Lembar observasi ini berisi 11 kewaspadaan standar untuk program pengendalian infeksi di rumah sakit yang meliputi cuci tangan, penggunaan APD, dekontaminasi peralatan, pengendalian lingkungan, pengelolaan limbah, penatalaksanaan linen, perlindungan kesehatan petugas, penempatan pasien, kebersihan pernapasan, praktek menyuntik yang aman, dan praktek lumbal pungsi yang aman. Lembar ini digunakan untuk memantau kepat
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
417 tayangan6 halaman
Lembar observasi ini berisi 11 kewaspadaan standar untuk program pengendalian infeksi di rumah sakit yang meliputi cuci tangan, penggunaan APD, dekontaminasi peralatan, pengendalian lingkungan, pengelolaan limbah, penatalaksanaan linen, perlindungan kesehatan petugas, penempatan pasien, kebersihan pernapasan, praktek menyuntik yang aman, dan praktek lumbal pungsi yang aman. Lembar ini digunakan untuk memantau kepat
Lembar observasi ini berisi 11 kewaspadaan standar untuk program pengendalian infeksi di rumah sakit yang meliputi cuci tangan, penggunaan APD, dekontaminasi peralatan, pengendalian lingkungan, pengelolaan limbah, penatalaksanaan linen, perlindungan kesehatan petugas, penempatan pasien, kebersihan pernapasan, praktek menyuntik yang aman, dan praktek lumbal pungsi yang aman. Lembar ini digunakan untuk memantau kepat
Lembar observasi ini berisi 11 kewaspadaan standar untuk program pengendalian infeksi di rumah sakit yang meliputi cuci tangan, penggunaan APD, dekontaminasi peralatan, pengendalian lingkungan, pengelolaan limbah, penatalaksanaan linen, perlindungan kesehatan petugas, penempatan pasien, kebersihan pernapasan, praktek menyuntik yang aman, dan praktek lumbal pungsi yang aman. Lembar ini digunakan untuk memantau kepat
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6
LEMBAR OBSERVASI
11 KEWASPADAAN STANDAR PROGRAM PENGENDALIAN INFEKSI
Nama perawat : Hari, tgl :
Peran : Shift : Ruangan : No Kegiatan Sesuai Tidak Keterangan sesuai 1 Cuci tangan Kepatuhan terhadap 5 √ Sebagian perawat tidak moment melaksankan/menerapkan 5 moment 2 Alat pelindung diri (APD) a. Pemakaian APD sesuai √ Ada sebagian perawat indikasi (pengambilan yang menggunakan APD darah, pemasangan (handscoon) saat atau pencabutan infus, melakukan persiapan alat membersihkan darah sebelum melakukan atau cairan, dll) tindakan b. Melepas APD segera √ setelah melakukan tindakan 3 Dekontaminasi peralatan perawatan pasien a. Rendam peralatan √ bekas pakai dalam air dan detergen atau enzym lalu dibersihkan dengan menggunakan spons sebelum dilakukan disinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau sterilisasi b. Peralatan yang √ telah dipakai untuk pasien infeksius harus didekontaminasi terlebih dulu sebelum digunakan untuk pasien lainnya. c. Pastikan peralatan √ sekali pakai dibuang dan dimusnahkan sesuai prinsip pembuangan sampah dan limbah yang benar. Hal ini juga berlaku untuk alat yang dipakai berulang, jika akan dibuang.
d. Untuk alat bekas √
pakai yang akan di pakai ulang, setelah dibersihkan dengan menggunakan spons, di DTT dengan klorin 0,5% selama 10 menit. e. Peralatan √ nonkritikal yang terkontaminasi, dapat didisinfeksi menggunakan alkohol 70%. Peralatan semikritikal didisinfeksi atau disterilisasi, sedangkan peralatan kritikal harus didisinfeksi dan disterilisasi. f. Untuk peralatan - yang besar seperti USG dan X-Ray, dapat didekontaminasi permukaannya setelah digunakan di ruangan isolasi 4 Pengendalian lingkungan a. Kualitas udara √ Tidak dianjurkan melakukan fogging dan sinar ultraviolet untuk kebersihan udara, diperlukan pembatasan jumlah personil di ruangan dan ventilasi yang memadai. b. Kualitas air Kehandalan penyaluran air bersih ke seluruh ruangan dan gedung perlu memperhatikan :sistem Jaringan, diusahakan ruangan yang membutuhkan air yang bersih menggunakan jaringan yang handal. Alternatif dengan 2 saluran, salah satu di antaranya adalah saluran cadangan.Sistem Stop Kran dan Valve c. Permukaan lingkungan √ Seluruh pemukaan lingkungan datar, bebas debu, bebas sampah, bebas serangga (semut, kecoa, lalat, nyamuk) dan binatang pengganggu (kucing, anjing dan tikus) dan harus dibersihkan secara terus menerus. Tidak dianjurkan menggunakan karpet di ruang perawatan dan menempatkan bunga segar, tanaman pot, bunga plastik di ruang perawatan. Pembersihan permukaan dapat dipakai klorin 0,05%, atau H2O2 0,5-1,4%, bila ada cairan tubuh menggunakan klorin 0,5%. 5 Pengelolaan limbah Pembuangan limbah atau √ sampah sesuai dengan kriteria tempat sampah (hitam, kuning, ungu, safety box dll) 6 Penatalaksanaan linen a. Penggunaan APD jika √ linen terkontaminasi b. Linen dipisahkan √ berdasarkan linen kotor dan linen terkontaminasi cairan tubuh, pemisahan dilakukan sejak dari lokasi penggunaannya oleh perawat atau petugas. 7 Perlindungan kesehatan petugas a. Petugas melakukan pemeriksaan kesehatan berkala b. Rumah sakit √ mempunyai kebijakan untuk penatalaksanaan akibat tusukan jarum atau benda tajam bekas pakai pasien c. Jangan melakukan √ penutupan kembali (recap) jarum yang telah dipakai, memanipulasi dengan tangan, menekuk, mematahkan atau melepas jarum dari spuit. Buang jarum, spuit, pisau,scalpel, dan peralatan tajam habis pakai lainnya kedalam wadah khusus yang tahan tusukan/tidak tembus sebelum dimasukkan ke insenerator. 8 Penempatan pasien Tempatkan pasien √ infeksius terpisah dengan pasien non infeksius 9 Kebersihan pernapasan (etika batuk dan bersin) a. Menutup hidung dan √ mulut dengan tisu atau sapu tangan atau lengan atas
b. Tisu dibuang ke tempat √
sampah infeksius dan kemudian mencuci tangan
c. Gunakan masker saat √
mengalami flu , batuk dan bersin 10 Praktek menyuntik yang aman a. Menerapkan teknik √ Sebagian perawat tidak aseptic untuk mecegah melakukan tindakan kontaminasi alat-alat aseptik pada saat injeksi melakukan injeksi intra vena via infus. b. Semua alat suntik yang √ dipergunakan harus satu kali pakai untuk satu pasien dan satu prosedur c. Gunakan cairan √ pelarut/flushing hanya untuk satu kali (NaCl, WFI, dll) d. Gunakan single dose √ untuk obat injeksi (bila memungkinkan) e. Tidak memberikan √ obat-obat single dose kepada lebih dari satu pasien atau mencampur obat-obat sisa dari vial/ampul untuk pemberian berikutnya 11 Praktek lumbal pungsi yang aman Semua petugas harus √ memakai masker bedah, gaun bersih, sarung tangan steril saat akan melakukan tindakan lumbal pungsi, anestesi spinal/epidural/pasang kateter vena sentral.
Penggunaan masker bedah
pada petugas dibutuhkan agar tidak terjadi droplet flora orofaring yang dapat menimbulkan meningitis bakterial.
Reference :
World Health Organization 2008
Pedemonan PPI di fasilitas Kesehatan 2018
The Healthcare Infection Control Practices Advisory Committee (HICPAC) 2007