RK IBM Jeanice
RK IBM Jeanice
RK IBM Jeanice
ABSTRAK
ABSTRACT
Most radicular cysts develop slowly. The patient does not experience pain unless
there is acute inflammation and the lesion is usually only detected during a
radiographic examination. Apicoectomy is a procedure of cutting the apical root
of an infected tooth and curretation necrotic tissue and inflamed tissue in the
periapical area of the tooth. In this case report, it will discuss the 51-year-old
female patient who came to Maranatha Dental and Oral Hospital, with
complaints of a fracture filling on her left upper back tooth. Then a panoramic
radiographic examination was performed and a cyst was found in the right upper
front tooth. The patient's tooth were treated for root canals several years ago.
There were no complaints of pain or swelling in the palate. Root canal treatment
will be followed by apicoectomy.
Keywords: radicular cyst, root canal treatment, apicoectomy.
1
2
PENDAHULUAN
Jika terdapat infeksi mikroba, lesi periapikal dapat berkembang menjadi lesi
inflamasi kronis (mis. granuloma, kista periapikal, atau jaringan parut). 1 Kista
radikular adalah kista odontogenik yang berasal dari inflamasi yang didahului
oleh granuloma periapikal kronis dan stimulasi sisa sel malassez yang ditumakan
pada membran periodontal. Sisa dari sel malassez adalah sisa selubung akar
hertwig. Kista radikular dapat menyebabkan resorpsi tulang dan dapat membesar,
gejala akan terlihat ketika terdapat infeksi atau akibat tekanan pada saraf.2 Kista
ini terjadi sebagai gejala sisa langsung dari periodontitis apikal kronis.
besar. Pasien tidak mengalami nyeri kecuali terdapat eksaserbasi inflamasi akut,
dan lesi biasanya hanya terdeteksi saat dilakukan pemeriksaan radiografi. Jika
mobilitas gigi, dan perpindahan gigi dapat terlihat. Gigi yang terinfeksi biasanya
Apikoektomi adalah suatu prosedur pemotongan akar gigi bagian apikal yang
terinfeksi dan penguretan jaringan nekrosis dan jaringan yang meradang pada
sehingga sering teknik ini dilakukan berulang-ulang pada gigi yang sama sehingga
menyebabkan hanya sedikit akar yang tersisa atau bahkan tidak ada akar lagi yang
Prosedur ini baru akan berhasil dengan baik bila saluran akar gigi diisi dengan
Pada laporan kasus ini, akan dibahas mengenai pasien perempuan berusia 51
tahun yang datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha, dengan keluhan
tambalan pada gigi belakang kiri atasnya patah. Kemudian dilakukan pemeriksaan
radiografi panoramik dan ditemukan adanya kista pada gigi depan atas kanan.
Gigi pasien telah dilakukan perawatan saluran akar beberapa tahun yang lalu.
Tidak ada keluhan rasa sakit ataupun tonjolan pada langit- langit mulut yang
dirasakan.
LAPORAN KASUS
Perempuan berusia 51 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut maranatha
dengan keluhan tambalan pada gigi belakang kiri atasnya patah dan ingin dirawat.
kista pada gigi depan atas kanan. Gigi pasien telah dilakukan perawatan saluran
akar beberapa tahun yang lalu. Tidak ada keluhan rasa sakit ataupun tonjolan pada
langit- langit mulut yang dirasakan pasien. Pasien tidak memiliki riwayat
Karies media : 35
anemis, sclera non ikterik, pada leher kelenjar submandibula teraba, dan TMJ
sakit dan clicking kanan kiri. Untuk menegakkan diagnosa, pasien melakukan foto
CBCT serta periapikal pada gigi 12. Setelah dilakukan pemeriksaan intra oral dan
peninjauan foto radiografi, pasien didiagnosis terdapat kista periapikal pada gigi
12, nekorsis pula 11 disertai resorpsi akar eksternal dengan diagnosis banding
Tindakan yang akan dilakukan adalah perawatan ulang saluran akar diikuti
Odontogram
Keadaan Intraoral.
5
Foto Periapikal
Foto CBCT
Interpretasi CBCT :
MPR 11-12
o Lokasi : periapikal akar gigi 12.
o Jarak lesi ke foramen insisivus sekitar 1,4mm.
o Ukuran:
Mesial-distal lesi sekitar 4,6mm.
Labial-palatal lesi sekitar 5,5mm.
Superior-inferior sekitar 5,7mm.
o Batas: well-defined, corticated.
o Tampak tipis pada batas labial dan palatal.
o Bentuk: bulat, regular, simetris
6
Slice 11-12
Slice 11-12
o Gigi 12 :
Radiopak di palatal mahkota dari enamel hingga kamar
pulpa.
7
o Gigi 11:
Radiopak di seluruh permukaan mahkota. Kamar pulpa tidak
terlihat.
Akar satu, lurus, radiopak di seluruh panjang saluran akar
hingga apikal.
Tampak resorpsi eksternal pada apikal akar.
Membran periodontal dan lamina dura tampak menghilang di
apikal.
Rencana perawatan yang akan dilakukan yaitu apikoektomi pada gigi 12.
1) Pemeriksaan laboratorium
l. Needle holder
m. Hemostat
n. Elevator periosteal
o. Retractor
Apical Placement)
t. Periodontal pack
v. Bonegraft
9
w. Aquadest, larutan NaCl fisiologis 0.9%, dan larutan H 2O2 0.3% untuk
irigasi
PEMBAHASAN
Variasi yang luas dari kista dan neoplasma dapat terjadi pada region maksila,
dan identifikasinya dapat menjadi sulut. Kita merupakan kavitas patologis dengan
adanya dinding connective tissue dan epithelial carpet yang berisi cairan,
infiltrative. Kista radikular timbul dari jaringan epite, tepatnya adalah sisa sel
periapikal yang disebabkan akibat infeksi pada system saluran akar. Hal tersebut
sering ditemukan pada region anterior maksila dan biasanya disebabkan akibat
trauma.
direkomendasikan apabila saluran akar terkalsifikasi atau rusak dan tidak dpaat
apikoektomi.
11
a. Anamnesa
sakit pada gigi atau trauma diwaktu lalu. Pertanyaan ini memberikan
atau kista dan berapa lama terjadi pembengkakan, juga mengenai perasaan
sakitnya. Kemudian apakah gigi tersebut pernah dirawat oleh dokter gigi
dan berapa kali kunjungan serta apakah menderita penyakit umum lainnya.
b. Pemeriksaan objektif :
Dilakukan inspeksi gigi yang akan dilakukan tindakan, seperti perkusi dan
c. Pemeriksaan Radiologis :
memberi dukungan.
Saluran akar bisa dilihat apakah kecil, besar, lurus, bengkok atau ada
Hal- hal yang dinilai adalah: akar bengkok, akar belum terbentuk
akar.
h. Kelainan-kelainan Periapikal
c. Instrumen saluran akar patah pada sepertiga akar atau saluran tersumbat
e. Pada gigi yang muda dimana apeks belum tertutup sempurna dan
pengisian saluran akar sukar mendapatkan hasil yang baik karena saluran
f. Bahan pengisi saluran akar patah dan masuk ke jaringan periapikal dan
g. Saluran akar telah dirawat dan diisi dengan baik tetapi masih terdapat
periodontitis apikalis.
l. Adanya kelainan pada daerah periapikal gigi yang telah memakai mahkota
b. Gigi dengan poket periodontal yang dalam dan kegoyangan gigi yang
berat.
pembedahan.
Metode Apikoektomi
technique)
kemudian.
Prosedur Apikoektomi
ruang pulpa. Isi kamar pulpa diambil dan kamar pulpa dibersihkan.
paper point.
akar.
maka daerah luka disumbat dengan kasa, saluran akar dilebarkan dan
2. Tahap pembedahan
yang tumpul digambar apeks pada jaringan dan juga pola dari insisi.
d. Lakukan insisi semilunar dari apeks gigi sebelah mesial gigi tersebut,
ke arah garis gusi dan ke apeks gigi sebelah distal. Bila terdapat
Insisi Semilunar
l. Aplikasikan bone graft pada daerah yang dikuret hingga padat dan
seluruhnya.
pelindung daerah luka pasca operasi, sebagai retensi flap, dan proteksi
Komplikasi
1. Perdarahan
Perdarahan tersebut dapat terjadi oleh sebab lokal atau sistemik. Hal ini
dilakukan.
penyakit dalam.
2. Pembengkakkan
Rasa sakit yang berlebihan umumnya jarang terjadi. Untuk hal ini diberikan
4. Infeksi
mulut dan diberi obat kumur antiseptik atau larutan garam. Apabila infeksi
telah terjadi tindakan lokal yang perlu dilakukan adalah mengirigasi luka
dengan NaCl fisiologis hangat serta pengulasan antiseptik pada tepi luka.
proses supurasi.
2. Gunakan kompres es pada bagian luar bibir 20 menit tiap 1,5 jam untuk satu
3. Berkumur dengan air secara perlahan setelah makan agar tidak ada makanan
tersisa.
4. Jangan mengunyah makanan keras dengan gigi tersebut selama satu minggu.
5. Jangan menyikat daerah operasi selama satu minggu, tetapi gigi lainnya
KESIMPULAN
apikoektomi
21
DAFTAR PUSTAKA
2011; 77:b87.
3. Rego CMM, Sales FA, Neto MVG, Sales CA, Sena NT, Garrido AD.
4. Siquiera JF. Aetiology of root canal treatment failure: Why well treated teeth
6. Sabir A. Root canal over filling as an influencing factor for the succes of
Lampiran