Kompetensi Dasar Memahami Pengertian K3LH
Kompetensi Dasar Memahami Pengertian K3LH
Kompetensi Dasar Memahami Pengertian K3LH
1. Pengertian K3LH
2. Pengertian K3LH menurut ahli
3. Tujuan K3LH
4. Pengertian kecelakaan kerja
5. Sejarah K3LH di Indonesia
6. Undang-undang K3LH di Indonesia
7. Klasifikasi kecelakaan kerja
1. Pengertian K3LH
2. Pengertian K3LH menurut ahli
3. Tujuan K3LH
4. Pengertian kecelakaan kerja
5. Sejarah K3LH di Indonesia
6. Undang-undang K3LH di Indonesia
7. Klasifikasi kecelakaan kerja
Pengertian K3LH
Menurut Ardana
Pengertian K3LH adalah tindakan perlindungan yang dirancang untuk
memastikan bahwa pekerja dan orang lain di tempat kerja selalu aman dan sehat,
sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan dengan aman dan efisien
Menurut Hadiningrum
Pengertian K3LH adalah pemantauan sumber daya manusia, mesin, bahan
dan metode yang mencakup lingkungan kerja sehingga pekerja tidak mengalami
kecelakaan.
Menurut Widodo
Definisi K3LH adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan,
dan kesejahteraan orang yang bekerja di lembaga atau lokasi proyek
Tujuan K3LH
K3LH dibuat bukan hanya semata slogan atau pengumuman saja. Karena ini
menyangkut keselamatan kerja maka tujuan K3LH yang utama adalah:
Pada bulan Februari 1990, Fakultas Kedokteran Unissula yang bekerja sama
dengan Rumah Sakit Sultan Agung Semarang menyelenggarakan symposium
gangguan pendengaran akibat kerja yang dibuka oleh Menteri Tenaga Kerja
Republik Indonesia yang pada saat itu dijabat oleh Cosmas Batubara.
Apa yang dimaksud dengan Tempat kerja? Menurut Pasal 1 angka 1 UU 1/1970
berbunyi:
"tempat kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap, di mana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya
kerja sebagaimana diperinci dalam pasal 2;
termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya
yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja
tersebut;
1. Kerusakan
2. Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya
3. Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan:
a. mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau
b. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
4. Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5. Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman pada Peraturan
Pemerintah ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta dapat
memperhatikan konvensi atau standar internasional