Laporan PKL FIX
Laporan PKL FIX
Laporan PKL FIX
OLEH :
WIWIN WULANDARI
NIM : 2048302023
1
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
POLITEKNIK KESEHATAN GENESIS MEDICARE
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI
DI RS SENTRA MEDIKA CISALAK
OLEH :
WIWIN WULANDARI
NIM : 2048302023
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
_____________________ _____________________
(apt. Siti Mardiastuti Rinawati, S.Si.,MKM) (apt. Siti Rubiah, S.Si)
Mengetahui,
Direktur Politeknik Kesehatan Genesis Medicare
___________________________________
(Marcel Hagai, S.Kom., M.M)
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karuni-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak. Praktek Kerja
Lapangan ini merupakan salah satu syarat pada program pendidikan mahasiswa
Politeknik Kesehatan Genesis Medicare,selain itu praktek kerja lapangan ini juga
bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai peran,tugas dan fungsi Tenaga
Teknis Kefarmasiaan (TTK) di Rumah sakit sehingga dapat memberikan wawasan
dan pengalaman bagi penulis dalam memahami tugas dan fungsinya sebagai calon
Ahli Mahdya Farmasi dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian yang
berkualitas kepada masyarakat. Sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban
penulis,maka disusunlah suatu laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit
Sentra Medika Cisalak yang dijabarkan dan dideskripsikan berdasarkan apa yang
penulis laksanakan di tempat PKL. Keberhasilan dalam menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak
1
banyak memberikan kesempatan, bimbingan, serta pengarahan hingga
pelaksanaan dan peyunyusunan laporan ini dapat diselesaikan
4. Seluruh dosen Program Studi Diploma III Farmasi Politeknik Kesehatan
Genesis Medicare dan seluruh rekan mahasiswa yang telah mendukung dan
membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB III TUGAS KHUSUS................................................................................. 26
3.1 Latar Belakang ....................................................................................... 26
3.2 Tinjauan Pustaka .................................................................................... 27
3.3 Metodologi ............................................................................................. 28
3.3.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 28
3.3.2 Pengolaan Data ............................................................................ 29
3.4 Hasil dan Pembahasan ............................................................................ 29
3.4.1 Hasil............................................................................................. 29
3.4.2 Pembahasan ................................................................................. 31
3.5 Kesimpulan ............................................................................................ 32
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
manusia Indonesia seutuhnya dengan cara menyelenggarakan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa diharapkan mengenali,
mengetahui, memahami kondisi objektif kualifikasi kerja, jenis pekerjaan,
bidang usaha, perkembangan teknologi, dan berbagai peluang yang ada di dunia
industri, perusahaan, atau instansi. Pada akhir kegiatan PKL mahasiswa wajib
menyusun laporan dibawah bimbingan dosen yang akan digunakan sebagai
dasar untuk memberikan penilaian sesuai buku pedoman Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
2
1.3.2 Manfaat Praktis
1. Agar mahasiswa memperoleh gambaran mengenai peran ahli
madya farmasi didunia kerja, khususnya di rumah sakit.
2. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa akademi farmasi
maupun pembaca mengenai kegiatan kefarmasian di rumah sakit.
3. Mengetahuai perbandingan antara teori yang di peroleh selama
perkuliahan dengan kenyataan yang di peroleh dilapangan.
4. Menambah pengalaman dan wawasan kepada mahasiswa
mengenai kinerja profesi farmasi di rumah sakit
5. Agar mahasiswa memperoleh gambaran mengenai kepatuhan
pengkajian Resep di Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak
khususnya di bagian rawat jalan Jaminan dan Tunai.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
OLeh karena itu mutu layanan dan kepuasan pasien menjadi faktor
penting dalam operasional rumah sakit. Rumah sakit sangat dipengaruhi oleh
kualitas dan jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki rumah sakit tersebut.
Aspek-aspek alat merupakan sarana dan prasaran yang diperlukan dalam
menunjang kegiaan pemberian pelayanan kesehatan terbaik bagi pasien.
4
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis.
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
Pengaturan tugas dan fungsi Rumah Sakit yang terkait dengan
persyaratan yang harus dipenuhi dalam pendirian Rumah Sakit merupakan
salah satu bentuk pengawasan preventif terhadap Rumah Sakit. Di samping
itu adanya penetapan sanksi juga merupakan bentuk pengawasan represifnya.
5
c) Rumah Sakit Bersalin, dan lain-lain
Rumah Sakit Pendidikan dan Penelitian, Rumah Sakit ini berupa Rumah
Sakit Umum yang terkait dengan kegiatan pendidikan dan penelitian di
Fakultas Kedokteran pada suatu Universitas atau Lembaga Pendidikan
Tinggi.
d) Rumah Sakit Lembaga atau Perusahaan
Rumah sakit ini adalah Rumah Sakit yang didirikan oleh suatu lembaga
atau perusahaan untuk melayani pasien-pasien yang merupakan anggota
lembaga tersebut
6
2.1.1 Sejarah Rumah Sakit Sentra Medika
RS Sentra Medika Cisalak didirikan oleh drg. Suherman
Widyatomo selaku Presiden Komisaris PT. Sentra Medika Sejahtera
pada tanggal 12 Juli 1999, dengan jumlah sebanyak 100 Tempat Tidur.
Pada tanggal 27 Mei 2000 diresmikan oleh Dr. Ahmad Sujudi
selaku Menteri Kesehatan yang menjabat pada periode tersebut. Hingga
saat ini jumlah Tempat Tidur RS Sentra Medika sebanyak 210 Tempat
Tidur dan merupakan RS Swasta tipe B. RS Sentra Medika didukung
oleh Dokter Umum, Dokter Spesialis dan Dokter Subspesialis serta
paramedis yang ahli di bidangnya. Rumah Sakit Sentra Medika di
harapkan dapat berperan sebagai pusat rujukan dari rumah sakit, klinik,
Puskesmas di wilayah kota Depok dan sekitarnya.
7
c. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah
sakit.
d. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber
daya manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit.
8
c) Bedah
a. Bedah umum
b. Bedah Onkologi
c. Bedah Urologi
d. Bedah Orthopedi
e. Bedah Syaraf
f.Bedah Thorax Kardiovaskula
d) Instalasi Rawat Inap
Pendaftaran rawat inap dan informasi kamar berada di lantai
satu. Bagian ini bertugas 24 jam dari hari senin sampai dengan
minggu. RS Sentra Medika memiliki berbagai macam fasilitas
kamar perawatan yang terbagi dari beberapa kelas sebanyak 210
Tempat Tidur. RS Sentra Medika melayani pasien umum,
asuransi dan jaminan perusahaan. Pendaftaran rawat inap dan
informasi kamar berada di lantai satu, bagian ini bertugas 24 jam
dari hari senin sampai dengan minggu. RS Sentra Medika
memiliki berbagai macam fasilitas kamar perawatan yang
terbagi dari beberapa kelas sebanyak 210 Tempat Tidur. RS
Sentra Medika melayani pasien umum, asuransi dan jaminan
perusahaan.
Fasilitas Kelas VIP :
9
l. Media cetak
Fasilitas Kelas I :
a. 3 Bed
b. Pendingin Ruangan (AC)
c. Lemari Pakaian
d. Televisi
e. Bedside locker
f. Kamar mandi
g. Washtafel
h. Air Panas & Dingin
Fasilitas Kelas II
a. 4 Bed
b. Bedside Locker
c. Pendingin Ruangan (AC)
d. Kamar mandi
e. Washtafel
Fasilitas Kelas III
a. 5 Bed
b. Bedside Locker
c. Pendingin Ruangan (AC)
d. Kamar Mandi
e. Washtafel
e) Instalasi Bedah
Instalasi Bedah RS Sentra Medika merupakan salah satu bagian
dari sistem pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Sentra Medika.
a. Melayani 24 jam untuk operasi elektif dan cito.
b. Terdiri dari 4 kamar operasi, dapat melakukan 4 operasi
dalam waktu yang bersamaan.
c. RR (Recovery Room) kapasitas 4 bed
f) HCCU (High Care Cardiac Unit)
10
Ruang intensif yang diperuntukan bagi pasien dengan penyakit
jantung ( pre/post tindakan CAG, PCI )
g) ICU ( Intensive Care Unit )
Ruang intensif yang diperuntukan bagi pasien umum dengan
kondisi kritis dengan satu atau lebih kegagalan organ yang
memerlukan pemantauan, tindakan dan terapi yang intensif.
h) HCU ( HighCare Unit ) Dewasa & Anak
a. Dewasa
b. Anak
i) PICU ( Pediatric Intensive Care Unit )
Ruang intensif yang diperuntukan bagi pasien anak-anak
dengan kondisi kritis dengan satu atau lebih gagal organ yang
memerlukan pemantauan, tindakan dan terapi yang intensif.
j) NICU ( Neonatus Intensive Care Unit )
Ruang intensif yang diperuntukan bagi bayi dengan usia 0 - 28
hari yang rentan dengan masalah kesehatan yang dapat
mengancam pasien (Kondisi Kritis).
Fasilitas
a. incubator
b. Blue light
c. Syringe Pump
d. Ventilator
e. Mobile Ventilator
f. Infant Warmer
g. Defribilator
h. Dokter Ruangan dan Perawat 24 Jam
k) Perinatologi
Ruang intensif yang diperuntukan bagi bayi baru lahir (usia 0 -
30 hari) terutama dengan risiko tinggi, seperti bayi gawat nafas,
premature, infeksi berat, kelainan bawaan dan bayi yang
membutuhkan tindakan pembedahan.
Fasilitas:
11
a. Blue light
b. Syringe Pump
c. Ventilator
d. Mobile Ventilator
e. Infaant Warmer
f. Defribilator
g. Dokter Ruangan dan Perawat 24 Jam
l) Kamar Bersalin
Melayani 24 jam untuk ibu melahirkan dengan ruangan yang
nyaman dilengkapi dengan fasilitas yang memadai
2. Fasilitas Penunjang Medis
a. Instalasi Farmasi
b. Instalasi Laboratorium
c. Instalasi Radiologi
3. Pelayanan Penunjang Medis Lainnya
a. Instalasi Rehabilitasi Medik
b. Pelayanan Endoscopy (Gastroscopi, Colonoscopi)
c. Pelayanan Gizi
d. Pelayanan EKG, Echocardiografi dan Treadmill
e. Holter Monitoring Tes
4. Fasilitas Unggulan
a. Kateterisasi Jantung (Angiografi & Pemasangan Ring Jantung)
b. Orthopedic Center
c. Hemodialisa
d. Rehabilitasi Medik
e. Bedah Toraks Kardiovaskular
f. Pendaftaran Rawat Jalan Eksekutif
g. Paket Medikal Chek up
h. Unit Thalasemia drg. Suherman
5. Fasilitas Lainnya
a. Rumah Duka
b. Ambulance
12
c. Mushola
d. Kantin
e. ATM Center
f. Parkiran Luas
g. Minimarket
Rumah sakit Sentra Medika Cisalak adalah rumah sakit umum milik
swasta dan merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang terletak di wilayah
Cisalak, Kota Depok. Rumah sakit ini memberikan pelayanan di bidang
kesehatan yang didukung oleh layanan dokter spesialis dan sub spesialis, serta
ditunjang dengan fasilitas medis yang memadai. Selain itu rumah sakit sentra
medika juga sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah Depok dan sekitarnya
Ka Divisi
Penunjang
Medis
Ka
Departemen
Farmasi
Depo Farmasi
Depo Farmasi
Jaminan & Depo Farmasi Dispensing Depo Farmasi Depo Farmasi Depo Farmasi
BPJS Rawat
Tunai Rawat IGD Kemoterapi Rawat Inap OK Cathlab
Jalan
Jalan
13
1. Adanya bagan organisasi yang menggambarkan uraian tugas, fungsi,
wewenang dan tanggung jawab serta hubungan koordinasi didalam
maupun diluar pelayanan Farmasi yang ditetapkan.
14
Pengelolaan Perbekalan Farmasi merupakan suatu kegiatan dimulai
pemillihan, perencenaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
pendistribusiaan, pemusnahan, pencatatan dan pelaporan serta evaluasi
yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan (Depkes, 2004).
A. Pemilihan
Pemilihan adalah suatu kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan
farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
kebutuhan. Pemilihan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai berdasarkan:
B. Perencanaan
Menurut permenkes no.72 tahun 2016, perencanaan kebutuhan
merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan periode
pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin
terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.
Perencanaan dilakukan untuk menghindari kekosongan obat
dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan
dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain
konsumsi epidermilogi, kombinasi metode konsumsi dan epidemilogi
dan disesuaikan anggaran yang tersedia ( Permenkes No.72 Tahun
2016 ).
15
C. Pengadaan
Menurut Permenkes No.72 tahun 2016, pengadaan merupakan
kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan perencanaan
kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan,
jumlah dan waktu yang tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai
standar mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang
berkesinambungan dimulai dari pemilihan penentuaan jumlah yang
dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dana, pemilihan
metode pengadaan, pemilihan pemasuk, penentuaan spesifikasi
kontrak, pemantauan proses pengadaan dan pembayaran.
D. Penerimaan
Peneriamaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian
jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang
tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang
diterima. Semua dokumen terkait penerimaan barang harus tersimpan
dengan baik.
E. Penyimpanan
Setelah barang diterima di Instalasi farmasi perlu dilakukan
penyimpanan sebelum pendistribusian. Penyimpanan harus dapat
menjamin kualitas dan keamanan sediaan farmasi. Alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai sesuai dengan prsyaratan kefarmasian
Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan
stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya dan kelembaban, ventilasi
dan penggolongan jenis sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai.
F. Pendistribusian
Distibusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka
menyalurkan atau menyerahkan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
bahan medis habis pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada unit
pelayanan atau pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis,
jumlah, dan ketepatan waktu. Rumah sakit harus menentukan sistem
distribusi yang dapat menjamin terlaksananya pengawasan dan
16
pengendalian sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan habis pakai di
unit pelayanan.
G. Pemusnahan
Pemusnahan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
habis sekali pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan
dengan cara yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan yang berlaku. Pemusnahan dilakukan untuk sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis sekali pakai bila :
1) Produk tidak memenuhi persyaratan mutu
2) Telah kadarluwarsa
3) Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan
kesehatan atau kepentingan ilmu pengetahuan.
4) Dicabut izin edarnya
H. Pengendalian
Pengendalian dilakukan terhadap jenis dan jumlah persediaan
penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis
pakai. Pengendalian penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai dapat dilakukan oleh instalasi farmasi harus
bersama dengan komite atau tim farmasi dan terapi di Rumah Sakit.(
Permenkes NO.72 tahun 2016 ).
I. Pencatatan Dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan terhadap kegiatan pengelolaan
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai yang
meliputi perencanaan kebutuhun, pengadaan (surat pesanan),
penerimaan (faktur), penyimpanan (kartu stock), pendistribusian,
pengendalian persediaan, pemusnahan sediaan farmasi, alat
kesehatan, bahan medis habis pakai. Pelaporan dibuat secara periodik
yang dilakukan instalasi farmasi dalam waktu periode waktu tertentu.
17
2.2.3 Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang
diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome
terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena obat,
untuk tujuan keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup
pasien terjamin.
18
f. melakukan penilaian rasionalitas obat yang diresepkan.
g. melakukan penilaian terhadap pemahaman pasien terhadap obat
yang digunakan.
h. melakukan penilaian adanya bukti penyalahgunaan obat
i. melakukan penilaian terhadap teknik penggunaan obat
j. memeriksa adanya kebutuhan pasien terhadap obat dan alat
bantu kepatuhan minum obat.
k. Mendokumentasikan obat yang digunakan pasien sendiri tanpa
sepengetahuan dokter
l. mengidentifikasi terapi lain, misalnya suplemen dan pengobatan
alternatif yang mungkin digunakan oleh pasien
3. Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi Obat merupakan proses membandingkan instruksi
pengobatan dengan obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi
dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan obat (medication
error) seperti obat tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau
interaksi obat. Kesalahan obat (medication error) rentan terjadi pada
pemindahan pasien dari satu Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain, antar
ruang perawatan, serta pada pasien yang keluar dari Rumah Sakit ke
layanan kesehatan primer dan sebaliknya.
Tujuan dilakukannya rekonsiliasi obat adalah:
a. memastikan informasi yang akurat tentang obat yang digunakan
pasien
b. mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terdokumentasi
intruksi dokter
c. mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya
instruksi dokter
4. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan
dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen,
akurat, tidak bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh
19
Apoteker kepada dokter, Apoteker, perawat, profesi kesehatan
lainnya serta pasien dan pihak lain di luar Rumah Sakit.
5. Konseling
Konseling obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran
terkait terapi obat dari Apoteker (konselor) kepada pasien dan/atau
keluarganya. Konseling untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap
di semua fasilitas kesehatan dapat dilakukan atas inisitatif Apoteker,
rujukan dokter, keinginan pasien atau keluarganya. Pemberian
konseling yang efektif memerlukan kepercayaan pasien dan/atau
keluarga terhadap Apoteker.
Pemberian konseling obat bertujuan untuk mengoptimalkan hasil
terapi, meminimalkan risiko reaksi obat yang tidak dikehendaki
(ROTD).
6. Visite
Visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang
dilakukan Apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga
kesehatan untuk mengamati kondisi klinis pasien secara langsung,
dan mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat dan Reaksi
Obat yang Tidak Dikehendaki, meningkatkan terapi obat yang
rasional, dan menyajikan informasi obat kepada dokter, pasien serta
profesional kesehatan lainnya.
Sebelum melakukan kegiatan visite Apoteker harus mempersiapkan
diri dengan mengumpulkan informasi mengenai kondisi pasien dan
memeriksa terapi obat dari rekam medik atau sumber lain.
7. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
Pemantauan Terapi Obat (PTO) merupakan suatu proses yang
mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif
dan rasional bagi pasien. Tujuan PTO adalah meningkatkan
efektivitas terapi dan meminimalkan resiko Reaksi Obat yang Tidak
Dikehendaki (ROTD).
Kegiatan dalam PTO meliputi:
20
a. pengkajian pemilihan Obat, dosis, cara pemberian Obat, respons
terapi, Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD)
b. pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait Obat.
c. pemantauan efektivitas dan efek samping terapi Obat.
Tahapan PTO:
21
9. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) merupakan program evaluasi
penggunaan obat yang terstruktur dan berkesinambungan secara
kualitatif dan kuantitatif.
Tujuan EPO yaitu:
22
2.2. 4 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup Depo Farmasi Rawat Jalan Tunai Dan Jaminan di
Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak antara lain meliputi pelayanan resep
tunai dan jaminan. Depo Farmasi Rawat Jalan Tunai dan Jaminan Rumah
Sakit Sentra Medika Cisalak memberikan pelayanan resep yang bertujan
untuk memprioritaskan kesehatan dan kesembuhan pasien.
Depo Farmasi Rawat Jalan Tunai Dan Jaminan melakukan
pelayanan setiap hari selama 24 jam. Adapun resep yang dilayani yaitu
resep tunai dan resep jaminan asuransi (non tunai). Adapun pelayanan
yang dilakukan sebagai berikut :
1. Resep Tunai
23
Kegiatan yang dilakukan di Depo Farmasi Rawat Jalan Tunai dan
jaminan sebagai berikut :
1. Apoteker
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi
dan telah mengucap sumpah berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku dan berhak melakukan kefarmasian di Indonesia
sebagai apoteker. Dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian
apoteker dibantu oleh apoteker pendamping dan atau tenaga teknis
kefarmasian. Apoteker bertanggung jawab dalam pengolahan apotek
dan apoteker dalam pengelolaannya harus memiliki kemampuan
menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil
keputusan yang tepat, mampu berkomunikasi antarprofesi,
menempatkan diri sebagai pimpinan dalam segala situasi, mengelola
sumber daya manusia secara efektif, belajar sepanjang karir dan
membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk
meningkatkan pengetahuan.
24
2. Tenaga Teknis Kefarmasian
25
BAB III
TUGAS KHUSUS
26
3.2 Tinjauan Pustaka
Pengkajian resep merupakan proses pemeriksaan resep pertama kali
dilakukan setelah resep diterima. Pengkajian resep adalah salah satu bagian dari
farmasi klinik yang dilakukan oleh tenaga kefarmasian untuk menganalisa
adanya masalah terkait obat dan menghindari terjadinya medication error
terutama pada tahap peresepan.
Salah satu pelayanan farmasi klinik di Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak
yang dilakukan yaitu pengkajian dan pelayanan resep (Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Pengkajian resep dilakukan untuk
menganalisis adanya masalah terkait obat. Bila ditemukan masalah terkait obat,
harus dikonsultasikan kepada dokter penulis resep sesuai persyaratan
administrasi, persyaratan farmasetik, dan persyaratan klinis baik untuk pasien
rawat inap maupun rawat jalan.
Depo farmasi rawat jalan tunai dan jaminan di RS sentra Medika cisalak
memberikan pelayanan resep 24 jam yang berasal dari poli klinik dan IGD
rawat jalan, dengan memberikan pelayanan resep serta informasi obat terhadap
pasien dengan optimal dan rasional untuk memenuhi kesembuhan pasien. Depo
Farmasi rawat jalan memiliki peran paling tinggi banyaknya resep yang dilayani
berkisar 2400 - 2500 lembar resep perbulannya adapun resep yang dilayani
merupakan resep tunai dan jaminan assuransi.
Pelayanan resep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan,
penyiapan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
termasuk peracikan obat, pemeriksaan, penyerahan disertai pemberian
informasi. Pada setiap tahap alur pelayanan resep dilakukan upaya pencegahan
terjadinya kesalahan pemberian obat (medication error).
Kegiatan pengkajian resep dimulai dari persyaratan administrasi (nama
pasien, nama dokter, alamat, paraf dokter, umur, berat badan, jenis kelamin),
persyaratan farmasetik (bentuk sediaan, kekuatan sediaan, stabilitas dan
kompatibilitas) dan persyaratan klinis (ketepatan indikasi dan dosis obat, aturan,
cara dan penggunaan obat).
27
Analisis Kepatuhan Pengkajian resep rawat jalan di Rumah Sakit Sentra
Medika Cisalak selama praktek kerja lapangan dilakukan pada periode 01-31
agustus 2022.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa peresepan yang salah, informasi
yang tidak lengkap tentang obat, baik yang diberikan oleh dokter maupun
apoteker, serta cara penggunaan obat yang tidak benar oleh pasien dapat
menyebabkan kerugian dan penderitaan bagi pasien yang juga dapat
mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Kerugian yang dialami pasien mungkin
tidak akan tampak sampai efek samping yang berbahaya namun cukup
merugikan untuk pasien seperti tidak tercapainya efek terapi yang diinginkan.
Oleh karena itu perlu diberikan perhatian yang cukup besar untuk
mengantisipasi dan atau mengatasi terjadinya kesalahan peresepan.
3.3 Metodologi
28
c. Stabilitas dan inkomptabilitas
d. Aturan dan cara penggunaan obat
a. Ketepatan indikasi
b. Duplikasi pengobatan
c. Alergi dan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD)
d. Kontraindikasi
e. Interaksi Obat (Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia,2016).
3.4.1 Hasil
29
Tabel 3. 1. Data Kelengkapan Administrasi
30
3.4.2 Pembahasan
31
Pada pengkajian resep ini digunakan pedoman yaitu Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 72 tahun 2016 tentang
standar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit. Melalui hasil
pengamatan dari 400 lembar resep didapatkan hasil untuk aspek
kelengkapan farmasetis dan klinis telah memenuhi persyaratan
sedangkan kelengkapan administrasi penulisan ruangan dan unit asal
resep belum memenuhi persyaratan masih banyak dokter yang tidak
menuliskan asal resep dan tidak sesuai dengan peraturan menteri
kesehatan republik Indonesia no 72 tahun 2016 yang menyebutkan resep
harus tertulis dengan jelas dan lengkap.
3.5 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian kepatuhan pengkajian resep Rawat Jalan
Tunai dan Jaminan di Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak, dapat disimpulkan
bahwa kelengkapan farmasetis dan klinis secara keseluruhan sudah memenuhi
persyaratan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.72 tahun 2016, sedangkan mengenai kelengkapan admistrasi resep tidak
memenuhi persyaratan hal ini disebabkan karena pada resep rawat jalan hanya
berupa nama dan nomor registrasi saja, tidak menyertakan unit ruang pelayanan
poli klinik rawat jalan.
32
BAB IV
PEMBAHASAN
33
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Selama kegiatan PKL di Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak, saya
sebagai penyusun laporan dapat menyimpulkan bahwa Depo Farmasi Rawat
Jalan Tunai dan Jaminan Rumah sakit Sentra Medika Cislak sebagai salah satu
pelayanan kesehatan masyarakat yang mempioritaskan kesehatan masyarakat.
Praktik Kerja Lapangan memberikan gambaran nyata bagi mahasiswa
untuk mengetahui penerapan ilmu yang telah diterapkan dipelajari didunia
pendidikan untuk diterapkan di dunia kerja, pengalaman yang diperoleh di
Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak sangat berguna untuk dunia kerja dimasa
mendatang.
Setelah melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Rumah Sakit
Sentra Medika Cisalak, saya dapat belajar dan menerapkan ilmu teoritas dari
Politeknik Kesehatan Genesis Medicare secara langsung didunia kerja, dapat
mengenal dan memahami secara langsung tugas dan fungsi Depo Farmasi
Rawat Jalan Tunai dan Jaminan dan seluruh hal penting didalamnya.
Sistem kepatuhan pengkajian resep di Rumah Sakit Sentra Medika secara
keseluruhan kelengkapan farmasetis dan klinis sudah memenuhi persyaratan
sedangkan dari kelengkapan admistrasi hanya kelengkapan penulisan ruangan
atau unit asal resep yang tidak memenuhi persyaratan dan tidak sesuai dengan
peraturan menteri kesehatan republik Indonesia no 72 tahun 2016.
Tenaga kefarmasian di Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak dalam
pelayanan resep dan pemberiaan informasi obat kepada pasien telah
dilaksanakan sangat baik dan professional.
5.2 Saran
1. Disarankan kepada penulis resep untuk menulis resep dengan lengkap
sesuai dengan Permenkes No. 72 Tahun 2016.
34
2. Perlu adanya komunikasi yang baik antara apoteker dan dokter dalam
pelayanan peresepan.
3. Disarankan kepada Rumah Sakit Sentra Medika Cisalak agar membuat
electronic resep untuk memenuhi kepatuhan pengkajian dan kelengkapan
resep.
35
DAFTAR PUSTAKA
Menteri Kesehatan RI., 2009. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2009.
Tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta.
Menteri Kesehatan RI., 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun
2016.Tentang Standar Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta.
Presiden Republik Indonesia.,2009. Undang – undang No.36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
Presiden Republik Indonesia.,2009. Undang – undang No.44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
36
LAMPIRAN 1
1 Pengenalan dan A.
pembagian
tugas PKL oleh
Ka. Depo
Farmasi RSSM.
2 Belajar
Menganalisa
pengkajian
resep di depo
farmasi rawat
jalan
3 Bimbingan
mengenai tugas
individu yang
diberikan
4 Memasukkan
barang datang
dari logistic
farmasi ke rak
obat
5 Menyiapkan
obat sesuai
resep
6 Menganalisa
data pengkajian
resep
7 Meracik obat
8 Menginput
resep
37
Tabel 2 Kelengkapan Administrasi
Kelengkapan Administrasi
01/08/2022 80 20 20 20 20 0
02/08/2022 115 20 20 20 18 0
03/08/2022 82 20 20 20 19 0
04/08/2022 78 20 20 20 20 0
05/08/2022 132 20 20 20 20 0
06/08/2022 101 20 20 20 17 0
08/08/2022 110 20 20 20 18 2
09/08/2022 107 20 20 20 19 0
10/08/2022 94 20 20 20 20 4
11/08/2022 73 20 20 20 17 0
13/08/2022 113 20 20 20 20 1
14/08/2022 21 20 20 20 20 0
15/08/2022 95 20 20 20 20 3
16/08/2022 118 20 20 20 20 0
17/08/2022 22 20 20 20 20 2
18/08/2022 79 20 20 20 20 0
19/08/2022 89 20 20 20 20 0
20/08/2022 107 20 20 20 20 5
21/08/2022 20 20 20 20 20 2
25/08/2022 98 20 20 20 20 0
Persentase 100 % 100% 97% 4,75 %
38
Tabel 3 Kelengkapan Farmasetika
Kelengkapan Farmasetika
Tanggal Jumlah Jumlah Nama Obat Jumlah Dosis Stabilitas Dan Aturan Dan Cara
Sampel
Resep Bentuk dan Dan Jumlah Inkompatibilitas Penggunaan
Resep
Perhari Yang Kekuatan Obat Dalam resep
diambil
01/08/2022 80 20 20 20 20 20
02/08/2022 115 20 20 20 20 20
03/08/2022 82 20 20 20 20 20
04/08/2022 78 20 20 20 20 20
05/08/2022 132 20 20 20 20 20
06/08/2022 101 20 20 20 20 20
08/08/2022 110 20 20 20 20 20
09/08/2022 107 20 20 20 20 20
10/08/2022 94 20 20 20 20 20
11/08/2022 73 20 20 20 20 20
13/08/2022 113 20 20 20 20 20
14/08/2022 21 20 20 20 20 20
15/08/2022 95 20 20 20 20 20
16/08/2022 118 20 20 20 20 20
17/08/2022 22 20 20 20 20 20
18/08/2022 79 20 20 20 20 20
19/08/2022 89 20 20 20 20 20
20/08/2022 107 20 20 20 20 20
21/08/2022 20 20 20 20 20 20
25/08/2022 98 20 20 20 20 20
Persentase 100 % 100% 100% 100%
39
Tabel 4 Persayaratan Klinis
Persyaratan Klinis
Tanggal Jumlah Jumlah Ketepatan Adanya Adanya Adanya Adanya Adanya Obat
Resep sampel Indikasi,dosis,frekuensi Duplikasi Potensi Interaksi kontraindikasi Tertentu yang
Perhari Resep Aturanpakai,pemberian Obat Alergi obat penggunaannya
yang dalam dalam Dibatasi dalam
diambil resep resep resep
01/08/22 80 20 20 0 0 0 0 0
02/08/22 115 20 20 0 0 0 0 0
03/08/22 82 20 20 0 0 0 0 1
04/08/22 78 20 20 0 0 0 0 0
05/08/22 132 20 20 0 0 0 0 0
06/08/22 101 20 20 0 0 0 0 0
08/08/22 110 20 20 0 0 0 0 0
09/08/22 107 20 20 0 0 0 0 0
10/08/22 94 20 20 0 0 0 0 0
11/08/22 73 20 20 0 0 0 0 0
13/08/22 113 20 20 0 0 0 0 2
14/08/22 21 20 20 0 0 0 0 0
15/08/22 95 20 20 0 0 0 0 0
16/08/22 118 20 20 0 0 0 0 0
17/08/22 22 20 20 0 0 0 0 0
18/08/22 79 20 20 0 0 0 0 0
19/08/22 89 20 20 0 0 0 0 0
20/08/22 107 20 20 0 0 0 0 0
21/08/22 20 20 20 0 0 0 0 0
25/08/22 98 20 20 0 0 0 0 0
Persentase 100 % 0% 0% 0% 0% 0,75%
40
Lampiran 2
41
Gambar 3 Depo Farmasi Rawat Jalan Tunai dan Jaminan Rumah Sakit Sentra
Medika Cisalak
42
Lampiran 3
.
43
Lampiran 4
44
Gambar 8 Meracik obat
45