03 Metodologi Dan Pendekatan Teknis
03 Metodologi Dan Pendekatan Teknis
03 Metodologi Dan Pendekatan Teknis
E.1.1. Umum
b. Salah satu aspek program kegiatan pembangunan prasarana gedung sangat terkait dengan
pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya adalah pengembangan Prasarana gedung
yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi bangunan gedung sesuai dengan tingkat
pelayanan masyarakat yang diakibatkan dengan pertumbuhan ekonomi yang makin
meningkat.
c. Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Dan Perumahan Rakyat Kabupaten Landak adalah
Satuan Kerja Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Landak yang mempunyai
wewenang dan tanggung jawab dalam program pembangunan prasarana gedung di
Kabupaten Landak.
1
Cv. Karya Endah Lestari
Tahap pengawasan menjadi tahap yang tidak kalah pentingnya sebagai proses pengendalian
terhadap pelaksanaan pekerjaan fisik. Fungsi dasar pekerjaan konstruksi yaitu mempunyai
beberapa wujud karakter, antara lain :
➢ Quality control, yaitu mengamankan komponen secara menyeluruh dan mendetail (tidak
secara random) untuk memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan dan selalu dilengkapi
daftar simak apa yang akan diperiksa.
➢ Observasi berkala, yaitu mengamankan tercapainya sasaran desain dengan segala konsep,
metode, asumsi, perilaku struktur, urutan pelaksanaan, dan observasi cermat serta detail.
Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan rencana mutu, biaya, volume
dan waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak jasa konstruksi, maka diperlukan suatu tim
yang akan bertugas sebagai pengawas yang berperan membantu Kegiatan fisik di dalam
melaksanakan pengawasan teknis pada lokasi kegiatan yang sedang berlangsung. Tim
pengawas yang dimaksud adalah penyedia jasa konsultansi pekerjaan pengawasan teknis /
supervisi.
Dari hasil pemahaman terhadap KAK, rapat penjelasan, diskusi, dan pengalaman konsultan
dalam mengerjakan pekerjaan sejenis maka kami mengusulkan inovasi dan tambahan metoda
dan cara kerja dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Inovasi ini meliputi seluruh tahapan pekerjaan,
mulai dari persiapan, survey lapangan, pra desain dan detai desain. Inovasi ini merupakan
pengembangan terhadap pemahaman KAK yang disesuaikan dengan kondisi lapangan,
kebutuhan dan perkembangan pekerjaan. Inovasi yang konsultan anggap perlu untuk diusulkan
yaitu :
1. Jika kami diberi kepercayaan dan ditunjuk sebagai pemenang sehingga kami ditugaskan
untuk melaksanakan Pekerjaan ini, kami akan mengkonfirmasikan kepastian lokasi yang
akan disurvey dan jika diperlukan melakukan pertemuan (diskusi) dengan masyarakat
setempat dan Instansi terkait tingkat, antara lain Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang
Dan Perumahan Rakyat Kabupaten Landak serta Pemda setempat, agar diperoleh Lokasi
dengan status legal dan tidak bermasalah baik pada tahap perencanaan, konstruksi dan di
kemudian hari.
2
Cv. Karya Endah Lestari
2. Batas areal apabila berhubungan dengan sungai, hutan lindung (jika ada) batas areal
konservasi, jalur hijau, tidak ditentukan di dalam KAK. Hal ini penting untuk disepakati.
4. Rincian Tenaga Ahli Konsultan telah dijelaskan dengan baik ditinjau dari pengalaman
yang dibutuhkan maupun kualifikasinya. Dari pengalaman Konsultan menunjukkan
perlunya seorang Inspector. Hal ini sangat penting untuk penanganan koordinasi antara
pelaksana pekerjaan lapangan. Tentu saja penanggung jawab teknis keseluruhan kegiatan
ada pada Site Engineer.
5. Jenis Laporan & Gambar yang harus disampaikan sudah cukup rinci dan sangat jelas.
Dalam penanganan Pekerjaan pengawasan Ini perlu disepakati tentang kejelasan Tugas dan
Wewenang antara Pihak Konsultan, Supervisi, Pengawas lapangan, dan Direksi Pekerjaan agar
supaya dalam Pelaksanaan Pekerjaan tersebut tidak menimbulkan kendala atau hambatan serta
bisa tercipta koordinasi yang baik. Akan lebih baik apabila Pihak Pemberi kerja membuat Surat
Keputusan (SK) mengenai personil yang terlibat termasuk tugas dan wewenangnya.
E.2. Metodologi
Konsultan Pengawas bertugas untuk membantu Pengguna Jasa dalam pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan proyek pembangunan, meliputi :
3
Cv. Karya Endah Lestari
➢ Pengukuran lapangan.
➢ Memeriksa dan menanda-tangani Berita Acara Bobot Kemajuan Pekerjaan yang diajukan
oleh Kontraktor untuk pembayaran termijn / monthly certificate.
➢ Membantu Pengguna Jasa dalam proses serah terima PHO dan jika asignmentnya masih
cukup termasuk FHO.
4
Cv. Karya Endah Lestari
Pengendalian / monitoring adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai
dengan sasaran, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standard,
menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standard, kemudian
mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif
dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
➢ Menentukan sasaran
5
Cv. Karya Endah Lestari
➢ Menentukan standard dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran
➢ Mengkaji, investigasi dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standard, kriteria, dan
sasaran yang telah ditentukan
Suatu sistem pemantauan dan pengendalian disamping memerlukan perencanaan yang realistis
sebagai tolok ukur pencapaian sasaran, juga harus dilengkapi dengan teknik dan metode yang
dapat segera mengungkapkan tanda-tanda terjadinya penyimpangan (bila terjadi).
Agar suatu sistem pengendalian / monitoring dapat bekerja dengan efektif, diperlukan unsur-
unsur berikut :
Salah satu bagian pengelolaan mutu proyek yang penting adalah menyusun serta menerapkan
program penjaminan mutu (Quality Assurance). Tujuan utama kegiatan penjaminan mutu
adalah mengadakan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk memberikan kepercayaan
kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mencapai
tingkatan mutu produk telah dilaksanakan dengan berhasil. Ini semua dapat ditunjukkan dengan
catatan dan dokumen yang berkaitandengan quality assurance / quality control.
Audit pada aspek mutu perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program QA/QC
(Quality Assurance - Quality Control) telah dilaksanakan. Hal-hal yang diaudit meliputi bagian
berikut ini.
6
Cv. Karya Endah Lestari
• Identifikasi dan koreksi kekurangan yang menyebabkan obyek tidak memenuhi mutu
Kegiatan konsultan dalam rangka pengendalian teknis dalam rentang “pre-audit” adalah
seluruh kegiatan konsultan sebelum melakukan pengawasan, yang terdiri dari :
• Pemeriksaan terhadap kesiapan kontraktor, yang meliputi material, peralatan, tenaga dan
jadwal pelaksanaan.
Kegiatan pengumpulan dan analisa data, informasi dan hasil perencanaan akan menghasilkan
catatan mengenai seluruh pekerjaan antara lain :
• Jenis pekerjaan
• Kuantitas pekerjaan
• Schedule pelaksanaan
• Schedule pembayaran.
Pengecekan hasil perencanaan dilakukan dengan cara membawa hasil perencanaan ke lokasi
untuk menentukan apakah hasil perencanaan tersebut telah sesuai dengan kondisi yang ada.
Apabila ternyata dari hasil pengecekan hasil design tidak sesuai dengan kondisi lapangan,
7
Cv. Karya Endah Lestari
konsultan team supervisi akan membuat alternatif lain yang sesuai untuk diajukan kepada
Pemberi Tugas (Pengguna Jasa).
Material dan peralatan yang didatangkan kontraktor akan diperiksa terlebih dahulu oleh
konsultan sehingga benar-benar memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Jadwal waktu
yang dibuat oleh kontraktor akan diteliti lebih dahulu apakah sudah memadai terhadap volume
pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan perkiraan tenaga kerja / tukang yang akan
mengerjakannya. Apabila menurut analisa tidak seimbang antara volume dengan tenaga kerja
dan peralatan terhadap waktu yang tersedia maka konsultan akan menyarankan kepada
kontraktor untuk menyiapkan tenaga kerja dan peralatan yang secukupnya agar bisa selesai
tepat pada waktunya. Penyimpangan biaya keseluruhan biasanya disebabkan oleh adanya
pekerjaan tambahan sebagai akibat dari perubahan design dan pertambahan volume pekerjaan.
Agar tidak terjadi perubahan biaya terlalu besar, konsultan akan menggantikan nilai pekerjaan
tambah itu dengan pengurangan pekerjaan lainnya sehingga terjadi kompensasi dan tidak
memerlukan biaya tambah sepanjang hal tersebut memungkinkan dan mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas / Pengguna Jasa.
Dalam melakukan monitoring, kerjasama antara anggota tim akan kita jaga sebaikbaiknya
sehingga informasi dan pelaporan bisa berjalan dengan cepat, sehingga kerugian yang
menyangkut aspek mutu, volume, waktu dan biaya keseluruhan hasil pekerjaan dapat dihindari
atau ditekan sekecil-kecilnya, selain mengawasi pekerjaan fisik konsultan pengawas juga
memonitor aspek lingkungan sekitar proyek, agar jangan sampai pelaksana lapangan berikut
tukang-tukangnya mengganggu, mematikan serta merusak flora dan fauna yang ada. Faktor
keselamatan kerja juga akan dimonitor secara rutin dengan memperhatikan peraturan-
peraturan yang berlaku.
8
Cv. Karya Endah Lestari
Setiap kemajuan penyelesaian pekerjaan akan merupakan prestasi kerja bagi kontraktor.
Kemajuan fisik ini akan dipakai untuk pengajuan pembayaran senilai hasil kerjanya. Namun
kontraktor tidak akan bisa menyajikan permintaan pembayaran sebelum mendapat
rekomendasi dari konsultan pengawas bahwa hasil pekerjaannya sudah memenuhi persyaratan
teknis atau tidak.
Dengan bantuan program komputer ini Tim Konsultan akan bekerja melaksanakan tugas
monitoring dan manajemen teknik. Konsultan memandang perlu, untuk reporting dalam
monitoring kegiatan yang cukup banyaknya itu bantuan komputer sangat diperlukan.
Tugas utama konsultan sesuai dalam Kerangka Acuan Kerja mencakup melaksanakan supervisi
teknis, sertifikasi perkembangan fisik konstruksi dan pembayaran, pelaporan dan evaluasi
proyek, serah terima pekerjaan (Provisional Hand Over). Block diagram layanan pengawasan
teknis tersebut disajikan seperti pada Gambar dibawah ini.
9
Cv. Karya Endah Lestari
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas, konsultan supervisi mengendalikan
Segala sesuatunya harus merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam
kontrak pemborongan.
10
Cv. Karya Endah Lestari
diatas berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh pihak
Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan konsultan pengawas untuk maksud diatas
:
11
Cv. Karya Endah Lestari
Pre Construction Meeting atau Rapat Persiapan Pelaksanaan adalah pertemuan antara pihak
proyek (Kuasa Pengguna Anggaran = sesuai dengan pejabat dalam struktur Pengguna
Anggaran), Kontraktor dan Konsultan, yang dilakukan selambat-lambatnya 14 hari setelah
diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) oleh Pengguna Anggaran / Pemimpin
Proyek, guna membahas dan kemudian menyepakati bersama berbagai hal yang secara umum
adalah sebagai berikut :
• Review dan penyempurnaan terhadap construction schedule yang harus sesuai dengan
target volume, mutu dan waktu.
• Menyusun rencana pemeriksaan lapangan (mutual check) dan review terhadap simplified
design yang ada.
• Menentukan lokasi sumber quarry (sumber bahan / material), estimate kuantitas bahan
serta rencana pemeriksaan mutu bahan yang akan digunakan.
Jadi dengan demikian tujuan penyelenggaraan Pre Construction Meeting adalah menyatukan
pengertian terhadap seluruh isi dokumen kontrak dan membuat kesepakatan-kesepakatan
terhadap hal-hal penting yang belum terdapat di dalam dokumen kontrak serta membahas jalan
keluar terhadap kendala-kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
Substansi pokok yang dibahas dalam Pre Construction Meeting sebagai berikut :
12
Cv. Karya Endah Lestari
• Termination.
• Mobilisasi.
• Sub letting.
• Insurance of works.
• Organisasi kerja.
• Jadual personel.
• Review dan penyempurnaan terhadap jadual kerja yang harus sesuai dengan target
volume, mutu dan waktu.
• Pelaksanaan konstruksi.
• Pelaksanaan produksi.
13
Cv. Karya Endah Lestari
Metodologi survai
Mekanisme proses administrasi review design dan proses Addendum
• Menjelaskan prosedur dan jadual kerja seluruh tenaga konsultan pengawas mulai dari
mobilisasi sampai demobilisasi.
14
Cv. Karya Endah Lestari
Quarterly report.
Final report.
• dokumen-dokumen lapangan.
• Menjelaskan adanya keharusan untuk mencari data yang berasal dari original
Tipe konstruksi.
15
Cv. Karya Endah Lestari
• Sebagai Chairman.
16
Cv. Karya Endah Lestari
• Menjelaskan kapan tanggal mobilisasi terakhir dan kapan akhir masa konstruksi dan
apa sanksi-sanksinya jika tanggal tersebut dilewati.
• Menjelaskan standar Laporan Harian dan Mingguan yang sudah merupakan standar
baku.
• Menjelaskan perlu tidaknya sondir pada awal sebelum dimulainya pekerjaan pondasi
jalan.
• Membahas metode pelaksanaan yang diajukan oleh kontraktor pada saat pelelangan.
• Menekankan tidak adanya biaya tambahan terhadap biaya test bahan untuk quality
control dan menegaskan bahwa biaya test sudah termasuk dalam harga penawaran.
• Menjelaskan bahwa pihak pemerintah dibebaskan dari adanya tuntutan pihak ketiga jika
terjadi kalalaian kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan.
Beton.
17
Cv. Karya Endah Lestari
Pemeliharaan rutin.
d. Kontraktor
Mobilisasi personil.
Mobilisasi peralatan.
Melaksanakan survai.
Jenis alat.
Kapasitas alat.
Jumlah alat.
18
Cv. Karya Endah Lestari
Penempatan alat.
e. Konsultan
• Mencatat seluruh kesepakatan dalam Pre Construction Meeting dan dituangkan dalam
Berita Acara tersendiri sebagai dokumen proyek.
Laporan harian.
Laporan mingguan.
Quality control.
19
Cv. Karya Endah Lestari
Alternative penanganan dari hasil survai pendahuluan (jika sudah ada gambaran
umum).
• Menegaskan pengambilan lokasi foto dokumentasi : dimana, kapan, berapa kali yang
harus dilaksanakan oleh kontraktor.
Konsultan pengawas melakukan evaluasi atas rencana proyek yang akan dilaksanakan serta
menyarankan perubahan / penyempurnaan / penyesuaian rencana yang perlu dilakukan (bila
ada) guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek dengan sebaik-baiknya.
Konsultan pengawas berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan bahwa hasil
pekerjaan kontraktor telah memenuhi segala persyaratan untuk disetujui atau disyahkan oleh
Pemberi Tugas.
Dalam konteks lebih luas, pekerjaan konsultan supervisi mengemban juga fungsi control
manajemen proyek konstruksi. Sebelum memeriksa hasil pekerjaan, perlu diperiksa dahulu
persiapan kerjanya. Persiapan pekerjaan yang dilakukan setengah-setengah atau dengan cara
perencanaan yang mendadak akan mengakibatkan hasil kerja yang tidak memuaskan. Untuk
menanggulangi masalah ini, diperlukan suatu kontrol yang sistimatik. Pengawas lapangan
perlu menerapkan sistim kontrol yang baik dilapangan.
Kontrol yang sistimatik terhadap kegiatan dilapangan memiliki tiga tujuan yaitu :
20
Cv. Karya Endah Lestari
• Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada beberapa bidang kegiatan
pokok. Bilamana terdapat kekurangan yang terjadi, maka harus dikembangkan sasaran
jangka pendek dan program kerja untuk mengatasinya.
• Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh proyek tidak dilampaui bila
tidak terjadi perubahan kontrak.
Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada waktu peninjauan
dilapangan yaitu :
• Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi kerja
lapangan.
• Pemantapan kerja sama antar pekerja proyek dari seluruh bagian / divisi.
Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau
menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan. Dengan mengetahui keadaan dan situasi
masalah dengan benar, maka langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya akan lebih
cepat dan efektif.
Frekwensi kunjungan ke lapangan tergantung dari pentingnya keadaan lapangan, sifatnya dapat
secara harian, mingguan. Frekwensi kunjungan juga dapat bergantung pada tahapan / program
kerja dari Pemimpin Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran yang mengelolanya beserta para
teamnya.
21
Cv. Karya Endah Lestari
Merencana dan membangun adalah suatu aktivitas yang dinamis, dan yang dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor. Karena itu network / s-curve chart yang telah disetujui sebagai
pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodik dicheck kembali. Bila perlu dapat diadakan
perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti yang dikehendaki.
Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 macam rentang waktu yaitu :
Sistim informasi manajemen proyek pada hakekatnya adalah suatu sistim untuk mendukung
pihak Pimpinan Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran dalam memantau dan mengendalikan
proyek. Tujuan sistim ini untuk digunakan pihak Pemilik dalam mendapatkan informasi proyek
secara berkala, cepat dan akurat. Sistim ini dibuat dan dikembangkan berdasarkan studi dan
evaluasi situasi dan kondisi yang dihadapi dilapangan serta mengintegrasikan keinginan-
keinginan dari pihak Pimpinan Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran yang mewakili pihak
Pemilik Proyek tentang apa-apa yang mau dimonitor dan dikendalikan.
Di project-site setiap saat hasil pekerjaan fisik berkembang bertambah banyak dan supaya
perkembangannya terjadi menurut rencana, dimana rencana tersebut dijabarkan dalam besaran
uang dan besaran waktu. Khusus untuk mengontrol mutu pekerjaan, peranan sistim informasi
manajemen proyek hanya sebagai penerus informasi saja. Pengontrolan mutu pekerjaan
dilakukan oleh petugas khusus dan harus dilaksanakan dilapangan, tidak dapat dilaksanakan di
kantor.
Tolok ukur pengukuran mutu pekerjaan adalah dokumen tender (Spesifikasi Pekerjaan).
Perkembangan pekerjaan yang terjadi selalu diikuti oleh perkembangan datanya atau dimonitor
dimana perkembangan suatu proyek selalu diikuti oleh perkembangan data proyeknya. Volume
data kian hari kian membengkak sesuai dengan perkembangan pekerjaan secara fisik. Data
proyek sesungguhnya belum dapat memberikan informasi kepada Pemberi Tugas, kerena
masih belum diolah, jadi masih mentah. Data proyek yang telah dikumpulkan secara periodik
kemudian diolah / diproses untuk dijadikan informasi proyek (laporan
22
Cv. Karya Endah Lestari
proyek). Artinya dari laporan proyek dapat diketahui pekembangan pekerjaan yang nyata
terjadi (prestasi aktual). Dari laporan proyek ini Pimpinan Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran
baru dapat mengevaluasi tentang perkembangan proyeknya, pertumbuhan dari tiap- tiap
pekerjaan dilapangan dengan diperbandingkan terhadap rencana.
Fungsi konsultan supervisi pada dasarnya dibagi dalam 2 fungsi, yaitu : Fungsi
1. Fungsi administratif
23
Cv. Karya Endah Lestari
Konsultan pengawas bertanggung jawab penuh kepada Pemimpin Proyek / Kuasa Pengguna
Anggaran bahwa hasil pelaksanaan pembangunan proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor
adalah benar-benar sesuai ketentuan dalam kontrak pemborongan. Konsultan harus
memberikan jaminan segala ijin kerja, persetujuan dari setiap jenis / langkah pelaksanaan dan
persyaratan konstruksi yang telah dikeluarkan.
Untuk memperjelas uraian tersebut diatas, berikut ini dilengkapi Bagan Alir Aktivitas
Pengawasan Pekerjaan dari pekerjaan dimulai sampai pekerjaan selesai.
• Peralatan laboratorium
24
Cv. Karya Endah Lestari
• Tes lapangan
• Bahan-bahan harus disimpan dengan suatu cara yang sedemikian rupa untuk menjamin
perlindungan kualitas.
• Bahan-bahan yang disimpan harus ditempatkan sedemikian rupa yang mudah dapat
diperiksa oleh konsultan.
• Tempat penyimpanan harus bebas dari tumbuh-tumbuhan dan puing, harus mempunyai
drainase yang lancar.
• Bahan-bahan yang diletakkan langsung diatas tanah tidak boleh digunakan dalam
pekerjaan kecuali tempat kerja tersebut telah dipersiapkan dan diberi lapisan atas
dengan suatu lapisan pasir atau kerikil setebal 10 cm.
• Bahan-bahan (crushed stone, dlsb.) harus disimpan dengan cara yang sedemikian rupa
untuk mencegah segregasi dan untuk menjamin gradasi yang sesuai serta mengontrol
kadar air. Tinggi maksimum tumpukan 5 m.
• Penumpukan berbagai ragam agregat untuk hotmix, beton, harus dipisahkan dengan
papan pembatas guna mencegah pencampuran bahan-bahan.
25
Cv. Karya Endah Lestari
• Tumpukan agregat harus dilindungi dari hujan untuk mencegah kejenuhan agregat yang
akan mengakibatkan penurunan kualitas.
• Pengangkutan hotmix perlu ditutup dengan bahan tebal guna mempertahankan suhu
campuran.
• Semua material dari setiap bagian pekerjaan akan di inspeksikan oleh konsultan. Staf
anggota team konsultan setiap saat akan membuat rencana untuk menginspeksi material
yang akan digunakan berdasarkan atas jadwal kerja kontraktor.
Selama pelaksanaan seperti yang disebutkan dalam spesifikasi, bahan-bahan atau campuran-
campuran perlu dilakukan pengujian routin harian atau selama pekerjaan berlangsung guna
menjamin kualitas sesuai dengan persyaratan. Jenis dan frekuensi / jumlah test routin ini seperti
yang disebutkan dalam spesifikasi.
26
Cv. Karya Endah Lestari
• Metoda perhitungan.
• Lokasi kerja.
• Jenis pekerjaan.
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kwalitas maupun elevasi dan persyaratan
lainnya, maka pengukuran kwantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan dengan teliti /
akurat yang disetujui oleh konsultan sehingga kwantitas dalam kontrak adalah benar diukur
dan di-sertifikasi oleh konsultan dan mendapat persetujuan Pemberi Tugas.
Pengukuran dilapangan dapat dilakukan dengan meteran, yaitu panjang dan lebar, setelah
ketebalan memenuhi persyaratan tebal minimal atau toleransi yang dibenarkan dalam
spesifikasi.
Pengukuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran, yaitu panjang, setelah penampang
suatu konstruksi telah sesuai dengan gambar yaitu dimensinya.
Pengkuran di lapangan dapat dilakukan dengan meteran untuk panjang dan lebar. Sedangkan
untuk ketebalan dapat diukur dengan Core Drill atau alat ukur, sehingga panjang, lebar, dan
tebal menghasilkan volume yang akurat.
27
Cv. Karya Endah Lestari
• Pengukuran meter kubik dikalikan berat jenis bahan tersebut (berat jenis dapat diketahui
dari laboratorium).
Formulir untuk perhitungan kuantitas tersebut (Quantity Sheet) telah dipunyai konsultan.
Form-form ini dibuat secara computerized, sehingga perhitungan-perhitungan volume
pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat.
28
Cv. Karya Endah Lestari
Didalam proyek padat alat, alat berat, tenaga kerja dan jumlah jam kerja per hari adalah sangat
erat sekali hubungannya dengan waktu pelaksanaan penyelesaian pekerjaan. Dibawah ini
adalah bagaimana pengendalian waktu perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi
perpanjangan waktu yang tidak perlu yang akan memboroskan waktu, tenaga dan biaya.
1. Schedule kontraktor
Sebelum pekerjaan dimulai konsultan akan mengecek schedule pelaksanaan yang dibuat
kontraktor. Apakah rencana kerja progres pekerjaan yang ditargetkan sudah layak dan
realistis. Misalnya dalam musim hujan, target pekerjaan lebih kecil bila dibandingkan pada
musim kemarau untuk pekerjaan pengaspalan misalnya, untuk kondisi kerja yang sama.
Kemudian juga construction method, urutan kerja kontraktor apakah sudah sistematis,
konsepsional dan benar. Selanjutnya berdasarkan schedule kontraktor yang sudah disetujui,
konsultan pengawas akan mengendalikan waktu pelaksanaan tersebut.
Dari time schedule tersebut bisa dijabarkan kedalam target harian, sehingga setiap hari apakah
terget volume tersebut bisa tercapai atau tidak, bila target volume tersebut tidak tercapai maka
selisih volume harus diprogramkan / dikejar untuk schedule hari berikutnya.
Dengan time schedule yang dibuat dan disetujui itu bila dilaksanakan dengan sebagaimana
mestinya dan dikendalikan dengan baik maka diharapkan proyek bisa diselesaikan “on
schedule”.
2. Tenaga kerja
Demikian juga untuk tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan cukup atau sejumlah
tenaga kerja, sehingga pekerjaan akan bisa diselesaikan oleh tenaga kerja sesuai dengan jadwal
/ waktu yang ditentukan. Bila kondisi pekerjaan diperkirakan tidak bisa diselesaikan, maka
tenaga kerja perlu ditambah atau kerja dua shift atau kerja lembur / overtime.
Dengan tenaga kerja yang cukup dan jam kerja yang cukup / effektip maka diharapkan
pelaksanaan pekerjaan bisa tepat waktu sesuai yang ditargetkan.
29
Cv. Karya Endah Lestari
Untuk penyelesaian suatu pekerjaan, tergantung juga pada jam kerja per hari. Jumlah jam kerja
yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil daripada bila per hari jam kerjanya
lebih banyak. Jam kerja perlu disesuaikan dengan kapasitas alat, tenaga kerja, sedemikian
hingga volume pekerjaan yang ditargetkan bisa diselesaikan.
Kalau suatu pekerjaan tidak bisa diselesaikan dalam satu hari siang, maka perlu untuk kerja
malam / overtime. Untuk administrasi pengendalian waktu, agar pengendalian dapat dicapai
secara optimal maka konsultan akan memahami secara sungguh-sungguh “Network Planning”
yang umumnya telah dibuat oleh kontraktor dengan metode lintas kritis (“Critical Path Method
/ CPM”).
Mengingat sangat pentingnya “Network Planning” ini dalam suatu pekerjaan pengawasan,
maka konsultan akan menganalisa secara rutin “Network Planning”dari kontraktor dan akan
membantu kontraktor dalam mereview dan menyusun kembali “Netwok Planning” tersebut
bila memang diperlukan.
yang biasa dan juga dapat digunakan “Vector Diagram” yang baik / cocok untuk pekerjaan
jalan karena dapat mengetahui / menunjukkan lokasi dan waktu. Schedule ini, pada arah
“basis” menunjukkan lokasi atau STA, sedangkan arah “ordinat” menggambarkan waktu.
• Biaya proyek
Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang perlu diperhatikan
• Pengukuran hasil pekerjaan, perlu dilakukan dengan akurat dan benar-benar sehingga
kwantitas yang dibayar sesuai dengan gambar rencana atau yang terpasang. Dengan
30
Cv. Karya Endah Lestari
demikian volume dalam kontrak tidak dilampaui yang pada akhirnya biaya yang
dikeluarkan sudah sesuai dengan yang dianggarkan.
• Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah diterima dari segi pengukuran /
kwantitas dan kwalitas, sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-benar untuk
pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.
• Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum dalam kontrak dan harga
satuan pekerjaan yang sudah ada dalam kontrak pelaksanaan, sehingga biaya proyek
dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada dalam kontrak.
Sebelum kontraktor memulai aktivitas konstruksi, kontraktor akan membuat suatu permohonan
secara tertulis kepada konsultan untuk prosedur konstruksi dan persetujuan pekerjaan dalam
tahap yang logis.
• Melaksanakan test laboratorium terhadap sampel yang diambil dari lokasi kerja.
Bagian tersebut diatas adalah merupakan sebagian dari administrasi / prosedur proyek yang
perlu dilengkapi / didukung dengan suatu kelengkapan administrasi proyek, antara lain dalam
bentuk Formulir / Form misalnya.
31
Cv. Karya Endah Lestari
32
Cv. Karya Endah Lestari
Kontraktor harus menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan yang dilaksanakan kepada
konsultan supervisi pada setiap akhir bulan yang berjalan atau sesuai aturan pembayaran, yang
selanjutnya disebut sebagai “termijn / sertifikat bulanan (MC)”.
Format termijn / sertifikat bulanan harus sesuai dengan standar atau diusulkan oleh Konsultan
supervisi dan disetujui oleh Pemberi Tugas. Konsultan Pengawas akan memeriksa kemajuan
pekerjaan yang diajukan pada sertifikat bulanan dan apabila telah dianggap sesuai dengan
sebenarnya yang telah terjadi di lapangan, selanjutnya dapat disetujui untuk menanda-tangani
bersama oleh wakil kontraktor, konsultan, dan Pemimpin Proyek. MC harus didukung /
dilengkapi dengan back-up data yang terdiri dari Back-up Quantity Sheet dan Back-up Quality
Control.
Tim Pengawas Teknis akan memeriksa kembali seluruh pembayaran yang telah lalu.
Pembayaran terdahulu yang sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dapat dikoreksi
pada pembayaran berikutnya / akhir.
33
Cv. Karya Endah Lestari
Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh Direksi Pekerjaan atau Kontraktor dan harus
disetujui dengan suatu Perintah Perubahan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Jika
dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu Perintah Perubahan tersebut menyajikan suatu
perubahan dalam struktur Harga Satuan Jenis Pembayaran atau suatu perubahan yang
diperkirakan dalam Jumlah Kontrak cukup besar, maka Perintah Perubahan harus dirundingkan
dan dirumuskan dalam suatu Addendum.
Bila kontraktor menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban dalam perioda
jaminan, maka kontraktor harus membuat permohonan untuk serah terima pertama, umumnya
pada tingkat penyelesaian fisik mencapai 97 % (Provisional Hand Over / PHO).
Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah Terima,
dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka konsultan
membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.
Setelah peninjauan kembali oleh Direksi Pekerjaan dan jika diperlukan, amandemen oleh
kontraktor, Direksi Pekerjaan akan mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan Akhir yang
disetujui untuk pembayaran oleh Pemberi Tugas.
Kontraktor harus memelihara suatu catatan yang cermat tentang semua perubahan dalam
Dokumen Kontrak dan Dokumen Catatan Proyek selama pelaksanaan pekerjaan.
34
Cv. Karya Endah Lestari
Konsultan, memberikan pengarahan, petunjuk dan saran untuk membantu Kuasa Pengguna
Anggaran menyusun rencana serah terima pekerjaan (Provisional Hand Over = PHO) dari
kontraktor kepada Pemimpin Proyek / Kuasa Pengguna Anggaran.
Bila Kontraktor menganggap pekerjaan akan selesai, termasuk semua kewajiban dalam perioda
/ masa jaminan, maka kontraktor harus membuat permohonan untuk serah terima pertama.
Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang diminta oleh Panitia Serah Terima,
dan dilanjutkan dengan pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka konsultan
membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir atau Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan.
Pekerjaan ini yang dengan volume lalu lintas yang padat memerlukan pengaturan lalu lintas
dan metoda pelaksanaan yang lebih khusus dan teliti, baik pada saat pelaksanaan pekerjaan
survey maupun pelaksanaan pekerjaan konstruksinya agar arus lalu lintas yang ada tetap terjaga
kelancarannya dan pemakai jalanpun merasa aman melewatinya sesuai dengan tujuan dari
pembangunan jalan / jembatan itu sendiri.
Manfaat yang didapatkan pada pemeliharaan lalu-lintas yang baik selama pelaksanaan
memberikan keselamatan dan kenyamanan lalu lintas yang lebih baik pula. Situasi semacam
itu sangat membantu untuk menghilangkan persoalan-persoalan yang diakibatkan oleh
kacaunya lalu lintas yang pada gilirannya akan menghambat pelaksanaan pembangunan proyek
itu sendiri.
Demikian pula mengenai penanganan pembuangan tanah hasil galian haruslah dengan
penanganan yang baik, misalnya dimana Dump Truck harus masuk dan keluar dari lokasi
proyek. Tidak kalah pentingnya dari penanganan tersebut di atas adalah cara pemuatan dan
transportasi pembuangan tanah hasil galian haruslah memperhatikan wawasan lingkungan.
Tanah yang dimuat diatas Dump Truck harus diberi penutup agar tidak tercecer diatas
permukaan jalan yang ada, sebab bila turun hujan akan menjadi licin dan menyebabkan
kecelakaan lalu lintas yang pada gilirannya menghambat arus lalu lintas yang ada. Didalam
pelaksanaan “Traffic Management” untuk proyek ini kriteria penanganan dibagi menjadi 2
bagian :
35
Cv. Karya Endah Lestari
1. Pelayanan Umum
Sistim informasi bersifat pemberitahuan kepada calon pemakai jalan selama pelaksanaan yang
tujuannya memberikan informasi bahwa akan ada proyek pembangunan.
• Pembagian “pamflet”
36
Cv. Karya Endah Lestari
b. Mengurangi kemacetan
Dalam mengatasi adanya kemacetan lalu-lintas, dapat dilakukan dengan perambuan sementara
selama pelaksanaan pekerjaan dan dengan menyiagakan satuan penanggulangan gangguan.
2. Keselamatan kerja
a. Disiplin Kerja
• Pengendalian pelaksanaan dilapangan secara ketat dan terus menerus dimonitor dengan
perlengkapan komunikasi untuk dapat saling berhubungan setiap saat dengan cepat.
• Pengendalian waktu dimaksudkan agar penyelesaian proyek sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
• Pengendalian waktu ini disesuaikan dengan tuntunan lapangan yang mencakup seluruh
aspek terkait.
• Pemasangan pagar pengaman yang juga berfungsi sebagai penciptaan kerapian kerja
sepanjang daerah proyek yang diperkirakan perlu (kiri dan kanan) dan diberi lampu-
lampu agar mudah terlihat pada malam hari.
Ketidak-seimbangan dari salah satu unsur tersebut diatas dalam beradaptasi akan menyebabkan
kesenjangan yang cenderung kepada terjadinya kecelakaan.
Bekerja pada sebuah proyek jalan / jembatan pada tahapan pelaksanaan menanggung resiko
tinggi pada terjadinya kecelakaan yang setiap saat bisa terjadi. Untuk itulah maka diperlukan
37
Cv. Karya Endah Lestari
persyaratan keselamatan kerja pada pelaksanaan proyek yang berbeda pada ruas jalan yang
sedang beroperasi.
Dalam pelaksanaan proyek, beberapa faktor keselamatan kerja yang terkait, antara lain :
Suatu pembangunan membutuhkan pelaksanaan seluruh elemennya pada posisi yang benar.
Untuk memindahkan suatu Gambar Rencana dari atas kertas ke suatu bangunan di lapangan,
maka dibutuhkan :
➢ Disana harus ada sejumlah titik kontrol pengukuran yang harus dikaitkan pada suatu
sistem koordinat yang tetap.
Apabila terdapat ketidak jelasan informasi pada gambar rencana yang menimbulkan keraguan
interpretasi, maka pengawas lapangan harus menghubungi perencananya untuk mendapatkan
kejelasan. Kontraktor bertanggung jawab dalam penentuan dan pematokan secara keseluruhan,
sedang pengawas lapangan harus memastikan bahwa kontraktor mendapatkan informasi yang
tepat serta menyiapkan titik-titik kontrol yang dipasang.
a. Pengukuran horizontal
Pengukuran horizontal didasarkan baik pada sistem kontrol garis ataupun sistem koordinat,
namun bila dibutuhkan dapat merupakan kombinasi dari kedua sistem diatas.
b. Pengukuran vertikal
Ketinggian permukaan tanah dapat diukur dari titik Bench Mark. Geometri vertikal garis
kontrol biasanya telah ditentukan. Data ini merinci rangkaian titik tangen vertikal, ketinggian
dan kemiringan permukaan akhir.
38
Cv. Karya Endah Lestari
Suatu jaringan titik kontrol survei ditentukan untuk mencakup seluruh daerah proyek, dan
ditempatkan pada posisi yang tepat didalam pekerjaan konstruksi. Jarak antara titik-titik kontrol
dianjurkan kira-kira 50 meter. Titik-titik kontrol survei sebaiknya berada dekat dengan lokasi
pekerjaan tetapi bebas dari area kegiatan, dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan
adanya pergeseran posisi akibat aktivitas pekerjaan termasuk pengoperasian dari peralatan.
Untuk itu letak titik-titik kontrol tersebut harus selalu dicek secara teratur. Perubahan letak titik
kontrol juga dapat terjadi pada dasar tanah, pada timbunan pelapisan tanah yang mudah
mampat atau proses dalam tanah itu sendiri, seperti proses yang terjadi akibat besarnya variasi
kadar kelembaban.
Letak dari elemen-elemen utama struktur ditentukan berdasarkan pada system referensi yang
digunakan. Titik offset referensi harus ditetapkan untuk tiap elemen utama. Letak dan jarak
offset tiap-tiap titik referensi harus hati-hati diputuskan dan dikenali dilapangan dan untuk
menyiapkan tahap penentuan kembali yang mudah bagi letak elemen utama selama
pelaksanaan pekerjaan sehingga titik-titik ini tidak terganggu.
Letak elemen-elemen kecil lain seperti kerb, parapet, galian drainase ditentukan berdasarkan
pada letak elemen-elemen dengan mempertimbangkan pengukuran. Penempatan dan
pematokan letak elemen-elemen yang telah ditentukan harus diperiksa. Pemeriksaan ini harus
dilakukan secara terpisah dan dilakukan oleh Staf Engineer dengan menggunakan peralatan
lain yang berbeda dengan peralatan yang digunakan pada saat penempatan dan pematokan
awal. Bagi kontraktor yang melaksanakan pemeriksaan ulang atas hasil pekerjaannya sendiri,
dianjurkan untuk menggunakan methoda lain yang berbeda dengan methoda yang telah
digunakan pada saat awal penempatan dan pematokan.
39
Cv. Karya Endah Lestari
a. Semen
b. Agregat
Pemilihan agregat yang sesuai sangat penting pada produksi beton yang baik. Agregat beton
harus terdiri dari partikel-partikel yang bersih, keras dan tahan serta cukup kuat untuk menahan
beban yang diterima oleh beton. Pada umumnya, agregat tersebut terdiri dari pasir atau kerikil
alam, atau batu pecah.
Bersih atau bebas dari kotoran seperti zat-zat organik, karena dapat menghambat
pembekuan dan pengerasan beton. Tidak mengandung lanau dan lempung karena dapat
memperlemah beton. Partikel-partikel yang lemah dan lunak dapat mengurangi
kekuatan beton dan dapat hancur bila terbuka terhadap cuaca. Lempung atau bahan
lemah lainnya yang menutupi
permukaan agregat dapat mengurangi ikatan antara agregat dan pasta semen.
• Gradasi :
Agregat yang bergradasi baik akan menghasilkan beton yang mudah dikerjakan agregat
yang tidak memenuhi gradasi yang disyaratkan cenderung untuk terjadi pemisahan
(segregation) dan airnya akan merembes keluar (bleeding).
Pada umumnya pasir yang bergradasi kasar paling dikehendaki. Disisi lain, semua pasir
harus mengandung kuantitas partikel halus yang cukup untuk membantu mendapatkan
kemampuan pengerjaan yang baik. Suatu gradasi pasir dimana satu atau dua ukuran
partikel sangat dominan harus dihindarkan. Pasir demikian mempunyai kadar udara
yang besar, oleh karena itu memerlukan pasta semen dalam jumlah besar untuk dapat
menghasilkan campuran yang dapat dikerjakan dengan baik.
40
Cv. Karya Endah Lestari
Bentuk partikel dan permukaan dari agregat akan mempengaruhi kemampuan pengerjaan
pada beton. Partikel sepihan (flakey) bersudut tidak hanya menyulitkan dalam pengerjaan
tetapi juga menyebabkan pemisah, maka harus dihindari. Kekuatan maksimum, dengan
sedikit kesulitan dalam pengerjaan, akan dihasilkan oleh agregat pecah (crushed) dengan
pelekatan antara muka batuan yang tidak rata.
• Ukuran maksimum :
Penghematan yang paling besar didapatkan bila ukuran agregat maksimum terbesar
digunakan. Faktor-faktor yang membatasi gradasi adalah kemampuan peralatan pengaduk,
pengangkat dan pengecoran untuk dapat menangani ukuranukuran lebih besar, dan jarak
bebas (spacing) antara acuan dan tulangan. Ukuran agregat maksimum tidak boleh
melebihi dua pertiga jarak bebas antara tulangan atau tiga perempat selimut beton hingga
penulangan. Dalam syarat-syarat teknik, penggunaan beton pada berbagai bagian
pekerjaan diberi batasan yang menggambarkan batas-batas tersebut diatas.
c. Air
• Air yang dipakai untuk beton tidak boleh mengandung garam, larutan zat organik, atau
bahan lain yang akan mengganggu hidrasi semen.
• Air yang dapat diminum biasanya memuaskan. Jika ada keraguan, suatu batch
percobaan beton harus dibuat dan diuji untuk membandingkan tingkat pengerasan dan
kekuatan ultimatenya dengan beton serupa yang dibuat dengan air murni / segar.
• Air laut tidak boleh digunakan pada beton bertulang, karena menyebabkan korosi pada
penulangan.
d. Udara
Kehadiran rongga didalam beton sangat mengurangi kekuatannya. Jumlah sekecil 5 persen
dapat mengurangi kekuatan dengan 30 persen, dan 2 persen dapat mengurangi kekuatan 10
persen. Rongga pada beton adalah :
41
Cv. Karya Endah Lestari
• Ruangan yang tertinggal setelah air berlebihan dihilangkan, hal ini tergantung pada ratio
semen air (water cement ratio) dari campuran
Telah biasa dilaksanakan untuk entrain udara hingga 8 persen dalam beton dengan
menggunakan campuran tambahan yang sesuai. Gelembung udara tersebut jauh lebih kecil
(0,05 mm) dari pada gelembung yang secara tidak sengaja masuk atau tertahan, dan terpisah-
pisah sehingga tidak berbentuk saluran untuk lewatnya air dan permeabilitas beton tidak
bertambah.
Jaminan mutu memerlukan perubahan struktural terhadap metode supervisi. Juga diperlukan
supervisi yang permanen (tentunya untuk pekerjaan yang lebih besar), standarisasi test dan
pengetesan (termasuk kekerapan pengetesan) serta kriteria untuk penaksiran (termasuk
toleransi yang diijinkan). Diperlukan pula guideline yang spesifik untuk supervisor dan client
atau pihak ketiga (seperti konsultan atau team audit teknis).
Tetapi untuk mengikat kontraktor dengan semua jaminan ini, perlu dimasukkan kedalam tender
dan dokumen kontrak, spesifikasi teknis, surat pernyataan, kwantitas dan gambar.
Aspek lain yang sangat mempengaruhi mutu akhir pekerjaan sipil ialah kecermatan rancangan.
Rancangan yang dibuat berdasarkan dana yang tersedia dan / atau berdasarkan survey yang
tidak akurat cenderung mendapatkan lebih banyak masalah mutu dibandingkan dengan
rancangan yang secara akurat mewakili kebutuhan-kebutuhan dilapangan. Karena sebagian
besar kontrak berdasarkan kwantitas, maka fokus pengawasan juga berdasarkan kwantitas. Hal
ini dikuatkan pula dengan banyaknya perbaikan yang diperlukan sebagai akibat tidak akuratnya
rancangan. Perbaikan ini juga memakan banyak waktu dan usaha kontraktor dan supervisor
sehingga mereka hamper tak mempunyai waktu untuk pemeriksaan mutu. Pada format kontrak
saat ini, supervisor harus membuktikan bahwa pekerjaan kontraktor mengikuti standard. Ini
berarti bahwa semua pengetesan harus dibayarkan oleh Pemberi Tugas, dengan kata lain :
cadangan anggaran untuk pengetesan merupakan persyaratan untuk lebih memperkuat mutu.
Persyaratan testing dan kekerapannya pada dasarnya berarti pergeseran tanggung jawab yaitu
: kontraktor harus membuktikan bahwa pekerjaan itu dilakukan menurut spesifikasinya,
bukannya supervisor harus membuktikan bahwa pekerjaan ada dibawah standard.
42
Cv. Karya Endah Lestari
Memulai dan membentuk perubahan tanggung jawab ini bukanlah praktek yang mudah dan
cepat. Pola kerja dan prosedur yang sudah terbentuk harus dibuang, praktek dan prosedur baru
harus diambil tetapi input-input seperti peng-auditan tehnis, evaluasi yang dilakukan kontraktor
dan lain-lain cenderung mempunyai dampak pada pendekatan masalah ini.
Konsultan akan mendukung dan coba memulai perubahan-perubahan tersebut melalui saran-
saran yang sehubungan dengan perhitungan tehnis, saran yang berhubungan dengan evaluasi
yang dilakukan kontraktor, saran pengawasan konstruksi serta pelatihan. Satu cara yang
mungkin dilakukan ialah mulai ber-experimen dengan beberapa proyek yang dijalankan
dengan cara yang berbeda dan yang diatur dengan jenis kontrak yang berbeda pula.
Suatu pendekatan yang berbeda, tetapi saling melengkapi, terhadap jaminan kualitas, yang
difokus secara intern, dilakukan dengan cara ketat memberlakukan prosedur review baik
terhadap rancangan maupun hal-hal berikutnya serta ketaatan terhadap jadual waktu untuk
pembuatan rancangan. Pendekatan ini bisa dilaksanakan dengan pemberitahuan dalam waktu
singkat dan diantisipasi untuk meningkatkan kontrol proses persiapan. Dengan pemberitahuan
singkat, diantisipasi dapat meningkatkan kualitas dibanding pendekatan- pendekatan lain yang
disebutkan diatas, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk mempersiapkan dan
melaksanakannya.
Di dalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu program kerja yang
konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga setiap aktivitas kerja terprogram dengan
baik dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan.vRencana kerja yang akan dilaksanakan
disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja atau Term of References (TOR).
Dalam penyusunan rencana kerja antara lain dan tidak terbatas berdasar :
Volume pekerjaan.
Batas waktu.
43
Cv. Karya Endah Lestari
Keahlian personil.
Jumlah personil.
chedule mobilisasi.
Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini :
Untuk melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu dan hasil dengan mutu yang tinggi akan
dilaksanakan sesuai dengan jadual kerja yang direncanakan. Rencana kerja disusun dan
dilaksanakan berdasarkan urutan pekerjaan yang efektif dan sesuai dengan waktu
pelaksanaannya. Rencana kerja disusun secara sistimatis dengan tujuan agar tercapai sasaran
dan tujuan pekerjaan ini. Untuk mendapatkan efektivitas tinggi atas input konsultan dan untuk
menggunakan sumber daya yang tersedia secara efisien, kita perlu mengikuti suatu
perencanaan dan pelaksanaan system layanan konsultansi yang ketat. Hanya dengan cara ini
baik kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat dikontrol sambil menghindari beban pekerjaan
puncak yang cukup besar. Beban puncak dalam pekerjaan memerlukan mobilisasi staf
tambahan dan pengenalan terhadap proyek dan pada umumnya mengakibatkan berkurangnya
kualitas pekerjaan, hal ini diupayakan dihindari.
Aktivitas pokok pekerjaan pengawasan teknik meliputi tahapan utama sebagai berikut :
44
Cv. Karya Endah Lestari
Block diagram umum rencana kerja konsultan diperlihatkan pada Gambar E.8.
Sesuai Kerangka Acuan Kerja Besarnya biaya konsultansi yang disediakan dan waktu yang
tersedia, maka konsultanmemperkirakan aktivitas lapangan relative terbatas pada pekerjaan-
pekerjaan awal saja. Kondisi ini konsultan akan menyesuaikan mobilisasi dan kegiatannya,
namun tetap berprinsip kelancaran pekerjaan perlu mendapat perhatian.
➢ Persiapan awal
Segera setelah konsultan mengadakan mobilisasi sesuai Manning Schedule dan atau
Mengadakan kunjungan / koordinasi awal dengan instansi - instansi dan pihak – pihak
terkait.
Penyiapan format / form - form standar yang akan digunakan selama periode pekerjaan.
➢ Studi data
Semua data yang akan dijadikan dasar / pegangan pelaksanaan pengawasan konstruksi adalah
berupa gambar-gambar rencana dan spesifikasi-spesifikasi,baik teknis maupun umum yang
akan dikumpulkan / dicari konsultan pengawas untuk dipelajari dan kemudian dilaksanakan.
Data tersebut umumnya dapat diperoleh dari Pengguna Jasa.
45
Cv. Karya Endah Lestari
Koordinasi dengan Pemimpin Proyek (Representative Pengguna Jasa) perlu dilakukan secara
Selama waktu pelaksanaan, akan diadakan “Monthly Project Meeting” (jika dipandang perlu
dapat dilakukan weekly meeting) antara Konsultan, Kontraktor dan Representative Pengguna
Jasa / Fisik, disini bisa dievaluasi, dimonitor dan dibahas hal-hal antara lain :
Membahas pekerjaan yang akan dikerjakan, agar tidak terjadi keragu-raguan atau kesalahan
dalam pelaksanaan.
Kemajuan pekerjaan.
Dan lain-lain.
Bila terjadi hal-hal khusus misal kelambatan pekerjaan, pekerjaan yang perlu dilaksanakan
dengan “crash-program” dan lain-lain, dalam hal ini perlu diadakan meeting khusus. Project
meeting antara Konsultan dan Kontraktor dilakukan secara periodik (mingguan), untuk kondisi
khusus dapat dilakukan dalam rentang 2 – 3 harian.
Dalam melaksanakan tugas, team konsultan selain akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan
job description, juga perlu ada koordinasi antara Team Leader dengan stafnya, seperti antara
lain dan tidak terbatas pada :
• Laporan bulanan.
46
Cv. Karya Endah Lestari
b. Professional Staff (Tenaga Inti) Konsultan akan melakukan kunjungan secara berkala
kelapangan pada waktu pekerjaan berjalan untuk meyakinkan bahwa pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan kontrak. Porsi kunjungan lapangan direncanakan ±80 % setiap
bulan, sisanya ±20% setiap bulan untuk mengadakan evaluasi, analisis, koordinasi dikantor
proyek. Namun personil konsultan akan selalu tetap berada di lapangan setiap hari dengan mengatur
penempatan / schedule.
c. Sub Professional Staff (Tenaga Teknisi) akan melaksanakan inspeksi harian untuk
meyakinkan bahwa material, tenaga kerja dan hasil pekerjaan fisik sesuai dengan dokumen
kontrak dalam hal mutu, volume dan waktu.
d. Pertemuan-pertemuan khusus antara Site Engineer dengan team atau antar Staff konsultan
dengan frekwensi yang cukup atau sesuai kebutuhan (harian) agar terjadi komunikasi,
koordinasi, informasi yang baik.
Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan teknik, konsultan perlu melakukan koordinasi
dengan instansi dan konsultan lain terkait yang berhubungan dengan scope pekerjaan.
Konsultan selama periode konstruksi, akan senantiasa memberi arahan, bimbingan dan
instruksi yang diperlukan kepada kontraktor guna menjamin bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat waktu dan tepat biaya dengan
berdasarkan dokumen kontrak dan petunjuk teknis lainnya. Selain itu, tugas konsultan meliputi
melakukan sertifikasi atas pekerjaan penanganan jalan dan jembatan yang dilaksanakan oleh
kontraktor.
Semua survey di lapangan selama pematokan bersama dan selama konstruksi akan
dilaksanakan oleh kontraktor di bawah petunjuk konsultan. Hasil survey tersebut akan
dikaitkan dengan gambar-gambar konstruksi, kondisi yang ada dan beberapa ketidaksesuaian
47
Cv. Karya Endah Lestari
antara gambar-gambar dan kondisi-kondisi yang ada akan dipergunakan oleh konsultan untuk
mereview design untuk keperluan proyek (bila ada).
Pada tahap persiapan dilapangan, tim pengawas akan mengawasi dan mencek aktivitasaktivitas
konstruksi sebagaimana yang dijabarkan di bawah ini :
• Memeriksa kualitas dari semua bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk konstruksi.
• Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula) untuk beton, aspal dan lain-
lain.
• Kondisi cuaca.
• Persiapan form-work.
• Persiapan konstruksi.
Setelah mobilisasi dan persiapan di lapangan telah selesai dan diperiksa oleh konsultan dan
Representative Pengguna Jasa Proyek Fisik maka kontraktor akan diijinkan untuk melanjutkan
pekerjaan konstruksi.
48
Cv. Karya Endah Lestari
Campuran-campuran bahan.
Pengecekan jadual.
Sebelum pekerjaan fisik dimulai, kontraktor mengajukan “Request” terlebih dahulu, yang berisi
antara lain :
Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan kualitas antara lain
sebagai berikut :
Sebelum kontraktor memulai aktivitas konstruksi, kontraktor akan membuat suatu permohonan
secara tertulis kepada konsultan untuk prosedur konstruksi dan persetujuan pekerjaan dalam
tahap yang logis.
Konsultan akan :
49
Cv. Karya Endah Lestari
Pekerjaan perlu diawasi dengan teliti dan cermat. Pengawasan kuantitas (quantity control) akan
mengecek bahan-bahan yang ditempatkan atau yang dipindahkan oleh kontraktor. Konsultan
akan memproses bahan-bahan dan produk fisik nya berdasarkan atas :
• Metoda perhitungan.
• Lokasi kerja.
50
Cv. Karya Endah Lestari
DIREKTUR
TIM DIREKSI TEKNIS
CV. KARYA ENDAH LESTARI
TENAGA AHLI :
SITE ENGINEER
TENAGA PENDUKUNG :
INSPECTOR
51
CV. Karya Endah Lestari
52
CV. Karya Endah Lestari
53