100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
271 tayangan5 halaman

Kompetensi Dasar Memahami Pengertian K3LH

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 5

Kompetensi Dasar Memahami pengertian K3LH

 3.1. Menerapkan K3LH sesuai dengan lingkungan kerja


 4.1. Melaksanakan K3LH di lingkungan kerja

Indikator pencapaian kompetensi dasar 3.1. Menerapkan K3LH sesuai


dengan lingkungan kerja

Materi Memahami pengertian K3LH

1. Pengertian K3LH
2. Pengertian K3LH menurut ahli
3. Tujuan K3LH
4. Pengertian kecelakaan kerja
5. Sejarah K3LH di Indonesia
6. Undang-undang K3LH di Indonesia
7. Klasifikasi kecelakaan kerja

Tujuan saya belajar

Setelah mempelajari materi Memahami pengertian K3LH, saya mampu


mempraktekan dengan teliti, cermat, jujur dan percaya diri:

1. Pengertian K3LH
2. Pengertian K3LH menurut ahli
3. Tujuan K3LH
4. Pengertian kecelakaan kerja
5. Sejarah K3LH di Indonesia
6. Undang-undang K3LH di Indonesia
7. Klasifikasi kecelakaan kerja

Media dan sumber belajar

1. Media:Powerpoint dan Google slide


2. Sumber belajar: Buku, Modul dan LKS Komputer dan jaringan dasar,
Internet

Alat dan bahan


1. Komputer

Pengertian K3LH

K3LH (Kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkungan hidup)


adalah sebuah standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan industri
(dunia kerja) agar terjaganya Kesehatan ,Keselamatan Kerja serta Lingkungan
Hidup baik karyawan maupun lingkungan selama pekerjaan berlangsung.

Pengertian K3LH yang lainnya adalah suatu upaya perlindungan  langkah


mengidentifikasi bahaya  agar karyawan/tenaga kerja selalu dalam keadaan
selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya di tempat kerja termasuk
juga orang lain yang memasuki tempat kerja maupun proses produksi dapat
berjalan secara aman.

Pengertian K3LH Menurut Para Ahli


Agar memudahkan kita dalam memahami apa arti K3LH maka kita dapat
merujuk pada pendapat beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian K3LH
(Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja) menurut para ahli:

Menurut Ardana
Pengertian K3LH adalah tindakan perlindungan yang dirancang untuk
memastikan bahwa pekerja dan orang lain di tempat kerja selalu aman dan sehat,
sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan dengan aman dan efisien

Menurut Hadiningrum
Pengertian K3LH adalah pemantauan sumber daya manusia, mesin, bahan
dan metode yang mencakup lingkungan kerja sehingga pekerja tidak mengalami
kecelakaan.

Menurut Widodo
Definisi K3LH adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan,
dan kesejahteraan orang yang bekerja di lembaga atau lokasi proyek

Tujuan K3LH
K3LH dibuat bukan hanya semata slogan atau pengumuman saja. Karena ini
menyangkut keselamatan kerja maka tujuan K3LH yang utama adalah:

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan


pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan
produktivitas nasional
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja
tersebut
3. Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan
efisien
Pengertian Kecelakaan kerja
Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan)
dan tidak diharapkan yang mengakibatkan kerugian, baik material maupun
penderitaan bagi yang mengalaminya.

5 Kerugian akibat kecelakaan kerja


1. Kerusakan
2. Kekacauan Organisasi
3. Keluhan dan Kesedihan
4. Kelainan dan Cacat
5. Kematian

Sejarah K3LH di Indonesia


Pada masa-masa setelah kemerdekaan, tepatnya tahun 1957 didirikanlah
Lembaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Di tahun 1957 juga,
diselenggarakan seminar nasional Higiene Perusahaan serta Keselamatan Kerja
K3 dengan topik penerapan Keselamatan Kerja Untuk Pembangunan.

Lalu di tahun 1970, Undang-Undang No 1 tentang keselamatan kerja


dibuat. UU tentang K3 yaitu UU no.1 tahun 1970 resmi diberlakukan tanggal 12
Januari tahun 1970 yang juga dijadikan hari lahirnya K3.

Undang-undang ini sendiri dibuat sebagai pengganti UU Veiligheids


Reglement tahun 1920. Sebelumnya pada tahun 1969, berdirilah ikatan Higiene
Perusahaan, Kesehatan dan keselamatan kerja, dan di tahun 1969 dibangun
laboratorium keselamatan kerja.

Pada bulan Februari 1990, Fakultas Kedokteran Unissula yang bekerja sama
dengan Rumah Sakit Sultan Agung Semarang menyelenggarakan symposium
gangguan pendengaran akibat kerja yang dibuka oleh Menteri Tenaga Kerja
Republik Indonesia yang pada saat itu dijabat oleh Cosmas Batubara.

Namun, implementasi nyata K3 di Indonesia baru mulai membaik sekitar awal


tahun 2000 an. Kenapa begitu lama? Karena masih kurangnya kesadaran
pekerja dan pengusaha atau pelaku usaha.

Undang-undang K3LH di Indonesia


UU No.1 tahun 1970
K3LH telah diatur lebih dulu dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja (UU 1/1970). Yang diatur oleh UU ini ialah
keselamatan kerja dalam segala tempat kerja.

Apa yang dimaksud dengan Tempat kerja? Menurut Pasal 1 angka 1 UU 1/1970
berbunyi:
"tempat kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap, di mana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya
kerja sebagaimana diperinci dalam pasal 2;

termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya
yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja
tersebut;

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003


Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ( UU
Ketenagakerjaan) Pasal 86 ayat (1) huruf a berbunyi:

setiap pekerja mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan atas Keselamatan


dan Kesehatan Kerja (“K3”).

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012


Aturan K3 dapat kita lihat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( PP
50/2012), yakni yang tercantum dalam Pasal 5 PP 50/2012:

1. Kerusakan
2. Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya
3. Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan:
a. mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau
b. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
4. Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
5. Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman pada Peraturan
Pemerintah ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta dapat
memperhatikan konvensi atau standar internasional

Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampai
dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Klasifikasi Kecelakaan
Menurut jenis kecelakaan
1. Terjatuh
2. Tertimpa benda jatuh
3. Tertumbuk atau terkena benda
4. Terjepit oleh benda
5. Gerakan yang melebihi kemampuan
6. Pengaruh suhu tinggi
7. Terkena sengatan arus listrik
8. Tersambar petir
9. Kontak dengan bahan-bahan berbahaya
10.Lain-lain

Menurut sumber atau Penyebab Kecelakaan


1. Dari mesin
2. Alat angkut dan alat angkat
3. Bahan/zat berbahaya dan radiasi
4. Lingkungan kerja

Menurut Sifat Luka atau Kelainan


1. Patah tulang,
2. memar,
3. gegar otak,
4. luka bakar,
5. keracunan mendadak,
6. akibat cuaca,

Pencegahan Kecelakaan Kecelakaan dapat dihindari dengan


1. Menerapkan peraturan perundangan dengan penuh disiplin
2. Menerapkan standarisasi kerja yang telah digunakan secara resmi
3. Melakukan pengawasan dengan baik
4. Memasang tanda-tanda peringatan
5. Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat

Anda mungkin juga menyukai