Gambaran Pengetahuan Perawatan Kaki

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWATAN KAKI

PADA KLIEN DIABETES MELITUS


TIPE 2

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Salah satu komplikasi jangka panjang Diabetes melitus (DM) akibat adanya kelainan
mikrovaskular adalah kaki diabetik. Pada umumnya terjadi setelah 5 – 10 tahun pertama
setelah didagnosis. Tetapi tanda-tanda komplikasi mungkin ditemukan pada saat mulai
terdiagnosis DM tipe 2 karena DM yang dialami pasien tidak terdiagnosis selama beberapa
tahun (Smeltzer, et al. 2008). Permasalahan kaki merupakan penyebab utama angka
kesakitan dan kematian pada orang dengan diabetes (Smeltzer, et al. 1998.). Masalah kaki
juga merupakan masalah yang umum pada pasien dengan diabetes dan hal ini menjadi
cukup berat akibat adanya ulkus serta infeksi, bahkan akhirnya dapat menyebabkan
amputasi. Permasalahan pada kaki telah dilaporkan sebagai alasan pasien perlu masuk ke
rumah sakit (Porth, 2007).
Faktor resiko terjadinya ulkus dan infeksi yaitu neuropati perifer, deformitas neuro
osteoarthopathic, insufisiensi vaskular, hiperglikemia dan gangguan metabolik lain,
keterbatasan pasien, perilaku maladaptif serta kegagalan pelayanan kesehatan. Adapun
mekanisme terjadinya ulkus diantaranya adalah akibat ketidakpatuhan dalam melakukan
tindakan pencegahan, pemeriksaan kaki, serta kebersihan, kurang melaksanakan
pengobatan medis, aktivitas pasien yang tidak sesuai, kelebihan berat badan serta
penggunaan alas kaki yang tidak sesuai, serta kurangya pendidikan pasien, pengotrolan
glukosa darah dan perawatan kaki (Frykberg, 1998).
Klien diabetes melitus harus mengetahui cara mencegah timbulnya ulkus pada kaki
sehingga kejadian ulkus dan amputasi dapat dihindarkan. Klien diabetes melitus harus rajin
merawat dan memeriksa kaki untuk menghindari terjadinya kaki diabetik dan kecacatan
yang mungkin akan muncul. Peningkatan pengetahuan klien diabetes melitus mengenai
cara mencegah kaki diabetik juga dapat meningkatkan kualitas hidup klien diabetes
sehingga klien dapat menikmati hidup seperti orang normal pada umumnya yang tidak
menderita diabetes melitus, serta klien tidak perlu mengeluarkan uang secara berlebihan
untuk pengobatan yang sebenarnya tidak diperlukan (Monalisa & Gultom, 2009).
Menurut penelitian Hasnain dan Sheikh (2009) tentang pengetahuan dan praktek
perawatan kaki pada klien diabetes didapatkan hasil sekitar sepertiga dari klien diabetes
memiliki pengetahuan kurang tentang perawatan kaki dan sedikit klien memiliki praktik
yang baik untuk perawatan kaki. Penelitian Jinadasa dan Jeewantha (2011) tentang
pengetahuan dan praktek perawatan kaki pada klien dengan ulkus diabetes kronis dengan
sampel 110 didapatkan hasil yang signifikan antara pengetahuan perawatan kaki dan
praktek perawatan kaki. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang cukup pada penyakit
kaki diabetik, namun praktek pencegahan perawatan kaki masih rendah. Penelitian
menurut Hoong (2011) tingkat pengetahuan klien dari aspek asupan gizi, cara
pemantauan gula darah, perawatan kaki, komplikasi, gejala klinis dan pengontrolan
penyakit diabetes melitus jumlah sampel sebesar 75 orang didapatkan sebagian besar
tingkat pengetahuan klien terhadap penyakit diabetes melitus masih kurang.
Penelitian Desalu et al. (2011) menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan dan praktik
perawatan kaki pada klien diabetes melitus sehingga perlu adanya program pendidikan
untuk mengurangi komplikasi kaki diabetik.
Poli penyakit dalam layanan kesehatan cuma-cuma Jakarta telah mempunyai unit
khusus pelayanan DM dan telah mempunyai program senam diabetes pada minggu kedua
dan ke empat serta edukasi penatalaksanaan DM bagi pasien DM. Program tersebut telah
berjalan selama 3 tahun namun belum pernah dilakukan evaluasi atas edukasi yang
diberikan. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti memiliki ketertarikan yang besar
untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawatan kaki pada klien diabetes melitus tipe
2 di layanan kesehatan cuma-cuma Jakarta.

B. Rumusan Masalah
Kurangnya pengetahuan pada klien diabetes melitus tentang perawatan kaki masih
memprihatinkan dan jumlah klien diabetes melitus di Indonesia semakin meningkat akan
berpengaruh terhadap terjadinya komplikasi akut dan kronis. Kurangnya pengetahuan pada
klien diabetes tentang perawatan kaki dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Banyaknya
masalah-masalah yang dihadapi klien diabetes melitus khususnya tentang perawatan kaki
dapat dicegah dan diminimalkan jika klien melakukan peningkatan pengetahuan yang
tepat. Klien diabetes melitus harus menyadari bahwa kegiatan perawatan kaki merupakan
bagian dari kebiasaan hidup sehari-hari. Penelitian mengenai pengetahuan pada klien
diabetes telah banyak dilaporkan. Tetapi masih sedikit penelitian yang dilakukan untuk
menjelaskan pengetahuan perawatan kaki pada klien diabetes melitus.
Perawat memiliki peran cukup penting dalam penatalaksanaan DM secara umum dan
mencegah terjadinya komplikasi akut dan kronik, diantaranya melalui pendidikan, motivasi
dan dukungan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktik tentang perawatan kaki.
Sehingga perawat perlu mengetahui pengetahuan yang berhubungan dengan praktek
perawatan kaki pada klien diabetes melitus. Berdasarkan fakta tersebut maka peneliti
ingin mengetahui pengetahuan perawatan kaki pada klien diabetes melitus tipe 2.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawatan kaki pada
klien diabetes melitus tipe 2.
Tujuan Khusus
a. Karakteristik (usia, jenis kelamin, pendidikan, lama diabetes melitus, pekerjaan dan
penyuluhan perawatan kaki) pada klien diabetes melitus tipe 2.
b. Gambaran pengetahuan tentang perawatan kaki pada klien diabetes melitus tipe 2.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pelayanan keperawatan
Sebagai bahan masukan dan data rujukan tentang perawatan kaki mandiri klien
diabetes melitus kepada pihak rumah sakit yang ada di layanan kesehatan Cuma-Cuma
Ciputat. Selanjutnya akan ada tindak lanjut untuk peningkatan pengetahuan. perawatan
kaki pada klien diabetes melitus tipe 2. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan
pencegahan terjadinya komplikasi jangka panjang penyakit diabetes melitus dengan
melakukan perencanaan penyuluhan tentang perawatan kaki dan membuat program
khusus tentang perawatan kaki.
2. Bagi perkembangan ilmu keperawatan
Sebagai bahan tambahan keilmuan keperawatan khususnya mengenai pengetahuan
dan praktik tentang perawatan kaki pada klien diabetes melitus tipe 2.
3. Bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi rujukan bagi peneliti lainnya mengenai
pengetahuan dan praktik perawatan kaki pada klien diabetes melitus tipe 2.

E. LITERATUR REVIEW
a. DIABETES MELITUS
a. DEFINISI
Menurut American Diabetes Association (2010) diabetes melitus merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
b. Klasifikasi
Diabetes melitus diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu diabetes melitus tipe 1,
diabetes melitus tipe 2, diabetes kehamilan dan diabetes tipe lain yang berhubungan
dengan keadaan atau sindrom lainnya (Smeltzer et al., 2010)
c. Patofisiologi
Pada diabetes tipe 2 terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin,
yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Insulin yang dikeluarkan oleh
sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya
glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa itu dimetabolisme
menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada atau bila insulin itu kerjanya tidak baik seperti
dalam keadaan resistensi insulin maka glukosa tak dapat masuk sel dengan akibat
glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadarnya di dalam
darah meningkat (Suyono, 2009). Jika konsentrasi glukosa dalam darah cukup
tinggi, ginjal tidak dapat menyerap kembali glukosa yang tersaring keluar, glukosa
yang berlebihan diekskresikan kedalam elektrolit yang dinamakan diuresis osmotik.
Kehilangan cairan yang berlebihan akan mengalami peningkatan berkemih (poliuri)
dan rasa haus (polidipsi). Defisiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein
dan lemak yang menyebabkan penurunan berat badan. Klien dapat mengalami
peningkatan selera makan (polifagia) akibat menurunnya simpanan kalori dan gejala
lainnya mencakup kelelahan dan kelemahan (Smeltzer et al., 2010).
2. Praktik Perawatan Kaki
Pemeriksaan kaki tiap hari adalah langkah pertama untuk menemukan masalah cedera
awal untuk mendapatkan perawatan kaki yang tepat. Kaki harus dilihat setiap hari
setelah mandi atau mandi dan sebelum mengenakan sepatu dan kaos kaki. Meskipun
sebagian besar orang dengan diabetes tahu bahwa mereka harus memeriksa kaki
mereka setiap hari, akan tetapi banyak yang tidak tahu bagaimana melakukan ini
dengan benar atau apa yang mereka evaluasi (Heitzman, 2010). Permasalahan kaki
merupakan penyebab utama angka kesakitan dan kematian pada orang dengan diabetes
melitus. Masalah kaki juga merupakan masalah yang umum pada klien dengan diabetes
melitus dan hal ini menjadi cukup berat akibat adanya ulkus serta infeksi, bahkan
akhirnya dapat menyebabkan amputasi. Terjadinya ulkus diantaranya adalah akibat
ketidakpatuhan dalam melakukan tindakan pencegahan, pemeriksaan kaki, serta
kebersihan, kurang melaksanakan pengobatan medis, aktivitas klien yang tidak sesuai,
kelebihan berat badan, penggunaan alas kaki yang tidak sesuai, kurangnya pendidikan
klien, pengontrolan glukosa darah dan perawatan kaki.

3. Penatalaksanaan Perawatan Kaki


Menurut Waspadji (2009) penatalaksanaan perawatan kaki dapat dibagi menjadi tiga
yaitu :
a. Pencegahan Primer (pencegahan terjadinya kaki diabetik dan terjadinya ulkus)
Pencegahan primer dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan mengenai
terjadinya kaki diabetik. Penyuluhan harus dilakukan pada setiap kesempatan
pertemuan dengan klien.
b. Pencegahan Sekunder (pencegahan dan pengelolaan ulkus atau ganggren diabetik
yang sudah terjadi). Pencegahan sekunder, upaya-upaya yang termasuk dalam
pencegahan sekunder yaitu: Mechanical control (pressure control), wound control,
microbiological control (infection control) vascular control, metabolic control, dan
educational control.
c. Pencegahan Tersier (pencegahan agar tidak terjadi kecacatan lebih lanjut walaupun
sudah terjadi penyulit). Pencegahan tersier, upaya yang dilakukan untuk mencegah
lebih lanjut terjadinya kecacatan kalau penyulit sudah terjadi seperti amputasi tungkai
bawah. Pengelolaan konservatif dengan medikamentosa, debridemen, mengatasi
infeksi.
4. Pentingnya Pengetahuan dan Praktik Perawatan Kaki pada Klien Diabetes
Melitus dalam Konteks Keperawatan
Pentingnya pengetahuan pada klien diabetes melitus dalam melakukan perawatan
kaki adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Peningkatan pengetahuan
klien diabetes melitus mengenai perawatan kaki dapat meningkatkan
kualitas hidup klien sehingga dapat menikmati hidup seperti normal pada umumnya
yang tidak menderita diabetes melitus, serta klien tidak perlu mengeluarkan uang
secara berlebihan untuk pengobatan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Bagan 1 :
KERANGKA TEORI

Diabetes Meitus tipe 2


Perawatan kesehatan
diri Kelainanan Neuropati perifer Daya tahan
 Monitor gula darah mikrovaskular  Sensorik tubuh menurun
 Diet  Motorik
 Olahraga  Autonomik
 Keteraturan berobat
 Perawatan kaki

Pengetahuan Perawatan Penyembuhan


perawatan kaki kaki kurang luka kurang

Ulkus
Perawatan kaki
baik
Infeksi

Amputasi
Komplikasi
minimal

Sumber : Lewis et al. (2011), Black & Hawks (2009), Smeltzer et al. (2010), Notoatmodjo
(2010), WHO (2003)

Tabel 1.
Kajian penelitian sebelumnya yang terkait dengan pengetahuan perawatan kaki :

No Judul penelitian Peneliti Publikasi Desain Hasil


penelitian
1 Knowledge and Hasnain, S. Journal Cross sectional 29,3% responden
Practices & Sheikh, Pakistan study, non- memiliki pengetahuan
Regarding Foot H.S. Medical probability kurang tentang perawatan
Care in Diabetic (2009). Association convenience kaki dan sedikit klien
Patients Visiting , sampling. memiliki praktik yang baik
Diabetic Clinic Jumlah sampel untuk perawatan kaki.
in Jinnah 150 respondent
Hospital Lahore.
2 Tingkat Hoong Kew repository. Metode yang sampel sebesar 75 orang
Pengetahuan Kam. usu.ac.id/ digunakan didapatkan sebagian
tentang Penyakit (2011). bitstream/ adalah cross besar tingkat
Diabetes 12345678 sectional study pengetahuan klien
Mellitus pada 9/21975/7 yang bersifat terhadap penyakit
Pasien Diabetes / deskriptif. diabetes melitus masih
di Poli- simple random kurang.
Endokrin, sampling,
Departemen jumlah sample
Penyakit Dalam, sebesar 75
Rumah Sakit orang.
Haji Adam
Malik, Medan.
3 A Study to Jinadasa, Internatio http://www.io sampel 110 didapatkan
Determine the C.V.M. & nal mcworld.com/ij hasil yang signifikan
Knowledge and Jeewantha, Journal of crimph/ antara pengetahuan
Practice of Foot M. (2011). Collaborat perawatan kaki dan
Care in Patients ive praktek perawatan kaki.
with Chronic Research Ini menunjukkan bahwa
Diabetic Ulcer. on pengetahuan yang cukup
Internal pada penyakit kaki
Medicine diabetik, namun praktek
& Public pencegahan perawatan
Health. kaki masih rendah.
4 Diabetic Foot
Desalu, Ghana www.ncbi.nlm adanya kesenjangan
Care : Self
O.O., .nih.gov/pmc/. pengetahuan dan praktik
Reported Salawu, Medical . perawatan kaki pada
Knowledge and
F.K, Jimoh, Journal, klien diabetes melitus
Practice among
A.K., 45(2), 60- sehingga perlu adanya
Patients Adekoya, 65. program pendidikan
Attending Three
A.O., untuk mengurangi
Tertiary Hospital
Busari, komplikasi kaki diabetik.
in Nigeria.
A.O.,&
Olokaba,
A.B.
(2011).
F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain penelitian
Penelitian ini menggunakkan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain
analitik deskriptif. Tujuannya untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawatan
kaki pada klien diabetes melitus tipe 2 di layanan kesehatan cuma-cuma Jakarta
dengan cara mengajukan pertanyaan melalui kuisioner yang akan dijawab oleh
penderita DM tipe 2
2. Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes di Layanan Kesehatan
Cuma-Cuma Jakarta yang berjumlah 50 pasien.
Sampel yang digunakan didasarkan pada kriteria inklusi :
a. Mengidap diabetes melitus
b. Bersedia menjadi responden
Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling yaitu sebanyak
populasi pasien DM yang berobat ke layanan kesehatan Cuma-Cuma yang berjumlah
50 pasien DM

G. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Jakarta. Alasan pemilihan
lokasi penelitian ini karena LKC Jakarta merupakan salah satu lembaga non profit yang
telah memiliki konsep pelayanan terpadu diabetes melitus.
H. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan berisi daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik, ada dalam
bentuk isian dan ada dalam bentuk check list sehingga responden tinggal mengisi dan
memberi check list pada pilihan jawaban yang sesuai.

Instrumen A : Kuesioner tentang karakteristik responden yang meliputi usia, jenis


kelamin, lama menderita diabetes melitus, pendidikan, pekerjaan, dan penyuluhan tentang
perawatan kaki

Instrumen B : kesioner tentang pengetahuan digunakan untuk mengukur pengetahuan


tentang perawatan kaki pada klien diabetes melitus tipe 2.

I. Pengolahan data
Pengolahan data meliputi editing, coding, scoring, entri data, cleaning data
J. Analisis data
Analisis univariat dilakukan untuk memberi gambaran dan penjelasan mean, median,
standar deviasi dari variabel meliputi usia, jenis kelamin, lama menderita diabetes melitus,
pendidikan, pekerjaan, dan penyuluhan tentang perawatan kaki dan pengetahuan perawatan
kaki penderita diabetes melitus.

REFERENSI
American Diabetes Association, (2010). Diagnosis and classification of diabetes melitus.
Diabetes care. 27 (1), S5-S10. http://www.care.diabetes journal.

Black, J.M. & Hawks, J.H. (2009). Medical-Surgical Nursing : Clinical Manaement for
Positive Outcome. (8th ed.). St. Louis, Missouri : SaundersElsevier.

Desalu, O.O., Salawu, F.K, Jimoh, A.K., Adekoya, A.O., Busari, A.O.,& Olokaba, A.B.
(2011). Diabetic Foot Care : Self Reported Knowledge and Practice among Patients
Attending Three Tertiary Hospital in Nigeria. Ghana Medical Journal.
Frykberg, 2002, ¶ 3, http://www.aafp.org/afp/conten.htm

Hasnain, S. & Sheikh, H.S. (2009). Knowledge and Practices Regarding Foot Care in
Diabetic Patients Visiting Diabetic Clinic in Jinnah Hospital Lahore. Journal Pakistan
Medical Association, 59(10), 659-687.
Hoong Kew Kam. (2011). Tingkat Pengetahuan tentang Penyakit Diabetes Mellitus pada
Pasien Diabetes di Poli-Endokrin, Departemen Penyakit Dalam, Rumah Sakit Haji
Adam Malik, Medan.

Jinadasa, C.V.M. & Jeewantha, M. (2011). A Study to Determine the Knowledge and
Practice of Foot Care in Patients with Chronic Diabetic Ulcer. International Journal of
Collaborative Research on Internal Medicine & Public Health, 3(1), 115-122

Lewis, S.L., Dirksen, S.R., Heitkemper, M.M., Bucher, L., &Camera, I.M. (2011).
Medical Surgical Nursing: Assesment and Management of Clinical Problem. 8th ed.,
St. Louis: Mosby, Inc.

Monalisa, T. & Gultom, Y. (2009). Perawatan Kaki Diabetes dalam Soegondo, S.,
Soewondo, P.,& Subekti, I. (Eds.). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Smeltzer SC, Bare BG, Hinkle JL, Cheever KH, ( 2008 ) Textbook of medical- surgical
nursing, eleventh edition. Brunner & Suddarth’s. Williams and Wolter Kltwer
Bussiness, Philadhelpia.

Suyono, S. (2009). Patofisiologi Diabetes melitus dalam Soegondo, S., Soewondo, P., &
Subekti, I. (Eds.). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.

Porth, C.M, (2007). Essentials of pathophysiology: Concepts of altered health states. 2nd
edition. USA: Lippincott Williams & Wilkins.

World Health Organization. (2003). Section III : Disease-Specific Reviews, Adherence to


Long-Term Therapies : Evidence for Action. Di unduh dari http://www.who.
int/chp/knowledge/publicantions/adherence_section3.pdf.

K. JADUAL PELAKSANAAN PENELITIAN


KEGIATAN BULAN
Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov
Pengajuan proposal penelitian
Mengurus perijinan
Penelusuran kepustakaan untuk
pengembangan instrumen
penelitian
Pengumpulan data
Pengolahan data dan analisis
Penyusunan draft laporan akhir
Penyusunan laporan akhir
Publikasi

RENCANA ANGGARAN PENELITIAN DASAR

Penelitian Berbasis Dasar 10,000,000

1 BELANJA BARANG               5,000,000

  ATK dan Fotocopy     1 Keg Rp 1,000,000 Rp 1,000,000

  Pengadaan Sumber kepustakaan     1 Keg Rp 2,500,000 Rp 2,500,000

  Transkrip kuesioner     1 Keg Rp 500,000 Rp 500,000

  Laporan Penelitian     1 Keg Rp 500,000 Rp 1,000,000

2 BELANJA HONOR               2,000,000

  Honor Peneliti Utama 1 Org 5 Bln Rp 400,000 Rp 2,000,000

3 BELANJA JASA               1,500,000

  Souvenir Responden 30 Org 1 Keg Rp 50,000 Rp 1,500,000

4 BELANJA PERJALANAN               1,500,000

  Publikasi dan dokumentasi     1 Keg Rp 1,000,000 Rp 1,000,000

PROPOSAL PENELITIAN DASAR

GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWATAN KAKI


PADA KLIEN DIABETES MELITUS
TIPE 2
Ns. WIWIT SAWITRI, S.Kep

Pusat Penelitian dan Penerbitan


Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2015

Template Curriculum Vitae

IDENTITAS DIRI
Nama : SAWITRI
NIP :
NIDN :
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Tempat/Tgl Lahir : TANGERANG, 31 JANUARI 1989
Agama : ISLAM
Golongan/Pangkat :
Jabatan Akademik :
Fakultas : KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Progam Studi/Jurusan : ILMU KEPERAWATAN
Alamat Rumah : JL. CEMARA II RT 002/01 No. 22 PAMULANG BARAT,
TANGERANG SELATAN
Telp. : 021-7414846
HP : 083873026189
e-mail : sawitri_wi@yahoo.com
Bidang Kepakaran :
Minat Penelitian : terkait dengan bidang kesehatan
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Program
Tahun Pendidikan Perguruan Jurusan/
Lulus (diploma, sarjana, Tinggi Program Judul
magister, Studi Disertasi/Thesis/Skripsi
spesialis, dan
doktor)

Gambaran Persepsi Petugas


Kesehatan dan Petugas Kantor
Urusan Agama (KUA) pada
Pelaksanaan Program
UIN Syarif Imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
Hidayatullah Ilmu pada Calon Pengantin Wanita
2012 S1 Ilmu Keperawatan Jakarta Keperawatan di Kota Tangerang Selatan

22
PENGALAMAN PENELITIAN*
Ketua/Anggota Sumber Jumlah Institusi
Judul Penelitian
Tahun Tim Dana Dana Yang
Terlibat

*Dalam 5 tahun terakhir

KARYA ILMIAH*
Buku/Bab Buku/Artikel Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal

*Karya ilmiah di jurnal, jurnal nasional terakreditasi dan internasional dalam 5


tahun terakhir; tidak termasuk opini di media massa (koran).

PRESENTASI DI FORUM ILMIAH NASIONAL DAN INTERNASIONAL*


Tahun Judul Presentasi Penyelenggara

*Dalam 5 tahun terakhir

ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Jenis/ Nama Organisasi Jabatan/jenjang

Perhatian untuk peneliti: Gunakan template CV seperti di atas, namun panjang


halaman dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai