Dinamika Partikel
Dinamika Partikel
Dinamika Partikel
Perbedaan lintasan dan arah gaya yang mempengaruhi suatu benda akan
mempengaruhi energy yang ditimbulkan. Dalam pengolahan bahan galian
dibutuhkan pemisahan mineral yang ringan dengan mineral yang berat. Sehingga
kajian mengenai gerakan benda sangat diperlukan misalnya saja dalam hal
pengolahan bahan galian hasil penambangan sehingga diperoleh hasil yang lebih
maksimal. Gambar di bawah menunjukkan proses pencucian batubara
menggunakan cyclone.
A. GAYA
Dinamika adalah cabang dari mekanika yang mempelajari ilmu mengenai gerak dan
penyebab gerak itu terjadi. Dalam bab ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan
menyelesaikan persoalan mengenai : Hukum Newton I, Hukum Newton II, Hukum Newton
III, Gesekan, Impuls dan Momentum, dan Gerak harmonic.
Gaya dapat diartikan sebagai suatu sebab yang mengakibatkan suatu benda berubah dari
keadaan diam menjadi bergerak dan sebaliknya.Satuan: N = kg m/s 2 sistem mutlak karena
satuan gaya tergantung pada harga mutlak massa.
ΣF=0
Hukum II Newton
Perubahan kecepatan persekon sebuah partikel atau percepatannya, sama dengan resultan
semua gaya luar yang bekerja pada partikel itu di bagi oleh massanya, dan arahnya sama
dengan gaya resultan tersebut.
ΣF = m dv/dt = m . a
Gaya-gaya batang yang terjadi pada titik simpul suatu jembatan baja adalah sbb
Penyelesaian
F Fcos α F sin α
250 kN 250 cos 30=216,5 250 sin 30= 125
200 kN 200 cos 135=-141,42 200 sin 135= 141,42
200 kN 200 cos 180=-200 200 sin 180= 0
200 kN 200 cos 240=- 100 200 sin 240= -173,2
100 kN 100 cos 270= 0 100 sin 270= -100
ΣFx = -224,9 kN ΣFy=-6,78 kN
R = 224,92 6,782
= 225 kN
tg θ = -6,78/-224,9
= 0,03
θ= 1,7180
Karena arah resultan berada pada kuadran IIIterlihat dari nilai resultan yang berharga
negatif pada sumbu X dan Y) maka sudutnya : 1800 + 1,7180 = 181,7180
1. Gaya Berat
Berat adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Berat termasuk
dalam salah satu bentuk gaya, sehingga sering disebut gaya berat. Arah gaya berat
selalu ke bawah menuju pusat bumi.
w = m. g
w = Berat atau gaya berat (N)
m = Massa (kg)
g = Percepatan grafitasi (m/s2)
2. Gaya Normal
Sebuah benda yang diluncurkan diatas suatu lantai yang rata dan horizontal
kecepatannya akan berkurang dan akhirnya berhenti. Jelas bahwa ada suatu gaya dalam arah
horizontal bekerja pada benda, yang arahnya berlawanan dengan gerak benda yang disebabkan
oleh lantai. (Soetrisno . 1978 ; 47)
Gaya gesekan ini juga terjadi pada kendaraan roda empat berjalan diatas aspal yang
ber olie tebal, kenyataannya menunjukkan bahwa roda belakang mobil berputar dengan cepat
namun moil tidak bergerak. Dengan kejadian tersebut, gaya gesekan antara ban mobil dengan
jalan yang berolie menjadi sangat kecil, sehingga tidak cukup untuk membuat mobil bergerak.
Dari keadaan tersebut dapat disimpulkan bahwa gayagaya gesekan antara ban mobil dengan
permukaan jalan aspal memegang peranan agar mobil dapat bergerak.
Seorang buruh menarik sebuah peti diatas lantai horizontal didorong oleh beberapa
orang untuk dapat bergerak, pada awal pergerakan tertentu dibutuhkan gaya yang lebih besar
daripada gaya untuk memelihara gerakan.Bila permukaan sebuah benda meluncur diatas
permukaan yang lain, maka masing-masing benda akan saling melakukan gaya gesekan, sejajar
dengan permukaan.
1. Terjadinya Gesekan
Jika suatu benda diletakkan pada permukaan yang kasar, kemudian benda itu ditarik
dengan sebuah gaya F, maka akan terjadi gaya lawan yang disebut dengan gaya gesekan.
Dimana :
= koefisien gesekan
N= Gaya normal yang besarnya sama dengan gaya berat.
Arah gaya gesekan selalu berlawanan dengan gaya penyebabnya.
Bila:
Ftarik< Fg tidak terjadi gerakan
Ftarik = Fg benda tepat akan bergerak
Ftarik>Fg benda bergerak
Disaat gaya tarik F yang menyebabkan benda cendrung untuk bergerak, maka besar gaya
tarik sama dengan besar gaya gesekan ( F =Fg). sehingga koefisien gesekan statis maksimal
dapat ditentukan dengan rumus :
Fg = F = N
Fg
=
F
koefisien gesekan ( ) ada 2 jenis :
2. Sudut Gesekan
Gambar 14. memperlihatkan sebuah benda dengan massa m, yang mana yang
bergerak dengan kecepatan yang sama sepanjang bidang datar. Pada benda bekerja dua buah
gaya, yaitu gaya tarik dan gaya berat W.
Berat dari benda W mempunyai reaksi N dan gaya tarik F mempunyai gaya gesekan
Fg yang dihasilkan antara dua permukaan.
Gaya gesekan Fg dan FN membentuk sebuah gayaresultan FR dan gaya FR dengan gaya N
membentuk sudut sebesar , sudut ini dinamakan sudut gesekan
tg = F / N (4-1)
= sudut antara N dan F reaksi
Bila benda bergerak sepanjang bidang datar, maka mempunyai daya tarik F, gaya berat W
dan resultan FR diperoleh
tg = F/W (4-2)
dikombinasikan persamaan (4-1) dan (4-2) akan menghasilkan persamaan sebagai berikut:
tg = F / N = F / W
Untuk benda pada saat akan meluncur ke bawah, dengan cara yang sama akan diperoleh (lihat
gambar 18)
sin( )
F1 = m g
cos( )
Untuk benda pada saat akan meluncur ke bawah, dengan cara yang sama akan
diperoleh (lihat gambar 20).
sin( )
F2 =mg
cos( )
Tabel 11 Koefisien Gesekan Untuk beberapa bahan
No. Bahan
1. Kayu diatas kayu 0,3
2. Kayu diatas batu 0,4
3. Logam diatas logam 0,15
4. Logam diatas kayu 0,5
5. Kulit diatas kayu 0,4
6. Seng diatas besi tuang 0,85
Sumber : The Foundation Of Physics
ω = 2π rad / T det
ω = 2 π/T
sedangkan lintasan yang ditempuh selama T detik adalah S = keliling lingkaran, sehingga
kecepatan linearnya adalah :
aSP = v2 / R
Contoh Soal
1. Ayunan Konis
Ayunan konis terdiri dari sebuah bola kecil yang diikatkan pada ujung tali yang
psnjangnya l . bola tersebut berputar sepanjang lintasan lingkaran dengan jari-jari R, sudut θ
adalah sudut antara tali dengan garis vertical. Agar ayunan tetap berputar harus ada gaya yang
mengimbangi tegangan tali yang arahnya menjauhi pusat P. gaya tersebut disebut gaya
sentrifugal.
q
T
Ty
Fsf Tx P r
mg
Gambar 22. Ayunan Konis
2.Sebuah bola bermassa 0,6 kg di ikat di ujung seutas tali yang panjangnya 1,5 m,
bola berputar dalam lingkaran horizontal. Jika tali dapat menahan tegangan maksimal sebesar
40 N, berapa kelajuan maksimum bola sebelum tali putus
Penyelesaian
Sebuah mobil yang melewati suatu tikungan yang tajam akan mengalami gaya yang
arahnya keluar tikungan. Gaya ini adalah gaya sentrifugal. Untuk memperkecil pengaruh gaya
sentrifugal biasanya jalan di tikungan di buat miring. Untuk kemiringan jalan tertentu maka
kecepatan maksimum mobil dapat dihitung agar mobil tersebut tidak terlempar dari jalan.
N cos q
N
Fst N sin q
mg
q
Gambar 24.Posisi mobil dilihat dari depan
v= R.g .tgq
dimana :
R = Jari-jari tikungan jalan
θ = sudut kemiringan jalan
g = percepatan Grafitasi bumi
Rangkuman
Contoh Soal
Sebuah mobil berbelok pada suatu tikungan jalan dengan kemiringan pada sudut 37o
terhadap horizontal jika jari-jari lintasan mobil tersebut 30cm, berapakah kecepatan
mobil ? maka agar mobil tetap melaju pada jalurnya
Penyelesaian
v= R.g .tgq
=√(9,8.30.3/4)
=√ 98
=15m/s
Evaluasi
1. Sebuah peti pada gambar di bawah, mempunyai berat 200 N, peti tersebut ditarik pada lantai
mendatar. Apabila koefisien gesek dari lantai 0,2. hitunglahgaya yang dibutuhkan saat peti
akan bergerak
2. Sebuah benda pada bidang datar ditarik dengan gaya F yang membentuk sudut 30 o terhadap
bidaang datar dengan kecepatan konstan. Massa benda 200 kg, gaya gesek ,Fg = 433N dan
percepatan grafitasi 9,81 m/dt.
Hitunglah :
a. Gaya yang dibutuhkan
b. Koefisien gesekan bidang datar.
3. Sebuah peti beratnya 250 N, terletak pada lantai mendatar. Peti tersebut ditarik dengan
menggunakan tali yang membentuk sudut 40o kebawah bidaang datar. Jika gaya yang terjadi
pada bidang datar 100 N. hitunglah koefisien gesekan dari lantai!
4. Sebuah peti yang beratnya 100 N, akan dinaikkan melalui bidang miring yang membentuk sudut
30o terhadap bidang horizontal. Hitunglah besar gaya yang dibutuhkan saat peti akan bergerak
naik, jika koefisien gesek 0,25.
5. Sebuah balok dari logam mempunyai massa 30 kg, ditarik dengan gaya 70 N, bergerak dengan
kecepatan yang sama pada sebuah bidang data.
Hitunglah koefisien gesekan antara balok dengan permukaan !