Laporan Praktikum Mikrobiologi
Laporan Praktikum Mikrobiologi
Laporan Praktikum Mikrobiologi
PERCOBAAN I
KELOMPOK III
ANISAH FU’ADY D1B120117
RINI ARIANI D1B120144
CAHYANI 183145201101
TRI YUWANDARI D1B120125
NUR FEBRIANTI AMETH D1B120104
BRAYCE NOVISTA MANGIN D1B120111
WIDYA HANIHA AMBAR WATI D1B120146
KELAS : C/2020
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nutrisi media berupa molekul molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat,
Media biakan ada yang berbentuk padat, cair dan semi padat.
Media padat adalah media biakan yang dipadatkan dengan agar, ada yang
bersifat reversible (dapat dibalik) seperti agar nutrien dan ada yang bersifat
komponen zat kimia tertentu dengan air suling, sedang media yang secara
fisik merupakan intermediate antara media cair dan padat, seperti agar
sintesis, dan non sintesis. Media sintesis yaitu media yang komposisi zat
kimianya diketahui secara pasti. Media semi sintesis yaitu media yang
yaitu media yang komposisi zat kimia dalam medianya tidak diketahui.
selektif, media differensial, media uji, dan media diperkaya. Media umum
yaitu media yang terdiri dari pepton dan ekstrak khamir untuk
dan jenis lainnya mati. Contohnya media TCBS (Thiosulfate Cytrat Bile
adalah media yang berisi komponen komplek, seperti darah, serum dan
A. Maksud Percobaan
B. Tujuan
laboratorium
C. Manfaat Pratikum
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
mulai dari yang sederhana seperti alat-alat gelas sampai pada peralatan
yang cukup rumit. Pada praktikum ini mahasiswa akan diperkenalkan dan
sedikit
Cara penggunaanya :
diperiksa.
mendadak
3. Rak tabung reaksi Terbuat dari kayu atau logam, dipakai untuk
pipet volume.
8. Gelas beker Alat ini bukan sebagai alat pengukur. Tanda volume
mudah menguap.
c. Labu ukur / labu takar Suatu bejana dengan leher panjang, sempit
tercantum. Bila pada alat tertulis 20oC dan 100 mL maka alat
panas.
Cara penggunaannya :
melalui corong tadi sampai kurang lebih 4/5 bagian yang penuh,
dari permulaan
yang homogen.
dalam pipet sama dengan angka yang tertera pada pipet tersebut.
Cara penggunaannya :
ledeng.
pada zat cair yang masih di dalam pipet untuk keluar. Sisa zat cair
baik dengan cara meniup ataupun dengan cara-cara lain. Bila akan
penggunaanya.
11. Pipet ukur Berupa tabung gelas yang agak panjang dengan ujung runcing
12. Pipet Pasteur / pipet tetes Pipet ini tidak mempunyai ukuran volume atau
13. Buret Berupa tabung gelas panjang dengan pembagian skala dan ujung
Cara penggunaanya :
larutan pembilas dibuang Periksa kran buret apakah bocor dan kalau
diatas garis nol. Dalam pengisian buret harus diusahakan agar tidak
dan kering.
jalan membuka kran sampai miniskus bawah zat cair (untuk zat cair
yang tidak berwarna atau zat cair berwarna terang) tepat pada garis
nol. Bila lewat sampai di bawah garis nol, pekerjaan tidak perlu
teliti apabila miniskus bawah tepat ada pada garis skala buret.
14. Bola hisap (Suction Bulb) Pengambilan suatu larutan atau cairan
karet. Bola hisap ini terdiri dari satu bola dengan ujung pendek diatas dan
menekan bola dan bagian ujung atas. Masukkan pipet volumen ke dalam
lobang ujung bawah bola hisap tetapi jangan melewati pipa cabang. Pijit
bagian ujung bawah maka cairan akan terhisap masung ke dalam pipet.
15. Botol semprot Botol semprot plastik dipakai untuk menyimpan air suling
dinding bejana dari sisa-sisa endapan atau membilas alat-alat yang telah
dicuci. Botol semprot plastik ini dapat dipegang dengan satu tangan dan
senyawa yang stabil. Cawan porselin yang baik dapat dipanaskan hingga
suhu 1200oC. Cawan porselin yang masih panas tidak boleh didinginkan
17. Pinggan porselin Alat ini digunakan untuk menguapkan larutan sehingga
18. Piring tetes Piring tetes digunakan untuk mereaksikan zat-zat dalam
METODE KERJA
A. Alat
Corong Pisah, Desikator,Erlenmeyer, Gelas Ukur, Gelas Piala, Hot Plate, Kaca
Arloji, Kaki Tiga, Kawat Kasa, Kleam Utilitas, Krush, Labu Ukur, Lampu
Spiritus, Oven, Penjepit Tabung Reaksi, Petridish, Pipet gondok, Pipet tetes, Pipet
volume, Rak tabung reaksi, Segitiga, Sikat tabung reaksi, Statif dan klem, Sudip,
B. Bahan
Natrium Broth (NB), Potato dextroxe agar (PDA), Salmonela sigela agar
C. Cara kerja
laboram/dosen
A. Hasil
Tabel Pengamatan
digunakan untuk
menit.
Bunser
Cawan Petri
cawan petri.
Erlenmeyer
Sebagai tempat
Gelas Ukur
Sebagai alat ukur volume
yang tinggi
Hot Plate
Untuk memanaskan
7.
larutan.
menumbuhkan
mikroorganisme yang
akan diamati.
A. Pembahasan
berukuran sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
(Waluyo, 2009).
telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang.
Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat
Mikrobiologi.Jakarta: UI)
lebih mudah dan lancar. Autoklaf adalah alat yang dilengkapi sistem
volumenya. Hot Plate adalah alat yang dilengkapi fasilitas pengaduk atau
atau media fermentasi, baik pada suhu kamar maupun suhu yang lebih
mikroba dapat tumbuh dengan baik. Jarum ose adalah alat berbahan kaca
dengan ujung yang terbuat dari kawat baju atau umembulat digunakan
padat, serbuk serta Kristal. Kaca preparat berfungsi guna menjadi tempat
objek atau preparat yang akan diamati sehingga objek akan lebih jelas
ketika diamati. Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk
180°C dan lama sterilisasi dilakukan biasanya 1,5-2 jam. Pipet tetes
adalah pipet berbahan gelas memiliki alat penghisap berbahan karet dan
sendok panjang dengan unjung atasnya datas terbuat dari stamless steel
atau aluminium. Fungsi dari spatula antara lain untuk mengambil bahan
media kultur dalam bentuk lempeng agar. Timbangan analitik adalah alat
A. Bahan
30℃ (Cappucino,2014)
sitrat, dan brilliant green, neutral red, dan ferric citrate (Ageha,
2011).
d. Natrium Agar
e. Medium Emba
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan kami
menyimpulkan bahwa
gelas ukur, tabung reaksi, pipet ukur pipet tetes, pipet gondok,
B. Saran
a. Laboratorium
kesalahan.
b. Asisten
Diharapkan agar lebih baik lagi dan semoga selalu
Daftar Pustaka
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
B. Gambar
MAKASSAR
Labu ukur Erlenmeyer