian-ibu-
dan-upaya-upaya-penanggulangannya/
Puskesmas Banguntapan. 2015. Pencapaian Program KIA Puskesmas
Banguntapan I. Diakses dari:
https://puskesmas.bantulkab.go.id/banguntapan1/2015/03/11/pencapaian-
program-kia-puskesmas-banguntapan-i/
Permenkes no 75 tahun 2014
Rumah Sakit Umum Pemerintah Kabupaten Bangil. 2014. Pertolongan Persalinan
Oleh Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan. Diakses dari:
http://rsud.banglikab.go.id/index.php/baca-berita/424/Pertolongan-
Persalinan-Oleh-Tenaga-Kesehatan-di-Fasilitas-Kesehatan.html
Susanti T dan Marom A. 2017. Evaluasi Program Puskesmas Mampu Poned
(Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar) Di Puskesmas Bangetayu
Semarang. Diakses dari:
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/viewFile/23530/2144
2

139
T

Yang belom didata dafpus

12. Kemenkes 2009


13. Kemenkes 2004
14. Kemenkes 2016

15. Wijono,Djoko Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan,Airlangga


University Press Surabaya, 1999

16. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125882-S-5833-
Gambaran%20epidemiologi-Pendahuluan.pdf

140

Anda mungkin juga menyukai