Materi 7 Interaksi Farmasetis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19

INTERAKSI FARMASETIK

Disampaikan oleh:
Anasthasia Pujiastuti 1
INTERAKSI OBAT
INTERAKSI OBAT adalah Efek suatu obat akibat adanya
obat lain yang diberikan secara bersamaan atau terpisah
obat berinteraksi sehingga efektivitas atau toksisitas obat
berubah

2
MEKANISME INTERAKSI OBAT

Mekanisme interaksi obat cecara garis besar dapat melalui 3


cara yaitu :

1. Interaksi secara farmasetik (inkompatibilitas)


2. Interaksi secara farmakokinetik
3. Interaksi secara farmakodinamik

3
INTERAKSI FARMASETIK
(inkompatibilitas)

INTERAKSI FARMASETIK adalah interaksi fisiko-kimia


yang terjadi pada saat obat diformulasikan atau
disiapkan sebelum obat tersebut digunakan oleh pasien

4
INKOMPATIBILITAS

Inkompatibilitas merupakan masalah obat yang tidak


tercampurkan secara fisika maupun kimia dapat muncul dengan
akibat hilangnya potensi, meningkatnya toksisitas atau efek
samping yang lain.

5
INTERAKSI FARMASETIK

Interaksi Farmasetik bisa terjadi antara :


1. Obat dengan obat lain
2. Obat dengan bahan pembawa obat lain
3. Bahan tambahan dengan bahan tambahan lain
umumnya mengakibatkan perubahan/reaksi fisika-kimia

6
BENTUK INTERAKSI FARMASETIK

1. Inkompatibilitas Fisika
2. Inkompatibilitas Kimia

7
1. INKOMPATIBILITAS FISIKA

Terjadinya perubahan-perubahan yang tidak diinginkan pada


waktu mencampur bahan obat-obatan tanpa ada perubahan
susunan kimianya.
Contoh : Presipitasi, eutektikum

8
2. INKOMPATIBILITAS KIMIA

Inkompatibilitas kimia adalah perubahan-perubahan yang


terjadi pada waktu pencampuran obat yang disebabkan oleh
berlangsungnya reaksi kimia atau interaksi pada waktu
mencampurkan bahan obat.
Contoh : terjadinya inaktivasi obat, perubahan warna

9
Pencampuran yang perlu diperhatikan:
1. Interaksi antar obat suntik
2. Interaksi Obat suntik + larutan Infus
Contoh:
Gentamisin + Karbensilin  Inaktivasi
Penisilin G + Vit C  Inaktivasi
Amfoterisin + NaCl Fisiologis  mengendap

10
TANDA-TANDA TERJADINYA INTERAKSI FARMASETIK

1. Presipitasi/pembentukan kristal/keruh
2. Perubahan warna
3. Perubahan stabilitas
4. Timbul gas

11
Presipitasi/pembentukan kristal/keruh

1. Proses penggaraman (salting out) yaitu peristiwa adanya zat terlarut


tertentu yang mempunyai kelarutan lebih besar dibanding zat
utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau
terbentuknya endapan,
Contoh: Inj. Streptomycin sulfas + Inj. Calsium gluconat terjadi CaSO4
2. Terjadinya presipitasi
contohnya : fenitoin dengan larutan dextrosa 5%  presipitasi

12
Presipitasi/pembentukan kristal/keruh

3. Pembebasan senyawa dari bentuk garamnya


Contoh : inj. Phenitoin Na + inj. Luminal Na dalam larutan  kristal
phenitoin/luminal yang sukar larut.
4. Perbedaan bahan pembawa pelarut minyak
Contoh : inj. Terramycin + inj. Delladryl pelarut air  keruh
inj. Valium dalam larutan infusa i.V.  keruh

13
CONTOH PERUBAHAN WARNA

1. Salisilat natrium dalam obat minum ada sedikit traces (unsur Fe)
menjadi larutan ungu. Dalam hal ini menyebabkan pasien
khawatir meminumnya. Oleh karena itu di apotek ditambah
Succus liq. agar perubahan warna tidak kelihatan.
2. Tab. Aminophyllin + Tab. Vit. C (warna menjadi kuning/coklat)
3. Sol. Lugol 0,2% 25 ml + Tab. Vit. C (warna menjadi bening)

14
PERUBAHAN STABILITAS

1. Penurunan titik lebur/eutektikum


Contohnya : Camphora + Mentol, parasetamol + urea,
griseofulvin+urea  basah
2. Ampicilin 0,2% dalam Infus Dextrose, NaCI, Na lactat lebih dari 4
jam Ampicillin terdegradasi

15
PERUBAHAN STABILITAS

3. Inj. Heparin, Inj. Kanamycin, Inj. Penicillin + Inj. Hydrocortison


 inaktif
4. Penicillin G 6mg/ml + Infus; Penicillin G 6mg/ml +
Chlorpromazin 200 mg/1; Penicillin G 6 mg/ml + Amphotericin
200 mg/1  berkabut dalam 3 jam

16
TIMBUL GAS

1. Proris effervescent
2. Magnesium carbonat 600 mg + Asam sitrat dalam 100 ml air
3. Calsium D Redoxon + air terjadi gas yang menyebabkan rasa
segar bila diminum

17
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari
terjadinya interaksi farmasetik

1. Memberikan suntikan campuran obat jika yakin tidak terjadi


interaksi antar obat
2. Selalu memperhatikan petunjuk pemberian obat dari industri
pembuatnya, terutama obat parental
3. Sebelum memakai larutan untuk parental dipastikan tidak ada
perubahan warna, kekeruhan dan presipitasi
4. Siapkan larutan hanya kalau diperlukan saja
18
TERIMAKASIH

19

Anda mungkin juga menyukai