Makalah Filsafat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Filsafat adalah perpaduan antara bahasa arab yang “filsafat” dan “filsafat” inggris.
Kata filsafat sendiri berasal dari bahasa yunani “philosophia” , yang gabungan dari
kata”philos” yang artinya cinta, dan “sophos” berarti kebijaksaan, dengan kata lain filsafat
adalah cinta pada kebijaksaan, kearifan atau pengetahuan (wisdom). Filosofi etnografi berarti
cinta kebijaksaan, kebijaksaan atau pengetahuan ( love of wisdom)

Filsafat lebih di kenal sebagai sains yang mencari resensi dari segala sesuatu yang
ada. Selain itu filsafat juga bisa di katakan sebagai metode radikal untuk menemukan
pengetahuan terdalam dari segala sesuatu yang ada. Jadi filsafat adalah awal dimana orang
mulai mengembangkan berbagai jenis sains. Dari rangkaian proses itu masuk akal untuk
mengatakan bahwa filsafat adalah induk dari segala sesuatu yang ada.

Filsafat itu sendiri terbagi dalam beberapa periode, yaitu masa kuno, klasik, abad
pertengahan modern, dan sekarang. Bisa dikatakan pada awal kemunculan filsafat,
karakternya lebih tertarik pada alam atau lebih kosmosentris. Kemudian di era klasik,
pemikiran karakternya tidak lagi kosmosentrik, namun lebih condong ke etika manusia. Pada
saat ini, ada acara dialek antara sophis dan socrates. Sementara di abad pertengahan,
karakternya tidak lagi membicarakan hal-hal tentang alam dan manusia tapi juga untuk Tuhan
atau Theosentris.

Filosofi abad pertengahan awal adalah pengaruh Neo-platonisme untuk kembai


kepada tuhan. Tapi yang berhasil pada saat itu bukan hanya pengaruh neo-platonisisme tapi
juga beberapa di antaranya dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah filsafat Barat Abad Pertengahan?


2. Apa saja periode filsafat Barat Abad Pertengahan?

C. HIPOTESIS

1. Mengetahui sejarah filsafat barat abad pertengahan

2. Mengetahui periode filsafat barat abad pertengahan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT BARAT ABAD PERTENGAHAN (400 –


1500 SM)
Berawal dari masa kejayaan filsafat Yunani yang dibawa oleh Caesar Augustus yang
juga menciptakan masa keemasan kesusastraan latin, kesenian, dan arsitektur Romawi.1
setelah sampai di daratan Eropa filsafat Yunani berintegrasi dengan agama Kristen sehingga
munculah dari keduanya filsafat Eropa.Meskipun dalam masa pertumbuhan dan
perkembangannya ,filsafat Eropa belum memunculkan seorang filosof, namun abad
setelahnya tepatnya setelah abad 6 Masehi munculah para filosof filsafat Eropa yang menjadi
tonggak kelahiran filsafat Barat Abad Pertengahan. Relasi antara agama Kristen dan Filsafat
Yunani pada saat itu memunculkan beberapa anggapan.Anggapan pertama bahwa Tuhan
turun ke dunia dengan membawa kabar gembira bagi umat manusia yaitu berupa firman
Tuhan yang dianggap sebagai sumbernya kebijaksanaan yang sempurna dan sejati. Anggapan
yang kedua, bahwa meskipun orang pada saat itu telah mengenal agama baru, akan tetapi
juga mengenal filsafat Yunani yang dianggap sebagai sumber kebijaksanaan yang tidak
diragukan lagi akan kebenarannya. Dengan demikian filsafat Yunani membentuk formulasi
baru di benua Eropa, pohon filsafat yang lama yaitu dari Yunani tetapi ada tunas yang baru
(karena adanya pengaruh Kristen) memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
rindang.2

Abad ini disebut juga abad dimana filsafat berfungsi sebagai alat penjustifikasi ajaran
agama (“the philosophy as a handmaiden of theology”), dinamakan pula sebagai Abad
Kegelapan Filsafat. Selama filsafat melayani keinginan teologi maka ia bisa diterima. Namun
apabila dianggap bertentangan dengan ajaran agama dan gereja maka ditolak. Misalnya
banyak buku-buku filsafat Yunani Kuno yang ditemukan akan tetapi dianggap sebagai
pemikiran kaum kafir, maka banyak darinya yang dimusnahkan. Dipersempitnya kebebasan
akan berpikir mengakibatkan tidak adanya filsafat baru yang berkembang pada saat itu.
Copernicus melalui teorinya yang kemudian disebut “Revolusi Kopernikan” (1473-1543)
bahwa matahari adalah pusat alam semesta, dan semua planet, termasuk bumi
mengelilinginya. Namun teori tersebut ditentang gereja karena tidak sepaham dengan ajaran
gereja pada saat itu.3

Maka dari itu segala hal yang menentang ataupun melanggar ajaran gereja mereka
dianggap orang yang murtad dan kemudian diadakan pengejaran (inkuisisi).Adapun tokoh
yang paling gencar dan yang paling berhasil dalam melakukan pengejaran orang-orang yang
dianggap murtad ini ialah Paus Innocentius III di akhir abad XII di Spanyol.

 Karakteristik Filsafat Barat Abad Pertengahan


 Cara berfilsafatnya dipimpin oleh gereja
 Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran Aristoteles
 Berfilsafat dengan pertolongan Augustinus dan lain-lain

1
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 66
2
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, hlm. 67
3
Zainal Abidin, Pengantar Filsafat Barat, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hlm. 106-107

2
Masa ini dapat dikatakan sebagai masa yang penuh dengan upaya untuk menggiring manusia
ke dalam suatu sistem kepercayaan yang picik dan fanatik. Keditaktoran gereja yang
sebenarnya bertujuan untuk menjadikan manusia ke arah hidup yang saleh akan tetapi malah
mengekang kehidupan manusia itu sendiri dalam segala aspeknya.4

B.PERIODISASI FILSAFAT BARAT ABAD PERTENGAHAN

1. Masa Patristik

Istilah Patristik berasal dari kata Latin pater  atau bapak,yang artinya para pemimpin
gereja. Para pemimpin gereja ini dipilih dari golongan ahli pikir.Mereka ada yang menolak
filsafat Yunani dan ada yang menerimanya.Bagi mereka yang menolak, alasannya karena
beranggapan bahwa sudah mempunyai sumber kebenaran yaitu firman Tuhan. Bagi mereka
yang menerima  beralasan bahwa walaupun ada sumber kebenaran, jadi tidak ada jeleknya
menggunakan filsafat Yunani hanya diambil metodosnya saja ( tata cara berfikir ). Perbedaan
pendapat tersebut berkelanjutan, sehingga orang-orang yang menerima filsafat Yunani
menuduh mereka ( orang-orang Kristen yang menolak filsafat ) itu munafik. Kemudian,
orang-orang yang dituduh munafik menyangkal bahwa tuduhan tersebut dianggap fitnah.

Akibatnya, muncul upaya untuk membela agama Kristen dari serangan filsafat Yunani.
Mereka adalah Justinus Martir, Irenaeus , Klemens, Origenes, Gregorius Nissa, Tertullianus,
Diosios Arepagos, dan Aurelius Augustinus.5

Diantara tokoh-tokoh pada masa patristik adalah :

1. Justinus Martir

Nama aslinya Justinus, kemudian nama Martir diambil dari istilah ‘orang-orang yang
berani mati hanya untuk kepercayaannya’. Menurut pendapatnya,agama Kristen bukan agama
baru karena Kristen lebih tua dari filsafat Yunani,dan Nabi Musa dianggap sebagai awal
kedatangan Kristen. Padahal, Musa hidup sebelum Socrates dan Plato. Socrates dan plato
sendiri sebenarnya telah menurunkan hikmahnya dengan memakai hikmah Musa. Selanjutnya
dikatakan bahwa filsafat Yunani itu mengambil dari kitab Yunani.Pandangan ini didasarkan
bahwa Kristus adalah Logos. Dalam mengembangkan aspek logosnya ini orang-orang
Yunani (Socrates,Plato dan lain-lain) kurang memahami apa yang terkandung dan memancar
dari logosnya,yaitu pencerahan sehingga orang-orang Yunani terpengaruh oleh demon.
Demon tersebut dapat mengubah pengetahuan yang benar kemudian dipalsukan.Jadi,agama
Kristen lebih bermutu dibanding filsafat Yunani.Demikian pembelaan Justinus Martir.6

Klemens (150-215)

Ia termasuk pembela Kristen, tetapi ia tidak membenci filsafat Yunani.

Pokok-pokok pikirannya adalah sebagai berikut :

4
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, hlm. 67-68
5
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, hlm. 68-69
6
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, hlm. 69

3
 Memberikan batasan terhadap ajaran Kristen untuk mempertahankan diri dari otoritas
filsafat Yunani.
 Memerangi ajaran yang anti terhadap Kristen dengan menggunakan filsafat Yunani.
 Bagi orang Kristen, filsafat dapat dipakai untuk membela iman Kristen,dan
memikirkan secara mendalam.

2. Tertullianus (160-222)

Ia dilahirkan bukan dari keluarga Kristen, tetapi setelah melaksanakan tobat ia


menjadi gigih membela Kristen secara fanatik. Ia menolak kehadiran filsafat Yunani karena
filsafat dianggap sesuatu yang perlu. Ia berpendapat, wahyu Tuhan sudahlah cukup. Tidak
ada hubungannya antara teologi dengan filsafat,tidak ada hubungannya antara Yerussalem
(pusat agama) dengan Yunani ( pusat filsafat) , tidak ada hubungannya antara gereja dengan
akademi, tidak ada hubunganya antara Kristen dengan penemuan baru.

Selanjutnya ia mengatakan bahwa dibanding dengan cahaya Kristen, segala yang


dikatakan oleh para filosof Yunani dianggap tidak penting. Apa yang dikatakan oleh para
filosof tentang kebenaran pada hakikatnya sebagai kutipan dari kitab Suci. Akan tetapi karena
kebodohan para filosof , kebenaran kitab suci tersebut dipalsukan.

Akan tetapi lama kelamaan, Tertullianus akhirnya menerima juga filsafat Yunani sebagai
cara berfikir yang rasional. Alasannya, bagaimanapun juga cara berfikir rasional diperlukan
sekali. Pada saat itu, karena pemikiran filsafat yang diharapkan tidak dibakukan,saat itu
filsafat hanya mengajarkan pemikiran-pemikiran ahli fikir Yunani saja, sehingga Tertullianus
melihat filsafat hanya dimensi praktisnya saja,dan ia menerima filsafat sebagai cara atau
metode berpikir untuk memikirkan kebenaran keberadaan Tuhan beserta sifat-sifatnya.7

3. Augustinus (354-430)

Augustinus memiliki nama panjang Markus Aurelius Augustinus .ia lahir di Tagasta,
Numidia(Algeria),Afrika Utara pada tahun 354. Ayahnya, Patricius, yang dianggap kafir
karena tidak memeluk agama Kristen hingga kematiannya,adalah seorang pejabat pada
kekaisaran Romawi. Sedangkan ibunya,Monica,adalah penganut Kristen yang sangat shaleh.
Pada usia sekitar 16 tahun, Augustinus pergi ke Cartago. Di kota tersebut ia belajar filsafat
Yunani kuno. Ketika tinggal di sana, ia tinggal bersama seorang wanita di luar nikah. Ada
yang mengabarkan wanita itu adalah gurunya. Dari hubungannya dengan wanita itu, ia
memiliki anak bernama Adeodatus. Awalnya, Augustinus menganut ajaran Manikeisme.
Nama ini diambil dari nama pendirinya,Mani. Manikeisme mengajarkan dua prinsip dasar
yang saling bertentangan, yaitu “ yang baik’’ dan “yang jahat”. Namun Augustinus belum
menemukan kedamaian dalam ajaran ini. Karena itulah ia meninggalkan ajaran ini dan
beralih menganut skeptisisme yang mengajarkan bahwa tidak mungkin manusia mencapai
kebenaran.8

Namun setelah mempelajari aliran Skeptisisme ini, ia tidak menyetujuinya dan


menentangnya. Menurutnya,sikap skeptis disebabkan adanya pertentangan batiniah. Orang
dapat meragukan segala sesuatu, akan tetapi satu hal yang tidak dapat diragukan
olehnya,yaitu bahwa dia ragu-ragu. Barang ragu-ragu maka ia berpikir, dan barang siapa

7
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, hlm. 70-71
8
Masykur Arif Rahman, Buku Pintar Sejarah Filsafat Barat, (Yogyakarta: IRCiSoD,2013), hlm. 202

4
berpikir, maka ia ada.9 Atau semboyannya yang terkenal adalah “kalau aku keliru,aku ada”
atau “ aku ragu-ragu,aku ada”. Dalam ungkapan lain, dirinya yang sedang ragu menurut
Augustinus, tidak dapat diragukan. Bahkan, meragukan dirinya yang sedang ragu juga
semakin memperkuat bahwa dirinya ada. Di luar dirinya yang sedang ragu boleh ditolak,
tetapi dirinya yang sedang ragu tidak dapat diragukan. Bagaimana mungkin dirinya tahu
sedang ragu kalau ia tidak ada? Oleh karena itu, skeptisisme tidak bisa menolak dirinya yang
sedang ragu.Dengan argumen ini, Augustinus telah meruntuhkan skeptisismenya yang
meragukan segalanya.10

Ia kemudian beralih menganut ajaran Neoplatonisme setelah membaca karya


Plotinus,Enneade. Ajaran terakhir ini telah mengantarkannya untuk menganut ajaran yang
paling terakhir diyakininya, yaitu ajaran Kristen. Ia merasa nyaman dengan ajaran Kristen,
sehingga seluruh kepentingannya diserahkan pada kepentingan Tuhan Kristen. Karena itulah,
pada tahun 392, ia ditahbiskan menjadi imam.11

Ia telah diakui keberhasilannya dalam membentuk filsafat Kristen yang berpengaruh


besar dalam filsafat Abad Pertengahan sehingga ia dijuluki sebagai guru Skolastik yang
sejati. Ia seorang tokoh besar di bidang teologi dan filsafat.12

Akhirnya,  pada tahun 430 ia meninggal dunia dalam kesucian dan kemiskinan, karena
seluruh hartanya diwariskan pada kepentingan ajaran Kristen dan umat. Jasanya yang terbesar
ialah “merumuskan filsafat Kristen” dan sangat berpengaruh terhadap pemikiran filsuf-filsuf
sesudahnya di Abad Pertengahan.13

2.Masa Skolastik

Masa awal Skolastik ini merupakan kebangkitan pemikiran abad pertengahan setelah
terjadi kemerosotan.Pemikiran filsafat pada masa sebelumnya didominasi golongan
gereja.Pada masa ini pula banyak bermunculan ahli pikir,dimana dari golongan inilah
menimbulkan berbagai macam bentuk pemikiran.Ketika peradaban Yunani mulai
berkembang dan tersebar,para ahli pikir dari pemimpin gereja berbeda pendapat apakah perlu
filsafat Yunani di gunakan di kalangan pemimpin gereja.Pada masa ini pula pemerintah
memiliki hak mutlak dalam membuat peraturan,dan peraturan tersebut harus sesuai dengan
ajaran gereja mereka sebagai wujud pengamalan terhadap ajaran Tuhan.Sehingga pada masa
ini persoalan pemikiran yang paling menonjol adalah rasio dan wahyu(agama).

2.1 Pengertian Masa Skolastik

Istilah Skolastik berasal dari kata school,yang berarti sekolah.Jadi, kolastik berarti aliran
atau yang berkaitan dengan sekolah atau dapat dikatakan pada masa ini filsafat di ajarkan di
sekolah-sekolah atau universitas.Skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat Abad
Pertengahan.

9
Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 1, (Yogyakarta: Kanisius, 2002), hlm.  79-80
10
Masykur Arif Rahman, Buku Pintar Sejarah Filsafat Barat,hlm. 204
11
Masykur Arif Rahman, Buku Pintar Sejarah Filsafat Barat,hlm. 202-203
12
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, hlm. 70
13
Masykur Arif Rahman, Buku Pintar Sejarah Filsafat Barat, hlm. 203

5
Istilah skolastik pun berasal dari bahasa Latin “scholasticus”yang berarti murid,sebagai
suatu gerakan fisafat dan keagamaan yang berupaya mengadakan sintesa antara akal budi
manusia dengan keimanan.Atau menerapkan metafisika yunani  ke dalam keyakinan
kristiani.Metode yang digunakan ialah disputatio,yaitu membandingkan argumentasi diantara
yang pro dan kontra.

Istilah ini pertama kali muncul di Ghalia dengan tokoh Abaelardus(1079-


1142),Anselmus(1033-1100) dan Petrus Lombardus,dan mengalami kejayaan pada abad 12
dengan beberapa tokoh,di antaranya:Thomas Aquinas,Okham dll.14

Periode ini dibagi mejadi tiga tahap:

1. Periode Skolastik Awal(800-1200)

Sejak abad ke-5 hingga ke-8 M, pemikiran filsafat Patristik mulai merosot, terlebih pada
abad ke-6 dan ke-7, dikatakan abad kacau. Hal ini disebabkan karena serangan terhadap
Romawi sehingga kerajaan Romawi beserta peradabannya ikut runtuh.

Baru pada abad ke-8 M, kekuasaan berada di bawah Karel Agung. Pada masa inilah
merupakan kebangkitan dan kecemerlangan abad pertengahan, ditandai dengan Skolastik
yang didalamnya banyak diupayakan pengembangan ilmu pengetahuan di sekolah-sekolah.
Kurikulum pengajarannya meliputi studi duniawi atau artes libarales yakni tata bahasa,
retorika, dialegtika, ilmu hitung, dsb.

TOKOH-TOKOH :

 Peter Abaelardus (1079 – 1180)

Ia dilahirkan di Le Pallet, Perancis. Ia mempunyai kepribadian yang keras dan


pandangannya sangat tajam sehingga sering kali bertengkar dengan para ahli pikir dan
pejabat gereja. Ia termasuk orang konseptualisme dan sarjana terkenal dalam sastra romantik,
sekaligus sebagai rasionalistik, artiya peranan akal dapat menundukkan kekuatan iman. Iman
harus mau didahului akal. Yang harus dipercaya adalah apayang telah disetujui atau dapat
diterima oleh akal.Berbeda dengan Anselmus yang mengatakan bahwa berfikir harus sejalan
dengan iman.Aberlardus memberikan alasan bahwa berfikir itu berada di luar iman (di luar
kepercayaan). Karena itu berfikir merupakan sesuatu yang berdiri sendiri. Hal ini sesuai
dengan metode dialektika  yang tanpa ragu-ragu ditunjukkan dalam teologi.15

 Anselmus dari canterbury (1033 – 1109)

Anselmus merupakan salah satu tokoh yang paling berpengaruh kepada terhadap
perkembangan filsafat pada abad pertengahan ini,dimana dia adalah pencetus pernyataan
credout intelligam (mendahulukan iman daripada akal)yang dianggap merupakan ciri utama
filsafat Abad Pertengahan.Sekalipun pada umumnya  filosof Abad Pertengahan berpendapat
sedemikian pula mengenai hubungan akal dan iman,namun Anselmuslah yang diketahui
mengeluarkan pernyataan itu.

14
M. Abdul Fatah, “Filsafat Masa Awal Skolastik” dalam http://sastra-berkarya.blogspot.com, diakses
tanggal 23 September 2014
15
Asmoro Achmadi,Filsafat Umum,hlm. 74-75

6
Ia dilahirkan di Aosta, Piemont,seluruh hidupnya dipenuhi kepatuhan terhadap gereja.
Yang kemudian pada tahun 1093 ia menjadi uskup di Canterbury dan mengambil bagian
dalam perselisihan antara golongan pendeta dan orang-orang sekular. Sekalipun sebagian
karyanya ditulis pada abad ke-11, akan tetapi karena karya – karyanya itu besar sekali
pengaruhnya atas pemikiran Skolastik, maka tiada keberatan untuk untuk membicarakan
tokoh ini sebagai termaksud tokoh abad ke-12. Dapat dikatakan bahwa ia adalah Skolastikus
pertama dalam arti yang sebenarnya dengan iman sebagai tema sentral  pemikirannya. Di
antara karya – karyanya yang penting adalah “Cur deus homo” (Mengapa Allah menjadi
manusia) yang berisi ajarannya tentang taubat dan petunjuk  tentang cara penyelamatan
melalui Kristus (Mayer:384) , Monologion yang membicarakan keadaan Tuhan, Proslogion
yang berisi pembahasan tentang dalil-dalil adanya Tuhan.16 Pemikiran dengan akal, diterima
sepenuhnya bagi pemikiran teologia. Akan tetapi bukan dalam arti bahwa hanya akallah yang
dapat memimpin orang kepada kepercayaan,namun dapat dikatakan:percayalah lebih dulu
supaya mengerti. Pandangan yang demikian ini ternyata menguasai pandangan orang pada
abad-abad berikutnya, terlebih-lebih para pemikir yang bergerak ke jurusan pemikiran
Neoplatonisme dan mistik. Pengaruh pemikiran Ansalmus ini sangat besar sekali atas
perkembangan teologi pada zaman kemudian.pemikiran Augustinus atas pemikiran abad
pertengahan makin dikuatkan oleh Anselmus.Pada zaman setelah Anselmus diakui betapa
penting dialektika (berfikir dengan akal) bagi ilmu Teologia.17

2. Periode Skolastik Puncak(abad ke 13)

Kejayaan Skolastik berlangsung dari tahun 1200-1300 M. Masa ini, ditandai dengan
munculnya universitas-universitas dan orde-orde yang bersama-sama ikut menyelenggarakan
ilmu pengetahuan. Berikut ini faktor mengapa masa Skolastik mencapai puncak,yaitu:adanya
pengaruh Aristoteles,Ibnu Rusyd,dan Ibnu Sina,pada tahun 1200 didirikan Universitas
Almamater di Prancis,dan berdirinya ordo-ordo.

. TOKOH-TOKOH:

 Thomas Aquinas(1225-1274)

Nama sebenarnya adalah Santo Thomas Aquinas, yang artinya Thomas yang suci dari
Aquinas. Di samping sebagai ahli pikir, ia juga serang dokter gereja bangsa Italia. Ia lahir di
Rocca Secca, Napoli, Italia. Ia merupakan tokoh terbesar Skolastisisme, salah seorang suci
gereja Katolik Romawi dan pendiri aliran yang dinyatakan menjadi filsafat resmi gereja
Katolik. Tahun 1245 belajar pada Albertus Magnus.Pada tahun 1259 menjadi guru besar dan
penasihat istana Paus.Karya Thomas Aquinas telah menanadai taraf yang tinggi dari aliran
Skolastisisme pada Abad Pertengahan.Ia berusaha untuk membuktikan bahwa iman Kristen
secara penuh dapat dibenarkan dengan pemikiran logis. Ia telah menerima pemikiran
Aristoteles sebagai otoritas tertinggi tentang pemikirannya yang logis.

Menurut pendapatnya, semua kebenaran asalnya dari Tuhan.Kebenaran diungkapkan


dengan jalan yang berbeda-beda, sedangkan iman berjalan di luar jangkauan pemikiran.
Tidak ada kontradiksi antara pemikiran dan iman. Semua kebenaran mulai timbul secara utuh
walaupun iman diungkapkan lewat beberapa kebenaran yang berada di luar kekuatan
pikir.Thomas telah menafsirkan pandangan Tuhan yang tidak berubah dan tidak berhubungan
16
Ahmad Tafsir,filsafat umum :akal dan  hati sejak Thales sampai capra, (Bandung:PT.Remaja
Rosdakarya,2000) hlm. 95
17
Harun Hadiwijono,Sari Sejarah Filsafat Barat 1, hlm.93-95

7
dengan atau tidak mempunyai pengetahuan tentang kejahatan-kejahatan di dunia.Tuhan tidak
pernah menciptakan dunia, tetapi zat dan pemikirannya tetap abadi.18

 AlbertusMagnus(1203 – 1280)

Di samping sebagai birawan, AlbertusMangnus juga dikenal sebagai cendikiawan Abad


Pertengahan. Ia lahir dengan nama Albert Von Bollstadt yang juga dikenal sebagai “Doktor
Universalis” dan  “Doktor Magnus”, kemudian bernama AlbertusMangnus (Albert the
Great). Ia mempunyai kepandaian luar biasa. Di universitas Padua ia belajar artes liberalis,
ilmu-ilmu pengetahuan alam, kedokteran, filsafat Aristoteles, belajar teologi di Bologna, dan
masuk ordo Dominican tahun 1223, kemudia masuk ke Koln menjadi dosen filsafat dan
teologi.19 Selain daripada itu ia juga mengantarkan ajaran Aristotelesdi Eropa Barat, yang
oleh karenanya telah membuka keterangan yang baru bagi pemikiran Kristiani terhadap
gagasan-gagasan dasar filsafat Aristoteles. Lebih dari siapa pun ia telah memperkenalkan
Aristotles kepada dunia Barat. Sekalipun demikian ia tetap setia kepada beberapa dalil
Neoplatonisme bahkan telah memperkuat pengaruh Neoplatonisme dengan keterangannya
yang mengenai ajaran Dionision dan Areopagos.

3. PeriodeSkolastik Akhir (abad ke 14-15)

Ditandai dengan pemikiran Islam yang berkembang kearah nominalisme. salah seorang 
yang berfikir kritis pada periode ini adalah Wiliam dari Ockham(1285-1349).Baru sesudah
tahun 1200 filsafat berkembang kembali berkat pengaruh filsafat Arab yang di teruskan ke
Eropa.

TOKOH-TOKOH :

 William Ockham (1285 – 1349)

Ia merupakan ahli pikirInggris yang beraliran Skolastik. Karena terlibat dalam


pertengkaran umum dengan Paus John XXII, ia dipenjara di Alvignon, tetapi ia dapat
melarikan diri dan mencari perlindungan pada Kaisar Louis IV. Ia menolak ajaran Thomas
dan Mendahlilkan bahwa kenyataan itu hanya terdapat pada benda-benda atau demi satu dan
hal-hal yang umum itu hanya tanda-tanda abstrak. Menurut pendapatnya, pikiran manusia
hanya dapat mengetahui barang-barang atau kejadian-kejadian individual.Konsep – konsep
atau kesimpulan – kesimpulan umum tentang alam hanya merupakan abstraksi buatan tanpa
kenyataan.Pemikiran yang demikian ini, dapat dilalui hanya lewat intuisi, bukan lewat logika.
Disamping itu, ia membantah anggapan skolistik bahwa logika dapat membuktikan doktrin
teologis. Hal ini akan membawa kesulitan dirinya yang pada waktu itu sebagai penguasanya
Paus John XXII.

 Nicolas Cusasus (1401 – 1464 )

Ia sebagai tokoh pemikiran yang berada paling akhir masa Skolastik. Menurut
pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu lewat indra, akal, dan instuisi. Dengan
indra kita akan mendapatkan pengetahuan tentang benda-benda berjasad, yang sifatnya tidak
sempurna. Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak
berdasar pada sajian atau tangkapan indra. Dengan intuisi, kita akan mendapatkan
18
Asmoro Achmadi,Filsafat Umum,hlm. 77-78
19
Asmoro Achmadi,Filsafat Umum,hlm. 77

8
pengetahuan yang lebih tinggi.Hanya dengan intuisi inilah kita akan dapat mempersatukan
apa yang oleh akal tidak dapat dipersatukan. Manusia seharusnya menyadari akan
keterbatasan akal, sehingga banyak hal yang seharusnya menyadari akan keterbatasan akal,
sehingga banyak hal yang seharusnya dapat diketahui. Karena keterbatasan akal tersebut,
hanya sedikit saja yang dapat diketahui oleh akal.

Pemikiran Nicolas ini adalah sebuah upaya mempersatukan seluruh pemikiran Abad
Pertengahan, yang dibuat ke suatu sintesis yang lebih luas.20

2.2 Periode Skolastik Arab

Dalam bukunya,Hasbullah Bakry menerangkan bahwa istilah Skolastik Islam jarang


dipakai di kalangan umat Islam.Istilah yang sering dipakai adalah Ilmu Kalam(700-900 M)
atau filsafat Islam(850-1200).21

Alkindi (800-870) satu-satunya orang Arab asli.Corak filsafatnya ialah pemikiran kembali
dari ciptaan Yunani (menerjemahkan 260 buku Yunani) dalam bentuk bebas dengan
refleksinya dengan iman dan Islam

 Alfarabi (872-950) filsuf muslim dalam pangkal filsafat nya dari Plotinus
 Alghazali (1059-1111) ) filsuf besar islam yang mengarang Ihya Ulumuddin,di
Spanyol
 Ibnu Sina (Avicena)(980-1037) yang besar pengaruhnya terhadap filsafat Barat,sejak
usia 10 tahun sudah hafal Qur-an)
 Ibnu Bajjah(1138),penafsiran karya fisik dan metafisik Aristoteles
 Ibnu Rushd (Averros) (1126-11988) yang disebut juga penafsir Aristoteles dan yang
sangat berpengaruh terhadap aliran-aliran di Eropa,juga seorang filsuf besar muslim.22

Peranan para ahli pikir tersebut sangat besar sekali,diantaranya:

1. Sampai pertengahan abad ke-12 orang-orang Barat belum pernah mengenal filsafat
Aristoteles sehingga yang dikenal hanya buku Logika
2. Orang-orang Barat itu mengenal Aristoteles berkat tulisan dari para ahli pikir
islam,terutama dari Rusyd sehingga ibnu Rusyd dikatakan sebagai guru terbesar para
ahli pikir Skolastik Latin.
3. Skolastik Islamlah yang membawakan perkembangan Skolastik Latin

Tidak hanya dalam pemikiran filsafat saja,tetapi para ahli pikir Islam tersebut
memberikan sumbangan yang tidak kecil bagi Eropa,yaitu dalam bidang ilmu
pengetahuan.Para ahli pikir Islam sebagian menganggap bahwa filsafat Aristoteles
benar,Plato dan AlQur-an benar,mereka mengadakan perpaduan  dan sinkretisme antara
agama dan filsafat.Pemikiran-pemikiran tersebut kemudian masuk ke Eropa yang merupakan
sumbangan Islam paling besar. 23

20
Asmoro Achmadi,Filsafat Umum,hlm. 80
21
Sebagaimana dikutip olehAsmoro Achmadi dalam Filsafat Umum.
22
Afid Burhanuddin, “Sejarah Filsafat Masa Pertengahan” dalam
http://khotimhanifudinnajib.blogspot.com, diakses tanggal 23 Sepetember 2014

23
Sebagaimana dikutip olehAsmoro Achmadi dalam Filsafat Umum. hlm 82

9
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Filsafat Yunani mengalami kemegahan dan kejayaan dengan hasil yang sangat
gemilang, yaitu melahirkan peradaban Yunani.Menurut pandangan sejarah filsafat,
dikemukakan bahwa peradaban Yunani merupakan titik tolak peradaban manusia di
dunia.Maka pandangan sejarah filsafat dikemukakan manusia di dunia.Giliran selanjutnya
adalah warisan peradaban Yunani jatuh ke tangan kekuasaan Romawi.Kekuasaan Romawi
memperlihatkan kebesaran dan kekuasaan hingga daratan Eropa (Britania), tidak ketinggalan
pula pemikiran filsafat Yunani juga ikut terbawa.Hal ini berkat peran Caesar Augustus yang
menciptakan masa kemasan kesusastraan Latin, kesian, dan arsitektur Romawi. Setelah

10
filsafat Yunani sampai ke daratan Eropa, di sana mendapatkan lahan baru dalam petumbuhan.
Karena bersamaan dengan agama kristen, filsafat Yunani berintegrasi dengan agama Kristen,
sehingga membentuk suatu formasi baru. Maka, muncullah filsafat Eropa yang sesungguhnya
sebagai pejelmaan filsafat Yunani setelah berintegrasi dengan agama Kristen.

Masa Abad Pertengahan ini terbagi menjadi dua masa yaitu masa Paratistik dan masa
Skolatistik.Sedangkan masa Skolatistik terbagi menjadi Skolastik Awal. Skolastik Puncak,
dan Skolastik Akhir. Tokoh pada masa Paratstik adalah Justinus Martin, Klemens,
Tertullianus, dan Augustinus. Sedangkan tokoh pada masa Skolasti adalah Albertus
mangunus, Petrus Abaelardus, Anselmus dari canterbury, Johanes Scotus Eriugena, Peter
Abaelardus, Thomas Aquinas , William Ockham, dan Nicolas Cusasus.

B.    Kritik Dan Saran


Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan dan
keselahan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. 2012. Pengantar Filsafat. Jakarta: Rajawali Pers.

Achmadi,Asmoro.  2010. Filsafat Umum.  Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Burhanuddin, Afid. “Sejarah Filsafat Masa Pertengahan” dalam


http://khotimhanifudinnajib.blogspot.com diakses tanggal 23 Sepetember 2014 pukul 22:30
WIB.

Fatah, M.. Abdul.“Filsafat Masa Awal Skolastik” dalam http://sastra-berkarya.blogspot.com 


diakses tanggal 23 September 2014 pukul 22.50 WIB.

11
Hadiwijono, Harun. 2002. Sari Sejarah Filsafat Barat 1. Yogyakarta: Kanisius.

Rahman, Masykur Arif. 2013. Buku Pintar Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta: IRCiSoD.

Tafsir, Ahmad. 2000. Filsafat Umum:Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.

12

Anda mungkin juga menyukai