0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
50 tayangan88 halaman

Rijki Amalia SKM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 88

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

ANGKATAN X TAHUN 2019

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI


JABATAN PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT
AHLI PERTAMA

OPTIMALISASI PENYULUHAN PENCEGAHAN HIPERTENSI


MELALUI POSYANDU LANSIA DI DESA PEMATANG BENTENG
PADA UPT. PUSKESMAS PASAR SABTU KECAMATAN
SUNGAI TABUKAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

Disusun Oleh :
RIJKI AMALIA, S.K.M.
NIP. 19950523 201903 2 017
NDH : 34

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
BANJARBARU
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
kasih-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Rancangan
Aktualisasi “Optimalisasi Penyuluhan Pencegahan Hipertensi melalui
Posyandu Lansia di Desa Pematang Benteng pada UPT. PUskesmas
Pasar Sabtu Kecamatan Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara”.
Laporan Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas Latihan dasar CPNS Golongan III angkatan
10 di Balai Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Daerah Kalimantan Selatan, yaitu menerapkan nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi di lingkungan kerja.
Penyusun menyadari bahwa keberhasilan penyusunan Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan ini tidak terlepas dari peran serta
berbagai pihak yang telah membantu baik secara moril maupun
materil.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya
penyusun ucapkan kepada:
1. Bapak Drs. H. Muhammad Nispuani, M.AP selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan.
2. Bapak Dr. Abdul Haris, S.Sos., S.H. M.Si selaku Kepala Sub Bidang
Kompetensi Pimpinan Daerah dan Prajabatan.
3. Bapak dr. H. Agus Fidliansyah selaku Pejabat Pelaksana Tugas
(PLT) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara
4. Bapak IPDA Sudiyono , S.Pd dan Bripka Tatang Rohendi, S.Pd
selaku pengasuh Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan X.

iv
5. Bapak Nazhan Hadi, SKM selaku Kepala UPT. Puskesmas Pasar
Sabtu dan mentor yang memberikan saran, motivasi dan arahan
kepada penulis.
6. Bapak Dr. H. Rahmadi, M.Si selaku Coach yang memberikan saran,
bimbingan dan arahan kepada penulis.
7. Bapak Drs. Robeniansyah, M.AP selaku penguji Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan ini.
8. Seluruh Fasilitator, Pengasuh dan Staff BPSDMD Kalimantan
Selatan yang telah banyak memberikan pelajaran dan keterampilan
yang berharga selama ini.
9. Seluruh Staf Pegawai UPT. Puskesmas Pasar Sabtu yang telah
banyak memberikan bantuan dalam penyusunan laporan
pelaksanaan aktualisasi ini.
10. Seluruh keluarga penyusun, khususnya kedua orang tua yang selalu
memberikan do’a, dukungan, dan motivasi dalam penyusunan
laporan pelaksanaan aktualisasi ini.
11. Seluruh kawan-kawan Angkatan 10 yang telah memberikan banyak
pelajaran, semangat dan keceriaan selama ini.
Penyusun menyadari bahwa di dalam penulisan Laporan
Pelaksanaan Aktualisasi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kebaikan di masa yang akan datang. Semoga
penyusun dapat menerapkan segala macam ilmu dan pengetahuan yang
telah didapatkan selama menempuh pendidikan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III ini. Akhir kata, semoga Laporan Pelaksanaan Aktualisasi ini
memberikan manfaat yang besar bagi kita semua.

v
Banjarbaru, 21 Agustus 2019
Penyusun,

RIJKI AMALIA, S.K.M


NIP. 19950523 201903 2 017

vi
DAFTAR ISI

Cover ...................................................................................................... i
Lembar Persetujuan ................................................................................ ii
Lembar Pengesahan ............................................................................... iii
Kata Pengantar ...................................................................................... iv
Daftar Isi ................................................................................................. vii
Daftar Tabel ............................................................................................ ix
Daftar Gambar ........................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................ 3
C. Manfaat ...................................................................................... 4
D. Isu Aktual .................................................................................. 4
E. Ruang Lingkup ........................................................................... 5
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Profil Puskesmas ....................................................................... 6
B. Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas ........................................... 10
C. Struktur Organisasi ..................................................................... 11
D. Uraian Tugas Jabatan ................................................................ 12
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Landasan Teori .......................................................................... 16
B. Rancangan Aktualisasi ............................................................... 27
C. Jadwal Rencana Kegiatan .......................................................... 45
BAB IV LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Capaian Aktualisasi ................................................................ 48
B. Deskripsi Core Isu dan Strategi Pemecahannya .................... 67
C. Proses Penerapan Inisiatif dan Gagasan Kreatif .................... 68
D. Kendala-kendala Pelaksanaan Aktualisasi dan Cara
Mengatasinya ......................................................................... 70
E. Realisasi Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi .............................. 71

vii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 73
B. Saran ...................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk per Desa di Wilayah UPT. Puskesmas


Pasar Sabtu tahun 2018 ......................................................... 7
Tabel 2.2 Daftar Tenaga Kesehatan yang ada di UPT. Puskesmas
Pasar Sabtu tahun 2018 ......................................................... 9
Tabel 3.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO-ISH ................................. 26
Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi............................................................. 28
Tabel 3.3 Jadwal Rencana Kegiatan ..................................................... 45
Tabel 3.4 Matrik Rencana Pelaksanaan Aktualisasi Mingguan ............. 46
Tabel 3.5 Matrik Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Bulanan .. 47
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ............................................. 71
Tabel 4.2 Matrik Pelaksanaan Aktualisasi Mingguan ............................... 72

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 UPT. Puskesmas Pasar Sabtu ............................................ 6


Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPT. Puskesmas Pasar Sabtu ........... 11
Gambar 4.1 Mencari Bahan untuk Pembuatan Leaflet ........................... 51
Gambar 4.2 Desain Leaflet Bagian Depan yang Sudah Selesai ............. 51
Gambar 4.3 Desain Leaflet Bagian Belakang yang Sudah Selesai ........ 51
Gambar 4.4 Memperbanyak Leaflet......................................................... 52
Gambar 4.5 Mencari Bahan untuk Materi Konseling ............................... 54
Gambar 4.6 Kegiatan Konseling Hipertensi ............................................ 55
Gambar 4.7 Membagikan Leaflet ............................................................ 57
Gambar 4.8 Penyuluhan tentang Hipertensi di Posyandu Lansia ............ 58
Gambar 4.9 Koordinasi dengan Pemegang Program Terkait Jadwal
Pelaksanaan Senam Hipertensi .......................................... 60
Gambar 4.10 Membuat Daftar Hadir Peserta Senam Hipertensi ............. 60
Gambar 4.11 Senam Hipertensi .............................................................. 61
Gambar 4.12 Desain Stiker yang Sudah Selesai ..................................... 63
Gambar 4.13 Konsultasi dengan Kepala Puskesmas ............................. 64
Gambar 4.14 Membagikan Stiker ........................................................... 64
Gambar 4.15 Memberikan Kesempatan Peserta untuk Bertanya ........... 66
Gambar 4.16 Mengerjakan laporan hasil kegiatan .................................. 67

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil atau yang kini disebut Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian pada instansi pemerintah yang
berperan strategis dalam keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Peraturan baru tentang tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun
2014 menghendaki bahwa ASN bukan sekadar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar profesi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)
telah dituangkan ke dalam pasal 4 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
dimana disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada
prinsip nilai dasar, kode etik dan perilaku, komitmen, integritas moral
dan tanggung jawab pelayanan publik. Maka dari itu melalui kegiatan
Pelatihan Dasar dimaksudkan untuk mewujudkan ASN yang
profesional yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya
sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan
efisien.
Dasar pelaksanaan Pelatihan Dasar terdapat pada Peraturan
Lembaga Administrasi Negara RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Latsar CPNS dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan
untuk pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika
Pegawai Negeri Sipil, pengetahuan dasar tentang sistem
penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya
organisasinya supaya mampu melaksanakan tugas dan perannya
sebagai pelayan masyarakat.

1
2

Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala


aspek, termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Strategi utama dalam pencapaian kesehatan bagi
semua (health for all) melalui pelayanan kesehatan dasar (primary
health care). Salah satu komponen di dalam pelayanan kesehatan
dasar adalah pendidikan kesehatan yang di Indonesia disebut dengan
penyuluhan kesehatan. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat
untuk mendapat pelayanan kesehatan terbaik perlu dilakukan
perubahan khususnya dalam bidang kesehatan. Salah satu cara yang
dapat diterapkan yaitu melalui promosi kesehatan yang diharapkan
dapat merubah pola perilaku yang tidak sehat menjadi sehat sehingga
mencegah dari berbagai masalah kesehatan.
Sebagai seorang ASN yang bekerja di ujung tombak pelayanan
kesehatan yaitu puskesmas, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk
dapat menampilkan kinerja terbaik, menjunjung tinggi kepuasan
masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pelayanan kesehatan dapat
maksimal dilaksanakan bila ASN menjalankan tugas berdasarkan
pada nilai-nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
Dalam melaksanakan nilai-nilai dasar ANEKA salah satunya
dalam peningkatan mutu pelayanan publik. Seorang ASN harus
menampilkan kinerja terbaik. Berdasarkan Laporan tahunan UPT.
Puskesmas Pasar Sabtu tahun 2018 diketahui bahwa permasalahan
hipertensi masih tinggi. Terdapat 89 kasus baru dan 758 kasus lama
pada tahun 2018 dan berdasarkan data cakupan PIS-PK tahun 2019,
diketahui bahwa desa Pematang Benteng menduduki peringkat
pertama tingginya kasus ketidak teraturan minum obat bagi penderita
hipertensi sebesar 57%. Tingginya kasus hipertensi ini disebabkan
kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi. Selain itu
3

masih adanya masyarakat yang beranggapan bahwa penyakit


hipertensi biasa terjadi di masyarakat sehingga mengganggap remeh
penyakit tersebut serta belum adanya fasilitas pendukung utama
promosi kesehatan seperti ketersediaan materi media promosi
menyebabkan penyuluhan belum optimal.

B. TUJUAN

Adapun tujuan dari proses aktualisasi ini meliputi:

1. Tujuan Umum
a. Tujuan umum dari Rancangan Aktualisasi ini adalah sebagai
pedoman untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi
PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) serta kedudukan dan peran
ASN dalam NKRI secara langsung di unit kerja yaitu UPT.
Puskesmas Pasar Sabtu.
b. Melaksanakan habituasi dari proses internalisasi nilai-nilai
dasar ANEKA dalam proses pemecahan masalah yang ditemui
sehingga dapat memberikan kontribusi positif dan menjadi
contoh dalam pelaksanaan tugas jangka panjang.

2. Tujuan Khusus
Tujuan rancangan aktualisasi ini adalah untuk
mengoptimalkan penyuluhan dalam upaya pencegahan hipertensi
pada masyarakat melalui Posyandu Lansia di Desa Pematang
Benteng Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Pasar Sabtu Kecamatan
Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
4

C. MANFAAT AKTUALISASI

1. Manfaat bagi penulis


Dalam hal ini manfaat yang dapat diberikan dari penulisan laporan
rancangan aktualisasi adalah penulis akan dapat
mengidentifikasikan nilai-nilai dasar profesi PNS pada setiap
kegiatan yang dilakukan di UPT. Puskesmas Pasar Sabtu.
Sehingga penulis bisa memberikan output yang berkualitas bagi
instansi dan masyarakat.
2. Manfaat bagi Organisasi
Organisasi yang berhasil dapat dinilai dari tercapainya visi misi
organisasi. Dengan adanya laporan rancangan aktualisasi ini,
maka penulis berharap akan terlaksananya tata kelola organisasi
yang baik yang bersumber dari nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).
3. Manfaat bagi Masyarakat
Dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi) dalam setiap kegiatan atau pekerjaan
yang dilakukan maka dapat mengembalikan kepercayaan
masyarakat kepada ASN khususnya petugas kesehatan.

D. ISU AKTUAL

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai Penyuluh


Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama (manajemen ASN), berdasarkan
belum optimalnya penyuluhan hipertensi di wilayah kerja UPT.
Puskesmas Pasar Sabtu Kecamatan Sungai Tabukan Kabupaten Hulu
Sungai Utara (pelayanan publik), dan berdasarkan hasil diskusi
dengan atasan sebagai mentor dan rekan kerja (Whole of
Government) didapatkan isu dan permasalahan yang harus
diselesaikan di UPT. Puskesmas Pasar Sabtu adalah “Belum
5

optimalnya penyuluhan hipertensi di wilayah kerja UPT. Puskesmas


Pasar Sabtu Kecamatan Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai
Utara”.

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar


ANEKA yang dilaksanakan di Posyandu Lansia Desa Pematang
Benteng wilayah kerja UPT. Puskesmas Pasar Sabtu Kecamatan
Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara selama periode off
campus tanggal 16 Juli 2019 sampai 21 Agustus 2019 dengan
berdasarkan penugasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Penyuluh Kesehatan di UPT. Puskesmas Pasar Sabtu, Kabupaten
Hulu Sungai Utara dengan fokus untuk mengoptimalkan penyuluhan
hipertensi di wilayah kerja UPT. Puskesmas Pasar Sabtu Kecamatan
Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Profil Puskesmas
1. Data Geografi
UPT. Puskesmas Pasar Sabtu beralamatkan di Jalan Tiga
Desember RT.II Banua Hanyar, Kecamatan Sungai Tabukan,
Kabupaten Hulu Sungai Utara terletak kira-kira 12 km dari pusat
kota Amuntai. Meliputi 17 desa dengan keadaan tanah gambut,
rawa, dan persawahan. Luas wilayah 32,42 km2 dengan batas-
batas:
Barat : Kecamatan Danau Panggang
Selatan : Kecamatan Sungai Pandan – Danau Panggang
Utara : Kecamatan Amuntai Selatan
Timur : Kecamatan Sungai Pandan – Amuntai Selatan

Gambar 2.1 UPT. Puskesmas Pasar Sabtu

6
7

2. Data Demografi
Jumlah penduduk di 17 desa yang dibina oleh UPT. Puskesmas
Pasar Sabtu adalah 15.287 jiwa menurut data Statistik yang dibagi
menjadi 3.824 Kepala Keluarga dengan 2260 Pasangan Usia Subur
dan 1481 balita munurut data proyeksi. Distribusi penduduk belum
merata, sebagian besar penduduk tinggal di sepanjang aliran sungai.
Semua desa dapat ditempuh dengan roda dua, tetapi dari semua desa
ada 2 RT yang hanya dapat di tempuh dengan transportasi air, yaitu
desa Rantau Bujur Darat RT. IV, dan Desa Gampa Raya RT. III.

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk per Desa di Wilayah


UPT. Puskesmas Pasar Sabtu 2018

NO NAMA DESA JUMLAH PENDUDUK


1 Sungai Tabukan 2.270
2 Nelayan 1.475
3 Gelagah Hulu 784
4 Gelagah Hilir 677
5 Teluk Cati 1.147
6 Pematang Benteng 969
7 Pematang Benteng Hilir 947
8 Pasar Sabtu 600
9 Hilir Mesjid 302
10 Gampa Raya 504
11 Banua Hanyar 735
12 Sungai haji 503
13 Rantau Bujur Hulu 606
14 Rantau Bujur Tengah 653
15 Rantau Bujur Hilir 1.134
16 Rantau Bujur Darat 919
17 Tambalang Raya 1.064
JUMLAH 15.287
8

3. Pendidikan
Secara umum tingkat pendidikan masyarakat di wilayah
UPT. Puskesmas Pasar Sabtu masih tergolong rendah. Rata–rata
pendidikan masyarakat hanya sampai Sekolah Dasar, dan ini
merupakan tantangan besar dalam kaitannya dengan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah ini .
Di wilayah UPT. Puskesmas Pasar Sabtu terdapat sarana
Pendidikan sebagai berikut :
a) Taman Kanak – kanak : 11 buah ( TK + RA )
b) Kelompok Bermain : 12 buah
c) Sekolah Dasar / Sederajat : 18 buah
d) SLTP / Sederajat : 3 buah
e) SMU / Sederajat : 2 buah
Secara umum mata pencaharian utama masyarakat di wilayah
kerja UPT. Puskesmas Pasar Sabtu adalah Petani musiman / yang
apabila lahan Pertanian terendam banjir maka masyarakat akan
beralih mencari ikan. Sebagian warga juga beternak itik. Sebagian
kerja tambahan dan ibu – ibu membuat kerajinan purun dan bordir/
yang lainnya pedagang serta pegawai pemerintah .

4. Sarana dan Prasarana Kesehatan


a. 1 (satu) buah Puskesmas induk
b. 2 (Dua) buah Puskesmas Pembantu, yaitu:
1) Puskesmas Pembantu Sungai Tabukan
2) Puskesmas Pembantu Rantau Bujur Hulu
c. 2 (dua) buah Mobil Ambulan
d. 22 (dua puluh dua) buah kendaraan roda dua
e. 9 (sembilan) buah Poskesdes
1) Poskesdes Desa Galagah Hulu
2) Poskesdes Desa Galagah Hilir
3) Poskesdes Desa Nelayan
9

4) Poskesdes Desa Pematang Benteng


5) Poskesdes Desa Pematang Benteng Hilir
6) Poskesdes Desa Sungai Haji
7) Poskesdes Rantau Bujur Tengah
8) Poskesdes Desa Rantau Bujur Darat
9) Poskesdes Desa Tambalang Raya

5. Ketenagaan Puskesmas
Tenaga yang ada di UPT. Puskesmas Pasar Sabtu berjumlah 50
orang dengan Perincian sebagai berikut :

Tabel 2.2 Daftar Tenaga Kesehatan yang ada di UPT. Puskesmas


Pasar Sabtu Tahun 2018
NO JENIS TENAGA PNS PTT KET

1 Dokter Umum 1
2 Dokter Gigi 1
3 Magister/S2
Sarjana Kesehatan
4 3
Masyarakat
5 Analis Kesehatan 1
6 Perawat Kesehatan
S.Kep.Ners 2
AKPER 6 2
SPK 1
SPKU
7 Bidan Puskesmas 3
8 Bidan di Desa 12 4
9 Tenaga Gizi
D1 1
D3 3
SI 1 1
10

10 Tenaga Sanitarian
D3 1
SI
11 Tenaga Farmasi 1
12 SPRG 1
13 SMP 1
14 Pekarya Kesehatan 1
JUMLAH 34 13

B. Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas


1. Visi
Visi UPT. Puskesmas Pasar Sabtu adalah mewujudkan
UPT. Puskesmas Pasar Sabtu yang berkualitas menuju
masyarakat kecamatan Sungai Tabukan yang sehat dan mandiri.
2. Misi
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menjalin
kerjasama Lintas Sektor dan Lintas Program.
2. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kemauan
masyarakat untuk dapat melaksanakan PHBS Rumah Tangga.
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang optimal, merata,
dan terjangkau.
4. Mengupayakan perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan
Puskesmas.
3. Tata Nilai
A = AKUNTABEL memberikan pelayanan kesehatan sesuai
pedoman & standar pelayanan yang ditetapkan, dapat
diukur dan dipertanggungjawabkan.
K = KERJASAMA lintas sektor dan lintas program
U = UTAMAKAN kepuasan sasaran upaya kesehatan perorangan
dan masyarakat
11

R = RESPON dalam menerima saran, kritik, membangun dari


pasien & masyarakat

C. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi UPT. Puskesmas Pasar Sabtu sebagai berikut :

Kepala UPT Puskesmas

Kasubag Tata Usaha

Kepegawaian Inventaris/ SIP Keuangan


Aset

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab


UKM Essensial dan UKM UKP Jaringan Pelayanan
Keperawatan Pengembangan Puskesmas dan Jejaring
Masyarakat Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Promosi Pelayanan UKS Pelayanan Puskesmas


Kesehatan Pemeriksaan Umum Pembantu

Pelayanan KIA-KB Pelayanan UKGS Pelayanan Poli Puskesmas Keliling


yang bersifat UKM KIA/KB

Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Pelayanan


Lingkungan Jiwa Kefarmasian

Pelayanan Gizi yang


bersifat UKM Pelayanan PTM Pelayanan Gigi dan
Mulut
Pelayanan anan Kesehatan Jiwa
Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan Pelayanan Pojok Gizi
Penegndalian Olahraga
Penyakit (P2PL)
Pelayanan Kesehatan Pela Pelayanan
Lansia Laboratorium
Pelayanan TM
Keperawatan
Pelayanan Kesehatan yanan Persalinan
Kesehatan Pelayanan
Kerja
Masyarakat Kefarmasian

Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPT. Puskesmas Pasar Sabtu


12

D. Uraian Tugas Jabatan


Adapun uraian tugas menurut Keputusan Menteri Kesehatan
dan Kesejahteraan Sosial Nomor: 66/Menkes-Kesos/SK/2001 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat dan Angka Kreditnya, yaitu :
1. Membuat kerangka acuan untuk menyusun rencana tahunan
2. Menganalisis dan mengevaluasi data untuk menyusun rencana
tahunan
3. Mempersiapkan rencana dalam menyusun rencana tahunan
4. Menyusun kerangka acuan dalam rangka identifikasi potensi
wilayah
5. Melakukan pengumpulan data primer dalam rangka identifikasi
potensi wilayah dengan cara wawancara mendalam
6. Melakukan pengumpulan data primer dengan cara diskusi
kelompok terarah
7. Pengumpulan data primer dengan cara observasi yang bersifat
berkelanjutan
8. Mengumpulkan data sekunder dalam rangka identifikasi potensi
wilayah yang berasal dari beberapa sumber
9. Melakukan analisis hasil tabulasi data secara analitik untuk
identifikasi potensi wilayah
10. Menyusun laporan hasil pelaksanaan identifikasi potensi wilayah
yang memakai satu instrument
11. Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan tingkat
kecamatan untuk program terpadu
12. Menyusun rancangan strategi penyuluhan kesehatan tingkat
kabupaten untuk program terpadu
13. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam
bentuk spot radio
14. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media radio dalam
bentuk ceramah
13

15. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam


bentuk spot
16. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam
bentuk filler
17. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media televisi dalam
bentuk drama seni
18. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media luar ruang
dalam bentuk Megatron
19. Menyusun materi penyuluhan kesehatan untuk media tatap muka
dalam bentuk konseling
20. Menyusun materi penyuluhan untuk media cetak dalam bentuk
leaflet
21. Menyusun materi penyuluhan untuk media tradisional
22. Melaksanakan uji coba media audio visual dengan durasi lebih dari
1 menit
23. Melaksanakan uji coba media cetak dengan jumlah halaman lebih
dari 1 lembar
24. Mengolah hasil uji coba materi penyuluhan media cetak
25. Melakukan penyempurnaan hasil uji coba media cetak
26. Menyusun laporan hasil uji coba dengan menggunakan satu jenis
instrumen
27. Melaksanakan evaluasi atas proses dan hasil dari media cetak
28. Melakukan evaluasi atas proses dan hasil penyuluhan maedia luar
ruang
29. Melakukan tabulasi dan pengolahan data hasil evaluasi media
penyuluhan secara manual dengan lebih dari 10 variabel
30. Melakukan pertemuan lintas sektor/program di tingkat kabupaten
dalam rangka memprakonsikan kegiatan penyuluhan kesehatan
31. Melakukan identifikasi untuk sasaran tertier dalam rangka
pelaksanaan advokasi kesehatan
32. Menyusun perencanaan untuk advokasi kesehatan tingkat propinsi
14

33. Melaksanakan advokasi tingkat propinsi


34. Melaksanakan kegiatan penggalangan dukungan social pada
tingkat propinsi
35. Mengembangkan kegiatan dukungan sosial berupa pemantauan
36. Menyusun laporan hasil kegiatan penggalangan dukungan sosial
secara deskriftif
37. Melaksanakan penyuluhan secara langsung pada kelompok
dengan demonstrasi/praktek
38. Melaksanakan penyuluhan secara langsung pada individu dengan
demonstrasi/praktek
39. Melaksanakan penyuluhan tidak langsung melalui pelayanan surat
menyurat
40. Melaksanakan tugas sebagai pramuwicara dalam pameran yang
bersifat nasional
41. Memberikan layanan konseling untuk sasaran dengan pendidikan
sama atau lebih dari tingkat sekolah menengah
42. Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis/pengembangan
pedoman penyuluhan kesehatan masyarakat untuk satu program
43. Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis sebagai penyaji dalam
rangka pengembangan pedoman penyuluhan
44. Menyusun konsep pedoman/panduan/juknis sebagai pembahas
untuk satu program dalam rangka pengembangan pedoman
penyuluhan
45. Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan
kebijakan pengembangan penyuluhan yang sudah ada
46. Menyiapkan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan
kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang
sudah ada
47. Menyusun kerangka acuan dalam rangka penyempurnaan
kebijakan pengembangan penyuluhan yang bersifat pembaharuan
15

48. Menyiapkan bahan, data, informasi dalam rangka merumuskan


kebijakan pengembangan penyuluhan kesehatan masyarakat yang
bersifat pembaharuan
49. Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk
merumuskan pengembangan metode penyuluhan yang bersifat
penyempurnaan
50. Menyiapkan dan mengolah bahan/data/informasi untuk
merumuskan pengembangan metode penyuluhan yang bersifat
pembaharuan
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori
1. Nilai-nilai dasar ANEKA
Rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi berdasarkan nilai
dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kelima nilai dasar tersebut wajib
ditanamkan kepada setiap ASN yang menjalankan tugas dan tanggung
jawab di tempat kerja masing-masing, maka perlu diketahui indikator-
indikator dari kelima nilai dasar tersebut, yaitu :
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah terwujudnya nilai-nilai
publik antara lain, mengambil pilihan yang tepat dan benar,
pemahaman dan kesadaran menghindari politik praktis,
memperlakukan warga negara secara sama dan adil serta
menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten.
Akuntabilitas seorang ASN sangat penting karena menjadi sifat
dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi
sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
Akuntabilitas tidak akan terwujud apabila tidak ada alat
akuntabilitas. Alat akuntabilitasnya berupa perencanaan strategis
(strategic plans), kontrak kinerja, dan laporan kinerja. Dalam
menciptakan lingkungan kerja akuntabel, ada beberapa nilai dasar
yang harus diperhatikan yaitu: kepemimpinanan, transparansi,

16
17

integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaaan, keseimbangan,


kejelasan dan konsistensi.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai nilai
pancasila, sehingga senantiasa menempatkan persatuan dan
kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
PNS yang memiliki Nasionalisme yang kuat adalah PNS yang
memahami dan memiliki kesadaran mengaktualisasikan wawasan
kebangsaan dan jiwa nasionalisme dalam menjalankan profesinya
sebagai pelayan publik yang berintegritas. Adapun nilai dasar
Nasionalisme yaitu:
Sila 1: Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya
terhadap Tuhan YME
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan YME,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3) Mengembankan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan YME.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesame umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan YME.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan YME.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.
18

7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan


YME kepada orang lain.
8) Memiliki etos kerja yang tinggi
Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan YME.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa memebeda-bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit,
dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
8) Berani membela kebenaran dan keadilan
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
Sila 3: Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah
air Indonesia
19

5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kepada


kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
Sila 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
1) Sebagai warga Negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentungan bersama diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat sesuai hati nurani yang
luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan YME, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan,
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melakukan persmusyawaratan.
20

Sila 5: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarah pada
nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, dan kesetaraan yang
dipraktekkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat. Etika publik menjadi standar atau norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan,
perilaku untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik yang berkompetensi
teknis dan kepemimpinan. ASN memiliki nilai-nilai dasar etika publik
yang tercantum dalam Undang-Undang ASN, antara lain; memegang
21

teguh nilai-nilai ideologi Negara Pancasila, setia dan mempertahankan


UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, menjalankan tugas
secara profesional dan tidak berpihak, membuat keputusan
berdasarkan prinsip keahlian, menciptakan lingkungan kerja yang non
diskriminatif, menjunjung tinggi standar etika luhur,
mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya pada publik,
kemampuan melaksanakan kebijakan program pemerintah,
memberikan layanan secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun, mengutamakan komunikasi,
konsultasi dan kerjasama, mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai, mendorong kesetaraan pekerjaan serta
meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai sistem karir.
d. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah fokus terhadap pelayanan publik
dengan berorientasi pada pencapaian hasil dengan kualitas yang
memuaskan. Pelayanan publik yang dimaksud adalah pemenuhan
kebutuhan publik sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku yang
diselenggarakan oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara.
Pentingnya komitmen mutu dalam memberikan pelayanan yang prima
dapat mencakup nilai-nilai dasar orientasi mutu sebagai berikut;
efektifitas dan efisiensi, inovasi, mengedepankan komitmen terhadap
kepuasan customers/clients, memberikan layanan yang menyentuh
hati untuk menjaga dan memelihara agar customers/clients tetap setia,
menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi, tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan, beradaptasi pada perubahan
yang terjadi baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan
customers/clients maupun perkembangan teknologi, menggunakan
pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
22

pengambilan keputusan, serta melakukan upaya secara berkelanjutan


melalui berbagai cara antara lain seperti pendidikan, pelatihan,
pengembangan ide kreatif, kolaborasi dan benchmark.
e. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
sebagai wujud nyata untuk memberantas segala tingkah laku atau
tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, serta merugikan negara. Kesadaran anti korupsi
akan memberikan makna kehidupan jika kesadaran tersebut terbukti
atau telah diikuti dengan upaya dan tindakan nyata dalam menghindari
korupsi. ASN hendaknya dalam menjalankan tugas pelayanannya
dapat menerapkan nilai-nilai anti korupsi antara lain jujur, peduli,
mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana dan berani.

2. Peran dan Kedudukan PNS dalam Negara Kesatuan Republik


Indonesia
PNS wajib mengetahui peran dan kedudukannya dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar dapat memahami peran
dan kedudukan PNS dalam NKRI.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No.5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
1) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
(a) PNS, merupakan pegawai berstatus tetap dan memiliki Nomor
Induk Pegawai (NIP)
23

(b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),


merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai kebutuhan
instansi dalam jangka waktu tertentu.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah dan serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun
demikian merupakan satu kesatuan.
4) Fungsi pegawai ASN adalah: pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekan dan pemersatu bangsa.
5) Pegawai ASN bertugas:
a) Melaksanakan kebijakan dari Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c) Mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN
dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan
haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya (Fatimah & Irawati, 2016).
b. Whole of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
kordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. WoG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan
24

yang relevan (Suwarno. & Sejati, 2016). Praktek WoG dalam


Pelayanan Publik, yaitu:
1) Berdasarkan jenis: pelayanan yang bersifat administratif,
pelayanan jasa, pelayanan barang, dan pelayanan regulatif
2) Berdasarkan pola: pelayanan teknis fungsional, pelayanan satu
atap, pelayanan satu pintu, pelayanan terpusat, dan pelayanan
elektronik.
3) Prasyarat Best Practice dan penerapan WoG: budaya dan
filosofi, cara kerja yang baru, akuntabilitas dan insentif, serta
cara baru pengembangan kebijakan, mendesain program dan
pelayanan collegate approach.
c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
penyelenggara pelayanan publik. Unsur penting pelayanan adalah:
1) Unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan.
2) Undur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang
atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan.
3) Unsur ketiga, adalah kepuasan yang diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Menurut Purwanto, dkk., (2016), terdapat 12 unsur pelayanan
publik, yaitu: 1). Kepentingan umum; 2). Kepastian hukum; 3).
Kesamaan hak; 4). Keseimbangan hak dan kewajiban; 5).
Keprofesionalan; 6). Parsitipatif; 7). Persamaan perlakuan atau tidak
diskriminatif; 8). Keterbukaan; 9). Akuntabilitas; 10). Fasilitas dan
perlakuan khusus bagi kelompok rentan; 11). Ketepatan waktu; 12).
Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan.
25

Dimensi pelayanan publik yaitu: 1). Ketepatan waktu; 2).


Akurasi; 3). Kesopanan dan keramahan; 3). Tanggung jawab; 4).
Kelengkapan; 5). Kemudahan; 6). Variasi model; 7). Pelayanan
pribadi; 8). Kenyamanan.

3. Teori Hipertensi
Hipertensi atau yang dikenal dengan nama penyakit darah
tinggi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan
darah di atas ambang batas normal yaitu 120/80 mmHg. Menurut
WHO (Word Health Organization), batas tekanan darah yang
dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg. Bila tekanan
darah sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi (batas
tersebut untuk orang dewasa di atas 18 tahun).
Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu
hipertensi primer atau esensial (90% kasus hipertensi) yang
penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder (10%) yang
disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung
dan gangguan ginjal. Menurut JNC VII Report 2003, diagnosis
hipertensi ditegakkan apabila didapatkan tekanan darah sistolik (TDS)
≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik (TDD) ≥ 90 mmHg pada
dua kali pengukuran dalam waktu yang berbeda.
Penyakit hipertensi tahun demi tahun terus mengalami
peningkatan. Tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia.
Sebanyak 1 milyar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewasa
menderita penyakit ini. Bahkan, diperkirakan jumlah penderita
hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 milyar menjelang tahun 2025.
Kurang lebih 10- 30% penduduk dewasa di hampir semua negara
mengalami penyakit hipertensi, dan sekitar 50-60% penduduk dewasa
dapat dikategorikan sebagai mayoritas utama yang status
26

kesehatannya akan menjadi lebih baik bila dapat dikontrol tekanan


darahnya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan jumlah penderita
hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk
yang bertambah pada 2025 mendatang diperkirakan sekitar 29%
warga dunia terkena hipertensi. WHO menyebutkan negara ekonomi
berkembang memiliki penderita hipertensi sebesar 40% sedangkan
negara maju hanya 35%, kawasan Afrika memegang posisi puncak
penderita hipertensi, yaitu sebesar 40%. Kawasan Amerika sebesar
35% dan Asia Tenggara 36%. Kawasan Asia penyakit ini telah
membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu
dari tiga orang menderita hipertensi. Sedangkan di Indonesia cukup
tinggi, yakni mencapai 32% dari total jumlah penduduk. WHO (World
Health Organization) dan ISH (International Society of Hypertension)
mengelompokan hipertensi sebagai berikut:
Tabel 3.1 Klasifikasi Hipertensi Menurut WHO - ISH
Kategori Tekanan darah Tekanan darah
sistol (mmHg) diastol (mmHg)
Optimal <120 <80
Normal <130 <85
Normal-tinggi 130-139 85-89
Grade 1 (hipertensi 140-159 90-99
ringan)
Sub-group: perbatasan 140-149 90-94
Grade 2 (hipertensi 160-179 100-109
sedang)
Grade 3 (hipertensi berat) >180 >110
Hipertensi sistolik ≥140 <90
terisolasi
Sub-group: perbatasan 140-149 <90
27

B. RANCANGAN AKTUALISASI

Profesi : Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama


Unit Kerja : UPT. Puskesmas Pasar Sabtu
Isu Yang Diangkat : Belum optimalnya penyuluhan hipertensi di wilayah kerja UPT. Puskesmas Pasar Sabtu
Kecamatan Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Judul : Optimalisasi penyuluhan pencegahan hipertensi melalui posyandu lansia di Desa Pematang
Benteng pada UPT. Puskesmas Pasar Sabtu Kecamatan Sungai Tabukan Kabupaten Hulu
Sungai Utara

Gagasan pemecah isu :


1. Membuat media penyuluhan berupa leaflet tentang hipertensi.
2. Melakukan kegiatan konseling dengan bantuan media leaflet.
3. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok dengan media powerpoint dan video kesehatan.
4. Melaksanakan kegiatan senam hipertensi.
5. Membuat media cetak dalam bentuk stiker “Yuk! Cerdik dan Patuh atasi Hipertensi”.
6. Melakukan evaluasi kegiatan melalui feedback dan laporan tertulis.
28

Table 3.2 Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 Membuat 1. Mencari materi 1. Materi untuk Sebelum melakukan Kegiatan Penguatan
media dan gambar untuk leaflet penyuluhan saya menyusun materi nilai
penyuluhan pembuatan leaflet 2. Tersusunnya terlebih dahulu penyuluhan organisasi
berupa leaflet 2. Memilah materi materi untuk mencari materi berupa media pada
tentang dan gambar yang pembuatan penyuluhan untuk cetak dalam kegiatan ini
hipertensi akan digunakan leaflet pembuatan media bentuk leaflet yaitu
dalam pembuatan 3. File leaflet berupa leaflet. Dalam tentang hipertensi akuntabel
leaflet tentang hal ini, materi yang merupakan dan
3. Mendesain leaflet hipertensi saya gunakan harus kontribusi utamakan.
dengan 4. Leaflet yang reliable dari terhadap visi
semenarik hipertensi sumber yang UPT. Puskesmas
mungkin sebanyak 30 terpercaya seperti Pasar Sabtu yaitu:
menggunakan lembar buku dan jurnal
Aplikasi Canva ilmiah. “Mewujudkan
4. Mencetak leaflet (Akuntabilitas, Puskesmas Pasar
kejelasan) Sabtu yang
berkualitas
Pada saat menuju
pembuatan leaflet masyarakat
saya akan kecamatan
bermusyawarah Sungai Tabukan
29

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
untuk meminta yang sehat dan
masukan kepada mandiri”.
rekan kerja terkait
materi yang ada, agar Serta mendukung
leaflet yang saya misi Puskesmas
bagikan dapat yaitu :
dipahami dengan
mudah oleh pembaca “Meningkatkan
(Nasionalisme, Sila pengetahuan,
Mengutamakan kemampuan dan
musyawarah dalam kemauan
mengambil masyarakat untuk
keputusan untuk dapat
kepentingan melaksanakan
bersama) PHBS Rumah
Tangga”
Dalam perancangan
media leaflet saya
akan menggunakan
bahasa dan tulisan
yang mudah
dipahami, sopan dan
tidak menyinggung
30

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
perasaan si pembaca
(Etika Publik,
Santun)

Setelah rancangan
leaflet dirampungkan
saya akan
memperbanyak
leaflet dengan
memprint secara
mandiri
menggunakan kertas
hvs agar lebih
ekonomis.
Penyuluhan dengan
menggunakan media
leaflet membantu
penyuluh agar pesan
kesehatan
tersampaikan dengan
jelas. (Komitmen
Mutu, Efektifitas
dan Efisiensi)
31

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Dalam pembuatan
leaflet saya bekerja
sendiri dalam
pembuatan dan
desain leaflet
tersebut. (Anti
Korupsi, Mandiri)

2 Melakukan 1. Mengkoordinasika 1. Jadwal Saya akan


Kegiatan Penguatan
kegiatan n jadwal kegiatan kegiatan mengumpulkan melakukan nilai
konseling dengan kepala konseling materi konseling
kegiatan organisasi
dengan puskesmas 2. Materi secara jelas dan
konseling dengan dalam
bantuan media 2. Mengumpulkan konseling terperinci dari buku bantuan media kegiatan ini
leaflet materi konseling 3. Leaflet dan jurnal ilmiah
leaflet merupakan sesuai
dari buku dan 4. Standar kesehatan kemudian kontribusi dengan
jurnal kesehatan Operasional membuat terhadap
Standar visi nilai
3. Menyiapkan media Prosedur (SOP) Operasional Prosedur UPT. Puskesmas organisasi
leaflet 5. Dokumentasi (SOP) sebagai acuan/ Pasar Sabtu yaitu: yaitu
4. Membuat Standar kegiatan gambaran dalam akuntabel
Operasional pelaksanaan “Mewujudkan dan
Prosedur (SOP) konseling Puskesmas Pasar kerjasama.
Sabtu yang
berkualitas
32

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
(Akuntabilitas, menuju
Kejelasan) masyarakat
kecamatan
Saat pengambilan Sungai Tabukan
keputusan saya akan yang sehat dan
melakukan mandiri”.
musyawarah dengan
teknik diskusi Serta mendukung
bersama lintas misi Puskesmas
program untuk yaitu :
menyamakan
persepsi tentang isi “Meningkatkan
materi yang akan derajat kesehatan
disampaikan. masyarakat
(Nasionalisme, Sila dengan menjalin
Keempat : kerjasama Lintas
Musyawarah untuk Sektor dan Lintas
mencapai mufakat Program”
diliputi oleh
semangat “Meningkatkan
kekeluargaan) pengetahuan,
kemampuan dan
kemauan
33

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Saya akan masyarakat untuk
berkomunikasi dan dapat
konsultasi kepada melaksanakan
kepala puskesmas PHBS Rumah
untuk penentuan Tangga”
jadwal dan
persetujuan serta “Menyelenggarak
pengaktualisasian an pelayanan
kegiatan konseling. kesehatan yang
(Etika Publik, optimal, merata,
Menghargai dan terjangkau”
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama)

Dalam penyampaian
materi konseling saya
akan menggunakan
bahasa yang sopan,
mudah dipahami dan
tidak menyinggung
perasaan peserta.
(Komitmen Mutu,
34

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Mengedepankan
komitmen terhadap
kepuasan customer/
pelanggan)

Materi akan saya


sampaikan dengan
jujur tanpa dilebih-
lebihkan ataupun
dikurangi sehingga
peserta dapat
memahami tujuan
dari konseling ini.
(Anti Korupsi, Jujur)

3 Melaksanakan 1. Mengkoordinasika 1. Jadwal Membuat materi Kegiatan Penguatan


kegiatan n waktu penyuluhan penyuluhan dan SAP Melaksanakan nilai
penyuluhan penyuluhan 2. Materi secara jelas agar kegiatan organisasi
kelompok kepada Kepala penyuluhan peserta yang penyuluhan pada
dengan media Puskesmas dan berupa diberikan penyuluhan kelompok dengan kegiatan ini
powerpoint Pemegang powerpoint dapat mengerti apa media powerpoint yaitu
dan video Program dan video
kesehatan 2. Mencari materi kesehatan
35

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
dan video 3. File yang disampaikan. dan video akuntabel,
kesehatan untuk Powerpoint (Akuntabillitas, kesehatan kerjasama
kegiatan penyuluhan Kejelasan dan merupakan dan
penyuluhan 4. Satuan Acara konsistensi) kontribusi utamakan
hipertensi Penyuluhan terhadap semua
3. Membuat materi (SAP) Saya juga akan misi puskesmas:
penyuluhan 5. Daftar hadir bekerjasama dengan
berupa powerpoint penyuluhan lintas program “Meningkatkan
4. Membuat Satuan 6. Dokumentasi lainnya untuk derajat kesehatan
Acara Penyuluhan kegiatan meminta bantuan masyarakat
(SAP) menyusun materi dan dengan menjalin
5. Membuat daftar pelaksanaan kegiatan kerjasama Lintas
hadir kegiatan penyuluhan. Sektor dan Lintas
penyuluhan (Nasionalisme, Program”
sila ketiga:
mengembangkan
sikap hormat “Meningkatkan
menghormati dan pengetahuan,
bekerjasama kemampuan dan
dengan bangsa lain) kemauan
masyarakat untuk
dapat
melaksanakan
36

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Pada saat saya PHBS Rumah
memberikan Tangga”
penyuluhan saya
akan berkata dan “Menyelenggarak
berperilaku sopan an pelayanan
tidak menyinggung kesehatan yang
perasaan peserta optimal, merata,
juga menggunakan dan terjangkau”
pakaian yang rapi.
(Etika Publik,
Santun)

Kegiatan penyuluhan
yang dilaksanakan ini
diharapkan dapat
memperbaiki perilaku
peserta menjadi lebih
baik. (Komitmen
Mutu, upaya
perbaikan secara
berkelanjutan
melalui pedidikan)
37

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
Daftar hadir kegiatan
penyuluhan dibuat
dengan transparan
tanpa ada yang
ditambah dan
dikurangi.( Anti
Korupsi, Jujur)

4 Melaksanakan 1. Mengkoordinasika 1. Jadwal senam Sebelum saya Kegiatan senam


Penguatan
kegiatan n jadwal kegiatan hipertensi melaksanakan hipertensi
nilai
senam dengan Kepala 2. File video kegiatan senam merupakanorganisasi
hipertensi Puskesmas dan senam hipertensi, saya akan kontribusi
pada
Pemegang hipertensi berkoordinasi dengan terhadap visi
kegiatan ini
Program. 3. Terlaksananya Kepala Puskesmas puskesmas:
yaitu
2. Mencari video senam tentang video senam kerjasama
senam hipertensi hipertensi yang “Mewujudkan
akan dan
3. Melaksanakan 4. Daftar hadir ditampilkan. Puskesmas Pasar utamakan
kegiatan senam dan (Akuntabilitas , Sabtu yang
hipertensi dokumentasi Tanggung Jawab) berkualitas
4. Membuat daftar kegiatan menuju
hadir kegiatan Saya akan bekerja masyarakat
sama dengan kecamatan
pemegang program Sungai Tabukan
38

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
untuk meminta yang sehat dan
bantuan dalam mandiri”
pelaksanaan
kegiatan. Sehingga
kegiatan dapat
berjalan dengan
lancar.
(Nasionalisme, sila
ketiga :
mengembangkan
sikap hormat
menghormati dan
bekerjasama
dengan bangsa lain)

Pada saat
pelaksanaan senam
hipertensi saya akan
memberikan arahan
dengan jelas, sopan
dan tidak
menyinggung
perasaan peserta.
39

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
(Etika Publik,
memberikan
pelayanan dengan
santun)

Dalam pelaksanaan
senam ini, saya akan
berperan langsung
sebagai instruktur
senam sehingga
dalam
pelaksanaannya
dapat menghemat
biaya. (Komitmen
Mutu, Efektifitas
dan Efisiensi)

Daftar hadir kegiatan


senam dibuat dengan
transparan tanpa ada
yang ditambah dan
40

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
dikurangi.(Anti
Korupsi, Jujur)

5 Membuat 1. Mencari bahan 1. Materi untuk Membuat stiker yang Kegiatan Penguatan
media cetak untuk membuat Stiker berisi cara membuat media nilai
dalam bentuk stiker dari buku 2. File Stiker pencegahan cetak dalam organisasi
stiker “Yuk! atau jurnal ilmiah “Yuk! Cerdik hipertensi dengan bentuk stiker pada
Cerdik dan 2. Mendesain dan Patuh selogan “Yuk! Cerdik “Yuk! Cerdik dan kegiatan ini
Patuh atasi stiker semenarik atasi dan Patuh atasiPatuh atasi yaitu
Hipertensi” mungkin Hipertensi” Hipertensi” secara Hipertensi” utamakan
menggunakan 3. Stiker jelas dan menarik. merupakan
Microsoft sebanyak 30 (Akuntabilitas, kontribusi
Publisher atau lembar Kejelasan) terhadap
Adobe misi Puskesmas
Photoshope Memberikan stiker yaitu :
3. Mencetak stiker yang akan dibagikan
kepada masyarakat “Meningkatkan
tanpa membeda- pengetahuan,
bedakan. kemampuan dan
(Nasionalisme, sila kemauan
kelima : masyarakat untuk
mengembangkan dapat
sikap adil terhadap melaksanakan
41

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
sesama) PHBS Rumah
Tangga”
Dalam pembuatan “Menyelenggarak
media stiker saya an pelayanan
akan berkomunikasi kesehatan yang
dan berkonsultasi optimal, merata,
kepada Pimpinan dan terjangkau”
agar media yang
dibuat dapat berdaya
guna sesuai dengan
kebutuhannya. (Etika
Publik, menghargai
komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama)

Stiker yang dibuat


sudah didesain
terlebih dahulu
sehingga pada saat
pencetakan dapat
menghemat waktu
dan tenaga.
42

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
(Komitmen Mutu,
Efektifitas dan
Efisiensi)

Dalam pembuatan
stiker saya bekerja
sendiri dalam
pembuatan dan
desain stiker
tersebut. (Anti
Korupsi, Mandiri)

6 Melakukan 1. Melakukan 1. Feedback Menunjukkan Kegiatan evaluasi Penguatan


evaluasi evaluasi dengan peserta kejelasan dalam melalui feedback nilai
kegiatan bertanya kembali 2. Laporan penyampaian dan laporan tertulis organisasi
melalui kepada peserta tertulis evaluasi. merupakan pada
feedback dan tentang kegiatan 3. Dokumentasi (Akuntabilitas, kontribusi kegiatan ini
laporan tertulis 2. Memberikan kegiatan Kejelasan) terhadap misi yaitu
apresiasi kepada puskesmas: akuntabel
peserta setelah Bertanya kepada
kegiatan seluruh peserta tanpa “Meningkatkan
3. Membuat laporan membeda-bedakan pengetahuan,
tertulis hasil sehingga tidak kemampuan dan
43

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
kegiatan menyinggung kemauan
perasaan orang. masyarakat untuk
(Nasionalisme, sila dapat
kelima : melaksanakan
mengembangkan PHBS Rumah
sikap adil terhadap Tangga”
sesama)

Pada saat evaluasi


tetap bersikap sopan
dan tidak
merendahkan
peserta. (Etika
Publik, Santun)

Evaluasi yang
dilakukan yaitu untuk
melihat kualitas
pelaksanaan
penyuluhan.
(Komitmen Mutu,
Efektifitas dan
Efisiensi)
44

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


Output/ Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi Nilai-Nilai
Kegiatan
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi

Dalam pembuatan
laporan sesuai hasil
kegiatan dilapangan.
(Anti Korupsi,
Transparan)
45

C. JADWAL RENCANA KEGIATAN

Tabel 3.3 Jadwal Rencana Kegiatan


No. Kegiatan Pelaksanaan Tempat
1 Melakukan kegiatan konseling dengan bantuan 6 Agustus s/d 10 Desa Pematang Benteng Kec.
media leaflet Agustus 2019 Sungai Tabukan
2 Membuat media penyuluhan berupa leaflet tentang 17 Juli s/d 22 Juli 2019 UPT. Puskesmas Pasar Sabtu
hipertensi Kec. Sungai Tabukan Kab. Hulu
Sungai Utara
3 Melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok 6 Agustus s/d 10 Desa Pematang Benteng Kec.
dengan media powerpoint dan video kesehatan Agustus 2019 Sungai Tabukan Kab. Hulu Sungai
Utara
4 Melaksanakan kegiatan senam hipertensi 6 Agustus s/d 10 Desa Pematang Benteng Kec.
Agustus 2019 Sungai Tabukan Kab. Hulu Sungai
Utara
5 Membuat media cetak dalam bentuk stiker “Yuk! 23 Juli s/d 27 Juli 2019 UPT. Puskesmas Pasar Sabtu
Cerdik dan Patuh atasi Hipertensi” Kec. Sungai Tabukan Kab. Hulu
Sungai Utara
6 Melakukan evaluasi kegiatan melalui feedback dan 6 Agustus s/d 10 Desa Pematang Benteng Kec.
laporan tertulis Agustus 2019 Sungai Tabukan Kab. Hulu Sungai
Utara
46

Tabel 3.4 Matrik Rencana Pelaksanaan Aktualisasi Mingguan


BULAN
No. KEGIATAN JULI AGUSTUS
I II III IV I II III IV
1. Konsultasi atau koordinasi dengan coach dan mentor
PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Melakukan kegiatan konseling dengan bantuan media leaflet

2. Membuat media penyuluhan berupa leaflet tentang hipertensi

Melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok dengan media powerpoint


3.
dan video kesehatan
4. Melaksanakan kegiatan senam hipertensi
Membuat media cetak dalam bentuk stiker “ Yuk! Cerdik dan Patuh atasi
5.
Hipertensi ”
6. Melakukan evaluasi kegiatan melalui feedback dan laporan tertulis
EVALUASI
1. Penyusunan laporan
2. Seminar hasil
47

Tabel 3.5 Matrik Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Bulanan


NO KEGIATAN Bulan 2019
Juli Agustus
1 Melakukan kegiatan konseling dengan
bantuan media leaflet

2 Membuat media penyuluhan berupa leaflet


tentang hipertensi

3 Melaksanakan kegiatan penyuluhan


kelompok dengan media powerpoint dan
video kesehatan

4 Melaksanakan kegiatan senam hipertensi


5 Membuat media cetak dalam bentuk stiker
“Yuk! Cerdik dan Patuh atasi Hipertensi”
6 Melakukan evaluasi kegiatan melalui
feedback dan laporan tertulis
10
BAB IV
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Capaian Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan sesuai dengan rancangan
aktualisasi yang telah dikemukakan pada bab III, kegiatan tersebut
dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil
Negara yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan sebanyak 6
kegiatan selama 37 (tiga puluh tujuh) hari, mulai tanggal 16 Juli 2019
sampai dengan tanggal 21 Agustus 2019. Kegiatan telah dilaksanakan
di wilayah tempat kerja saya, yaitu UPT. Puskesmas Pasar Sabtu
sesuai dengan jabatan saya sebagai Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Ahli Pertama. Berdasarkan Uraian Tugas Jabatan, adapun jenis
kegiatan yang telah saya laksanakan adalah sebagai berikut :
1. Membuat media penyuluhan berupa leaflet tentang hipertensi.
2. Melakukan kegiatan konseling dengan bantuan media leaflet.
3. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok dengan media
powerpoint dan video kesehatan.
4. Melaksanakan kegiatan senam hipertensi.
5. Membuat media cetak dalam bentuk stiker “Yuk! Cerdik dan Patuh
atasi Hipertensi”.
6. Melakukan evaluasi kegiatan melalui feedback dan laporan tertulis.
Berikut penjelasan rinci mengenai pelaksanaan 6 (enam) kegiatan
pada aktualisasi dan habituasi tersebut, yaitu:

1. Membuat Media Penyuluhan Berupa Leaflet tentang Hipertensi


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Juli-22 Juli 2019. Pada
pelaksanaan kegiatan ini yang saya aktualisasikan disini adalah
membuat media penyuluhan berupa leaflet tentang hipertensi.

48
49

a. Tahapan Kegiatan
1) Mencari materi dan gambar untuk pembuatan leaflet
2) Memilah materi dan gambar yang akan digunakan dalam
pembuatan leaflet
3) Mendesain leaflet dengan semenarik mungkin menggunakan
Aplikasi Canva
4) Mencetak leaflet

b. Output/Hasil
1) Materi untuk leaflet
2) Tersusunnya materi untuk pembuatan leaflet
3) File leaflet tentang hipertensi
4) Leaflet hipertensi sebanyak 30 lembar

c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Akuntabiitas (kejelasan): Saya mencari materi dan gambar untuk
pembuatan leaflet yang reliable dari sumber yang terpercaya
Nasionalisme: Implementasi butir sila ke-4: (mengutamakan
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama) dalam memilah materi dan gambar yang akan digunakan
dalam pembuatan leaflet.
Etika Publik (santun): Pada saat mendesain leaflet, saya
menggunakan bahasa dan tulisan yang mudah dipahami, sopan dan
tidak menyinggung perasaan pembaca.
Komitmen mutu (efektivitas dan efisiensi): Saya merampungkan
rancangan leaflet kemudian diperbanyak dengan memprint secara
mandiri menggunakan kertas hvs agar lebih ekonomis.
Anti Korupsi (mandiri): Dalam tahap pembuatan dan desain leaflet,
saya melakukannya sendiri.
50

d. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi


Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya berkontribusi dalam
penguatan visi puskesmas untuk mewujudkan UPT. Puskesmas
Pasar Sabtu yang berkualitas menuju masyarakat kecamatan Sungai
Tabukan yang sehat dan mandiri melalui misi meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan kemauan masyarakat untuk dapat
melaksanakan PHBS Rumah Tangga..

e. Penguatan Nilai Organisasi


Melaksanakan pembuatan media penyuluhan berupa leaflet tentang
hipertensi dengan bertanggung jawab guna memberikan informasi
kepada pembaca terkait penyakit hipertensi sehingga mendukung
nilai organisasi yaitu Akuntabel dan Utamakan.

f. Analisis Dampak
1) Dampak positif apabila kegiatan ini dilaksanakan yaitu untuk
memudahkan masyarakat dalam memperoleh informasi yang
singkat padat dan jelas tentang penyakit Hipertensi sehingga
penyuluhan lebih efektif.
2) Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan adalah
masyarakat tidak dapat mendapatkan informasi secara singkat
padat dan jelas tentang penyakit hipertensi.
51

Dokumentasi Kegiatan Membuat Media Penyuluhan Berupa


Leaflet tentang Hipertensi

Gambar 4.1 Mencari bahan untuk pembuatan leaflet

Gambar 4.2 Desain Leaflet bagian depan yang sudah selesai

Gambar 4.3 Desain Leaflet bagian belakang yang sudah selesai


52

Gambar 4.4 Memperbanyak Leaflet

2. Melakukan Kegiatan Konseling dengan Bantuan Media Leaflet


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2019. Pada
pelaksanaan kegiatan yang saya aktualisasikan disini adalah
melakukan kegiatan konseling dengan bantuan media leaflet.

a. Tahapan Kegiatan
1) Mengkoordinasikan jadwal kegiatan dengan kepala puskesmas
2) Mengumpulkan materi konseling dari buku dan jurnal kesehatan
3) Menyiapkan media leaflet
4) Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP)

b. Output/Hasil
1) Jadwal kegiatan konseling
2) Materi konseling
3) Leaflet
4) Standar Operasional Prosedur (SOP)
5) Dokumentasi kegiatan

c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Akuntabiitas (kejelasan): Saya mengumpulkan materi konseling
secara jelas dan terperinci dari buku dan jurnal ilmiah kesehatan
53

kemudian membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai


acuan/ gambaran dalam pelaksanaan konseling.
Nasionalisme: Implementasi butir sila ke-4: (musyawarah untuk
mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan) saat
pengambilan keputusan saya melakukan musyawarah dengan teknik
diskusi bersama lintas program untuk menyamakan persepsi tentang
isi materi yang akan disampaikan.
Etika (menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama): Saya
berkomunikasi dan konsultasi kepada kepala puskesmas untuk
penentuan jadwal dan persetujuan serta pengaktualisasian kegiatan
konseling.
Komitmen mutu (mengedepankan komitmen terhadap kepuasan
customer/ pelanggan): Dalam penyampaian materi konseling saya
menggunakan bahasa yang sopan, mudah dipahami dan tidak
menyinggung perasaan peserta.
Anti Korupsi (jujur): Materi saya sampaikan dengan jujur tanpa
dilebih-lebihkan ataupun dikurangi sehingga peserta dapat
memahami tujuan dari konseling ini.

d. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi


Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya berkontribusi dalam
penguatan visi puskesmas untuk mewujudkan UPT. Puskesmas
Pasar Sabtu yang berkualitas menuju masyarakat kecamatan Sungai
Tabukan yang sehat dan mandiri melalui misi meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dengan menjalin kerjasama lintas sektor dan
lintas program, meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan
kemauan masyarakat untuk dapat melaksanakan PHBS Rumah
Tangga dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang optimal,
merata, dan terjangkau.
54

e. Penguatan Nilai Organisasi


Melaksanakan kegiatan konseling dengan bantuan media leaflet
dengan tanggung jawab dan kerjasama dengan petugas lain maka
menguatkan nilai organisasi yaitu Akuntabel dan Kerjasama.

f. Analisis Dampak
1) Dampak positif apabila kegiatan ini dilaksanakan yaitu sebagai
sarana konsultasi yang terkait dengan pencegahan dan
pengendalian penyakit hipertensi dengan fokus perorangan
sehingga masyarakat dapat lebih leluasa dalam menyampaikan
masalah/keluhan yang dialami sehingga dapat mengurangi angkat
kejadian hipertensi di masyarakat.
2) Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan adalah
masyarakat tidak dapat berkonsultasi dengan petugas kesehatan
tentang penyakit hipertensi, baik itu dalam menyampaikan
masalah/keluhan yang dialami secara langsung.

Dokumentasi Kegiatan Konseling dengan Bantuan Media Leaflet

Gambar 4.5 Mencari bahan untuk materi konseling


55

Gambar 4.6 Kegiatan konseling Hipertensi

3. Melaksanakan Kegiatan Penyuluhan Kelompok dengan Media


Powerpoint dan Video Kesehatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2019. Pada
pelaksanaan kegiatan yang saya aktualisasikan disini adalah
melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok dengan media
powerpoint dan video kesehatan.

a. Tahapan Kegiatan
1) Mengkoordinasikan waktu penyuluhan kepada Kepala Puskesmas
dan Pemegang Program
2) Mencari materi dan video kesehatan untuk kegiatan penyuluhan
hipertensi
3) Membuat materi penyuluhan berupa powerpoint
4) Membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
5) Membuat daftar hadir kegiatan penyuluhan

b. Output/Hasil
1) Jadwal penyuluhan
2) Materi penyuluhan berupa powerpoint dan video kesehatan
3) File Powerpoint penyuluhan
56

4) Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


5) Daftar hadir penyuluhan
6) Dokumentasi kegiatan

c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Akuntabiitas (kejelasan dan konsistensi): Saya membuat materi
penyuluhan dan SAP secara jelas agar peserta yang diberikan
penyuluhan dapat mengerti apa yang disampaikan.
Nasionalisme: Implementasi butir sila ke-3: (mengembangkan sikap
hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain) Saya
juga akan bekerjasama dengan lintas program lainnya untuk
meminta bantuan menyusun materi dan pelaksanaan kegiatan
penyuluhan.
Etika Publik (santun): Pada saat saya memberikan penyuluhan saya
berkata dan berperilaku sopan tidak menyinggung perasaan peserta
juga menggunakan pakaian yang rapi.
Komitmen mutu (upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
pedidikan): Kegiatan penyuluhan yang saya laksanakan ini
diharapkan dapat memperbaiki perilaku peserta menjadi lebih baik.
Anti Korupsi (jujur): Daftar hadir kegiatan penyuluhan dibuat
dengan transparan tanpa ada yang ditambah dan dikurangi.

d. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi


Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya berkontribusi dalam
penguatan misi puskesmas untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dengan menjalin kerjasama lintas sektor dan lintas
program, meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kemauan
masyarakat untuk dapat melaksanakan PHBS Rumah Tangga dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang optimal, merata, dan
terjangkau.
57

e. Penguatan Nilai Organisasi


Melaksanakan kegiatan konseling dengan bantuan media leaflet
dengan profesional, tanggung jawab dan kerjasama dengan petugas
lain maka menguatkan nilai organisasi yaitu Akuntabel, Kerjasama
dan Utamakan.

f. Analisis Dampak
1) Dampak positif apabila kegiatan ini dilaksanakan adalah dapat
memberikan informasi kepada masyarakat terkait penyakit
hipertensi sehingga masyarakat tahu, mau, dan mampu untuk
mencegah dan mengendalikan penyakit hipertensi dan dengan
adanya penyuluhan tersebut diharapkan dapat merubah perilaku
masyarakat agar terciptanya pola hidup yang sehat.
2) Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan adalah
masyarakat tidak mendapat informasi yang jelas terkait penyakit
hipertensi baik itu pencegahan maupun pengendaliannya.

Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan Kelompok dengan Media


Powerpoint dan Video Kesehatan

Gambar 4.7 Membagikan Leaflet


58

Gambar 4.8 Penyuluhan tentang Hipertensi di Posyandu Lansia

4. Melaksanakan Kegiatan Senam Hipertensi


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2019. Pada
pelaksanaan kegiatan yang saya aktualisasikan disini adalah
melaksanakan kegiatan senam hipertensi.

a. Tahapan Kegiatan
1) Mengkoordinasikan jadwal kegiatan dengan Kepala Puskesmas
dan Pemegang Program.
2) Mencari video senam hipertensi
3) Melaksanakan kegiatan senam hipertensi
4) Membuat daftar hadir kegiatan

b. Output/Hasil
1) Jadwal senam hipertensi
2) File video senam hipertensi
3) Terlaksananya senam hipertensi
4) Daftar hadir dan dokumentasi kegiatan

c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Akuntabiitas (tanggung jawab): Sebelum saya melaksanakan
kegiatan senam hipertensi, saya berkoordinasi dengan Kepala
Puskesmas tentang video senam yang ditampilkan.
59

Nasionalisme: Implementasi butir sila ke-3: (mengembangkan sikap


hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain) Saya
bekerja sama dengan pemegang program untuk meminta bantuan
dalam pelaksanaan kegiatan. Sehingga kegiatan dapat berjalan
dengan lancar.
Etika Publik (memberikan pelayanan dengan santun): Pada saat
pelaksanaan senam hipertensi saya memberikan arahan dengan
jelas, sopan dan tidak menyinggung perasaan peserta.
Komitmen mutu (efektifitas dan efisiensi): Dalam pelaksanaan
senam ini, saya akan berperan langsung sebagai instruktur senam
sehingga dalam pelaksanaannya dapat menghemat biaya.
Anti Korupsi (jujur): Daftar hadir kegiatan senam dibuat dengan
transparan tanpa ada yang ditambah dan dikurangi.

d. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi


Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya berkontribusi dalam
penguatan visi puskesmas untuk mewujudkan UPT. Puskesmas
Pasar Sabtu yang berkualitas menuju masyarakat kecamatan Sungai
Tabukan yang sehat dan mandiri.

e. Penguatan Nilai Organisasi


Melaksanakan kegiatan senam hipertensi dengan profesional,
tanggung jawab dan kerjasama dengan petugas lain maka
menguatkan nilai organisasi yaitu Akuntabel, Kerjasama dan
Utamakan.

f. Analisis Dampak
1) Dampak positif apabila kegiatan ini dilaksanakan adalah untuk
membantu masyarakat agar tetap bugar dan segar dengan melatih
60

tulang agar tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal untuk


mencegah dan mengendalikan penyakit hipertensi.
2) Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan yaitu dapat
membuat tubuh menjadi tidak bugar dan tidak segar sehingga
dapat meningkatkan risiko penyakit hipertensi.

Dokumentasi Kegiatan Senam Hipertensi

Gambar 4.9 Koordinasi dengan pemegang program terkait jadwal


pelaksanaan senam hipertensi

Gambar 4.10 Membuat daftar hadir peserta Senam Hipertensi


61

Gambar 4.11 Senam Hipertensi

5. Membuat Media Cetak dalam Bentuk Stiker “Yuk! Cerdik dan


Patuh Atasi Hipertensi”
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli-24 Juli 2019. Pada
pelaksanaan kegiatan yang saya aktualisasikan disini adalah membuat
media cetak dalam bentuk stiker “Yuk! Cerdik Dan Patuh Atasi
Hipertensi”.

a. Tahapan Kegiatan
1) Mencari bahan untuk membuat stiker dari buku atau jurnal ilmiah
2) Mendesain stiker semenarik mungkin menggunakan Aplikasi
Canva
3) Mencetak stiker

b. Output/Hasil
1) Materi untuk Stiker
2) File Stiker “Yuk! Cerdik dan Patuh atasi Hipertensi”
3) Stiker sebanyak 30 lembar
62

c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Akuntabiitas (kejelasan): Membuat stiker yang berisi cara
pencegahan hipertensi dengan selogan “Yuk! Cerdik dan Patuh atasi
Hipertensi” secara jelas dan menarik.
Nasionalisme: Implementasi butir sila ke-5: (mengembangkan sikap
adil terhadap sesama) Memberikan stiker yang dibagikan kepada
masyarakat tanpa membeda-bedakan
Etika Publik (menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama):
Dalam pembuatan media stiker saya berkomunikasi dan
berkonsultasi kepada Pimpinan agar media yang dibuat dapat
berdaya guna sesuai dengan kebutuhannya.
Komitmen mutu (efektifitas dan efisiensi): Stiker yang dibuat sudah
didesain terlebih dahulu sehingga pada saat pencetakan dapat
menghemat waktu dan tenaga.
Anti Korupsi (mandiri): Dalam pembuatan stiker saya bekerja
sendiri dalam pembuatan dan desain stiker tersebut.

d. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi


Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya berkontribusi dalam
penguatan misi puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan dan kemauan masyarakat untuk dapat melaksanakan
PHBS rumah tangga.

e. Penguatan Nilai Organisasi


Melaksanakan kegiatan pembuatan media cetak dalam bentuk stiker
“yuk! cerdik dan patuh atasi hipertensi” dengan tanggung jawab
maka menguatkan nilai organisasi yaitu Akuntabel.
63

f. Analisis Dampak
1) Dampak positif apabila kegiatan ini dilaksanakan yaitu sebagai
salah satu media penunjang dalam kegiatan penyuluhan dimana
stiker ini berguna untuk mengingatkan masyarakat akan penyakit
hipertensi sehingga masyarakat dapat menerapkan pola hidup
sehat dengan cara ditempel dirumah, agar selalu ingat dan
waspada terhadap penyakit hipertensi.
2) Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan yaitu
ketidakadaan media pengingat yang menyajikan informasi terkait
hipertensi secara singkat dirumah sehingga angka kejadian
hipertensi meningkat.

Dokumentasi Kegiatan Membuat Media Cetak dalam Bentuk


Stiker “Yuk! Cerdik dan Patuh Atasi Hipertensi”

Gambar 4.12 Desain stiker yang sudah selesai


64

Gambar 4.13 Konsultasi dengan Kepala Puskesmas

Gambar 4.14 Membagikan stiker

6. Melakukan Evaluasi Kegiatan Melalui Feedback dan Laporan


Tertulis
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus dan 12 Agustus
2019. Pada pelaksanaan kegiatan yang saya aktualisasikan disini
adalah melakukan evaluasi kegiatan melalui feedback dan laporan
tertulis.

a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan evaluasi dengan bertanya kembali kepada peserta
tentang kegiatan
2) Memberikan apresiasi kepada peserta setelah kegiatan
3) Membuat laporan tertulis hasil kegiatan
65

b. Output/Hasil
1) Feedback peserta
2) Laporan tertulis
3) Dokumentasi kegiatan

c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan


Akuntabiitas (kejelasan): Menunjukkan kejelasan dalam
penyampaian evaluasi.
Nasionalisme: Implementasi butir sila ke-5: (mengembangkan sikap
adil terhadap sesama) Bertanya kepada seluruh peserta tanpa
membeda-bedakan sehingga tidak menyinggung perasaan orang.
Etika Publik (santun): Pada saat evaluasi tetap bersikap sopan dan
tidak merendahkan peserta.
Komitmen mutu (efektifitas dan efisiensi): Evaluasi yang dilakukan
yaitu untuk melihat kualitas pelaksanaan penyuluhan.
Anti Korupsi (transparan): Dalam pembuatan laporan sesuai hasil
kegiatan dilapangan.

d. Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi


Dalam melaksanakan kegiatan ini, saya berkontribusi dalam
penguatan misi puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan dan kemauan masyarakat untuk dapat melaksanakan
PHBS rumah tangga.

e. Penguatan Nilai Organisasi


Melaksanakan kegiatan evaluasi kegiatan melalui feedback dan
laporan tertulis dengan tanggung jawab maka menguatkan nilai
organisasi yaitu Akuntabel.
66

f. Analisis Dampak
1) Dampak positif apabila kegiatan ini dilaksanakan adalah dapat
mengetahui kemampuan peserta dalam menangkap informasi
terkait penyakit hipertensi yang diberikan sehingga terjadi
komunikasi dua arah yang efektif dan juga dapat memberikan
gambaran terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah
berlangsung.
2) Dampak negatif apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan yaitu tidak
dapat mengetahui kemampuan peserta dalam menangkap
informasi yang diberikan dan juga tidak dapat memberikan
gambaran pelaksanaan kegiatan yang sudah berlangsung di
Posyandu Lansia.

Dokumentasi Evaluasi Kegiatan Melalui Feedback dan Laporan


Tertulis

Gambar 4.15 Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya


67

Gambar 4.16 Mengerjakan laporan hasil kegiatan

B. Deskripsi Core Isu dan Strategi Pemecahannya

Isu adalah sebuah masalah yang dikedepankan yang belum


terpecahkan dan siap diambil langkah-langkah keputusannya. Isu
terjadi baik didalam maupun diluar organisasi yang apabila tidak
ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
organisasi.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Ahli Pertama ditemukan isu aktual di unit kerja
UPT. Puskesmas Pasar Sabtu yaitu “Belum optimalnya penyuluhan
hipertensi di wilayah kerja UPT. Puskesmas Pasar Sabtu Kecamatan
Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara”.
Permasalahan terkait penyakit hipertensi masih menjadi
momok di masyarakat. Munculnya masalah tersebut tidak hanya
disebabkan oleh kelalaian individu seperti ketidakteraturan minum
obat. Namun dapat pula disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat
sebagai akibat dari kurangnya informasi yang benar mengenai
penyakit tersebut.
68

Selain itu masih adanya anggapan di masyarakat bahwa


penyakit hipertensi itu merupakan penyakit yang biasa terjadi di
masyarakat sehingga dianggap remeh serta belum adanya fasilitas
pendukung utama promosi kesehatan seperti ketersediaan materi
media promosi menyebabkan penyuluhan belum optimal. Dengan
upaya yang dilakukan dalam pengoptimalan penyuluhan hipertensi di
wilayah kerja UPT. Puskesmas Pasar Sabtu Kecamatan Sungai
Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara diharapkan mampu mengubah
perilaku masyarakat menuju pola hidup yang lebih sehat.
Strategi pemecahan masalah tersebut adalah
mengaktualisasikan secara berkelanjutan kegiatan-kegiatan yang
telah disusun pada laporan hasil aktualisasi dan habituasi
berdasarkan nilai-nilai ANEKA, Pelayanan Publik, Manajemen ASN
dan Pelayanan Publik.
Dengan adanya upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan
penyuluhan pencegahan hipertensi melalui posyandu lansia di desa
Pematang Benteng pada UPT. Puskesmas Pasar Sabtu Kecamatan
Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara diharapkan mengubah
perilaku masyarakat dalam melakukan pola hidup sehat sehingga
dapat mengurangi angka kejadian penyakit hipertensi.

C. Proses Penerapan Inisiatif dan Gagasan Kreatif


Kreativitas merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan
dan ditingkatkan. Yang dimaksud dengan kreativitas dalam hal ini
adalah menghadirkan suatu gagasan baru baik berupa gagasan atau
karya nyata. Kreativitas itu merupakan sebuah proses yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan.Dengan kreativitas seseorang dapat
meningkatkan efesiensi kerja, inisatif, penampilan, mutu produk, dan
keuntungan lainnya. Kita harus mengetahui bahwa kreativitas tiap-tiap
orang berbeda-beda, kemampuan seseorang dalam bakat,
pengetahuan, dan lingkungan juga dapat mempengaruhi kreativitas.
69

Sedangkan inisiatif adalah kemampuan untuk memutuskan dan


melakukan sesuatu yang benar tanpa harus diberi tahu atau
kemapuan untuk menemukan banyak kemungkinan jawaban dari
suatu masalah dimana penekanannya adalah kuantitas, ketepatan
guna, dan keragaman jawaban.
Keberhasilan rangkaian kegiatan dalam rangka mengatasi isu
aktual pada UPT. Puskesmas Pasar Sabtu Kecamatan Sungai
Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara sangat memerlukan inisiatif
dan gagasan kreatif agar dapat memberikan alternatif pemecahan dari
masalah yang dihadapi. Gagasan kreatif dan inisiatif yang telah saya
laksanakan telah saya konsultasikan dengan mentor, dan mendapat
dukungan sepenuhnya dari mentor dan rekan kerja.
Inisiatif dan kreatif yang pertama yang saya lakukan adalah
pembuatan leaflet sebagai media penyuluhan untuk membantu
mempermudah petugas kesehatan di Puskesmas dalam memberikan
informasi kepada masyarakat dan juga mempermudah masyarakat
dalam mendapatkan informasi terkait penyakit hipertensi. Dalam hal
ini, leaflet tersebut saya buat sendiri berdasarkan literatur yang
terpercaya seperti jurnal ilmiah, artikel ilmiah dengan desain yang
semenarik mungkin untuk menarik minat para pembaca dalam
membaca informasi yang ada di dalamnya. Inisiatif kedua adalah
melaksanakan senam hipertensi di posyandu lansia. Hal tersebut
dilakukan bertujuan untuk membantu masyarakat agar tetap bugar dan
segar dengan melatih tulang agar tetap kuat, mendorong jantung
bekerja optimal untuk mencegah dan mengendalikan penyakit
hipertensi. Inisiatif yang ketiga yaitu membuat stiker “Yuk! Cerdik dan
Patuh atasi Hipertensi” salah satu media penunjang dalam kegiatan
penyuluhan dan konseling dimana stiker ini berguna untuk
mengingatkan masyarakat akan penyakit hipertensi sehingga
70

masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat dengan cara ditempel


dirumah, agar selalu ingat dan waspada terhadap penyakit hipertensi.

D. Kendala-Kendala Pelaksanaan Aktualisasi dan Cara


Mengatasinya
1. Kendala Internal dan Cara Mengatasinya
Secara umum kegiatan aktualisasi ini dapat berjalan sesuai
dengan tahapan-tahapan yang telah dijadwalkan dan tidak ada
kendala yang terlalu sulit atau menghambat kegiatan dilapangan.
2. Kendala Eksternal dan Cara Mengatasinya
Sedangkan untuk kendala eksternal yaitu pada saat pelaksanaan
masih ada beberapa masyarakat yang terlambat datang pada saat
acara berlangsung. Cara mengatasinya dengan mengkomunikasikan
hal tersebut dengan para kader sehingga kader dapat
menginformasikan kembali kepada masyarakat melalui handphone
sehingga kegiatan dapat berlangsung sesuai yang telah
direncanakan. Selain itu, kendala yang dialami yaitu tidak
berfungsinya sambungan antara laptop dengan speaker wireless
sehingga mengakibatkan tidak adanya suara pada saat pemutaran
video senam, hal tersebut terjadi karena laptop yang ada sudah
tersambung dengan LCD sehingga tidak dapat lagi menyambung
dengan speaker wirelless. Untuk mengatasi kendala tersebut yaitu
dengan meminjam laptop aparat desa untuk menyambungkannya
dengan speaker wirelless sehingga kegiatan dapat berlangsung
sesuai rencana.
94
71
E. REALISASI JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


No. Kegiatan Pelaksanaan Tempat
1 Membuat media penyuluhan berupa leaflet tentang 17 Juli s/d 22 Juli 2019 UPT. Puskesmas Pasar Sabtu
hipertensi Kec. Sungai Tabukan Kab. Hulu
Sungai Utara

2 Melakukan kegiatan konseling dengan bantuan 10 Agustus 2019 Desa Pematang Benteng Kec.
media leaflet Sungai Tabukan Kab. Hulu Sungai
Utara
3 Melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok 10 Agustus 2019 Desa Pematang Benteng Kec.
dengan media powerpoint dan video kesehatan Sungai Tabukan Kab. Hulu Sungai
Utara
4 Melaksanakan kegiatan senam hipertensi 10 Agustus 2019 Desa Pematang Benteng Kec.
Sungai Tabukan Kab. Hulu Sungai
Utara
5 Membuat media cetak dalam bentuk stiker “Yuk! 22 Juli s/d 24 Juli 2019 UPT. Puskesmas Pasar Sabtu
Cerdik dan Patuh atasi Hipertensi” Kec. Sungai Tabukan Kab. Hulu
Sungai Utara
6 Melakukan evaluasi kegiatan melalui feedback dan 10 Agustus 2019 Desa Pematang Benteng dan
laporan tertulis UPT. Puskesmas Pasar Sabtu
Kec. Sungai Tabukan Kab. Hulu
Sungai Utara
72

Tabel 4.2 Matrik Pelaksanaan Aktualisasi Mingguan


BULAN
No. KEGIATAN JULI AGUSTUS
I II III IV I II III IV
1. Melakukan kegiatan konseling dengan bantuan media leaflet

2. Membuat media penyuluhan berupa leaflet tentang hipertensi

Melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok dengan media powerpoint


3.
dan video kesehatan

4. Melaksanakan kegiatan senam hipertensi


Membuat media cetak dalam bentuk stiker “ Yuk! Cerdik dan Patuh atasi
5.
Hipertensi ”
6. Melakukan evaluasi kegiatan melalui feedback dan laporan tertulis
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan aktualisasi pada Latihan Dasar CPNS Golongan


III Angkatan X yang telah dilakukan dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
1. ASN diharapkan dapat memiliki komitmen serta kemampuan dalam
menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA), serta whole of government,
pelayanan publik dan manajemen ASN. Dimana dalam hal ini adalah
penerapannya pada penyelasaian isu belum optimalnya penyuluhan
hipertensi di wilayah kerja UPT. Puskesmas Pasar Sabtu Kecamatan
Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara.
2. Kegiatan aktualisasi ini mampu membantu dalam memberi gambaran
strategi pemecahan isu mengenai belum optimalnya penyuluhan
hipertensi di wilayah kerja UPT. Puskesmas Pasar Sabtu Kecamatan
Sungai Tabukan Kabupaten Hulu Sungai Utara melalui 6 (enam) kegiatan
berdasarkan rancangan aktualisasi, yaitu:
1) Membuat media penyuluhan berupa leaflet tentang hipertensi.
2) Melakukan kegiatan konseling dengan bantuan media leaflet.
3) Melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok dengan media
powerpoint dan video kesehatan.
4) Melaksanakan kegiatan senam hipertensi.
5) Membuat media cetak dalam bentuk stiker “Yuk! Cerdik dan Patuh atasi
Hipertensi”.
6) Melakukan evaluasi kegiatan melalui feedback dan laporan tertulis.
3. Capaian seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan dari tanggal 16 Juli
sampai dengan 21 Agustus 2019 telah terlaksana dengan baik dan lancar.

73
74

4. Secara umum kegiatan aktualisasi ini dapat berjalan sesuai dengan


tahapan-tahapan yang telah dijadwalkan walaupun terdapat beberapa
kendala dalam pelaksanaannya yaitu ada beberapa masyarakat yang
terlambat datang pada saat acara berlangsung. Cara mengatasinya
dengan mengkomunikasikan hal tersebut dengan para kader sehingga
kader dapat menginformasikan kembali kepada masyarakat melalui
handphone sehingga kegiatan dapat berlangsung sesuai yang telah
direncanakan. Selain itu, kendala yang dialami yaitu tidak berfungsinya
sambungan antara laptop dengan speaker wireless sehingga
mengakibatkan tidak adanya suara pada saat pemutaran video senam,
hal tersebut terjadi karena laptop yang ada sudah tersambung dengan
LCD sehingga tidak dapat lagi menyambung dengan speaker wirelless.
Untuk mengatasi kendala tersebut yaitu dengan meminjam laptop aparat
desa untuk menyambungkannya dengan speaker wirelless sehingga
kegiatan dapat berlangsung dengan baik.
.
B. SARAN

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama aktualisasi dan


habituasi sebaiknya terus dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar
ASN sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan berorientasi
terhadap mutu.
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Nomor:


66/Menkes-Kesos/SK/2001 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan Angka
Kreditnya

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Golongan I/II dan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi:Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara:
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Departemen Kesehatan RI. Pedoman Teknis Penemuan Dan Tatalaksana


Penyakit Hipertensi 2006.

Kementrian Kesehatan RI. Infodatin pusat data dan informasi : Hipertensi,


2014.
Laporan Tahunan UPT. Puskesmas Pasar Sabtu tahun 2018

Lapran cakupan PIS-PK UPT. Puskesmas Pasar Sabtu tahun 2019

Artiyaningrum, B. 2015. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian


hipertensi tidak terkendali pada penderita yang melakukan
pemeriksaan rutin di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang
tahun 2014. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Nuraini, B. Risk Factors Of Hypertension. J Majority 2015; 4(5): 10-19

Anda mungkin juga menyukai