Makalah Manajemen Bisnis Internasional Kelompok 6
Makalah Manajemen Bisnis Internasional Kelompok 6
Makalah Manajemen Bisnis Internasional Kelompok 6
Perusahaan Internasional
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal.
Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan
tehadap kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya
(bahan baku, karyawan), memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa).
Lingkungan internal berada dalam organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang
saham.
FOKUS PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Strategi Internasional.
1. Bisnis - Strategy level internasional, perusahaan mengikuti strategi umum seperti
memimpin harga, diferensiasi, fokus memimpin harga, fokus diferensiasi, integrasi
kepemimpinan harga / diferensiasi
Faktor produksi
Kondisi permintaan
Ilustrasi diatas (model Michael porter) menjelaskan faktor faktor kontribusi untuk
keuntungan perusahaan. bagian pertama dari model tersebut tersebut itu adalah
faktor faktor produksi. Bagian ini mengacu kepada kebutuhan masukan / input untuk
berkompetisi dalam berbagai industri-tenaga kerja, lahan, sumber daya natural,
modal dan infrastruktur ( seperti transportasi, sistem komunikasi, postal ).
Bagian kedua dari model tersebut adalah kondisi permintaan, dikarakteristikan oleh
sifat dan jumlah kebutuhan pembeli di pasar dalam negeri untuk industri barang dan
jasa. Ukuran kecil dari segmentasi pasar yg dapat menghasilkan permintaan yang
dibutuhkan untuk membuat skala – efisien fasilitas. Efesiensi tersebut dapat juga
memimpin dominasi industri di negara lain.
Hubungan dan industri pendukung merupakan bagian ketiga dari model porter. Italy
telah menjadi pemimpin dalam industry sepatu karena relasi dan industri
pendukung. Dan juga , banyak orang yg berpergian ke itali untuk membeli bahan
kulit yg bagus, menyediakan dukungan terhadap distribusi.
Strategi perusahaan, struktur dan pesaing menjadi dimensi dalam strategi ini dan
juga pertumbuhan industri tertentu. Dimensi dari strategi, struktur dan persaingan
antara perusahaan sangat bervariasi dari negara ke negara.
Empat elemen dasar dari model diatas menekankan terhadap linkungan atau atribut
struktur dari ekonomi nasional yg mengkontribusi keuntungan nasional. Peraturan
pemerintah juga mengkontribusi terhadap sukses dan kegagalan dari banyak
perusahaan dan industri. Walaupun setiap perusahaan harus membuat kesuksesan
sendiri, tapi tidak semua perusahaan akan bertahan menjadi competitor global -
tidak semua faktor operasi / kegiatan di beberapa negara menghasilkan perusahaan
yg sukses.
Perusahaan – strategi level internasional
Berfokus pada, lingkup operasi perusahaan melalui kedua produk dan diversifikasi
geografis. Strategi ini dibutuhkan ketika perusahaan beroperasi di beberapa industri
dan beberapa negara / bagian. Tiga strategi itu adalah, strategi multidomestik,
global dan transnasional.
Trend Lingkungan
2. Regionalisasi
Untuk memasuki pasar global, kadang struktur perusahaan harus diubah, baik dari
segi manajemen maupun strukturalnya. Divisi internasional yang biasanya ada dan
dimiliki perusahaan-perusahaan yang beroprasi secara global kadang dianggap tidak
penting lagi ketika mereka mulai memperluas operasinya ke luar negeri. Mereka
kemudian lebih memilih menghapus divisi internasionalnya dan menggantinya
dengan membentuk organisasi-organisasi yang lebih mendunia yang berbasis pada
produk, wilayah, fungsi, atau kelas konsumen. Hal ini kemudian menunjukkan
bahwa dalam bisnis internasional, struktur organisasional yang ada pada organisasi
maupun perusahaan sangatlah penting. Pemilihan struktur organisasional ini dapat
memengaruhi sejauh mana keberhasilan serta keefektifan dari kinerja perusahaan
tersebut. Sehingga sangatlah dibutuhkan pengetahuan mengenai tipe-tipe struktural
apa saja yang ada dalam suatu bisnis internasional agar visi dan misi serta tujuan
perusahaan dapat tercapai.
Ada beberapa bentuk struktur yang dapat dipilih oleh organisasi, di antaranya
adalah Global Corporate Form–Product, Global Corporate Form–Geographic
Regions, Global Corporate Form–Function, Hybrid Forms, Matrix
Organizations, dan Strategic Business Units. Ketiga bentuk struktur pertama memiliki
basis fokus, yaitu, produk, geografi wilayah, dan fungsi.
Bentuk korporasi global yang pertama adalah yang berbasis produk, dalam
hal ini divisi produk bertanggung jawab terhadap operasi dunia seperti marketing
dan produksi produk dibawah kontrol mereka.
Bentuk yang kedua adalah berbasis kepada wilayah geografis , dimana divisi
wilayah geografis bertanggung jawab atas semua kegiatan di bawah manajer area
yang secara langsung memberikan laporan kepada CEO ( Chief Executive Officer).
Jenis organisasi ini membuat tugas yang mengarah pada pengoperasian di seluruh
dunia menjadi lebih sederhana dikarenakan setiap negara di dunia berada di bawah
kendali seseorang yang berada dalam kontak dengan kantor pusat. Model ini disukai
oleh perusahaan-perusahaan dengan produk beragam yang mana masing-masing
memiliki persyaratan produk yang berbeda, lingkungan yang kompetitif, dan resiko
politik yang berbeda pula.
Bentuk yang ketiga adalah bentuk korporasi global yang fokus terhadap
fungsi dimana perusahaan yang memilih tipe struktural ini percaya bahwa keahlian
fungsional yang mendunia itu lebih menghasilkan hasil yang signifikan untuk
perusahaan daripada yang fokus terhadap produk maupun wilayah geografis Dalam
struktur ini, orang-orang yang melaporkan kepada CEO merupakan eksekutif senior
yang bertanggungjawab untuk setiap wilayah fungsional seperti marketing, produksi,
keuangan, administrasi, keahlian tehnik, manufaktur, dan lain sebagainya.
Pada abad ke-21, perusahaan semakin dituntut untuk lebih mampu bersaing di pasar
global karena jumlah kompetitor yang semakin berkembang luas dan produk-produk
yang juga semakin berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Perusahaan pun
kini dituntut untuk tetap bertahan di tengah persaingan yang kian sengit ini. Cara-
cara yang dapat ditempuh perusahaan diantaranya adalah dengan kontrol, dimana
setiap perusahaan yang sukses tentu menggunakan kontrolnya untuk membuat
rencana-rencana berjalan dengan efektif, mengevaluasi keeektifitasannya, membuat
koreksi dan mengevalusai serta memberikan penghargaan ataupun membenarkan
performa dari para eksekutifnya. Demi berjalannya kontrol yang efektif maka setiap
unit operasi haruslah membuat laporan yang rutin, akurat, dan lengkap. Laporan ini
nantinya akan banyak manfaatnya karena di dalamnya terdapat informasi-informasi
dari kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat berguna untuk
menganalisis kinerja perusahaan dan kemudian memperbaiki hal-hal yang kurang
juga meningkatkan hal-hal yang menjadi kelebihan dari perusahaan.
Tipe dari hal-hal yang perlu dilaporkan adalah mengenai keuangan, teknologi,
peluang pasar serta politik dan ekonomi. Sehingga kemudian dapat disimpulkan
bahwa kontrol itu merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan
eksistensi suatu perusahaan di bisnis internasional yang persaingannya kini kian
kompetitif dimana membuat laporan yang rutin, akurat, serta lengkap merupakan
bagian yang juga krusial demi dapat menjalankan evaluasi yang dapat membantu
efektivitas perusahaan.
Pengertian Pengendalian
Pengendalian ini berfokus pada manusia, bahan baku, sumberdaya keuangan yang
mengalir kedalam organisasi. Tujuannya adalah untuk mencegah masalah /
mengantisipasi resiko yang mungkin timbul ketika organisasi menjalankan tugas.
Pengendalian ini dapat dilihat dalam pemilihan dan perekrutan karyawan baru,
inspeksi bahan baku, pembatasan perekrutan hanya dari lulusan perguruan tinggi
tertentu.
Metode Pengendalian
a. Kontrak manajemen
b. Pengendalian keuangan
c. Pengendalian teknologi
Pelaporan
Agar pengendalian menjadi efektif, seluruh unit operasi dari suatu perusahaan
internasional harus menyediakan laporan yang tepat waktu, akurat, dan lengkap
kepada kantor pusat. Terdapat banyak informasi yang digunakan untuk dilaporkan.
Diantara jenis-jeni pelaporan yang diharuskan adalah:
1. Keuangan
Kelebihan dana di suatu anak perusahaan mungkin dapat ditahan disana untuk
keperluan invesatsi atau kontijensi. Di pihak lain kelebihan dana semacam itu dapat
lebih berguna bagi induk erusahaan, dalam kasus pembayaran deviden. Atau
mungkin anak perusahan membutuhkan modal, dan kelebihan dana tersebut dapat
dipinjamkan atua diinvesatisikan di sana saja. Dan kantor induk perusahaan harus
mengetahui keberadaan dan ukuran dari kelebihan dana tersebut untuk menentukan
penggunaan yang terbaik.
2. Teknologi.
Perusahaan afiliasi di berbagai Negara dapat menemukan pasar baru atau yang
sedang tumbuh untuk bebrapa produk perusahaan. Hal ini dapat menguntungkan
perusahaan, karena perusahaan internasional dapat menjual lebih banyak produk
tersebut sementara perusahaan afiliasi memperoleh lebih banyak komisi penjualan.
Informasi pasar lainnya sebaiknya dilaporkan ke kantor pusat perusahaan
internbasional meliputi aktivitas pesaing, perkembangan harga, dan produk baru
yang potensial menarik perhatian dari kelompok perusahaan internasional tersebut.
Yang juga penting adalah mengenai pangsa pasar anak perusahaan dan apakah
pangsa terebut tumbuh atau menyusut.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Strategi merupakan salah satu faktor utama yang menjadi penentu dalam sebuah
struktur organisasi selain ukuran organisasi, lingkungan dan teknologi. Desain
organisasi pada umumnya mengikuti perencanaan karena organisasi harus
menerapkan rencana strategis. Proses perencanaan itu sendiri karena mencakup
suatu analisis atas lingkungan eksternal maupun kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Proses pengendalian merupakan proses yang dinamis dan
berkesinambungan, dimulai dengan prestasi yang nyata dan mengukur prestasi
tersebut, manajer membandingkan prestasi dengan standar, mengidentifikasi
adanya penyimpangan dan menganalisis penyimpangan dan menentukan program
perbaikan bila perlu, kemudian melaksanakan program perbaikan untuk mencapai
prestasi yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Wild, John J., Wild, Kenneth L., & Jerry C. Y. 2008. International Business: The
Challenge of Globalization. New Jersey : Pearson Prantice Hall.