Manajemen Ziswaf
Manajemen Ziswaf
Manajemen Ziswaf
Disusu oleh :
191105020019
191105020026
191105020013
TAHUN 2020
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan bagi pembaca dalam membahas pengertian medengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................................
A. Pengertian Manajemen.............................................................................
B. Aspek Manajemen ZISWAF. ...................................................................
C. Fungsi Manajemen....................................................................................
BAB III PENUTUP........................................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sudah kitapahami bahwa ekonomi suatu bangsa akan baik, apabila akhlak
masyarakatnya juga baik. Antara akhlak dan ekonomi memiliki keterkaitan yang tidak
dapat dipisahkan. Dengan demikian, akhlak yang baik berdampak pada terbangunnya
mu’amalah atau kerjasama ekonomi yang baik. Rasulullahdiutus tidak hanya untuk
menyebarluaskan akhlak semata, melainkan untuk menyempurnakan akhlakmulia
baik akhlak dalam berucap maupun dalam bertingkah laku, sehingga mendekatkan
diri kepada Allah SWT dan beriman dengan sebenar-benarnya dapat terwujud.
Tidak dapat dipungkiri lagi kalau di negara kita Indonesia sudah terlalu banyak
jumlah keluarga yang berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini, salah satu faktor
utama banyaknya anak jalanan yang mengabaikan pendidikan mereka untuk ikut
mencari uang demi menopang kebutuhan ekonomi keluarga.
Zakat, Infaq, Sadaqah dan Wakaf atau yang biasa dikenal dengan singkatan ZISWAF
bisa dikatakan sebagai jantung keuangan umat Islam, apabila betul-betul disadari.
Artinya, bila jantungnya ini beroperasi dengan lancar, maka bisa dipastikan ekonomi
umat juga lancar. Aspek mengenai manajemen ziswaf yang berlaku diindonesia hal
yang tidak bisa disepelekan dalam diri kita.
A. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian manajemen?
2. Apa aspek-aspek manajemen ziswaf?
3. Apa fungsi dari manajemen?
BAB II
MANAJEMEN ZISWAF
1. Pengertian Manajemen
Istilah manajemen ini sulit didefinisikan karena dalam kenyataannya tidak ada definisi
manajemen yang telah diterima secara universal. Manajemen dapat didefinisikan dengan
berbagai rumusan tergantung kepada cara pandang si pembuat definisi.
Defenisi manajemen yang diberikan oleh para ahli, yaitu sebagai berikut: Orday Tead,
dalam buku “The Art Administration”: menyatakan bahwa Manajement is process agency
which direct and guides operation of organization in the realizing of established aims
(Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan-
kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan).
Bila kita perhatikan definisi diatas, maka akan segera tampak bahwa ada tiga hal
penting yaitu, pertama, adanya tujuan yang ingin dicapai, kedua, tujuan dicapai dengan
mempergunakan kegiatan-kegiatan orang-orang itu harus dibimbing dan diawasi. Menurut
pengertian yang kedua, manajemen adalah koleksi orang-orang yang melakukan aktifitas
manajemen. Sebagaimana dikatakan Jhon D Millaet, dalam bukunya “Management in the
public Service”, “Management is the process of directing and facilitating the work of people
organized in formal group to achieve a desired end goal”. Manajemen adalah proses
memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal
sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.
Secara umum, pengertian manajemen merupakan suatu seni dalam ilmu dan
pengorganisasian seperti menyusun perencanaan, membangun organisasi dan
pengorganisasiannya, pergerakan, serta pengendalian atau pengawasan. Bisa juga diartikan
bahwa manajemen merupakan suatu ilmu pengetahuan yang sistematis agar dapat memahami
mengapa dan bagaimana manusia saling bekerja sama agar dapat menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi orang lain maupun golongan tertentu dan masyarakat luas.
Ilmu manajemen pada saat ini memiliki banyak cabang tapi hanya beberapa cabang ilmu
manajemen yang populer, di antaranya adalah :
a. Manajemen produksi, merupakan cabang dari ilmu manajemen yang memiliki fungsi
untuk mengkoordinasi semua kegiatan untuk mencapai tujuan.
b. Manajemen sumber Daya Manusia (MSDM) adalah cabang dari ilmu manajemen
yang mempelajari tentang cara mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja (sumber
daya) yang dimiliki individu secara efektif dan efisien serta digunakan secara
maksimal untuk mencapai tujuan.
c. Menejemen Pemasaran, merupakan kegiatan perusahaan yang menjadi ujung tombak
perusahaan untuk bertahan dan juga berkembang serta mendapatkan keuntungan.
d. Manajemen keuangan, dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pemeriksaan,
penganggaran, pengelolaan, pencarian, pengendalian dan juga penyimpanan dana
yang dimiliki perusahaan atau organisasi.
e. Manajemen informasi dapat di artikan sebagai pengelolaan data yang di dalamnya
terdiri dari proses mencari, menyusun, proses klasifikasi serta memperlihatkan semua
data yang terkait dengan kegiatan perusahaan.
2). Kelompok temporer : riqob, ghorimin, fisabilillah dan ibnu sabil. Empat
golongan mustahik kini diasumsikan tidak selalu ada di wilayah kerja suatu organisasi
pengelolaan zakat
Salah satu fungsi zakat adalah fungsi sosial sebagai sarana saling berhubungan
sesame manusia, antara muzakki dengan mustahik, dan juga para amil. Oleh karena
itu, dana zakat dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan sosial masyarakat,
sehingga tidak hanya bersifat konsumtif yang habis terpakai, tetapi juga menjadikan
dana zakat bersifat produktif agar manfaat yang diberikan lebih luas dan besar.
Dengan demikian, diharapkan dana zakat mampu membuka kesempatan berkembang
bagi para mustahik agar di kemudian hari menjadi muzakki.
Dari kedua ayat tersebut di atas, jelas bahwa pengelolaan zakat, mulai dari
penghimpunan sampai dengan pendistribusian, dilakukan oleh sekelompok orang atau
dalam bentuk lembaga karena tidak mungkin jika dilakukan hanya seorang. Dalam
operasional zakat, ada kegiatan mendelegasikan tugas yang dilakukan oleh para amil
zakat. Inilah yang mendasari bahwa zakat harus dikelola secara profesional dan
terorganisir.
Unsur-unsur Manajemen
Kesimpulan
Zakat merupakan ibadah yang memiliki dua sisi. Pada satu sisi zakat merupakan ibadah yang
berfungsi sebagai penyucian terhadap harta dan diri pemiliknya, pada sisi lain zakat
mengandung makna sosial yang tinggi. Dengan semakin luasnya objek zakat dengan jenis
usaha yang sangat variatif di bidang pertanian, perindustrian, peternakan dan profesi semakin
besar peluang untuk penggalangan dana dari sektor zakat. Akan tetapi kesuksesan dalam
penggalangan dana saja tidak akan mencapai sasaran, jika pendayagunaan dana zakat tidak
dikelola secara profesional. Manajemen pendayagunaan zakat berarti membahas usaha yang
saling berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu dari penggunaan hasil zakat secara baik,
tepat dan terarah, sesuai dengan tujuan zakat itu disyariatkan.