Awal Mula Lahirnya Filsafat
Awal Mula Lahirnya Filsafat
Awal Mula Lahirnya Filsafat
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara
substansial maupun historis karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan
filsafat , sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat.
Filsafat telah berhasil mengubah pola pemikiran bangsa Yunani dan umat
manusia dari pandangan mitosentris menjadi logosentris. Awalnya, bangsa
Yunani dan bangsa lain di dunia beranggapan bahwa semua kejadian di alam
ini dipengaruhi oleh gagasan-gagasan magi dan mitologi yang bersifat ghoib
dan tidak rasional. Oleh karenanya, kelahiran berfikir ilmiah itu merupakan
suatu revolusi besar dalam dunia filsafat dan ilmu pengetahuan. Dengan
filsafat, pola pikir yang selalu tergantung pada pandangan mitosentris diubah
menjadi pola pikir yang tergantung pada rasio.
B. Rumusan Masalah
1. Bagimanakah sejarah filsafat?
2. Bagaimanakah awal mula lahirnya filsafat?
3. Bagaimanakah sejarah dan perkembangan filsafat ilmu dari masa kuno
sampai sekarang?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui sejarah filsafat
2. Untuk mengetahui awal mula lahirnya filsafat
3. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan filsafat ilmu dari masa kuno
sampai sekarang
i
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Filsafat
Sejarah awal munculnya khazanah pemikiran filsafat tidak bisa
dilepaskan begitu saja dengan kebudayaan dan peradaban Yunani. Pasalnya, di
negeri itulah filsafat lahir dan berkembang hingga mencengangkan peradaban
dunia lain hingga abad ini. Munculnya filsafat di Yun ani tersebut akibat
kemahiran bangsa Yunani dalam merajut dan menyempurnakan peradaban
besar lainnya pada saat itu seperti Mesir dan Mesopotamia. Salah satu alasan
filsafat muncul di Yunani yakni karena berbeda dengan Negara lainnya,
Yunani lebih dikenal sebagai negeri yang tidak mempersoalkan perbedaan
antara status sosial, seperti kasta pendeta, dan iklim itulah yang membuat
perkembangan pemikiran begitu pesat.
Klasifikasi tahap sejarah filsafat Barat dibagi menjadi empat tahap
penting yaitu filsafat klasik, Abad pertengahan, Modern, dan Kontemporer.
1. Filsafat Klasik
Adapun di era filsafat klasik, khazanah pemikiran filsafat dibagai
menjadi dua zaman, yakni: pra-Socrates dan zaman keemasan.
a. Pra-Socrates: Filsafat Alam
Filsafat Yunani periode awal seringkali disebut sebagai filsafat,
alam. Penyebutan tersebut didasarkan pada munculnya banyak ahli
pikir alam yang mengfokuskan pemikirannya pada apa yang diamati
disekitarnya, yakni alam semesta. Mereka mencari unsur induk (arche)
yang dianggap asal dari segala sesuatu. Pandangan para filsuf ini
melahirkan monisme, yaitu aliran yang menyatakan hanya satu
kenyataan fundamental. Kenyataan tersebut dapat berupa jiwa, materi,
Tuhan atau substansi lainnya yang tidak dapat diketahui.
i
b. Thales (624-545 SM)
Thales bisa dikatakan adalah filsuf pertama. Pemikirannya yang
sangat terkenal adalah zat utama yang menjadi dasar semua kehidupan
adalah air.
c. Anaximenes (585-528 SM)
Anaximenes berkeyakinan bahwa yang menjadi asal dunia adalah
udara. Sebab, udaralah yang meliputi seluruh alam dan udara pula
yang menjadi dasar hidup bagi manusia untuk bernafas. Tidak hanya
itu saja, Anaximenes merupakn tokoh yang member pengaruh besar
terhadap Phytagoras dan banyak pemikir spekulatif selanjutnya.
d. Phytagoras (582-496 SM)
Phytagoras adalah matematikawan dan filsuf yang paling
dikenal melalui teoremanya. Phytagoras percaya bahwa segala sesuatu
di dunia ini berhubungan dengan matematika. Menurut dia , dasar
segala sesuatunya bilangan. Pemikiran Phytagoras mengenai ajaran
agama. Ajarannya ia wujudkan dalam bentuk ordo keagamaan yang di
berbagai tempat mampu memperoleh kekuasaan atas Negara dan
meneguhkan kekuasaan pendeta. Meski demikian, Phytagoras tetap
menjadi tokoh berpengaruh pada para pemikir selanjutnya. Bahkan,
model kombinasi Phytagoras hingga saat ini masih terus menjadi
bahan acuan pemikiran. Terutama kombinasi matematika dan teologi
yang bermula dari Phytagoras tersebut.
2. Zaman keemasan
a. Socrates (470-399 SM)
Socrates merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar
dari Yunani . Socrates mengarahkan pemikirannya pada manusia
sebagai objek pemikirannya sebagai pemikiran filsafatnya. Peran dan
Teknik Socrates dalam upaya mendobrak ilmu pengetahuan yakni
dengan cara mengamati hal-hal yang konkret dan yang beragam
coraknya tapi pada jenis yang sama. Lalu unsur-unsur yang berbeda itu
dihilangkan hingga tinggallah unsure yang sama dan yang bersifat
i
umum.Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat
ialah metode penyelidikannya yang dikenal dengan metode elenchus
yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok.
b. Plato (427-347 SM)
Plato juga dikenal sebagai salah seorang filsuf yunani yang sangat
berpengaruh. Sumbangsih Plato dalam yang terpenting ialah tentang
gagasan mengenai ide. Plato percaya bahwa ide ialah realita yang
sebenarnya dari segala sesuatu yang ada dan dapat dikenal dengan
pancaindra . Karen aide adalah realita yang sebenarnya maka bagi
Plato ide bukanlah sekedar gagasan atau gambaran yang hampir berada
didalam pemikiran manusia.
c. Aristoteles (384-322 SM)
Aristoteles juga termasuk tokoh yang berpengaruh dan menyita
perhatian public luas hingga saat ini. Dari karya-karya aristoteles kita
bisa mengetahui pandangan-pandanganya tentang beberapa persoalan
filsafat misalnya etika, Negara, logika dan lain-lain. Di dunia filsafat,
Aristoteles dikenal sebagai Bapak Logika . Logikanya disebut sebagai
Logika Tradisional dan disebut juga sebagai Logika Formal. Bila orang
-orang Shopis berpendapat bahwa manusia tidak bisa mencapai
kebenaran Aristoteles menyatakan bahwa manusia dapat mencapai
kebenaran.
3. Filsafat Abad Pertengahan
Fisafat abad pertengahan lazim disebut Filsafat skolastik, kata ini
diambil dari kata schuler yang berarti ajaran atau sekolah. Abad
pertengahan ini juga dapat dikatakan sebagai suatu masa yang penuh
dengan upaya menggiring manusia ke sistem kepercayaan yang picik dan
fanatik, dengan menerima ajaran gereja secara membabi buta , dan oleh
karenanya perkembangan ilmu pengetahuan terhambat dan masa ini penuh
dengan dominasi gereja yang bertujuan untuk membimbing umat kearah
kehidupan yang saleh tapi disisi lain dominasi gereja ini tanpa dibarengi
dengan memikirkan martabat dan kebebasan manusia yang punya pikiran
i
perasaan keinginan dan cita-cita untuk menentukan masa depannya
sendiri. Secara garis besar filsafat abad ini dibagi menjadi dua periode ,
yakni Periode Skolastik Islam, Periode Skolastik Kristen dan Skolastik
Thomas Aquinas (1225-1274)
4. Periode Filsafat Skolastik Islam
Filsafat dikalangan Muslim baru dimulai pada awal abad VIII karena
pada abad pertama perkembangan islam tidak terdapat paham-paham
selain wahyu. Periode Skolatik Islam dapat dibagi dalam 5 masa yakni:
periode kalam pertama , periode filsafat pertama, periode kalam kedua dan
periode filsafat kedua
a. Periode Kalam Pertama
Periode ini di tandai dengan adanya aliran-aliran ilmu kalam yakni:
khawarij, murjiah, qadariyah, jabariyah, mu’tazilah, ahlussunnah.
b. Periode Filsafat Pertama
Periode ini ditandai dengan munculnya ilmuwan dan ahli-ahli
dalam berbagai bidang yang menaruh perhatian pada filsafat Yunani
(Aristoteles) yakni: a.) Al-Kindi (806-873M) b.) Al-Razi (865-925M)
c.) Al-Farabi (870-950) d.) Ibnu-Sina (980-1037).
c. Periode Kalam Kedua
Periode ini ditandai dengan tampilnya tokoh-tokoh kalam penting
dan mempunyai pengaruh yang besar pada perkembangan ilmu kalam
berikutnya, mereka antara lain: Al-Asyari, adalah penganut aliran dan
paham Asy’ariyah dan Al-Matudiri, Al-Ghazali. adalah seorang,
namun karna ia tidak menemukan kepuasan dengan metode kalam
maka ia berpindah ke filsafat, namun di filsafat ia juga tidak mendapat
kepuasan akhirnya dia berpindah ke pemikiran tasawuf yang membawa
kepuasan pada dirinya . Sikapnya terhadap filsafat dan filsuf tercermin
pada bukunya yang berjudul tahafut al-falasifah (keracunan para
filsuf)
i
d. Periode Filsafat Kedua
Sampai di pertengahan abad ke-12 orang-orang Barat belum
mengenal filsafat Aristoteles secara keseluruhan, Skolatik Islamilah
yang membawa perkembangan filsafat di barat dan bukan hanya
filsafat saja, melainkan filsuf muslim juga memberi sumbangan bagi
Eropa dalam bidang ilmu pengetahuan
e. Periode Kebangkitan
Masa ini dimulai dengan adanya kesadaran dan kebangkitan dunia
Islam setelah mengalami kemerosotan alam pikiran manusia sejak abad
XV-abad XIX.
5. Periode Filsafat Skolastik Kristen
1. Masa Skolastik Awal (abad 9-12 M)
Masa ini merupakan kebangkitan pemikiran abad pertengahan
setelah terjadi kemerosotan, karena kuatnya dominasi gereja. Pada
masa ini, persoalan pemikiran yang paling menonjol ialah hubungan
antara rasio dengan wahyu (agama). Menurut Anselmus (1033-1109)
bahwa rasio dapat mencapai kebenaran agama seluruhnya dan
sebaliknya agama atau kepercayaan dapat menolong rasio, sehingga
dengan kepercayaan orang akan mempunyai pengertian lebih jelas.
2. Masa Skolatik Keemasan
Masa ini, merupakan masa kejayaan skolastik yang berlangsung
dari tahun 1200-1300 M . Secara garis besarnya ada beberapa faktor
yang menjadikan masa Skolatik mencapai keemasan, yakni: a.) adanya
pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak abad ke-12
hingga abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu pengetahuan yang luas.
b.) tahun 1200M, didirikan Universitas Almamater di Perancis ,
Universitas ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah.
Almamater inilah sebagai embrio berdirinya universitas di Paris,
Oxford, Montpellier, Cambridge, dan lain-lainnya.
i
3. Masa Skolatik Akhir
Masa ini ditandai dengan kemalasan berfikir filsafati sehingga
menimbulkan stagnasi pemikiran filsafat Skolastik Kristen. Tokoh yang
terkenal pada masa ini ialah Nicolas Cusanus (1401-1404). Dan Ia adalah
pemikir pengujung masa Skolastik. Menurutnya, ada tiga upaya
mempersatukan seluruh pemikiran abad pertengahan ke suatu sintesis yang
lebih luas.
6. Periode Skolastik Thomas Aquinas (1225-1274)
Puncak tradisi pemikiran skolastisisme adalah pada masa Thomas
Aquinas. Ia bermaksud menunjukkan bahwa iman Kristen didasarkan pada
akal budi dan hukum yang bersifat rasional.Ia juga memadukan dinamika
pemikiran di Yunani, Arab dan Yahudi.Dan tidak ada pertentangan antara
rasio, akal budi dengan Wahyu Tuhan.
7. Filsafat Modern
Istilah ini bukan muncul begitu saja tanpa alasan ada beberapa kriteria
pemikiran ini disebut “modern” yakni apabila ada sesuatu yang baru, lain
dengan biasanya, berada dan bahkan bertentangan dengan kebiasaan-
kebiasaan, tradisi, adat istiadat termasuk adat keagamaan.
8. Filsafat Renaissance
Ada 3 filsuf penting pada masa ini yakni: NIccolo M,. Blaise P,. Francis B.
a. Niccolo Machiavelli (1469-1527) dari Italia. Di bidang Filsafat politik
Baru pada titik extrim, Ia dikecam sebagai guru penipuan dan
penghianatan politik, sebagaiinkarnasi dari kekuatan licik dan brutal
dari dunia politik dan penggagas totalitarianisme modern. Di lain
pihak, Ia dipuja sebagai pahlawan Italia yang bersemangat dan
mengabdikan diri untuk kebaikan warga negaranya, sebagai pemikir
yang member sumbangsih besar pada kebebasan dan nasib manusia.
b. Francis Bacon (1561-1626) dari London. Francis B. adalah peletak
dasar bagi metode induksi modern dan menjadi pelopor yang
mensistematisasi secara logis prosedur ilmiah. Gagasannya tentang
metode ilmiah terkenal dengan nama induksi Baconian. Semua
i
filsafatnya bersifat praktis yakni untuk menjadikan manusia menguasai
kekuatan-kekuatan alam dengan perantaraan penemuan-penemuan
ilmiah.
c. Blaise Pascal(1623-1662 M) . Minat utamanya ialah fisafat dan agama,
sedangkan hobinya ialah matematika dan geometri proyektif. Pascal
dengan semua kekurangan dan kelebihannya mencoba menghadirkan
pengkajian rerigius, eksplorasi ilmiah dan matematisnya dan telah
menjadikannya sebagai seorang intelektual yang hebat dan terkenal di
abad ke-17.
9. Filsafat Modern
Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak
berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa,
tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan
ada beda pendapat. Aliran rasionalisme beranggapan bahwa sumber
pengetahuan adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio (akal).
Adapun para filsuf penganut aliran rasionalisme yakni: Rene Descartes
(1596-1650an). Sebaliknya, aliran empirisme meyakini pengalamanlah
sumber pengetahuan itu, baik batin maupun yang indriawi. Sedangkan
para filsuf penganut aliran empirisme antara lain John Locke (1632-1704
M), David Hume(1711-1776) dan lain-lain. Lalu mucul aliran kritisisme,
yang mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu. Dan para filsuf
penganut aliran kritisisme antara lain: Soren Kierkegaard(1818-1855).
10. Filsafat Kontemporer
Filsafat modern yang konon katanya, sudah lebih sempuna ternyata
masih ada sisi kurangnya hingga akhirnyamuncul pemikiran baru dan atas
pemikiran yang disebut pemikiran filsafat kontemporer.
Beberapa tokoh yang bisa disebut dalam pemikiran filsafat barat abad
kontemporer adalah : William James, Michele Foucault, Karl poper,
Martin heiddeger, Bertrand Russel, Jeanpaul Sartre, Albert Chamus,
Jurgen Haabermas, Richard Rorty, J.Derrida, John Dewey dan mazhab
Frankfurt,
i
a. William James (1842-1910 M)
William James menanamkan filsafatnya dangan “Pragmatism” dan
juga dengan istilah “Radikal Pragmatime”. Yang dimaksud dengan
Pragmatis yaitu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar ialah apa
yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan perantaraann
yang akibat-akibatnya bermanfaat secara praktis. Sedangkan yang
dimaksud dengan Empirisme Radikal ialah empirisme yang harus tidak
menerima suatu unsure alam dalam bentuk apapun yang tidak dialami
secara langsung
b. Jonh Dewey (1859-1952)
Jonh Dewey aidalah seorang pragmatis tapi dia lebih suka
menyebut sistemnya dengan istilah instrumentalis. Menurutnya, tujuan
filsafat ialah untuk mengatur kehidupan dan aktifitas manusia secara
lebuh baik. Tugas Filsafat yang utama memberikan garis-garis
pengarahan bagi perbuatan dalam kenyataan hidup.
i
2. Peran sastra Yunani dalam bentuk syair-syair yang digunakan untuk buku
pendidikan bagi masyarakat Yunani. Misalnya peranan syair Homeros
yang digemari masyarakat Yunani untuk dibaca dalam rangka mengisi
waktu luang. Syair ini mengandung nilai edukasi.
3. Faktor ilmu pengetahuan yang berkembang pesat di Yunani. Bangsa
Yunani berutang budi kepada bangsa lain, misalnya Mesir untuk ilmu ukur
dan ilmu hitung, serta ilmu astronomi yang dipengaruhi oleh bangsa
Babylonia.
Para filosof Yunani di masa awal kemunculan filsafat rata-rata punya latar
belakang sebagai ahli matematika, astronomi, ilmu bumi, dan berbagai ilmu
pengetahuan lainnya. Karena itu, para filosof Yunani yang merintis “filsafat”
disebut sebagai filosof-filosof alam. Mereka berfikir tentang alam: apa
hakekatnya, bagaimana kemunculannya dan apakah sifat-sifatnya yang paling
hakiki. Dengan demikian, filsafat yang pertama lahir adalah filsafat alam.
1. Permasalahan tentang asas (arkhe) dan hukum (logos) alam semesta.
2. Tema-tema yang berkaitan dengan paham Aletheia (ketidaksembunyian),
seperti “ada”, “kebenaran”, dan “pengetahuan sejati”
3. Pertanyaan tentang kodrat manusia dan penentuan tindakan etisnya: “yang
baik” dan “keutamaan” (arete).
Dalam perjalanannya ketika ditinggal mati para filosof-filosofnya
seperti Socrates, Plato hingga Aristoteles, kajian filsafat menjadi meredup.
Sekitar tahun 529 M kaisar Justinian memutuskan untuk menutup seluruh
universitas dan sekolah yang mempelajari filsafat di Athena dan
aleksandria. Sikap raja lebih dikarenakan pengaruh doktrin geraja yang
tidak suka akan suasana pemikiran dan ilmu yang bebas. Mulai dari sisi,
cahaya obor ilmu dan filsafat padam oleh kekaisaran romawi yang
memeluk agama Kristen.
i
C. Sejarah dan Perkembangan Filsafat Ilmu dari Masa Kuno Sampaio
Sekarang
1. Pra Yunani Kuno (abad 15-7 SM)
Dalam sejarah perkembangan peradaban manusia. Yakni ketika belum
mengenal peralatan seperti yang dipakai sekarang ini. Pada masa itu
manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan. Masa zaman batu
berkisar antara 4 juta tahun sampai 20.000 tahun sebelum masehi. Sisa
peradaban manusia yang ditemukan pada masa ini antara lain: alat-alat
dari batu, tulang belulang dari hewan, sisa beberapa tanaman, gambar-
gambar digua-gua, tempat-tempat penguburan, tulang belulang manusia
purba. Evolusi ilmu pengetahuan dapat diruntut melalui sejarah
perkembangan pemikiran yang terjadi di Yunani, Babilonia, Mesir, China,
Timur Tengah dan Eropa.
2. Zaman Yunani kuno (abad-7-2 SM)
Zaman Yunani kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat,
karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengeluarkan ide-
ide atau pendapatnya, Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudangnya
ilmu dan filsafat. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman-
pengalaman yang didasarkan pada sikap menerima saja (receptive attitude)
tetapi menumbuhkan anquiring attitude (senang menyelidiki secara kritis).
Sikap inilah yang menjadikan bangsa Yunani tampil sebagai ahli-ahli
pikir yang terkenal sepanjang masa.slaha satu tokoh Yunani yang terkenal
pada waktu itu PARMENIDES dengan pendapatnya ”hanya yang ada itu
ada” menides tidak mendefinisikan apa itu "yang ada", tetapi dia
menyebutkan beberapa sifatnya yang meliputi segala sesuatu. Menurutnya,
"yang ada" itu tidak bergerak, tidak berubah, dan tidak terhancurkan.
"Yang ada" itu juga tidak tergoyahkan dan tidak dapat disangkal. Kalau
orang menyangkal bahwa "yang ada" itu tidak ada, dengan pernyataannya
sendiri orang itu mengakui bahwa "yang ada" itu ada. Sebab, kalau benar
"yang ada" itu tidak ada, orang itu tidak dapat menyangkal adanya "yang
ada". Jadi, kenyataan bahwa "yang ada" itu dapat ditolak keberadaannya
i
menunjukkan "yang ada" itu memang ada, sedangkan "yang tidak ada" itu
tidak ada! Sesuatu "yang tidak ada" sama sekali tidak dapat dikatakan atau
dipikirkan, apalagi didiskusikan (disanggah atau diiyakan).
3. Zaman Pertengahan (Abad 2- 14 SM)
Zaman pertengahan (middle age) ditandai dengan para tampilnya
theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Ilmuwan pada masa ini adalah
hampir semuanya para theolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan
aktivitas keagamaan. Atau dengan kata lain kegiatan ilmiah diarahkan
untuk mendukung kebenaran agama. Semboyan pada masa ini adalah
Anchila Theologia (abdi agama). Peradaban dunia Islam terutama abad 7
yaitu Zaman bani Umayah telah menemukan suatu cara pengamatan
stronomi, 8 abad sebelum Galileo Galilie dan Copernicus. Sedangkan
peradaban Islam yang menaklukan Persia pada abad 8 Masehi, telah
mendirikan Sekolah kedokteran dan Astronomi di Jundishapur
4. Masa Renaissance (14-17 M)
Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali
pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama, Renaissanse adalah
zaman peralihan ketika kebudayaan abad pertengahan mulai berubah
menjadi suatu kebudayaan modern. Tokoh-tokohnya adalah : Roger
Bacon, Copernicus, Tycho Brahe, yohanes Keppler, Galilio Galilei. Yang
menarik disini adalah pendapat Roger Bacon, ia berpendapat bahwa
pengalaman empirik menjadi landasan utama bagi awal dan ujian akhir
bagi semua ilmu pengetahuan. Matematik merupakan syarat mutlak untuk
mengolah semua pengetahuan. Menurut Bacon, filsafat harus dipisahkan
dari theologi. Agama yang lama masih juga diterimanya. Ia berpendapat
bahwa akal dapat membuktikan adanya Allah. Akan tetapi mengenai hal-
hal yang lain didalam theology hanya dikenal melalui wahyu.
5. Perkembangan Filsafat Zaman Modern (17-19 M)
Zaman ini ditandai dengan berbagai dalam bidang ilmiah, serta filsafat
dari berbagai aliran muncul. Pada dasarnya corak secara keseluruhan
bercorak sufisme Yunani. Paham–paham yang muncul dalam garis
i
besarnya adalah Rasionalisme, Idialisme, dengan Empirisme. Paham
Rasionalisme mengajarkan bahwa akal itulah alat terpenting dalam
memperoleh dan menguji pengetahuan. Ada tiga tokoh penting pendukung
rasionalisme, yaitu Descartes, Spinoza, dan Leibniz.
Sedangkan aliran Idialisme mengajarkan hakekat fisik adalah jiwa.,
6. Zaman Kontemporer
Yang dimaksud dengan zaman kontemporer adalah dalam kontek ini
adalah era tahun-tahun terakhir yang kita jalani hingga saat sekarang. Hal
yang membedakan pengamatan tentang ilmu pada zaman sekarang adalah
bahwa zaman modern adalah era perkembangan ilmu yang berawal sejak
sekitar abad ke-15, sedangkan kontemporer memfokuskan sorotannya
pada berbagai perkembangan terakhir yang terjadi hingga saat sekarang.
Yakni dengan berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dalam berbagai
bidang. Yang disebabkan oleh semakin kritisnya umat manusia era
sekarang yang di bantu oleh adanya alat-alat yang canggih.
i
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa filsafat ilmu mengalami sejarah yang panjang sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Bahwa perkembangan ilmu
pengetahuan tidak bisa lepas dari perkembanganpemikiran secara teoritis yaitu
senantiasa mengacu kepada peradabanYunani .Oleh karena itu periodesasi
perkembangan ilmu disusun mulai dariperadaban Yunani kemudian diakhiri
pada penemuan-penemuan pada zaman kontemporer. Penemuan-penemuan
yang spektakuler terjadi sepanjang zaman dari masaPra Yunani kuno sampai
pada masa kontemporer tentu saja sangatdipengaruhi oleh tokoh pemikir
(filosof) yang hidup pada zaman masing-masing dan menambah kekayaan
khasanah ilmu pengetahuan khususnyacabang filsafat yaitu filsafat ilmu.
B. Saran
Seharusnya kita sebagai calon pendidik haruslah banyak mengetahui
tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, dan siapa saja penemu yang
berperan penting dalam kehidupan ini. Sebagai umat yang beriman, kita
seharusnya mengetahui batasan-bataan dalam pengembangan ilmu itu sendiri.
Sebagai penyusun, kami menyadari banyak hal yang masih kurang. Dan jika
dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan atau kekeliruan,
mohon kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.
i
MAKALAH
FILSAFAT ILMU
DISUSUN OLEH:
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan limpahan rahmat-
Nya jua lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan
pengikut beliau hingga akhir zaman. Amin…
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah
FILSAFAT ILMU dengan judul “Lahir dan Berkembangnya Filsafat Ilmu
dari Zaman Dahulu Sampai Sekarang”. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan
arahan kepada penyusun dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin...
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan Makalah..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah filsafat........................................................................................ 2
B. Awal mula lahirnya filsafat.................................................................... 9
C. Sejarah dan perkembangan filsafat ilmu dari masa kuno
sampai sekarang..................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
i
DAFTAR PUSTAKA