0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
925 tayangan6 halaman

Status Klinis OA Knee

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 6

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN FISIOTERAPI

JURUSAN FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA III

FORMULIR PEMERIKSAAN FISIOTERAPI MUSKULOSKELETAL

 Initial Assesment  Re-Evaluation  Discharge

IDENTITAS KLIEN

No. RM : Nama : Ny. A

Tanggal Lahir : Maret 1967 Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Cakung Pekerjaan : Ibu rumah tangga

No. Telepon : - Agama : Islam

Tanggal Pemeriksaan : 05 September 2021 Diagnosa medis : OA genu bilateral

Medika mentosa : -

PEMERIKSAAN

Keluhan Utama: Keluhan Penyerta:

Nyeri pada sendi lutut saat menumpu berat badan, -


berdiri ke duduk, duduk ke berdiri dan saat
berjalan

Goal Pasien :

Dapat kembali beraktivitas secara normal tanpa adanya nyeri

Riwayat Penyakit Sekarang: Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien mulai merasakan tidak nyaman di lutut Hipertensi, tiroid


sejak 2 tahun yang lalu. Sejak 6 bulan terakhir
mulai terasa nyeri di lutut terutama saat jongkok,
berdiri, dan jalan sampai saat ini lalu dirujuk ke
fisioterapi tanggal 05 september 2021

Riwayat Sosial : Kemampuan Sebelumnya :

Pasien seorang ibu rumah tangga yang sudah Dapat berjalan tanpa keluhan nyeri
menikah dan memiliki anak
Pemeriksaan Penunjang:

X Ray : knee dextra dan sinistra

Kesadaran : Composmentis Tekanan Darah : 161/80 mmHg

Denyut Nadi : 91x/menit Frekuensi Pernapasan: 20x/menit

Kooperatif/Tidak Kooperatif: Kooperatif Kognisi dan Persepsi: Baik

Suhu : 36,5 C Sp02 : 99%

TB : 155 BB : 71

PEMERIKSAAN FISIOTERAPI

Observasi: (cara datang, atensi, emosi, motivasi,


problem solving, postur,pola gerak, kemampuan,
ketidakmampuan (kemampuan sensorik,
keseimbangan, koordinasi, kemampuan fungsional),
deformitas)

Cara datang : berjalan dengan tongkat

Postur : membungkuk saat berjalan

Pola Gerak : saat fleksi knee kaki pasien cenderung


miring kearah medial, saat berjalan cenderung
menumpu pada kaki kiri

Keseimbangan : kurang

Inspeksi :
Tandai bagian tubuh yang mengalami
1. Statis
masalah
- Adanya oedem pada knee dextra

2. Dinamis
- Pasien berjalan menggunakan tongkat
- Saat fleksi knee kaki pasien cenderung miring
kearah medial
- Saat berjalan cenderung menumpu pada kaki
kiri
- Membungkuk saat berjalan
Palpasi :

1. Adanya nyeri tekan pada patella


2. Adanya krepitasi
3. Hipotonus otot

Tes Cepat

- Fleksi knee : tidak ada keterbatasan namun


gerakannya lambat
- Ekstensi knee : tidak ada keterbatasan

PFGD

PFGD Aktif : tidak terdapat keterbatasan gerak kedua


tungkai, terdapat krepitus pada knee bilateral

PFGD Pasif : tidak dapat full ROM pada knee dextra ,


keterbatasan ekstensi dan fleksi knee

Tes Khusus

1. VAS
- Nyeri gerak 4/10/VAS
- Nyeri tidur 1/10/VAS
- Nyeri duduk ke berdiri 4/10/VAS

2. MMT Knee
- Flexor knee dextra 3/5/MMT
- Flexor knee sinistra 3/5/MMT
- Ekstensor knee dextra 4/5/MMT
- Ekstensor knee sinistra 4/5/MMT

3. MMT Hip
- Ekstensor 4/5/MMT
- Fleksor 4/5/MMT

4. MMT Ankle
- Plantar flexor dextra 4/5/MMT
- Plantar flexor sinistra 4/5/MMT
- Dorso flexor dextra 5/5/MMT
- Dorso flexor sinistra 5/5/MMT

5. ROM Test
- ROM pasif Knee dextra dan sinistra S : 0 - 10 – 120

6. Ballotement test
Positif nyeri
Analisis Gerak
Pasien cenderung bertumpu pada sisi kiri saat berdiri dan berjalan, membungkuk saat jalan

Hipotesis : (dugaan fisioterapis dari masalah fisioterapi yang ditemukan dalam pemeriksaan)

1. Adanya nyeri pada knee dextra saat menumpu badan, berjalan


2. Adanya oedem pada knee dextra
3. Adanya kelemahan otot fleksor ekstensor knee bilateral
4. Adanya kelemahan otot fleksor ekstensor hip bilateral
5. Adanya keterbatasan gerak fleksi dan ekstensi knee dextra
6. Adanya gangguan keseimbangan

Partisipation:
Activity: (Pemeriksaan dan
Body structure and function: (Hasil pemeriksaan dan (Pemeriksaan dan
pengukuran)
pengukuran) pengukuran)
1. Adanya nyeri pada knee dextra - Kesulitan berjalan
2. Adanya oedem pada knee dextra Belum dapat
tanpa alat bantu
3. Adanya kelemahan otot fleksor ekstensor knee beraktivitas
- Kesulitan berdiri dan
bilateral (MMT 3/5) secara normal
berjalan lama
4. Adanya kelemahan otot fleksor ekstensor hip tanpa keluhan
- Kesulitan naik tangga
bilateral (MMT 4/5) nyeri
5. Adanya keterbatasan gerak fleksi dan ekstensi
knee dextra
6. Adanya gangguan keseimbangan

Personal Factors : Environmental factors :


Emosi dan Motivasi pasien baik Keluarga (anak) mendukung dan menemani
proses jalannya fisioterapi

Main Problem: (masalah fisioterapi yang ditemukan PT diagnose: (diagnosis terdiri atas gangguan
dari pemeriksaan, urutkan sesuai urgensi) aktivitas atau partisipasi, struktur atau fungsi,
1. Adanya nyeri pada knee dextra waktu (sejak kapan), et causa ICD)
2. Adanya oedem pada knee dextra
3. Adanya kelemahan otot fleksor ekstensor knee Adanya keterbatasan berjalan mandiri karena
bilateral adanya nyeri pada knee dextra, adanya oedem
4. Adanya kelemahan otot fleksor ekstensor hip pada knee dextra, adanya kelemahan otot
bilateral fleksor ekstensor knee bilateral, adanya
5. Adanya keterbatasan gerak fleksi dan ekstensi kelemahan otot fleksor ekstensor hip bilateral,
knee dextra adanya keterbatasan gerak fleksi dan ekstensi
6. Adanya gangguan keseimbangan knee dextra, adanya gangguan keseimbangan
menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-
hari et causa OA genu bilateral

Goal Treatment: Treatment Plan:


(fungsi, aktivitas atau partisipasi) (yang direncanakan selama satu bulan)

Tujuan Jangka Pendek : - Menghilangkan nyeri


- Menghilangkan nyeri pada knee dextra - Isometrik exercise
- Menghilangkan oedema pada knee dextra - Strengthening exercise
- Meningkatkan kekuatan otot fleksor dan - Stretching exercise
ekstensor knee bilateral - Latihan berjalan
- Meningkatkan kekuatan otot hip bilateral

Tujuan Jangka Panjang :


- Meningkatkan kemampuan dan aktivitas
fungsional secara optimal
- Meningkatkan keseimbangan

Edukasi dan Home Program: (saran aktivitas sehari-hari dan program latihan di rumah)
1. Pasien dianjurkan untuk tetap menggerakan anggota gerak pada sisi yang sehat
2. Keluarga diminta untuk mendokumentasikan latihan dengan fisioterapi
3. Pasien diminta untuk melakukan duduk ke berdiri
4. Melakukan exercise dirumah didampingi dengan keluarga

Evaluasi Simpulan Klinis : (Simpulan klinis yang dituliskan di akhir program latihan fisioterapi)

INTERVENSI DAN EVALUASI

Tanggal Tindakan – Evaluasi Fisioterapi (Jenis tindakan dan dosis) Paraf CI


1. Latihan isometric dengan Seated Hip March
F : 2x sehari
I : 10 rep x 2set
T : 50 dtk, hold 3 dtk
T : Intermitten

2. Latihan isometric abduksi-adduksi


F : 2x sehari
I : 10 rep x 1set
T : 25 detik
T : Intermitten
Tanggal Tindakan – Evaluasi Fisioterapi (Jenis tindakan dan dosis) Paraf CI

3. Straight leg raise (SLR)


F : 2x sehari
I : 20 rep x 1set
T:-
T : Intermitten

4. Mini-squat
F : 2x sehari
I : 20 rep x 1set
T:-
T : Intermitten

5. Gait Training
F : 2x sehari
I : 2 rep x 1 set, 5 langkah
T:-
T : progressive

Anda mungkin juga menyukai