Terapi Guide Imagery Terhadap Penurunan Kecema PDF
Terapi Guide Imagery Terhadap Penurunan Kecema PDF
Terapi Guide Imagery Terhadap Penurunan Kecema PDF
ABSTRAK
Salah satu masalah psikologis yang dialami sebelum operasi sectio caesarea adalah
kecemasan. Kondisi kecemasan apabila tidak segera diatasi menghambat proses persalinan.
Alternatif untuk menurunkan kecemasan adalah dengan guide imagery yang merupakan
teknik relaksasi yang membuat damai dan tenang. Tujuan peneltian untuk mengetahui
dampak terapi guide imagery terhadap penurunan kecemasan pasien pre operasi sectio
caesarea. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan rancangan one group pre and post
test design. Populasinya adalah pasien yang akan dilakukan tindakan sectio caesarea, jumlah
26 sampel dengan teknik insidental sampling. Alat untuk mengukur kecemasan dengan
menggunakan lembar observasi Hamilton Rating Sectio caesareaale for Anxiety (HRS-A)
sejumlah 14 pernyataan yang dilakukan sebelum dan sesudah diberikan intervensi guide
imagery. Analisis data menggunakan uji paired samples t test dan didapatkan nilai thitung
3,820, SD 1,625 dan range antara 2,736-8,802. Rerata tingkat kecemasan pre-test sebesar
20,22, rerata post test sebesar 14,55 dengan nilai beda -5,67 dan p value 0,000 artinya ada
pengaruh terapi relaksasi guide imagery terhadap penurunan kecemasan. Kesimpulan
penelitian ini adalah terapi guide imagery dapat menurunkan kecemasan pasien preoperasi
sectio caesarea dimana tingkat kecemasan responden yang telah diberi teknik relaksasi
guide imagery diketahui mengalami penurunan yang signifikan. Saran bagi Rumah Sakit
adalah menyusun SOP tentang terapi guide imagery bagi perawat sehingga dengan mandiri
perawat dapat membantu menurunkan kecemasan.
Abstract
One of the psychological problems experienced before sectio caesarea surgery is anxiety. The
condition of anxiety if not immediately overcome hinder the labor process. The alternative to
reduce anxiety is to guide imagery which is a relaxation technique that makes peace and calm.
The purpose of this study was to determine the effect of guide imagery therapy on reducing
anxiety in patients with preoperative caesarean section. This type of research is a quasi-
experimental design with one group pre and post test design. The population is patients who
will be performed sectio caesarea, a total of 26 samples by incidental sampling technique. A
tool to measure anxiety by using the Hamilton Rating Sectio caesareaale for Anxiety (HRS-A)
observation sheet of 14 statements made before and after the guide imagery intervention was
given. Data analysis used paired samples t test and the value of tcount was 3.820, SD 1.625
and the range was between 2.736-8.802. The mean pre-test anxiety level was 20.22, the post-
test average was 14.55 with a difference value of -5.67 and p value 0.000 meaning that there
was an influence of guide imagery relaxation therapy on anxiety reduction. The conclusion
of this study is that guide imagery therapy can reduce anxiety of patients undergoing sectio
caesarea surgery where the level of anxiety of respondents who have been given guide imagery
relaxation techniques is known to experience a significant decrease. The advice for the hospital
is to arrange an SOP on guide imagery therapy for nurses so that the nurse can independently
help reduce anxiety.
31
32 Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah
tidak nyaman atau nyeri (Handayani, et.al. 2014). rileks dan nyaman yaitu endorphin (Hart, 2008).
Salah satu upaya penanganan kecemasan Pelepasan endorfin ini menghambat transmisi
yang dialami pasien operasi adalah terapi guide neurotransmiter tertentu (substansi P) sehingga
imagery. Guided imagery adalah relaksasi dengan terjadi penurunan intensitas nyeri (Potter &
membayangkan hal-hal membuat perasaan atau Perry, 2009).
pikiran senang dan rileks baik membayangkan Seorang individu yang mengalami kondisi
indahnya lokasi atau suatu kejadian yang cemas, akan memikirkan hal-hal yang negatif yang
menggembirakan. Relaksasi yang dilakukan dapat menimbulkan rasa rasa takut yang akan
secara mendalam dan terus menerus dengan membawa efek meningkatkan rasa sakit. Oleh
teknik guide imagery maka keadaan pasien akan karena itu diperlukan suatu tindakan yang dapat
mencapai kondisi nyaman dan tenang (Kaplan & meningkatkan kemampuan individu tersebut agar
Sadock, 2010). Guided imagery merupakan teknik dapat melatih pikiran positif yang membawa efek
yang menggunakan imajinasi seseorang untuk tenang dan damai sehingga dapat mengurangi
mencapai efek positif tertentu (Smeltzer dan nyeri dan kecemasan (Hart, 2008). Berdasarkan
Bare, 2013). Proses awal teknik guide imagery penelitian Sugeng Tahun 2011 tentang efektifitas
dilakukan dengan memejamkan kedua mata, guide imagery menyatakan bahwa guide imagery
memfokuskan pada pernafasan mulai dari tarik sangat efektif untuk menurunkan nyeri pasien
nafas dalam dan menghembuskan secara perlahan post operasi. Teknik relaksasi guide imagery
lalu pikiran difokuskan pada perasaan tenang dan yang dilakukan dengan rutin akan meningkatkan
rileks sehingga merasakan perasaan yang damai produksi hormon ‘kebahagiaan’ (betaendorfin)
dan nyaman (Rahmayati, 2010). sehingga pasien akan merasakan kondisi yang
Menurut Penelitian Ni Made Tahun 2012 nyaman, perasaan tenang dan rileks yang pada
menyatakan bahwa ada dengan relaksasi guided akhirnya kecemasan pasien dapa berkurang
imagery dapat mengurangi rasa nyeri pada pasien (Guyton dan Hall, 2008).
pasca operasi fraktur dimana pada kelompok Hasil survei di Rumah Sakit PKU
eksperimen terjadi penurunan tingkat nyeri dari Muhammadiyah Karanganyar pada tiga orang
sedang ke tingkat nyeri ringan (56,7). perawat menyatakan bahwa pasien preoperasi
Guided imagery (imajinasi terbimbing) sectio caesarea yang mengalami kecemasan hanya
merupakan salah satu intervensi keperawatan dianjurkan untuk berdoa dan apabila cemas maka
yang mengarahkan atau membimbing dan akan kolaborasi dengan dokter agar ditangani
mengarahkan pikiran seseorang dapat secara farmakologis. Berdasarkan data tersebut,
mengkhayalkan hal hal yang menyenangkan penulis tertarik untuk melakukan penelitian
sesuai yang disukai sehingga tercapai suatu hal tentang terapi guide imagery dalam menurunkan
yang positif. Guided imagery adalah salah satu dari kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea.
terapi komplementer yang paling efektif di Inggris
METODOLOGI
dan telah menjadi salah satu yang paling sukses
dan tidak berbahaya dalam perawatan klien Jenis penelitian ini adalah quasi
(Alhalabi, 2012). eksperimental. Penelitian dengan rancangan
Proses guided imagery dapat menurunkan penelitian one-group pretest-posttest design.
suatu rasa sakit atau nyeri bahkan cemas Proses pengambilan data dilakukan dua kali
karena dengan relaksasi dapat meningkatkan yaitu pretest dilakukan sebelum diberikan terapi
pelepasan hormon yang meningkatkan rasa relaksasi guide imagery dan posttest dilakukan
sesudah diberikan terapi relaksasi guide imagery. kuesioner HRS-A diketahui bahwa item yang
Populasi dalam penelitian ini adalah diujikan semuanya valid dengan nilai koefisien
pasien preoperasi Sectio caesarea di Rumah validitas 0,208 - 0,589 dan nilai alpha 0,793.
Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Teknik Variabel independen dalam penelitian ini
sampling dengan insidental sampling, dimana adalah terapi relaksasi guide imagery. Variabel
sampel diperoleh saat bertemu dengan peneliti dependennya adalah kecemasan pasien preoperasi
secara kebetulan. Sampel dalam penelitian ini sectio caesarea. Sebelum dilakukan analisis data,
adalah sebanyak 26 pasien yang akan dilakukan dilakukan uji normalitas dengan Saphiro-wilk.
tindakan Sectio caesarea pada bulan November Analisis deskriptif dengan dengan menghitung
2017. distribusi frekuensi dan proporsi kecemasan
Kriteria sampel dalam penelitian ini responden sebelum dan sesudah diberikan terapi
adalah : guide imagery. Data dianalisis dengan uji Paired
a) Pasien preoperasi sectio caesarea elektif Samples t tes.
b) Pasien sectio caesarea pertama
HASIL
c) Bersedia menjadi responden.
a. Karakteristik
Sedangkan kriteria eksklusi yaitu:
Tabel 1. Karakteristik Responden
a) Pasien preoperasi sectio caesarea
Variabel f %
emergency
Umur
b) Pasien yang menolak menjadi responden
20 – 29 17 65,4
c) Pasien yang pernah operasi sectio
30 – 39 9 34,6
caesarea
Pendidikan
SMP 6 23,1
Instrumen yang digunakan dalam
SMA/sederajat 16 61,5
penelitian ini adalah SOP terapi relaksasi guide
Akademi/diploma 2 7,7
imagery. Prosedur guided imagery dilakukan
Sarjana/S1 2 7,7
dengan cara pasien diminta memejamkan mata
Pekerjaan
dan konsentrasi lalu dibimbing untuk menarik
PNS 1 3,8
nafas melalui hidung secara perlahan-lahan. Pada
saat memejamkan mata, pasien membayangkan Pegawai Swasta 15 57,7
hal-hal yang menyenangkan dan menggembirakan Wiraswasta 1 3,8
kemudian pasien diminta untuk menghembuskan Ibu Rumah tangga 9 34,6
udara melalui mulut dan membuka mata secara Berdasarkan tabel 1 di atas, jumlah
perlahan-lahan. Teknik guided imagery diulangi responden terbanyak yaitu umur 20 – 29 tahun
sebanyak tiga kali selama lima menit. Alat untuk sebanyak 17 orang, pendidikan SMA/sederajat
mengukur kecemasan dengan lembar observasi sebanyak 16 orang dengan persentase 61,5%,
Hamilton Rating Sectio caesareaale for Anxiety pegawai swasta sebanyak 15 orang dengan
(HRS-A) sejumlah 14 pernyataan dengan skoring persentase 57,7%
Tidak Ada cemas : < 14, cemas ringan : 14 – 20 ,
cemas Sedang : 21 –27, cemas berat : 28 – 41 dan b. Tingkat kecemasan pasien sebelum dan
Panik : 42 – 56. Berdasarkan hasil uji validitas sesudah intervensi
Tabel 2. Pretest dan posttest kecemasan yang tergolong ringan, yaitu sebanyak
Pre Post 14 responden (53,8%) dan setelah dilakukan
Kategori
f % f % intervensi teknik relaksasi guide imagery,
Tidak ada gejala 0 0 13 50,0 mayoritas responden menunjukkan tidak ada
Ringan 14 53,8 6 23,1 gejala kecemasan yaitu sebanyak 13 responden
Sedang 10 38,5 6 23,1 (50%).
Berat 2 7,7 1 3,8
Panik 0 0 0 0 c. Terapi guide imagery untuk menurunkan
Jumlah 26 100 26 100 kecemasan pasien pre operasi
Tabel 2 menunjukkan bahwa mayoritas
responden sebelum intervensi mempunyai tingkat
Pada Tabel 3 diketahui bahwa Rerata akan dioperasi mengalami tingkat kecemasan
tingkat kecemasan pretest sebesar 20,22, rerata dalam katergori yang ringan ringan, namun ada
posttest sebesar 14,55 dengan nilai beda -5,67, sebagian yang mengalami kecemasa sedang dan
thitung 3,820, SD 1,625 dan range antara 2,736-8,802 berat. Penelitian yang dilakukan oleh Santoso
dengan p value 0,000 artinya ada pengaruh terapi ( 2012) dengan sample 38 responden sebagian
relaksasi guide imagery terhadap penurunan besar pasien mengalami tingkat kecemasan ringan
kecemasan pasien preoperasi. ( 44,7 % ). Kondisi cemas yang ringan dapat dialami
individu karena mengacu pada kedewasaaan
PEMBAHASAN
pribadi sesorang atau kemampuan serta koping
Hasil penelitian menunjukkan sebelum positif dalam menghadapi suatu permasalahan.
diberikan terapi relaksasi guide imagery Individu dengan tingkat kedewasaan yang
responden terbanyak memiliki tingkat kecemasan matang dan sudah terbiasa mengahadapi masalah
yang tergolong ringan, yaitu sebanyak 13 yang hampir sama maka memiliki kemampuan
responden (50%). Kecemasan merupakan kondisi mengatasi masalah yang lebih baik dibanding
emosi dan perasaan subjektif dari seseorang yang seseorang yang belum berpengalaman dalam
menimbulkan suatu keadaan yang kurang nyaman menghadapi kecemasan.
sehingga berada dalam kondisi ketidakberdayaan Menurut pendapat Imiasih dan Susanti
bahkan mengalami situasi yang tidak pasti (2010), kecemasan yan dialami oleh ibu hamil
(Kusumawati dan Hartono, 2011). Menurut dapat terjadi karena adanya pemikiran dan
penelitian Agung dkk (2017) menyatakan bahwa pandangan yang berbeda dan kurang sesuai
tingkat kecemasan pada pasien preoperasi bedah terkait proses persalinan. Suatu proses melahirkan
abdomen sebelum diberikan terapi relaksasi yang dianggap membawa efek buruk, takut dan
nafas dalam mempunyai rata-rata skor indeks perasaan tidak nyaman bahkan kesakitan akan
kecemasan 54,59 (kecemasan sedang). menambah kecemasan menjadi lebih berat
Berdasarkan data penelitian, pasien yang sehingga proses melahirkan juga mengalami