0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
273 tayangan26 halaman

Askep PKL Revisi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK KHUSU LANSIA

DESA KEKAIT THAIBAH KEC.GUNUNGSARI

LOMBOK BARAT

Di susun untuk memenuhi Tugas Praktek Kerja Lapangan ( PKL)

Pada Prodi D.lll Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram

Oleh

YULIYANTI

P07120119090

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK

KESEHATAN KEMENKES MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MATARAM

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUAHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK KHUSU LANSIA

DI DESA KEKAIT THAIBAH KEC.GUNUNGSARI LOMBOK BARAT

Tanggal 8 november S/D 18 november 2021

OLEH

YULIYANTI

P07120119090

Dengan ini di sahkan sebagai laporan kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Pembimbing akademik Tanda tangan

1. Mira Utami Ningsih,M.NSc


NIP: 198504052019022001

2. Hadi Kusuma Atmaja,S.ST.,M.Kes


NIP:198303312006121002

3. Ely Mawaddah,M.Kep.,Sp.An
NIP:198405072110122001

Pembimbing lahan

1. Ns, Sri Muliati,S.Kep

NIP: 19812312011012013
Kata pengantar

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa,penulis dapat menyelesaikan laporan PKL dengan judul”ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KELOMPOK LANSIA DI DESA KEKAIT THAIBAH
GUNUNGSARI LOMBOK BARAT” yang merupakan tugas yang harus di selesaiakn
oleh mahasiswa jurusan keperawatan prodi D lll keperawatan mataram

Tujuan utama dalam praktek kerja lapangan ini adalah untuk


memantapkan teori dan praktek yang telah di pelajari di kampus dan dapat di
selesaiakan serta di aplikasikan di lapangan.

Meskipun peulis telah berusaha dengan segenap kemampuan,namun


penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna. Oleh karena itu segala
saran dan kritik yang di berikan akan di sambut dengan kelapangn hati guna
perbaikan pada masa yang akan datang.penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada bapak ibu dosen serta pembimbing yang telah membantudalam proses
praktek kerja lapangan serta pembuatan laporan PKL tersebut

Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberi nilai
tambah bagi semua yang memanfaatkannya

Mataram, Oktober 2021

Penulis

DAFTAR LAMPIRAN
1) Format pengkajian
2) Kuesioner
3) SAP penyuluhan
4) Absebsi kegiatan
5) Media kegiatan
6) Doumentasi kegiatan
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asam urat (Gout) adalah penyakit gangguan metabolisme purin ditandai


dengan keadaan kadar asam urat serumnya melebihi 7 mg/dL pada laki-laki dan
lebih dari 6 mg/dL pada wanita. Asam urat dipicu oleh meningkatnya asupan
makanan kaya purin, dan kurangnya intake cairan (air putih), sehingga proses
pembuangannya melalui ginjal menurun. Apabila asupan dan pola makan tidak
diubah maka kadar asam urat darah yang berlebihan akan menimbulkan
penumpukkan kristal asam urat, apabila kristal berada dalam cairan sendi maka
akan menyebabkan penyakit asam urat (Misnadiarly, 2007). Asam urat termasuk
penyakit degeneratif yang menyerang persendian, dan paling sering dijumpai di
masyarakat terutama dialami oleh lanjut usia (lansia) (Damayanti, 2012).

Sesuai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) angka prevalensi penyakit asam


urat tahun 2016 mencapai 20% dari penduduk dunia. Penyakit asam urat
mengalami peningkatan dan mempengaruhi 8,3 juta (4%) pada orang dewasa di
Amerika Serikat (Zhu et al., 2011 dalam Sun, 2014). Hasil riset kesehatan dasar
(Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa penyakit sendi di Indonesia sesuai
diagnosis tenaga kesehatan (nakes) sebesar 11,9% dan sesuai diagnosis dan
gejala sebesar 24,7%. Prevalensi penyakit sendi di Jawa Tengah tahun 2013
sesuai diagnosis tenaga kesehatan sebesar 11,2% ataupun sesuai diagnosis dan
gejala sebesar 25,5% (Riskesdas, 2013). Prevalensi asam urat di Jawa Tengah
belum diketahui secara pasti, namun dari suatu survei epidemiologik yang
dilakukan di Jawa Tengah atas kerjasama World Health Organization (WHO)
didapatkan prevalensi asam urat sebesar 24,3% (Nengsi et al., 2014).

Jumlah kunjungan penderita asam urat di Sukoharjo tahun 2016 mencapai


1120 penderita dari 12 Puskesmas di Sukoharjo. Jumlah penderita asam urat
khususnya di wilayah kerja Puskesmas Kartasura mencapai 404 penderita pada
tahun 2016. Wilayah kerja Puskesmas Kartasura terdiri dari 12 Desa yaitu Desa
Ngemplak, Desa Pucangan, Desa Kartasura, Desa Ngabean, Desa Wirogunan,
Desa Kertonatan, Desa Makam Haji, Desa Gumpang, Desa Ngadirejo, Desa
Pabelan, Desa Gonilan, Desa Singopuran. Jumlah penderita menunjukkan bahwa
penyakit persendian di Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Sukoharjo masih
cukup tinggi (Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo & Puskesmas Kartasura,
2017).
Penyakit asam urat dapat menganggu kenyamanan lansia dalam beraktivitas
akibat nyeri sendi, selain itu dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal,
maupun batu ginjal. Penyakit asam urat perlu penanganan yang tepat dan aman
untuk mengatasi komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit asam urat.
Penanganan asam urat dapat dilakukan secara farmakologis dan non
farmakologis. Arifin (2008) mengemukakan bahwa terapi farmakologis harus
diminimalkan penggunaannya, sehingga terapi non farmakologis lebih utama
untuk mencegah atau mungkin bisa mengurangi angka kejadian asam urat.
Terapi secara non farmakologis dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
relaksasi, meningkatkan intake cairan, kompres air hangat, diet rendah purin
dengan cara mengatur pola hidup dan asupan makanan dengan mengurangi
makanan yang mengandung purin tinggi, seperti kacang-kacangan dan jeroan,
menjaga ideal tubuh, dan olahraga seperti melakukan senam (Krisnatuti, 2006).

Olahraga seperti senam merupakan cara efektif untuk menurunkan kadar


asam urat. Olahraga juga sangat diperlukan untuk mencegah atau menunda
penyakit-penyakit degeneratif dan penyakit kelainan metabolisme. Olahraga
yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan sendi serta
memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi. Olahraga
juga dapat memberikan efek menghangatkan tubuh sehingga mengurangi rasa
sakit dan mencegah pengendapan asam urat pada ujungujung tubuh yang dingin
karena kurang pasokan darah (Wratsongko, 2006). Melakukan olahraga pada
lanjut usia harus memperhatikan ketentuan ketentuan untuk keselamatan lanjut
usia, olahraga sebaiknya dilakukan dengan lama latihan minimal 15-45 menit
secara teratur. Beberapa contoh olahraga yang dapat dilakukan oleh lansia yaitu
jalan kaki, olahraga yang bersifat reaktif dan senam, senam bermanfaat
menghindari penumpukkan lemak di dalam tubuh (Sustrani dkk, 2004). Beberapa
senam yang dapat dilakukan oleh lansia yaitu yoga, taichi, senam ergonomis,
serta senam Jumba. Senam Zumba termasuk dalam jenis olahraga fitness yang
terinspirasi tarian latin yang menggabungkan unsur tari dan aerobic.

Menurut Andre Gunawan (2015:49) senam zumba merupakan bentuk


penerapan metode High Intensity Interval Training (HIIT), yaitu latihan kardio
yang dilakukan dalam waktu singkat dengan intensitas yang tinggi, sehingga
sangat membantu dalam proses pembakaran lemak, memperlancar
pengangkutan sisa pembakaran seperti asam urat oleh plasma darah dan
penurunan berat badan. Penelitian yang dilakukan Wuisantono, Rattu, dan Polii
(2015), mengenai pengaruh senam zumba terhadap kadar asam urat pada
mahasiswi Fakultas Kedokteran Angkatan 2014, didapatkan hasil penelitian yang
menunjukkan terdapat perubahan kadar asam urat yang bermakna setelah
latihan senam zumba selama 1 minggu.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu memberikan asuhan keperawatan pada kelompok khusu
lansia
2. Tujuan khusu
a. Mahasiswa mampu mengkaji kesehatan pada kelompok
khusu lansia
b. Mahasisawa mampu mengidentifikasi masalah/diangnosa
keperawatan pada kelompok khusu lansia
c. Mahasiswa mampu merumuskan rencana keperawatan
pada kelompok khusus lansia
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan keperawatan
kelompok khusus lansia
e. Mahasiswa mampu mengevaluasi tindakan keperawatan
pada kelompok khusu lansia
BAB ll

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK LANSIA

1. Pengkajian
1. Identitas kelompok
a. Jumlah

No Nama Jenis kelamin umur Agama Pendidikan


(P,L)
1 Ny, M P 60 Islam SD
Ny , R P 60 Islam SD
Ny,H P 58 Islam SD
Ny,M P 58 Islam SD
Ny,R P 60 islam SD

b. Distribusi berdasarkan usia

No Usia Jumlah %

1 60 3 60%
2 58 2 40%

Total 5 100%
Berdasarkan table di atas di simpulkan bahwa rata-rata berusia 60 tahun
sebanyak 60% usia 58 tahun sebanyak 40%

c. Distribusi berdasarkan agama

No Agama Jumlah %
1 islam 5 100%
total 100%
Berdasarkan tabel di atas di simpulkan semua peserta beragama islam sebanyak
100%

d. Distrinusi berdasarkan jenjang sekolah

No Jenjang sekolah Jumlah %

1 SD 5 100%
Total 5 100%
Berdasarkan tabel di atas bahwa respondes sekolah SD sejumlah 5 orang 100%

2. Kuisioner pada kelompok khusu lansia

No Pemahaman Jumlah %

1 paham
2 Tidak paham
total
Berdasarkan tabel di atas di simpulkan bahwa sebanyak 3 orang paham
mengenai asam urat (60%) dan sebanyak 2 orang belum paham mengenai asam
urat (40%)

ll. DIANGNOSA KEPERAWATAN

NO DATA MASALAH
1 DS: Nyeri akut pada kelompok khusu
-Ny,R mengatakan bahwa dirinya lansia
sering mengalami nyeri di lutut
sebelah kanan
-Ny,R mengatakan selama ini belum
pernah memeriksakan asam uratnya
dan belum pernah mendapat
mendapat informasi mengenai asam
urat
-Ny,R mengatakan tidak mengetahui
kadar asam urat dalam darahnya
tinggi
-Ny,R mengatakan akibat dari nyeri
lutut yang di alaminya menjadi sulit
untuk berdiri apabila dari posisi
duduk.

DO:
-Tampak adanya benjolah pada
bagian yang terkena asam urat
P: ketika banyak melakukan aktifitas.
Q: seperti di tusuk-tusuk jarum
R: di sekitar lutut kanan terasa nyeri
S: 2( nyeri sedang)
T: selama 5-8 menit
-lututnya tampak kemerahan dan
bengkak
2 DS: Defisiensi pengetahuan pada
-Ny, R mengatakan tidak kelompok khusu lansia
mengetahui kadar asam urat dalam
darahnya tinggi
-Ny,R mengatakan tidak mengetahui
bahwa dengan minum air putih
dapat menurunkan kadar asam urat

DO:
-Kline tampak bertanya tentang
penyakit yang di deritanya

Diangnosa keperawatan

a. Nyeri akut pada Ny,R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


Ny,R dalam merawat anggota keluarga yang sakit ( asam urat)
b. Defiensi pengetahuan pada Ny,R berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarganya
lll. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIANGNOSA INTERVENSI RASIONAL

1. Nyeri akut Manajamen nyeri a) Untuk mengetahui


pada Ny, R 1) Gali tentang penyakit yang di
pengetahuan derita
dan b) Untuk menurunkan
kepercayaan faktor nyeri
pasien c) Untuk menurunkan
2) Gali bersama nyerui yaitu dengan
faktor yang mengunakan tehnik non
dapat farmakologi seperti:
menurunkan relaksasi nafas dalam
atau pada pasien
mempererat d) Untuk mengetahui
nyeri dengan tepat berapa
3) Ajarkan metode berubahan nyeri pada
non klien
farmakologi
untuk
menurunkan
nyeri
4) Gunakan
metode
penilaian yang
sesuai dengan
tahapan
perkembangan
untuk monitor
perubahan nyeri

2 Defisiensi 1) Kaji tingkat a) Untuk


pengetahuan pengetahuan meningkatkan
pada Ny,R pasien terkait pengetahuan
dengan proses klien tentang
penyakit penyakit yang di
2) Jelaskan deritanya
patofisiologi b) Untuk
penyakit memperjelas
3) Jelaskan tanda mengenai
dan gejala yang patofisiologi
umum dari penyakit yang di
penyakit derita
c) Untuk
mengetahui
tanda gejala
penyakit

lV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No Diangnosa Implementasi Envaluasi

1 Nyeri akut a. Gali pengetahuan S: Ny,R mengatakan


pada Ny,R dan kepercayaan mengerti tentang metode
pasien mengenai mengatasi nyeri
nyeri
b. Gali bersama O: Ny,R terlihat kooperatif
pasien faktor yang dalam pemberian materi
dapat menurunkan
atau mempererat A: tindakan keperwatan pada
nyeri kelompok khusu lansia
c. Ajarkan metode tercapai sebagian
non farnakologi
untuk menurunkan P: lanjutkan intervensi
nyeri
d. Gunakan metode
penilain yang
sesuai dengan
tahapan
perkembangan
untuk monitor
perubahan nyari

2 Defisiensi a) Kaji tingkat S: Ny, mengatakan mengerti


pengetahuan pengetahuan klien dengan apa yang di ajarkan
pada Ny,R terkait denhan
proses penyakit O: Ny,R terlihat mampu
b) Jelaskan mengaplikasikan yang telah
patofisiologi di ajarkan
penyakit
c) Kenali A: ttindakan keperawatan
pengetahuan pasien pada kelompok khusu lansia
mengenai tercapai
kondisinya
P: lanjutkan intervensi
BAB lll

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya praktek kerja lapangan ( PKL) kami mendapatkan
pengalaman yang luar biasa sehubungan dengan pekerjaan kami
kedepanya nanti dan mendapatkan manfaat yang sangat berharga.
Pengalaman yang penulis dapatkan akan sangat berguna saat akan mulai
bekerja nanti. Selain itu penulis juga di didik jadi mahasiswa yang di siplin
dan mempunyai rasa tangung jawab yang tinggi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang penulis bisa berikan
untuk perbaikan dan peningkatan mutu asuhan keperawatan adalah :
a. Bagi institusi Lebih mengoptimalkan kurikulum belajar khususnya mata
kuliah keperawatan gerontik dan promosi kesehatan, sehingga dapat
menciptakan tenaga kesehatan khususnya perawat yang handal dalam
memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat khususnya pada
klien yang menderita gout arhritis
b. Bagi Puskesmas gunungsari
1) Meningkatkan mutu dalam memberikan pelayanan keperawatan
khususnya pada klien dengan masalah gout arthritis.
2) Memberikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan tindakan yang
dibutuhkan klien.

C. Bagi mahasiswa Dianjurkan untuk meningkatkan kemampaun dan


pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan gerontik yang
optimal dan komprehensif serta bertanggung jawab kepada klien dengan
masalah gout arthritis.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta.

Aryanto. (2015, April Jumat). Komplikasi Akibat Dari Penyakit Asam Urat. Retrieved from
www.asamurattinggisekali.com/2015/04/komplikasi-akibat-daripenyakit-asam-urat

Bangun, A. (2010). Pengobatan Ajaib untuk Rematik dan Asam Urat. Bandung: Indonesia
Publishing House.

Berkowitz, A. (2013). Lecture Notes Patofisiologi Klinik. (I. Hassan, A. Kosasih, Eds., & A.
Hartono, Trans.) Tangerang Selatan: Binarupa Aksara Publishing.

Budiman, & Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Bustan, M. N. (2007). Epidemiologi: Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.


Dahlan, M. S. (2012). Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran
dan Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto.

Damayanti, D. (2012). Mencegah & Mengobati Asam Urat. Bantul: Araska.

LAMPIRAN ll

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASAM URAT PADA LANSIA

Pokok Bahasa : Asam urat Pada lansia

1) Sub pokok Bahasa : Pengertian asam urat


2) Penyebab asam urat
3) Tanda dan gejala asam urat
4) Komplikasi-komplikasi asam urat
5) Cara perawatan asam urat secara mandiri
6) Makanan yang di anjurkan untuk penderita asam urat
7) Makanan yang harus di hindari penderita asam urat
8) Obat tradisional untuk penderita asam urat

Tempat :Dusun kekait thaibah,desa kekait,kecematan gunungsari

Sasaran :kelompok khusus lansia


Waktu :30 menit

Tanggal :13 oktober

1. Latar Belakang
Asam urat merupakan salah satu masalah kesehatan yang
berhubungan dengan persendian dan pergerakan. Oleh karenanya apabila
terkena asam urat maka pergerakan menjadi terbatas,dan lama-kelamaan
bila di biarkan akan menjadi tofi dimana terjadi penumpuan Kristal-kristal
di sekitar jaringan sehingga kalau di lihat dari luar seperti ada daging
yang menonjol terutama pada daerah persendian. Hal ini biasanya terjadi
pada orang dewasa.
Kelebihan asam urat bisa di sebabkan karena proses pemasukan
makanan yang banyak mengandung purin atau karena proses pengeluaran
purin lewat urin yang kurang. Berdasarksan hasil pengkajian pada Ny,R di
dapatkan keterangan bahwa Ny,R menderita kelebihan asam urat dan
kadang-kadang mengeluh sakit dan merasakan lini-linu pada pinggang
sampai bahwa kaki bila mau tidur atau istirahat pada malam hari.
2. Tujuan instruksional umum
Setelah di berikan penyulihan klien dapat memahami asam urat
3. Tujuan instruksional khusu
Setelah di berikan penyuluhan selama 15 menit di harapkan sasaran dapat:\
1) Menyebutkan pengertian asam urat
2) Menyebutkan penyebab asam urat
3) Menyebutkan tanda dan gejala
4) Menyebutkan komplikasi-komplikasi asam urat
5) Menyebutkan cara perawatan asam urat secara mandiri.
6) Menyebutkan makanan yang di anjurkan untuk penderita asam urat
7) Menyebutkan makanan yang harus di hindari untuk penderita asam
urat
8) Menyebutkan obat tradisional untuk penderita asam urat

4.Sasaran: Ny,R

5. Materi:

9) Pengertian asam urat


10) Penyebab asam urat
11) Tanda dan gejala asam urat
12) Komplikasi-komplikasi asam urat
13) Cara perawatan asam urat secara mandiri
14) Makanan yang di anjurkan untuk penderita asam urat
15) Makanan yang harus di hindari penderita asam urat
16) Obat tradisional untuk penderita asam urat

6. Metode

a. Diskusi
b. Tanya jawab

7. media:leaflet dan poster

8. Evalusia pembelajaran

a. Prosedur:
b. Jenis tes:lisan
c. Butir soal:
1) Sebutkan pengertian asam urat
2) Sebutkan pendebab asam urat
3) Sebutkan tanda dan gejala asam urat
4) Sebutkan makanan yang harus di hindari penderita asam urat
5) Sebutkan makanan yang di anjurkan untuk penderita asam urat

9. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta

1 5 menit Pembukaan:
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Mendengarkan
kegiatan penyuluhan  Memperhatikan
 Menyebutkan materi
yang di sampaikan
2 15 menit Pelaksanaan:
 Menjelaskan pengertian Memperhatikan
asam urat Memperhatikan
 Menjelaskan penyebab Memperhatikan
asam urat Bertanya dan menjawab
 Menjelaskan tanda dan pertanyaa yang di berikan
gejala asam urat oleh pembicara.
 Menjelaskan komplikasi-
komplikasi asam urat
 Menjelaskan makanan
yang di anjurkan untuk
penderita asam urat
 Menjelaskan makanan
yang harus di hindari
untuk penderita asam
urat
 Menjelaskan obat
tradisional untuk
penderita asam urat

3 5 menit Evaluasi Menjawab pertanyaan


Mananyakan kepada klien
tentang materi yang telah di
sampaikan

4 5 menit Terminasi: Mendengarkan dan


Mengucapkan terimakasih atas membalas ucapan
waktu yang di terimakasih
luangkan,perhatian serta peran
aktif klien selama mengikuti
kegiatan penyuluhan.
Menjawab salam
Salam penutup.

Metode

1. Ceramah
2. Tanya jawab

Media

1. Leptop
2. Power point
3. Leaflet
4. Poster
Evaluasi

Metode evaluasi: diskusi Tanya jawab

1. Evaluasi struktur:
a. SAP sudah siap satu hari sebelum di laksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Penyuluhn dan peserta siap
2. Evaluasi proses
a. Alat dan tempat dapat di gunakan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan uang di
rencanakan
3. Evaluasi hasil
a. Peserta dapat memahami tentang penyakit asam urat
b. Jumlah yang hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang

Vll .LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Asam Urat

Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir
dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.

B. Pembagian asam urat

1. Penyakit asam urat primer Sebanyak 99% penyebabnya belum diketahui


(idiopatik). Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor
hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat
mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga
diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
2. Penyakit asam urat sekunder Penyakit ini disebabkan antara lain karena
meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi
makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu
senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel)
dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat meningkat juga bisa karena penyakit darah (penyakit
sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker,
vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit
kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes
yang tidak terkontrol dengan baik biasanya terdapat kadar benda-benda
keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton
yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi. Jangka waktu
antara seseorang dan orang lain berbeda, ada yang hanya satu tahun, ada pula
yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1-2 tahun.

C Tanda dan gejala asam urat

a. Kesemutan dan linu\


b. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
c. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan
nyeri luar biasa pada malam maupun pagi hari

D. Penyebab asam urat

a) Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan


asam urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.
b) Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi,
gangguan ginjal yang akan menyebabkan.
D. Komplikasi asam urat Asam urat dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit
ginjal. Tiga komplikasi hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan
ginjal akut, dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25% pasien
dengan asam urat primer. Kelarutan kristal asam urat meningkat pada suasana
pH urin yang basa. Penumpukan jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat
menyebabkan gangguan ginjal kronik.
E. Diet bagi penderita asam urat
1) Anjurkan pembatasan asupan purin: Hindari makanan yang
mengandung purin yaitu jeroan (jantung, hati, lidah, ginjal, usus),
sarden, kerang, ikan herring, kacang-kacangan, bayam, udang, dan daun
melinjo.
2) Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan: Jumlah asupan kalori harus
benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi
dan berat badan.
3) 3. Anjurkan asupan tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong,
roti, dan ubi sangat baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam urat
karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin.
4) Anjurkan asupan rendah protein, rendah lemak.
5) Anjurkan pasien untuk banyak minum. 6. Hindari penggunaan alkohol.

DAFTAR PUSTAKA

Badan penelitian dan pengembangan kesehatan RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar.
Laporan Nasional.

Berkowitz, Aaron. 2013. Patofisiologi Klinik Disertai Contoh Penyakit Klinik. Jakarta:
Binarupa Aksara.

BPS. 2014. Statistik Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: Biro Pusat Statistik.

Chih-chien Wang. 2009. Arthroscopic Elimination of Monosodium Urate Deposition of


the First Metatarsophalangeal Joint Reduces the Recurrence of Gout. The journal of
Arthroscopic and Related Surgery. No 2. Volume 25.

Diantari, Ervi & Candra Aryu. 2012. Pengaruh Asupan Purin Dan Cairan Terhadap Kadar
Asam Urat Wanita Usia 50-60 Tahun Di Kecamatan Gajah Mungkur Semarang. Journal of
nutrition college.1, 44-49.

Etik. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Lansia Dengan Praktek
pencegahan Cidera Di Panti Wreda Pucang Gading Semarang. Journal Penelitian.
Semarang: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.
Festy P. 2009. Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kadar Asam Urat Darah Pada
Wanita Postmenopause di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Dr. Soetomo
Surabaya. Surabaya: Universitas Muhammadiyah Surabaya Fitriana, Rahmatul. 2015.
Cara Cepat Usir Asam Urat. Yogyakarta: Medika.

Anda mungkin juga menyukai