SK LBP Spondylosis Lumbalis
SK LBP Spondylosis Lumbalis
SK LBP Spondylosis Lumbalis
(Diagnosis medis, catatan klinis, medika mentosa, hasil lab, radiologi, dll)
1. Diagnosis medis
LBP e.c Spondylosis Lumbalis
2. Catatan klinis
Pasien datang ke poli rehabilitasi medik bagian fisioterapi pada tanggal 20
Januari 2012 dengan keluhan nyeri punggung bawah bagian kanan-kiri dan tidak
menjalar sampai ke pantat, paha dan kaki kanan-kiri.
3. Medika mentosa
- Sohobion
- Fitbon
- Usidex
4. Hasil laboratorium
Tidak ada
5. Hasil radiologi
- Aligment normal
- Tampak osteofit
- Tak tampak kompresi maupun deformitas corpus
- Pedikel baik
- Tak tampak penyempitan diskus dan foramen intervertebralis
- Procesus transversus VL5 tampak besar
- Tak tampak penyempitan celah sendi sacrailiaca dan coxae
Kesan :
- Spondylosis lumbalis
- Sacralisasi L5
III. SEGI FISIOTERAPI
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
B. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
Hip
Fleksi hip sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Ekstensi hip sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Abduksi hip sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Adduksi hip sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Endorotasi hip sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Eksorotasi hip sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
2. Gerak pasif
Trunk
Fleksi trunk bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Ekstensi trunk bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Rotasi trunk bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Lateral fleksi sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Hip
Fleksi hip sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Ekstensi hip sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Abduksi hip sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Adduksi hip sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Endorotasi hip sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
Eksorotasi hip sinistra bisa full ROM dan tidak adanya nyeri.
c. Dermatom test
Pemeriksaan sensoris
Anggota
Anggota Atas Keterangan
Jenis Sensasi Bawah
Kanan Kiri Kanan Kiri
Tajam Tumpul 1 1 1 1
Temperatur panas dingin 1 1 1 1
Parameter penilaian :
1. Utuh : Respon normal
2. Menurun : Ada gangguan mengidentifikasi stimulus
3. Hipersensitif : Adanya peningkatan persepsi terhadap stimulus
4. Absen : Tidak dapat menerima atau mengidentifikasi rangsang
5. Tak konsentrasi : Respon tidak cukup untuk memeriksa fungsi sensorik secara
akurat.
0 10
Nilai VAS = 10
0 10
5
0
Nilai VAS = 5
0 10
5
0
Nilai VAS = 5
b. Fleksibilitas dengan scober
Di atas S2 = 10 cm
Di bawah S2 = 5 cm
Pengukuran dimulai dari 5 cm di bawah S2 sampai 10 cm dari S2
Hasil : fleksi lumbal = 21 cm ; ekstensi lumbal = 13 cm
Degenerasi
Trauma berulang
Osteofit
Gangguan fungsional
Nyeri ↓
ADL ↑
D. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Impairment
- Teraba adanya spasme pada otot para vertebrae L5
- Terdapat nyeri tekan pada VL 5.
2. Functional Limitation
Pasien kesulitan dalam melakukan aktivitas rumah tangga seperti duduk lama,
berdiri lama, dan duduk di kursi kecil (dingklik).
E. PROGRAM FISIOTERAPI
F. RENCANA EVALUASI
H. PELAKSANAAN TERAPI
Tanggal 7-2-2012
1. MWD
Posisi pasien Tidur tengkurap dengan kepala disangga bantal, kedua lengan
berada di samping tubuh.
Posisi terapis Berdiri di samping pasien
Pelaksanaan Arahkan lengan MWD dekat dengan pasien. Kemudian emiter
diposisikan tegak lurus dengan punggung bawah pasien yang
sakit, kemudian atur intensitas 180 mA dan waktu 10 menit.
Sensasi yang dirasakan hangat.
2. TENS
Posisi pasien Tidur tengkurap dengan kepala disangga bantal, kedua lengan
berada di samping tubuh.
Posisi terapis Berdiri di samping pasien
Pelaksanaan Gabus dalam kondisi basah
Menggunakan 1 chanel, dimana kedua ped diletakan di kanan-kiri
dari VL5
Elektrode yang digunakan berukuran bipolar karena ukurannya
sama besar.
Atur :
- Frekuensi = 2500 Hz
- AMF = 100 Hz
- Frekuensi modulasi = 10 Hz
- Modulasi program = 6/6
- Random modulasi = no
- CC/CV = CC
- Treatment = 10 menit
3. Back exc.
Latihan 1
Posisi pasien Tidur terlentang, kedua kaki lurus, kedua tangan berada di
samping tubuh
Pelaksanaan Tekankan punggung bawah pada alas dan kontrksikan otot perut
dan gluteus maksimus. Tahan 5 detik kemudian rileks. Ulangi
sebanyak 8 kali.
Latihan 2
Posisi pasien Tidur terlentang dengan kedua lutut fleksi dan kedua kaki datar
diatas matras
Pelaksanaan Tekankan/luruskan punggung kearah matrs. Tahan 5 detik
kemudian rileks, ulangi sebanyak 8 kali
Latihan 3
Posisi pasien Tidur terlentang dengan kedua lutut fleksi dan kedua kaki datar
dan diatas matras
Pelaksanaan Secara perlahan tarik lutut kanan dengan kedua tangan sejauh
mungkin mendekati dada dan pertahankan selama 5 detik.
Kemudian kembali ke posisi semula secara perlahan-lahan dan
ulangi gerakan yang sama untuk lutut kiri.
2. TENS
Posisi pasien Tidur tengkurap dengan kepala disangga bantal, kedua lengan
berada di samping tubuh.
Posisi terapis Berdiri di samping pasien
Pelaksanaan Gabus dalam kondisi basah
Menggunakan 1 chanel, dimana kedua ped diletakan di kanan-kiri
dari VL5
Elektrode yang digunakan berukuran bipolar karena ukurannya
sama besar.
Atur :
- Frekuensi = 2500 Hz
- AMF = 100 Hz
- Frekuensi modulasi = 10 Hz
- Modulasi program = 6/6
- Random modulasi = no
- CC/CV = CC
- Treatment = 10 menit
3. Back exc.
Latihan 1
Posisi pasien Tidur terlentang, kedua kaki lurus, kedua tangan berada di
samping tubuh
Pelaksanaan Tekankan punggung bawah pada alas dan kontrksikan otot perut
dan gluteus maksimus. Tahan 5 detik kemudian rileks. Ulangi
sebanyak 8 kali.
Latihan 2
Posisi pasien Tidur terlentang dengan kedua lutut fleksi dan kedua kaki datar
diatas matras
Pelaksanaan Tekankan/luruskan punggung kearah matrs. Tahan 5 detik
kemudian rileks, ulangi sebanyak 8 kali
Latihan 3
Posisi pasien Tidur terlentang dengan kedua lutut fleksi dan kedua kaki datar
dan diatas matras
Pelaksanaan Secara perlahan tarik lutut kanan dengan kedua tangan sejauh
mungkin mendekati dada dan pertahankan selama 5 detik.
Kemudian kembali ke posisi semula secara perlahan-lahan dan
ulangi gerakan yang sama untuk lutut kiri.
Latihan 4
Posisi pasien Tidur terlentang dengan kedua lutut fleksi.
Pelaksanaan Kedua lutut ditarik bersama-sama dengan ke dua tangan ke arah
dada semaksimal mungkin. Pertahankan selama 5 detik dan
kemudian kembali ke posisi awal secara perlahan-lahan. Ulangi
sebanyak 8 kali.
Latihan 5
Posisi pasien Tidur terlentang, ke dua tangan lurus di samping tubuh
Pelaksanaan Kepala dan leher dinaikkan dari matras dan ke dua tungkai
melakukan gerakan seperti mengayuh sepeda. Ulangi sebanyak 5
kali.
Tindak lanjut
Pasien dengan nama Ny. Kartini berusia 26 tahun msih memerukan terapi
sehingga nyeri pada punggung bawah bisa berkurang.
Seorang wanita berusia 46 tahun dengan diagnosa LBP e.c Spondylosis Lumbalis.
Setelah mendapat penanganan fisioterapi berupa MWD, TENS dan Back exc. Dimana
telah melaksanakan terapi sebanyak 5 kali dan didapatkan hasil :
Ada penurunan nyeri :
- Nyeri diam = 6
- Nyeri tekan = 5
- Nyeri gerak = 3
Mengetahui,
Pembimbing, Praktikan,
........................................................ .............................................................
NIP. ................................................ NIM.....................................................
Catatan Pembimbing :