Inovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
PEMBAHASAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta
cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Kurikulum adalah suatu hal yang esensial dalam suatu penyelenggaraan
pendidikan. Secara sederhana, kurikulum dapat di mengerti sebagai suatu kumpulan atau daftar
pelajaran yang akan di ajarkan kepada peserta didik komplit dengan cara pemberian nilai pencapaian
belajar di kurun waktu tertentu.
Pembelajaran yang merupakan serangkaian kegiatan yang di rancang untuk memungkinkan terjadinya
proses belajar pada siswa.Implikasinya bahwa pembelajaran sebagi suatu proses harus di rancang,di
kembangkan dan di kelola secara kreatif,dinamis,dengan menerapkan pendekatan multi untuk
menciptakan susana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi siswa.
Inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah suatu ide,gagasan atau tindakan-tindakan tertentu
dalam bidang kurikulum dan pembelajaran yang di anggap baru untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan.Inovasi biasanya muncul dari keresahan pihak-pihak tertentu tentang penyelenggaraan
pendidikan,dengan kata lain bahwa inovasi itu ada karena adanya masalah yang di rasakan.
Pengorganisasian kurikulum dan pembelajaran di lakukan untuk pencapaian tujuan pendidikan secara
efektif dan efisien. Setiap kurikulum dan pembelajaran di lakukan di buat dan di laksanakan untuk
mencapai hasil tertentu. Dasar dari pengorganisasian kurikulum dan pembelajaran terletak pada tujuan
yang telah di tentukan. Tujuan pengorganisasian kurikulum dan pembelajaran, untuk di mengerti dan di
terima oleh guru, peserta didik, kepala sekolah, pengawas, orangtua peserta didik, dinas pendidikan,
dan masyarakat secara luas.
Melalui pengorganisasian kurikulum dan pembelajaran, tujuan pendidikan akan terbantu melalui
penyesuaian-penyesuaian agar tujuan pencapaian pendidikan lebih mudah di lakukan.
Program atau kegiatan dalam kurikulum dan pembelajaran dapat di memudahkan dalam
mengoptimalkan fungsi tertentu untuk pencapaian tujuan pendidikan. Sekelompok kegiatan sejenis
dalam kurikulum dan pembelajaran berdasarkan kesamaan sifatnya atau pelaksanaannya akan
memudahkan dalam pelaksanaan.
1. Memengaruhi ( influencing ) agar proses kegiatan pada aspek kurikulum dan pembelajaran lebih
baik.
Dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran di kenal adanya hirearki yang memperlihatkan
gradasi pada setiap level. Terdapat lima level dalam hirearki tersebut, yaitu:
3. Tujuan kurikuler
Rusman (2011 : 60) menyatakan bahwa dalam pengorganisasian kurikulum dan pembelajaran harus
mempertimbangkan ruang lingkup (scope), ururtan bahan (sequence), kontinuitas, keseimbangan, dan
keterpaduan (integrated). Selain itu di butuhkan prinsip fleksibilitas dalam pengorganisasian kurikulum
dan pembelajaran. Yang akan di uraikan sebagai berikut:
1. Ruang lingkup (scope), berarti memperhatikan ciri khas dari keilmuan dari tiap-tiap mata pelajaran.
2. Urutan bahan (sequence), merupakan salah satu faktor yang harus di pertimbangkan dalam
pengorganisasian kurikulum dan pembelajaran karena ruang lingkup dan kedalaman materi mata
pelajaran yang berbeda.
3. Kontinuitas, berkaitan dengan bahan yang di pelajari siswa, tidak terjadi tumpang tindih materi
dan kedalaman materi yang terus sambng menyambung.
4. Keterpaduan, menjadi salah satu hal yang penting karena kurikulum dan pembelajaran berlaku
secara menyeluruh (wilayah negara) dan luas ( jenis,jenjang,dan dan tingkat pendidikan).
5. Fleksibilitas, berarti kelenturan melayani perbedaan kemampuan, minat, dan kebutuhan peserta
didik dan penggunan.
Inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah suatu ide,gagasan atau tindakan-tindakan tertentu dalam
bidang kurikulum dan pembelajaran yang di anggap baru untuk memecahkan masalah-masalah
pendidikan.Inovasi biasanya muncul dari keresahan pihak-pihak tertentu tentang penyelenggaraan
pendidikan,dengan kata lain bahwa inovasi itu ada karena adanya masalah yang di rasakan.
1. Penggantian (subtitution), inovasi dalam penggantian jenis sekolahan, penggantian bentuk perabot,
alat-alat atau sistem ujian yang lama di ganti dengan ujian yang baru.
2. Perubahan (alternation), merubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, juga harus
bertugas menjadi guru pembimbing. Perubahan dari sekian banyak komponen yang masih dapat di
pertahankan dalam sistem lama.
3. Penambahan (addition), inovasi yang bersifat penambahan tidak ada penggantian atau perubahan.
Kalaupun ada yang berubah, maka perubahan tersebut hanya dlam lingkup komponen dalam sistem
yang masih di pertahankan.
4. Penyusunan kembali ( restructuring), uupaya penyusunan kembali berbagai komponen yang telah
ada dalam sistem dengan maksud agar mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan.
Pengembangan kurikulum adalah suatu proses yang menentukan bagaimana pembuatan kurikulum
yang akan berjalan. Agar pembangunan kurikulum dapat berhasil sesuai dengan yang di inginkan, maka
di dalam pengembangan kurikulum di perlukan landasan-landasan pengembangan kurikulum yaitu :
a. Landasan Filosofis
b. Landasan Sosial-Budaya-Agama
Beberapa faktor yang menuntut adanya inovasi kurikulum dan pembelajaran adalah sebagai berikut :
2. Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung ,ruang, dan fasilitas
pendidikan yang sangat tidak seimbang.
4. Mutu pendidikan yang di rasakan makin menurun, yang belum mampu mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur
dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang di tuntut oleh keadaan sekarang dan
yang akan datang.
6. Kurang ada relevansi antara program pendidikan dan kebutuhan masyarakat yang sedang
membangun.
7. Keterbatasan dana.
Prinsip-prinsip yang berlaku dan dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi
siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan cara
mengajarnya. Prinsip-Prinsip tersebut adalah :
b. Keaktifan
c. Keterlibatan langsung
d. Pengulangan
e. Tantangan
g. Perbedaan individual
Kurikulum meliputi komponen-komponen, yaitu tujuan pendidikan, tujuan instruksional, pemilihan dan
pembimbingan materi program, evaluasi dan dan staf pelaksanaan kurikulum. Semua komponen
tersebut harus harus di pertimbangkan dalam penyusunan kurikulum secara keseluruhan.
4. Kurikulum menyumbang terhadap pengembangan moralitas yang esensial dan yang berkenaan
dengan berkenaan dengan evaluasi dan penggunaan pengetahuan.
Ada beberapa masalah yang di hadapi dunia pendidikan kita. Masalah tersebut adalah :
Relevansi adalah kesesuaian antara kenyataan atau pelaksanaan dengan tuntutan dan harapan. Dalam
konteks pendidikan, relevansi pendidikan adalah kesesuaian antara pelaksanaan dan hasil pendidikan
dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Rendahnya kualitas pendidikan juga di anggap sebagai suatu masalah yang di hadapi dunia pendidikan
kita dewasa ini.
Efektifitas berhubungan dengan tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang yang di desain
oleh guru untuk mencapa tujuan pembelajaran , baik tujuan dalam skala sempit maupun tujuan dalam
skala yang luas.
Masalah yang tidak kalah pentingnya untuk segera di carikan solusi yang kongkrit khususnya pada
tingkat SLTP. Masalah ini muncul setelah keberhasilan penyelenggaraan SD impress, yang
mengakibatkan meledaknya lulusan sekolah dasar, sehingga menuntut pemerintah untuk menyediakan
fasilitas agar dapat menampung para lulusan SD yang hendak melanjutkan ke SLTP.
Proses adopsi inovasi juga terhambat oleh berbagai faktor. Ada tiga hambatan utama, yang berpotensi
timbul dalam setiap adopsi inovasi :
a. Mental block barries, hambatan yang lebih di sebabkan oleh sikap mental, seperti : salah persepsi
atau asumsi, cenderung berfikir negatif, di hantui oleh kecemasan dan kegagalan, tidak mau mengambil
resiko yang dalam,cenderung menolak terhadap perubahan.
b. Culture block (hambatan budaya), hal ini di latarbelakangi oleh : adat yang sudah mengakar dan
mentradisi, taat terhadap tradisi setempat, ada perasaan berdosa bila berubah.
c. Hambatan sosial block (hambatan sosial), perbedaan sosial dan ekonomi, nasionalisme sempit,
fanatisme daerah yang kurang terkontrol.
Dan hal-hal tersebut adalah beberapa bagian dari masalah dan hambatan-hambatan yang terjadi pada
inovasi kurikulum.
Dalam inovasi kurkulum, terdapat beberapa jenis—jenis kurikulum yang akan di bahas di bawah. Di
antaranya adalah sebagai berikut :
Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1 ayat 15) di kemukakan bahwa Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang di susun dan di laksanakan oleh masing-
masing pendidikan.
KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang di letakkan pada posisi yang paling dekat
dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan.
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada kemampuanyang ahrus dimiliki oleh lulusan suatu
jenjang pendidikan
Broad based curiculum tidak hanya di artikan sebagai berbaberbasis luas yang menunjuk pada
pemberian dasar-dasar yang lebih lebar, agar tamatan dapat bergerak secara leluasa dari satu keahlian
ke keahlian lainnyadalam satu bidang keahlian yang sama.
d. Kurikulum Sistem Ganda (PSG)
Pendidikan sistem ganda (PSG) atau mungkin lebih akrab di kenal dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesonal, yang memadukan secara
sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang di peroleh
melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional.
Kurikulum muatan lokal adalah program pendidikan yang mencangkup baik isi maupun media
penyampaiannya di kaitkan dengan lingkungan alam dan lngkungan budaya serta kebutuhan daerah dan
wajib di pelajari oleh murid di daerah tersebut.