203-Article Text-505-1-10-20210421
203-Article Text-505-1-10-20210421
203-Article Text-505-1-10-20210421
Corresponding Author: Meliana Nursihhah, Program Studi Gizi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesahatan Khas Kempek.
E-Mail: meli.nursihhah@gmail.com
Received Maret 02, 2021; Accepted April 10, 2021; Online Published April 20, 2021
Abstrak
Kepatuhan adalah perubahan sikap dan perilaku individu yang dilakukan dan diberikan dalam bentuk terapi baik
diet, aktifitas fisik maupun minum obat. Pasien DM memiliki masalah kepatuhan terhadap pengobatan,
diketahui bahwa tingkat kepatuhan pasien DM untuk melaksanakan diet sebesar 65% namun hanya 19% pasien
yang mematuhi untuk melaksanakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan diet,
aktifitas fisik, dan minum obat terhadap pengendalian kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus di RS
Karyamedika Bantargebang Bekasi. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang didukung oleh
penelitian kualitatif dengan desain crossectional. Penelitian dilakukan pada Juni – Agustus 2019. Sampel
berjumlah 143 responden menggunakan proportionate stratified random sampling. Analisis univariat dan
bivariate menggunakan uji statistic chisquare. Terdapat hubungan yang bermakna antara kepatuhan diet dengan
nilai (p=0,000). Oleh karena itu, dukungan keluarga dan petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan
pasien diabetes mellitus dalam mengendalikan kadar gula darah dengan memberikan informasi mengenai
tatalaksana diabetes mellitus sehingga dapat mengubah sikap dan perilaku .
Kata Kunci : Kepatuhan Diet Diabetes Melitus, Pengendalian Kadar Gula Darah
1003
dengan kebutuhan setiap penyandang DM. Medika Bantaragebang Bekasi Tahun
Prinsip pengaturan makan pada 2019.
penyandang DM hampir sama dengan
anjuran makan untuk masyarakat umum, METODOLOGI PENELITIAN
yaitu makanan yang seimbang dan sesuai Penelitian ini bersifat analitik
dengan kebutuhan kalori dan zat gizi dengan pendekatan secara kuantitatif yang
masing-masing individu. Penyandang DM didukung dengan data kualitatif. Desain
perlu diberikan penekanan mengenai penelitian yang digunakan adalah cross
pentingnya keteraturan jadwal makan, sectional (potong lintang) yaitu subjek
jenis dan jumlah kandungan kalori, hanya diobservasi sekali saja dan
terutama pada mereka yang menggunakan pengukuran dilakukan terhadap karakter
obat yang meningkatkan sekresi insulin atau variabel subjek pada saat
atau terapi insulin itu sendiri (Perkeni, pemeriksaan. Sampel dalam penelitian ini
2015). berjumlah 130 dan untuk mengantisipasi
Tujuan penelitian untuk meneliti dalam pengamatan terjadi drop out pada
Hubungan kepatuhan diet Terhadap responden, maka ditambah 10 %. Jadi
Pengendalian Kadar Gula Darah pada jumlah responden yang akan diteliti adalah
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poli 143 responden.
Penyakit Dalam Rumah Sakit Karya
HASIL
Hubungan kepatuhan diet terhadap kadar gula darah pasien diabetes mellitus
1004
dengan uji Chisquare diperoleh nilai p asupan karbohidrat sebagian besar yaitu
sebesar (0,000) < α (0,05), artinya ada 78,3% masih kurang dari kebutuhan dan
hubungan yang bermakna antara ersebar pada kadar gula darah tidak
kepatuhan diet dengan pengendalian kadar terkontrol sebesar 88,9% dan 11,1% pada
gula darah. Selain itu juga nilai OR kadar guladarah terkontrol.Hasil analisis
sebesar 44,686 menunjukkan bahwa uji pearson chi square menunjukkan
responden yang tidak patuh diet memiliki bahwa asupan karbohidratmemiliki
resiko 44,686 kali lebih besar gula darah hubungan yang bermakna dengan kontrol
tidak terkendali dibandingkan dengan kadar gula darah pada pasien diabetes
responden yang patuh diet. melitus (p<0,05).
Hal ini sesuai dengan penelitian Sedangkan penelitian yang
yang dilakukan oleh Sri, dkk (2012) dilakukan oleh Harianti, dkk ( 2017)
menunjukkan bahwa terdapat hubungan menunjukkan bahwa Asupan Karbohidrat
antara kebiasaan makan (p=0,001) dengan Pasien Diabetes Mellitus Tipe-2 yang
kondisi gula darah. Sedangkan menurut memiliki kadar gula darah tidak terkendali
Achmad Yoga Setyo Utomo (2011) baik lebih banyak memiliki asupan
menunjukkan bahwa pengaturan pola karbohidrat yang baik ( ≤ 100% asupan
makan mempunyai hubungan yang karbohidrat yang dianjurkan)
signifikan dengan keberhasilan dibandingkan pada pasien yang memiliki
pengelolaan DM tipe 2 (p=0,008). kadar guladarah terkendali baik. Pada
Menurut Price dan Wilson (2006) pasien yang memiliki kadar gula darah
penatalaksanaan diet pada penderita tidak terkendalibaik pada asupan
diabetes melitus bertujuan untuk mengatur karbohidrattergolong baik sebesar 50.0%
jumlah kalori dan karbohidrat yang lebih besar dari pada yang memiliki kadar
dikonsumsi setiap hari dengan prinsip diet gula darah yang terkendali baik 30,0%.
tepat jumlah, jadwal dan jenis. Diet tepat Prinsip diet pada penyandang DM
jumlah, jadwal dan jenis merupakan hampir sama dengan anjuran makan untuk
prinsip pada diet DM yang harus masyarakat umum, yaitu makanan yang
memperhatikan jumlah kalori yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan
diberikan harus habis, jangan dikurangi kalori dan zat gizi masing-masing
atau ditambah sesuai dengan kebutuhan, individu. Penyandang DM perlu diberikan
jadwal diet harus sesuai dengan penekanan mengenai pentingnya
intervalnya, yang dibagi menjadi 6 waktu keteraturan jadwal makan, jenis dan
makan, yaitu 3 kali makanan utama dan 3 jumlah kandungan kalori, terutama pada
kali makanan selingan (Tjokroprawiro, mereka yang menggunakan obat yang
2012). meningkatkan sekresi insulin atau terapi
Penelitian yang dilakukan oleh insulin itu sendiri(Perkeni, 2015).
Andi,dkk (2014) menunjukkan bahwa
Sebagian besar pasien berada pada asupan KESIMPULAN
energi baik (76,1%) yang tersebar Adanya hubungan yang bermakna
padakategori kadar gula darah tidak antara kepatuhan diet dengan pengendalian
terkontrol sebesar 85,7%. Hasil analisis uji kadar gula darah dengan nilai p sebesar
pearson chi squaremenunjukkan bahwa (0,000) < α (0,05), Selain itu juga nilai OR
ada hubungan asupan energi dengan sebesar 44,686 menunjukkan bahwa
kontrol kadar gula darah (p<0,05).Untuk responden yang tidak patuh diet memiliki
1005
resiko 44,686 kali lebih besar gula darah Arsana, M.P. (2009). Pengaruh
tidak terkendali dibandingkan dengan penyuluhan gizi terhadap kepatuhan
responden yang patuh diet. diet pasien diabetes mellitus di poli
gizi RSU Dr. Saiful Anwar Malang.
Skripsi: Tidak dipublikasikan.
REFERENSI
ADA. (2012). American Diabetes Astuti. (2013). Faktor-faktor yang
Association: Standart of medical care in berhubungan dengan Pengendalian
diabetes 2012, Kadar Gula Darah pada pasien
diabetes care. Diabetes Melitus tipe 2 Rawat Jalan
di Poliklinik penyakit dalam RSJ.
American Diabetes Association. (2009). Dr. Soerojo Magelang. FKM.
Diagnosis and Classification of Universitas Indonesia.
Diabetes Mellitus.Diabetes Care.
Azwar, Saifuddin (2009). Sikap Manusia
Amir SMJ, Wungouw H, Pangemanan D. Teori Dan Pengukuranya.
Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Badan
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di POM RI. InfoPOM Kepatuhan
Puskesmas Bahu Kota Manado. Pasien : Faktor Penting Dalam
keberhasilan Terapi. POM RI.
Amtiria R. Hubungan Pola Makan Dengan 7(5):1–12.
Kadar Gula Darah Pasien Diabetes
Melitus Tipe II Di Poli Penyakit Bilous & Donelly. (2014). Buku Pegangan
Dalam Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Diabetes Edisi ke-4. Jakarta: Bumi
Provinsi Lampung Tahun 2015. Medika.
Universitas Lampung; 2016.
Bilous. (2002). Seri Kesehatan Bimbingan
Anani, dkk. (2012). Hubungan antara Dokter pada Diabetes. Jakarta: Dian
Perilaku Pengendalian Diabetes dan Rakyat.
Kadar Gula Darah Pasien Rawat
Jalan Diabetes Melitus, 1, 2, 466- Chusmeywati V. Hubungan Dukungan
478. Keluarga Terhadap Kualitas Hidup
Penderita Diabetes Melitus Di RS
Arif, D. (2016). Pengaruh Pendampingan PKU Muhammadiyah Yogyakarta
terhadap Kepatuhan Diet pada Unit II. Universitas Muhammadiyah
penderita Diabetes Melitus tipe-2 di Yogyakarta; 2016.
Wilayah Puskesmas Banyuanyar
Surakarta: Stikes Kusuma Husada. Cornelia, dkk. (2014). Konseling Gizi:
Proses komunikasi, tata laksana,
Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian: serta aplikasi konseling gizi pada
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: berbagai Diet. Jakarta: Katalog
Rineka Cipta. dalam Terbitan (KDT).
1006
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Diet Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar
Diabetes Melitus. Jakarta: Balai (RISKESDAS) 2013. Kemenkes RI.
Penerbit FK UI; 2009. Jakarta; 2013.
1007
Rineka Cipta, Jakarta. Nurhasan. (2000).
Kiat Melawan Penyakit. Pustaka Rachmawati. (2015). Gambaran kontrol
Pelajar. Jogjakarta. dan kadar gula darah pada pasien
Diabetes Melitus di Poliklinik
Nurlaili dan Isfandiari. (2013). Hubungan Penyakit dalam RSJ Prof. Dr.
Empat Pilar Pengendalian DM tipe 2 Soerojo Magelang. Universitas
dengan rerata Kadar Gula Darah. Diponogoro. Semarang.
Jurnal Berkala Epidemiologi
Risnasari N. Hubungan tingkat kepatuhan
PERKENI 2011. Konsensus Pengendalian diet pasien diabetes mellitus dengan
dan Pencegahan DM Tipe 2 di munculnya komplikasi di puskesmas
Indonesia. Jakarta pesantren iikota kediri. Efektor. 2014
1008
Di BRSD RSU RAA Soewondo Supariasa, (2015). Pendidikan dan
Kabupaten Pati. Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC.
1009
Dan Dietetik Indonesia Vol. 3, No.
1, Januari 2015
World Health Organization (WHO).
Department of Noncommunicable
Disease Surveillance Geneva.
Definition, Diagnosis, and
Classification of Diabetes Mellitus
and its Complications. Report of a
WHO Consultation Part 1 :
Diagnosis and Classification of
Diabetes MellitusDefinition,
Diagnosis, and Classification of
Diabetes Mellitus and its
Complication. In Geneva: WHO;
1999.
1010