Uraian Pendekatan, Metodologi & Program Kerja
Uraian Pendekatan, Metodologi & Program Kerja
Uraian Pendekatan, Metodologi & Program Kerja
METODOLOGI
I.1 Latar Belakang
Kebutuhan akan air bersih pada saat ini menjadi prioritas utama didalam penyediaan
infrastruktur ke-PU-an. Bermacam macam upaya dilakukan agar ketersediaan air lebih terjamin untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat disekitar. Indonesia yang terletak di
daerah tropis terbagi menjadi dua musim yang hampir sama periodenya yaitu musim kemarau dan
musim penghujan. Perbedaan ini seringkali menimbulkan masalah ketika ketersediaan air sangat jauh
berkurang dikarenakan periode hujan dan intensitasnya terlalu kecil. Salah satu dampak yang muncul
yaitu berkurangnya kapasitas sumber air baik itu pada mata air maupun sumber air lainnya. Air yang
harus disediakan seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan dalam perspektif jumlah, mutu, ruang dan
waktu seiring dengan pertambahan penduduk dan tuntutan kualitas hidup masyarakat yang makin lama
semakin meningkat. Pada tahun 2013 sudah ada Master Plan Air Baku WS Serayu Bogowonto
dimana dalam studi tersebut sudah memuat potensi sumber air yang bisa dikembangkan untuk
pemenuhan air baku. Untuk itu diperlukan penajaman dan/ atau penambahan potensi sumber air baku
diluar dari potensi yang sudah ada pada studi sebelumnya. Dalam rangka mencapai strategi
pemenuhan air maka prioritas penanganan adalah mamanfaatkan potensi sumber air yang ada dengan
biaya pengelolaan yang terjangkau oleh pengguna. Untuk itu Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak
melakukan kegiatan SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto.
Sasaran yang ingin dicapai yaitu terlaksananya kegiatan SID Jaringan Air Baku Pedesaan di
WS Serayu Bogowonto yang menghasilkan dokumen perencanaan teknis sehingga dapat dilakukan
untuk pekerjaan konstruksi.
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp 1.690.450.000,- (Satu Milyar
Enam Ratus Sembilan Puluh Juta Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) termasuk PPN dibiayai dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tercantum dalam DIPA Satker Balai Besar
Wilayah Sungai Serayu Opak Tahun Anggaran 2020
Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program, Satuan Kerja Balai Besar Wilayah
Sungai Serayu Opak, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
a. SNI 03-2818-1992: Metode Eksplorasi Air Tanah Dengan Geolistrik Susunan Schlumberger;
b. SNI 13-7121-2005: Penyelidikan Potensi Air Tanah Skala 1:100.000 atau Lebih Besar;
c. Standar teknis lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan survey hidrogeologi dengan
geolistrik, pekerjaan air tanah, dll.
1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3: air yang terkandung di dalam bumi perlu dikelola
dan dilindungi agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
3. Undang-Undang Nomor 04 Tahun 1982 tentang ketentuanketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup: Pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam (termasuk air bawah
tanah) sebagai salah satu komponen lingkungan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah;
5. Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber
Daya Air;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang Dewan Sumber Daya
Air;
2) Patok Control Point (CP) dibuat dari beton berukuran 10x10x80cm, dicat warna
biru dipasang pada struktur tanah yang stabil/keras, dipasang dengan jarak 100-
150m dari BM, dan harus kelihatan satu sama lainnya (BM dengan CP). CP
diberi nomor kode pengenal yang terbuat dari plat marmer dengan bentuk dan
ukuran sebagai berikut:
I.12 Keluaran
Keluarn yang dihasilkan adalah laporan pelaksanaan kegiatan SID yang terdiri dari :
1) Hasil kemajuan kerja yang telah dicapai selama 1 (satu) bulan (di plot kan juga pada
kurva-S).
2) Penjelasan program berikutnya baik teknis maupun administratif dan permasalahannya.
3) Dokumentasi hasil pelaksanaan pekerjaan.
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 1 (satu) minggu setiap awal bulan berikutnya
sebanyak 5 (lima) buku laporan
Hasil sementara pelaksanaan pekerjaan yang sudah dilaksanakan seperti hasil survey
atau penyelidikan lapangan yang telah dilaksanakan dan analisis data, rencana alternatif,
formulasi dan metode pengembangan lainnya.
Tanggapan, saran dan masukan yang relevan dari hasil pembahasan Laporan Antara
segera diperbaiki dan yang memerlukan tindaklanjut pada tahapan kegiatan selanjutnya agar
dimasukkan dalam Laporan Akhir. Laporan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Laporan ini merupakan ringkasan atau sari dari Laporan Akhir yang dibahas secara ringkas.
Mengingat lingkup peruntukan laporan, maka penyajian laporan harus dapat menjelaskan
pokok-pokok kesimpulan dan saran dari penanganan masalah yang terjadi, dilengkapi dengan
gambar dan tabel yang relevan. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima) buku pada
akhir.
11) Gambar perencanaan Gambar ini merupakan hasil dari perencanaan pekerjaan ini yang
meliputi :
a) Peta Ikhtisar
b) Peta Situasi skala 1:1.000
c) Layout Bangunan Utama /Bangunan Pengambilan skala 1 : 500.
d) Layout Jaringan Irigasi (pembawa dan pembuang) skala 1 : 5.000 atau 1 : 2.000.
e) Gambar peta petak daerah irigasi skala 1:5000;
f) Gambar Skema Jaringan dan Bangunan.
g) Gambar Potongan Memanjang /Melintang Saluran Primer, Sekunder Gambar
Potongan Memanjang /Melintang saluran drainase
Foto dokumentasi memuat foto pelaksanaan pekerjaan dari awal survey sampai selesai yang
dicetak dan disusun dalam album foto. Dokumentasi dibuat sebanyak 2 (dua) album.
Seluruh Laporan dan gambar disajikan dalam Bahasa Indonesia sesuai format (bentuk) laporan
yang berlaku di lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta dan Standar
/Kriteria Perencanaan (KP) yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Untuk
istilah-istilah dalam bahasa asing, agar ditulis dalam format huruf miring.
Disamping itu seluruh hasil pekerjaan di simpan (backup) dalam bentuk hard disk external 2
(dua)buah untuk diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
Laporan Program Mutu, berisi : Pedoman teknis pelaksanaan pekerjaan secara rinci untuk
menjamin mutu pelaksanaan pekerjaan sehingga didapatkan keluaran yang diharapkan sesuai KAK ini.
Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5
(lima) buku laporan.
Laporan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) berisi perencanaan
keselamatan kerja selama masa kontrak. Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak diterbitkannya SPMK sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya, tahapan dan rincian kegiatan untuk pekerjaan
SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto, secara umum dapat diklasifikasikan
menjadi :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pengumpulan Data dan Survey Lapangan
3. Analisa Data
4. Penyusunan Desain
5. Diskusi
6. Pelaporan
Rencana kerja ini menjabarkan rincian perhitungan waktu pelaksanaan, yang ditetapkan berdasarkan
lingkup dan spesifikasi dalam kerangka Acuan (TOR), seperti yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya.
Sesuai dengan pembahasan pada bab sebelumnya, tahapan dan rincian kegiatan untuk pekerjaan SID
Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto. Secara singkat dijabarkan sebagai berikut ini
dengan menggunakan bagan alir rencana kerja berikut ini.
Kapasitas Kerja merupakan penjelasan kemampuan personil atau suatu tim kerja untuk menyelesaikan
pekerjaan, persatuan waktu. Lebih lanjut, jumlah personil atau tim kerja yang dilibatkan dalam
pelaksanaan pekerjaan agar dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan,
tergantung dari tingkat kapasitas kerja tim itu sendiri, serta volume kerja yang telah ditetapkan. Dalam
pelaksanaannya, kapasitas kerja personil atau tim kerja, dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Kondisi fisik lapangan, dalam hal ini adalah kondisi topografi, tata guna lahan, tanah, serta cuaca.
2. Pengalaman kerja anggota tim, terutama dalam kaitannya untuk penyelesaian pekerjaan secara
menyeluruh.
Penjelasan lebih lanjut tentang kapasitas kerja personil atau tim kerja, serta volume pekerjaan yang
akan dilakukan, disajikan pada tabel berikut ini.
I Pendahuluan
1 Persiapan
a. Administrasi 1.0
b. Teknis 1.0
c. Mobilisasi / Demobilisasi Personil dan Peralatan 4.0
IV Alternatif
a. Alternatif Usulan 4.0
b. Penentuan Alternatif 4.0
V Penyusunan Desain
a. Desain Bangunan 4.0
b. Desain Jaringan Pipa dan Fasilitas Lainnya 4.0
Untuk melaksanakan pekerjaan SID Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto, diperlukan berbagai
kegiatan yang mencakup beberapa bidang ilmu yang dalam pelaksanaannya harus merupakan satu kesatuan
kerja sistematik dan terpadu. Oleh karena itu, untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan tersebut,
diperlukan suatu organisasi kerja yang dapat mengatur kesinambungan dan kecocokan tata hubungan kerja
antar masing-masing disiplin ilmu, serta tata hubungan kerja dengan pihak Pelaksana Kegiatan. Supaya terjadi
tata kerja yang sinergis, maka pada bab ini akan diuraikan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan SID
Jaringan Air Baku Pedesaan WS Serayu Bogowonto dengan maksud supaya hasil yang diperoleh sesuai
dengan harapan.
Tenaga Ahli
Tenaga Pendukung
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan persyaratan dalam
melaksanakan kegiatan ini adalah lulusan universitas /perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah diakreditasi. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PUan
dari LPJK.
Kualifikasi
Posisi Tingkat Status
Jurusan Keahlian Pengalaman
Pendidikan Tenaga Ahli
Tenaga Ahli
1. Ketua Sarjana Teknik Bidang SDA Perencanaan bidang Tetap/Tidak
Tim /Ahli Strata-2 Sipil dan Sumber Daya Air, Tetap
SDA (S2) /Pengairan mempunyai Diutamakan yang telah
minimal SKA mempunyai
Ahli Madya pengalaman sebagai
bidang ketua tim selama 2
Sumber (dua) tahun di bidang
Daya Air. SDA, dengan referensi
kerja dari Pengguna
Jasa.ketua tim, tugas
utamanya adalah
memimpin dan
mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim
kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan
sampai dengan
pekerjaan dinyatakan
selesai.
2. Ahli Sarjana Teknik Bidang Survey dan Analisis Tetap/Tidak
Geodesi/ GIS Strata-1 Geodesi Geodesi Pengukuran /Pemetaan Tetap
(S1) /Geografi /pengukuran /GIS, diutamakan 2
/pemetaan / (dua tahun). di bidang
GIS dan SDA, dengan referensi
mempunyai kerja dari Pengguna
minimal SKA Jasa.
Ahli Muda
bidang
Geodesi
/pengukuran
/pemetaan /
GIS
3. Ahli Sarjana Teknik Bidang Survey dan Analisis Tetap/Tidak