Kelompok 3 Askep Polip Nasi (Hidung)
Kelompok 3 Askep Polip Nasi (Hidung)
Kelompok 3 Askep Polip Nasi (Hidung)
Mata Kuliah :
KMB II
KELOMPOK III
1. Koko Arifianto (201801077)
2. Rafif Adika Wiratmoko (201801078)
3. Shanti Dwi Lestari (201801079)
4. Okki Wahyu Atikasari (201801080)
5. Sinta Dwi Apriliya (201801081)
6. Vega Candra Narulita (201801082)
7. Ruci Nurul Yudiawati (201801083)
8. Yeni Susilowati (201801084)
9. Fajar Agustiawan (201801085)
10. Roni Sianturi (201801086)
11. M. Yusuf Avandy Rachman (201801087)
12. Candra Yolis Nashrulloh (201801088)
13. M. Luthfi Kibrananto (201801089)
14. Hendra Saputra Wahyu T. K. (201801090)
15. Yasmin Salsabillah Izza (201801184)
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Polip nasi adalah massa lunak yang tumbuh di dalam rongga hidung. Kebanyakan
polip berwarna putih bening atau keabu – abuan, mengkilat, lunak karena banyak
mengandung cairan (polip edematosa). Polip yang sudah lama dapat berubah menjadi
kekuning – kuningan atau kemerah – merahan, suram dan lebih kenyal (polip fibrosa).
Polip kebanyakan berasal dari mukosa sinus etmoid, biasanya multipel dan dapat
bilateral.
1.2 Etiologi
Polip hidung biasanya terbentuk sebagai akibat reaksi hipersensitif atau reaksi alergi
pada mukosa hidung. Peranan infeksi pada pembentukan polip hidung belum diketahui
dengan pasti tetapi ada keragu – raguan bahwa infeksi dalam hidung atau sinus paranasal
seringkali ditemukan bersamaan dengan adanya polip. Polip berasal dari pembengkakan
lapisan permukaan mukosa hidung atau sinus, yang kemudian menonjol dan turun ke
dalam rongga hidung oleh gaya berat. Polip banyak mengandung cairan interseluler dan
sel radang (neutrofil dan eosinofil) dan tidak mempunyai ujung saraf atau pembuluh
darah. Polip biasanya ditemukan pada orang dewasa dan jarang pada anak – anak. Pada
anak – anak, polip mungkin merupakan gejala dari kistik fibrosis. Yang dapat menjadi
faktor predisposisi terjadinya polip antara lain :
1.2.3. Iritasi.
1.2.4. Sumbatan hidung oleh kelainan anatomi seperti deviasi septum dan hipertrofi
konka.
Nyeri kepala
Rhinore
Bersin
Nyeri muka
Suara bindeng
Mendengkur
Gangguan tidur
1.6.1 Obat-Obatan
Jika tindakan perawatan tidak juga membuat ukuran polip hidung menyusut
atau hilang, mungkin perlu mendapatkan pembedahan endoskopi untuk
menghilangkan polip. Selain itu, tindakan ini juga dilakukan untuk memperbaiki
masalah dengan sinus yang membuatnya rentan terhadap peradangan dan
pengembangan polip.
5. Menghilangkan / mengurangi
keluhan nyeri klien
Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan syndrome hipoventilasi
Tujuan : pola nafas menjadi efektif
Kriteria : Frekuensi nafas normal, tidak ada suara nafas tambahan, tidak
menggunakan otot pernafasan tambahan, tidak terjadi dispnea dan sianosis
No Intervensi Rasional
1 1. Pastikan pola diit biasa pasien, yang1. Membantu dalam mengidentifikasi
disukai atau tidak disukai kebutuhan/kekuatan khusus.
No Intervensi Rasional
1 1. Tingkatkan cuci tangan yang baik1. Mencegah kontaminasi silang /
oleh pemberi perawatan dan pasien. kolonisasi bakterial.
Triggercase
An. A umur 8 tahun datang bersama ibunya mengeluh nyeri di hidung sampai kepala rasanya
seperti tertusuk-tusuk skala nyeri 5. Ibu px mengatakan bahwa sudah 2 bulan hidung anaknya
tersumbat, hidung sebelah kiri susah untuk mencium bau. Dan sudah 1 bulan suara anaknya
bindeng, tidur mulai mendengkur. Px memiliki alergi bulu hewan sama seperti ayah dan
kedua kakaknya.
Hasil pemeriksaan didapat : Terdapat massa yg berwarna pucat tampak di rongga hidung.
TD: 100/90 N: 75x/mnt RR: 25x/mnt S: 36.3℃
I. Pengkajian
A. Identitas
a. Pasien
1. Nama : An. A
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Mojokerto, 3 Maret 2012
3. Jenis kelamin : Laki laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : Tidak bekerja
7. Status perkawinan : Belum kawin
8. Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
9. Alamat : Salen jl. Kembar RT 04 RW 05 Mojokerto
10. Diagnose Medis : Polip Nasi
b. Penanggung Jawab/ Keluarga
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 55 Tahun
3. Pendidikan : SLTA
4. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5. Alamat : Salen jl. Kembar RT 04 RW 05 Mojokerto
6. Hubungan dengan pasien : Ibu pasien
7. Status perkawinan : Kawin
B. Pola Fungsi Kesehatan
1. Pola persepsi kesehatan dan managemen kesehatan
a. Riwayat Utama :
Klien mengatakan bahwa merasa nyeri pada hidung samapai kepala seperti ditusuk
tusuk. Pasien pilek dan merasa hidungya tersumbat, kemudian hidung sebelah kiri
susah untuk mencium bau. Suara menjadi bindeng dan tidur mulai mendengkur.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Klien mengatakan bahwa merasa nyeri pada hidung samapai kepala seperti ditusuk
tusuk. Pasien pilek dan sudah 2 bulan merasa hidungya tersumbat, kemudian
hidung sebelah kiri susah untuk mencium bau. 1 bulan suaranya menjadi bindeng
dan tidur mulai mendengkur. Kemudian pasien dibawa ke puskesmas terdekat dan
selanjutnya diberikan rujukan ke Rumah Sakit lalu opname.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien mengatakan bahwa ia memliki alergi terhadap bulu bulu hewan dan untuk
mengurangi flu klien biasa mengkonsumsi obat flu saja tanpa memerhatikan efek
samping.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan bahwa keluarganya juga memiliki alergi terhadap bulu bulu
hewan
- P: nyeri
- Q: seperti di tusuk-tusuk
Peradangan
- R: hidung sampai kepala
- S: 5
- T: hilang timbul Edema mukosa
DO :
Nyeri akut
No.
Tgl/jam Implementasi TTD
DX
1. 13 Mei 2020 1. Memonitor vital sign
07.00 - TD : 100/90 mmhg
- N : 75x/menit
- RR : 25x/menit
- S : 36,3 °C
2. Memonitor status oksigen pasien
07.15 - Oksigen pasien seimbang
3. Memposisikan pasien untuk
07.20 memaksimalkan ventilasi
- Pasien tampak lebih nyaman saat
bernafas
4. Mengauskultasi suara nafas, catat
07.35 adanya suara nafas tambahan
- Tidak ada suara nafas tambahan
5. Mengkolaborasi pemberian
08.00 bronkodilator
- Memberikan obat mukolitik,
ekspektoran, bronkodilator,
kortikosteroisd hidung
Adams, George. Boies, Lawrence. Higler, Peter. Buku Ajar Penyakit Telinga Hidung
Tenggorok. W.B. Saunders, Philadelphia 1989
Ballenger, John Jacob. Diseaes of The Nose Throat Ear Head and Neck. Lea & Febiger
14th edition. Philadelphia 1991
Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Edisi III. Hal 113 – 114. Penerbit Media Aesculapius
FK-UI 2000
Soepardi, Efiaty. Iskandar, Nurbaiti. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok edisi IV cetakan I. Balai Penerbit FK-UI, Jakarta 2000