Laporan Pendahuluan Eliminasi Fekal
Laporan Pendahuluan Eliminasi Fekal
Laporan Pendahuluan Eliminasi Fekal
Disusun Oleh :
2. Etiologi
3. a. Patofisiologi
Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rectum. Hal ini juga disebut
Bowel movement. Dalam proses defekasi ada gangguan yang disebut gangguan
eliminasi fekal. Gangguan eliminasi fekal ini diawali dengan masuknya bakteri
atau virus ke dalam saluran pencernaan sehingga bakteri atau virus dapat dengan
mudah untuk berkembang biak. Proses perkembangbiakanini terjadi di dalam
usus. Hal ini menyebabkan bakteri E-coli (bakteri grm positif) harus melawan
bakteri atau virus parasit tersebut sehingga prosesnya menyebabkan pertahanan
tubuh menurun. Penurunan pertahanan tubuh ini mengakibatkan berbagai dampak
seperti asupan cairan dan makanan menurun karena tubuh sedang bereaksi
melawan bakteri atau virus, pola makan terganggu karena merasakan perut begah,
pengaruh medikasi obat karena kinerja obat tidak maksimal, dan penyakit. Hal
tersebut menimbulkan gangguan fekal seperti Diare,dan Inkontinensia Defekasi.
b. Pathway
Bakteri,
virus,parasit
Masuk dalam
saluran cerna
Berkembang
biak di usus
Reaksi pertahanan
dari bakteri E-coli
Pertahanan
tubuh menurun
Gangguan eliminasi
fekal
Inkontensia
Diare
defekasi
4. Manifestasi klinik
Konstipasi
1). Menurunnya frekuensi BAB
2). Pengeluaran feses yang sulit, keras dan mengejan
3). Nyeri rektum
Impaction
1). Tidak BAB
2). anoreksia
3). Kembung/kram
4). nyeri rektum
Diare
1). BAB sering dengan cairan dan feses yang tidak berbentuk
2). Isi intestinal melewati usus halus dan kolon sangat cepat
3). Iritasi di dalam kolon merupakan faktor tambahan yang menyebabkan
meningkatkan sekresi mukosa
4). feses menjadi encer sehingga pasien tidak dapat mengontrol dan menahan BAB.
Inkontinensia Fekal
1). Tidak mampu mengontrol BAB dan udara dari anus,
2). BAB encer dan jumlahnya banyak
3). Gangguan fungsi spingter anal, penyakit neuromuskuler, trauma spinalcord dan
tumor spingter anal eksternal
Flatulens
1). Menumpuknya gas pada lumen intestinal,
2). Dinding usus meregang dan distended, merasa penuh, nyeri dan kram.
3). Biasanya gas keluar melalui mulut (sendawa) atau anus (flatus)
Hemoroid
1). pembengkakan vena pada dinding rectum
2). perdarahan jika dinding pembuluh darah vena meregang
3). merasa panas dan gatal jika terjadi inflamasi
4). Nyeri
6. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan USG
b. Pemeriksaan foto rontgen
c. Pemeriksaan laboratorium urine dan feses
d. Sinar X
7. Komplikasi
Hemoroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih vena
hemoroidalis di daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran vena
hemoroidalis, tetapi bersifat lebih kompleks yakni melibatkan beberapa unsur
berupa pembuluh darah, jaringan lunak dan otot di sekitar anorektal.
Klasifikasi hemoroid yaitu :
a. Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian distal dentate line dan dilapisi
oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persarafan serabut
saraf nyeri somatik
b. Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan dilapisi
mukosa.
c. Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian superior dan kulit
pada bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri.
B. Asuhan Keperawatan
1. PENGKAJIAN
I. Biodata
Meliputi nama pasien, umur,alamat, jenis kelamin, agama, pendidikan, status
perkawinan, pekerjaan, No.RM, tanggal MRS.
II. Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan mengganggu oleh klien
pada saat perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama
seharusnya mengandung unsur PQRST.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Kaji statuskesehatan pasien saat dilakukannya pengkajian.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat yang berkitan dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin
dan fekal.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Mengkaji riwayat kesehatan keluarga untuk mengetahui apakah ada penyakit
keturunan di keluarga pasien.
III. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan diagnostik
3. Pemeriksaan feses
4. Pemeriksaa darah
2. DIAGNOSA
1. Diare
SLKI :
a. Fungsi gastrointestinal
b. Tingkat nyeri
c. Kontinensial fekal
d. Keseimbangan cairan
SLKI (L.03101 ) :
a. Identifikasi penyebab nyeri
b. Berikan asupan cairan oral
c. Ajurkan menghindari makanan pembentuk gas , pedas
d. Kolaborasi pemberian obat pengeras feses
2.Nyeri akut
SLKI :
a. Kontrol nyeri
b. Perfusi miokard
c. Perfusi perifer
d. Status kenyamanan
SLKI (L.08238 )
a. Identifikasi lokasi , karakteristik , durasi , frekuensi, kualitas , intensitas nyeri
b. Jelaskan penyebab , periode , dan pemicu nyeri
c. Kolaborasi pemberian analgelsik
3. EVALUASI
S : Pasien mengatakan masih BAB
O : Pasien tampak tenang, tidak gelisah
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA