Disusun Untuk Memenuhi Tugas Teknik Pesawat Radiologi Konvensional Dosen Pengampu: Guntur Winarno, S.Si, M.Si
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Teknik Pesawat Radiologi Konvensional Dosen Pengampu: Guntur Winarno, S.Si, M.Si
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Teknik Pesawat Radiologi Konvensional Dosen Pengampu: Guntur Winarno, S.Si, M.Si
“ COMPUTER RADIOGRAPHY ”
Disusun untuk memenuhi tugas Teknik Pesawat Radiologi Konvensional
Dosen Pengampu : Guntur Winarno, S.Si, M.Si
Disusun Oleh :
KELOMPOK 7
D-IV Teknik Radiologi Pencitraan 1B
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul “Computed Radiography (CR)”. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah teknik pesawat radiologi konvesional. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi mengenai Computed Radiography.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan kerendahan hati,
kami memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun
demikian, kami terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN COMPUTER RADIOGRAPHY
II. KOMPONEN COMPUTER RADIOGRAPHY
III. PRINSIP KERJA COMPUTER RADIOGRAPHY
1.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Computer radiography adalah satu sistem atau proses untuk mengubah sistem analog
pada konvensional radiografi menjadi digital radiografi, dengan menggunakan
photostimulable untuk mengakuisisi data dan menampilkan parameter dari gambaran yang
akan dimanipulasi oleh komputer (Balliger, 1999:370)
Salah satu kelebihan citra digital sistem CR adalah citra soft copy yang dapat
dimanipulasi terang gelap untuk menghasilkan kontras citra kualitas tinggi. Karakteristik
PSP yang memiliki rentang sensitifitas terhadap paparan sinar-X yang lebar dan aplikasi
perangkat lunak memungkinkan penyesuaian hasil citra terhadap kondisi eksposi . Dengan
kelebihan tersebut memungkinkan penggunaan kondisi eksposi yang berlebih (over
exposure), sehingga dosis radiasi yang diterima pasien menjadi lebih tinggi daripada
sistem Radiografi Konvensional. Penelitian lebih lanjut meyebutkan bahwa dengan dosis
1/10 lebih rendah dari dosis pemeriksaan sistem Radiografi Konvensional didapatkan hasil
radiografi dengan kualitas yang sama. Pengurangan dosis pemeriksaan CR dapat secara
langsung dan secara tidak langsung, karena tidak ada pengulangan pemeriksaan akibat
penolakan hasil citra, pengurangan dosis pada beberapa pemeriksaan dapat menghasilkan
citra radiografi yang dapat memberikan informasi diagnosa. (Seibert, J.A, 2006).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan Computer Radiography?
2. Apa sajakah komponen-komponen Computer Radiography?
3. Apa prinsip kerja Computer Radiography?
4. Apa persamaan dan perbedaan antara Computer Radiography dengan Radiologi
Konvensional?
5. Apa kelebihan dan keterbatasan Computer Radiography?
6. Apa sajakah perawatan sistem Computer Radiography?
7. Apa sajakah pengamanan untuk pekerja radiasi saat mengoperasikan Computer
Radiography?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan defenisi Computer Radiography.
2. Menyebutkan dan menjelaskan komponen-komponen Computer Radiography.
3. Menjelaskan prinsip kerja Computer Radiography.
4. Menjelaskan persamaan dan perbedaan antara Computer Radiography dengan
pesawat konvensional.
5. Menyebutkan kelebihan dan keterbatasan Computer Radiography.
6. Mengetahui perawatan system Computer Radiography
7. Mengetahui pengaman untuk pekerja radiasi saat mengoperasikan Computer
Radiography
BAB II
PEMBAHASAN
Computer radiography adalah satu sistem atau proses untuk mengubah sistem
analog pada konvensional radiografi menjadi digital radiografi, dengan menggunakan
photostimulable untuk mengakuisisi data dan menampilkan parameter dari gambaran
yang akan dimanipulasi oleh komputer (Balliger, 1999:370)
Computer radiography masih memerlukan x-ray unit seperti halnya radiografi
konvensional sebagai sumber radiasi untuk mengekspose pasien.
2. Cassette
Cassette pada computed radiography bagian depan (front side) terbuat dari
carbon fiber dan bagian belakang terbuat dari aliminium.
3. Image reader
4. Image console
Pada image console juga dilengkapi dengan menu yang lebih dari 200 macam
pilihan gambar yang sesuai dengan bagian anatomi yang akan difoto pada anatomi
tertentu. Karena computed radiography merupakan bentuk digital, bermacam-
macam jenis processing gambar dapat digunakan untuk menambah dan juga
mempertinggi kualitas gambar.
5. Imager (printer)
Apabila foto dikehendaki untuk dicetak maka gambar dapat dikirim
kebagianimager untuk dicetak sesuai yang diinginkan karena imager itu sendiri
mempunyai fungsi sebagai pencetak gambaran. Pada proses pencetakan ini tidak
memerlukan kamar gelap lagi karena dapat dicetak langsung didalam dry imager
tanpa harus di kamar gelap, dan juga tidak memerlukan lagi cairan seperti fixer
dan developer sehingga tempat kerja biasa lebih bersih.
3. Cahaya yang dikeluarkan dari permukaan plate, akan ditangkap oleh sebuah
pengumpul cahaya dan diteruskan ke tabung photomultiplier yang mengubah
energi cahaya tersebut menjadi sinyal listrik analog.
4. Selanjutnya sinyal analog ini diubah menjadi sinyal digital oleh rangkaian analog
to digital converter (ADC) dan diproses dalam komputer.
5. Setelah proses pembacaan selesai, data gambar pada imaging plate dapat dihapus
dengan cara imaging plate dikenai cahaya yang kuat. Hal ini membuat imaging
plate dapat dipergunakan kembali.
Pada saat penggunaan system Computer Radiography tentu ada perubahan yang
dirasakan jika dibandingkan dengan system Conventional Radiography. Perubahan
tersebut merupakan keunggulan yang dari Computer Radiography, namun tentu masih
terdapat kelemahan pula dari system Computer Radiography. Adapun keunggulan dan
kelemahan dari system Computer Radiography, sebagai berikut :
Memegang Screen
– Hindari kontak langsung tangan dengan lapisan pospor pada screen.
– Pada plate screen (rigid), pegang bar alumunium -yang ada penguncinya- saat
membersihkan screen. ( Untuk CR 850, CR 975, classic dan elite)
– Sedang untuk flexible screen, hindari kontak dengan menopangkan tangan pada
sisi belakang warna hitam saat mengeluarkan dan memasukkan screen pada kaset.
(Untuk PoC 140, 160 ,240 dan CR 500)
Membersihkan screen.
– Letakkan screen pada tempat yang kering dan bebas dari zat-zat disinfektan .
– Untuk membersihkan debu, gunakan kain yang tidak berserat dan kering
(biasanya kain flannel pengelap kacamata).
– Pada noda yang membandel, berikan cairan pembersih khusus.
– Cairan pembersih screen yang dianjurkan :
a. KODAK Intensifying Screen cleaner and antistatic solution
b. KODAK MIN-R Screen Cleaner
c. KODAK MIN-R Screen Cleaner Wipes.
– Ikuti instruksi yang ada pada masing-masing pembersih.
– Hindari memakai cleaner secara berlebihan saat membersihkan screen.
– Mengelap permukaan screen yang terdapat sisa cleaner hingga bersih dengan kain
flannel, dan biarkan mengering oleh udara.
Mendisinfektan Screen.
1. Lap dengan 10% larutan pemutih (5.25% sodium hypochlorite diencerkan air
dengan perbandingan 1:10).
2. Hapus sisa larutan dengan lap flannel.
3. Keringkan pada udara terbuka, atau lap dengan kain flannel yang lembut.
HINDARI
– Jangan membersihkan screen dengan isopropanol, alcohol atau disinfektan yang
mengandung alcohol.
– Jangan mendisinfektan screen dengan hydrogen peroxide, atau cleaner yang
mengandung peroxide.
– Jangan memegang screen sehabis menggunakan pembersih tangan yang berbahan
dasar alcohol
– Jangan membersihkan screen dengan pembersih kaca atau disinfektan rumah sakit.
G. Pengaman untuk pekerja radiasi saat mengoperasikan Computer Radiography
Ada tiga metode utama yang digunakan untuk melindungi radiographer atau
pekerja radiasi dari paparan radiasi yaitu waktu, jarak dan shield.
a. Waktu
Metode pertama melibatkan waktu, jumlah paparan yang diterima berbanding
lurus dengan waktu yang digunakan, sehingga dosis sinar – X menurun ketika
waktu ini diminimalkan.
b. Jarak
Metode kedua melibatkan menggunakan jarak, memperjauh jarak antara seorang
radiographer dan sumber radiasi yang bertujuan untuk mengurangi paparan
radiasi. Sehingga jika jarak seorang radiographer dekat dengan sumber radiasi
maka kemungkinan terpaparnya relatife besar. Maka pastikan saat proses ekposi
berlangsung seorang radiographer berada di bilik ekposi.
c. Shield
Penggunaan shield merupakan metode paling umum atau paling banyak
digunakan oleh radiographer. Dinding utama bilik control atau bilik ekposi
menjadi pertahanan pertama bagi seorang radiographer.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Computer Radiography adalah proses digitalisasi gambar yang menggunakan
imaging plate untuk akusisi data gambar X-Ray (Ballinger, 1999). Merupakan
teknologi digital yang mendukung pengembangan komputer berbasis sistem informasi
dan prosessing. Radiograf yang dihasilkan CR akan terformat dalam bentuk digital
sehingga dapat dimanipulasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal (Ballinger,
1999).
Computed radiography adalah proses merubah system analog pada
konvensional radiografi menjadi digital radiografi ( Bambang Supriyono 2003:1).
Pada sistem Computed Radiography data analog dikonversi ke dalam data digital
pada saat tahap pembangkitan energi yang terperangkap di dalam Imaging Plate
dengan menggunaklan laser, selanjutnya data digital berupa sinyal-sinyal ditangkap
oleh Photo Multiplier Tube (PMT) kemudian cahaya tersebut digandakan dan
diperkuat intensitasnya setelah itu di ubah menjadi sinyal elektrik yang akan di
konversi kedalam data digital oleh Analog Digital Converter (ADC).
Pada penggunaan radiografi konvensional digunakan penggabung antara fil
radiografi dan screen, akan tetapi pada komputer radiografi menggunakan imaging
plate. Walaupun imaging plate secara fisik terlihat sama dengan screen konvensional
tetapi memiliki fungsi yang sangat jauh berbeda, karena pada imaging plate berfungsi
untuk menyimpan energi sinar x kedalam photo stimulable phospor (PSP) dan
menyampaikan informasi gambar ke dalam bentuk data digital.
Komponen-komponennya adalah:
1. Kaset
2. Image Plate (IP)
3. Image Reader
4. Image Console
5. Image Recoder
Computed Radiography mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan
radiografi konvensial, antara lain :
Angka pengulangan yang lebih rendah karena kesalahan-kesalahan faktor
teknis.
Resolusi kontras yang lebih tinggi dan latitude eksposi yang lebih luas
dibandingkan emulsi film radiografi.
Tidak memerlukan kamar gelap atau biaya untuk film (jika gambar tidak
ditampilkan dalam hard copy).
Kualitas gambar dapat ditingkatkan.
Penyimpanan gambar lebih mudah baik dengan hard copy maupun
penyimpanan elektronik. ( Papp, 2006).
B. SARAN
Sebaiknya memakai Computer Radiography dibandingkan yang konvensional karena
Computer Radiography sangat bermanfaat untuk diagnosa sehingga untuk memeriksa
berbagai objek tanpa perlu merusak di sekitarnya walaupun dari segi biaya CR terbilang
cukup mahal dibandingkan konvensional.
DAFTAR PUSTAKA
Mashari Ali, CT.NLP, CHt (2012, Mei 12). PEMELIHARAAN SCREEN COMPUTED
RADIOGRAPHY
https://radiologitop.wordpress.com/2012/05/12/pemeliharaan-screen-computed
radiography-cr/