Makalah B Indo

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Kalimat Tunggal Dan

Kalimat Majemuk

Disusun Oleh:

1. Mahes Sugiarda Syahputra (191010506206)


2. Malvira (191010501051)
3. Masita Aulia (191010501120)
4. Melyana Saputri Halawa (191010500967)

Dosen Pembina : Dewi Sartika S.E,M.M


FAKULTAS EKONOMI PROGRAM MANAJEMEN S1
UNIVERSITAS PAMULANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Bismillah, Alhamdulillah, segala puji kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat
menyelasaikan makalah ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah berhasil membawa ummatnya
dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah dengan akhlaq yang mulia.
Dengan rasa syukur yang dalam, kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah
dengan judul “Pengertian Kalimat Tunggal Dan Kalimat Majemuk” sebagai tugas dalam
mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moral maupun materil,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, kami
menyampaikan terima kasih yang paling dalam kepada:
1. Kedua orangtua kami yang telah memberikan semangat dan do’a agar
pembuatan makalah ini berjalan dengan lancar.
2. Ibu Dewi Sartika,SE,MM sebagai dosen pembimbing mata kuliah Bahasa
Indonesia.
3. Dan seluruh teman-teman atas dukungan dan semangat yang telah di berikan.
Semoga kebaikan dan keihlasan yang telah tercurahkan bisa menjadi amal saleh
dan mendapat Ridho dari Allah SWT. Amin.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dalam mencapai
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran konstruktif demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para
pembaca umumnya. Amin

Pamulang,22 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
BAB I...................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................2
2.1 Kalimat Tunggal.................................................................................................2
2.1.1 Ciri-Ciri Kalimat Tunggal............................................................................2
2.1.2 Jenis-Jenis Kalimat Tunggal.......................................................................3
2.2 Kalimat Majemuk..............................................................................................4
2.2.1 Ciri Ciri Kalimat Majemuk..........................................................................4
2.2.2 Jenis-jenis Kalimat majemuk.....................................................................4
BAB III................................................................................................................................6
PENUTUP...........................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan........................................................................................................6
3.2 Saran..................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Saat membaca karya sastra dalam Bahasa Indonesia, kita pasti kagum pada cara
penulis mengolah kata dan merangkainya menjadi sebuah kalimat, kemudian
menyusun kalimat-kalimat itu menjadi sebuah paragraf. Merangkai kata sebenarnya
bukan hal yang bisa diremehkan. Kalau kalimat kurang jelas dan strukturnya salah,
maka kalimat akan sulit dipahami.
Bahasa indonesia memang menarik. Dalam tata bahasa Indonesia, ada banyak
variasi menulis kalimat. Bentuk kalimat sangat beragam. Berdasarkan banyaknya
klausa, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud kalimat tunggal dan kalimat majemuk ?
1.2.2 Apa ciri-ciri kalimat tunggal dan kalimat majemuk ?
1.2.3 Apa saja jenis-jenis kalimat tunggal dan kalimat majemuk ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui apa yang dimaksud kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
1.3.2 Mengetahui perbedaan kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
1.3.3 Mengetahui jenis-jenis kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kalimat Tunggal


Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya kerdiri dari satu klausa dan
boleh diperluas dengan satu atau lebih unsur-unsur tambahan, asal unsur-unsur
tambahan tersebut tidak membentuk pola baru.

Pola-pola kalimat dasar yang dimaksud adalah :

a.      Subjek + Predikat

b.      Subjek + Predikat + Objek

c.       Subjek + Predikat + Objek + Keterangan

Pada kalimat yang berpola kalimat Subjek dan Predikat, predikatnya bisa diduduki
berbagai jenis kata, yaitu :

Subjek + Predikat

a.       Kata Benda ( KB ) + Kata Benda ( KB )

Contoh : Pensil ayah

S (KB) P (KB)

b.      Kata Benda ( KB ) + Kata Kerja ( KK )

Contoh : Kakak pergi

S (KB) P (KK)

2
c.       Kata Benda ( KB ) + Kata Sifat ( KS )

Contoh : Adik sangat nakal

S ( KB ) P ( KS )

d.      Kata Benda ( KB ) + Kata Bilangan ( KBil)

Contoh : Masalahnya seribu satu

S ( KB ) P ( KBil )

2.1.1 Ciri-Ciri Kalimat Tunggal


1. Menjelaskan sesuatu peristiwa. Contoh :
 Ibu sedang memasak
 Kakak pergi ke sekolah
 Iman pergi memancing
 Devina sedang membaca buku
 Aldi berangkat ke kantor
2. Memiliki satu struktur kalimat. Contoh :
 Aldi belajar (hanya berunsur subjek dan predikat saja).
 Ayah pergi bekerja (terdapat unsur subjek, predikat dan objek).
 Kaka pergi bermain tadi sore (terdapat unsur subjek, predikat, objek dan
keterangan).
3. Tidak ada konjugsi atau kata hubung. Contoh :
 Ayah sedang membaca koran (kalimat tunggal).
 Ayah sedang membaca Koran ketika Ibu pergi ke pasar (bukan kalimat
tunggal).
 Kakak sedang belajar (kalimat tunggal).
 Kakak sedang belajar dan Adik sedang bermain (bukan kalimat tunggal).

2.1.2 Jenis-Jenis Kalimat Tunggal


Berdasarkan jenis predikatnya kalimat tunggal terbagi menjadi berbagai jenis,
yaitu :

1. Kalimat Tunggal Nominal, adalah jenis kalimat tunggal yang mana


predikatnya berupa kata benda. Contoh :
1. Ayahnya pelaut.

3
2. Kakaku orangnya rajin.
3. Pak Irawan adalah guru di sekolah ku.
4. Kotak itu tempat menyimpan kunci.
2. Kalimat Tunggal Verbal, adalah kalimat tunggal dimana predikatnya adalah
kata kerja. Contoh :
1. Adik menangis di ruang tamu.
2. Semua siswa berlarian di lapangan.
3. Ayah pergi ke kantor.
4. Ibu memasak di dapur.
3. Kalimat Tunggal Adjektiva, adalah kalimat tunggal yang kedudukan
predikatnya berupa kata sifat. Contoh :
1. Pemandangannya sangat indah.
2. Dewi anak yang baik.
3. Firman anak nakal.
4. Lukisan yang indah.
4. Kalimat Tunggal Preposisional, adalah kalimat tunggal yang predikatnya
merupakan kata depan. Contoh :
1. Anginya ke arah barat.
2. Keretanya dari Bandung.
3. Pamannya dari Jawa tengah.
4. Saya dari sekolah.
5. Kalimat Tunggal Numeral, adalah kalimat tunggal dimana kata bilangan
sebagai predikatnya. Contoh :
1. Pengunjungya ada 1000 orang.
2. Rumah itu dibangun dua tahun yang lalu.
3. Usianya kini 16 tahun.
4.
Pada prakteknya kalimat tunggal juga bisa mengalami perluasan. Ada
dua cara untuk memperluas kalimat tunggal. yaitu :
 Menambah unsur baru. Unsur yang sudah ada yaitu subjek dan predikat
ditambah dengan unsur objek dan atau keterangan  Contoh : Ibu sedang
memasak menjadi Ibu sedang memasak di dapur.
 Memperluas unsur yang sudah ada. Unsur yang sudah ada dalam kalimat
tersebut diperluas . Contoh : Bibi akan datang  menjadi  Bibi yang rumahya di
bandung akan datang

2.2 Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih struktur
kalimat. Artinya memungkinkan adanya dua unsur yang sama dalam sebuah kalimat
yang utuh. Kalimat majemuk merupakan penggabungan dua kalimat tunggal dengan
menggunakan konjungsi. Dalam sebuah kalimat majemuk terdapat induk kalimat dan
anak kalimat. Cara membedakan induk kalimat dan anak kalimat adalah dengan

4
melihat letak konjungsi atau kata hubungnya. Sebuah induk kalimat dalam kata
majemuk tidak memuat konjungsi, konjungsi hanya ada pada anak kalimat

2.2.1 Ciri Ciri Kalimat Majemuk


1. Terdiri dari dua klausa yang saling berhubungan menggunakan konjungsi.
2. Dari penggabungan antar kalimat tersebut menghasilkan kalimat dan makna
baru.
3. Isi kalimat yang terdiri dari subjek, predikat serta kalimat penjelas lebih dari
satu.

2.2.2 Jenis-jenis Kalimat majemuk


Kalimat majemuk terbagi menjadi 4 jenis berdasarkan strukturnya, yakni :
1. Kalimat majemuk setara .
2. Kalimat majemuk bertingkat.
3. Kalimat majemuk rapatan.
4. Kaimat majemuk campuran.

Masing-masing kalimat majemuk tersebut tentunya memiliki ciri-ciri dan


contoh kalimat yang berbeda antara satu sama lain. Untuk dapat memahami
ciri-ciri dan contoh kalimat yang berbeda antara satu sama lain. Untuk dapat
memahami ciri-ciri setiap jenis kalimat maka simaklah penjelasan dibawah ini :
1. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara memiliki dua kalimat tunggal atau lebih yang
kedudukannya sejajar dan setara dan kemudian digabungkan menjadi satu
buah kalimat dengan menggunkan kata konjungsi sebagai penghubung
(dan,bahkan, atau,lalu , lantas, sedangkan).

Contoh kalimat majemuk setara :

1. Boni ingin makan pisang dan bino ingin makan apel.


2. Kita harus lanjut bekerja menyelesaikan ini atau kita dapat beristirahat.
3. Rendi bermain sepeda sedangkan ringgo bemain bola.

2. Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terbentuk dari


penggabungan dua kalimat atau lebihnamun kedudukan setiap kalimatini
berbeda. Didalam kalimat majemuk bertingkat terdapat induk kalimat dan
terdapat anak kalimat yang timbul akibat pola yang dihasilkan oleh induk
kalimat.

5
Ciri-ciri dari kalimat majemuk bertingkat ini adalah penggunaan
konjungsi yang seolah menghasilkan pola sebab dan akibat (agar, jika, supaya,
bahwa, dengan, maka, tanpa, sehingga).

Contoh kalimat majemuk bertingkat :

1. Rena membolos sebab tidak ada yang mengantar surat ijinnya.


2. Kita harus rajin membaca supaya memiliki pengetahuan yang luas.
3. Angga tidak pernah menyelesaikan tugas sekolahnya sehingga dia
mendapat hukuman.

3. Kalimat Majemuk Rapatan


Kalimat majemuk rapatan adalah kaliamat yang terbentuk karena
menggabungkan dua atau lebih, kalimat tunggal yang memiliki subjek, predikat
atau objek yang sama. Maka dari itu pengucapan bagian yang sama hanya
dilakukan sekali saja.
Contoh kalimat majemuk rapatan :
Kalimat (1) : Bagas sedang belajar matematika
Kalimat (2) : Bagas sedang belajar biologi
Kalimat (3 ):Bagas sedang belajar kimia
Sehingga dirapatkan dengan mengulang subjek dan predikatnya saja menjadi
“Bagas sedang belajar matematika,biologi, dan kimia.”

4. Kalimat Majemuk Campuran


Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang terbentuk dari
penggabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Sekurang-kurangnya terdapat tiga kalimat untuk membentuk kalimat majemuk
campuran.
Contoh kalimat majemuk campuran :
Kalimat (1) : Roni makan di dapur.
Kalimat (2) : Maya sedang mandi.
Kalimat (3) : Aku datang kerumah mereka untuk mengambil buku.
Ketiga kalimat di atas digabungkan menggunakan kata konjungsi menjadi “Roni
makan di dapur dan maya sedang mandi ketika aku datang kerumah mereka
untuk mengambil buku.”

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari makalah ini, bahwa kalimat terbagi menjadi dua
berdasarkan pola dasar yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal
adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu pola (klausa) yang terdiri dari satu
subjek dan satu predikat. Kalimat tunggal merupakan kalimat dasar sederhana.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola atau lebih.
Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan
anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat
tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat

3.2 Saran
Sebagai bahasa nasional banyak sekali yang harus kita pelajari dari bahasa
Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan. Sehingga kalimat yang kita gunakan
dalam komunikasi menjadi lebih efektif. Dan lawan bicara kita tidak kesulitan
memahami maksud yang disampaikan karena penggunaan bahasa yang baik dan
benar.

7
DAFTAR PUSTAKA

 http://materi4belajar.blogspot.com/2016/10/pengertian-kalimat-majemuk-ciri-
ciri.html?m=1,
 https://ceritaihsan.com/kalimat-majemuk/
 http://milaamalyamunir02.blogspot.com/2017/10/makalah-kalimat-tunggal-dan-
kalimat.html?m=1

8
9

Anda mungkin juga menyukai