Ident 4.3
Ident 4.3
Ident 4.3
Gambar 4
Keterangan gambar:
1. Tang pipih
2. Tang bulat
3. Tang universal
4. Tang pemotong
5. Spidol hitam/putih (marker)
KLAMER ADAM
1. Deskripsi Singkat
Klamer Adams merupakan alat retensi plat aktif yang paling umum
digunakan. Biasanya dikenakan pada gigi molar kanan dan kiri serta pada
gigi premolar atau gigi anterior. Diameter kawat yang digunakan adalah 0.
7 mm untuk gigi molar dan premolar serta 0.6 mm untuk gigi anterior.
Bagian-bagiannya terdiri dari:
1) Cross bar merupakan bagian kawat sepanjang 2/3 mesiodistal gigi pe
njangkaran
yang akan dipasangi, posisi sejajar permukaan oklusal, terletak 1 mm
di sebelah bukal permukaan bukal, tidak tergigit ketika gigi beroklusi.
2) U loop terletak di ujung mesial dan distal cross bar. Menempel pada
permukaan gigi di daerah undercut bagian mesiobukal dan
distobukal.
2
3) Pundak merupakan lanjutan dari U loop yang melewati daerah
interdental
di bagian oklusal sisi mesial dan distal gigi penjangkaran.
4) Basis berada di ujung kawat pada kedua sisi yang tertanam di dalam
plat akrilik dan diberi bengkokan untuk retensi.
3. Cara Kerja:
a. Menentukan titik pada model untuk tempat kontak kedua ujung
arrow head.
b. Tahap membengkokan kawat:
Mula-mula kawat diluruskan.
Bengkokan kawat dengan kekuatan ibu jari (tang hanya sebagai
pemegang) membentuk sudut lancip ± 70º- 80º.
Beri tanda dengan spidol untuk bengkokkan sisi berikutnya sesuai
dengan jarak antara titik mesio dan disto-aproksimal yang telah
tergambar.
Bengkokan kawat pada sisi berikutnya.
Pembuatan arrow head:
Panjang arrow head tergantung pada tinggi mahkota gigi dan
posisi gigi. Bidang arrowhead membuat sudut ± 45º dengan
jembatan/bridge (bagian horizontal kawat antera bengkokan
pertama dan kedua). Pembuatan arrow head dilakukan pada
kedua sisi.
3
Cara pembuatan:
Sebelum Klamer Adam dibuat, kedua titik mesiobukal dan distobukal di
bawah kontur terbesar gigi yang diberi klamer ditentukan terlebih dahulu
dengan spidol. Apabila kedua titik terlihat karena tertutup oleh gingiva, maka
model gingiva sampai kedua titik yang dimaksud dapat terlihat.
- Gambarlah kedua titik pada model dimana kedua ujung U Loop harus
kontak
- Luruskan potongan kawat
- Kawat dibengkokkan dengan mempergunakan kekuatan ibu jari,
sedangkan tang Adams / universal hanya dipergunakan untuk memegang
saja. Negkokkan merupaka sudut lancip kurang lebih 70-80 derajat.
- Berilah tanda untuk bengkokkan yang kedua. Jarak antara bengkokan
pertama dan kedua sama dengan jarak Antara kedua titik mesio dan
distobukal yang telah tergambar (2/3 lebar mesiodistal gigi)
- Bengkokan kedua juga dibuat dengan mempergunakan kekuatan ibu jari.
- Pembuatan salah satu dari U loop. Panjang U Loop tergantung pada tinggi
mahkoota anatomis (okluso-gingival) dan posisi dari gigi yang akan diberi
klamer. Bidang yang terbentuk oleh kedua kaki U Loop membuat sudut
kurang lebih 90 derajat dengan crossbar / buccalbar (bagian dari kawat
klamer Antara bengkokan pertama dan kedua).
- Gambar kedua U Loop selesai dibuat, selanjutnya disesuaikan dengan
model, kedua ujung U Loop hahrus tepat megenai kedua titik mesio dan
distobukal.
- Menurut Adam, kaki klamer sebelah mesial selalu harus diselesaikan lebih
dulu karena akan dipakai sebagai patokan. Meskipun klamer belum
selesai, tetapi bila betul pembuatannya, maka klamer tidak akan jatuh
bila model dibalikkan.
- Kaki klamer sebelah mesial selesai dibuat, dilihat dari oklusal. Perhatikan
jarak Antara crossbar dan permukaan bukal gigi, tidak boleh terlalu jauh
dan juga jangan terlalu dekat. Apabila dilihat dari bukal maka crossbar
juga tidak boleh terlalu ke oklusal.
- Gamvar klamer Adam selesai dibuat. Seperti tahap sebelumnya,klamer
tidak akan jatuh bila model dibalikkan. Pada waktu klamer diletakkan
4
pada model, tidak boleh ada tekanan, artinya klamer tidak boleh
menekan model.
- Klamer Adam dilihat dari sebelah lingual. Perhatikan kawat bagian
oklusal, harus menempel betul pada gigi agar tidak menggangu oklusi.
Demikian pula perhatikan kedua tag (kaki klamer bagian lingual), harus
ada jarak yang sama Antara tag dengan model palatum yang nantinya
dipakai untuk tempat akrilik. Ujung tag harus dibengkokkan untuk retensi
pada pelat akrilik.
- Gambar klamer Adam dengan sebagian plat akriliknya.
5
-Dapat dikenakan pada gigi permanen, gigi desidui dan gigi yang belum tumb
uh sempurna.
Kerugian-kerugiannya :
Cara aktivasi
6
jenis ini dikenakan pada dua gigi secara bersama-sama dengan tujuan untuk
mempertinggi retensi.
e.Klamer Adams pada gigi anterior (double anterior spur), memeluk dua gigi
anterior secara bersama-sama.
f. Klamer Adams yang dilengkapi dengan kait (standard traction hook), berfungsi
untuk tempat mengaitkan elastik.
Fungsi dari klamer adam sebenernya tu cuman buat cangkolan aja, udh
cari” di internet tapi ngga nemu fungsi secara spesifiknya. Tapi sebenernya dia tu
cuman buat cangkolan di gigi geraham untuk megangin si plat yang ada di
palatum. Jadi setauku klamer ini tu kerjanya sama plat akrik, jadi ngga kaya busur
labial yg dia dipakek sendirian di anterio, nah makakannya fungsinya tu si klamer
adam cuman buat megangin plat doang dan dia itu digunaain buat gigi geraham
BUSUR LABIAL
Busur labial merupakan bagian dari pelat aktif yang mempunyai beberapa
fungsi, Antara lain: menambah retensi alat, untuk retraksi gigi anterior, dan pada
beebrapa kasus untuk pamatrian pi-pir pembantu.
7
Untuk praktikum Orto II menggunkan kawat diameter0, 7 mm.
Cara pembuatan:
- Kawat stainless steel berpenampang 0, 7 mm dipotong sesuai kebutuhan.
Dibentuk busur sesuai lengkung gigi ideal dengan menggunakakn kedua
ibu jari (jangan mempergunakan tang klamer).
- Busur kawat harus dibuat horizontal. Apabila dilihat dari samping, kedua
kaki busur hahrus kelihatan berhimpit.
- Dilihat dari atas busur terlihat melengkung halus tanpa ada lekukan-
lekukan tajam dan terlihat simetri.
- Sesuaikan bsur dengan model cetakan gigi sebelah anterior. Buatlah dua
tanda titik pada salah satu sisi busur yang menunjukkan lebar loop yang
diiginkan. Titik distal merupakan proyeksi titik pada model yang
menunjukkan tempat masuknya busur kedalam plat akrilik setelah loop
selesai dibuat. Titik mesial (yang akan dibengkokkan) didapatkan setelah
dilakukan pengukuran dari titik distal selebar loop yang diinginkan.
- Pembuatan loop dimulai degan membengkokkan busur pada tanda titik
sebelah mesial. Pergunakan tang Universal.
- Loop dibuat dengan menggunakan tang pembentuk pegas / pir (spring
forming pliers = loop forming pliers). Panjang loop dibuat sesuai dengan
fungsinya atau sesuai dengan dalamnya vestibulus oris. Misalya busur
labial untuk retraksi gigi-gigi anterior memerlukan loop sepanjang kurang
lebih 8 mm, padahal vestibulus oris agak rendah, maka panjang loop
harus dikurangi agar ujungnya tidak megenai batas mukosa yang bergerak
dan tidak bergerak.
8
- Gambar salah satu loop yang telah selesai dibuat. Seperti Klamer Adam,
maka loop harus dibuat satu per satu.
- Busur labial selesai dibuat, dilihat dari oklusal. Perhatikan kedua loop nya,
tidak boleh menekan ataupun terlalu jauh letaknya dari gingiva. Busur
menempel dengan baik pada permukaan labial dari gigi-gigi anterior.
- Kawat bagian interproksimal harus menempel dengan baik pada gigi
sehingga tidak mengganggu oklusi. Jarak antara kaki busur dan model
harus merata. Ujung kawat ditekuk untuk retensi pada pelat akrilik.
9
Labial Bow Checklist:
Cara aktivasi :
- Lup dipegang dengan tang, tekuk kaki depan lup atau sempitkan lup denga
n tang
- Dengan melakukan ini kaki horizontal busur akan bergerak kearah insisal
- Kaki busur perlu dibetulkan dengan menahan lup dan menempatkan kaki h
orizontal busur di tengah gigi
Aktivasi
11
Menggunakan tang pembentuk lup untuk mengaktifkan busur labial. Lup dipegan
g dengan tang (A) tekuk kaki depan lup atau sempitkan lup dengan tang (B). Deng
an melakukan ini, kaki horizontal busur akan bergerak ke arah insisal (C). Kaki bus
ur perlu dibetulkan dengan menahan lup dan menempatkan kaki horizontal busu
r di tengah gigi (D). Defleksi yang diperlukan hanya 1mm.
Busur labial aktif digunakan untuk menarik insisivi ke lingual. Busur ini dib
uat dari kawat 0,7mm. Kelenturan terutama tergantung pada tinggi vertikal lup U.
Karena kedalaman sulkus terbatas, menyebabkan busur ini kaku dalam jurusan h
orizontal tetapi lentur dalam jurusan vertikal sehingga rasio stabilitasnya tidak ba
ik. Keuntungan busur labial dengan lup U ini terutama untuk mengurangi jarak gi
git yang sedikit atau bila diperlukan untuk meratakan insisivi, yang dapat digunak
an bersama dengan pegas palatal untuk retraksi kaninus. Busur ini bukan merupa
kan retensi yang baik sehingga jangan digunakan sebagai retensi tambahan apabi
la masih dimungkinkan menggunakan retensi di regio lain.
• Bagian-bagiannya :
12
4. Lup ganda (double Uloop) : Yaitu lup vertikal dengan dua belokan
berbentuk huruf U dimaksudkan untuk mem perbanyak tempat
pengaktipan sehungga retrusi gigi anterior dapat dilakukan lebih besar lagi
dari pada lup tunggal
5. Lup terbalik ( inverted loop): yaitu lup yang pengaktipannya merupakan
kebalikan yaitu dengan memperbesar/melebarkan kaki lup. Pembuatan
besur labial dengan lup terbalik ini dimaksudkan agar dapat menahan
permukaan labial gigi anterior lebih banyak tanpa perlu memindah posisi
pundak ke gigi lebih kedistalnya lagi
d. Lengkung labial : Lanjutan dari lup U membelok membentuk sudut 90° dalam
arah horisontal melengkung dan menempel pada permukaan labial gigi
anterior umumnya setinggi sepertiga panjang mahkota dari tepi insisal gigi
atau dapat juga bervariasi lebih ke servikal atau lebih ke insisal tergantung
dari gerakan gigi yang diinginkan: - Untuk dapat menghasilkan gerakan gigi
secara bodily letaknya lebih ke arah servikal. - Agar menghasilkan gerakan
tiping/tilting letaknya lebih kearah insisal.
13
pemakaian aktif dan 0.9 mm untuk pemakaian retentif (sebagai retainer). -
Basis busur labial tipe panjang ini disamping dapat ditanam di dalam plat
akrilik seperti umumnya, tetapi dapat pula dilekatkan pada tube horisontal
yang dipatrikan pada bukal bar klamer Adams pada gigi M1
Aktivasi:
Dengan memperkecil loop, sehingga busur labial teretraksi sejauh 1-2 mm.
Tambahan
14
Pada peranti retensi lepasan jenis Hawley, busur labial masih terlihat
meskipun hanya berupa satu kawat lurus. Selain itu untuk menghasilkan estetik
yang lebih bagus busur labial diletakkan lebih ke servikal sehingga meminimalkan
terlihatnya kawat. Jika terdapat penambahan akrilik pada busur labial peranti
retensi Hawley, clear akrilik digunakan untuk mendapatkan estetik yang lebih
baik. Dalam hal ini, peranti lepasan jenis clear retainer lebih memenuhi faktor
estetik karena tampak transparan.
Pada aspek pembuatan, kawat busur peranti retensi cekat dapat dibuat
oleh teknisi laboratorium, dibuat sendiri disesuaikan dengan geligi pasien, atau
membeli buatan pabrik. Kawat busur peranti retensi cekat yang buatan sendiri
umumnya dari kawat berpilin/twisted wire (Yanes et al., 2008). Pembuatan
peranti retensi lepasan umumnya dilakukan oleh teknisi gigi. Dokter gigi hanya
perlu mengirimkan model kerja ke laboratorium gigi. Dari berbagai peranti
retensi lepasan yang paling banyak digunakan adalah jenis peranti retensi
Hawley karena mempunyai bentuk sederhana dan mudah dibuat karena terdiri
dari cengkeram Adams, busur labial, dan plat akrilik (Jaderberg et al., 2012).
Pada saat insersi, kawat busur pada peranti retensi cekat dilekatkan
dengan semen berbahan adesif pada gigi sehingga cukup rumit dan memerlukan
waktu untuk mengerjakannya. Sedangkan peranti retensi lepasan yang diterima
dari laboratorium gigi, relatif mudah baik saat insersi maupun adjustment,
sehingga membutuhkan waktu yang lebih singkat.
Pada aspek daya tahan, peranti retensi lepasan lebih sering hilang
karena pasien tidak disiplin saat pemakaian dan lupa meletakkan, sehingga
dianjurkan untuk selalu ditaruh di wadah dengan warna yang cukup menyolok
(eye catching) apabila sedang tidak dipakai (Goenharto dan Rusdiana, 2015).
15
Jika dilihat dari aspek kemudahan menjaga kebersihan, peranti retensi
lepasan memiliki keuntungan potensial dalam menjaga kebersihan gigi dan
mulut. Hal ini dikarenakan pasien dapat melepas peranti sehingga dapat lebih
mudah membersihkan peranti, menyikat gigi, maupun menggunakan dental floss
(Vignesh and Felicita, 2015). Pada pemakaian peranti cekat, relatif lebih sulit
untuk membersihkan gigi karena sisa makanan lebih mudah tersangkut di kawat
busur maupun di celah antar gigi dan relative susah dibersihkan.
Peranti retensi lepasan akan efektif bila digunakan sesuai petunjuk dari
dokter gigi. Peranti ini mudah digunakan, dapat dimodifikasi sesuai dengan
fungsi yang diperlukan, dan lebih mudah dibersihkan dibanding dengan peranti
cekat. Peranti retensi cekat mempunyai estetik yang lebih baik dibanding dengan
peranti retensi lepasan, lebih tahan lama, dan resiko terjadinya relaps rendah.
Disimpulkan bahwa kedua peranti retensi akan sangat efektif jika digunakan
sesuai dengan kasus yang ada untuk mencegah terjadinya relaps
pascaperawatan otodonti.
Tambahan
Komponen Retentif
1. K l a m e r / Clasp dan Modifikasinya
Klamer adalah suatu bengkokan kawat merupakan bagian/komponenretentif
dari alat ortodontik lepasan . Bagian retensi dari Alat Lepasan umumnya berupa
cangkolan/klamer /clasp dan kait / hook, berfungsi untuk :
a. Menjaga agar plat tetap melekat di dalam mulut.
b. Mempertahankan stabilitas alat pada saat mulut berfungsi.
c. Membantu fungsi gigi penjangkar/anchorage, menghasilkan
kekuatan pertahanan yang berlawanan arah dengan kekuatan yang dihasilkan
oleh bagianaktif untuk menggerakkan gigi
d. Klamer dapat diberi tambahan hook untuk tempat cantolan elastik
16
cangkolan Adams dengan berbagai variasinya. Retensi yang baik diperlukan oleh
peranti lepasan agar peranti tidak mudah lepas dan fungsi pegas dapat maksima
17
Ini aku tambahin plat tu paa yaa, soalnya tadi aku kaya sebut” plat
Fungsi :
18