FARMAKOENDOKRIN
FARMAKOENDOKRIN
FARMAKOENDOKRIN
NIM : P17220193026
TINGKAT : 1A
PRODI : D-III KEPERAWATAN LAWANG
TUGAS : FARMAKOLOGI (OBAT ENDOKRIN)
1. Berikan contoh obat (minimal 5) jenis obat yang diberikan pada pasien yang
mengalami gangguan hipertiroid, hipotiroid, hiperparatiroid, hipoparatiroid!
Hipertiroid
a. Propylthiouracil
b. Carbimazole
c. Methimazole atau Thiamazol
d. Thyrozol 10mg tablet
e. Propranolol
Hipotiroid
a. Levothyroxine
b. Dexamenthasone
c. Eutyrox 100mcg 25 tablet
d. Thyrax 100 mcg tablet
e. Kortikosteroid
Hiperparatiroid
a. Tamsolosin
b. Ibuprofen
c. Allopurinol 100mg
d. Chlortalidone
e. Diclofenac
Hipoparatiroid
a. Calcitriol
b. Bon-one
c. Kolkatriol F kapsul 0,5mcg
d. Vitamin D3
e. Oscal 0,25mcg
Kontra indikasi
Ibu hamil dan menyusui : kategori D ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin
manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya,
misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa. Propylthiouracil diserap ke
dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa
berkonsultasi dengan dokter.
Dosis pemakaian
Dewasa
•Dosis awal 150-450 mg per hari, yang dibagi menjadi beberapa dosis. Pada kasus
yang parah, dosis dapat ditingkatkan menjadi 600-1200 mg per hari.
Dosis lanjutan bila kadar hormon tiroid sudah kembali normal adalah 50-150 mg per
hari, selama 1-2 tahun.
•Anak-anak
Bayi baru lahir: 2,5-5 mg/kgBB, 2 kali sehari
Bayi usia 1-12 bulan: 2,5 mg/kgBB, 3 kali sehari
Anak usia 1-5 tahun: 25 mg, 3 kali sehari
Anak usia 5 -12 tahun: 50 mg, 3 kali sehari
Anak usia 12-18 tahun: 100 mg, 3 kali sehari
2. Carbimazole
Pengertian obat
Carbimazole adalah obat golongan antitiroid yang digunakan untuk mengatasi
kondisi hipertiroidisme. Obat ini hanya boleh dibeli dengan resep dokter dan
digunakan sesuai anjuran dokter.
Hipertiroidisme dapat menyebabkan peningkatan metabolisme. Akibatnya, akan
muncul sejumlah gejala, seperti berat badan turun, diare, dan keringat berlebih.
Carbimazole bekerja dengan cara menurunkan produksi hormon tiroid oleh kelenjar
tiroid.
Indikasi obat
Mengobati hipertiroidisme, persiapan sebelum tiroidektomi, terapi sebelum dan
sesudah terapi iodium radioaktif
Kontra indikasi
Ibu hamil dan menyusui : kategori D ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin
manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya,
misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.Methimazole diserap ke
dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa
berkonsultasi dengan dokter.
Dosis pemakaian
•Dewasa: dosis awal 15–60 mg per hari, dikonsumsi 2–3 kali. Dosis akan dikurangi
secara bertahap setelah fungsi kelenjar tiroid kembali normal. Dosis perawatan adalah
5–15 mg per hari.
•Anak usia 3–17 tahun: dosis awal 15 mg per hari dan akan disesuaikan dengan
respons anak terhadap obat.
Cara pemberian obat
-Telan tablet carbimazole bersama dengan segelas air putih. Carbimazole dapat
dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
-Usahakan untuk mengonsumsi carbimazole pada waktu yang sama setiap harinya
agar pengobatan efektif.
Indikasi obat
untuk mengurangi rasa sakit dan menurunkan panas. Nyeri yang dirasakan dapat
berupa sakit gigi, sakit kepala, arthralgia dengan intensitas ringan hingga sedang.
Kontra indikasi
Ibu hamil dan menyusui : kategori D ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin
manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya,
misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.Methimazole diserap ke
dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa
berkonsultasi dengan dokter.
Tidak di anjurkan dikonsumsi oleh anak-anak.
Dosis pemakaian
•Dewasa:
Dosis ringan: 15 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis sedang: 30-40 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis parah: 60 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 5-30 mg/hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
•Anak-anak:
Dosis awal: 0,5-0,7 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis pemeliharaan: 0,2 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 4 kali sehari.
Dosis maksimal: 30 mg/hari.
Indikasi obat
Terapi konservatif Hipertiroidisme pada dewasa : menghambat produksi hormon
Tiroid secara total, persiapan operasi untuk segala jenis Hipertiroidisme, terapi
sebelum terapi dengan Radiodine
Kontra indikasi
Pada ibu hamil dan menyusui dalam penggunaan obat ini harus berkosultasi dulu ke
dokter kalau tidak akan berakibat fatal pada janin dan bayi.
Dosis pemakaian
•dewasa : Menghambat produksi hormon Tiroid secara Total : diawali 5-8 tablet
perhari. Dosis harian maximum : 8 tablet, dengan maximum dosis tunggal 4 tablet.
•Kasus ringan : 2 x sehari 2 tablet. Kasus berat : 2 x sehari 4 tablet.
•Pemeliharaan : kurangi dosis hingga 1-4 tablet perhari (biasanya membutuhkan
tambahan hormon Tiroid).
•Dosis regimen ke-2 : Monoterapi, biasanya 0.5-2 tablet perhari.
•Persiapan operasi untuk segala jenis Hipertiroidisme : Capai/dapatkan aktivitas
metabolik yang normal dari kelenjar tiroid dan lakukan operasi segera setelah kondisi
tsb tercapai. Kalau tidak, berikan tambahan hormon Tiroid dan dalam waktu 10 hari
sebelum operasi dapat diberikan Yodium/Iodine untuk suatu konsolidasi jaringan
Tiroid.
•Terapi sebelum terapi Radioiodine : Capai/dapatkan aktivitas metabolik yang normal
dari kelenjar Tiroid. Mungkin diperlukan dosis Radioiodine yang lebih tinggi.
•Anak2 : diawali 0.3-0.5 mg/kg BB/ha
5. Propranolol
Pengertian obat
Obat yang digunakan untuk menangani sejumlah kondisi yang berhubungan dengan
jantung dan pembuluh darah.
Indikasi obat
• menghambat produksi hormon Tiroid secara total
•aritmia atau gangguan irama jantung
•Hipertensi
•angina pektrolis, yaitu nyeri dada akibat otot jantung kekurangan oksigen
•Meredahkan tremor Membantu
•Mencegah migrain
Kontra indikasi
Ibu Hamil dan menyusui : Kategori C: Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi
terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat
yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Propranolol dapat diserap ke
dalam ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan
dokter sebelum mengonsumsi obat ini, agar dokter dapat mempertimbangkan manfaat
dengan risikonya.
Dosis pemakaian
Dewasa : 10-40 mg, 3-4 kali sehari.
Anak : 0,25-0,5 mg/kgBB, 3-4 kali sehari.
Hipotiroid
1. Levothyroxine
Pengertian obat
Levothyroxine adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipotiroidisme, yaitu
kondisi ketika kelenjar tiroid hanya mampu menghasilkan sedikit hormon tiroid.
Levothyroxine juga dapat digunakan untuk mengatasi beberapa jenis penyakit gondok
dan kanker tiroid.
Levothyroxine merupakan golongan obat terapi pengganti hormon. Obat ini bekerja
dengan cara menyediakan hormon tiroid ketika kelenjar tiroid tidak berfungsi secara
normal.
Indikasi obat
Mengobati hipotiroidisme dan mengatasi beberapa jenis penyakit gondok dan kanker
tiroid.
Kontra indikasi
Ibu hamil dan menyusui : Kategori A yaitu studi terkontrol pada wanita hamil tidak
menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk
membahayakan janin.Levothyroxine diserap oleh ASI. Bila Anda sedang menyusui,
jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Dosis pemakaian
•Dewasa: Dosis awal 50-100 mcg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan dengan
interval 3-4 minggu, hingga kadar hormon tiroid normal. Dosis perawatan: 100-200
mcg, 1 kali sehari.
•Bayi dan anak-anak:
Bayi baru lahir (neonatus): Dosis awal adalah 10-15 mcg/kgBB per hari. Dosis dapat
ditingkatkan tiap 4-6 minggu.
Bayi baru lahir dengan kadar hormon tiroid <5 mcg/dl: Dosis awal adalah 50
mcg/kgBB per hari.
Anak (0-3 bulan): 10-15 mcg/kgBB per hari.
Anak (3-6 bulan): 8-10 mcg/kgBB per hari.
Anak (6-12 bulan): 6-8 mcg/kgBB per hari.
Anak (1-5 tahun): 5-6 mcg/kgBB per hari.
Anak (6-12 tahun): 4-5 mcg/kgBB per hari.
Anak (>12 tahun): 2-3mcg/kgBB per hari.
Anak yang telah memasuki masa pubertas: Dosis awal: 1,7 mcg/kgBB per hari atau
gunakan dosis dewasa.
•Lansia (>50 tahun): Dosis awal: 25-50 mcg, 1 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan
12,5-25 mcg, dengan jeda 6-8 minggu.
2. Dexamenthasone
Pengertian obat
Dexamethasone adalah obat untuk mengatasi peradangan, reaksi alergi, dan dan
penyakit autoimun. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 0,5 mg, sirup, suntikan
(injeksi), dan tetes mata.
Dexamethasone termasuk ke dalam golongan obat kortikosteroid. Sama halnya
dengan obat kortikosteroid lainnya, dexamethasone yang telah digunakan untuk
jangka panjang tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba
Indikasi
Mengatasi peradangan (Hipotiroid), reaksi alergi, dan penyakit autoimun.
Kontra indikasi
Ibu hamil : Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek
samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat
hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya
risiko terhadap janin.
Ibu menyusui : Dexamethasone dapat terserap ke dalam ASI, jadi tidak boleh
digunakan selama menyusui kecuali atas anjuran dokter.
Dosis pemakaian
•Bentuk obat: tablet
Kondisi: mengatasi peradangan dan penyakit autoimun
Dewasa: 0,5-9 mg per hari. Dosis maksimal 1,5 mg per hari.
Anak-anak: dosis awal 0,02-0,3 mg/kgBB/hari, dibagi ke dalam 3-4 konsumsi. Dosis
akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan respons pasien.
Kondisi: multiplesclerosis
Dewasa: dosis awal 30 mg per hari selama 1 minggu, diikuti 4-12 mg per hari selama
1 bulan.
•Bentuk obat: tetes mata
Kondisi: radang mata
Dewasa: 1 tetes, 4-6 kali per hari.
•Dosis dexamethasone dalam bentuk injeksi atau suntik ditentukan oleh dokter.
Dexamethasone dapat diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah. Khusus
untuk radang sendi, dexamethasone dapat disuntikan langsung ke sendi yang sedang
meradang.
Cara pemberian obat
•Dexamethasone tablet dan sirup
Obat ini sebaiknya dikonsumsi sesudah makan, untuk mencegah sakit maag. Dosis
dan lama penggunaan dexamethasone diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan
respons pasien terhadap obat. Pastikan untuk mengikuti saran dokter dalam
mengonsumsi dexamethasone.
Ketika mengonsumsi dexamethasone sirup, gunakan sendok yang terdapat dalam
kemasan agar dosisnya tepat, dan jangan menggunakan sendok makan.
Konsumsilah dexamethasone di waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan
efektif. Agar tidak lupa, konsumsi di jam yang sama setiap harinya. Penderita yang
telah mengonsumsi dexamethasone untuk jangka panjang tidak boleh menghentikan
konsumsi obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter.
•Dexamethasone salep mata atau tetes mata
Sebelum menggunakan dexamethasone bentuk tetes mata atau salep mata, dongakkan
kepala dan tarik kelopak mata bawah. Kemudian, tekan botol kemasan sampai obat
jatuh ke mata. Jangan berkedip dan tutup mata beberapa saat agar obat bereaksi.
Hindari kontak langsung antara ujung botol dengan mata.
Bila Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat mata lain, gunakan 5-10 menit
setelah menggunakan tetes mata dexamethasone. Jangan menggunakan salep mata
atau tetes mata dexamethasone lebih lama dari durasi yang dianjurkan dokter.
Jangan memakai lensa kontak selama menggunakan tetes mata dexamethasone,
kecuali atas persetujuan dokter. Bila dokter mengizinkan penggunaan lensa kontak,
lepas lensa kontak sebelum menggunakan obat ini. Setelah meneteskan obat ini,
tunggu 15 menit sebelum memakai lensa kontak lagi.
•Dexamethasone injeksi (suntikan)
Dexamethasone injeksi (suntikan) diberikan oleh dokter melalui suntikan ke
pembuluh darah, sendi, atau ke otot.
Kontra indikasi
Ibu hamil dan menyusui : Kategori A yaitu studi terkontrol pada wanita hamil tidak
menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk
membahayakan janin. EUTYROX 100 MCG 25 TABLET diserap oleh ASI. Bila
Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Dosis pemakaian paska Strumektomi : 75 mcg-2 tablet
•Goiter Eutiroid : Dewasa : 75 mcg-2 tablet. Remaja : 0.5-1.5 tablet.
•Pencegahan kekambuhan
Cara pemberian obat
Dikonsumsi saat perut kosong, minimum 0.5 jam sebelum makan pagi.secara oral
Kontra indikasi
Ibu hamil : Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek
samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat
hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya
risiko terhadap janin.
Ibu menyusui : Kortikosteroid dapat terserap ke dalam ASI, jadi tidak boleh
digunakan selama menyusui kecuali atas anjuran dokter.
Dosis pemakaian
Untuk peradangan sendiri :
•Tablet dan sirop (oral)
→Dewasa: Dosis betametason adalah 0,5-5 mg per hari dibagi menjadi beberapa kali
pemberian, tergantung dari tingkat keparahan penyakit dan respons pasien terhadap
obat.
→Anak-anak:
Anak usia 1-6 tahun: 25% dari dosis orang dewasa.
Anak usia 7-11 tahun: 50% dari dosis orang dewasa.
Anak usia 12 tahun atau lebih: 75% dari dosis orang dewasa.
•ObatSuntik
→Dewasa: 4-20mg/hari
→Anak-anak:
Anak usia 1 tahun atau kurang: 1 mg sebanyak 3-4 kali per 24 jam atau sesuai
kebutuhan.
Anak usia 2-5 tahun: 2 mg sebanyak 3-4 kali per 24 jam atau sesuai kebutuhan.
Anak usia 6-12 tahun: 4 mg sebanyak 3-4 kali per 24 jam atau sesuai kebutuhan.
Cara pemberian obat
•Obat tablet dan sirup
Obat ini sebaiknya dikonsumsi sesudah makan, untuk mencegah sakit maag. Dosis
dan lama penggunaan Kortikosteroid diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan respons
pasien terhadap obat. Pastikan untuk mengikuti saran dokter dalam mengonsumsi
Kortikosteroid.
Ketika mengonsumsi Kortikosteroid sirup, gunakan sendok yang terdapat dalam
kemasan agar dosisnya tepat, dan jangan menggunakan sendok makan.
Konsumsilah Kortikosteroid di waktu yang sama setiap harinya agar pengobatan
efektif. Agar tidak lupa, konsumsi di jam yang sama setiap harinya. Penderita yang
telah mengonsumsi Kortikosteroid untuk jangka panjang tidak boleh menghentikan
konsumsi obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter.
•Suntikan
Kortikosteroid injeksi (suntikan) diberikan oleh dokter melalui suntikan ke pembuluh
darah, sendi, atau ke otot.
Hiperparatiroid
1. Tamsolosin
Pengertian obat
Tamsulosin adalah obat golongan penghambat alfa yang bermanfaat untuk meredakan
gejala pembesaran kelenjar prostat (benign prostatic hyperplasia/BPH) pada pria, seperti
sulit mengeluarkan urine, aliran urine lemah, dan rasa ingin selalu berkemih. Pembesaran
prostat dapat menghimpit uretra, yaitu saluran urine dari kandung kemih ke lubang
kencing, sehingga mengganggu fungsi uretra yang merupakan saluran pembuangan urine
dan air mani. Obat ini bekerja dengan cara mengendurkan otot-otot yang ada dalam
prostat dan kandung kemih, sehingga urine dan air mani dapat mengalir lebih mudah.
Indikasi obat
Meredakan gejala BPH
Kontra indikasi
Ibu Hamil dan menyusui : Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada
wanita hamil.
Tamsulosin belum diketahui dapat diserap ke dalam ASI atau tidak. Oleh karena itu,
jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Dosis pemakaian
Dosis tamsulosin secara umum adalah 400 mcg sekali sehari.
Cara pemberian obat
Konsumsi tamsulosin 30 menit setelah makan. Minum obat dengan air putih untuk
mempermudah obat dicerna. Usahakan untuk tidak mengunyah, membelah, atau
menghaluskan tamsulosin tablet maupun kapsul. Obat ini harus dikonsumsi secara utuh.
Khusus untuk tamsulosin tablet dispersibel, pasien dapat mengonsumsinya tanpa
bantuan air minum, karena tablet ini memiliki sifat yang mudah mencair. Biasanya,
tamsulosin tablet dispersibel dikonsumsi oleh pasien yang akan menjalani operas
2. Ibuprofen
Pengertian obat
Ibuprofen adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan peradangan,
misalnya sakit gigi, nyeri haid, dan radang sendi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet
400 mg, sirup, dan suntikan.
Ibuprofen bekerja dengan cara menghalangi tubuh memproduksi prostaglandin, yaitu
senyawa yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit. Sebagai dampaknya, nyeri dan
peradangan menjadi berkurang. Selain mengatasi nyeri dan peradangan, ibuprofen juga
digunakan sebagai obat penurun panas.
Indikasi obat
Meredakan nyeri, peradangan, dan demam, serta mengatasi patent ductus arteriosus.
Kontra indikasi
•Ibu hamil Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek
samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko
terhadap janin.
•Pada trimester 3 dan menjelang persalinan Kategori D: Ada bukti positif mengenai
risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih
besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
•Ibu menyusui : Ibuprofen dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui,
jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
•Ibuprofen tidak dianjurkan untuk bayi usia di bawah 6 bulan.
Dosis pemakaian
•Dosis ibuprofen untuk dewasa
Dosis ibuprofen untuk mengatasi nyeri dan peradangan, seperti radang sendi atau nyeri
haid, serta demam adalah 200-800 mg, 3-4 kali sehari. Dosis maksimal per hari adalah
3,2 gram.
•Dosis ibuprofen untuk anak-anak
Dosis ibuprofen untuk anak-anak dalam mengatasi berbagai kondisi penyakit dan
gangguan adalah:
→Kondisi: nyeri dan demam.
Dosis anak usia 6 bulan ke atas: 4-10 mg/kgBB setiap 6-8 jam.
Dosis maksimal per hari: 40 mg/kgBB.
→Kondisi: penyakit juvenile idiopathic arthritis (radang sendi pada anak-anak).
Dosis: 30-50 mg/kgBB per hari, dibagi dalam 3 kali pemberian.
Dosis maksimal 2,4 gram per hari.
→Kondisi: penyakit patent ductus arteriosus.
Dosis awal 10 mg/kgBB yang diberikan melalui infus selama 15 menit, kemudian
dilanjutkan dengan dosis 5 mg/kgBB setelah 24 jam dan 5 mg/kgBB setelah 48 jam.
3. Allopurinol 100mg
Pengertian obat
ALLOPURINOL 100 MG TABLET adalah obat generik yang digunakan untuk
menurunkan kadar asam urat dalam darah. Obat ini bekerja dengan cara menghambat
enzim xanthine oksidase sehingga mengurangi pembentukan asam urat dan juga dapat
menghambat sintesis purin. Enzim xanthine oksidase adalah enzim yang bertanggung
jawab untuk oksidasi hypoxanthine dan xanthine. Obat ini digunakan untuk pencegahan
serangan gout kronis, mengobati sindrom lisis tumor dalam kemoterapi karena
kemoterapi sering menyebabkan terjadinya hyperuricemia akut berat, mengobati batu
ginjal dengan komponen asam urat dan kalsium oksalat (nefrolitiasis asam urat).
Indikasi obat
Hiperurisemia primer dan sekunder (gout)
Kontra indikasi
Hati-hati pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati, Jangan diberikan pada
keadaan gout akut, kehamilan dan meyusui.
Kategori kehamilan: C Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek
samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko
terhadap janin.
Dosis pemakaian
Dewasa : 1 tablet, 1 kali sehari Dosis per hari : 100-300 mg per hari, sesuai dengan
tingkat keparahan penyakit.
4. Chlortalidone
Pengertian obat
adalah obat diuretik yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi,
pembengkakan termasuk yang karena gagal jantung , gagal hati , dan sindrom
nefrotik , diabetes insipidus , dan asidosis tubulus ginjal . Dalam tekanan darah tinggi, ini
merupakan pengobatan awal yang disukai. Ia juga digunakan untuk mencegah batu
ginjal berbasis kalsium. Itu diambil melalui mulut. Efek umumnya dimulai dalam tiga
jam dan berlangsung hingga tiga hari.
Indikasi obat
•mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi)
•mengobati gagal jantung
•mengurangi penampungan cairan yang menyebabkan penyakit ginjal dan hati
•mengobati diabetes insipidus (kondisi di mana volume air seni seseorang terlalu banyak
dan sering haus).
Kontra indikasi
Ibu hamil dan menyusui : konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan
potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Dosis pemakaian
•Tekanan darah tinggi:
Dimulai dengan dosis awal 25 mg (setengah tablet) sehari. Dokter Anda mungkin akan
meningkatkan dosis menjadi 50 mg (satu tablet)per hari jika dibutuhkan.
•Gagal jantung:
Dimulai dengan dosis awal 25 mg (Setengah tablet) sehari. Dokter Anda mungkin akan
meningkatkan dosis hingga 200 mg (4 tablet) sehari jika dibutuhkan.
Retensi cairan yang dihubungkan dengan penyakit ginjal atau hat: hingga 50 mg (1
tablet) sehari.
•Diabetes insipidus:
Dosis awal 100 mg (2 tablet) dua kali sehari. Dokter Anda mungkin akan mengurangi
dosis Anda menjadi 50 mg (1 tablet) sehari.
•Pasien lansia dengan masalah ginjal:
Dokter Anda mungkin akan memberikan obat dengan dosis yang lebih rendah karena
tubuh Anda mungkin tidak dapat mengonsumsi Chlortalidone secepat tubuh normal.
5. Diclofenac
Pengertian obat
Diclofenac adalah obat untuk meredakan nyeri dan peradangan. Beberapa kondisi yang
dapat ditangani dengan obat ini adalah radang sendi dan nyeri setelah operasi.
Nyeri adalah salah satu tanda dari peradangan. Dalam mengatasi peradangan, diclofenac
bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat yang memicu reaksi
peradangan dalam tubuh. Oleh karena itu, penggunaan obat ini menyebabkan rasa sakit
dan tanda-tanda peradangan lainnya berkurang.
Indikasi obat
Mengurangi nyeri dan peradangan
Kontra indikasi
Ibu hamil dan menyusui Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan
adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin.Diclofenac dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda sedang
menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Dosis pemakaian
•Bentuk obat tablet
→Kondisi: migrain
Dewasa: dosis awal 50 mg pada serangan pertama. Bila migrain masih terasa setelah 2 jam,
konsumsi lagi 50 mg. Selama gejala masih ada, konsumsi obat 50 mg setiap 4-6 jam. Dosis
maksimal dalam sehari adalah 200 mg.
Dewasa: 1 tetes ke mata yang nyeri sebanyak 4 kali sehari pada minggu pertama, 3 kali
sehari pada minggu kedua, dan 2 kali sehari pada minggu ketiga.
→Kondisi: konjungtivitis alergi
→Kondisi: nyeri dan peradangan, seperti nyeri akibat luka, nyeri atau peradangan setelah
operasi, ankylosing spondylitis, atau radang sendi.
Hipoparatiroid
1. Calcitriol
Pengertian obat
Calcitriol adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi sekaligus mencegah
terjadinya kekurangan kalsium dan penyakit tulang, pada pasien dengan gangguan
ginjal dan kelenjar paratiroid (kelenjar yang memproduksi hormon pengatur kadar
kalsium). Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, penggunaan calcitriol biasanya
diiringi diet sehat dan dikombinasikan dengan suplemen atau obat lain.
Calcitriol bekerja dengan cara menyerap lebih banyak kalsium pada makanan atau
suplemen sehingga kadar kalsium meningkat, serta mengatur produksi hormon
paratiroid dalam tubuh.
Indikasi obat
Mengatasi dan mencegah kekurangan kalsium dan penyakit tulang pada penderita
gangguan fungsi ginjal dan kelenjar paratiroid
Kontra indikasi
Ibu hamil dan menyusui : Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan
adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin.Calcitriol dapat diserap ke dalam ASI. Oleh karena itu,
tidak boleh digunakan selama menyusui.
Dosis pemakaian
Untuk hipoparatiroid sendiri :
•Dewasa : 0,25 mcg, sekali sehari.Dosis pemeliharaan: 0,5-2 mcg, sekali sehari.
•Anak-anak : Bayi prematur: 1 mcg, sekali sehari, untuk 5 hari.<1 tahun: 0,04-
0,08/kgBB, sekali sehari.1-5 tahun: 0,25-0,75 mcg, sekali sehari.>6 tahun: 0,5-2 mcg,
sekali sehari.
2. Bon-one
Pengertian obat
Bon one adalah obat untuk mengobati peningkatan berbagai gejala akibat
metabolisme vitamin D yang abnormal. Obat ini merupakan golongan obat keras
yang membutuhkan resep dokter. Obat ini mengandung alfacalcidol sebagai zat
aktifnya
Indikasi obat
Osteoporosis. Memperbaiki gejala karena metabolisme abnormal vitamin D pada
gagal ginjal kronik, hipoparatiroidisme, rikckets yang resisten vitamin D, dan
osteomalasia.
Kontra indikasi
Hiperkalsemia, kalsifikasi metastatik.
Dosis pemakaian
Untuk gagal ginjal kronik dan osteoporosis : Dewasa : 1 kali sehari 0,5-1 mcg.
Untuk hipoparatiroidisme dan penyakit lain yang berkaitan dengan metabolisme
abnormal vitamin D : Dewasa : 1 kali sehari 1-4 mcg. Dosis dapat disesuaikan
menurut usia pasien dan beratnya gejala serta penyakit.
Indikasi obat
•Gangguan tulang yang ditandai dengan penurunan massa tulang yang menyebabkan
tulang menjadi rapuh dan mudah patah (osteoporosis postmenopause).
•Perubahan bentuk dan struktur tulang pada pasien dengan penyakit ginjal kronis
(osteodistrofi ginjal).
•Pelunakan dan perlemahan tulang pada anak yang terjadi karena kekurangan vitamin
D (rakhitis).
•Kekurangan hormon tiroid paska bedah.
•Kekurangan hormon tiroid yang tidak diketahui penyebabnya (hipoparatiroid
idiopatik).
•Kondisi di mana kadar kalsium dalam darah dan tulang rendah, namun hormon
paratiroid tinggi (pseudohipoparatiroidisme).
Kontra indikasi
Ibu hamil dan menyusui : Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan
adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin. Kolkatriol F dapat diserap ke dalam ASI. Oleh karena
itu, tidak boleh digunakan selama menyusui.
Dosis pemakaian
•Dewasa:
→Osteoporosis postmenopause: 1 kapsul (0,5 mcg) sebanyak 1 kali/hari.
→Osteodistrofi ginjal pada penderita dialisis: 0,25 mcg/hari dosis dapat ditingkatkan
pada interval 2 sampai 4 minggu.
→Hipoparatiroidisme dan rakhitis: 0,25 mcg/hari diberikan pada pagi hari.
•Bayi dan anak usia 1-5 tahun
→Osteodistrofi ginjal pada penderita dialisis (dengan hipoparatiroidisme): 0,25-0,75
mcg/hari.
4. Vitamin D3
Pengertian obat
Vitamin D3 adalah nutrisi yang bermanfaat untuk pembentukan tulang. Vitamin D3
juga diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan jantung, otak, dan otot.
Indikasi obat
Mencegah kekurangan vitamin D, mengatasi dan mencegah osteoporosis, serta
mengatasi hipoparatiroid, rakitis, dan hipofosfatemia.
Kontra indikasi
Ibu hamil dan menyusui : Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan
adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap janin.Vitamin D dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda
sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa memberi tahu dokter.
Dosis pemakaian
-Dosis dewasa
Kondisi : mencegah kekurangan vitamin D
-Usia 19-70 tahun: 600 IU per hari.
Kondisi : pengobatan dan pencegahan osteoporosis
-Usia >50 tahun: 800-1.000 IU, 1 kali sehari.
Kondisi: hipoparatiroid
50.000-200.000 IU, 1 kali sehari.
Kondisi: hipofosfatemia atau rendahnya kadar fosfat dalam darah
10.000-60.000 IU, 1 kali sehari.
Kondisi: rakitis
12.000-500.000 IU, 1 kali sehari.
•Dosis anak-anak
Kondisi: hipofosfatemia
40.000-80.000 IU, 1 kali sehari.
Kondisi : rakitis
12.000-500.000 IU, 1 kali sehari.
Kondisi : rakitis
5. Oscal 0,25mcg
Pengertian obat
Oscal Kapsul merupakan obat yang mengandung Calcitriol. Oscal Kapsul adalah
bentuk aktif vitamin D buatan. Kebanyakan orang mendapatkan cukup vitamin D dari
paparan sinar matahari dan dari produk makanan yang diperkaya (misalnya, produk
susu, vitamin). Vitamin D membantu mengontrol hormon paratiroid dan kadar
mineral tertentu (misalnya, kalsium, fosfor) yang dibutuhkan untuk membangun dan
menjaga tulang yang kuat. Sebelum vitamin D dapat digunakan oleh tubuh, perlu
diubah ke bentuk aktif oleh hati dan ginjal. Oscal Kapsul digunakan pada pasien
dengan penyakit ginjal yang tidak dapat membuat cukup dari bentuk aktif dari
vitamin D. Oscal Kapsul biasanya digunakan bersama dengan rekomendasi diet
khusus dan obat lainnya.
Indikasi obat
Oscal Kapsul mengandung Calcitriol merupakan obat yang digunakan untuk
membantu mengobati Osteoporosis pasca menopause, kekurangan vitamin D, Serta
Osteoditrofi (kelainan tulang akibat kekurangan kalsium).
Kontra indikasi
Semua penyakit yang berhubungan dengan hiperkalsemia (kadar kalsium darah yang
tinggi)
Dosis pemakaian
Aturan penggunaan Oscal Kapsul :
Untuk osteoporosis pasca menopause : 2 kali sehari 0,25 mcg
Untuk osteodistrofi ginjal : 0,25 mcg sehari.
Untuk hipoparatiroid pada bayi dan anak 1-5 tahun : 0,25-0,75 mcg sehari.
Untuk hipoparatiroid dan rakhitis : Awal : 0,25 mcg sehari pada pagi hari.
Oscal Kapsul Dapat diminum sesudah makan untuk mengurangi rasa tidak nyaman
pada gastrointestinal (saluran cerna). Untuk hasil yang lebih maksimal, Oscal Kapsul
diminum setiap hari dan diusahkan dalam waktu yang sama setiap hari nya. Jika tidak
sengaja lupa meminum Oscal Kapsul, disarankan untuk segera meminumnya begitu
teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan mengganti dosis yang
terlewat dengan menggandakan dosis pada jadwal berikutnya.