0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
301 tayangan10 halaman

VEKTOR

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 10

VEKTOR 2

Penentuan arah, ketinggian, jarak tempuh dan kecepatan adalah beberapa


hal yang sangat diperlukan dalam industri pertambangan. Penggunaan kompas,
theodolit, peralatan survey dan pengukuran didasari dengan pemahaman terhadapa
vector. Misalnya saja dalam menentukan kecepatan perahu. Kecepatan yang
diamati bukan hanya kecepatan perahu dalam melintasi sungai, tetapi juga
diperhatikan kecepatan aliran air. karena dengan adanya kecepatan aliran air,
menyebabkan perahu tidak bergerak lurus dalam mnyeberangi sungai, tetapi sedikit
miring mengikuti arah aliran sungai.
2

A. Pengertian Vektor
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai (besar) dan arah.Vektor dapat dituliskan
̅ , ⃗⃗⃗⃗⃗
dalam huruf kecil dan besar, atau dengan dua huruf seperti berikut : 𝐚̅ ,𝐀 𝐏𝐐, atau ⃗⃗⃗⃗⃗
𝐐𝐏. Sebuah
vektor digambarkan dengan sebuah anak panah (lihat gambar), yaitu panjang panah
menunjukkan nilai atau besarnya vektor dan arah anak panah menunjukkan arah vektor.
Q Titik P : adalah titik awal (titik tangkap) vektor
Titik Q : adalah arah vektor
Panjang PQ merupakan nilai atau besar vektor.

P
Tabel 8 Contoh besaran skalar dan besaran vector
BESARAN SKALAR BESARAN VEKTOR
Jarak Perpindahan
Massa Berat
Panjang Percepatan
Kelajuan Kecepatan
Volume Percepatan gravitasi
Waktu Momentum
Energi Potensial Impuls
Energi Kinetik Gaya
Usaha Momen Gaya
Daya Tegangan Permukaan
Massa Jenis Gaya gesek
Muatan Listrik Induksi Magnetik
Potensial Listrik Medan gravitasi
Jumlah Zat Medan Listrik
Kerapatan arus Tekanan
Suhu Gaya Sentripetal

B. Penjumlahan Vektor
1. Vektor yang segaris
Vektor yang segaris dapat dijumlahkan dan dikurangkan sesuai dengan arahnya.
Kalau searah, dijumlahkan sedangkan berlawanan arah dikurangkan.

Contoh Soal
1. Sebuah mobil berpindah dari Utara ke Timur sejauh 10 km, kemudian ke Barat sejauh
5 km. Berapakah perpindahan mobil tersebut dari titik awal ?
1. Sebuah mobil berpindah dari Utara ke Timur sejauh 10 km, kemudian beristirahat
dan dilanjutkan lagi ke arah yang sama sejauh 5 km. Berapakah perpindahan mobil
tersebut dari titik awal ?
3

Penyelesaian

1. →→
A B
U 10 km T B 5 km T
⃗ = A
R ⃗ +B

= 10 km + (-5 km) ( tanda – (minus) menunjukkan arah vektor B ke kiri)
= 5 km
2. →→
A B
U 10 km T B 5 km T
⃗R = ⃗A + ⃗B
= 10 km + 5 km
= 15 km

2. Vektor yang tidak segaris


a. Cara Segitiga
Jika terdapat dua vektor yang tidak segaris, maka kedua vector itu dapat dijumlahkan
dengan cara menggambarkan vektor yang pertama dan kemudian pangkal vector kedua
diletakkan di ujung vektor yang pertama. Sehingga besar resultan atau jumlah kedua vektor
itu dari pangkal vektor pertama ke ujung vektor yang kedua. Syarat jika kita menggunakan
cara ini harus menggunakan penggaris dan busur supaya pengukurannya tepat.

̅
𝐁
̅
𝐀
Maka R = A+B adalah : ̅
𝐑
α̅
𝐁
̅
𝐀
Untuk mengetahui berapa besar R, ukur dengan penggaris sama seperti
menggambarkan vektor A dan B. Sedangkan untuk arah resultan besarnya adalah sebesar
sudut α.
4

b. Cara Poligon
Jika vektornya banyak, maka kita bisa menjumlahkan secara polygon (segi banyak).
Caranya sama juga dengan cara segitiga.

B D
A C
D
Maka R = A +B + C + D R
C

α ̅
𝐁
̅
𝐀
Sedangkan arah resultan sama dengan besarnya sudut α.
c. Cara Jajaran Genjang
Untuk vektor yang terdiri dari dua vector, bisa juga dijumlahkan secara Jajaran
Genjang. Kalau pada cara segitiga ujung vektor pertama bertemu dengan pangkal vektor
kedua, pada cara jajaran genjang ini yang bertemu adalah pangkal kedua vektor, sehingga
akan membentuk sudut apit pada pertemuan kedua pangkalnya ini.
̅
𝐁
̅
A

a
̅
B γ b
α θ β
̅
A

R= √𝐴2 + 𝐵2 + (2𝐴𝐵) cos ∝

α adalah sudut apit antara dua vektor


R adalah resultan vektor, sedangkan A dan B adalah besar vektor A dan B
Arah resultan adalah :
Sin β = sin α
5

Aturan sinus :
𝐑 𝐛 𝐑 𝐛
= sehingga 𝐬𝐢𝐧 𝛂 = b= B
𝐬𝐢𝐧 𝛃 𝐬𝐢𝐧 𝛉 𝐬𝐢𝐧 𝛉
B sin α
θ =sin−1 ( )
𝐑

d. Analisa Vektor
Sebuah vektor dapat diuraikan terhadap sumbu X dan sumbu Y. dalam menguraikan
sebuah vektor hal yang terpenting adalah melihat rsudutnya. Sisi di depan sudut adalah sin.
Hal ini sesuai dengan rumus Phytagoras :
tg θ = Y/R
Y = R sin θ
X = R cos θ

F
F

Uraian vektor F terhadap sumbu X : Fx = F cos α Fx = F sin α


Uraian vektor F terhadap sumbu Y : Fy = F sin α Fy = F cos α
Jika sudutnya berbeda letak:

2 2
𝐑 = √∑ 𝐅𝐱 + ∑ 𝐅𝐲

∑ 𝐅𝐲
Arah Resultan : θ = tan−1 ∑ 𝐅𝐱

Jika kita ragu dengan sudutnya, untuk lebih mempermudah,kita bisa selalu menguraikan
vektor terhadap sumbu X selalu dalam cos dan pada sumbu Y selalu sin dengan aturan :
1. 0 0 terletak pada sumbu X (+)
2. Perhitungan sudut dimulai dari sumbu X (+) berlawanan arah jarum jam
6

Contoh Soal
Tentukanlah resultan dan arah resultan dari vektor di bawah ini dengan cara :
a. Segitiga F1 = 3 N
b. Jajaran Genjang
c. Analisa Vektor F2 = 2 N
300

Penyelesaian

a. Cara segitiga b. Jajaran Genjang


R = F1 + F2
R= 4,8 N F2 = 2N
120 F2 300 R
F1 F1=3N
R = √F12 + F22 + 2F1F2 cos ∝
= √32 + 22 + 2.3.2 cos 30
= √9 + 4 + 12.0,866
= 4,8 N
B sin α
Arah Resultan : θ = sin−1 ( 𝐑
)
2 sin 30
= sin−1 ( )
4,8

= 12o
c. Analisa Vektor
Y

F2 sin 300 F2 = 2N

30oF1= 3N
F2 cos 300 X
7

∑ Fx = F2 cos 30 + F1 2
𝐑 = √∑ 𝐅𝐱 + ∑ 𝐅𝐲𝟐 = √4,732 + 12
= 2 . 0,866 + 3 = 4,83 N
= 4,73 N Arah Resultan :
∑ Fy = F2 sin 30 ∑ 𝐅𝐲
θ = tan−1 ∑
𝐅𝐱
= 2 . 0,5
1
=1N θ = tan−1 4,73

= 120

Kalau kita menggunakan tabel :


Tabel 9 Penjumlahan vector
Vektor Α Fx= F cos α Fy= Fsinα
0
F1 = 3 N 0 3 . cos 0= 3 3 sin 0 = 0
0
F2 = 2 N 30 2 . cos 30 = 1,732 2 sin 30 = 1

∑ Fx = 4,732 ∑ Fy = 1

2 2
𝐑 = √∑ 𝐅𝐱 + ∑ 𝐅𝐲

= √4,732 + 12
= 4,83 N
Arah Resultan :
∑ 𝐅𝐲
θ = tan−1 ∑ 𝐅𝐱
1
θ = tan−1 4,73

= 120
Terlihat bahwa dari keseluruhan cara menghasilkan resultan dan arah resultan yang sama.
Untuk arah resultan, jika R berada pada kuadran I nilainya tetap. Jika berada pada kuadran II ;
(180-θ), kuadran III (180 +θ), kuadran IV (360-θ).
Y

II I

X
III IV
8

Rangkuman

Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Dalam
menjumlahkan vektor kita harus memperhatikan apakah vektor itu sudah segaris atau belum.
Untuk menjumlahkan vektor yang segaris; jika searah dijumlahkan tapi kalau berlawanan
arah dikurangkan (atau dijumlahkan dengan nilai vektor yang arahnya ke kiri atau ke bawah
berharga negatif).
Ada 4 cara menjumlahkan vektor yang tidak segaris : cara segitiga, polygon, jajaran
genjang dan analisa vektor. Dari beberapa vektor yang diketahui kita dapat mencari jumlah
(resultan) dan arah dari resultan tersebut.

Evaluasi

1. Sebuah dump truck bergerak sejauh 10 km 60o dari Timur ke arah Utara, kemudian sejauh
10 km 300 dari Utara ke arah Barat, lalu berbelok ke Selatan sejauh 6 km dan menuju Timur
sejauh 5 km. Tentukan besar resultan perpindahan dump truck itu dan kemana arah resultan
tersebut dengan cara polygon dan analisa vektor !

2.
Tentukan resultan gaya
dan arah resultan gaya
dari gambar di
samping !
9

3.

Tentukan besarnya gaya yang bekerja pada satu tumpuan berikut ini, dan kemana arah
resultan gayanya? :

F2= 3N
F1 = 4N
450
300
F3 = 2 N
10

Anda mungkin juga menyukai