Teori MAKALAH GRANULASI KERING
Teori MAKALAH GRANULASI KERING
Teori MAKALAH GRANULASI KERING
KELOMPOK 3
FARA JUNIA MAHENDRA 181040400236
FITRA LISTIYONO 181040400265
MARLIROREKI MARBUN 181040400039
NATASYA FEBRIWANTI 181040400299
SELFI KHOFIFAH 181040400294
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “GRANULASI KERING” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bu Andriyani
RF, S.Farm., M.Farm., Apt pada Mata Kuliah Teknologi Sediaan Solid. Selain itu, Makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Granulasi Kering bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan Makalah ini.
PENULIS
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu dari tiga metode pembuatan tablet adalah metode granulasi kering.
Tujuan metode granulasi kering adalah untuk memperoleh granul yang dapat mengalir
bebas untuk membuatan tablet. Granulasi kering dilakukkan apabila zat aktif tidak dapat
mengalir bebas untuk pembuatan tablet.
Granulasi kering dilakukkan apabila zat aktif tidak mungkin di granulasi basah karena
tidak stabil atau peka terhadap panas dan atau lembab atau juga tidak mungkin di kempa
lansung menjadi tablet karena zat aktif tidak dapat mengalir bebas, dan atau dosis efektif
zat aktif terlalu besar untuk kempa langsung. Sebagai contoh, asetosal dan vitamin pada
umumnya dibuat menjadi tablet dengan granulasi kering.
Granulasi kering dilakukkan pada campuran seluruh ingredien dalam suatu
formulasi tablet tqanpa menggunakan cairan penggranul. Granulasi kering dibuat dengan
mengempa langsung seluruh campuran inggredient formula dengan tekanan tinggi
menggunakan suatu mesin pembuat bongkahan (sluging machine) atau mesin kompaktor.
Secara umum bentuk pengobatan dengan menggunakan tablet lebih disukai karena
bersih, praktis dan efisien. Bentuk sediaan tablet memiliki suatu keunggulan jika
dibandingkan dengan bentuk sediaan liquid, karena kompak sehingga lebih mudah
disimpan dan dibawa. Kerugian tablet yaitu pasien memerlukan air untuk
pengkonsumsiannya dan juga waktu disintegrasi dan waktu disolusi tablet jika tidak
memenuhi syarat akan mengakibatkan sasaran obat dalam plasma tidak tercapai.
(Joenoes, 2008)
B. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami Metode Granulasi Kering
2. Mahasiswa dapat mengetahui keuntungan dan kerugian Tablet
3. Mahasiswa dapat memahami pembuatan Granulasi Kering
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
D.DEFINISI TABLET
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Tablet merupakan bentuk sediaan padat yang paling banyak digunakan. Sebagian
besar tablet dibuat dengan metode kompresi atau pengempaan, yaitu dengan cara
memberi tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja. Selain
dengan metode kompresi, tablet juga dapat dibuat dengan metode cetak, yaitu dengan
menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan. (Ditjen
POM., 1995).
Tablet adalah sediaan farmasi yang padat, berbentuk bundar pipih atau cembung
rangkap. Bentuk ini paling banyak beredar dipasaran bila dibandingkan dengan bentuk-
bentuk obat lainnya. Ini disebabkan karena bentuk “tablet” ini adalah bentuk obat yang
praktis dan ekonomis dalam produksi, penyimpanan dan pemakainnya. Untuk pembuatan
tablet ini selain diperlukan bahan obat juga diperlukan zat tambahan/zat pembantu,
misalnya talk, amilum, magnesium, stearat dsb (Widjajanti, 1989).
E. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TABLET
1. Keuntungan
a. Volume dan bentuk kecil sehingga mudah dibawa, disimpan dan diangkut
b. Memiliki variabilitas sediaan yang rendah. Keseragaman lebih baik
c. Dapat mengandung zat aktif lebih besar dengan bentuk volume yang lebih kecil
d. Tablet dalam bentuk kering sehingga kestabilan zat aktif lebih terjaga
e. Dapat dijadikan produk dengan pelepasan yang bisa diatur
f. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sulit larut dalam air
g. Merupakan sediaan yang mudah diproduksi masal dengan pengemasan yang
mudah dan murah
h. Dapat disalut untuk melindungi rasa yang tidak enak dari sediaan.
2. Kerugian
a. Sulit untuk orang tua dan anak anak
b. Tidak dapat digunkan untuk pasien yang tidak sadarkan diri
c. Dapat rusak dilambung
d. Waktu hancurnya lebih lama
e. Sulit untuk tujuan ke plasma
Untuk dapus
http://pratiwiary.blogspot.com/2014/04/makalah-pembuatan-tablet-metode.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/61563/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
https://fzahra97.blogspot.com/2017/02/granulasi-kering.html