LP HDF Kep - Anak
LP HDF Kep - Anak
LP HDF Kep - Anak
DISUSUN OLEH :
NIM
113063C118027
DOSEN PENGAMPU :
DANIA RELINA SITOMPOL,S.KEP,NERS,M.KEP
DOSEN PEMBIMBING :
ELSA SUSANTI,S.KEP.,NERS
c. Kapiler
Kapiler ( pembuluh darah rambut ) merupakan pembuluh darah yang
sangat halus. Diameternya kira –kira 0,008 mm.
didingnya terdiri dari suatu lapisan endotel.Bagian tubuh yang tidak terdapat
kapiler yaitu : rambut,kuku, dan tulang rawan.pembuluh darah rambut kapiler
pada umunya meliputi sel-seljaringan.Oleh karena itu dindingnya sangat tipis
maka plasma dan zat makanan mudah merembes ke cairan jaringan antar sel.
............................................
3. Darah
Darah adalah jaringan cair dan terdiri dari dua bagian-bagian cair
disebut plasma dan bagian pada disebut sel darah.Warna merah pada drah
keadaanya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan karbon
dioksida didalamnya.Darah yang banyak mengandung karbon dioksida
warnya merah tua. Adanya oksigen dalam darah diambil dengan jalan
bernafas dan zat itu sangat berguna pada peristiwa pembakaran
metabolism di dalam tubuh.pada tubuh yang sehat atau orang dewasa
terdapat sebanyak kira-kira 1/3 dari berat badan atau kira-kira 4 sampai 5
liter.keadaan jumlah.
tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada umur,
perkerjaan ,keadaan jantung atau pembuluh darah.
c. Limpa
Limpa terletak dibagian kiri atas abdomen.limpa terbentuk setengah
bulan berwarna kemerahan,limpa adalah organ berkapsula dengan
berat normal 100-150 gram. limpa mempunyai 2 fungsi sebagai organ
limfaed dan menfagosit material tertentu dalam sirkulasi darah.limpa
juga berfungsi menghacurkan sel darah merah yang rusak.
...................................
Anatomi Fisiologi Sistem Hematologi ( sistem penyakit )
Menurut Evelyn C.P (2009), darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian.
Bahan interseluler adalah cairan yang disebut lasma dan didalamnya terdapat unsur-
unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira satu per dua
belas berat badan atau kira-kira liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan
45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit
atau volume darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40-47. Plasma darah adalah
cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit alkali. Susunan darah atau
plasma terdiri dari 91,0% air, 8,0% protein meliputi albumin, globulin, protromblin,
dan fibrinogen. Sedangkan 0,9% mineral yang terdiri dari natrium klorida, natrium
bikarbonat, garam kalsium, fosfor, magnesium dan besi. Sisanya di isi sejumlah
bahan organik, yaitu:
glukosa, lemak, urea, asam urat, kreatinin, kolesterol dan asam amino. Adapun sel-
sel darah terdiri dari:
Hemoglobin adalah protein yang terdapat pada sel darah merah.Berfungsi sebagai
pengangkut oksigen dari Paru-Paru dan dalam peredaran darah untuk dibawa ke
jaringan dan membawa karbon dioksida dari jaringan tubuh ke Paru-Paru.
Hemoglobin mengandung kira-kira 95% Besi ( Fe ) dan berfungsi membawa oksigen
dengan cara mengikat oksigen menjadi Oksihemoglobin dan diedarkan keseluruh
tubuh untuk kebutuhan metabolisme.Disamping Oksigen, hemoglobin juga
membawa Karbondioksida dan dengan Karbon monooksida membentuk ikatan
Karbon Monoksihemoglobin (HbCO), juga berperan dalam keseimbangan ph darah.
Sintesis hemoglobin terjadi selama proses Eritropoisis, pematangan sel darah merah
akan mempengaruhi fungsi hemoglobin.Proses pembentukan sel darah merah (
Eritropoeisis) pada orang dewasa terjadi di sumsum tulang seperti pada tulang
tengkorak, vertebra, pelvis, sternum, iga, dan epifis tulang-tulang panjang. Pada usia
0-3 bulan intrauterine terjadi pada yolk sac, pada usia 3-6 bulan intrauterine terjadi
pada hati dan limpa. Dalam proses pembentukan sel darah merah membutuhkan
bahan zat besi, vitamin B12, asam folat, vitamin B6 ( piridoksin ), protein dan faktor
lain. Kekurangan salah satu unsur diatas akan mengakibatkan penurunan produksi sel
darah sehingga mengakibatkan Anemia yang ditandai dengan Kadar hemoglobin
yang rendah/kurang dari normal.
c. Plasma darah
Bagian darah encer tanpa sel-sel darah warna bening kekuningan hampir 90%
plasma darah terdiri dari :
1. Fibrinogen yang berguna dalam proses pembekuan darah.
2. Garam-garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium, dan lain-lain yang
berguna dalam metabolisme dan juga mengadakan osmotik).
3. Protein darah (albumin dan globulin) meningkatkan viskositas darah dan juga
menimbulkn tekanan osmotik untuk memelihara keseimbangan cairan dalam
tubuh.
4. Zat makanan (zat amino, glukosa lemak, mineral, dan vitamin).
5. Hormon yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh.
(Pearce Evelyn, 2008 : 121-167)
B. DEFINISI
Dengue Hemoragij Fever ( DHF ) adalah penyakit demam akut yang
dapat menyebabkan kematian dan disebabkan oleh empat serotipe virus dari
genus falvirus,virus RNA dari Keluarga falvivirade ( soedarto 2012 ).Dengue
hemoragij fever ( DHF ) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
dan disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti yang disertai manifestasi
perdarahan dan cenderung menimbulkan syok dan kematian ( Misnadiarly
2009 ) Demam berdarah dengue ( DBD ) adalah penyakit menular mendadak
yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus ( Kementrian Kesehatan RI 2010 )
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan oleh vector nyamuk.Aedes aegypt.penyakit ini sebagai
beasar menyerang orang dewasa ( Dinas kesehatan provinsi jawa tengah
2013 ).penyakit demam berdarah Dengue ( DBD ) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthopod-Borneo Virus,genus
flavivirus,dan family Flaviviride.DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari
genus Aedes,terutama Aedes aegyphi atau Aedes albopictus ( Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia 2015)
Demam dengue /DF dan demam berdarah dengue/ DBD ( dengue
hemoragic fever/ DHF ) adalah penyakit infeksi yang disebakan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis dengan nyeri otot atau nyeri sendi yang
disertai leukopenia. ruam,limfadenopati.trombositopenia dan ditesis
hemoragic. pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan
hemokonsentrasi ( peningkatan hematocrit ) atau penumpukan cairan
dirongga tubuh.Sindrome renjatan dengue ( dengue shock sydrom ) adalah
demam.berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan /syok ( Nurani &
Hardhi,2015 )
Dengue Hemoragic fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue melalui gigitan nyamuk ,penyakit ini telah dengan cepat menyebar di
seluruh wilayah WHO dalam bebearapa tahun terakhir.virus dengue
ditularkan oleh nyamuk betina terutama dari spesies Aedes aegypti dan pada
tingkat lebih rendah. A albopictus. penyakit ini tersebar luas di seluruh daerah
tropis.dengan variasi local dalam risiko dipengaruhi oleh curah hujan,suhu
dan urbanisasi yang cepat tidak direncanakan ( WHO 2015 )
Demam berdarah dengue ( DBD ) merupakan penyakit yang banyak
ditemukan di sebagai besar wilayah tropis dan subtropis, terutama asia
tenggara,Amerika tengah.Amerika dan karibia. Host alami DBD adalah
manusia ,agentnya adalah virus dengue yang termasuk ke dalam famili
Flaviridae dan genus flavivirus ,terdiri 4 serotipe yaitu Den-1,Den-2. Den-3
dan Den-4, ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang
terinfeksikhusunya nyamuk Aedes aegypti dan Ae, albopictus yang terdapat
hampir di seluruh pelosok Indonesia.
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditandai
dengan demam tinggi nyeri otot, dan sendi,syok serta dapat menimbulkan
kematian.
Dengue Berdarah Dengue adalah penyakit yang menyerang anak dan
orang dewasa yang disebabkan oleh virus dengan manifestasi berupa demam
akut, perdarahan, nyeri otot dan sendi (Titik Lestari, 2016).
C. ETIOLOGI
Demam dengue disebabkan oleh virus dengue ( DEN ) , yang
termasuk genus, falvivirus.virus yang ditularkan oleh nyamuk ini tergolong
RNA positive-strand virus dari keluarga falvivirdae.Terdapat empat serotipe
virus DEN yang sifat antigennya berbeda,yaitu virus dengue -1 ( DEN )
,Virus dengue -2 ( DEN 2 ), virus dengue -3 ( DEN ) dan virus dengue -4
( DEN 4 ). spesifikasi virus dengue yang dilakukan oleh Albert sabun pada
tahun 1994 menunjukkan bahwa masing –masing serotipe virus dengan
memiliki genotipe yang berbeda antara serotipe-serotipe virus dengan
memiliki.
Menurut Yekti dan Widayati (2015), demam berdarah disebabkan
oleh virus dengue yang utamanya ditransmisikan melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypti. Setelah penularan melalui gigitan nyamuk, virus dengue
akan terinkubasi selama 3-15 hari. Dengue ini kemudian menyebabkan sakit
mirip flu dan nyeri, demam tinggi, kehilangan nafsu makan, sakit kepala,
dan ruam.
D. EPIDIMIOLOGI
Wabah Dengue pertama kali ditemukan di dunia tahun 1635 di
Kepulauan Karibia dan selama abad 18, 19 dan awal abad 20, wabah penyakit
yang menyerupai Dengue telah digambarkan secara global di daerah tropis
dan beriklim sedang. Vektor penyakit ini berpindah dan memindahkan
penyakit dan virus Dengue melalui transportasi laut.
Selama awal tahun erotype di setiap eroty, penyakit DBD ini
kebanyakan menyerang anak-anak dan 95% kasus yang dilaporkan berumur
kurang dari 15 tahun. Walaupun demikian, berbagai eroty melaporkan bahwa
kasus-kasus dewasa meningkat selama terjadi kejadian luar biasa (Soegijanto
S., 2006).Jumlah kasus dan kematian Demam Berdarah Dengue di Jawa Timur
selama 5 tahun terakhir menunjukkan angka yang fluktuatif, namun secara
umum cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 dan 2016 terjadi
lonjakan kasus yang cukup erotyp karena adanya KLB, yaitu tahun 2015
sebanyak 8246 penderita (angka insiden: 23,50 per-100 ribu penduduk), dan
tahun 2016 (sampai dengan Mei) sebanyak 7180
E. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Amin dan Hardin (2015), manifestasi klinis yang dapat terjadi pada
pasien dengan penyakit DBD, antara lain:
F. PATOPISIOLOGI
Virus Dengue masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk
terjadi viremia, yang ditandai dengan demam mendadak tanpa penyeab
yangjelas disertai gejala lain seperti sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot,
pegal diseluruh tubuh, nafsu makan berkurang dan sakit perut, bintik-bintik
merahpada kulit. Kelainan juga dapat terjadi pada sistem retikulo endotel
atauseperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa.
Pelepasan zat anafilaktoksin, histamin dan serotonin serta aktivitasa dari dari
sistem kalikrein menyebabakan peningkatan, permeabilitas dinding
kapiler/vaskuler sehingga cairan intravaskuler keluar ke eksravaskuler
terjadinya perembesan plasma akibat pembesaran plasma terjadi
pengurangan volume plasma yang menyebakan hipovolemia .vaskuler
terjadinya pembesaran.
Plasma merembes sejak permulaan demam dan mencapai puncaknyasaat
renjatan. Pada pasien dengan renjatan berat, volume plasma dapat berkurang
sampai 30% atau lebih. Bila renjatan hipovolemik yang terjadiakibat
kehilangan plasma yang tidak dengan segera diatasi maka akan terjadianoksia
jaringan, asidosis metabolik dan kematian. Terjadinya renjatan inibiasanya
pada hari ke-3 dan ke-7 (Sudoyo, 2000).
Akibat lain dari virus dengue dalam peredaran darah akanmenyebabkan
depresi sumsum tulang sehingga akan terjadi trombositopenia,yang berlanjut
akan menyebabkan perdarahan karena gangguan trombosit dankelainan
koagulasi dan akhirnya sampai pada perdarahan. Reaksi perdarahanpada
pasien DHF diakibatkan adanya gangguan pada hemostasis yangmencakup
perubahan vaskuler, trombositopenia (trombosit <
100.000/mm3),menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya faktor
koagulasi (protrombin,faktor V, IX, X dan fibrinogen). Perdarahan yang
terjadi seperti peteke,ekimosis, purpura, epistaksis, perdarahan gusi, sampai
perdarahan hebat pada traktus gastrointestinal Pembekuan yang meluas pada
intravaskuler (DIC) jugabisa menyebabkan terjadi saat renjatan (Price dan
Wilson, 2000).
PATWAY
Kurangnya
pengetahuan
Mual,muntah
Ketidakefektifan Penekanan intraabdomen
pola nafas
Ketidak seimbangan
Nyeri nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
1. Perdarahan
2. Kegagalan sirkulasi
nekrosis karena perdarahan, yang terjadi pada lobulus hati dan selsel kapiler.
Terkadang tampak sel netrofil dan limposit yang lebih besardan lebih banyak
4. Efusi pleura
Efusipleurakarenaadanyakebocoranplasmayangmengakibatkan ekstravasasi
dalam rongga pleura bila terjadi efusipleura akan terjadi dispnea, sesak napas
Nama obat,frekuensi
pemberian,Dosis,cara indikasi kontraindikasi Efek samping Cara kerja obat
pemberian
Ringer laktat 24 1.Tetani 1.Alergi 1.Nyeri dada Ringer laktat
tmp/4 jam hipokalsemik terhadap 2.Detak bekerja sebagai
2. sodium laktat jantung tidak sumber air dan
ketidakseimban 2.obat ini tidak normal elektrolit tubuh
gan elektrolit boleh 3.kesulitan serta untuk
tubuh diberikan bernafas menigkatkan
3. diare bersama denga 4.Batuk diuresis
4.luka bakar ceftriaxone 5.Bersin- ( penambahan
5.gagal ginjal pada bayi baru bersin cairan kencing)
6.kadar natrium lahir (<28 hari) 6.Ruam kulit
rendah 3.Demikian 7. Gatal pada
7.kekurangan juga pada kulit
kalium anak-anak > 28 Sakit kepala
8.kekurangan hari dan orang
kalsim dewasa
9.kehilangan pemberian
banyak darah ringer laktat
da cairan dengan
10.hipertensi ceftriaxone
11.Aritmia bersamaan dari
1. satu selang
infus tidak
dianjurkan.
3.PEMBEDAHAN
pada kasus DHF tidak dilakukan pembedahan
4.Treatment
Penatalaksanaan bersifat suportif yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma
sebagai akibat perdarahan.Klien demam DHF dirawat diruang perawatan biasa,tetapi
pada kasus DHF dengan komplikasi diperlukan perawatan intensif.fase kritis
biasanya terjadi pada hari ketiga.Rasa haus dan dehidrasi dapat timbul akibat demam
tinggi,anoreksia dan muntah.klien perlu diberi banyak minum,50 ml/kg BB dalam 4-
6 jam pertama berupa air the dengan gula,sirup susu,sari buah atau oralit.Setelah
dehidrasi dengan antpiretik dan bila perlu surface cooling dengan kompres es dan
alkihol 70%. parasetamol direkomendasikan untuk mengatasi demam dengan dosis
10-15 mg/kg BB kali. ..................................
5.DIET
Untuk makanan dan cairan pada awal berikan makana dalam bentuk saring
atau bubur sampai keluhan nyri epigastrium hilang,suhu normal,dan merasa
nyaman,maka bentuk makanan bisa ditingkatkan .Rasa haus dan keadaan dehidrasi
dapat timbul akibat demam tinggi pasien perlu diberi minum banyak ,50 ml/kg BB
dalam 2-4 jam pertama berupa air the atau gula,sirup,susu dan sari buah.
........................................
6.AKTIFITAS
Karena suhu tubuh yang tinggi dan rasa lemah,pasien dianjurkan tirah baring
ditempat tidur,selama tirah baring pasien dapat melakukan mobilisasi ringan sesuai
dengan kemampuannya. ...................................
7.PENDIDKAN KESEHATAN
a. Menjelaskan pada pasien untuk melakukan teknik distraksi untuk
mengurangi nyeri punggung dan pusing seperti mendengarakan music
kesukaan pasien agar pasien merasa lebih tenang
b. Memberitahu pasien untuk kooperatif dengan semua tindakan yang
dilakukan oleh perawat
c. Menjelaskan kepada pasien bahwa tanda dan gejala yang dirasakan pasien
saat ini merupakan tanda gejala dari penyakit yang masih bisa diobati dan
dapat sembuh dengan mengikuti segala tindakan atau arahan yang
diberikan dokter,perawat mampu tenaga kesehatan lainnya.
.....................................
I. KONSEP TUMBUH KEMBANG
1. Perkembangan kognitif (Piaget)
Tahap pra oprasional (umur 2-7 tahun) dengan perkembangan kemampuan
sebagai berikut anak belum mampu mengoperasionalkan apa yang dipikirkan
melalui tindakan dalam pikiran anak, perkembangan anak masih bersifat
egosentrik
2. Tahun ketiga berada pada fase pereptual, anak cenderung egosentrik dalam
berfikir dan berperilaku, mulai memahami waktu, mengalami perbaikan
konsep tentang ruang, dan mulai dapat memandang konsep dari perspektif
yang berbeda.
3. Tahun keempat anak berada pada fase inisiatif, memahami waktu lebih baik,
menilai sesuatu menurut dimensinya, penilaian muncul berdasarkan
persepsi, egosentris mulai berkurang, kesadaran sosial lebih tinggi, mereka
patuh kepada orang tua karena mempunyai batasan bukan karena memahami
hal benar atau salah.
4. Pada akhir masa prasekolah anak sudah mampu memandang perspektif
orang lain dan mentoleransinya tetapi belum memahaminya, anak sangat
ingin tahu tentang factual dunia (Zae, 2000).
5. Perkembangan psikosexual anak (Freud)
6. Tahap oedipal/phalik terjadi pada umur 3-5 tahun dengan perkembangan
sebagai berikut kepuasan pada anak terletak pada rangsangan autoerotic
yaitu meraba-raba, merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya,
suka pada lain jenis. Anak laki-laki cenderung suka pada ibunya dari pada
ayahnya demikian sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya
(Hidayat, Aziz Alimul, 2005).
7. Sedangkan menurut teori Sigmund Freud, anak mulai mengenal perbedaan
jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Anak juga akan mengidentifikasi
figur atau perilaku orang tua sehingga mempunyai kecenderungan untuk
meniru tingkah laku orang dewasa di sekitarnya (Nursalam dkk, 2005).
8. Perkembangan psikososial anak (Erikson)
9. Tahap inisiatif, rasa bersalah terjadi pada umur 4-6 tahun (prasekolah)
dengan perkembangan sebagai berikut anak akan memulai inisiatif dalam
belajar mencari pengalaman baru secara aktif dalam melakukan aktivitasnya,
dan apabila pada tahap ini anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh
perasaan bersalah pada diri anak (Hidayat, Aziz Alimul, 2005).
10. Menurut Erikson pada usia (3-5 tahun) anak berada pada fase inisiatif vs
rasa bersalah. Pada masa ini, anak berkembang rasa ingin tahu (courius) dan
daya imaginasinya, sehingga anak banyak bertanya mengenai segala sesuatu
disekelilingnya yang tidak diketahuinya. Apabila orang tua mematikan
inisiatif anak, maka hal tersebut akan membuat anak merasa bersalah. Anak
belum mampu membedakan hal yang abstrak dengan konkret, sehingga
orang tua sering menganggap bahwa anak berdusta, padahal anak tidak
bermaksud demikian (Nursalam dkk, 2005).
11. Menurut Erikson perkembangan kepribadian dari segi psikososial tertentu
yang harus diatasi oleh anak agar dapat melewati stadium selanjutnya.
stadium perkembangan manusia dibagi menjadi 8 tugas yaitu:
a. Basic trust vs mistrust
b. Autonomy vs shame and doubt
c. Initiative vs guilt
d. Industriousness vs sense of inferiority
e. Identity information vs diffusion
f. Intimacy vs isolation
g. Procreation/generativity vs self absorption
h. Ego integrity vs despair
d. Perkembangan moral (Kohlberg)
12. Teori perkembangan moral dikemukakan oleh Kohlberg dengan memandang
tumbuh kembang anak ditinjau dari segi moralitas anak dalam menghadapi
kehidupan, tahapan perkembangan moral yaitu: tahap prakonvensional
(orientasi pada hukum dan kepatuhan), tahap prakonvensional (orientasi
instrumental bijak), tahap konvensional, tahap pasca konvensional (orientasi
kontak sosial) (Wong, 2008, hlm 119). Dalam teori perkembangan moral
anak prasekolah termasuk dalam tahap prakonvensional, dalam tahap
perkembangan ini anak terorientasi secara budaya dengan label baik atau
buruk, anak-anak menetapkan baik atau buruknya suatu tindakan dari
konsekuensi tindakan tersebut. Dalam tahap ini anak tidak memiliki konsep
tatanan moral, mereka menentukan prilaku yang benar terdiri atas sesuatu
yang memuaskan kebutuhan mereka sendiri meskipun terkadang kebutuhan
orang lain. Hal tersebut diinterprestasikan dengan cara yang sangat konkrit
tanpa kesetiaan, rasa terimakasih atau keadilan (Wong, 2008)
13. Perkembangan spiritual
14. Perkembangan spiritual pada anak masa pra sekolah (3-6 tahun)
berhubungan erat dengan kondisi psikologis dominannya yaitu super ego.
Kebutuhan spiritual ini harus diperhatikan karena anak sudah mulai
berfikiran konkrit. Mereka kadang sulit menerima penjelasan mengenai
Tuhan yang abstrak, bahkan mereka masih kesulitan membedakan Tuhan
dan orang tuanya
a) Riwayat keperawatan
a. Keluhan utama
b. Demam tinggi dan mendadak, perdarahan (petekie, ekimosis,
purpura pada ekstremitas atas, dada, epistaksis, perdarahan gusi),
kadang – kadang disertai kejang dan penurunan kesadaran.
c. Riwayat penyakit sekarang
Badan panas, suhu tubuh tinggi secara mendadak dalam waktu 2 –
7 hari, terdapat bintik merah pada ektremitas dan dada, selaput
mukosa mulut kering, epistaksis, gusi berdarah, pembesaran
hepar, kadang disertai kejang dan penurunan kesadaran.
d. Riwayat penyakit dahulu
e. Apakah pernah menderita DHF, malnutrisi.
f. Riwayat kesehatan keluarga
g. Apakah ada keluarga yang terserang DHF.
h. Riwayat kesehatan lingkungan
i. Apakah lingkungan tempat tinggal sedang terserang wabah DHF.
b) pemeriksaan fisik
1. Status Present :
2. Pengkajian persisten
a. Sistem Pernapasan
Sesak, perdarahan melalui hidung, pernapasan dangkal, epistaksis,
pergerakan dada simetris, perkusi sonor, pada auskultasi terdengar
ronchi, krakles.
b. Sistem Persyarafan
Pada grade III pasien gelisah dan terjadi penurunan kesadaran
serta pada grade IV dapat trjadi DSS
c. Sistem Kardiovaskuler
Pada grde I dapat terjadi hemokonsentrasi, uji tourniquet positif,
trombositipeni, pada grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi,
nadi cepat, lemah, hipotensi, cyanosis sekitar mulut, hidung dan
jari-jari, pada grade IV nadi tidak teraba dan tekanan darah tak
dapat diukur.
d. Sistem Pencernaan
Selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekan pada
epigastrik, pembesarn limpa, pembesaran hati, abdomen teregang,
penurunan nafsu makan, mual, muntah, nyeri saat menelan, dapat
hematemesis, melena.
e. Sistem perkemihan
Produksi urine menurun, kadang kurang dari 30 cc/jam, akan
mengungkapkan nyeri sat kencing, kencing berwarna merah.
f. Sistem Integumen.
Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, pada grade I terdapat
positif pada uji tourniquet, terjadi pethike, pada grade III dapat
terjadi perdarahan spontan pada kulit.
c) Analisa data
1) Data subjektif adalah data yang dikumpulkan berdasarkan keluhan
yang dinyatakan oleh pasien : lemah, panas atau demam, sakit
kepala, anoreksia ( tidak nafsu makan ), mual, haus, sakit saat
menelan, nyeri ulu hati, nyeri pada oto dan sendi, pegal-pegal pada
seluruh tubuh, konstipasi ( sembelit )
2) Data objektif adalah data yang diperoleh berdasarkan pengamatan
perawat atau kondisi pasien
Suhu tubuh tinggi : menggigil, wajah tampak kemerahan
( flusing )
Mukosa mulut kering : perdarahan gusi, lidah kotor ( kadang-
kadang )
Tampak bintik merah pada kulit ( ptichie ), uji tourniqut positif,
epistaksis ( perdarahan hidung ), ekimosis, hematoma,
hematemesisi, melena
Hiperemia pada tenggorokan
Nyeri tekan pada epigastrik
Pada palpasi teraba adanya pembesaran limpe dan hati
Pada renjatan ( derajat IV ): nadi cepat dan lemah, nafas dangkal
K. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas mengenai status
kesehatan atau masalah aktual atau resiko dalam rangka mengindentifikasi
dan menentukan intervensi keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan,
atau mencegah, masalah kesehatan klien yang ada ada tanggung jawabnya.
(Nanda, 2015)
Menurut Nanda 2015 diagnosa keperawatan yang muncul antara lain:
a. Hipertermia berhubungan dengan proses inveksi virus dangue
b. ganguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
mual muntah anoreksia.
c. Resiko syok berhubungan dengan hipovolemik.
2. Gangguan
Setelah Nutr - - Memudahkan
pemenuhan
dilakukan ition untuk intervensi
kebutuhan
tindakan managem selanjutnya
nutrisi
keperawatan en - - Merangsang
kurang dari
selama ... x 24 - K nafsu makan
kebutuhan
jam, pasien akan aji keadaan klien sehingga
tubuh b.d
: umum klien klien mau makan.
mual,
Menunjukkan - Beri - - Makanan dalam
muntah,
kebutuhan makanan porsi kecil tapi
anoreksia.
nutrisi sesuai sering
terpenuhi. kebutuhan memudahkan
Memperlihatka tubuh organ pencernaan
n adanya selera klien. dalam
makan - Anjurkan metabolisme.
klien - - Makanan dengan
untuk komposisi TKTP
makan berfungsi
makanan membantu
sedikit mempercepat
tapi proses
sering. penyembuhan.
- Anjurkan
klien
untuk
makan - - Berat badan
makanan merupakan salah
TKTP satu indikator
dalam pemenuhan
bentuk nutrisi berhasil.
lunak -
- Untuk
Nutrition mengetahui status
Monitorin nutrisi klien.
g
- Timbang
berat
badan
klien tiap
hari.
- Monitor
mual dan
muntah
klien
3. Resiko syok Setelah Syo
berhubungan dilakukan k prevention - Memantau
dengan tindakan - Monitor kondisi klien
hipovolemik. keperawatan keadaan selama masa
selama ... x 24 umum perawatan
jam, pasien akan klien. terutama saat
: terjadi perdarahan
TTV dalam sehingga tanda pra
batas normal syok, syok dapat
Natrium ditangani.
serum, kalium - Tanda vital
serum, kalsium - Observasi dalam batas
serum, tanda-tanda normal
magnesium vital menandakan
serum dalam keadaan umum
batas normal. klien baik
Hematokrit - Monitor - Mengetahui
dalam batas input dan balance cairan dan
normal output klien elektrolit dalam
- Keterlibatan
- Anjurkan keluarga untuk
pada klien/ segera melaporkan
keluarga jika terjadi
untuk perdarahan
segera terhadap klien
melapor jika sangat membantu
ada tanda- tim perawatan
tanda untuk segera
perdarahan. melakukan
tindakan yang
tepat
Syok
manageme
n - Untuk acuan
melakukan tindak
- Cek lanjut terhadap
hemoglobin perdarahan.
, - Untuk
hematokrit, mengetahui adanya
trombosit asodosis
- Monitor metabolik.
gas darah
dan
oksigenasi
3.
DAFTAR PUSTAKA