Perkembangan Hewan Invertebrata Protozoa - Poropera

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN HEWAN INVERTEBRATA, PROTOZOA,

PORIFERA, COELENTERATE, PLATHYHELMINTHES &


NEMATHELMINTHES

Disusun Oleh :

EKA WINANGSIH 1904300078


ERLINAWATI 1904300041
ISMAIL (2000) 1904300080
MUHAMMAD TAUFIK AMIN 1904300051
MAYANG SARI 1904300049
NURHALIMAH 1904300090
SARI MAWADDAH HARAHAP 1904300084
SITI AMINAH SIREGAR 1904300062
SRI WAHYUNI (WONOSARI) 1904300063

MATA KULIAH PERKEMBANGAN HEWAN & TUMBUHAN


SEMESTER III

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LABUHANBATU
2020
KATA PENGANTAR

Terimakasih penulis ucapkan kepada Allah SWT yang dengan rahmad,


hidayah, serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan tugas dari dosen ibu
Rivo hasper dimenta, M. Si. Pengampu mata kuliah “Perkembangan hewan
dan tumbuhan”

Terimakasih kepada teman-teman yang berperan Aktif dalam penulisan


makalah ini. Terimakasih juga kepada pihak yang berperan penting dalam
penulisan makalah ini sepagai acuan dan reperensi untuk terselesaikannya
makalah ini.

Makalah ini sudah di susun dengan sebaik-baiknya demi untuk kenyamanan


pembaca. Namun, apabila dalam penyususan dan penulisan makalah ini masih ada
yang salah penulis mohon saran dan bantuannya yang membangun dari semua
pihak pembaca, demi untuk hasil yang maksimal makalah ini dengan baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca trkhusus untuk
penulis.

Tanjung sarang elang, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR _______________________________ i

DAFTAR ISI _______________________________________ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ____________________________ 1


B. Tujuan penulisan __________________________ 1
C. Rumusan masalah _________________________ 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian hewan invertebrate
(hewan tak bertulang belakang) _____________ 2
B. Protozoa atau Protosoa _____________________ 3
C. Porifera (hewan berpori) ___________________ 5
D. Coelenterata ______________________________ 6
E. Plathyhelminthes (Cacing Pipih) _____________ 7
F. Nemathelminthes (Cacing Giling) ____________ 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ______________________________ 9
B. Saran ____________________________________ 9

DAFTAR PUSTAKA ________________________________ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keanekaragaman makhluk hidup di dunia ini sangat beragam sesuai dengan


ciri khasnya masing-masing. Jika seluruh hewan yang ada di alam kita
kelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, maka sebagian besar
akan termasuk kepada hewan yang tidak bertulang (Invertebrata dan
Avertebrata). Hewan intertebrata ada yang tersusun dari satu sel (uniseluler)
dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakkukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan
hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiseluler/metazoa) sel-
selnya mengalami diferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ
tubuh dan aktivitasnya semakin komplek. Hewan yang termasuk pada invertebrata
meliputi semua protozoa, yaitu hewan bersel satu dan sebagian metazoa yaitu
hewan yang bersel banyak.

Keanekaragaman makhluk hidup dapat di golongkan menjadi beberapa


golongan. Salah satunya adalah hewan invertebrata. Invertebrata adalah kelompok
hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Animalia yang termasuk dalam
kelompok ini memiliki habitat yang sangat bervariasi, dari laut, sungai, darat,
bahkan sampai pegunungan. Hewan ini kebanyakan memiliki umur yang relatif
singkat. Jarang ada yang sampai berusia lebih dari satu tahun.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui

Hewan n Invertebrat

C. Rumusan masalah

 Pengertian hewan invertebrate (hewan tak bertulang belakang)


 Macam-Macam Hewan Invertebrata

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian hewan invertebrate (hewan tak bertulang belakang)

Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang.


Animalia yang termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat
bervariasi, dari laut, sungai, darat, bahkan sampai pegunungan. Hewan ini
kebanyakan memiliki umur yang relative singkat. Jarang ada yang sampai berusia
lebih dari satu tahun.

 Macam-Macam Hewan Invertebrata

Berdasarkan jenis simetri tubuhnya, invertebrata dapat dibedakan menjadi


kelompok hewan bersimetri radial dan kelompok hewan bersimetri bilateral.
Kelompok hewan tertentu disebut hewan bersimetri radial karena tubuhnya dapat
dipotong menjadi dua bagian yang simetris melalui lebih dari satu arah. Oleh
karena itu, tubuh hewan yang bersimetri radial biasanya bebrentuk silindris atau
membulat. Bagian tubuh setelah atas yang dekat dengan mulut disebut bagian
oral, sedangkan bagian sebelah bawah disebut bagian suboral.

Jika seluruh hewan yang ada di alam kita kelompokkan berdasarkan ada
tidaknya tulang belakang, maka sebagian besar akan termasuk kepada hewan yang
tidak bertulang (Invertebrata dan Avertebrata). Hewan intertebrata ada yang
tersusun dari satu sel (uniseluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannya
dilakkukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh
banyak sel (multiseluler/metazoa) sel-selnya mengalami diferensiasi dan
spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin
komplek. Hewan yang termasuk pada invertebrata meliputi semua protozoa, yaitu
hewan bersel satu dan sebagian metazoa yaitu hewan yang bersel banyak.

Adapun kelompok hewan yang lain disebut hewan bersimetris bilateral


karena tubuhnya dapat dipotong menjadi dua bagian yang simetris hanya melalui
satu arah. Oleh karena itu, tubuh hewan yang bersimetri bilateral biasanya dapat

2
dipotong menghasilkan dua bagian yang simetris dari arah kepala (cepal) lalu ke
arah eklor (caudal) atau dari arah atas (superior) ke arah bawah (interior).

Berdasarkan tingkat perkembangan lapisan tubuhnya, invertebrata dapat


dibedakan menjadi diploblastik dan triploblastik. Hewan diploblastik memiliki
dua lapisa tubuh, yaitu endodermis (dalam) dan ektodermis (luar), misalnya
Porifera dan Coelenterata. Berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh (selom), hewan
triplobalstik dibedakan menjadi triploblastik aselomata, triplobalstik
pseudoselomata, dan triplobalstik selomata.

Hewan-hewan triploblastik aselomata memiliki tiga lapisan tubuh


(ektodermis, mesodermis, dan endodermis) dan tidak memiliki rongga tubuh,
misalnya Platyhelminthes. Hewan-hewan golongan triploblastik Pseu doselomata
memilikitiga lapisan tubuh (ektodermis, mesodermis, dan endodermis) yang
memiliki ronga dalam saluran tubuh misalnya Nemathelminthes. Hewan-hewan
triploblastik selomata memiliki tiga lapisan tubuh (ektodermis, mesodermis, dan
endodermis) serta memilii ronga tubuh yang terisi oleh cairan dan ada
penggantung organ (disebut mesenteron), misalnya Annelida, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata (hewan bertulang belakang) .

Hewan-hewan yang termasuk kelompok invertebrata, antara lain Porifera


(hewan berpori), Coelenterata (hewan berongga), Platyhelminthes (cacing pipih),
Nemathelminthes (cacing benang), Annelida (cacing gelang), Mollusca (hewan
bertubuh lunak), Artrhopoda (hewan yang memiliki kaki bersendi-sendi) dan
Echinodermata (hewan berkulit duri).

B. Protozoa atau Protosoa


Protozo berasal dari bahasa latin yang terdiri atas dua kata yaitu proto yang
artinya pertama dan zoon yang artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan
pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Protozoa
meripakan penghuni tempat berair atau basah, bila keadaan jadi kering maka dia
akan membuat cryste (kristal). Kegiatan hidup di lakukan oleh sel itu sendiri. Di
dalam sel terdapat alat-alat yang melakukan kegiatan hidup. Alat-alat itu
misalnya: inti (nukleus), butir inti (nukleolus), rongga (vakuola), mitokondria.

3
Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya.
Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa
organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau
Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil,
tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa.
Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memiliki satu sel saja alias
bersel tunggal dengan ukuran yang mikroskopis hanya dapat dilihat dengan
mikroskop. Protozoa dapat hidup di air atau di dalam tubuh makhluk hidup atau
organisme lain sebagai parasit.
Hidupnya dapat sendiri atau soliter atau beramai-ramai atau koloni.
Contohnya : amuba / amoebia.
Dimanakah habitatnya?
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka
umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan.
Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa
yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai
vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di
dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa
memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis
protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup
di dasar laut. Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai,
kolam, atau genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang
hidup di dalam usus termit atau di dalam rumen hewan ruminansia. Beberapa
protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat menyebabkan penyakit
serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri berbahaya
dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya.
Bagaimana proses pencernaannya?
umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain
(bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis.
Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksigen dan air maupun molekul-
molekul kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang
tidak dapat berdifusi melalui membran, dapat masuk ke sel secara pinositosis.

4
Tetesan cairan masuk melalui saluran pada membran sel, saat saluran penuh
kemudian masuk ke dalam membrane yang berikatan denga vakuola. Vakuola
kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel, selanjutnya molekul dalam
vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih besar dimakan
secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari kelompok
Sarcodina. Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk
ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola
makanan). Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom
memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan
makanan, kemudian vakuola membesar kembali.
Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara
pinositosis, dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang
digunakan protozoa untuk memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ
mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan
menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam
vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari sel melalui
sitopig yang terletak disamping sitosom.
C. Porifera (hewan berpori)
Porifera atau bahasa llatinnya porus yang artinya pori dan fer yang artinya
membawa. Porifera juga disebut spons merupakan hewan multiseluler yang paling
sederhana. Porifera hidup secara heterotrof. Makanannyaa dalam bakteri dan
plankton. Makanan yang masuk ketubuhnya dalam bentuk cairan sehingga
porifera disebut juga sebagi pemakan cairan. Habitat porifera umumnya dilautan.
 Cirri-ciri morfologinyaa dalam tubuhnya berpori (ostium), tubuhnyaa
simetri atau tidak beraturan meskipun ada beberapa yang simetri radial.
Umumnya berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk atau tumbuhan.
 Cirri anatominya antara lain memiliki tiga tipe saluran air yaitu askonoid
(pori berhubungan langsung kespongeosol), sikonoid (pori dihubungkan
dengan saluran bercabang dengan spongeosol), dan leukonoid (porinya
banyak serta bercabang-cabang membentuk rongga-rongga kecil) serta cara
pencernaannya secara intraseluler didalam koanosit dan amoebosit.

5
 Struktur tubuh porifera dapat di lihat pada gambar berikut :
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.dimana
aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas dangemmule. Gemmule
disebut juga tunas internal.gemmule dihasilkan menjelang musim dingin
didalam tubuh porifera yang hidup di air tawar, sedangkan aseksual dengan
pembentukan gamet. Beberapa jenis porifera seperti spongia dan
hippospongia dapat digunakan sebagai sponsmandi. Zatkimia yang
dikeluarkannya memiliki potensi sebagi obat penyakit kanker danp enyakit
lainnya.
Coelenterata (HewanBerongga)

Ciri-ciri morfologinya antara lain:

 tubuhnya berpori (ostium)


 multiseluler
 tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
 berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
 warnanya bervariasi
 tidak berpindah tempat (sesil)

Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton.


Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut
juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut.

Contoh : Sycon, Clathrina, Euspongia, Spongia

D. Coelenterata

Coelenterata merupakan hewan berongga yang disebut sebagai


gastrovaskular yang bertugas sebagai usus dan pengedar zat makanan. Hidupnya
dilautan dan memiliki tentakel penyekat yang disebut nematocyst. Tentakel
berfungsi menangkap mangsa dan memasukkannya kedalam mulut. Bentuk
tubuhnya simetrisrdial, tidak berkepala dan dindingnya terdiri dari dua lapisan
yaitu epidermis dan gastrodermis. Bentuk tubuh coelenterate ada 2 macam yaitu
berbentuk tabung (polip) dan payung (medusa). Reproduksinya secaraa seksual

6
dimana pembentukan tunas terjadi pada polip dan seksual dimana pembentukan
gamet pada medusa.

Klasifikasi coelenterate yaitu :

Hydrozoa (hewan air), bentuk tubuhnya selalu polip,terdiri dari Hydra


(hidup di air tawar, hema frodit, system saraf difusi atau selsara ftersebar) dan
Obelia Geniculata (hidup dilaut, bermetagenesis, hidup berkoloni).
Scyphozoa (hewan mangkuk), bentuk tubuhnya selalu medusa, alat kelaminnya
terpisah. Contohnya ubur-ubur.

Anthozoa (hewan bunga), bentuknya polip, meliputi anemone laut dan


karang.

E. Plathyhelminthes (Cacing Pipih)

Platyhelminthes memiliki bentuk tubuh bulat pipih, bilateral simetris dan


lunak, tidak memilikisystem peredaran darah dan hemafrodit. Alat pencernaannya
belum sempurna dengan satu lubang yaitu mulut. Bersifat tripoblastik dimana
tubuht erdiriatasendo termeks oderm dan mesoderm.

Kelas platyhelminthes yaitu :

 Tubellaria (cacingbulugetar), hidup nya di air tawar, jernih, dan mempunyai


faring yang dapat dijulurkan untuk menangkap makanan. Contohnya
planaria.
 Trematoda (cacinghisap), merupakan hewan parasit yang memiliki alat
penghisap. Contoh speciesnya dalam darah yaitu Schistostoma japonicum,
Schistostoma mansoni, Schistostoma haematobium. Dalam hati yaitu
Fasciola hepatica (hati kambing),
 Clonorchissinensis (hati manusia). Dalam ususfasciolabuski, dalam paru-
paru paragonimu swestermani.
 Cestoda (cacing pita), khusus sebagai parasit pada vertebrata. Cirinya
tubuhnya bersegmen-segmen (proglotid), kepalanya memiliki alat
penghisap, tidak memiliki mulut dan alat pencernaan. Penyerapan
makanannya oleh seluruh permukaan tubuh. Contohnya ; taeniasaginata,

7
taeniasolium. Pada umumnya platyhelminthes merugikan, karena menjadi
parasit bagi manusia maupun hewan kecuali planaria yang dapat
dimanfaatkan untuk makanan ikan.

F. Nemathelminthes (Cacing Giling)


Nemathelminthes merupakan jenis cacing yang hidup bebas sebagai parasit.
Tubuhnya berbentuk built panjang, tertutup lapisan lilin, tidak bersegmen,
simetris bilateral. Memiliki mulut, anus tidak berkaki dan silium. Kosmopolit atau
terdapat dilaut, air tawar, darat, kutub hingga tropis. Tidak memiliki jantung dan
peredaran darah tetapi memiliki cairan mirip darah. Contohnya Ascarisme
galocephala cacing perut pada kuda, Ascarissuilae cacing perut pada babi,
Ancylosto maduodenal ecacing tambang.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.

Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang.


Animalia yang termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat
bervariasi, dari laut, sungai, darat, bahkan sampai pegunungan. Hewan ini
kebanyakan memiliki umur yang relatif singkat.

Hewan-hewan yang termasuk kelompok invertebrata, antara lain Porifera


(hewan berpori), Coelenterata (hewan berongga), Platyhelminthes (cacing pipih),
Nemathelminthes (cacing benang), Annelida (cacing gelang), Mollusca (hewan
bertubuh lunak), Artrhopoda (hewan yang memiliki kaki bersendi-sendi) dan
Echinodermata (hewan berkulit duri).

B. Penutup

Demikian makalah ini kami buat dengan sebenar-benarnya sesuai dengan


silabus/urutan materi yang telah diberikan oleh dosen pembimbing. Kami tahu
makalah kami ini masih sangat jauh daari kata sempurna, maka dari itu kami
mohon kritik dan sarannya agar makalah berikutnya menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

9
DAFTAR PUSTAKA

Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU II. PT. Multi Adiwitata, Banding
Wahono, Lili, dkk., 1994. Biologi SLTP I. Banding; PT. Sarana Panca
Karya Rustam, Nuryani dan Otang Hidayat, 1994, Biologi SLTP II.

Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan


Hadzi, J (1963). Evolusi dari Metazoa. New York, NY, USA: The
Macmillan Company.

hlm. 56–57. ISBN 0080100791. Cuvier, Georges (1817). Le Règne Animal


Distribué Selon son Organisation, pour Servir de Base à l’Histoire Naturelle
des Animaux et d’Introduction à l’Anatomie Comparée.

Paris: Déterville. Cavalier-Smith, T (1983).

Sebuah klasifikasi 6-kerajaan dan filogeni terpadu. di Endocy biologi II.

Walter De Gruyter Inc. hlm. 1027–1034. ISBN 3110086603. Margulis, Lynn


(1988). Lima Kingdoms: Sebuah Panduan diilustrasikan dengan Filum
Kehidupan di Bumi. New York, NY, USA: W. H. FREEMAN AND
COMPANY. ISBN 0716730278

10

Anda mungkin juga menyukai