0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
744 tayangan8 halaman

Laporan Pendahuluan Eliminasi Fekal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


GANGGUAN ELIMINASI FEKAL ( KEBUTUHAN ELIMINASI )

Disusun Oleh :

Nama : Linda Lidyana


NIM : S18188
Kelas : S18D

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Gangguan Kebutuhan Dasar


1. Definisi Eliminasi
Eliminasi adalah salah satu kebutuhan dasar bagi manusia yang esensial serta
berperan untuk kelangsungan hidup manusia. Eliminasi sangat dibutuhkan untuk
mempertahankan keseimbangan fisiologis tubuh melalui pengeluaran produk
sampah sisa metabolisme. Sisa metabolisme tersebut dapat berupa eliminasi urine
dari saluran perkemihan yang berupa urine yang disebut eliminasi urine/buang air
kecil(BAK). Eliminasi juga sering disebut dengan proses buang air besar (BAB)
atau bisa disebut juga dengan defekasi(Ruhyanudin,2018)
Eliminasi Fekal atau defekasi adalah proses pengeluaran sisa makanan yang
disebut dengan feses. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang tidak diserap usus
sel epitel,usus yang rusak dan mikroba usus. Fungi usus normal adalah
mengeluarkan sisa-sisa makanan yang sudah dicerna dan diserap sisanya berupa
limbah padat yang dibuang dan dilakukan secara teratur proses eliminasi
melibatkan suatu sistem reglasi tubuh yang kompleks dan saling mempengaruhi
(RISTEKDIKTI,2018).

2. Etiologi

a. Pola diet tidak adekuat/tidak sempurna


Makanan adalah faktor utama yang mempengaruhi eliminasi feses.
b. Cairan
Pemasukan cairan juga mempengaruhi eliminasi feses. Meningkatnya stress
Kurang aktifitas, kurang berolahraga, berbaring lama.
c. Obat-obatan
Beberapa obat memiliki efek samping yang dapat berpengeruh terhadap
eliminasi yang normal.
d. Usia
Umur tidak hanya mempengaruhi karakteristik feses, tapi juga
pengontrolannya

3. a. Patofisiologi
Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rectum. Hal ini juga disebut
Bowel movement. Dalam proses defekasi ada gangguan yang disebut gangguan
eliminasi fekal. Gangguan eliminasi fekal ini diawali dengan masuknya bakteri
atau virus ke dalam saluran pencernaan sehingga bakteri atau virus dapat dengan
mudah untuk berkembang biak. Proses perkembangbiakanini terjadi di dalam
usus. Hal ini menyebabkan bakteri E-coli (bakteri grm positif) harus melawan
bakteri atau virus parasit tersebut sehingga prosesnya menyebabkan pertahanan
tubuh menurun. Penurunan pertahanan tubuh ini mengakibatkan berbagai dampak
seperti asupan cairan dan makanan menurun karena tubuh sedang bereaksi
melawan bakteri atau virus, pola makan terganggu karena merasakan perut begah,
pengaruh medikasi obat karena kinerja obat tidak maksimal, dan penyakit. Hal
tersebut menimbulkan gangguan fekal seperti Diare,dan Inkontinensia Defekasi.
b. Pathway

Bakteri,
virus,parasit

Masuk dalam
saluran cerna

Berkembang
biak di usus

Reaksi pertahanan
dari bakteri E-coli

Pertahanan
tubuh menurun

Kurangnya asupan Pola makan Pengaruh


Penyakit
cairan dan terganggu medikasi obat
makanan

Gangguan eliminasi
fekal

Inkontensia
Diare
defekasi
4. Manifestasi klinik

 Konstipasi
1). Menurunnya frekuensi BAB
2). Pengeluaran feses yang sulit, keras dan mengejan
3). Nyeri rektum

 Impaction
1). Tidak BAB
2). anoreksia
3). Kembung/kram
4). nyeri rektum

 Diare
1). BAB sering dengan cairan dan feses yang tidak berbentuk
2). Isi intestinal melewati usus halus dan kolon sangat cepat
3). Iritasi di dalam kolon merupakan faktor tambahan yang menyebabkan
meningkatkan sekresi mukosa
4). feses menjadi encer sehingga pasien tidak dapat mengontrol dan menahan BAB.

 Inkontinensia Fekal
1). Tidak mampu mengontrol BAB dan udara dari anus,
2). BAB encer dan jumlahnya banyak
3). Gangguan fungsi spingter anal, penyakit neuromuskuler, trauma spinalcord dan
tumor spingter anal eksternal

 Flatulens
1). Menumpuknya gas pada lumen intestinal,
2). Dinding usus meregang dan distended, merasa penuh, nyeri dan kram.
3). Biasanya gas keluar melalui mulut (sendawa) atau anus (flatus)

 Hemoroid
1). pembengkakan vena pada dinding rectum
2). perdarahan jika dinding pembuluh darah vena meregang
3). merasa panas dan gatal jika terjadi inflamasi
4). Nyeri

5. Penatalaksanaan (medis dan keperawatan)


a. Pemberian cairan
b. Menolong BAB dengan menggunakan pispot
c. Jika BAB cair maka pasien dianjurkan untuk makan-makanan yang rendah
serat

6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan foto rontgen
c. Pemeriksaan laboratorium urine dan feses
d. Sinar X

7. Komplikasi
Hemoroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih vena
hemoroidalis di daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran vena
hemoroidalis, tetapi bersifat lebih kompleks yakni melibatkan beberapa unsur
berupa pembuluh darah, jaringan lunak dan otot di sekitar anorektal.
Klasifikasi hemoroid yaitu :
a. Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian distal dentate line dan dilapisi
oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persarafan serabut
saraf nyeri somatik
b. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan dilapisi
mukosa.
c. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian superior dan kulit
pada bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri.

B. Asuhan Keperawatan

1. PENGKAJIAN
I. Biodata
Meliputi nama pasien, umur,alamat, jenis kelamin, agama, pendidikan, status
perkawinan, pekerjaan, No.RM, tanggal MRS.
II. Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien
pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama
seharusnya mengandung unsur PQRST.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Kaji statuskesehatan pasien saat dilakukannya pengkajian.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat yang berkitan dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin
dan fekal.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Mengkaji riwayat kesehatan keluarga untuk mengetahui apakah ada penyakit
keturunan di keluarga pasien.
III. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON

a. Pola persepsi dan Pemeliharaan kesehatan


Kaji persepsi pasien terhadap penyakitnya dan penggunaan tambakau , alergi dan obat
– obatan yang dikonsumsi secara bebas atau resep dokter
b. Pola aktivitas dan latihan ( Sebelum dan Selama Sakit )
Pola aktivitas terkait dengan ketidakmampuan pasien yang disebabkan oleh kondisi
kesehatan tertentu atau penggunaan alat bantu yang mempengaruhi kebiasaan
eliminasi pasien
c. Pola istirahat dan tidur
Kebiasaan tidur pasien dan masalah yang dialami
d. Pola nutrisi/metabolisme
Mengkaji diet khusus yang diterapkan pasien , perubahan BB dan gambaran diet
pasien dalam sehari untuk mengetahui adanya konsumsi makanan yang menganggu
eliminasi fekal
e. Pola eliminasi
Kaji kebiasaan defekasi masalah yang dialami atau adanya konstipasi , diare ,
inkontinensia , retensi dan gangguan lainnya
f. Pola kognitif dan perseptual
Kaji status mental pasien , kemampuan bicara , ansietas , ketidaknyamanan ,
pendengaran dan penglihatan
g. Pola Konsep Diri
h. Pola koping
Keadaan emosi pasien , hal yang dilakukan jika ada masalah dan penggunaan obat
untuk menghilangkan stres
i. Pola seksual reproduksi
Kaji adanya masalah seksualitas pasien
j. Pola peran dan hubungan
Kaji pekerjaan pasien pendukung ada atau tidaknya masalah keluarga
k. Pola nilai dan kepercayaan
Agama yang dianut pasien dan pengaruhnya terhadap kehidupan pasien

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Abdomen
2. Rektum dan anus, pemeriksaan dilakukan pada posisi litotomi atau sims.
3. Feses, amati feses klien dan catat konsistensi, bentuk,bau,warna, dan
jumlahnya
4. Karakteristik fekal
5. Intake dan output cairan

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan diagnostik
3. Pemeriksaan feses
4. Pemeriksaa darah

VI. TERAPI MEDIS


Terapi yang akan diberikan oral maupun parental yang diberikan dalam
pemenuhan atau gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal

2. DIAGNOSA
1. Diare
SLKI :
a. Fungsi gastrointestinal
b. Tingkat nyeri
c. Kontinensial fekal
d. Keseimbangan cairan
SLKI (L.03101 ) :
a. Identifikasi penyebab nyeri
b. Berikan asupan cairan oral
c. Ajurkan menghindari makanan pembentuk gas , pedas
d. Kolaborasi pemberian obat pengeras feses

2.Nyeri akut
SLKI :
a. Kontrol nyeri
b. Perfusi miokard
c. Perfusi perifer
d. Status kenyamanan
SLKI (L.08238 )
a. Identifikasi lokasi , karakteristik , durasi , frekuensi, kualitas , intensitas nyeri
b. Jelaskan penyebab , periode , dan pemicu nyeri
c. Kolaborasi pemberian analgelsik

3. EVALUASI
S : Pasien mengatakan masih BAB
O : Pasien tampak tenang, tidak gelisah
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA

Ruhyanudin, F.2018.PENDALAMAN MATERI KEPERAWANAN MODUL 18 PELAYANAN


KEBUTUHAN ELIMINASI .RIDTEKDIKTI
Ruhyanudin, F.2018.PENDALAMAN MATERI KEPERAWANAN MODUL 18 PELAYANAN
KEBUTUHAN ELIMINASI .RIDTEKDIKTI
Ns. Kasiati, Rosmalawati, N W.2016.Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.Edisi I, Pusdik
SDM Kesehatan
Ejournal.poltekkes-smg.ac.id
Kagemi.Santy.2016.Laporan Pendahuluan Eliminasi Fekal.
https://id.scribd.com/doc/312076804/Laporan-Pendahuluan-Eliminasi-Fekal
Harnawatiaj.2010.Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Fekal.
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/14/konsep-dasar-pemenuhan-kebutuhan-eliminasi-
fecal/

Anda mungkin juga menyukai