Mre Ii
Mre Ii
Mre Ii
Pemakaian Rumah Sakit Advent baru ini diresmikan oleh ibu Hartini Soekarno pada tanggal 24
januari 1963. Berdirinya gedung baru ini adalah karena didukung oleh partisipasi dan bantuan
dari masyarakat dan para dermawan kota Bandung dan atas restu Pemerintah Daerah setempat.
Kendali kepemimpinan Rumah Sakit Advent Bandung hingga tahun 1970 masih dipercayakan
kepada tenaga dokter misionaris asing penerus Dr. Donald Holm yaitu secara berturut-turut Dr.
Neil Traher, Dr. Jess C. Holm, dan Dr. Henry A. Novak.
Sejak tahun 1970, kepemimpinan Rumah Sakit Advent Bandung diteruskan oleh putra-putra
Indonesia yang berdedikasi dan tetap menjalankan misi global pelayanan Rumah Sakit Advent
Bandung yang tidak mengenal batas-batas ras, suku, bangsa, maupun bahasa. Berturut-turut
direktur yang memimpin Rumah Sakit Advent Bandung dalam era ini adalah Dr. E.B.K Supit,
Dr. A.H. Mamora, pdt. P.L. Tambunan, Dr. S. Tomarere, MHA, Dr. J. Tombokan, dan saat ini
Dr. Roy David Sarumpaet, Sp.THT-KL.
Pada tahun 1997 kembali ditambah ruangan VIP sebanyak 10 kamar sehingga kapasitas tempat
tidur bertambah sehingga menjadi 215. Selanjutnya Rumah Sakit Advent Bandung menambah
peralatan radiologi yang baru yaitu digital x-ray. Pada akhir 1999 bagian USG memiliki alat baru
Dopler. Pada tahun 2000 peralatan Helical CT- Scan melengkapi fasilitas Rumah Sakit Advent
Bandung.
Pada tahun 2012 pembangunan Rumah Sakit Advent Bandung gedung baru 7 lantai telah selesai,
dan kapasitas tempat tidur bertambah sehingga menjadi 270. Semoga Rumah Sakit Advent
Bandung boleh tetap menjadi “Gerbang Menuju Sehat Seutuhnya” yang merupakan pembukaan
jalan bagi pasien untuk mengenal Allah yang menjadi sumber kesembuhan.
2.1.3 Status Rumah Sakit Advent Bandung
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009, yang
mengklasifikasikan rumah sakit umum, Rumah Sakit Advent termasuk kategori Utama (tipe B).
Hal ini dikarenakan, Rumah Sakit Advent Bandung memberikan pelayanan medik umum,
spesialistik dan subspesialistik.
2.1.4 Struktur Organisasi Rumah Sakit
Struktur organisasi Rumah Sakit Advent Bandung dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.1.5 Tim Farmasi dan Terapi
Tugas dan Fungsi dari Tim Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Advent Bandung (RSAB) meliputi
mengembangkan kebijakan mengenai penggunaan obat, pemilihan, evaluasi, dan memberikan
rekomendasi berkaitan dengan penggunaan obat di RSAB, pelaksanaan, pembuatan dan revisi
sistem formularium, penasehat bagi staf medik dalam semua hal yang berkaitan dengan
penggunaan obat, pemantauan dan evaluasi reaksi obat merugikan dan membuat rekomendasi
yang sesuai untuk mencegah terjadinya kembali, dan pemberian saran kepada instalasi farmasi
rumah sakit untuk menerapkan prosedur pengendalian distribusi obat yang efektif.
2.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit
2.2.1 Tugas dan Fungsi Instalasi Farmasi
i. Fungsi Pelayanan Produk
Pelayanan produk yang dilaksanakan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent antara lain
Pemilihan, Perencanaan dan Pengadaan, Penerimaan Perbekalan Kesehatan, Pencatatan
dan Pelaporan, Penerimaan Perbekalan dari unit distribusi, Penerimaan dan Pelayanan
melalui depo, Pengemasan kembali, Pencatatan dan Pelaporan Penggunaan atau
Penjualan Perbekalan Kesehatan.
ii. Fungsi Farmasi Klinis
Penanggungjawab dari pelayanan farmasi klinik di Rumah Sakit Advent Bandung adalah
Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent Bandung.