0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
70 tayangan23 halaman

Interprofesional Education: Ahdatul Islamiah, M.Keb

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 23

INTERPROFESIONAL

EDUCATION
Ahdatul Islamiah, M.Keb
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Latar Belakang IPE


2. Definisi IPE
3. Tujuan Dan Manfaat IPE
4. Konsep Patient Centered Learning
5. Etika Tenaga Kesehatan Dalam
Kolaborasi Interprofesional (IPC)
6. Komunikasi Interprofesional
7. Tugas, Peran Dan Fungsi Bidan Dalam
Kolaborasi Interprofesional (IPC)
LATAR BELAKANG IPE

✔ Latar belakang dibentuknya sistem


pembelajaran IPE dikarenakan sistem
kesehatan di negara-negara di dunia
tidak mampu menyelesaikan
permasalahan kesehatan yang
menyangkut banyak aspek dalam
kehidupan.
✔ Kontribusi berbagai disiplin ilmu
diharapkan memberikan dampak
positif dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan kesehatan.
DEFINISI IPE

Interprofessional education (IPE) 🡪


Siswa dari dua atau lebih profesi
belajar satu sama lain, untuk
memungkinkan kolaborasi yang efektif
dan meningkatkan hasil (kesehatan).
IPE melibatkan pendidik dan peserta
didik dari dua atau lebih profesi
kesehatan dan disiplin dasar mereka
yang bersama-sama menciptakan dan
mendorong lingkungan belajar
kolaboratif.
TUJUAN DAN MANFAAT IPE
1. Memahami peran, tanggungjawab dan
kompetensi profesi lain dengan jelas
2. Bekerja dengan profesi lain untuk
memecahkan konflik dalam
memutuskan perawatan dan
pengobatan pasien
3. Bekerja dengan profesi lain untuk
mengkaji, merencanakan, dan
memantau perawatan pasien
4. Mentoleransi perbedaan,
kesalahpahaman dan kekurangan
profesi lain
5. Memfasilitasi pertemuan
SASARAN IPE
✔ Para siswa mampu ✔ Mendeskripsikan peran
Mendeskripsikan IPE anggota tim dan
termasuk 4 domain : bagaimana peran ini
berlaku untuk bekerja
a. Nilai etika utk praktik tim
interprofessional ✔
Menunjukkan prinsip
b. Peran dan tanggung etika dalam
jawab pembuatan keputusan.
c. Komunikasi ✔
Memanfaatkan strategi
komunikasi terstruktur
interprofesional seperti yang disajikan
d. Tim dan kerja Tim dalam tim untuk
menganalisa studi
kasus.
✔ Menganalisis studi
N KOMPET KOMPONEN KOMPETENSI IPE
O ENSI
UTAMA
IPE
1 Kompeten Strategi koordinasi , Model berbagi
si tugas/pengkajian situasi, Kebiasaan
Pengetahu karakter bekerja dalam tim, Pengetahuan
an terhadap tujuan tim, Tanggungjawab tugas
spesifik
2 Kompeten Pemantauan kinerja secara bersama-sama,
si Fleksibilitas/penyesuaian,
Keterampil Dukungan/perilaku saling mendukung,
an Kepemimpinan tim, Pemecahan konflik,
Umpan balik, Komunikasi /pertukaran
informasi
3 Kompeten Orientasi tim (moral), Kemajuan bersama,
IPE CORE COMPETENCIES
• Saling menghormati dan
Nilai/etika berbagi nilai

Peran/tanggun • Memahami peran dan


tanggung jawab profesi lain
gjawab
Komunikasi • Berkomunikasi dengan cara
interprofesional yang mendukung pendekatan
tim
Tim dan kerja • Membangun hubungan, nilai2
tim dan prinsip
INTERPROFESIONAL
COLABORATION
Interprofessional Collaboration
(IPC) 🡪 Ketika banyak petugas
kesehatan dari latar belakang
berbeda, bekerjasama dengan
pasien, keluarga, pengasuh dan
masyarakat untuk memberikan
perawatan berkualitas tertinggi
(WHO,2010).
PRINSIP IPC

1. Berpusat pada pasien dan


keluarga
2. Berorientasi pada komunitas dan
populasi
3. Berfokus pada hubungan
4. Berorientasi pada proses tetapi
didorong pada hasil
5. Terintegrasi di seluruh rangkaian
pembelajaran
6. Berlaku lintas profesi
7. Sensitif terhadap konteks sistem
MANFAAT IPC
1. Meningkatakan komunikasi
2. Peningkatan efisiensi
3. Meningkatkan semangat kerja
karyawan
4. Menumbuhkan kreativitas
5. Pemecahan masalah yang lebih
baik
6. Jaringan
7. Hasil klinis yang lebih baik,
efektivitas biaya,keamanan
8. Memperkuat identitas profesional
KONSEP PATIENT CENTERED
LEARNING
Menurut Institute for Patient-Family
Centered Care (2012) Pelayanan yang
berpusat pada pasien dan keluarga
adalah suatu pendekatan dalam
perencanaan, pemberian dan evaluasi
pelayanan kesehatan yang berbasis
pada kemitraan yang saling
memberikan manfaat antara penyedia
pelayanan, pasien, dan keluarga.
KONSEP INTI PATIENT
CENTERED CARE
Martabat dan • Sikap seorang tenaga kesehatan
mendengarkan, peduli dan menghormati
Respek pilihan pasien.
• Kondisi pasien dan hal- hal yang berkaitan
Berbagi Informasi dengan pasien, program perawatan dan
Komunikasi intervensi yang akan diberikan kepada
pasien.
• Pasien dan keluarga dilibatkan dan
Partisipasi di-support untuk ikut serta dalam perawatan
dan pembuatan keputusan.

• Tenaga kesehatan mengajak pasien dan keluarga


dalam membuat kebijaksanaan, perencanaan dan
Kolaborasi pengembangan program, implementasi dan evaluasi
program yang akan didapatkan oleh pasien.
ETIKA TENAGA KESEHATAN
DALAM IPC
Otonomi
• Keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan
sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai
oleh orang lain.
Beneficience (Berbuat baik)
• Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.

Non Maleficience (Tidak merugikan)


• Prinsip menghindari terjadinya kerusakan atau prinsip moral yang melarang
tindakan yang memperburuk keadaan orang lain.
Confidentiality (Kerahasiaan)
• Menjaga kerahasiaan informasi yang bisa merugikan seseorang atau masyarakat.
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi harus menjaga privasi.
Fidelity (Menepati janji)
• Prinsip ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain.

Fiduciarity (Kepercayaan)
• Hukum hubungan atau etika kepercayaan antara dua atau lebih pihak.

Justice (Keadilan)
• Prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam bersikap
maupun dalam mendistribusikan sumber daya atau pendistribusian dari
keuntungan, biaya dan risiko secara adil.

Veracity (Kejujuran)
• Prinsip ini berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran.
KOMUNIKASI
INTERPROFESIONAL
Komunikasi yang terjadi antar
multidisiplin ilmu mengenai praktik
keprofesian yang berkolaborasi guna
meningkatkan kerjasama dan
pelayanan kesehatan .
Komunikasi interprofessional adalah
bentuk interaksi untuk bertukar pikiran,
opini dan informasi yang melibatkan
dua profesi atau lebih dalam upaya
untuk menjalin kolaborasi interprofesi.
TUJUAN KOMUNIKASI
INTERPROFESSIONAL
1. Mewujudkan kesehatan pasien
yang lebih baik
2. Bertukar informasi dan alat
medis agar lebih efektif untuk
memajukan praktek medis
3. Serta mengadvokasi untuk
penerapan standar baru
pelayanan perawatan
kesehatan.
JENIS DAN BENTUK KOMUNIKASI
INTERPROFESSIONAL
1. Komunikasi antara manajer fasilitas
kesehatan dengan petugas kesehatan
2. Komunikasi antara dokter dengan
perawat/bidan
3. Komunikasi antara dokter dengan
dokter
4. Komunikasi antara dokter/bidan/
perawat dengan petugas apotek
5. Komunikasi antara dokter/
bidan/perawat dengan petugas
administrasi/keuangan
6. Komunikasi antara
dokter/bidan/perawat dengan petugas
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
INTERPROFESSIONAL
✔ Setiap individu dalam tim memiliki hak
untuk mengemukakan dan
menjelaskan pendapatnya atau
pandangan mereka untuk melakukan
sesuatu tindakan.
✔ Pesan yang diberikan, dalam bentuk
lisan maupun tulisan, harus
dinyatakan dengan menggunakan
bahasa serta ungkapan yang jelas
dan mudah dimengerti oleh semua
individu dalam tim tersebut.
✔ Setiap individu dalam tim menghindari
perselisihan dan pertentangan
TUGAS, PERAN DAN FUNGSI
BIDAN DALAM IPC
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap
asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga.
2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
resiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam
masa persalinan dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam
masa nifas dan pertolongan pertama pada
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dan pertolongan pertama pada kegawatan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
6. Memberikan asuhan kebidanan pada balita resiko
tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan
Contoh kasus :
1. Kolaborasi bidan dengan ahli gizi
Ny. T datang ke bidan A untuk konsultasi
tentang keadaannya yang masih dalam
masa nifas. Ternyata setelah diperiksa,
status gizi Ny. T buruk dan Ny. T
mengalami anemia berat. Untuk
menangani hal itu, bidan A berkolaborasi
dengan ahli gizi dalam upaya perbaikan
status gizi Ny. T yang mengalami gizi
buruk dan anemia berat.
2. Kolaborasi bidan dengan Psikolog
Anak Ny. W meninggal satu minggu yang
lalu, akibat hal itu Ny. W mengalami
depresi. Untuk menangani depresi Ny. W

Anda mungkin juga menyukai