Tugas 1
Tugas 1
Tugas 1
Oleh :
Oleh :
NURUL ASYIFAH
TINGKAT : II B (D IV GIZI)
Dosen Pembimbing :
Dr. RUDY HARTONO, SKM, M. Kes
1. Obat Ivermectin
Ivermectin adalah obat anthelmintik yang berfungsi untuk mengobati
infeksi akibat cacing. Ivermectin bekerja dengan cara mencegah cacing
dewasa bereproduksi dan membunuh larva cacing di dalam tubuh penderita.
a. Mekanisme kerja Obat Ivermectin yaitu mengganggu aktivitas aliran ion
klorida pada sistem syaraf arthropoda. Preparat ini dapat terikat pada
reseptor yang meningkatkan permeabilitas membran parasit terhadap ion
klorida, sehingga akan mengakibatkan saluran klorida terbuka dan
mencegah pengeluaran neutransmiter gama amino butiric acid (GABA).
Sebagai akibatnya transmisi neuromuskuler akan terblokir dan polaritas
neuron akan terganggu, sehingga akan menyebabkan terjadinya paralisis
dan kematian dari parasit. Dan Penyerapan obat ivermectin dapat
meningkat jika digunakan bersamaan dengan makanan yang
mengandung lemak tinggi
b. Lokasi kerja dalam tubuh yaitu Ivermectin dimetabolisme di hati. Dan
juga ivermectin terbukti efektif dalam mengeluarkan telur dan mematikan
cacing parasit dalam usus.
c. Eliminasi obat Ivermectin Yaitu, Ivermectin diekskresikan melalui feses
(98%) dan urine (1%). Waktu paruh ivermectin adalah sekitar 12 jam (9,8–
14,3 jam), sedangkan waktu paruh metabolitnya sekitar 3 hari. cara
menghindari interaksi obat Ivermectin dengan makanan Yaitu dengan
mendiskusikan dengan dokter tentang jenis makanan atau minuman yang
sebaiknya dihindari selama penggunaan obat ini untuk menghindari
interaksi obat. Dan usahakan untuk mengonsumsi obat Ivermectin saat
perut kosong, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
3. Obat Paromomycin
paromomycin adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi
parasit, seperti amebiasis dan cacingan di saluran pencernaan. Paromomycin
bekerja aktif menghentikan pertumbuhan parasit, terutama yang terdapat di
dalam usus.
a. Mekanisme kerja Obat Paromomycin adalah bekerja langsung pada E.
Histolytica dan membunuhnya, dengan kata lain paromomisin bekerja
sebagai amubisid. dengan cara mengikat secara ireversibel sub unit 16s
dari ribosom prokariotik bakteri yang peka sehingga menghambat sintesa
protein yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan bakteri itu.
paromomisina (paromomycin) mempunyai spektrum luas, aktif terhadap
bakteri gram negatif maupun gram positif. Efektivitas paromomisina
(paromomycin) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus
aureus telah terbukti.
b. Lokasi kerja dalam tubuh Obat Paromomycin bekerja aktif menghentikan
pertumbuhan parasit, terutama yang terdapat di dalam usus. Obat ini sulit
diserap ke dalam darah sehingga tidak akan bekerja untuk infeksi di luar
usus.
c. Eliminasi Obat Paromomycin Sekitar 99 persen dosis diberikan tidak
berubah dalam urin, terutama oleh filtrasi glomerulus. Waktu paruh
terminal berkisar antara 1,5 – 3,5 jam pada orang dewasa dengan fungsi
ginjal normal. Waktu paruh lebih panjang terjadi pada neonatus, bayi, dan
pasien dengan penurunan fungsi ginjal. Aminoglikosida secara efektif
dihilangkan dengan hemodialisis (kontinyu dan intermiten) dan dialisis
peritoneal. Akibatnya, dosis tambahan setelah hemodialisis pada
umumnya diperlukan. cara menghindari interaksi obat Paromomycyn
dengan makanan yaitu makanan tertentu tidak bisa konsumsi karena
interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan
obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan
dengan ahli penyedia layanan kesehatan profesional tentang penggunaan
obat Anda bersama makanan, alkohol, atau rokok.
4. Obat miltefosine
Miltefosine digunakan untuk mengobati suatu penyakit yang disebabkan
oleh infeksi parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan lalat pasir
(sandfly) yang terinfeksi.
Penyakit tersebut adalah leishmaniasis. Penyakit ini mempengaruhi kulit,
organ tubuh seperti hati, limpa, atau sumsum tulang, hidung, mulut hingga
tenggorokan. Fungsi Miltefosine adalah untuk menyembuhkan leishmaniasis
dan sekaligus digunakan untuk mencegah mycosis fungoides, dan metastasis
kulit kanker payudara.
a. Mekanisme kerja Obat miltefosine adalah obat turunan fosfolipid yang
diduga bekerja dengan mengganggu fungsi membran sel.
b. Lokasi kerja dalam tubuh Miltefosine digunakan untuk mengobati
leishmaniasis yang mempengaruhi kulit, organ tubuh (seperti hati, limpa,
atau sumsum tulang), dan membran mukus (hidung, mulut, dan
tenggorokan).
c. Eliminasi Obat Miltefosine diekskresikan secara aktif pada cairan
empedu atau langsung melalui saluran gastrointestinal cara menghindari
interaksi obat Miltefosine dengan makanan Konsumsilah obat ini
dengan makanan untuk mengurangi peluang munculnya iritasi lambung,
Minumlah banyak air untuk mencegah terjadinya dehidrasi karena bisa
menyebabkan cedera ginjal yang serius.\
5. Obat Metronidazole
Metronidazole adalah obat antibiotik untuk mengobati infeksi. Obat ini
bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan berbagai bakteri dan
parasit. Antibiotik ini hanya dapat mengobati infeksi bakteri dan parasit,
sehingga tidak digunakan untuk menangani infeksi virus, seperti batuk pilek
biasa atau flu.
a. Mekanisme kerja Obat Metronidazole adalah dengan berdifusi ke dalam
organisme, menghambat sintesis protein dan berinteraksi dengan DNA
yang menyebabkan hilangnya struktur DNA heliks dan kerusakan untai
DNA pada bakteri. Oleh karena itu, menyebabkan kematian sel pada
bakteri penyebab penyakit.
b. Lokasi kerja dalam tubuh Menangani infeksi akibat bakteri atau parasit
di sistem reproduksi, saluran pencernaan, kulit, jantung, tulang, sendi,
paru-paru, darah, sistem saraf dan daerah tubuh lainnya.
c. Eliminasi Obat Metronidazole 77% diekskresikan ke urine, dan 14% ke
feses. Metabolit obat yang terutama terdapat di urine adalah berupa hasil
metabolisme oksidasi rantai samping, yaitu 5-nitroimidazole dan 2-metil-5-
nitroimidazole asam asetat, dan hasil konjugasi glukuronida. Sisanya
sekitar 20% merupakan metronidazole yang tidak diubah. Renal clearance
obat sekitar 10 mL/menit/1,73 m2. Waktu paruh metronidazol sekitar 8 jam
tetapi pada neonatus memanjang sekitar 25-72 jam. Waktu paruh juga
memanjang pada penderita dengan gangguan hepar. cara menghindari
interaksi obat Metronidazole dengan makanan Pemberian oral dapat
diberikan dengan makanan untuk membantu meminimalkan
ketidaknyamanan pada perut. Extended release tablet harus diberikan
dengan keadaan perut kosong 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan,
dan obat tidak dibelah dua atau dihancurkan.
6. Obat Iodoquinol
Iodoquinol termasuk dalam kelompok obat yang disebut antiprotozoals,
yaitu obat yang digunakan untuk mengobati infeksi akibat protozoa.
Iodoquinol paling sering digunakan dalam pengobatan infeksi usus yang
disebut amebiasis.
a. Mekanisme kerja Obat Iodoquinol dalah 8-hydroxyquinoline halogenasi,
amoebicide dengan sifat antijamur dan antibakteri. Ini mengkelat logam
jejak pada permukaan bakteri, yang penting untuk pertumbuhan bakteri.
Diserap secara sistemik melalui kulit.
b. Lokasi kerja dalam tubuh dapat digunakan untuk mengatasi infeksi pada
usus yang disebabkan oleh bakteri. Dan sediaan salep untuk
menghilangkan Infeksi jamur pada kulit
c. Eliminasi Obat Iodoquinol utamanya melalui ginjal. cara menghindari
interaksi obat Iodoquinol dengan makanan Ambil setelah makan. Ini
dapat mengurangi iritasi gastrointestinal.
7. Obat praziquantel
Praziquantel adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi
parasit tertentu (misalnya, Schistosoma dan cacing hati). Praziquantel
termasuk kelas obat yang dikenal sebagai anthelmintik. Ia bekerja dengan
membunuh parasit. Obat ini juga melumpuhkan parasit, menyebabkan parasit
tersebut terlepas dari dinding pembuluh darah sehingga tubuh dapat
menghilangkannya secara alamiah.
a. Mekanisme kerja Obat praziquantel adalah dengan meningkatkan
permeabilitas tegumen tubuh cacing, yang akan meningkatkan influks kalsium
ke intrategumen sehingga terjadi kontraksi kuat dan paralisis otot cacing
secara cepat. Hal ini akan menjadikan gigitan cacing terlepas dari dinding
pembuluh darah inang.
b. Lokasi kerja dalam tubuh dimetabolisme di hati, dan dikeluarkan di empedu.
c. Eliminasi Obat praziquantel Waktu paruh obat prazikuantel dalam serum
berkisar antara 0,8‒1,5 jam. Sekitar 80% dari obat yang masuk diekskresikan
ke urin dalam waktu 24 jam, dan sebagian besar (>99 %) dalam bentuk
metabolit. Hanya sedikit yang diekskresikan ke feses. Prazikuantel juga
diekskresikan ke dalam air susu ibu, dengan konsentrasi sekitar seperempat
dari kadarnya dalam serum ibu. cara menghindari interaksi obat
praziquantel dengan makanan Yaitu dengan mendiskusikan dengan dokter
tentang jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama
penggunaan obat ini untuk menghindari interaksi obat. Dan usahakan untuk
mengonsumsi obat Praziquantel bersama dengan minuman dan makanan
yang kiranya tidak memberikan interaksi.
8. .Obat Ethambutol
Ethambutol adalah obat antibiotik untuk mengatasi tuberculosis (TBC).
Obat ini tidak bisa digunakan untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh
infeksi virus, seperti flu. Ethambutol bekerja dengan cara menghentikan
pertumbuhan bakteri penyebab tuberkulosis.
a. Mekanisme kerja Obat Ethambutol bekerja dengan cara menghambat
arabinosyl transferase yang memiliki peranan penting dalam pembentukan
dinding sel mycobacterium. Arabinosyl transferase merupakan enzim yang
diperlukan dalam reaksi polimerisasi arabinoglycn pada dinding sel dari
arabinogalactan dan lipoarabinomannan dan dikode oleh operon
embCAB. Terhambatnya enzim arabinosyl transferase oleh ethambutol
menyebabkan akumulasi D-arabinofuranosyl-P-decaprenol (perantara
penting dalam biosintesis dinding sel mycobacterium) yang menyebabkan
terhentinya fase growth mycobacterium.[4] Hambatan sintesis
arabinoglycan menyebabkan terhentinya metabolisme sel, multiplikasi,
dan berujung pada kematian sel.
b. Lokasi kerja dalam tubuh menghambat pemasukan asam mikolat
kedalam dinding sel bakteri.
c. Eliminasi Obat Ethambutol Eliminasi ethambutol sebagian besar
diekskresi melalui urine (50 -75%) diikuti oleh feses (20-22%). Sebanyak
8-15% ethambutol diekskresi dalam bentuk dua metabolit: aldehida dan
turunan asam dikarboksilik. cara menghindari interaksi obat
Ethambutol dengan makanan Obat-obatan tertentu tidak boleh
digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena
interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan
obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan
penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan
penyedia layanan kesehatan Anda.
9. Obat Chloroquine
chloroquine dalam tubuh adalah efektif membunuh skizon dalam darah,
dengan cara merusak membrane sel parasit melalui proses oksidatif. Selain
itu, chloroquine juga memiliki efek imunomodulator dan antiinflamasi, serta
dapat menghambat replikasi beberapa virus.
a. Mekanisme kerja Sebagai anti parasit, chloroquine bekerja dengan
mencegah biokristalisasi heme menjadi hemozoin, sehingga
menyebabkan toksisitas pada parasit akibat akumulasi heme bebas yang
bersifat toksik. Hal ini menyebabkan kerusakan pada membran sel parasit
melalui proses oksidatif. Mekanisme kerja lain dari chloroquine adalah
dengan menghambat aktivitas lisosom dan autofagi. Chloroquine
meningkatkan pH kompartemen endosomal sehingga mengganggu
maturasi lisosom. Gangguan terhadap fungsi lisosom ini dapat
mengganggu fungsi limfosit dan memiliki efek imunomodulator bahkan
efek anti-inflamasi. Lisosom terlibat dalam pemrosesan antigen dan
presentasi MHC (major histocompatibility complex) kelas II sehingga
secara tidak langsung membantu aktivasi imun. Chloroquine juga
mengganggu presentasi antigen melalui jalur lisosomal. Chloroquine dapat
mengurangi produksi berbagai tipe sitokin antiinflamasi, seperti IL-1, IFNα,
dan TNF.
b. Lokasi kerja dalam tubuh dalam hepar
d. Eliminasi Obat Chloroquine Ekskresi chloroquine sangat lambat, tapi
dapat meningkat dengan meningkatkan keasaman urine Hati dan ginjal
berkontribusi terhadap eliminasi chloroquine sehingga dosisnya harus
dimodifikasi pada pasien dengan insufisiensi ginjal atau hepar. cara
menghindari interaksi obat Ethambutol dengan makanan Obat-obatan
tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan
makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi
alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat
menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan
makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan
Anda.