Best Practice Guru Berprestasi
Best Practice Guru Berprestasi
Best Practice Guru Berprestasi
PENGESAHAN
Pengawas TK/SD Kepala SDN 1 Sukorame
UPTD Dikdas dan LS Kec. Musuk
Susilo Setyastuti
ABSTRAK
DAFTAR ISI
PENGESAHAN................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR....................................................................................................................... ii
ABSTRAK....................................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................... v
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................. 1
B. Permasalahan.................................................................................................................... 2
C. Cara Pemecahan Masalah................................................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Alasan Pemilihan Strategi Masalah..................................................................................... 3
B. Uraian tentang penerapan cara memecahkan masalah......................................................... 3
C. Hasil atau Dampak ........................................................................................................... 8
D. Kendala-Kendala yang Dihadapi..................................................................................... 16
E. Faktor-Faktor Pendukung............................................................................................... 17
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Inklusi merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan yang sangat penting
untuk membantu mengatasi dan meminimalisir gangguan maupun hambatan peserta didik sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki. Inklusi diperuntukkan bagi peserta didik yang seluas-luasnya
yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan social atau memiliki kecerdasan dan/atau
bakat istmewa. Pendidikan inklusi mensyaratkan bahwa peserta didik berkebuthan khusus hidup
dan belajar berasama dengan anak lain pada umumnya di sekolah reguler dengan kurikulum
yang disesuaikan kebutuhan peserta didik.
Namun demikia tingkat kesadaran orang tua tidak mau menyekolahkan anak masih
ada, letak geografis sekolah dan masyarakat jauh di lereng gunung merapi, masih banyak anak-
anak berkebutuhan khusus belum bersekolah, taraf hidup redah shingga tidak mampu
membiayai, di wilayah kecamatan Musuk belum ada sekolah yang menampung meraka (SLB)
sehingga SDN 1 Sukorame berupaya untuk melaksanakan Permendiknas No 70 Tahun 2009
tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memilki Kelainan dan Potensi Kecerdasan
dan/atau Bakat Istimewa, juga mewujdkan pendidikan untuk semua (Edaction For All) .
Pada awalnya SDN 1 Sukorame Musuk Boyolali tahun 2004/2005 melaksanakan program
pendidikan sekolah terpadu menuju inklusi atau sekolah integrasi, yaitu sekolah regular
menerima peserta didik berkebutuhan khusus tetapi harus dapat mengikuti kurikulum
regular.Ketika itu menerima peserta didik berkebutuhan khusus, sungguh menjadi pusat
perhatian di lingkup warga sekolah. Peserta didik regular cuek, peserta didik berkebutuhan
khusus kurang terlayani, guru kurang peduli karena keterbatasan pengetahuan, dan kekhawatiran
orang tua tentang mutu lulusan sekolah. Tetapi Karena keberhasilan sekolah mensosialisasikan
program inklusi, maka semua pihak bisa menerima. Berjalannya waktu dan program terus
berlangsung maka SDN 1 Sukorame mulai tahun 2007/2008 menjadi sekolah penyelenggara
pendidikan inklusi sehingga menjadi Sekolah Ramah, yaitu sekolah yang menjamin dan
memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terncana dan bertanggungjawab
(buku 1) LIRP Direktorat Pendidikan Luar Biasa Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan
Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Oleh Karena itu sekolah sepakat mendesign dan melaksanakan progam pembelajaran
KPK , agar dapat mengoptimalkan layanan maupun potensi sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus.
B. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi SDN 1 Sukorame Musuk Boyolali dapat dirumuskan sebagai
berikut.
1. Apakah pengimplementasian pembelajaran KPK dapat menuju sekolah ramah di SDN 1
Sukorame Musuk Boyolali.
2. Apakah hasil dan dampak pengimplementasian pembelajaran KPK tersebut.
3. Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran
KPK.
4. Rencana pengembangan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
C. Cara pemecahan masalah
a. Uraian cara pemecahan masalah
Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku pada peserta didik setelah mengikuti
kegiatan, pembelajaran adalah proses usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara
keseluruhan dalam interaksi dengan lingkungan (slameto). Maka SDN 1 Sukorame Musuk
Boyolali berupaya untuk menciptakan sekolah ramah menggunakan
pembelajaran KPK (komunikasi, pelayanan, dan keteladanan)
b. Tahapan pelaksanaan
Program pembelajaran di laksanakan ke dalam tiga tahapan yaitu, (1) komunikasi (2)pelayanan,
dan (3) keteladanan.
BAB II
PENERAPAN BEST PRACTICE
2. Pelayanan
Sekolah ramah mensyaratkan mengutamakan layanan kepada peserta didik tanpa memandang
perbedaan, melayani dengan hati, memberi perlindungan dari kekerasan, pelecehan, dan
penyiksaan, menstimulasi pembelajaran untuk semua anak, meningkatkan kerjasama, peduli,
mendampingi menentukan kecakapan hidup (ketrampilan, keahlian) yang dimiliki sesuai dengan
kehidupan sehari-hari.
Gambar 2.4 Melayani dengan hati
3. Keteladanan
Setelah peserta didik mendapat layanan, tahap selanjutnya guru, keluarga, masyarakat terlibat
dalam pembelajaran memberi suri tauladan menerapkan pola hidup sehat, sikap, perilaku positif
yang merupakan proses dalam waktu lama sehingga menghasilkan banyak manfaat bagi
semua, tidak lupa sekecil apapun perubahan positif yang dilakukan diberi pujian, motivasi, dan
doronga dalam bentuk apa saja. Tahap keteladanan ini mengambil isi dari semboyan Ki Hajar
Dewantoro yang berbunyi “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani”.
Gambar 2.7 Siswa berkebutuhan khusus diajari untuk bersalaman kepada guru
3. Hasil atau dampak yang dicapai
Setelah menjadi sekolah inklusif ramah anak, SDN 1 Sukorame Musuk Boyolali, dampaknya
adalah
a. Kemandirian peserta didik meningkat secara signifikan, mampu didik dan mampu latih, tidak
ketergantungan pada oran lain.
b. SDN 1 Sokorame Musuk Boyolali menjadi sekolah piloting yaitu sekolah yang menjadi pusat
kegiatan bagi sekolah penyelenggara pendidikan inklusi yang lain.
Gambar 2.9 SDN 1 Sukorame sebagai sekolah inklusi
c. SDN 1 Sukorame menjadi sekolah Adiwiyata yaitu sekolah berwawasan lingkungan bersih,
hijau, dan sehat.
Gambar 2.11 Lingkungan sekolah yang hijau
e. Bantuan dari pemerintah pusat cukup besar, kepercayaan masyarakat semakin tinggi dan
bantuan dana cukup besar
f. Menjadi tempat penelitian dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah lain berbagai daerah
g. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait (prodi PLB UNS Surakarta, lembaga
psikologi citra Indonesia, SLB/SDLB, alat bantu dengar Indonesia, Pertuni, dinas kesehatan
setempat.
h. Kegiatan sering terekam wartawan di media masa (solo pos, metro, derap, dan genta )
Gambar 2.23 Diliput di media massa
5. Faktor Pendukung
a. Kepala sekolah yang eksis dan suportif
Kepala SDN 1 Sukorame mempunyai kepedulian dan perhatian tinggi terhadap program dan
pelaksanaan pendidikan inklusif, karena peranan kepala sekolah sangat besar untuk menentukan
maju tidaknya sekolah.
b. Aksesibilitas dan sarana prasarana yang memadai untuk kemudahan, kenyamanan, dan
keberhasilan semua peserta didik
c. Partisipasi aktif pendidik dan tenaga kependidikan dalam kegiatan pembelajaran baik di dalam
maupun di luar kelas sangat menunjang keberhasilan peserta didik.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Dari hasil uraian di atas dapat ditarik simpulan bahwa:
a. Pembelajaran KPK menuju sekolah ramah dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yaitu (1)
Komunikasi (2 ) Pelayanan (3) Keteladanan
b. Hasil dan dampak yang dicapai adalah Pembelajaran KPK menuju sekolah
ramah adalah kemandirian, meraih kejuaraan, menjadi sekolah Piloting
dan Adiwiyata, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait, sebagai tempat /ajang
penelitian, mendapat perhatian dan bantuan dana dari pemerintah pusat
c. Kendala dalam pembelajaran KPK menuju sekolah ramah tentu saja ada, yaitu kesadaran dan
rasa malu memiliki anak berkebutuhan khusus maupun keterbatasa ekonomi, kehadiran tenaga
ahli yang tidak kontinyu, hambatan atau gangguan yang bervariasi, dan masih adanya penilaian
negatif karena minimnya pengetahuan yang dimiliki. Namun demikian pebelajaran
KPK menuju sekolah ramah juga didukung adanya motivasi dan perhatian lebih dari kepala
sekolah, partisipasi pendidik dan tenaga kependidikan serta keikutsertaan masyarakat, serta
aksesibel dan sarana prasarana memadai.
d. Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan adalah mensosialisasikan sekolah ramah ke sekolah
inklusif lain, menyediakan kursi (kuota) untuk peserta didik berkebutuhan khusus tiap
awal tahun pelajaran, member layanan prima kepada semua, menyebarluaskan ke berbagai
media, dan meningkatkan kwalitas pembelajaran maupun prestasi.
2. Saran/ Rekomendasi
a. Kepala sekolah mempromosikan program ini kepada sesama kepala sekolah penyelenggara
pendidikan inklusi agar dapat membina mengelola dengan baik.
b. Sebagai koordinator /manajer penyelenggara pendidikan inklusi harus dapat melanjutkan dan
menyempurnakan.
c. Dewan guru dan tenaga kependidikan meningkatkan kwalitas pembelajaran melalui KPK.
d. Peserta didik semangat mendukung mewujudkan sekolah ramah.
DAFTAR PUSTAKA
shadow teaching kepada anak berkebutuhan khusus
Mempersatukan anak regular dan berkebutuhan khusus dalam satu kelompok permainan