Jawaban TTM 1
Jawaban TTM 1
Jawaban TTM 1
Kelas : BI.2B
Jawaban TTM 1
2. Beberapa aspek pokok yang perlu diketahui guru dalam mengembangkan kurikulum
sebagai patokan sehingga dalam pengembangan kurikulum tersebut tidak melenceng
karena pengembangan kurikulum dalam dunia pendidikan selalu mengandung nilai-
nilai yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu pengembangan kurikulum
memperhatikan beberapa aspek pokok yang melandasinya. Apa sajakah landasan
kurikulum di Indonesia? Jelaskan!
Jawab :
Secara umum terdapat empat landasan pokok yang mendasari pengembangan kurikulum,
yaitu landasan filosofis, psikologis, sosial-budaya, dan pengembangan ilmu
pengetahuan/teknologi.
1. Landasan filosofis
Landasan filosofis berkaitan dengan pentingnya filsafat dalam membina dan
mengembangkan kurikulum pada suatu satuan pendidikan. Aspek filsafat menjadi
rujukan utama bagi landasan lainnya dalam pengembangan kurikulum. Tujuan dan isi
kurikulum pada dasarnya bergantung pada pertimbangan-pertimbangan filosofis yang
berbeda akan mempengaruhi dan mendorong aplikasi pengembangan kurikulum yang
berbeda pula. Berdasarkan landasan filosofis ini ditentukan tujuan-tujuan pendidikan.
Salah seorang pakar pendidikan, Redja Mudyahardjo ( 1989 ), menyatakan bahwa
terdapat tiga system pemikiran filsafat yang sangat besar pengaruhnya terhadap
pemikiran pendidikan di Indonesia. Ketiga system filsafat tersebut, yaitu Idealisme,
Realisme, dan Pragmatisme. Kemudian Nana Syaodih Sukmadinata ( 1997 )
menyebutkan ada tiga cabang besar dari filsafat ini, yaitu metafisika yang membahas
segala yang ada dalam alam ini, epistemologi yang membahas mengenai kebenaran, dan
aksiologi yang membahas mengenai nilai-nilai.
Tujuan Pendidikan Nasional di Indonesia bersumber pada pandangan dan cara hidup
manusia Indonesia, yakni Pancasila. Hal ini telah diwujudkan dalam rumusan tujuan
pendidikan nasional seperti tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu: Pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 ( pasal 2 ). Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa., berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab ( pasal 3 ).
2. Landasan psikologis
Landasan psikologis terutama berkaitan dengan teori belajar dan teori perkembangan
anak. Teori belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi kurikulum itu
disampaikan kepada siswa dan bagaimana siswa harus mempelajarinya. Teori
perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi kurikulum yang akan diberikan
kepada siswa agar tingkat kelulusan dan kedalamannya sesuai taraf perkembangan siswa.
3. Landasan sosiologis
Landasan sosiologis berkaitan dengan pentingnya mempertimbangkan aspek
perkembangan masyarakat dan kebudayaan dalam mengembangkan kurikulum satuan
pendidikan. Pendidikan selalu mengandung nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku
dalam masyarakat. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan kehidupan
masyrakat dengan segala karakteristik dan kekayaan budayannya yang menjadi dasar dan
acuan bagi pendidikan dan kurikulum.
4. Landasan teknologis
Landasan teknologis berkaitan dengan pentingnya mempertimbangkan aspek ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni ( IPTEKS ) dalam mengembangkan kurikulum satuan
pendidikan. Pengembangan program pendidikan ( kurikulum ) harus dilandasi dan
mengacu pada perkembangan dan kemajuan IPTEKS yang secara langsung akan menjadi
isi/ materi kurikulum dan cara penyampaianya.
B. Perumusan Tujuan
Tujuan-tujuan dalam kurikulum berhierarki, mulai dari tujuan yang paling umum
(kompleks) sampai pada tujuan-tujuan yang lebih khusus dan operasional. Hierarki
tujuan tersebut meliputi: Tujuan Pendididikan Nasional, Tujuan Insitusional, Tujuan
Kurikuler, serta Tujuan Instruksional. Di samping bersifat hierarki, komponen
tujuan juga dapat dibagi dalam beberapa taksonomi tujuan. Benyamin S. Bloom
dalam Taxonomy of Educational Objective membagi tujuan ini menjadi tiga
ranah/domain , yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Domain kogniitif berkenaan
dengan pengusaaan kempampuan kemampuan intelektual atau berpikir, domain
afektif berkenaan dengan penguasaan dan pengembangan perasaaan, minat, sikap
dan nilai-nilai, sedangkan domain psikomotor berkenaan dengan penguasaaan dan
pengembangan ketrampilan motorik.
Materi kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan
belajar mengajar. Isi dari kegiatan pembelajaran tersebut adalah isi dari kurikulum.
Dalam penyusunan bahan pelajaran ini dikenal ada istilah scope dan sequence. Scope
atau ruang lingkup menyangkut keluasan dan kedalaman materi kurikulum.
Sequence menyangkut urutan susunan bahan kurikulum. Sequence dapat disusun
dengan mempertimbangkan tiga hal, yaitu struktur disiplin ilmu, taraf perkembangan
siswa, dan pembagian materi kurikulum berdasarkan tingkatan kelas.