PPT Implementasi Kurikulum Merdeka
PPT Implementasi Kurikulum Merdeka
PPT Implementasi Kurikulum Merdeka
ABESKI YUNITDI
Kurikulum merdeka diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan
untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan
kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama
masa pemulihan pembelajaran.
Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam pelajaran Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
ditentukan per minggu pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu
tahun
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk
melakukan pembelajaran yang mendalam dan yang sesuai Fokus pada materi yang esensial, Capaian
dengan tahap perkembangan peserta didik Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan
sehingga guru kurang leluasa dalam mengembangkan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan
pembelajaran kontekstual karakteristik peserta didik
Teknologi digital belum digunakan secara sistematis untuk Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi
mendukung proses belajar guru melalui berbagi praktik
guru untuk dapat terus mengembangkan praktik
baik
mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
1. Lebih Sederhana
dan Mendalam
3. Lebih Relevan
Pembelajaran melalui kegiatan projek dan Interaktif
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara aktif
mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya
isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya
untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila.
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar (tidak hanya buku teks)
yang digunakan untuk mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran
Buku teks mata pelajaran Pendidikan Modul ajar Bahasa Indonesia untuk Modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Fase D (SMP) Pancasila dengan tema Bhineka
kelas X Tunggal Ika untuk Fase A
Pengembangan Karakter
Dalam struktur kurikulum
prototipe, 20 - 30 persen
jam pelajaran digunakan Pembelajaran berbasis projek penting
untuk pengembangan untuk pengembangan karakter
karakter Profil Pelajar karena:
Pancasila melalui a) memberi kesempatan untuk
pembelajaran berbasis belajar melalui pengalaman
projek. (experiential learning)
b) Mengintegrasikan kompetensi
esensial yang dipelajari peserta
didik dari berbagai disiplin ilmu
c) struktur belajar yang fleksibel
Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ penjurus Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai proses belajar mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi an tidak diberlakukan pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
yang utama holistik: digital, mata pelajaran hanya untuk yang
Informatika menja di mata Di kelas 10 pelajar menyiap Struktur lebih sederhana dengan memiliki hambatan
Penguatan literasi dini • Untuk memahami
pelajaran wajib kan diri untuk menentukan dua kelompok mata pelajaran, intelektual
dan penanaman karakter lingkungan sekitar, mata
pilihan mata pelajaran di yaitu Umum dan Kejuruan.
melalui kegiatan pelajar an IPA dan IPS Panduan untuk guru
kelas 11. Mata pelajaran yang Persentase kelompok kejuruan Untuk pelajar di SLB yang
bermain-belajar berbasis diga bungkan Informatika disiapkan untuk
dipela jari serupa dengan di meningkat dari 60% ke 70% tidak memiliki hambatan
buku bacaan anak sebagai mata pelajaran membantu guru-guru
SMP intelektual, capaian
Ilmu Pengetahuan Alam pemula, sehingga guru mata
Fase Fondasi untuk Penerapan pembelajaran ber pembelajarannya sama
dan Sosial (IPAS) pelajaran tidak harus Di kelas 11 dan 12 pelajar
meningkatkan kesiapan basis projek dengan mengintegra dengan sekolah reguler
berlatar belakang pendidikan mengikuti mata pelajaran dari
bersekolah • Integrasi computational sikan mata pelajaran terkait. yang sederajat, dengan
informatika Kelompok Mapel Wajib, dan
thinking dalam mata menerapkan prinsip
Pembelajaran berbasis memilih mata pelajaran dari
pelajaran Bahasa Pembelajaran berbasis pro Praktek Kerja Lapangan (PKL) modifikasi kurikulum
projek untuk penguatan kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
Indonesia, Matematika, jek untuk penguatan profil Pe menjadi mata pelajaran wajib
profil Pelajar Pancasila dan Keterampilan Vokasi
dan IPAS lajar Pancasila dilakukan minimal 6 bulan (1 semester). Sama dengan pelajar di
dilakukan melalui kegiatan sesuai minat, bakat, dan
minimal 3 kali dalam satu sekolah reguler, pelajar di
perayaan hari besar dan • Bahasa Inggris sebagai aspirasi nya
tahun ajaran Pelajar dapat memilih mata pelajar SLB juga menerapkan
perayaan tradisi lokal mata pelajaran pilihan an di luar program keahliannya pembelajaran berbasis
Pembelajaran berbasis
Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil projek untuk menguatkan
projek untuk penguatan Pelajar Pancasila dilakukan Alokasi waktu khusus projek Pelajar Pancasila dengan
profil Pelajar Pancasila minimal 3 kali dalam satu penguatan profil pelajar mengusung tema yang
dilakukan minimal 2 kali tahun ajaran, dan pelajar Pancasila dan Budaya Kerja sama dengan sekolah
dalam satu tahun ajaran menulis esai ilmiah untuk peningkatan soft skill regu ler, dengan
sebagai syarat kelulusan (karakter dari dunia kerja) kedalaman materi dan
aktivitas sesuai dengan
karakteristik dan
kebutuhan pelajar di SLB
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi 11
Teknologi
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah
a. pembelajaran intrakurikuler; dan dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila, penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran
dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak
** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni Musik,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Seni Rupa, Seni Teater,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 dan/atau Seni Tari). Peserta
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 didik memilih 1 (satu) jenis
seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Seni Teater, atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek per TOTAL JP PER
1 JP = 35 menit * Diikuti oleh peserta didik
(minggu) tahun TAHUN sesuai dengan
agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing- masing.
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan
pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk
mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan
para peserta didik.
Komponen CP 1
Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen 3
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam dipetakan menurut perkembangan siswa
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
4
Kegiatan 3:
1. Ambil satu contoh pengembangan ATP pada
link @pembelajaranparadigmabaru | Linktree
2. Analisis kecukupan kompetensi dan
kontennya.
Komponen Modul Ajar
Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya. Secara umum modul ajar
memiliki komponen sebagai berikut:
Informasi umum Komponen inti Lampiran
Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik. Pendidik di
satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks
29
lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 3 Matematika 12 JP
Aktivitas 2 (Tes)
Tujuan pembelajaran
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan panjang dengan satuan baku
● Mengukur panjang dengan satuan
(mm, cm, dan m)
baku (mm, cm, dan m) serta Asesmen Sumatif
mengukur keliling bidang datar Menggambar denah rumah dengan
Aktivitas 3 (Kinerja)
dengan menambahkan semua menyertakan ukuran panjang dengan
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling segiempat, segitiga,
rusuknya. satuan baku dan luas (dengan
dan segibanyak dengan menambahkan panjang rusuk-rusuk bidang
● Mengukur luas dengan menghitung jumlah bujur sangkar) pada
menghitung jumlah bujur sangkar kertas isometrik.
berukuran 1 cm2 yang menutup Aktivitas 4 (Kinerja)
bidang datar Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas suatu gambar benda
dengan menghitung jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2 yang menutup
bidang datar
Bagaimana
ya?
TUjuan Asesmen Diagnostik
Secara umum, sesuai namanya asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar
siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis
kognitif. Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:
Tindak Lanjut
1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak
berdiskusi empat mata
2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang
belajar di rumah
Asesmen Diagnostik Kognitif
Contoh kegiatan tindak lanjut