0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
968 tayangan17 halaman

Makalah SKB

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 17

WALLS ‘STOCKPOINT CIPETE'

LAPORAN STUDI KELAYAKAN BISNIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah

Studi Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu : Ir Nofiar MM

Oleh Kelompok IV : Ruang 548

Adi Prasetyo 2016052079

Depitri Dwi Astuti 2016051810

Fitria Febriyani 2016052152

Nur Syahbani 2016051044

Rochmat 2016051773

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2019
DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI .............................................................................................................2

KATA PENGANTAR................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................4
B. Rumusan masalah..........................................................................6
C. Penyelesaian...................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

A. Latar belakang pendirian usaha......................................................7


B. Aspek pasar....................................................................................7
C. Aspek pemasaran...........................................................................7
D. Aspek persaingan...........................................................................9
E. Aspek teknik dan teknologi............................................................10
F. Aspek keuangan.............................................................................11
G. Aspek manajemen..........................................................................11
H. Aspek sumber daya manusia..........................................................13
I. Aspek hukum.................................................................................14
J. Aspek ekonomi, sosial dan politik.................................................14
K. Analisis dampak lingkungan hidup................................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................15
B. Saran..............................................................................................15

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan

laporan tentang studi kelayakan bisnis usaha walls ‘stockpoint cipete’ ini dengan

baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan kami berterima kasih kepada

Dosen mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang telah memberikan tugas ini

kepada kami.

Kami berharap laporan ini berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita mengenai analisis studi kelayakan bisnis. Kami juga

menyadari sepenuhnya bahwa di dalam naskah ini terdapat banyak kekurangan

dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran

dan usulan demi perbaikan laporan ini yang telah kami buat.

Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang

berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi

perbaikan laporan ini di waktu yang akan datang.

Pamulang, 1 Mei 2019

Penyusun,

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang perusahaan

Semua manusia membutuhkan makanan demi kelangsungan hidupnya,

namun seiring dengan berkembangnya waktu, makanan beralih fungsi

sebagai salah satu kesenangan atau kenikmatan dalam kehidupan. Misalnya

es krim, berupa makanan beku dengan beragam jenis rasa yang biasanya

berfungsi sebagai makanan kecil di sela makanan utama maupun pencuci

mulut yang dapat dikombinasikan dengan jenis makanan lain dalam

menghidangkannya.

Menurut Standar Nasional Indonesia es krim adalah “sejenis makanan

semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau

campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa

bahan makanan lain yang diizinkan”. Berdasarkan pengertian tersebut, selain

sebagai kegemaran dan kenikmatan, fungsi es krim juga dapat bermanfaat

untuk kesehatan. Dengan demikian sebagian besar masyarakat lebih sering

mengkonsumsi es krim, terutama pada musim kemarau.

Meningkatnya kegemaran masyarakat terhadap es krim, menuntut

produsen menghasilkan produk es krim dengan kualitas yang baik dan juga

sesuai dengan permintaan konsumen. Salah satu produsen es krim ya itu PT.

Walls Indonesia dibawah naungan Unilever, sebuah perusahan multinasional

4
yang berpusat di Inggris dan Belanda. Pada mulanya Walls dikelola secara

sederhana oleh pemiliknya yaitu Mr. Wall yang berasal dari Inggris, setelah

diambil alih oleh Unilever usaha ini berkembang pesat dan merambah hampir

ke seluruh negara. Saat ini bendera Walls sudah ada di 40 negara dan

memimpin pasar es krim di negara-negara tersebut. Indonesia merupakan

negara ke-31 yang dimasuki oleh Walls, sebelum Cina, India, Pakistan, Arab

dan Vietnam menurut (Soewono, 2005).

PT. Walls Indonesia melihat adanya potensi pengembangan industri es

krim di indonesia, dilihat dari jumlah konsumsi es krim di Indonesia per

kapita yang masih relatif rendah. Konsumsi es krim di Indonesia mencapai

0,5 liter per kapita dengan jumlah penduduk 220 juta jiwa bila dibandingkan

dengan konsumsi negara lain, indonesia masih tertinggal jauh karena di eropa

sebagai contoh, konsumsi es krim mencapai 10 liter per kapita (fitrianingtyas,

2008). Namun, pertumbuhan pangsa pasar es krim di Indonesia setiap

tahunnya mengalami kenaikan sekitar 5-10%. (kabarbisnis.com, 2011).

PT Walls Indonesia merupakan market leader dalam pasar Impulse ice

cream (es krim satuan), yaitu sebesar 45% pangsa pasar diindonesia diikuti

oleh Campina (20%), dan Indomeiji (12%) (SWA, 2006). PT. Walls

Indonesia menawarkan produknya sebanyak 13 merek dan lebih dari 40

varian (Unilever, 2012), hal ini tentunya akan memberikan alternatif bagi

konsumen dalam hal permintaan produk. Proses distribusi yang cukup luas

juga membuat es krim Walls tetap menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat.

Salah satu jenis es krim terbanyak yang diproduksi oleh PT. Walls Indonesia

5
adalah Magnum. Hal ini ditunjukan dari hasil distribusi PT. Walls Indonesia

sebesar 90% merupakan produk es krim Magnum (Hidayat, 2011).

Tantangan bagi PT. Walls Indonesia saat ini adalah mempertahankan dan

memperbanyak jumlah konsumen serta memperluas pasarannya. Oleh sebab

itu, PT. Walls Indonesia harus senantiasa mempertahankan dan

meningkatkan kualitas produk. Namun, banyak kendala yang dihadapi

perusahaan di mana kualitas berbanding lurus terhadap biaya produksi yang

dikeluarkan, hal ini akan berdampak meningkatnya harga produk tersebut.

Menurut hukum ekonomi (Ceteris Paribus) mengatakan “bila harga tinggi

maka permintaan akan turun dan sebaliknya”. Fenomena sekarang ini produk

keluaran magnum sangat digemari oleh banyak masyarakat di Indonesia,

sebagian beranggapan kualitas es krim magnum di atas rata-rata kebanyakan

es krim dipasaran, namun harga es krim magnum tergolong mahal dikelasnya.

Berdasarkan fenomena tersebut, hukum ekonomi (ceteris paribus) tidak

berlaku pada produk es krim magnum.

2. Rumusan masalah

a. Layak atau tidakkah stockpoint walls cipete dalam menjalankan

usahanya?

3. Penyelesaian

a. Menjawab layak tidaknya stockpoint walls Cipete dalam menjalankan

usahanya.

6
BAB I

PEMBAHASAN

A. Latar belakang didirikan-nya usaha

Alasan didirikanya stockpoint walls dicipete ini adalah untuk memenuhi

kebutuhan hidup, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkaan perekonomian

dan kesejahteraan serta memenuhi permintaan konsumen. Selain itu Latar

belakang didirikanya stockpoint ini juga bermula dari keinginan untuk

berwirausaha dan kegemaran reseller terhadap ice cream, serta melihat

peluang permintaan ice cream yang terus meningkat.

B. Aspek Pasar

saat ini stockpoint kami memiliki dua pelanggan tetap yang setiap

minggu/bulan kami pasok sebagai persediaan konsumsi untuk karyawan

dikantornya yakni Garena dan shopee. Selain pelanggan tetap ada juga

konsumen yang tidak tetap yaitu pada sebuah event ulangtahun, pernikahan,

peresmian usaha dan lain-lain yang setiap bulan berjumlah 5-12 event.

C. Aspek Pemasaran

1. STP

a. Segmentasi

Segmentasi geografis, walls menunjukan semua pasar yang ada di

Indonesia, namun pada cabang ini stockpoint berada di daerah Cipete

Jakarta selatan. Jadi pemasaran geografis pada stock point ini hanya di

wilayah jabodetabek.

7
Segmentasi demografis, walls manargetkan orang-orang disemua

kalangan dan jenis kelamin, mulai dari anak-anak, remaja hingga

lansia.

Segmentasi psikografis, produk ini ditujukan pada semua

kalangan kelas sosial mengingat harga pada produk ini bervariasi

mulai dari Rp.1.600 yang mampu dijangkau oleh kalangan bawah

hingga harga Rp.14.600 yang ditujukan untuk kalangan menengah ke

atas.

b. Targeting

Mengingat produk yang kita jual cocok untuk semua kalangan

dan semua usia jadi targeting stockpoint cipete ini adalah pada event

seperti pesta pernikahan, pesta ulangtahun, acara kantor, acara sekolah

dan acara khusus. Namun tidak hanya untuk event stockpoint juga

menjual secara ecer yang dijual secara keliling.

c. Positioning

Stock point cipete berhasil menanamkn image kemudahan

dibenak konsumen, karena dalam pemesananya sudah terdapat

prosedur yang sangat mudah bagi konsumen yaitu, konsumen cukup

membuka website agenwallscipete.com dan mengikuti semua alur

yang diarahkan dalam fields yang ada didalam website tersebut.

2. Distribusi produk

8
Distribusi dilakukan melalui jasa pengiriman oleh pihak stockpoint

dengan jumlah sesuai pesanan kepada konsumen beserta freezer sebagai

fasilitas penyimpanan yang dipinjamkan kepada konsumen.

3. Promosi

a. Offline

Promosi secara offline dilakukan melalui penyebaran famplet

ditempat-tempat yang diperkirakan dapat menjadi sasaran penjualan,

misalnya didekat suatu perusahaan atau sekolah-sekolah.

b. Online

Selain prmosi offline, ada juga promosi yang dilakukansecara

online melalui website dan instagram.

D. Analisis Persaingan

Analisis SWOT:

1. Kekuatan (Strength)

a. Brand image yang bagus

b. Harga dipasar bersaing

c. Banyaknya variasi bentuk dan cita rasa produk

2. Kelemahan (Weakness)

a. Ketergantungan pada pemasok

b. Operasional perusahaan terbatas

3. Peluang (Opportunity)

a. Tingginya loyalitas konsumen

b. Pangsa pasar masih luas

9
c. Pola hidup masyarakat yang sudah modern

4. Ancaman (Threat)

a. Cuaca

b. Ancaman dari pendatang baru

E. Aspek Teknik dan Teknologi.

1. Penentuan tempat.

Tempat stockpoin ini didaerah Cipete Jakarta selatan tapatnya

dirumah resellernya. Tidak ada strategi khusus dalam pemilihan tempat ini

karena stockpoin ini hanya sebagai penyimpanan barang/produk.

2. Pemilihan mesin dan peralatan

a. Freezer ukuran 100 liter, 300 liter dan 500 liter

b. Tas cool box

c. Cool box

d. Mini cool box

e. Push push

f. Becak ice cream walls

g. Pad pendingin

h. Mobil

i. Motor

j. Trolley

k. Telpon/handphone

l. ATM

10
m. Laptop

n. Wifi

3. Teknik

a. Pemesanan untuk stock barang

1) Order via whatsapp (Menentukan jumalah dan varian yang akan

dipesan)

2) Barang akan dikirim oleh pihan Unilever ke stock point

3) Melakukan pembayaran secara COD

F. Pemesanan untuk konsumen

1. Pilih produk ice cream walls yang akan dipesan yang ada pada website

2. Klik admin untuk menghubungi pihak reseller

3. Mengisi form pemesanan yang dikirim oleh admin

4. Pihak reseller akan menginformasikan total biaya pemesanan kepada

pemesan dan prosedur pembayaranya.

5. Stockpoint akan menyiapkan barang yang telah dipesan dan akan

mengantarkan ke tempat acara dengan waktu yang sudah ditentukan oleh

pemesan.

G. Aspek Keuangan

Aspek keuangan menjadi reseller tidak terlalu besar, karena hamper

semua peralatan di siapkan oleh unilever, modal awal kita hanya menyiapkan

tempat.

1. Modal awal

11
Tempat Rp.4.000.000

2. Biaya operasional

No Pengeluaran Biaya
1 Listrik Rp. 2.000.000
2 Driver (2 orang) @150.000 x 30 = Rp.

4.500.000

= Rp. 9.000.000
3 Marketing Rp. 4.000.000

4 Transportasi Rp. 800.000


5 Stock barang 450 pcs @3000 x 25= Rp.

33.750.00

1000 pcs @3000 x 4

=12.000.000
Jumlah pengeluaran Rp. 61.550.000

3. Pendapatan

11.250 pcs @5000 Rp. 56.000.000

4000 pcs @5000 Rp. 20.000.000 +

Total pendapatan Rp. 76.000.000

Total pengeluaran Rp. 61.550.000 +

Total keuntungan Rp. 14.450.000

Jadi total keuntungan adala 23 % dari pengeluaran.

H. Aspek Manajemen

1. Struktur Organisasi

12
a. Owner : Hj. Silvana

b. Driver : Rochmat, Asep

c. Marketing : Danu Prasetyo

2. Perencanaan

a. Rencana Jangka Panjang

1) Memiliki tempat stockpint khusus yang terpisah dari

tempat tinggal

2) Membuka stockpoint di daerah lain

b. Rencana Jangka Pendek

1) Meningkatkan penjualan dengan promosi, da meningkatkan

pelayanan untuk memuaskan konsumen.

2) Menambah karyawan untuk lebih mengoptimalkan

pelayanan.

I. Aspek Sumber Daya Manusia

Stockpoint cipete memberikan lapangan pekerjaan kepada warga sekitar

terutama pemuda yang belum mempunyai pekerjaan diperbolehkan datang

secara langsung ke stockpoint terutama yang memiliki keahlian sesuai yang

dibutuhkan seperti driver, dan yang mampu memasarkan produk secara

langsung kepada konsumen dengan keliling. Dan pola gaji yang diberikan

merupakan gaji harian.

J. Aspek Hukum

13
Pada aspek hukum stockpoint walls ini tidak lagi mengurus perizinan

dari produk karena sudah dilakukan oleh pihak unilever, kami hanya

mengurus izin lokasi kepada warga sekitar (RT).

K. Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik

Usaha kami dari segi ekonomi akan membantu perekonomian masyarakat

sekitar dengan adanya peluang pekerjaan yang baru. Sebab kami

mengutamakan perekrutan karyawan dari masyarakat setempat. Sehingga

menghasilkan hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitar. Dilihat

dari segi politik usaha kami tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan

politik suatu partai dan ini murni usaha yang kami ingin kembangkan sendiri.

L. Analisis Dampak Lingkungan Hidup

dampak usaha ini bagi lingkungan hidup sudah diantisipasi dengan baik

karena kami selalu menyediakan pelastik sampah (trash bag) disetiap

pengiriman barang dan membuang sampah tersebut ketempat yang

seharusnya.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan yang sudah disampaikan diatas kami berkesimpulan bahwa

usaha ini layak untuk dijalankan karena telah memiliki jumlah konsumen

yang pasti, jumlah laba yang layak, dan menjalankan kebijakan sesuai aturan

seperti perizinan produk terjamin dan izin usaha diwilayah cipete ini sudah di

urus. Usaha ini juga menjalankan operasional usahanya sudah termanaj

dengan baik dari mulai penyetokan barang hingga pengiriman barang kepada

konsumen akhir, usaha ini juga membawa dampak positif untuk lingkungan

sekitar cipete karena mampu membuka lapangan pekerjaan disana.

B. Saran

Sebaiknya stockpoint ini terus meningkatkan kualitas pelayanan dan

promosi mengingat semakin banyaknya pesaing baru yang hadir

memungkinkan penurunan permintaan pada stockpoint Cipete ini.

15
1. Bagaimana merubah kelemahan menjadi kelebihan pada stockpint ini?

Pada stockpoint ini untuk merubah kelemahan yang kami miliki

menjadi kelebihan yaitu dengan memanfaatkan citra merek produk Wall’s

sendiri. Karena kelemahan kami adalah ketergantungan pada pemasok maka

dengan memanfaatkan citra merek yang baik pada Wall’s yang menjadi

leader market saat ini dapat memudahkan kami dalam melakukan promosi.

2. Bagaimana cara menghadapi ancaman dari pendatang baru ?

Untuk menghadapi ancaman dari pendatang baru, selain kami terus

melakukan promosi dari pihak Unilever sendiri terus melakukan inovasi

produk dengan varian dan rasa yang digemari konsumen. Selain itu untuk

terus meningkatkan penjualan pihak unilever juga mengurangi produk yang

kurang laku di pasaran dan mengeluarkan produk baru.

3. Bagaimana cara mempertahankan pangsa pasar?

Untuk mempertahankan pangsa pasar pihak unilever terus melakukan

inovasi produk dan stockpoint Cipete terus meningkatkan kualitas

pelayanan dan menjaga hubugan baikdengan kosumen untuk menciptakan

loyalitas pelanggan.

4. Bagaimana cara menanggulangi operasional yang terbatas?

Untuk menanggulangi operasional yang terbatas pihak kami

memberikan orderan langsung kepada unilever tetapi kami tetap

mendapatkn fee dari unilever karena orderan yang kami berikan.

5. Bagaimana Wall’s melakukan positioning produk kepada konsumen?

16
Wall’s berhasil melakukan positioning produk yang baik kepada

konsumen karena dengan mencoba eskrim ini tanpa diberitahu mereknya

rata-rata orang sudh bisa menebak bahwa eskrim ini merupakan eskrim

Wall’s. Produk ini memiliki ciri khas dengan menguatkan rasa susu dan

tekstur yang lembut disetiap variannya. Selain itu Walls juga aktif

mengikuti event atau pameran misalnya mengikuti Event PRJ.

6. Bagaimana menciptakan pelanggan yang loyal? dan bagaiman merubah

pelanggan setia menjadi pelanggan loyal?

Pelanggan yang loyal adalah pelanggan yang memberikan feedback

yang baik bagi perusahaan yang merekomendasikan menggunakan produk

kepada kerabatnya, sedangkan pelanggan setia adalah konsumen yang

memnggunakan produk lebih dari satu kali. Untuk menciptakan pelanggan

yang loyal kami terus meningkatkan kualitas pelayanan menjaga hubungan

secara continue dengan konsumen dan pihak unilever terus meningkatkan

kualitas produk Wall’s dengan terus berinovasi.

17

Anda mungkin juga menyukai