Pre Formulasi Suspensi Kelompok

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI LIQUID

PEMBUATAN SUSPENSI TOPIKAL

Disusun oleh :
Nama : Rini andrayani (20483020021)
Nama : Wiwin wulandari ( 20483020023)
Nama : Wika febriyatika (20483020022)
Nama : Afifah pratiwi ( 20483020001)
Nama : Endang apriyani (20483020009)

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
POLITEKNIK KESEHATAN GENESIS MEDICARE
JAKARTA
2021
Zat aktif : Calamin
Bentuk sediaan : Lotio
Jumlah sediaan : 4 botol / 100 ml
Dosis : 2-4 x Sehari

I. Formulasi standard Fornas halaman 54


Tiap 100 ml mengandung
R/ Calaminum 8g
ZnO 8g
Bentonit magma 25ml
Gliserolum 2ml
Nipagin 3 ml
Aquabidest Ad100 ml

II. Kegunaan dalam formula


A. Calamin
Calamin digolongkan sebagai pelindung dan bermanfaat dalam
mengurangi gatal dan rasa sakit (Ansel: 521), Sebagai antiseptikum
eksterin (FI III; 120), sebagai astrigen dan alam melindungi dan
menyejukkan lotio untuk sengatan matahari dan racun tumbuhan.
Calamin sering diresepkan untuk dermatologis untuk memberikan warna
setiap pada lotio.
B. ZnO
Sebagai antiseptikum lokal
C. Bentonit
Sebagai zat tambahan ( suspending agent )
D. Gliserin
Sebagai emolient, humektan
E. Nipagin
Sebagai pengawet
F. Aquabidest
Sebagai zat pembawa dan pelarut.

III. Alasan pemilihan formula


Zat aktif dalam formula ini yaitu calamin dimana calamine merupakan
kombinasi zinc oxide dengan besi (II) oxide yang berguna untuk mengurangi
iritasi yang berkaitan dengan kontak dermatis dan cairan kental,
ZnO bagi kulit yaitu membantu penyembuhan scar pada kulit,
mengtrol inflamasi dan kelebihan minyak. Zinc oxide banyak digunakan
untuk berbagai kelainan seperti kelainan seperti scar dan rash. Selain itu juga
bias digunakan sebagai sunscreen lotion dan melindungi kulit dari populasi
dan dapat membantu penyembuhan luka.
Gliserol digunakan kebanyakan untuk pengawet antimikroba,
kosolven, emollient, humektan, solvent, bahan pemanis, pada sediaan topical
untuk formulasi dan kosmetik, gliserin digunakan sebagai humektan dan
emollient.
Bentonit merupakan salah satu bahan yang digunakan sebegai
suspending agent dengan konsentrasi 0,5-5% , bentonit ini khusus digunakan
untuk formulasi sediaan topical calamin lotion, termasuk dalam suspending
agent golongan hidrat silica (clays) dimana hidrasinya mudah dan dapat
menyerap air 12 kali beratnya terutama bila suhu dinaikkan.
Nipagin digunakan sebagai antimikroba didalam suspense
topical,dikarenakan memakai suspending agent berbahan dasar alam maka
harus menggunakan pengawet agar terhindar dari mikroba,dosis pemakaian
fenol sebanyak 0,02-0,3% dari sediaan untuk pendapatkan dosis pengawet
yang tepat.
Aquadest adalah cairan jernih yang diperoleh melalui proses destilasi
(penyulingan). Aquadest biasa digunakan sebagai pelarut pada sediaan
farmasi non- parenteral.

IV. Monografi Zat Aktif dan Zat Tambahan


4.1. Zat Aktif
4.1.1 Calamin
Pemerian : Serbuk halus; merah muda; tidak
berbau; praktis tidak berasa.
Kelarutan : Tidak larut dalam air; mudah larut
dalam asam mineral.
Kegunaan : Antiseptikum Ekstern
Stabilitas : Dalam wadah tertutup baik.
( FI Edisi V hal 589 )

4.2. Zat Tambahan


4.2.1. Zink Oksida
Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih atau
putih kekuningan; tidak berbau; lambat laun
menyerap karbon dioksida dari udara
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan dalam etanol;
larut dalam asam encer.
Kegunaan : Antiseptikum lokal
Stabilitas : Dalam wadah .tertutup baik.
(FI, Edisi IV hal 834 )

4.2.2. Bentonit
Pemerian : Serbuk sangat halus, coklat kuning muda atau
putih kuning gading, tidak berbau, rasa mirip
tanah.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam larutan
air tetapi mengambang menjadi massa yang
homogen dan menempati kurang lebih 12 kali
volume serbuk keringnya. Praktis tidak larut dan
tidak mengembang dalam pelarut organik.
pH : 9,5 - 10,5 untuk larutan 2% b/v ( Suspensi
dalam air )
Stabilitas : Stabil terhadap suhu tinggi ( lebih rendah dari
400 oC )
OTT : Elektrolit kuat, partikel atau larutan yang bersifat
positif ( kationik )

(Handbook of Pharmaceutical Excipient ed. V, hal 58)

4.2.3. Gliserin

Gambar 4.2.4.1 Struktur Gliserin


( Farmakope Indonesia Edisi V hal 498 )
Pemerian : Cairan; jernih seperti sirup; tidak berwarna;
rasa manis; hanya boleh berbau khas lemah
(tajam atau tidak enak). Higroskopik; netral
terhadap lakmus
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan
etanol; tidak larut dalam kloroform, dalam
eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak
menguap
Berat Molekul : 294,10
Incompatibilitas : Larutan encer adalah sedikit alkali dan akan
memberikan reaksi asam dengan zat kimia
asam.
( FI edisi III hal 271 )
(Handbook of Pharmaceutical Excipient ed. 6 hal 283 )

4.2.4 Nipagin 
Pemerian : Masa hablur atau serbuk tidak berwarna atau kristal
putih, tidak berbau atau berbau khas lemah dan
mempunyai rasa sedikit panas.Kelarutan : Mudah larut
dalam etanol, eter, praktis tidak larut dalam
minyak,larut dalam 400 bagian air
Konsentrasi  : 0,02-0,3 % untuk sediaan topical.
Kegunaan  : Anti mikroba, pengawet.
OTT : Non ionik surfaktan seperti polisorbat 80, magnesium
trisilikat, talk, tragakan, sodium alginate.
Stabilitas  : Stabil terhadap pemanasan dan dalam bentuk larutan.

(Handbook of Pharmaceutical Exipient 6th hal 310)

4.2.5 .Na. sitrat ( FI III : 406)


Nama resmi : NATRII CITRAS
Sinonim : Natrium sitrat
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk halus putih.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut
Indikasi dan dosis : Agent penyangga 0.3 – 2.0 %
dalam air mendidih : praktis tidak larut dalam etanol (95%)p.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : buffer agent
4.2.6 Aquadest
Titik didih : 100OC
Berat Molekul : 18, 02
Rumus Kimia : H2O
Kegunaan : Pelarut dan pembawa
Penyimpanan : Disimpan pada wadah tertutup baik

((Farmakope Indonesia edisi III hal 96)

Deskripsi Singakat Calamin

Prihal Deskripsi
Kelas Obat topical untuk kulit
Sub- kelas Antiinflamasi antipruritik
Akses Dijual Bebas
Wanita hamil dan Keamanan kalamin dan zinc oksida selama kehamilan
menyusui belum dapat ditetapkan ,namun penggunaan selama
periode ini tidak dianggap membahayakan
Bayi dan Anak - anak Dapat digunakan sesuai indikasi klinis
MIMS [Internet]. Indonesia: MIMS Indonesia; 2017

Cara Penggunaan
Kalamin hanya diberikan untuk pemakaian luar dan tidak boleh digunakan pada mata
atau membran mukosa lain seperti mulut, hidung, genitalia, dan daerah anus.
Bersihkan kulit dengan sabun, bilas dan keringkan setelahnya

Untuk menggunakan, kocok tabung losion lalu gunakan kapas untuk


mengaplikasikannya pada daerah kulit yang mengalami gangguan, lalu biarkan
kering. Losion kalamin dapat meninggalkan jejas lapisan di kulit ketika kering,
gunakan pakaian yang longgar atau tempelkan kain pada daerah yang diberikan agar
tidak menempel pada pakaian.
Pada sediaan salep, berikan pada kulit yang mengalami gangguan dan usap perlahan.

Cara Penyimpanan

Kalamin harus disimpan dalam keadaan wadah tertutup rapat dengan suhu lebih
rendah dari suhu kamar. Jauhkan dari sinar matahari langsung, panas, dan
kelembaban. Jangan dibekukan dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Hindari
penggunaan setelah tanggal kadaluarsa di botol

Efek Samping

Penggunaan kalamin dan zinc oksida dapat ditoleransi dengan baik kecuali pada
beberapa keadaan kulit kering dan penggunaan berlebihan. Efek samping dapat
berupa reaksi hipersensitivitas maupun reaksi iritan lokal pada kulit. Jika tertelan,
gejala yang dapat ditimbulkan adalah rasa tidak nyaman pada ulu hati, mual, muntah
dan diare.

Perhitungan Bahan
V.1. Perhitungan Bahan
V.1.1. Perhitungan bahan untuk satu pot lotio
A. Calamin :8g
B. Zno :8g
C. Bentonit : 25 ml
D. Gliserin : 2 ml
E. Nipagin : 2 ml
F. Aquabidest : ad 100 ml

5.2.2. Perhitungan bahan untuk satu batch


A. Calamin : 8 x 5 = 40 g
B. Zno : 8 x 5 = 40 g
C. Bentonit :10 g ,Aquadest ad 200ml
30 x 5 = 150 g
D. Gliserin : 2 x 5g = 10 ml

E. Nipagin : 2 x 5 = 10 ml

F. aquabidest ad : 500 ml
V. Penimbangan Bahan
A. Calamin : 40 g
B. ZnO : 40 g
C. Bentonit : 120 g
D. Gliserin : 10 ml
E. nipagin : 10 ml
F. aquabidest Ad 500 ml

VI. Prosedur
6.1 Prosedur Pembuatan lotio
a. Setarakan timbangan
b. Sediaan alat dan bahan
c. Ayak ZnO sebelum ditimbang.
d. Buat sediaan bentonite magma dengan cara melarutkan 10 g
bentonite dengan 200 ml air panas aduk hingga menadi sediaan
bentonite magma,lalu ambil sebanyak 150 g bentonite magma
sebagai suspending agent ( campuran 1)
e. (Campuran 2) masukan dan gerus ZnO yg sudah diayak kedalam
lumping,gerus ad homogeny,lalu tambahkan sedikit demi sedikit
calamine kedalam lumping lalu gerus add homogeny.
f. Masukan gliserol sedikit demi sedikit dan gerus hingga homogeny.
g. Lalu masukan nipagin yang sudah dilarutkan dengan air mendidih
h. Tambahkan aquabidest sedikit demi sedikit sampai menjadi
sediaan yang encer .

6.2 Prosedur Evaluasi

6.2.1 Prosedur Evaluasi Organoleptis


Pengujian organoleptis untuk mengamati kestabilan bentuk warna dari sediaan
di bandingkan dengan literatur.

6.2.2 Prosedur Evaluasi pH


Pengujian pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Dilakukan kalibrasi
pH meter dengan cara bersihkan elektroda dengan aquadest dan dikalibrasi
menggunakan buffer 4, 7, dan 9. Setelah kalibrasi selesai kemudian elektroda
dicelupkan ke dalam sampel uji dan diamati pHnya. Dan diamati pada jam ke
0, 24, 48 dan 76 jam.

6.2.3 Prosedur Evaluasi Viskositas


Dimasukan sampel uji kedalam beaker glass, lalu dipasang alat brookfield
dengan menggunakan spindel no.64 dan rpm 3. Lalu dinyalakan viskometer
broekfield dan di amati jarum penunjuk sampai konstan. Di catat angka yang
ditunjuk oleh jarum dan dihitung viskositasnya. Dan diamati pada jam ke 0,
24, 48 dan 76 jam.
6.2.4 Homogenitas
Dengan cara dioleskan sedikit sampel diatas kaca objek. Kemudian bagian
atasnya di beri kaca dan diberi tekanan. Setelah itu pada kaca diamati apakah
homogen atau tidak dengan menunjukan adanya butiran serbuk atau tidak.
Pengamatan dilakukan pada jam ke 0, 24, 48 dan 76 jam.

6.2.5 Uji Daya serap


Sebanyak 0,5 gram lotio di tengah lempeng kaca bulat diameter 15cm diatas
lotion diletakan kaca bulat yang lain , kemudian biarkan 1 menit diameter
lotion diukur daya sebarnya beri 50 gram pemberat selama 1 menit ukur
diameter lotion yang menyebar uji ini dengan replikasi 3 kali.

VII. Pembahasan

Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan lotio Caloxine dengan


bahan aktif Calamin dan Zinc Oxide. Lotio ini termasuk kedalam sediaan
suspensi yang digunakan untuk obat luar. Pembuatan lotio ini dibuat
berdasarkan formula yang sudah ada. Formulasi lotio yang ideal harus bersifat
antara lain tidak toksik, tidak mengiritasi, dan tidak menyebabkan alergi.
Formula terdiri dari 2 zat aktif sebagai agen antiseptik pada sediaan yaitu
Calamin dan Zinc Oxide, Bentonit digunakan sebagai suspending agent,
sedangkan, gliserin digunakan sebagai emollient ( bahan - bahan yang
digunakan untuk mencegah atau mengurangi kekeringan, sebagai pelindung
bagi kulit) dan humektan (bahan yang mengontrol perubahan kelembaban
antara produk dengan udara), nipagin sebagai pengawet dan air digunkan
sebagai pelarut/pembawa.
Dalam formula, zinc oxide dan calamine digunakan sebagai zat aktif,
zinc oxide merupakan zat aktif yang umumnya digunakan untuk mengobati
dan mencegah ruam kulit, bekerja dengan cara membentuk pelindung pada
kulit untuk melindungi dari iritasi/kelembaban, sedangkan calamine
digunakan untuk mengobati rasa gatal, sakit, dan tidak nyaman pada kulit
akibat iritasi ringan, obat ini termasuk obat antiiritasi topical. Bentonit
digunakan sebagai suspending agent atau koloid pelindung untuk pentsabil
suspensi yang menjadikan suspensi tersebut tiksotropik dengan viskositas
yang tinggi. Bentonit tidak larut dalam air tetapi dia dapat menyerap air untuk
mengembang dan membentuk suspensi yang kental.
Dalam proses pembuatan dilakukan dengan cara, mengembangkan
terlebih dahulu bentonit ( 10 gram bentonit dalam 200ml air panas) selama
satu malam, tujuannya adalah agar bentonit dapat menyerap air dan
mengembang supaya membentuk suspensi yang kental. Kemudian untuk
Calamine dan ZnO sebelum penimbangan, dilakukan pengayakan terlebih
dahulu karena ZnO mudah bereaksi dengan Co2 di udara sehingga akan
membentuk ZnO3 (menggumpal) sedangkan calamine merupakan bahan yang
mengandung ZnO. Setelah bentonit selesai dibuat, selanjutnya didispersikan
Calamin dan ZnO kedalam bentonit, setelah itu dimasukan

Anda mungkin juga menyukai