0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan108 halaman

Artikel Jurnal

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 108

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL


”OPTIMALISASI PELAKSANAAN PENGAWASAN INSPEKTORAT BIDANG
KEPEGAWAIAN MELALUI PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) DI PUSKESMAS SIDAMANGURA, KEC. KUSAMBI,
KABUPATEN MUNA BARAT”

Oleh :
MUHAMMAD AL ICHLAS, SH
NIP. 19910126 201908 1 001
NDH : K.28

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)


GOLONGAN III ANGKATAN LXXXIII TAHUN 2020

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
segenap kekuatan, kesehatan, keteguhan dan kesabaran serta semua nikmat tak terhingga,
sehingga penulisan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara yang berjudul
OPTIMALISASI PELAKSANAAN PENGAWASAN INSPEKTORAT BIDANG
KEPEGAWAIAN MELALUI PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) DI PUSKESMAS SIDAMANGURA, KEC. KUSAMBI, KAB. MUNA
BARAT sebagai syarat Latsar CPNS Golongan III Lingkup Pemerintah Kabupaten Muna Barat
Tahun 2020 dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Namun di atas semua itu, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan
aktualisasi ini masih banyak terdapat kekeliruan maupun kesalahan yang sumbernya dari
keterbatasan penulis baik dari aspek pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu, saran
dan kritik sangat diharapkan dari semua pihak terkait, demi kesempurnaan laporan aktualisasi
ini ketahapan pelaksanaan selanjutnya, karenanya pada kesempatan ini saya mengucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak SYAHRUDDIN NURDIN,SE Selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya


Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara;
2. Bapak Drs. H. ABDUL RAJAB RAUF SILONDAE, M.Si sebagai coach, yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta motivasi dalam setiap proses coaching;
3. Bapak DR. Ir. I KETUT PUSPA ADNYANA, MTP sebagai penguji, yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta motivasi dalam setiap proses seminar;
4. Pemerintah Kabupaten Muna Barat atas segala dukungan dan menyetujui untuk
dilaksanakannya pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2020
5. Bapak LAODE MAHAJAYA,SE.M.Kes Selaku Kepala BKPP Kabupaten Muna Barat;
6. Bapak Drs. HAINUDDIN selaku Inspektur Kabupaten Muna Barat yang telah berbagi ilmu
dan memberi motivasi dalam setiap proses penyusunan laporan aktualisasi ini;
7. Bapak NASARUDDIN, S.KM., M.Si selaku mentor Penulis yang telah berbagi ilmu dan
pengalaman dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;
8. Kedua Orang Tua saya, Bapak H. UKING DJASSA, SH dan Dra. WA ODE HAIDAH yang
telah memberikan semangat dan motivasi untuk melaksanakan Latihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil ini;
9. Istri tercinta NANDA YULIANA, SE yang telah memberikan semangat, motivasi, dan
perhatian penuh selama mengikuti Latihan Dasar CPNS ini;
10. Kepala Puskesmas Sidamangura, Ibu SURIANA, S.KM.,M.Kes, Ibu dr. DWI NUR AKTA
FIANI. S serta seluruh staf Puskesmas Sidamangura yang telah meluangkan waktu untuk
bekerja sama dan memberikan saran dalam kegiatan aktualisasi sehinggga kegiatan ini
berjalan sesuai dengan yang diharapkan
11. Segenap panitia penyelenggara, instruktur, pelatih dan pemateri yang telah memfasilitasi
kami dalam penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS ini;
12. Seluruh peserta Latihan Dasar CPNS terutama Penghuni Kamar 120 Hotel Athaya dan
Kelas 83 yang memberi banyak kesan persahabatan dan persaudaraan, satu rasa dan satu
tujuan, dan;
13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyusunan laporan kegiatan ini.
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai pihak sehingga membuat
laporan ini menjadi lebih baik. Sehingga rancangan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam
pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara,
serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kendari, 10 Desember 2020


Penulis,

Muhammad Al Ichlas, SH
NIP. 19910126 201908 1 001
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................ 3
C. Manfaat .......................................................................................................... 3
D. Ruang Lingkup .............................................................................................. 4
E. Waktu dan Tempat......................................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR
ASN, PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
A. Dasar Hukum ................................................................................................ 5
B. Visi – Misi ..................................................................................................... 5
C. Tupoksi Auditor............................................................................................. 6
D. Struktur Orgnisasi .......................................................................................... 7
E. Data-data Pendukung Isu yang Diangkat ...................................................... 10
F. Nilai – nilai Dasar ASN ................................................................................. 14
G. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ..................................................... 18
H. Identifikasi Isu ............................................................................................... 21
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Pemilihan Isu Prioritas atau Core Isu ............................................................ 23
B. Isu Prioritas atau Isu Terpilih ........................................................................ 23
C. Analisis Dampak Isu ...................................................................................... 24
D. Gagasan Pemecah Isu .................................................................................... 24
E. Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecah Isu.................................................. 24
F. Perkiraan Hambatan dan Solusi..................................................................... 42
G. Time Schedule Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi ................................ 43
BAB IV HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Kegiatan .......................................................... 46
B. Keterkaitan Nilai Dasar ASN Dengan Kegiatan dan Tahapan Kegiatan
Yang Dilaksanakan ........................................................................................ 53
C. Nilai Dasar Yang Diterapkan Dalam Kegiatan Rutin Sehari-Hari ................ 68
D. Analisis Capaian Aktualisasi ......................................................................... 69
E. Faktor Kunci Keberhasilan ............................................................................ 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 75
B. Saran .............................................................................................................. 75
C. Rencana Tindak Lanju ................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Inspektorat Muna Barat berdasarkan Golongan .......................... 11
Tabel 2.2. Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Status Kepegawaian (PNS) .............. 13
Tabel 2.3 Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Status Kepegawaian (Honorer) ......... 14
Tabel 2.4 Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Status Kepegawaian ( Pengabdi) ....... 14
Tabel 2.5 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan .................... 22
Tabel 3.1 Penetapan Isu dengan Metode APKL.................................................................... 23
Tabel 3.2 Deskripsi / Penjelasan Kegiatan ............................................................................ 25
Tabel 3.3 Jadwal Rencana Kegiatan ...................................................................................... 43
Tabel 4.1 Keterkaitan Nilai Dasar dan Tahapan Kegiatan .................................................... 52
Tabel 4.2 Analis Capaian Aktualisasi.................................................................................... 69
Tabel 4.3 Monitoring Kehadiran PNS di Puskesmas Sidamangura ...................................... 72
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Muna Barat ...................... 9
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Sidamangura .................................................... 10
Gambar 4.1 Melakukan Koordinasi Awal dengan pimpinan .......................................... 52
Gambar 4.2 Penyusunan Program Kerja Pengawasan ..................................................... 53
Gambar 4.3 Membuat surat penyampaian pengawasan kepada obrik ............................ 54
Gambar 4.4 Menentukan Status Temuan Pengawasan .................................................... 55
Gambar 4.5 Menyusun Tim Pemantau Pengawasan ........................................................ 56
Gambar 4.6 Menetapkan batas waktu pengawasan .......................................................... 57
Gambar 4.7 Kosultasi bersama Kepala Puskesmas .......................................................... 58
Gambar 4.8 Menyiapkan bahan referensi penyusunan SOP ........................................... 59
Gambar 4.9 Menyusun Draft SOP ............................................................................60
Gambar 4.10 Konsultasi pemeriksaan draft SOP bersama Kepala Puskesmas ..................... 61
Gambar 4.11 Mencetak SOP ................................................................................................. 62
Gambar 4.12 Legalisasi SOP oleh Kepala Puskesmas .......................................................... 62
Gambar 4.13 Menyampaikan Hasil Analisa Pengawasan kepada Inspektur ...............64
Gambar 4.14 Gelar Pengawasan ...............................................................................65
Gambar 4.15 Menyusun Laporan Aktualisasi ............................................................66
Gambar 4.16 Grafik Perbandingan Kehadiran PNS Puskesmas Sidamangura ..................... 74
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang penting dalam


penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, serta dalam
menjaga persatuan dan kesatuan dengan landasan kesetian kepada ideologi Pancasila
dan Undang Undang Dasar Tahun 1945 dalam rangka untuk mewujudkan dan
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil dan bermoral tinggi. Menurut Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib
memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama 1 tahun masa percobaan. Pernyataan tersebut selanjutnya diperkuat
dengan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018
tentang Pedoman Manajemen Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS 2018.

Salah satu peran ASN dalam pelaksanaan roda pemerintahan di Kabupaten Muna
Barat adalah sebagai fungsi pengawasan. Fungsi pengawasan pemerintah dilaksanakan
oleh APIP (Aparat Pengawas Intern Pemerintah) yang terdiri dari Auditor dan
Pengawas Pelaksanaan Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD). Aparat pengawasan ini
berada dibawah naungan Inspektorat Kota Baubau. Perwujudan peran aparat
pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif telah dinyatakan dalam pasal 11
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, bahwa APIP sekurang – kurangnya harus
meningkatkan efektifitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
instansi pemerintahan.

Oleh karena itu berdasarkan landasan tersebut, Badan Pengembangan Sumber


Daya Manusia mengadakan On the Job Training dan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
dengan tujuan untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab; dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Dalam Pelatihan Dasar ini calon ASN diberikan materi tentang penerapan nilai-
nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi (ANEKA) serta peran dan kedudukan ASN (Manajemen ASN, Pelayanan
1
Publik dan Whole of Goverment dengan memadukan pembelajaran klasikal dan non
klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan calon ASN
mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya
menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga menghasilkan
ASN yang profesional dan berkarakter.

Inspektorat merupakan unsur penunjang pengawasan penyelenggaraan


Pemerintahan Daerah. Inspektorat mempunyai tugas membantu Bupati dalam
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah
Kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dan
pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah. Dalam melaksanakan tugasnya tersebut,
Inspektorat Kabupaten Muna Barat ditunjang oleh beberapa susunan organisasi yaitu
Inspektur, Sekretaris, Inspektur Pembantu Wilayah I, Inspektur Pembantu Wilayah II,
Inspektur Pembantu Wilayah III, Inspektur Pembantu Wilayah IV, dan jabatan
fungsional seperti P2UPD dan auditor.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 107 Tahun 2017
tentang Pedoman Nomenklatur Inspektorat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota
menjelaskan bahwa Inspektorat Daerah Kabupaten/Kota merupakan unsur pengawas
penyelenggaraan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dengan tugas membantu kepala
daerah dalam membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah. Pelaksana
pengawasan yang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan pengawasan intern pada
instansi pemerintah dan memberikan rekomendasi berdasarkan temuan-temuan
pemeriksaan yang disajikan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Pengawasan
internal akan menjadi sia-sia tanpa tindakan perbaikan dalam penyelesaian tindak lanjut
sehingga tujuan pengawasan tidak tercapai yakni peningkatan kinerja bagi organisasi
dan akan menimbulkan ketidakpercayaan publik.

Dalam pelaksanaan Pengawasan Kepegawaian oleh Inspektorat Kabupaten


Muna Barat dalam kenyataanya belum sepenuhnya terlaksana sesuai dengan ketentuan
yang ada, maka sesuai dengan hal tersebut penulis akan merancang kegiatan
aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Pelaksanaan Pengawasan Inspektorat Bidang
Kepegawaian melalui Penyusunan SOP di Puskesmas Sidamangura, Kecamatan
Kusambi, Kabupaten Muna Barat”.

2
B. Tujuan

Adapun tujuan dari aktualisasi ini adalah :


1. Teraktualisasinya nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam pelaksanaan tugas di
Inspektorat Kabupaten Muna Barat sehingga terbentuk ASN yang profesional, baik
sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan serta perekat dan pemersatu bangsa.
2. Terlaksananya proses pengawasan Bidang Kepegawaian secara optimal yang
dilakukan Inspektorat Kabupaten Muna Barat pada Puskesmas Sidamangura, Kec.
Kusambi, Kab. Muna Barat.

C. Manfaat
Manfaat aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini sebagai berikut:
1. Manfaat bagi penulis
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Manfaat bagi Inspektorat
Mengoptimalisasi kinerja dalam mencapai target agar dapat mewujudkan visi dan
misi Inspektorat.
3. Manfaat bagi Puskesmas
Terlaksananya pelayanan publik yang baik dan memberikan informasi yang benar
bagi pemerintah untuk mewujudkan visi misi Kab. Muna Barat.

D. Ruang Lingkup
Pengawasan Bidang Kepegawaian adalah seluruh proses kegiatan preventif dan
represif dalam rangka pelaksanaan peraturan perundangan di bidang kepegawaian.
Ruang Lingkup Pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan di Puskesmas
Puskesmas Sidamangura, Kec Kusambi, Kab. Muna Barat terhitung mulai tanggal
08 November s.d 08 Desember 2020, meliputi kegiatan :
1. Penyusunan Rencana Pengawasan
2. Penyusunan Materi Pengawasan
3. Pembuatan dan Penetapan SOP
4. Penyusunan Laporan Aktualisasi
3
E. Waktu Dan Tempat
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Puskesmas Sidamangura, Kec.
Kusambi, Kab. Muna Barat selama 30 hari, terhitung mulai tanggal 08 November
sampai dengan tanggal 08 Desember 2020.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR ASN, PERAN
DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI

A. Dasar Hukum
Inspektorat adalah merupakan unsur penunjang pengawasan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Muna Barat. Kabupaten Muna Barat sendiri adalah salah
satu Daerah Otonom Baru (DOB) yang dimekarkan dari Kabupaten Muna berdasarkan
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2014 tanggal 23 Juli 2014.
Inspektorat Kabupaten Muna Barat sendiri dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Muna Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Muna Barat tahun 2016 No.1)

B. Visi dan Misi


1. Inspektorat
Visi organisasi dalam hal ini Inspektorat Daerah Kabupaten Muna Barat sesuai
dengan visi pembangunan Kabupaten Muna Barat dalam RPJMD 2017-2022 yaitu:
“Terwujudnya Muna Barat yang Sejahtera, Demokrasi, Produktif, Berdaya Saing
dengan dilandasai nilai-nilai Religius”
Misi organisasi dalam hal ini Inspektorat Daerah Kabupaten Muna Barat sesuai
dengan misi pembangunan Kabupaten Muna Barat dalam RPJMD 2017-2022 yaitu:
a) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kreatif, sehat, produktif, inovatif,
berkarakter, dan berbudi pekerti luhur melalui pembangunan sektor pendidikan,
kesehatan, dan keagamaan
b) Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dasar wilayah yang memadai dan berkualitas
c) Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berbasis agropolitan dan minapolitan
melalui optimalisasi sentra-sentra produksi pertanian dan perikanan dalam arti luas
d) Mengembangkan potensi wisata dan keragaman budaya daerah sesuai dengan kearifan
local
e) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui penyelenggaraan
pemerintahan yang aspiratif, efektif, partisipatif, transparan, dan bermartabat.

5
2. Puskesmas Sidamangura
Visi Puskesmas Sidamangura yaitu “Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan
Yang Berkualitas Menuju Masyarakat “SEHAT” dan Mandiri”. Sedangkan misi
dari Puskesmas Sidamangura yaitu “Memberikan Pelayanan Yang Bermutu dan
Terjangkau Serta Sarana Prasarana Yang Memadai Guna Meningkatkan Mutu
Sumber Daya Manusia Yang Berstandar Profesional”

C. Tupoksi Auditor
Berdasarkan Perbup Nomor 4 tahun 2018 Tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi
dan Uraian Tugas Inspektorat Kabupaten Muna Barat Pasal 14 ayat 3, fungsional auditor
mempunyai tugas:
a) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
b) Reviu rancana kerja anggaran
c) Reviu laporan keuangan
d) Reviu laporan kinerja instansi kinerja pemerintahan
e) Evaluasi sistem pengendalian internal
f) Pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
g) Pemeriksaan terpadu
h) Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi
i) Pengawasan dalam rangka percepatan menuju good governance, clean governent dan
pelayanan public
j) Penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pengawasan
k) Penyusunan pedoman/standar dibidang pengawasan
l) Koordinasi program pengawasan
m) Pemeriksaan hibah/bantuan social
n) Pendampingan, asistensi dan fasilitasi
o) Tugas pembantuan dan alokasi dana desa

6
D. Struktur Organisasi
1. Inspektorat
Sesuai dengan peraturan Bupati Muna Barat Nomor 4 tahun 2018 maka struktur
organisasi Inspektorat terdiri dari:
a) Inspektur
Mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dibidang
pengawasan serta membina hubungan kerja sama dengan instansi pemerintah,
swasta dan lembaga masyarakat.
b) Sekretaris
Mempunyai tugasmenyiapkan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan
pelayanan administrasi dan fungsional kepada semua unsur dilingkungan
Inspektorat. Untuk melaksanakan tugas tersebut sekretaris mempunyai fungsi:
1) Penyiapan bahan koordinasi dari pengendaian rencana dan program penyusunan
kerja pengawasan
2) Penghimpunan, pengelolaan, penilaian, penyimpanan laporan hasil pengawasan
aparat pengawasan fungsional daerah
3) Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan tehnis fungsional daerah
4) Penyusunan penginventarisasian dan pengkordinasian bahan data dalam rangka
penatausahaan proses penanganan pengaduan
5) Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat dan rumah tangga
c) Sub Bagian Perencanaan, Keuangan, Aset dan Evaluasi
Mempunyai tugasmenyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian
rencana/program kerja pengawasan, administrasi keuangan dan aset, menghimpun
dan menyiapkan rencana peraturan perundang-undangan, dokumentasi dan
pengolahan data pengawasan.
d) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, penatausahaan surat menyurat
dan urusan rumah tangga serta urusan keprotokoleran.
e) Sub Bagian Investigasi, Evaluasi dan Pelaporan
Mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan urusan investigasi, menghimpun
mengolah menilai menyimpan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan
fungsional dan melakukan administrasi pengaduan masyarakat serta menyusun
laporan kegiatan pengawasan.

7
f) Inspektur Pembantu Wilayah I, II, IIIdan IV
Mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah dan kasus pengaduan masyarakat. Untuk menyelenggarakan
tugasnya Inspektur Pembantu mempunyai fungsi:
1) Pengelolaan tugas dan fungsi, keuangan barang, kepegawaian terhadap
penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah.
2) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
3) Reviu rancana kerja anggaran
4) Reviu laporan keuangan
5) Reviu laporan kinerja instansi kinerja pemerintahan
6) Evaluasi sistem pengendalian internal
7) Pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
8) Pemeriksaan terpadu
9) Mengawal pelaksanaan reformasi birokrasi
10) Pengawasan dalam rangka percepatan menuju good governance, clean
governent dan pelayanan public
11) Penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pengawasan
12) Penyusunan pedoman/standar dibidang pengawasan
13) Koordinasi program pengawasan
14) Pemeriksaan hibah/bantuan social
15) Pendampingan, asistensi dan fasilitasi
16) Tugas pembantuan dan alokasi dana desa

8
INSPEKTUR
Drs. HAINUDDIN

JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS


AUDITOR/P2UPD MARIFAT ANINA, S.H.

KASUBAG PERENCANAAN,
KASUBAG UMUM DAN
KEUANGAN, ASET
KEPEGAWAIAN
DAN EVALUASI
MUNAFAR, S.E.
IRWAN, S.E.

KASUBAG INVESTIGASI
DAN PELAPORAN
SABARUDDIN, S.P.

INSPEKTUR PEMBANTU INSPEKTUR PEMBANTU INSPEKTUR PEMBANTU INSPEKTUR PEMBANTU


WILAYAH I WILAYAH II WILAYAH III WILAYAH IV
DEMI YAZIS, S.K.M. LA SAHARA, S.E. Drs. LA ODE FAISAL, M.Pd. SUMARNO, S.P.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Muna Barat

9
2. Puskesmas Sidamangura

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Sidamangura

E. Data-data Pendukung Isu yang Diangkat


1. Inspektorat
a. Keadaan Umum Pegawai
Potensi sumber daya aparatur pengawasan yang berkualitas dan profesional
yaitu harus mampu berpikir logis dan rasional, mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya secara bertanggungjawab, serta mampu merespon serta bersikap kreatif
dan inovatif untuk menjawab atau menghadapi, mengantisipasi bahkan
mangakomodasi dinamika dan tuntutan masyarakat yang semakin kritis terhadap
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

10
Secara kuantitas aparatur pengawasan pada Inspektorat daerah Kabupaten
Muna Barat dapat dilihat pada Tabel 2.1 :
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Inspektorat Muna Barat berdasarkan Golongan

Golongan Jumlah Total


IV c 1
IV b 7 11 orang
IV a 3
III d 2
III c 1
22 orang
III b 0
III a 19
Total 33 orang
Jumlah seluruh personil Inspektorat Daerah Kabupaten Muna Barat
sebanyak 33 orang terdiri dari 1 Orang Inspektur, 1 Orang Sekretaris, 4 Orang
Inspektur Pembantu, 3 Orang Kepala sub Bagian, 4 Orang Fungsional Pejabat
Pengawas Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD), 19 Orang Calon Auditor, 1
Orang Staf
Pencermatan terhadap komposisi menurut tingkat pendidikan formal
mengindinkasikan bahwa dari total pegawai yang ada yaitu 33 orang, yang
berpendidikan S2 sebanyak 5 orang, dan berpendidikan S1 sebanyak 28 orang.
b. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sebagai pendukung pelaksanaan operasional
pengawasan selama ini dapat digambarkan sebagai berikut:
• Kendaraan roda 4 sebanyak 1 unit
• Kendaraan roda 2 sebanyak 8 unit
• Komputer 6 unit
• Laptop 12 unit
• Ac 4 unit
c. Gambaran Pelayanan Inspektorat Kabupaten Muna Barat
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2016 tentang pembentukkan
dan susunan organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Muna Barat dan Peraturan
Bupati Muna Barat Nomor 4 tahun 2018 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian
Tugas Inspektorat Kabupaten Muna Barat mempunyai tugas membantu Bupati
dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di
11
daerah kabupaten, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintah
daerah dan pelaksanaan urusan pemerintah daerah yang mempunyai fungsi:
1) Perencanaan program pengawasan
2) Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan
3) Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan
Selanjutnya untuk melaksanakan fungsinya Inspektorat Daerah Kabupaten Muna
Barat mempunyai kewenangan sebagai berikut:
1) Pelaksanaan pemeriksaan terhadap urusan pemerintahan daerah Kabupaten
2) Pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
3) Pelaksanaan pemeriksaan urusan pemerintahan di daerah
4) Pengujian dan penilaian atas kebenaran laporan berkala atau sewaktu-waktu
dari setiap tugas perangkat daerah
5) Pengusutan mengenai kebenaran laporan atau pengaduan tentang hambatan,
penyimpanan atau penyalahgunaan tugas perangkat daerah
6) Pembinaan dan sosialisasi pengawasan disemua obyek pemeriksaan
7) Pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas

2. Puskesmas Sidamangura
a. Data Umum
Kode Puskesmas : P7413100202
Nama Puskesmas : SIDAMANGURA
Kecamatan : Kusambi
Kabupaten : Muna Barat
b. Data Wilayah
Puskesmas Sidamangura terletak di Kecamatan Kusambi merupakan salah satu
kecamatan dari 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Muna Barat,berjarak 30 Km
dari Kota Laworo ibu kota Kabupaten Muna.Kecamatan Kusambi memiliki batas-
batas wilayah sebagai berikut:
a) Sebelah Utara : Kecamatan Napano kusambi
b) Sebelah Selatan : Kecamatan Sawerigadi
c) Sebelah Timur : Kecamatan Watuputi
d) Sebelah Barat : Selat Tiworo.

12
c. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai puskesmas Sidamngura adalah SEHAT:
Santun : budi bahasanya, tingkah lakunya halus dan baik; sabar dan tenang;
sopan
Efektif : ada efeknya, manjur mujarab, dapat membawa hasil, berhasil guna
Harmoni : keselarasan rasa, aksi, gagasan, dan minat
Adil : tidak memihak, tidak berat sebelah
Terpercaya : dapat dipercaya.

d. Keadaan Umum Puskesmas


Keadaan umum puskesmas ditampilkan dengan angka dalam bentuk tabel-
tabel sebagai berikut:

Tabel 2.2. Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Status Kepegawaian (PNS)

NO TENAGA KESEHATAN 2019


1 S-1 Kedokteran Umum 1
2 S-1 Keperawatan+Ners 1
3 S-1 Kesehatan Masyarakat 2
4 Apoteker -
5 DIII Gizi 1
6 DIII Kefarmasian -
7 DIII Keperawatan 4
8 DIII Kebidanan 3
9 DI Kebidanan -
10 DIII Sanitarian -
11 DIII Keperawatan Gigi -
Jumlah 12
Sumber : Bagian Kepegawaian Puskesmas SIDAMANGURA, 2019

13
Tabel 2.3 Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Status Kepegawaian (Honorer)

NO TENAGA KESEHATAN 2019


1 S-1 Kesehatan Masyarakat 2
2 DIII Keperawatan 4
3 DIV Kebidanan 1
4 DIII Kebidanan 8
5 DIII Keperawatan Gigi 1
Jumlah 16
Sumber : Bagian Kepegawaian Puskesmas SIDAMANGURA, 2019

Tabel 2.4 Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Status Kepegawaian ( Pengabdi)

NO TENAGA KESEHATAN 2019


1 S-1 Kesehatan Masyarakat 1
2 DIII Keperawatan 3
3 DIII Kebidanan 5
Jumlah 9
Sumber : Bagian Kepegawaian Puskesmas SIDAMANGURA, 2019

F. Nilai-Nilai Dasar ASN


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban mempertanggungjawabkan amanah yang telah
diberikan. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya (Lembaga
Administrasi Negara, 2014: 8). Adapun indikator dari nilai dasar akuntabilitas yaitu:
a. Kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Lingkungan
yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah di mana pimpinan memainkan peranan
yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi. Dengan adanya transparansi maka dapat memberikan
perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
mengambil keputusan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dalam
keputusan-keputusan.
c. Integritas. Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang,

14
kontrak, kebijakan, dan peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas
institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau
stakeholders.
d. Tanggung Jawab (Responsibilitas). Responsibilitas terbagi menjadi
responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan. Responsibilitas institusi
dan perseorangan memberikan kewajiban bagi setiap individu dan lembaga bahwa
ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah dilakukan karena adanya
tuntutan untuk bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat.
e. Keadilan. Keadilan merupakan landasan utama dari akuntabilitas sehingga harus
dipelihara dan dipromosikan oleh pimpinan kepada unit organisasinya.
f. Kepercayaan. Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan kemudian akan melahirkan akuntabilitas sehingga lingkungan
akuntabilitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan. Keseimbangan diperlukan untuk mencapai akuntabilitas dalam
lingkungan kerja. Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat
menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja.
h. Kejelasan. Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Fokus utama kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan system pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi. Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten
dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi
terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel akibat melemahnya
komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
j. Menghindari Perilaku yang Curang dan Koruptif. Tiga cabang utama dari
fraud tree adalah kecurangan tindak pidana korupsi, kecurangan penggelapan
asset, dan kecurangan dalam hal laporan keuangan. Sebagai seorang PNS yang
akuntabel harus terhindar dari praktek kecurangan dan perilaku korup.
k. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara. Setiap PNS harus memastikan bahwa
penggunaan sumber daya milik negara sesuai dengan prosedur yang berlaku,
dilakukan secara bertanggung jawab dan efisien, serta pemeliharaannya secara
benar dan bertanggung jawab.

15
l. Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah. Informasi
dan data yang disimpan dan dikumpulkan serta dilaporkan oleh pemerintah harus
relevan, dapat dipercaya, dapat dimengerti, serta dapat diperbandingkan, sehingga
dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh pengambil keputusan dan dapat
menunjukkan akuntabilitas publik.
m. Mengatasi Konflik Kepentingan. Konflik kepentingan adalah situasi yang
timbul di mana tugas publik dan kepentingan pribadi bertentangan. Tidak masalah
jika seseorang memunyai konflik kepentingan, tetapi bagaimana seseorang
tersebut menyikapinya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Adapun
indikator-indikator dari nilai dasar nasionalisme di mana ASN sebagai pelaksana
kebijakan publik, ASN sebagai pelayan publik, dan ASN sebagai perekat dan
pemersatu bangsa adalah:
a. Kerja Keras. Artinya pantang menyerah, gigih dan selalu mengerahkan segala
macam bentuk daya dan upaya dalam melakukan sesuatu.
b. Disiplin. Disiplin berarti taat atau patuh terhadap tata tertib atau peraturan yang
berlaku.
c. Tidak Diskriminatif. Setiap perilaku untuk tidak membatasi, tidak melecehkan,
atau tidak mengucilkan orang lain berdasarkan pada pembedaan manusia atas
dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi,
jenis kelamin, bahasa dan keyakinan politik.
d. Taqwa. Bertakwa merupakan indikator yang mencerminkan perwujudan sila
pertama Pancasila yang menitikberatkan pada ketaatan umat beragama dalam
menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan dalam agamanya.
e. Gotong royong. Contoh konkrit gotong royong adalah sebagai berikut:
1) Kerja sama;
2) Dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga;
3) Saling membantu demi kepentingan umum;
4) Bersama membantu orang lain;

16
5) Bersama membela kebenaran;
6) Bekerja giat dalam kelompok kerja.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Adapun indikator-indikator dari nilai dasar etika publik adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan undang-undang Negara Kesatuan Republik Indonesia
1945;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerja kepada publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun
j. Mengutamakan kepentingan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintah yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu menekankan pada penerapan 4 indikator yakni: efektivitas,
efisiensi, inovasi dan menjaga mutu.
a. Efektivitas. Efektivitas adalah melakukan sesuatu yang benar atau merupakan
pencapaian tujuan.
b. Efisien. Efisiensi adalah mengoptimalkan penggunaan sumberdaya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
c. Inovasi. Inovasi adalah membuat terobosan baru untuk menyelesaikan suatu
masalah dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya.

17
d. Menjaga mutu. Menjaga mutu adalah mempertahankan atau memastikan bahwa
kualitas dari output sudah baik.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang menentang adanya perilaku korup.
Perilaku korup ini diantaranya: suap-menyuap, merugikan uang negara, pemerasan,
perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. Jujur. Berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
b. Peduli. Ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain.
c. Mandiri. Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab demi mencapai keuntungan sesaat. Kaitannya dengan nilai dasar profesi
PNS, misalnya adalah dengan mengerjakan pekerjaan individu secara mandiri dan
tidak melimpahkannya kepada orang lain.
d. Disiplin. Menggunakan kegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-
undang yang mengatur.
e. Tanggung Jawab. Berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan
dalam bentuk apapun.
f. Kerja Keras. Bekerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya
target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara
materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil.
g. Sederhana. Menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang telah ada dan
diberikan oleh tuhan kepada kita.
h. Berani. Berani untuk mengatakan untuk melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan.
i. Adil. Memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan
saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

G. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


1. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja

18
pada instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri
Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri
sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam Konsep
Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit
adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan,
umur, atau kondisi kecacatan.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
perundangundangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat
PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan. Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan penetapan
kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangan karier; pola karier;
promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan; penghargaan; disiplin;
pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan.
2. Pelayanan Publik
Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service” A.S. Moenir
mendefinisikan “pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat pemuasannya hanya
dapat dirasakan oleh orang yang melayani atau dilayani, tergantung kepada
kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pengguna.” Pelayanan pada
hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu proses pelayanan berlangsung
secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam
masyarakat. Proses yang dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan saling
memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi pelayanan. Selanjutnya A.S.
Moenir (2002: 16) menyatakan bahwa proses pemenuhan kebutuhan melalui
aktivitas orang lain yang langsung inilah yang dinamakan pelayanan. Jadi dapat

19
dikatakan pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu menyiapkan
atau mengurus apa yang diperlukan orang lain.
Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah aktivitas yang
dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayanan yang
menggunakan peralatan berupa organisasi atau lembaga perusahaan. Dalam kamus
Bahasa Indonesia (1990), pelayanan publik dirumuskan sebagai berikut:
a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani.
b. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli
barang dan jasa.
c. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam
hubungannya dengan pencegahan, diagnosa dan pengobatan suatu gangguan
kesehatan tertentu.
d. Publik berarti orang banyak (umum)
Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie, adalah “Sejumlah manusia
yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang
benar dan baik berdasarkan nilai- nilai norma yang mereka miliki”. Berdasarkan
ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, diatur
bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan
publik berasaskan kepentingan umum; kepastian hukum; kesamaan hak;
keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan; partisipatif; persamaan
perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan perlakuan
khusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan, dan
keterjangkauan.
Adapun tujuan dari pelayanan publik adalah sebagai berikut:
a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan publik;
b. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai
dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;

20
c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
3. WoG (Whole of Government)
WoG (Whole of Government) didefinisikan sebagai “Suatu model pendekatan
integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems
yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang
melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan
perilaku.
Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah e-
Government. E-government adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang
diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar
hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat
berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsibilitas. Hasil atau manfaat
yang diperoleh melalui e-government antara lain adalah:
a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), efisien
dan efektif
b. Hemat anggaran dan tepat waktu
c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi
akan banyak berkurang.
d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat
kesalahan berkurang
e. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga kepuasan
publik juga meningkat.

H. Identifikasi Isu
Sebelum penetapan judul aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan
penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di Inspektorat Kabupaten
Muna Barat. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu
tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi
isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak dan dijadikan aktualisasi. Beberapa isu

21
berikut ditemukan oleh penulis dalam menjalankan tugas dan fungsi di Inspektorat
Kabupaten Muna Barat.

Tabel 2.5 Identifikasi isu terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan

No Identifikasi Isu Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan


1 Belum optimalnya Proses Proses pengawasan Proses pengawasan
pengawasan bidang kepegawaian yang belum kepengawaian yang optimal.
Kepegawaian optimal dilakukan.
2 Lambannya penerbitan Terdapat beberapa Laporan Semua Laporan Hasil
Laporan Hasil Hasil Pemeriksaan (LHP) Pemeriksaan (LHP) dapat
Pemeriksaan (LHP) yang yang penerbitannya melewati diterbitkan tepat waktu
molor jauh dari batas batas waktu yang diberikan (maksimal batas waktu yang
waktu penerbitan yang diberikan)
diberikan.
3 Belum adanya SOP yang Masyarakat masih bingung Adanya SOP yang jelas
jelas mengenai saat akan melaporkan mengenai penerimaan aduan
penerimaan aduan aduannya ke Inspektorat masyarakat sehingga masyarakat
masyarakat tidak lagi bingung saat akan
melaporkan aduannya
4. Kurangnya jumlah Terdapat beberapa pekerjaan Adanya penambahan jumlah
auditor (Sumber daya yang terhambat auditor agar proses pekerjaan
aparat pengawasan penyelesaiannya disebabkan dapat selesai tepat waktu
terbatas dan belum ada jumlah auditor yang masih
penambahan yang sedikit
signifikan)

22
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Pemilihan Isu Prioritas atau Core Isu


Tehnik analisis sebagai pisau pemangkas yang digunakan untuk memprioritaskan
isu yang akan ditindaklanjuti yaitu metode analisa APKL. Dengan cara menentukan tingkat
Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya, selanjutnya menentukan skala nilai
1-5 . Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perankingan merupakan isu prioritas.
1) Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
2) Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan
solusinya sesegera mungkin
3) Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
4) Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalah
Tabel 3.1 Penetapan Isu dengan Metode APKL
No Isu A K P L Total
1. Belum optimalnya Proses pengawasan 5 4 4 5 18
bidang Kepegawaian
2. Lambannya penerbitan Laporan Hasil 5 4 4 3 16
Pemeriksaan (LHP) yang molor jauh dari
batas waktu penerbitan yang diberikan.
3. Belum adanya SOP yang jelas mengenai 4 4 3 3 14
penerimaan aduan masyarakat
4. Kurangnya jumlah auditor (Sumber 5 3 4 3 15
daya aparat pengawasan terbatas dan
belum ada penambahan yang signifikan)
Keterangan: A (Aktual), P(Problematik), K(Kehalayakan), L(Layak)

B. Isu Prioritas atau Isu Terpilih


Berdasarkan scoring dari Skala Likert pada analisis tapisan isu metode APKL di
atas didapatkan hasil isu prioritas yang memiliki peringkat teratas adalah “Belum
optimalnya proses pengawasan bidang Kepegawaian”. Isu yang diangkat merupakan isu
sentral yang menurut penulis perlu solusi dan pemecahan masaalah karena hal tersebut akan
berimplikasi terhadap eksistensi inspektorat sebagai unsur pengawasan di daerah.
23
C. Analis Dampak Isu
Konsekuensi dari Pelaksanaan Pengawasan Inspektorat Bidang Kepegawaian yang
belum optimal tentu akan menimbulkan masalah dan berdampak pada :
1. Tidak tercapainya target organisasi dalam mewujudkan visi dan misi Inspektorat.
2. Maturitas SPIP (Sistim pengedalian internal pemerintah) belum terlaksana sesuai
ketentuan
3. Kapabilitas Inspektorat sebagai APIP di daerah tidak akan mendapat kepercayaan
publik
4. Peran dan fungsi Inspektorat sebagai unsur pengawasan di daerah akan menjadi sia-sia
tanpa penyelesaian tindak lanjut sehingga tujuan pengawasan tidak tercapai.

D. Gagasan Pemecah Isu


Berdasarkan isu diatas maka penulis mengambil gagasan pemecahan isu dengan
judul “Melaksanakan pengawasan bidang kepegawaian melalui penyusunan SOP
Kepegawaian”.

E. Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu


Unit Kerja : Inspektorat Kab. Muna Barat
Isu yang diangkat : Belum optimalnya proses pengawasan bidang
Kepegawaian
Judul : Optimalisasi Pelaksanaan Pengawasan Inspektorat Bidang
Kepegawaian melalui penyusunan SOP di Puskesmas
Sidamangura, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna
Barat
Kegiatan : 1. Penyusunan Rencana Pengawasan
2. Penyusunan Materi Pengawasan
3. Pembuatan dan Penetapan SOP
4. Penyusunan Laporan Aktualisasi

24
Tabel 3.2 Deskripsi / Penjelasan Kegiatan
Kegiatan 1 : Penyusunan rencana pengawasan
Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1. Melakukan kordinasi Output : Diterapkanya • Akuntabilitas
awal dengan fungsi kordinasi awal Dalam melakukan koordinasi
pimpinan/pejabat dengan dengan pimpinan saya akan
terkait Obrik pimpinan/pejabat bertanggungjawab terhadap suatu
terkait Obrik pekerjaan
• Nasionalisme
Hasil : Lembar Dalam melakukan koordinasi
Persetujuan dengan pimpinan saya akan
Pelaksanaan menggunakan bahasa yang baku
Aktualisasi dalam melakukan koordinasi
dengan pejabat terkait obrik
• Etika Publik
Dalam melakukan koordinasi
dengan pimpinan saya akan
melakukan dengan menerapkan
nilai sopan dan santun
• Komitmen Mutu
Dalam melakukan koordinasi
dengan pimpinan saya akan
melakukan tindakan Efektif,
Efisien dan Berorientasi mutu
• Anti Korupsi
Dalam melakukan koordinasi dengan
pimpinan saya akan menerapkan
sikap transparan dalam proses
pengawasan
2. Penyusunan program Output : Tersusunnya • Akuntabilitas
kerja pengawasan Program Kerja Dengan adanya Penyusunan
Pengawasan program kerja dan kertas kerja

25
Hasil : Adanya hasil pemeriksaan diharapkan dapat
Program Kerja dipertanggung jawabkan
Pengawasan • Nasionalisme
Tertibnya administrasi berkas
merupakan salah satu indikator
terciptnya jiwa nasionalisme yaitu
patuh pada aturan
• Etika Publik
Menyusun program kerja dan
kertas kerja hasil pemeriksaan
dapat menjadi tolak ukur pelayanan
kepada obrik, apakah sudah sesuai
dan tertib atau tidak
• Komitmen Mutu
Menyusun program kerja dan
kertas kerja hasil pemeriksaan
dengan teliti, cermat dan tertib
merupakan salah satu cara
menciptakan mutu dalam hal
pemberkasan
• Anti Korupsi
Dengan adanya program kerja dan
kertas kerja hasil pemeriksaan
diharapkan selalu jujur dalam
melakukan pengawasan
3. Membuat surat Output : Adanya surat • Akuntabilitas
penyampaian penyampaian Adanya surat penyampaian
pengawasan kepada pengawasan kepada pengawasan kepada Auditi/Obrik
Auditi/Obrik Auditi/Obrik • Nasionalisme
Jiwa nasionalisme terhadap
Hasil : Surat auditi/obrik ditunjukan dengan
Penyampaian menggunakan bahasa yang baku

26
Pengawasan kepada dalam membuat surat agar dapat
Auditi/Obrik dipermudah proses kelengkapannya
• Etika Publik
Dalam hal menyampaikan surat
pengawasan yang telah dibuat
kepada auditi/obrik dilakukan
dengan sikap penuh sopan santun
• Komitmen Mutu
Menjaga tetap terpeliharannya
sistem yang baik, sehingga Bisa
meningkatan kualitas pengawasan
• Anti Korupsi
Dengan dibuatnya surat
penyampaian pengawasan kepada
auditi/obrik, pengawasan yang
dilakukan diterapkan secara
transparan
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi :
Dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi penyusunan rencana pengawasan, saya telah
mendukung tujuan visi misi Kabupaten Muna Barat, yaitu :
• Visi; Terwujudnya masyarakat Muna Barat yang sejahtera, demokratis, produktif, dan
berdaya saing dengan dilandasi oleh nilai religius.
• Misi; Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui
penyelenggaraan pemerintahan aspiratif, efektif, partisipatif, transparan, dan
bermartabat.
Penguatan Nilai Organisasi :
Terlaksananya kegiatan penyusunan rencana pengawasan ini telah sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut oleh Inspektorat Kabupaten Muna Barat, yaitu : Integritas, Objektifitas,
Kerahasiaan, Kompetensi, Akuntabel dan Perilaku Profesional.
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Jika tidak ada program kerja,
kertas kerja, dan surat penyampaian pengawasan yang menjadi acuan bagi pengawas tidak
efektif dan tidak efisien sehingga akan berpengaruh pada mutu kualitas pengawasan.

27
Kegiatan 2 : Menyusun Materi Pengawasan
Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1. Menentukan status Output : Akuntabilitas :
temuan pengawasan Ditetapkannya status Dalam Melakukan Tahapan
temuan pengawasan Menentukan status temuan
pengawasan, saya akan menentukan
Hasil : Adanya Status status temuan pengawasan dengan
Temuan Pengawasan sumber dokumen terpercaya
sehingga dapat dipertanggung
jawabkan
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan
Menentukan status temuan
pengawasan, saya akan menentukan
status temuan pengawasan dilakukan
sesuai prosedur dengan tujuan tidak
merugikan negara atau obrik terkait
baik secara langsung maupun tidak
langsung
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan
Menentukan status temuan
pengawasan, saya akan menjunjung
tinggi Etika Luhur dengan
penyampaian status temuan dengan
sikap sopan santun
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan
Menentukan status temuan
pengawasan, saya akan menentukan

28
status temuan mengaktualisasikan
sikap Teliti, Cermat, Sesuai Prosedur
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan
Menentukan status temuan
pengawasan, saya akan menentukan
status temuan dengan menerapkan
sikap jujur, adil dan terpercaya

2. Menyusun Tim Output : Tersusunnya Akuntabilitas :


pemantau pengawasan tim pemantauan Dalam Melakukan Tahapan
pengawasan Menyusun Tim pemantau
pengawasan, saya akan memiliki
Hasil : Adanya Tim tanggungjawab untuk menyusun tim
Pemantau Pengawasan pemantau pengawasan
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan
Penyusunan program kerja, saya
akan menyusun daftar anggota tim
pemantau pengawasan dengan
harapan menumbuhkan rasa cinta
akan kebersamaan
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan
Penyusunan program kerja, saya
akan menyusun daftar anggota tim
pengawas dengan memperhatikan
sikap sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan
Penyusunan program kerja, saya
akan menyusun daftar anggota tim

29
pengawas dengan tujuan efektifitas,
efisiensi
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan
Penyusunan program kerja, saya
akan menyusun daftar anggota tim
pengawas dengan jujur dan adil
sesuai keahlihan anggota
3. Menetapkan batas Output : Ditetapkanya Akuntabilitas :
waktu penyelesaian batas waktu dalam Dalam Melakukan Tahapan
pengawasan penyelesaian Menetapkan batas waktu penyelesaian
pengawasan pengawasan, saya akan bertanggung
jawab dan konsisten terhadap
Hasil : adanya batas penyelesaian pengawasan sampai
waktu pengawasan batas waktu yang ditentukan
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan
Menetapkan batas waktu penyelesaian
pengawasan, saya akan berdiskusi
dengan tim dalam menetapkan batas
waktu penyelesaian pengawasan
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan
Menetapkan batas waktu penyelesaian
pengawasan, saya akan menaati
aturan yang telah disepakati bersama
seluruh anggota tim
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan
Menetapkan batas waktu penyelesaian
pengawasan, saya akan menjaga
peningkatan kualitas mutu apabila

30
tim menyelesaikan pengawasan tepat
waktu
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan
Menetapkan batas waktu penyelesaian
pengawasan, saya akan bekerja keras
dalam melakukan pengawasan sesuai
dengan batas waktu yang ditentukan
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi :
Dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi menyusun materi pengawasan, saya telah
mendukung tujuan visi misi Kabupaten Muna Barat, yaitu :
• Visi; Terwujudnya masyarakat Muna Barat yang sejahtera, demokratis, produktif, dan
berdaya saing dengan dilandasi oleh nilai religius.
• Misi; Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui
penyelenggaraan pemerintahan aspiratif, efektif, partisipatif, transparan, dan
bermartabat.
Penguatan Nilai Organisasi :
Terlaksananya kegiatan menyusun materi pengawasan ini telah sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut oleh Inspektorat Kabupaten Muna Barat, yaitu : Integritas, Objektifitas,
Kerahasiaan, Kompetensi, Akuntabel dan Perilaku Profesional.
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Jika tidak ada tim pemantau
pengawasan maka pengawasan tidak akan terlaksana dengan baik.

Kegiatan 3 : Penyusunan SOP


Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1. Konsultasi bersama Output : Adanya hasil Akuntabilitas :
Kepala Puskesmas konsultasi Dalam Melakukan Tahapan
Konsultasi bersama Kepala
Hasil : Catatan hasil Puskesmas, saya akan berkonsultasi
konsultasi dan berkaitan dengan sistematika secara
dokumentasi bertanggung jawab
Nasionalisme :

31
Dalam Melakukan Tahapan
Konsultasi bersama Kepala
Puskesmas, saya akan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan
benar
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan
Konsultasi bersama Kepala
Puskesmas, saya akan berperilaku
yang sopan dan berpenampilan rapih
serta bertutur kata yang santun
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan
Konsultasi bersama Kepala
Puskesmas, saya akan menyiapkan
materi SOP sesuai dengan target
yang telah direncanakan.
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan
Konsultasi bersama Kepala
Puskesmas, saya akan bertemu
sesuai dengan waktu yang telah
disepakati bersama
2. Menyiapkan bahan Output : Adanya Akuntabilitas :
referensi Penyusunan bahan referensi Dalam Melakukan Tahapan
SOP menyiapkan bahan referensi
Hasil : Catatan Penyusunan SOP, saya akan
Referensi menyiapkan bahan referensi untuk
pembuatan SOP dengan
bertanggungjawab
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan
menyiapkan bahan referensi

32
Penyusunan SOP, saya akan
menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dalam merancang bahan
SOP
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan
menyiapkan bahan referensi
Penyusunan SOP, saya akan
mencari bahan pembuatan SOP
sesuai dengan Prosedur
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan
menyiapkan bahan referensi
Penyusunan SOP, saya akan
membuat inovasi bagi Puskesmas
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan
menyiapkan bahan referensi
Penyusunan SOP, saya akan
mencari bahan pembuatan SOP
dibuat berdasarkan sumber
terpercaya
3. Menyusun Draft SOP Output : Adanya draft Akuntabilitas :
SOP Dalam melakukan tahapan
menyusun draft SOP, saya akan
Hasil : Draft SOP menyiapkan draft SOP dengan
bertanggungjawab dan berintegritas
Nasionalisme :
Dalam melakukan tahapan
menyusun draft SOP, saya akan
menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dalam membuat draft
SOP

33
Etika Pulik :
Dalam melakukan tahapan
menyusun draft SOP, saya akan
membuat draft SOP secara
profesional
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan tahapan
menyusun draft SOP, saya akan
menyiapkan materi SOP sesuai
dengan target yang telah
direncanakan.
Anti Korupsi :
Dalam melakukan tahapan
menyusun draft SOP, saya akan
membuat draft SOP dibuat
erdasarkan sumber terpercaya
4. Konsultasi Output : Adanya Akuntabilitas :
pemeriksaan draft catatan / perbaikan Dalam Melakukan Tahapan
SOP bersama Kepala SOP Konsultasi pemeriksaan draft SOP
Puskesmas bersama Kepala Puskesmas, saya
Hasil : Catatan akan melaksanakan konsultasi
Perbaikan SOP dan dengan penuh tanggung jawab
dokumentasi Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan
Konsultasi pemeriksaan draft SOP
bersama Kepala Puskesmas, saya
akan bertukar pendapat terkait SOP
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan
Konsultasi pemeriksaan draft SOP
bersama Kepala Puskesmas, saya
akan Melakukan konsultasi dengan
mentor dengan cara sopan dan santun

34
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan
Konsultasi pemeriksaan draft SOP
bersama Kepala Puskesmas, saya
akan melakukan konsultasi
dilakukan secara langsung agar
komunikasi berjalan efektif
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan
Konsultasi pemeriksaan draft SOP
bersama Kepala Puskesmas, saya
telah Mngedepankan nilai
transparansi
5. Mencetak SOP Output : Adanya SOP Akuntabilitas :
Dalam Melakukan Tahapan
Hasil : SOP dan mencetak SOP, saya akan
dokumentasi menunjukkan keseriusan dalam
melakukan aktualisasi
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan
mencetak SOP, saya akan Mencetak
SOP demi tercapainya etos kerja dan
kinerja yang baik
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan
mencetak SOP, saya akan
melakukan dengan cermat saat
mencetak SOP
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan
mencetak SOP, saya akan mencetak
SOP dengan mengedepankan
kualitas

35
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan
mencetak SOP, saya akan Mencetak
SOP secara mandiri
6. Legalisasi SOP oleh Output : Akuntabilitas :
Kepala Puskesmas Terlegalisasinya SOP Dalam Melakukan Tahapan
Legalisasi SOP oleh Kepala
Hasil : SOP yang Puskesmas, saya akan Mengajukan
dilegalisasi dan legalisasi SOP dan panduan
dokumentasi dilakukan dengan penuh
tanggungjawab dan transparansi
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan
Legalisasi SOP oleh Kepala
Puskesmas, saya akan
mengedepankan penggunaan Bahasa
Indonesia sebagai bentuk kecintaan
terhadap Bangsa
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan
Legalisasi SOP oleh Kepala
Puskesmas, saya akan
mengutamakan rasa saling
menghargai, serta menggunakan
kata-kata yang sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan
Legalisasi SOP oleh Kepala
Puskesmas, saya akan meminta
legalisasi SOP dengan penuh
keyakinan memberikan inovasi
kepada puskesmas
Anti Korupsi :

36
Dalam Melakukan Tahapan
Legalisasi SOP oleh Kepala
Puskesmas, saya akan melakukan
dengan jujur tanpa memaksakan
kehendak
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi :
Dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi penyusunan SOP, saya telah mendukung tujuan
visi misi Kabupaten Muna Barat, yaitu :
• Visi; Terwujudnya masyarakat Muna Barat yang sejahtera, demokratis, produktif, dan
berdaya saing dengan dilandasi oleh nilai religius.
• Misi; Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui
penyelenggaraan pemerintahan aspiratif, efektif, partisipatif, transparan, dan
bermartabat.
Penguatan Nilai Organisasi :
Terlaksananya kegiatan penyusunan SOP ini telah sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh
Inspektorat Kabupaten Muna Barat, yaitu : Integritas, Objektifitas, Kerahasiaan,
Kompetensi, Akuntabel dan Perilaku Profesional.
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Jika pembuatan SOP Kepegawaian
tidak dilaksanakan, maka akan berdampak pada kurangnya mutu dan manfaat kegiatan
padahal ini berkaitan dengan standar akreditasi.

Kegiatan 4 : Penyusunan Laporan Aktualisasi


Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1. Menyampaikan Hasil Output : Adanya Akuntabilitas :
analisa dan masukan pimpinan Dalam Melakukan Tahapan
pengawasan kepada dalam rangka menyampaikan Hasil analisa dan
Inspektur sebagai peningkatan kualitas pengawasan kepada Inspektur
bahan masukan untuk kinerja Tim atas hasil sebagai bahan masukan untuk
peningkatan kinerja pengawasan peningkatan kinerja Tim, saya akan
Tim menyampaikan hasil analisa dan
Hasil : Catatan pengawasan kepada Inspektur
Masukan dari merupakan bentuk tanggungjawab
pimpinan terhadap pekerjaan

37
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan
menyampaikan Hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur
sebagai bahan masukan untuk
peningkatan kinerja Tim, saya akan
melakukan diskusi sebagai bentuk
nasionalisme dalam hal
menyampaikan hasil analisa
pengawasan
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan
menyampaikan Hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur
sebagai bahan masukan untuk
peningkatan kinerja Tim, saya akan
menyampaikan hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur
menggunakan bahasa yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan
menyampaikan Hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur
sebagai bahan masukan untuk
peningkatan kinerja Tim, saya akan
mencatat dan mempersiapkan hal-
hal yang akan dibahas sebelum
menyampaikan hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur
sehingga pertemuan dapat
berlangsung lebih efektif dan efisien
Anti Korupsi :

38
Dalam Melakukan Tahapan
menyampaikan Hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur
sebagai bahan masukan untuk
peningkatan kinerja Tim, saya akan
menyampaikan hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur secara
jujur tanpa mengurangi atau
menambah
2. Gelar pengawasan Output : Terlaksannya Akuntabilitas :
dilaksanakan untuk Gelar pengawasan Dalam Melakukan Tahapan Gelar
pendalaman hasil pengawasan dilaksanakan untuk
Pengawasan yang Hasil : Dokumentasi pendalaman hasil Pengawasan yang
pelaksanaannya gelar pegawasan pelaksanaannya minimal 1 (satu)
minimal 1 (satu) hari hari, saya akan menerapkan nilai
tanggungjawab terhadap pekerjaan
yang dilakukan
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan Gelar
pengawasan dilaksanakan untuk
pendalaman hasil Pengawasan yang
pelaksanaannya minimal 1 (satu)
hari, saya akan menerapkan sikap
kerjasama dalam tim untuk
pendalaman hasil pengawasan
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan Gelar
pengawasan dilaksanakan untuk
pendalaman hasil Pengawasan yang
pelaksanaannya minimal 1 (satu)
hari, saya akan menjunjung tinggi
Etika Luhur dengan sikap sopan
santun kepada obrik

39
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan Gelar
pengawasan dilaksanakan untuk
pendalaman hasil Pengawasan yang
pelaksanaannya minimal 1 (satu)
hari, saya akan mengaktualisasikan
sikap Teliti, Cermat, Sesuai Prosedur
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan Gelar
pengawasan dilaksanakan untuk
pendalaman hasil Pengawasan yang
pelaksanaannya minimal 1 (satu)
hari, saya akan menerapkan sikap
transparan terhadap obrik terkait
hasil pengawasan
3. Penyusunan Laporan Output : Tersusunnya Akuntabilitas :
Hasil Aktualisasi Laporan Hasil Dalam Melakukan Tahapan
Aktualisasi Penyusunan Laporan Hasil
Pengawasan, saya akan menyusun
Hasil : Laporan Laporan Hasil Pengawasan adalah
Kegiatan dan bentuk Transparansi, Integritas,
dokumentasi Tanggung jawab sehingga dapat
diketahui keberhasilan kegiatan
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan
Penyusunan Laporan Hasil
Pengawasan, saya akan menyusun
Laporan Hasil Pengawasan
menggunakan bahasa baku sehingga
penyampaian informasi kegiatan
pelatihan terbaca dengan jelas dan
tidak membingungkan
Etika Pulik :

40
Dalam Melakukan Tahapan
Penyusunan Laporan Hasil
Pengawasan, saya akan menjaga
kerahasiaanya antara pengawas dan
obrik
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan
Penyusunan Laporan Hasil
Pengawasan, saya akan melakukan
secara teliti dan cermat
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan
Penyusunan Laporan Hasil
Pengawasan, saya akan melakukan
dengan kerja keras yaitu kemauan
untuk melakukan sesuatu dengen
ketekunan dan ketahanan demi
tercapainya suatu tujuan
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi :
Dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi penyusunan laporan aktualisasi, saya telah
mendukung tujuan visi misi Kabupaten Muna Barat, yaitu :
• Visi; Terwujudnya masyarakat Muna Barat yang sejahtera, demokratis, produktif, dan
berdaya saing dengan dilandasi oleh nilai religius.
• Misi; Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui
penyelenggaraan pemerintahan aspiratif, efektif, partisipatif, transparan, dan
bermartabat.
Penguatan Nilai Organisasi :
Terlaksananya kegiatan penyusunan laporan aktualisasi ini telah sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut oleh Inspektorat Kabupaten Muna Barat, yaitu : Integritas, Objektifitas,
Kerahasiaan, Kompetensi, Akuntabel dan Perilaku Profesional.
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Jika tidak ada penilaian dan
masukan dari atasan maka Tim Pengawas tidak dapat mengetahui kekurangan hasil

41
pengawasan. Selain itu jika tidak disusun laporan hasil pengawasan maka tidak ada
pertanggungjawaban dari pengawas kepada auditi/obrik

F. Perkiraan Hambatan dan Alternatif Solusi


Adapun perkiraan hambatan yang akan dihadapi pada saat pelaksanaan aktualisasi nanti
beserta solusinya antara lain sebagai berikut :

1) Kegiatan 1 : Menyusun rencana pengawasan


- Hambatan yang dihadapi yaitu terkait koordinasi awal dengan pimpinan/pejabat
terkait Obrik waktu tidak dapat ditentukan sebab kesibukan pimpinan/pejabat
terkait.
- Alternatif Solusinya yaitu tahapan kegiatan menyesuaikan kondisi, waktu dan
tempat yang ada agar tetap maksimal
2) Kegiatan 2. Melaksanaan Pengawasan
- Hambatan yang dihadapi yaitu terkena efek Pandemi covid-19 sehingga jadwal
kerja kantor terkadang tidak dapat disesuaikan dengan auditi/obrik.
- Alternatif Solusinya yaitu Konsultasi dan melakukan permintaan data melalui
whatsapp pribadi.
3) Kegiatan 3. Penyusunan SOP
- Hambatan yang dihadapi yaitu Tidak adanya acuan penulisan draf SOP bidang
kepegawaian di Puskesmas
- Alternatif Solusinya yaitu Konsultasi dan mencari referensi draf SOP bidang
kepegawaian di internet
4) Kegiatan 4. Menyusunan Laporan Aktualisasi
- Hambatan yang dihadapi yaitu gelar pengawasan tidak dapt ditentukan jadwalnya
terkait dengan Pandemi Covid-19.
- Alternatif Solusinya yaitu komunikasi melalui alat komunikasi untuk menentukan
jadwal pertemuan tim pengawas dan obrik

42
G. Time Schedule Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Puskesmas Sidamangura, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat dengan
berurutan selama 30 (hari) hari kerja dengan jadwal sebagai berikut :
Tabel 3.3 Jadwal Rencana Kegiatan
BULAN
KEGIATAN/TAHAPAN
NO. NOVEMBER DESEMBER
KEGIATAN
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Menyusun rencana
pengawasan
➢ Melakukan
kordinasi awal
dengan ✓
pimpinan/pejabat
terkait Obrik
➢ Membuat surat
penyampaian
✓ ✓
pengawasan kepada
Auditi/Obrik
➢ Penyusunan
program kerja
pengawasan dan ✓ ✓
menyusun kertas
kerja Pemeriksaan
2 Menyusun Materi
Pengawasan

43
➢ Menentukan status
✓ ✓
temuan pengawasan
➢ Menyusun Tim
Pemantau ✓ ✓ ✓
Pengawasan
➢ Menetapkan batas
waktu penyelesaian ✓ ✓
pengawasan
3 Pembuatan & penetapan
SOP pemeriksaan
➢ Konsultasi bersama

Kepala Puskesmas
➢ Menyiapkan bahan
referensi ✓ ✓
Penyusunan SOP
➢ Menyusun Draft

SOP
➢ Konsultasi
pemeriksaan draft
SOP bersama ✓ ✓
mentor/ Kepala
Puskesmas
➢ Mencetak SOP ✓
➢ Legalisasi SOP oleh

Kepala Puskesmas

44
4 Menyusun Laporan
Aktualisasi
➢ Menyampaikan
Hasil analisa dan
pengawasan kepada
Inspektur sebagai ✓ ✓
bahan masukan
untuk peningkatan
kinerja Tim
➢ Gelar pengawasan
dilaksanakan untuk
pendalaman hasil
Pengawasan yang ✓
pelaksanaannya
minimal 1 (satu)
hari
➢ Penyusunan
Laporan Hasil ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Aktualisasi

45
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Pada bagian ini dibahas aktualisasi nilai-nilai ASN (Aparatur Sipil Negara)
terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan ditempat tugas yakni di Inspektorat Kabupaten
Muna Barat. Ada beberapa rancangan kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan pada
aktualisasi nilai-nilai ASN yang berdasarkan pada ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Beberapa kegiatan tersebut terlaksana
sesuai dengan yang telah direncanakan. Kegiatan-kegiatan yang dirancang dan terlaksana
tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Kegiatan 1. Menyusun rencana pengawasan
a. Tahapan kegiatan 1 : Melakukan kordinasi awal dengan pimpinan/pejabat terkait
Obrik (09 November 2020)
Pada tahapan kegiatan ini, pertama-tama saya melakukan koordinasi dengan
pimpinan merupakan bentuk tanggungjawab terhadap suatu pekerjaan. Selama
penyampaian rencana kegiatan terjadi musyawarah agar mencapai kata sepakat
dalam peningkatan kualitas Pelaksanaan Pengawasan Inspektorat Bidang
Kepegawaian di Puskesmas Sidamangura. Dalam melakukan koordinasi dengan
pimpinan/pejabat terkait obrik dilakukan dengan menerapkan nilai sopan dan
santun sehingga dalam melakukan tindakan akan Efektif, Efisien dan Berorientasi
mutu, secara tidak langsung menerapkan sikap transparan dalam proses
pengawasan.
Hasil dari kegiatan ini adalah Diterapkannya fungsi koordinasi awal dengan
pimpinan/pejabat terkait obrik
b. Tahapan kegiatan 2 : Penyusunan program kerja pengawasan (09 – 10 November
2020)
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyusun program kerja dan kertas kerja
hasil pemeriksaan yang akan saya lakukan dengan jelas dan sesuai antara kegiatan
dengan tujuan yang akan dicapai. Dengan adanya penyusunan program kerja dan
kertas kerja hasil pemeriksaan diharapkan dapat dipertanggung jawabkan.
Tertibnya administrasi berkas merupakan salah satu indikator terciptnya jiwa
nasionalisme yaitu patuh pada aturan. Menyusun program kerja dan kertas kerja
hasil pemeriksaan dapat menjadi tolak ukur pelayanan kepada obrik, apakah sudah
sesuai dan tertib atau tidak. Menyusun program kerja dan kertas kerja hasil
pemeriksaan dengan teliti, cermat dan tertib merupakan salah satu cara
menciptakan mutu dalam hal pemberkasan. Dengan adanya program kerja dan
kertas kerja hasil pemeriksaan diharapkan selalu jujur dalam melakukan
pengawasan.
Hasil dari kegiatan ini adalah Adanya Program kerja pengawasan
c. Tahapan kegiatan 3 : Membuat surat penyampaian pengawasan kepada
Auditi/Obrik (10 - 11 November 2020)
Pada tahapan kegiatan ini, saya membuat surat penyampaian pengawasan
kepada auditi/obrik yang mana menjadi sebuah keharusan atau tanggung jawab
menyampaikan surat pengawasan kepada auditi/obrik. Jiwa nasionalisme terhadap
auditi/obrik ditunjukan dengan menggunakan bahasa yang baku dalam membuat
surat agar dapat dipermudah proses kelengkapannya. Dalam hal menyampaikan
surat pengawasan yang telah dibuat kepada auditi / obrik dilakukan dengan sikap
penuh sopan santun. Saya berkeyakinan penuh bahwa kegiatan yang telah
direncanakan akan berjalan lancar, efektif dan efisien sehingga bisa meningkatan
kualitas pengawasan. Dengan dibuatnya surat penyampaian pengawasan kepada
auditi/obrik, pengawasan yang dilakukan diterapkan secara transparan.
Hasil dari kegiatan ini adalah Adanya surat penyampaian pengawasan kepada
Auditi/Obrik
2. Kegiatan 2. Menyusun materi pengawasan
a. Tahapan kegiatan 1 : Menentukan status temuan pengawasan (12 – 13 November
2020)
Pada tahapan kegiatan ini, pertama-tama saya menentukan status temuan
pengawasan dengan sumber dokumen terpercaya sehingga dapat dipertanggung
jawabkan. Selama menentukan status temuan pengawasan dilakukan sesuai
prosedur dengan tujuan tidak merugikan negara atau obrik terkait baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam tahap ini menjunjung tinggi Etika Luhur
dengan penyampaian status temuan dengan sikap sopan santun sehingga dalam
menentukan status temuan mengaktualisasikan sikap Teliti, Cermat, Sesuai
Prosedur, secara tidak langsung menerapkan sikap jujur, adil dan terpercaya.
Hasil dari kegiatan ini adalah Ditetapkannya status temuan pengawasan
b. Tahapan kegiatan 2 : Menyusun Tim pemantau pengawasan (16 – 18 November
2020)
Pada tahapan kegiatan ini, saya memiliki tanggungjawab menyusun tim
pemantau pengawasan bersama mentor. Menyusun daftar anggota tim pemantau
pengawasan dengan harapan menumbuhkan rasa cinta akan kebersamaan. Dalam
menyusun daftar anggota tim pengawas saya selalu memperhatikan sikap sopan
dan santun. Penyusunan daftar anggota tim pengawas yang saya lakukan harus
dengan tujuan efektifitas, efisiensi. Selain itu juga menyusun daftar anggota tim
pengawas harus disusun dengan jujur dan adil sesuai keahlihan anggota.
Hasil dari kegiatan ini adalah Tersusunnya tim pemantauan pengawasan
c. Tahapan kegiatan 3 : Menetapkan batas waktu penyelesaian pengawasan (19 – 20
November 2020)
Pada tahapan kegiatan ini, saya bertanggung jawab dan konsisten terhadap
penyelesaian pengawasan sampai batas waktu yang ditentukan. Dalam menetapkan
batas waktu penyelesaian pengawasan, saya selalu berdiskusi dengan tim dengan
harapan memiliki tujuan yang sama. Setelah menentukan batas waktu pengawasan,
seluruh anggota tim harus menaati aturan yang telah disepakati. Saya berkeyakinan
penuh bahwa peningkatan kualitas mutu dapat terjaga apabila tim menyelesaikan
pengawasan tepat waktu. Dengan dibuatnya batas waktu pengawasan, diharapkan
tim dapat bekerja keras dalam melakukan pengawasan.
Hasil dari kegiatan ini adalah ditetapkanya batas waktu dalam penyelesaian
pengawasan
3. Pembuatan dan Penetapan SOP
a. Tahapan kegiatan 1 : Konsultasi bersama Kepala Puskesmas (23 November 2020)
Pada tahapan kegiatan ini, pertama-tama saya berkonsultasi berkaitan
dengan sistematika secara bertanggung jawab. Selama berkonsultasi saya
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu saya berperilaku
yang sopan dan berpenampilan rapih serta bertutur kata yang santun sehingga dalam
berkonsultasi bersama kepala puskesmas telah menyiapkan materi SOP sesuai
dengan target yang telah direncanakan dengan terlebih dahulu membuat janji
bertemu sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama.
Hasil dari kegiatan ini adalah Adanya hasil konsultasi
b. Tahapan kegiatan 2 : Menyiapkan bahan referensi Penyusunan SOP (23 – 24
November 2020)
Pada tahapan kegiatan ini, saya Menyiapkan bahan referensi untuk
pembuatan SOP dengan bertanggungjawab. Dalam merancang bahan SOP saya
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik. Dalam mencari bahan pembuatan SOP
harus sesuai dengan Prosedur. Kegaitan menyiapkan bahan SOP bisa menjadi
inovasi bagi Puskesmas. Mencari bahan pembuatan SOP dibuat berdasarkan
sumber terpercaya.
Hasil dari kegiatan ini adalah Adanya bahan referensi
c. Tahapan kegiatan 3 : Menyusun Draft SOP (23 November 2020)
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyiapkan draft SOP dengan
bertanggungjawab dan berintegritas. Dalam menyiapkan draft SOP saya
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Saya membuat draft SOP
harus secara profesional. Menyiapkan materi SOP sesuai dengan target yang telah
direncanakan. Dalam membuat draft SOP dibuat berdasarkan sumber terpercaya.
Hasil dari kegiatan ini adalah Adanya draft SOP
d. Tahap kegiatan 4 : Konsultasi pemeriksaan draft SOP bersama kepala
puskesmas (24 – 25 November 2020)
Pada tahapan kegiatan ini, saya melaksanakan konsultasi dengan penuh
tanggung jawab. Dalam berkonsultasi saya dan kepala puskesmas bertukar
pendapat terkait SOP. Saya melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas dengan
cara sopan dan santun. Dalam melakukan konsultasi dilakukan secara langsung agar
komunikasi berjalan efektif. Konsultasi dilakukan dengan mengedepankan nilai
transparansi.
Hasil dari kegiatan ini adalah Adanya catatan / perbaikan SOP
e. Tahap kegiatan 5 : Mencetak SOP (26 November 2020)
Pada tahapan kegiatan ini, pencetakan SOP menunjukkan keseriusan dalam
melakukan aktualisasi. Mencetak SOP demi tercapainya etos kerja dan kinerja yang
baik yang harus dilakukan dengan cermat agar tidak terjadi kesalahan. Saat
mencetak SOP saya selalu mengedepankan kualitas. Saya melakukan kegaitan
mencetak SOP secara mandiri.
Hasil dari kegiatan ini adalah Adanya SOP
f. Tahap kegiatan 6 : Legalisasi SOP oleh Kepala Puskesmas (27 November
2020)
Pada tahapan kegiatan ini, saya mengajukan legalisasi SOP dilakukan
dengan penuh tanggungjawab dan transparansi. Di dalam pengajuan legalisasi SOP
saya mengedepankan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bentuk kecintaan
terhadap Bangsa. Dalam Pengajuan legalisasi SOP saya selalu mengutamakan rasa
saling menghargai, serta menggunakan kata-kata yang sopan dan santun. Dalam
meminta legalisasi SOP, saya berkeyakinan dapat memberikan inovasi kepada
puskesmas. Legalisasi SOP dilakukan dengan jujur tanpa memaksakan kehendak.
Hasil dari kegiatan ini adalah Adanya dokumen SOP yang telah dilegalisir
4. Kegiatan 4 : Menyusun Laporan Pengawasan
a. Tahapan kegiatan 1 : Menyampaikan Hasil analisa dan pengawasan kepada
Inspektur sebagai bahan masukan untuk peningkatan kinerja Tim (30
November – 01 Desember 2020)
Pada tahapan kegiatan ini, pertama-tama saya menyampaikan hasil analisa
dan pengawasan kepada Inspektur merupakan bentuk tanggungjawab terhadap
pekerjaan. Diskusi dengan pimpinan sebagai bentuk nasionalisme dalam hal
menyampaikan hasil analisa pengawasan. Saya menyampaikan hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur menggunakan bahasa yang sopan. Saya mencatat dan
mempersiapkan hal-hal yang akan dibahas sebelum menyampaikan hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur sehingga pertemuan dapat berlangsung lebih efektif
dan efisien, serta saya menyampaikan hasil analisa dan pengawasan kepada
Inspektur secara jujur tanpa mengurangi atau menambah.
Hasil dari kegiatan ini adalah Adanya masukan pimpinan dalam rangka
peningkatan kualitas kinerja Tim atas hasil Pengawasan
b. Tahapan kegiatan 2 : Gelar Pengawasan dilaksanakan untuk pendalaman hasil
pengawasan (01 Desember 2020)
Pada tahapan kegiatan ini, saya menerapkan nilai tanggungjawab terhadap
pekerjaan yang dilakukan. Saya juga menerapkan sikap kerjasama dalam tim untuk
pendalaman hasil pengawasan. Dalam tahap ini menjunjung tinggi Etika Luhur
dengan sikap sopan santun kepada obrik. Dalam melaksakan gelar pengawasan
saya mengaktualisasikan sikap Teliti, Cermat, Sesuai Prosedur. Kegiatan ini
dilakukan dengan menerapkan sikap transparan terhadap obrik terkait hasil
pengawasan.
Hasil dari kegiatan ini adalah Terlaksannya Gelar pengawasan
c. Tahapan kegiatan 3 : Penyusunan Laporan Aktualisasi (02 Desember – 08
Desember 2020)
Pada tahapan kegiatan ini, saya menyusun Laporan Hasil Pengawasan
adalah bentuk Transparansi, Integritas, Tanggung jawab sehinngga dapat diketahui
keberhasilan kegiatan. Dalam menyusun Laporan Hasil Pengawasan menggunakan
bahasa baku sehingga penyampaian informasi kegiatan pelatihan terbaca dengan
jelas dan tidak membingungkan. Laporan Hasil Pengawasan yang saya buat disusun
dan dijaga kerahasiaanya antara pengawas dan obrik. Dalam menyusun Laporan
Hasil Pengawasan dilakukan secara teliti dan cermat. Kegiatan Menyusun Laporan
Hasil Pengawasan dilakukan dengan kerja keras yaitu kerja keras yaitu kemauan
untuk melakukan sesuatu dengen ketekunan dan ketahanan demi tercapainya suatu
tujuan.
Hasil dari kegiatan ini adalah Tersusunnya Laporan Hasil Pengawasan
B. Keterkaitan Nilai Dasar ASN Dengan Kegiatan Dan Tahapan Kegiatan Yang
Dilaksanakan

Tabel 4.1 Keterkaitan Nilai Dasar dan Tahapan Kegiatan


Kegiatan 1 : Penyusunan Rencana Pengawasan
Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1. Melakukan kordinasi awal dengan Diterapkanya Akuntabilitas :
pimpinan/pejabat terkait Obrik fungsi kordinasi Dalam Melakukan Tahapan koordinasi
awal dengan awal dengan pimpinan/pejabat terkait
pimpinan/pejabat Obrik, saya telah melakukan koordinasi
terkait Obrik sebagai bentuk tanggungjawab terhadap
suatu pekerjaan
Hasil : Surat Nasionalisme :
Persetujuan Dalam Melakukan Tahapan koordinasi
Pelaksanaan awal dengan pimpinan/pejabat terkait
Aktualisasi Obrik, saya telah menggunakan bahasa
yang baku dalam melakukan koordinasi
Gambar 4.1 Melakukan Koordinasi Awal dengan pejabat terkait obrik
dengan pimpinan
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan koordinasi
awal dengan pimpinan/pejabat terkait
Obrik, saya telah menerapkan nilai sopan
dan santun
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan koordinasi
awal dengan pimpinan/pejabat terkait
Obrik, saya telah melakukan tindakan
Efektif, Efisien dan Berorientasi mutu
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan koordinasi
awal dengan pimpinan/pejabat terkait
Obrik, saya telah menerapkan sikap
transparan dalam proses pengawasan
2. Penyusunan program kerja Adanya Program Akuntabilitas :
pengawasan kerja Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
pengawasan program kerja, saya telah menyusun
` program kerja yang dapat dipertanggung
Hasil : Program jawabkan
Pengawasan dan Nasionalisme :
Kertas Kerja Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
Pengawasan program kerja, saya telah patuh pada
aturan dengan tertibnya administrasi berkas
pengawasan
Etika Pulik :
Gambar 4.2 Penyusunan Program Kerja
Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
Pengawasan
program kerja, saya telah menyusun
program kerja yang dapat menjadi tolak
ukur pelayanan kepada obrik, apakah sudah
sesuai dan tertib atau tidak
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
program kerja, saya telah menyusun
program kerja dengan teliti, cermat dan
tertib merupakan salah satu cara
menciptakan mutu dalam hal pemberkasan
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
program kerja, saya telah bersikap jujur
dalam melakukan pengawasan.
3. Membuat surat penyampaian Adanya surat Akuntabilitas :
pengawasan kepada Auditi/Obrik penyampaian Dalam Melakukan Tahapan Membuat
pengawasan surat penyampaian pengawasan kepada
kepada Auditi/Obrik, saya telah menerapkan
Auditi/Obrik sikap tanggung jawab menyampaikan surat
pengawasan kepada auditi/obrik sebagai
suatu keharusan dalam proses pengawasan
Hasil : Surat Nasionalisme :
Penyampaian Dalam Melakukan Tahapan Membuat
Pengawasan surat penyampaian pengawasan kepada
kepada Auditi/Obrik, saya telah menerapkan jiwa
Auditi/Obrik nasionalisme terhadap auditi/obrik
ditunjukan dengan menggunakan bahasa
yang baku dalam membuat surat agar dapat
dipermudah proses kelengkapannya
Etika Pulik :
Gambar 4.3 Membuat surat penyampaian
Dalam Melakukan Tahapan Membuat
pengawasan kepada obrik
surat penyampaian pengawasan kepada
Auditi/Obrik, saya telah menyampaikan
surat pengawasan yang telah dibuat kepada
auditi / obrik dengan sikap penuh sopan
santun
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan Membuat
surat penyampaian pengawasan kepada
Auditi/Obrik, saya telah menjaga tetap
terpeliharannya sistem yang baik, sehingga
bisa meningkatan kualitas pengawasan
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan Membuat
surat penyampaian pengawasan kepada
Auditi/Obrik, saya telah membuktikan
bahwa pengawasan yang dilakukan
diterapkan secara transparan
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi :
Dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi menyusun rencana pengawasan, saya telah mendukung
tujuan visi misi Kabupaten Muna Barat, yaitu :
• Visi; Terwujudnya masyarakat Muna Barat yang sejahtera, demokratis, produktif, dan berdaya saing
dengan dilandasi oleh nilai religius.
• Misi; Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui penyelenggaraan
pemerintahan aspiratif, efektif, partisipatif, transparan, dan bermartabat.
Penguatan Nilai Organisasi :
Terlaksananya kegiatan menyusun rencana pengawasan ini telah sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
oleh Inspektorat Kabupaten Muna Barat, yaitu : Integritas, Objektifitas, Kerahasiaan, Kompetensi,
Akuntabel dan Perilaku Profesional.
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Jika tidak ada program kerja, kertas kerja,
dan surat penyampaian pengawasan yang menjadi acuan bagi pengawas tidak efektif dan tidak efisien
sehingga akan berpengaruh pada mutu kualitas pengawasan.

Kegiatan 2 : Penyusunan Materi Pengawasan


Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1. Menentukan status temuan Ditetapkannya Akuntabilitas :
pengawasan status temuan Dalam Melakukan Tahapan Menentukan
pengawasan status temuan pengawasan, saya telah
menentukan status temuan pengawasan
Hasil : Adanya dengan sumber dokumen terpercaya
Status Temuan sehingga dapat dipertanggung jawabkan
Pengawasan Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan Menentukan
status temuan pengawasan, saya telah
menentukan status temuan pengawasan
dilakukan sesuai prosedur dengan tujuan
tidak merugikan negara atau obrik terkait
baik secara langsung maupun tidak
Gambar 4.4 Menentukan Status Temuan langsung
Pengawasan
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan Menentukan
status temuan pengawasan, saya telah
menjunjung tinggi Etika Luhur dengan
penyampaian status temuan dengan sikap
sopan santun
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan Menentukan
status temuan pengawasan, saya telah
menentukan status temuan
mengaktualisasikan sikap Teliti, Cermat,
Sesuai Prosedur
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan Menentukan
status temuan pengawasan, saya telah
menentukan status temuan dengan
menerapkan sikap jujur, adil dan terpercaya
2. Menyusun Tim pemantau Tersusunnya tim Akuntabilitas :
pengawasan pemantauan Dalam Melakukan Tahapan Menyusun
pengawasan Tim pemantau pengawasan, saya telah
Memiliki tanggungjawab untuk menyusun
Hasil : Adanya tim pemantau pengawasan
Tim Pemantau Nasionalisme :
Pengawasan Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
program kerja, saya telah Menyusun daftar
anggota tim pemantau pengawasan dengan
harapan menumbuhkan rasa cinta akan
Gambar 4.5 Menyusun Tim Pemantau
kebersamaan
Pengawasan
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
program kerja, saya telah Menyusun daftar
anggota tim pengawas dengan
memperhatikan sikap sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
program kerja, saya telah menyusun daftar
anggota tim pengawas dengan tujuan
efektifitas, efisiensi
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
program kerja, saya telah menyusun daftar
anggota tim pengawas dengan jujur dan adil
sesuai keahlihan anggota
3. Menetapkan batas waktu Di tetapkanya Akuntabilitas :
penyelesaian pengawasan batas waktu Dalam Melakukan Tahapan Menetapkan
dalam batas waktu penyelesaian pengawasan, saya
penyelesaian telah bertanggung jawab dan konsisten
pengawasan terhadap penyelesaian pengawasan sampai
batas waktu yang ditentukan
Hasil : adanya Nasionalisme :
batas waktu Dalam Melakukan Tahapan Menetapkan
pengawasan batas waktu penyelesaian pengawasan, saya
telah berdiskusi dengan tim dalam
menetapkan batas waktu penyelesaian
Gambar 4.6 Menetapkan batas waktu pengawasan
pengawasan Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan Menetapkan
batas waktu penyelesaian pengawasan, saya
telah menaati aturan yang telah disepakati
bersama seluruh anggota tim
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan Menetapkan
batas waktu penyelesaian pengawasan, saya
telah menjaga peningkatan kualitas mutu
apabila tim menyelesaikan pengawasan
tepat waktu
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan Menetapkan
batas waktu penyelesaian pengawasan, saya
telah bekerja keras dalam melakukan
pengawasan sesuai dengan batas waktu
yang ditentukan
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi :
Dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi menyusun materi pengawasan, saya telah mendukung
tujuan visi misi Kabupaten Muna Barat, yaitu :
• Visi; Terwujudnya masyarakat Muna Barat yang sejahtera, demokratis, produktif, dan berdaya saing
dengan dilandasi oleh nilai religius.
• Misi; Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui penyelenggaraan
pemerintahan aspiratif, efektif, partisipatif, transparan, dan bermartabat.
Penguatan Nilai Organisasi :
Terlaksananya kegiatan menyusun materi pengawasan ini telah sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh
Inspektorat Kabupaten Muna Barat, yaitu : Integritas, Objektifitas, Kerahasiaan, Kompetensi,
Akuntabel dan Perilaku Profesional.
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Jika tidak ada tim pemantau pengawasan maka
pengawasan tidak akan terlaksana dengan baik.

Kegiatan 3 : Penyusunan SOP


Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1. Konsultasi bersama Kepala Adanya hasil Akuntabilitas :
Puskesmas konsultasi Dalam Melakukan Tahapan Konsultasi
bersama Kepala Puskesmas, saya telah
Hasil : Catatan Berkonsultasi berkaitan dengan sistematika
hasil konsultasi secara bertanggung jawab
dan dokumentasi Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan Konsultasi
bersama Kepala Puskesmas, saya telah
Gambar 4.7 Kosultasi bersama Kepala
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
Puskesmas
dan benar
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan Konsultasi
bersama Kepala Puskesmas, saya telah
Berperilaku yang sopan dan berpenampilan
rapih serta bertutur kata yang santun
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan Konsultasi
bersama Kepala Puskesmas, saya telah
Menyiapkan materi SOP sesuai dengan
target yang telah direncanakan.
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan Konsultasi
bersama Kepala Puskesmas, saya telah
bertemu sesuai dengan waktu yang telah
disepakati bersama
2. Menyiapkan bahan referensi Adanya bahan Akuntabilitas :
Penyusunan SOP referensi Dalam Melakukan Tahapan menyiapkan
bahan referensi Penyusunan SOP, saya
Hasil : Catatan telah Menyiapkan bahan referensi untuk
Referensi pembuatan SOP dengan bertanggungjawab
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan menyiapkan
bahan referensi Penyusunan SOP, saya
telah menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dalam merancang bahan SOP
Gambar 4.8 Menyiapkan bahan referensi
Etika Pulik :
penyusunan SOP
Dalam Melakukan Tahapan menyiapkan
bahan referensi Penyusunan SOP, saya
telah mencari bahan pembuatan SOP sesuai
dengan Prosedur
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan menyiapkan
bahan referensi Penyusunan SOP, saya
telah membuat inovasi bagi Puskesmas
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan menyiapkan
bahan referensi Penyusunan SOP, saya
telah mencari bahan pembuatan SOP dibuat
berdasarkan sumber terpercaya
3. Menyusun Draft SOP Adanya draft Akuntabilitas :
SOP Dalam Melakukan Tahapan Menyusun
Draft SOP, saya telah Menyiapkan draft
SOP dengan bertanggungjawab dan
Hasil : Draft berintegritas
SOP Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan Menyusun
Draft SOP, saya telah menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dalam
membuat draft SOP
Gambar 4.9 Menyusun Draft SOP
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan Menyusun
Draft SOP, saya telah Membuat draft SOP
secara profesional
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan Menyusun
Draft SOP, saya telah Menyiapkan materi
SOP sesuai dengan target yang telah
direncanakan.
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan Menyusun
Draft SOP, saya telah membuat draft
SOP dibuat Berdasarkan sumber
terpercaya
4. Konsultasi pemeriksaan draft SOP Adanya catatan / Akuntabilitas :
bersama Kepala Puskesmas perbaikan SOP Dalam Melakukan Tahapan Konsultasi
pemeriksaan draft SOP bersama Kepala
Hasil : Catatan Puskesmas, saya telah melaksanakan
Perbaikan SOP konsultasi dengan penuh tanggung jawab
dan dokumentasi
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan Konsultasi
pemeriksaan draft SOP bersama Kepala
Puskesmas, saya telah bertukar pendapat
terkait SOP
Etika Pulik :
Gambar 4.10 Konsultasi pemeriksaan draft Dalam Melakukan Tahapan Konsultasi
SOP bersama Kepala Puskesmas
pemeriksaan draft SOP bersama Kepala
Puskesmas, saya telah Melakukan
konsultasi dengan mentor dengan cara
sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan Konsultasi
pemeriksaan draft SOP bersama Kepala
Puskesmas, saya telah melakukan
konsultasi dilakukan secara langsung agar
komunikasi berjalan efektif
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan Konsultasi
pemeriksaan draft SOP bersama Kepala
Puskesmas, saya telah Mengedepankan
nilai transparansi
5. Mencetak SOP Adanya SOP Akuntabilitas :
Dalam Melakukan Tahapan mencetak
Hasil : SOP dan SOP, saya telah menunjukkan keseriusan
dokumentasi dalam melakukan aktualisasi
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan mencetak
SOP, saya telah Mencetak SOP demi
tercapainya etos kerja dan kinerja yang baik

Gambar 4.11 Mencetak SOP


Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan mencetak
SOP, saya telah melakukan dengan cermat
saat mencetak SOP
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan mencetak
SOP, saya telah mencetak SOP dengan
mengedepankan kualitas
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan mencetak
SOP, saya telah Mencetak SOP secara
mandiri
6. Legalisasi SOP oleh Kepala Terlegalisasinya Akuntabilitas :
Puskesmas SOP Dalam Melakukan Tahapan Legalisasi
SOP oleh Kepala Puskesmas, saya telah
Mengajukan legalisasi SOP dan panduan
Hasil : SOP dilakukan dengan penuh tanggungjawab
yang dilegalisasi dan transparansi
dan dokumentasi Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan Legalisasi
Gambar 4.12 Legalisasi SOP oleh Kepala SOP oleh Kepala Puskesmas, saya telah
Puskesmas
mengedepankan penggunaan Bahasa
Indonesia sebagai bentuk kecintaan
terhadap Bangsa
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan Legalisasi
SOP oleh Kepala Puskesmas, saya telah
mengutamakan rasa saling menghargai,
serta menggunakan kata-kata yang sopan
dan santun
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan Legalisasi
SOP oleh Kepala Puskesmas, saya telah
meminta legalisasi SOP dengan penuh
keyakinan memberikan inovasi kepada
puskesmas
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan Legalisasi
SOP oleh Kepala Puskesmas, saya telah
melakukan dengan jujur tanpa memaksakan
kehendak
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi :
Dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi penyusunan SOP, saya telah mendukung tujuan visi misi
Kabupaten Muna Barat, yaitu :
• Visi; Terwujudnya masyarakat Muna Barat yang sejahtera, demokratis, produktif, dan berdaya saing
dengan dilandasi oleh nilai religius.
• Misi; Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui penyelenggaraan
pemerintahan aspiratif, efektif, partisipatif, transparan, dan bermartabat.
Penguatan Nilai Organisasi :
Terlaksananya kegiatan penyusunan SOP ini telah sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh Inspektorat
Kabupaten Muna Barat, yaitu : Integritas, Objektifitas, Kerahasiaan, Kompetensi, Akuntabel dan
Perilaku Profesional.
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Jika pembuatan SOP Kepegawaian tidak
dilaksanakan, maka akan berdampak pada kurangnya mutu dan manfaat kegiatan padahal ini berkaitan
dengan standar akreditasi.

Kegiatan : Penyusunan Laporan Aktualisasi


Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar
1. Menyampaikan Hasil analisa dan Adanya Akuntabilitas :
pengawasan kepada Inspektur masukan Dalam Melakukan Tahapan
sebagai bahan masukan untuk pimpinan dalam menyampaikan Hasil analisa dan
peningkatan kinerja Tim rangka pengawasan kepada Inspektur sebagai
peningkatan bahan masukan untuk peningkatan kinerja
kualitas kinerja Tim, saya telah Menyampaikan hasil
Tim atas hasil analisa dan pengawasan kepada Inspektur
pengawasan
merupakan bentuk tanggungjawab terhadap
pekerjaan
Hasil : Catatan Nasionalisme :
Masukan dari Dalam Melakukan Tahapan
pimpinan menyampaikan Hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur sebagai
bahan masukan untuk peningkatan kinerja
Tim, saya telah melakukan diskusi sebagai
bentuk nasionalisme dalam hal
Gambar 4.13 Menyampaikan Hasil
Analisa Pengawasan kepada Inspektur
menyampaikan hasil analisa pengawasan

Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan
menyampaikan Hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur sebagai
bahan masukan untuk peningkatan kinerja
Tim, saya telah Menyampaikan hasil
analisa dan pengawasan kepada Inspektur
menggunakan bahasa yang sopan
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan
menyampaikan Hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur sebagai
bahan masukan untuk peningkatan kinerja
Tim, saya telah mencatat dan
mempersiapkan hal- hal yang akan dibahas
sebelum menyampaikan hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur sehingga
pertemuan dapat berlangsung lebih efektif
dan efisien
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan
menyampaikan Hasil analisa dan
pengawasan kepada Inspektur sebagai
bahan masukan untuk peningkatan kinerja
Tim, saya telah menyampaikan hasil
analisa dan pengawasan kepada Inspektur
secara jujur tanpa mengurangi atau
menambah
2. Gelar pengawasan dilaksanakan Terlaksannya Akuntabilitas :
untuk pendalaman hasil Gelar Dalam Melakukan Tahapan Gelar
Pengawasan yang pengawasan pengawasan dilaksanakan untuk
pelaksanaannya minimal 1 (satu) pendalaman hasil Pengawasan yang
hari Hasil : pelaksanaannya minimal 1 (satu) hari, saya
Dokumentasi telah menerapkan nilai tanggungjawab
gelar pegawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan Gelar
pengawasan dilaksanakan untuk
pendalaman hasil Pengawasan yang
pelaksanaannya minimal 1 (satu) hari, saya
telah menerapkan sikap kerjasama dalam
tim untuk pendalaman hasil pengawasan
Gambar 4.14 Gelar Pengawasan Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan Gelar
pengawasan dilaksanakan untuk
pendalaman hasil Pengawasan yang
pelaksanaannya minimal 1 (satu) hari, saya
telah menjunjung tinggi Etika Luhur
dengan sikap sopan santun kepada obrik
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan Gelar
pengawasan dilaksanakan untuk
pendalaman hasil Pengawasan yang
pelaksanaannya minimal 1 (satu) hari, saya
telah Mengaktualisasikan sikap Teliti,
Cermat, Sesuai Prosedur
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan Gelar
pengawasan dilaksanakan untuk
pendalaman hasil Pengawasan yang
pelaksanaannya minimal 1 (satu) hari, saya
telah menerapkan sikap transparan terhadap
obrik terkait hasil pengawasan
3. Penyusunan Laporan Hasil Tersusunnya Akuntabilitas :
Aktualisasi Laporan Hasil Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
Aktualisasi Laporan Hasil Pengawasan, saya telah
Menyusun Laporan Hasil Pengawasan
Hasil : Laporan adalah bentuk Transparansi, Integritas,
Kegiatan dan Tanggung jawab sehingga dapat diketahui
dokumentasi keberhasilan kegiatan
Nasionalisme :
Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
Laporan Hasil Pengawasan, saya telah
menyusun Laporan Hasil Pengawasan
menggunakan bahasa baku sehingga
Gambar 4.15 Menyusun Laporan
Aktualisasi penyampaian informasi kegiatan pelatihan
terbaca dengan jelas dan tidak
membingungkan
Etika Pulik :
Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
Laporan Hasil Pengawasan, saya telah
menjaga kerahasiaanya antara pengawas dan
obrik
Komitmen Mutu :
Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
Laporan Hasil Pengawasan, saya telah
melakukan secara teliti dan cermat
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Tahapan Penyusunan
Laporan Hasil Pengawasan, saya telah
melakukan dengan kerja keras yaitu
kemauan untuk melakukan sesuatu dengen
ketekunan dan ketahanan demi tercapainya
suatu tujuan
Kontribusi terhadap Visi-Misi Organisasi :
Dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi penyusunan laporan aktualisasi, saya telah mendukung tujuan
visi misi Kabupaten Muna Barat, yaitu :
• Visi; Terwujudnya masyarakat Muna Barat yang sejahtera, demokratis, produktif, dan berdaya saing
dengan dilandasi oleh nilai religius.
• Misi; Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui penyelenggaraan
pemerintahan aspiratif, efektif, partisipatif, transparan, dan bermartabat.
Penguatan Nilai Organisasi :
Terlaksananya kegiatan penyusunan laporan aktualisasi ini telah sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
oleh Inspektorat Kabupaten Muna Barat, yaitu : Integritas, Objektifitas, Kerahasiaan, Kompetensi,
Akuntabel dan Perilaku Profesional.
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Jika tidak ada penilaian dan masukan dari
atasan maka Tim Pengawas tidak dapat mengetahui kekurangan hasil pengawasan. Selain itu jika tidak
disusun laporan hasil pengawasan maka tidak ada pertanggungjawaban dari pengawas kepada
auditi/obrik
C. Nilai Dasar Yang Diterapkan Dalam Kegiatan Rutin Sehari-Hari
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar, peran dan
kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Optimalisasi Pelaksanaan Pengawasan
Inspektorat Bidang Kepegawaian melalui Penyusunan SOP di Puskesmas
Sidamangura, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat, tidak lepas dari
pengimplementasian nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pelaksanaan
habituasi yaitu (ANEKA) Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi yang terkandung dalam tahapan kegiatan terpilih perlu dilakukan habituasi
atau pembiasaan dari beberapa tahapan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Nilai dasar akuntabilitas memiliki indikator nilai kepemimpinan, transparansi,
Integritas, tanggung jawab, kepercayaan, keseimbangan dan kejelasan yang terdapat pada
tahapan kegiatan aktualisasi. Nilai dasar nasionalisme dengan indikator nilai-nilai
Pancasila, cinta tanah air, semangat, serta persatuan dan integritas tersebar pada masing-
masing tahapan kegiatan aktualisasi. Nilai dasar Aparatur Sipil Negara Etika Publik
dengan indikator nilai taat, professional, sopan dan santun serta ramah juga tergambar pada
tahapan kegiatan aktualisasi. Efektif, efisien, inovatif dan berorientasi mutu sebagai
indikator nilai Komitmen Mutu juga terdapat pada tahapan kegiatan. Anti korupsi
sebagai nilai dasar dengan indikator nilai jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab,
kerja keras, sederhana, berani dan adil juga terdapat pada setiap tahapan aktualisasi.
Selama melakukan kegiatan aktualisasi, saya juga menerapkan nilai dasar diluar
kegiatan aktulaisasi dilingkungan sekitar saya. Adapun nilai yang saya terapkan adalah
sebagai beikut:
a. Akuntabilitas
1. Saya senantiasa bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh tetangga dalam
lingkungan tempat tinggal saya
2. Saya selalu mendahulukan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi atau
golongan
3. Saya selalu menjaga kepercayaan orang lain yang diamanahkan kepada saya
b. Nasionalisme
1. Saya selalu patuh terhadap ajaran agama saya
2. Saya selalu menghormati orang yang lebih tua dalam berpendapat
3. Saya selalu bermusyawarah dengan rekan auditor tentang kegiatan di lingkup
inspektorat
c. Etika publik
1. Saya selalu bersikap sopan santun kepada seluruh stakeholder yang ada di
inspektorat
2. Saya selalu taat pada peraturan yang berlaku
3. Saya selalu menjaga rahasia yang ada
d. Komitmen mutu
1. Saya selalu menyelesaikan tugas dengan efektif dan efisien
2. Saya selalu berinovasi dalam melakukan sesuatu
e. Anti korupsi
1. Saya selalu disiplin hadir tepat waktu baik di Kantor Inspektorat Kabupaten Muna
Barat maupun saat mengikuti apel gabungan setiap hari Senin di Kantor Bupati
Kabupaten Muna Barat.
2. Saya selalu bekerja sendiri tanpa merepotkan orang lain (mandiri).
3. Saya selalu bersikap jujur atas apapun yang saya lakukan dalam kehidupan sehari-
hari.

D. Analisis Capaian Aktualisasi


Dengan telah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ANEKA, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Optimalisasi
Pelaksanaan Pengawasan Inspektorat Bidang Kepegawaian melalui penyusunan SOP di
Puskesmas Sidamangura, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat maka
tujuan pada bab I berhasil dicapai. Hal ini dapat dilihat dari terlaksananya tiap tahapan
kegiatan yang telah disusun dan minimnya masalah yang terjadi serta mampu
terselesaikannya masalah. Untuk lebih singkat dan lebih jelasnya dapat dilihat pada
lampiran tabel di bawah ini :
Tabel 4.2 Analis Capaian Aktualisasi
Waktu
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Nilai Dasar Keterangan
Pelaksanaan
1 Penyusunan 1. Melakukan Diterapkanya fungsi 09 November Akuntabilitas
Rencana kordinasi awal kordinasi awal 2020 Nasionalisme
Pengawasan dengan dengan Etika Publik
Terlaksana
pimpinan/pejabat pimpinan/pejabat Komitmen
terkait Obrik terkait Obrik Mutu
Anti Korupsi
2. Penyusunan Adanya Program 09 – 10 Akuntabilitas
program kerja kerja pengawasan November 2020 Nasionalisme
pengawasan Etika Publik
Terlaksana
Komitmen
Mutu
Anti Korupsi
3. Membuat surat Adanya surat 10 – 11 Akuntabilitas
penyampaian penyampaian November 2020 Nasionalisme
pengawasan pengawasan kepada Etika Publik
Terlaksana
kepada Auditi/Obrik Komitmen
Auditi/Obrik Mutu
Anti Korupsi
2 Penyusunan 1. Menentukan Ditetapkannya 12 – 13 Akuntabilitas
Materi status temuan status temuan November 2020 Nasionalisme
pengawasan pengawasan pengawasan Etika Publik
Terlaksana
Komitmen
Mutu
Anti Korupsi
2. Menyusun Tim Tersusunnya tim 16 – 18 Akuntabilitas
Pemantau pemantauan November 2020 Nasionalisme
pengawasan pengawasan Etika Publik
Terlaksana
Komitmen
Mutu
Anti Korupsi
3. Menetapkan batas Di tetapkanya batas 19 – 20 Akuntabilitas
waktu waktu dalam November 2020 Nasionalisme
pe8nyelesaian penyelesaian Etika Publik
Terlaksana
pengawasan pengawasan Komitmen
Mutu
Anti Korupsi
3 Penyusunan 1. Konsultasi Tersedianya hasil 23 November Akuntabilitas
SOP bersama Kepala konsultasi 2020 Nasionalisme
Puskesmas Etika Publik
Terlaksana
Komitmen
Mutu
Anti Korupsi
2. Menyiapkan Tersedianya bahan 23 – 24 Akuntabilitas
bahan referensi referensi November 2020 Nasionalisme
Terlaksana
Penyusunan SOP Etika Publik
Komitmen
Mutu
Anti Korupsi
3. Menyusun Draft Tersedianya draft 24 November Akuntabilitas
SOP SOP 2020 Nasionalisme
Etika Publik
Terlaksana
Komitmen
Mutu
Anti Korupsi
4. Konsultasi Tersedianya catatan 24 – 25 Akuntabilitas
pemeriksaan draft / perbaikan SOP November 2020 Nasionalisme
SOP bersama Etika Publik
Terlaksana
mentor/ Kepala Komitmen
Puskesmas Mutu
Anti Korupsi
5. Mencetak SOP Tersedianya SOP 26 November Akuntabilitas
2020 Nasionalisme
Etika Publik
Terlaksana
Komitmen
Mutu
Anti Korupsi
6. Legalisasi SOP Terlegalisasinya 27 November Akuntabilitas
oleh Kepala SOP 2020 Nasionalisme
Puskesmas Etika Publik
Terlaksana
Komitmen
Mutu
Anti Korupsi
4 Penyusunan 1. Menyampaikan Adanya masukan 30 November – Akuntabilitas
Laporan Hasil Hasil analisa dan pimpinan dalam 01 Desember Nasionalisme
Aktualisasi pengawasan rangka peningkatan 2020 Etika Publik
kepada Inspektur kualitas kinerja Tim Komitmen
Terlaksana
sebagai bahan atas hasil Mutu
masukan untuk pengawasan Anti Korupsi
peningkatan
kinerja Tim
2. Gelar pengawasan Terlaksannya Gelar 01 Desember Akuntabilitas
dilaksanakan pengawasan 2020 Nasionalisme
untuk pendalaman Etika Publik Terlaksana
hasil Pengawasan Komitmen
yang Mutu
pelaksanaannya Anti Korupsi
minimal 1 (satu)
hari
3. Penyusunan Tersusunnya 02 – 08 Akuntabilitas
Laporan Hasil Laporan Hasil Desember 2020 Nasionalisme
Aktualisasi Aktualisasi Etika Publik
Terlaksana
Komitmen
Mutu
Anti Korupsi

Adanya penyusunan SOP dalam melakukan pengawasan bidang kepegawaian terkait


tingkat kedisiplinan PNS di Puskesmas Sidamangura yang telah disusun oleh penulis, maka
diharapkan pengawasan kedisiplinan PNS di Puskesmas Sidamangura dapat lebih optimal
terlaksana. Dengan terlaksananya kegiatan aktualisasi ini, maka isu yang diangkat terkait belum
optimalnya pengawasan Inspektorat bidang Kepegawaian dapat diselesaikan dengan
penyusunan SOP Kepegawaian di Puskesmas Sidamangura. Hal ini dapat terlihat pada lampiran
dokumentasi capaian progress. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.3 Monitoring Kehadiran PNS di Puskesmas Sidamangura

Sebelum Aktualisasi/Sebelum Berlaku SOP


Jml Persentase
No Nama Periode Hasil Pemeriksaan
Kehadiran (%)
Mengisi daftar absensi
1 SURIANA, S.KM., M.Kes 6 100
PNS
23 – 28 November 2020

Mengisi daftar absensi


2 dr. DWI NUR AKTA FIANI. S, S.Ked 6 100
PNS
Tidak pernah mengisi
3 LA NDIFONI 0 0
daftar absensi PNS
Tanggal 23 tidak mengisi
4 YUSRANINA, S.Kep.Ns 5 66,7
daftar absensi PNS
Tanggal 23,24,25 tidak
5 INSI ALFADAR mengisi daftar absensi 3 50
PNS
Tanggal 23 tidak mengisi
6 ASMA, AMK 5 83,3
daftar absensi PNS
Tanggal 23,24 tidak
7 EKO MEGASARI, Amd. Keb mengisi daftar absensi 4 66,7
PNS
Mengisi daftar absensi
8 ZULASTRI, Amd.Keb 6 100
PNS
Tanggal 25,26,27,28
9 JUMIATI, Amd.Kep tidak mengisi daftar 2 33,3
absensi PNS
Tanggal 26,27 tidak
10 ASRISKI, Amd.Kep mengisi daftar absensi 4 66,7
PNS
Tanggal 27 tidak mengisi
11 AKMAL JAMIL, AMK 5 83,3
daftar absensi PNS
Mengisi daftar absensi
12 HANUM FAUZIAH ARMAN, S.KM 6 100
PNS
Tidak pernah mengisi
13 ISMI SUHARINDA, Amd.Kep 0 0
daftar absensi PNS

Setelah Aktualisasi / Setelah Berlaku SOP


Jml Persentase
No Nama Periode Hasil Pemeriksaan
Kehadiran (%)
Mengisi daftar absensi
1 SURIANA, S.KM., M.Kes 6 100
PNS
Mengisi daftar absensi
2 dr. DWI NUR AKTA FIANI. S, S.Ked 6 100
PNS
Tanggal 30 tidak mengisi
3 LA NDIFONI 5 83,3
30 Nov – 05 Des 2020

daftar absensi PNS


Mengisi daftar absensi
4 YUSRANINA, S.Kep.Ns 6 100
PNS
Mengisi daftar absensi
5 INSI ALFADAR 6 100
PNS
Mengisi daftar absensi
6 ASMA, AMK 6 100
PNS
Mengisi daftar absensi
7 EKO MEGASARI, Amd. Keb 6 100
PNS
Mengisi daftar absensi
8 ZULASTRI, Amd.Keb 6 100
PNS
Tanggal 30 tidak mengisi
9 JUMIATI, Amd.Kep 5 83,3
daftar absensi PNS
Mengisi daftar absensi
10 ASRISKI, Amd.Kep 6 100
PNS
Mengisi daftar absensi
11 AKMAL JAMIL, AMK 6 100
PNS
Mengisi daftar absensi
12 HANUM FAUZIAH ARMAN, S.KM 6 100
PNS
Mengisi daftar absensi
13 ISMI SUHARINDA, Amd.Kep 6 100
PNS

Gambar 4.16 Grafik Perbandingan Kehadiran PNS Puskesmas Sidamangura

Sebelum dan Setelah Aktualisasi

Grafik Perbandingan Kehadiran PNS di Puskesmas Sidamangura


PERIODE JML KEHADIRAN PERSENTASE KEHADIRAN (%)
PERIODE JML KEHADIRAN PERSENTASE KEHADIRAN (%)
120 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 83,3 83,3 83,3
80 66,7 66,7 66,7 66,7 66,7
60 50
33,3
40
20 06 06 6 6 00 4 4 6 3 6 5 6 4 6 6 6 2 5 4 6 5 6 6 6 00 4
0
ASMA, AMK

AKMAL JAMIL, AMK


JUMIATI, Amd.Kep

ISMI SUHARINDA,
SURIANA, S.KM., M.Kes

LA NDIFONI

YUSRANINA, S.Kep.Ns

EKO MEGASARI, Amd.


INSI ALFADAR

HANUM FAUZIAH
dr. DWI NUR AKTA FIANI.

ZULASTRI, Amd.Keb

ASRISKI, Amd.Kep

ARMAN, S.KM

Amd.Kep
S, S.Ked

Keb

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

E. Faktor Kunci Keberhasilan


Kunci sukses dalam pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Pelaksanaan
Pengawasan Inspektorat Bidang Kepegawaian melalui penyusunan SOP di Puskesmas
Sidamangura, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat” yaitu:
1. Adanya dukungan dari pimpinan sehingga dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi
dapat terlaksana dengan baik;
2. Ide yang tersalurkan dengan baik;
3. Adanya kerja sama dengan Kepala Puskesmas Sidamangura serta seluruh jajarannya
sehingga dapat membantu dalam pelaksaaan kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien;
4. Tersedianya sarana dan prasarana keperluan kegiatan yang dilakukan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi “Optimalisasi Pelaksanaan
Pengawasan Inspektorat Bidang Kepegawaian melalui penyusunan SOP di Puskesmas
Sidamangura, Kecamatan Kusambi, Kabupaten Muna Barat” dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi (ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan antara lain :
1. Teraktualisasinya nilai-nilai konsepsi dasar (ANEKA) dan kedudukan serta peran
ASN dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Analis Hukum di Inspektorat
Kabupaten Muna Barat;
2. Terwujudnya peningkatan kualitas pengawasan di Inspektorat Kabupaten Muna Barat
setelah dilakukan :
a. Penyusunan Rencana Pengawasan
b. Pelaksanaan Pengawasan
c. Penyusunan SOP
d. Penyusunan Laporan Aktualisasi
B. Saran
Pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Pelaksanaan Pengawasan Inspektorat Bidang
Kepegawaian melalui penyusunan SOP di Puskesmas Sidamangura, Kecamatan
Kusambi, Kabupaten Muna Barat” dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN, maka
langkah peningkatan kualitas mutu pengawasan bukan hanya bermanfaat saat proses
penyelesaian rancangan kegiatan aktualisasi tetapi dapat dimanfaatkan untuk jangka
waktu yang panjang karena melihat manfaat yang akan diperoleh oleh Inspektorat
Kabupaten Muna Barat khususnya Puskesmas Sidamangura, Kecamatan Kusambi, Kab.
Muna Barat pada masa kini dan masa yang akan datang.
C. Rencana Tindak Lanjut
Adapun rencana tindak lanjut yang dapat penulis berikan antara lain :
1. SOP yang telah dibuat dan disahkan perlu disosialisasikan ke seluruh pengelola dan
pegawai terkait untuk kemudian diimplementasikan dan dievaluasi hasil
implementasiannya.
2. Kegiatan pembuatan dan pengesahan SOP perlu dilanjutkan dengan pembuatan dan
pengesahan SOP lainnya.
3. SOP yang telah ada selain terus dijadikan panduan, juga perlu disesuaikan dengan
peraturan-peraturan yang berlaku. Maka dari itu, dirasa penting untuk melakukan
update secara terus menerus terhadap perubahan-perubahan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

Keputuan Kepala BPKP Nomor : KEP-504/K/SU/2004 Tentang Pedoman Pelaksanaan


Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan BPKP
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil.Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III:
Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III:
Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III:
Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III:
Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan II dan III:
Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS: Whole of
Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon PNS: Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Peraturan Bupati Muna Barat Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Perubahan Peraturan Bupati Muna
Barat No 59 Tahun 2017 Tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Dan Uraian
Tugas Inspektorat Kabupaten Muna Barat
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor :
PER/220/M.PAN/7/2008 Tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya
LAMPIRAN
Lampiran Kegiatan 1
“Penyusunan Rencana Pengawasan”
Tahapan Kegiatan 1 : Melakukan kordinasi awal dengan pimpinan/pejabat
terkait Obrik
Tahapan Kegiatan 2 : Penyusunan Program Kerja Pengawasan
Tahapan Kegiatan 3 : Membuat Surat Penyampaian Pengawasan Kepada
Obrik
Lampiran Kegiatan 2
“Penyusunan Materi Pengawasan”
Tahapan Kegiatan 1 : Menentukan Status Temuan Pengawasan
Tahapan Kegiatan 2 : Menyusun Tim Pemantau Pengawasan
Tahapan Kegiatan 3 : Menetapkan Batas Waktu Pengawasan
Lampiran Kegiatan 3
“Penyusunan SOP”
Tahapan Kegiatan 1 : Konsultasi bersama Kepala Puskesmas
Tahapan Kegiatan 2 : Menyiapkan bahan referensi Penyusunan SOP
Tahapan Kegiatan 3 : Menyusun Draft SOP
Tahapan Kegiatan 4 : Konsultasi pemeriksaan draft SOP bersama mentor/
Kepala Puskesmas
Tahapan Kegiatan 5 : Mencetak SOP
Tahapan Kegiatan 6 : Legalisasi SOP oleh Kepala Puskesmas
Lampiran Kegiatan 4
“Penyusunan Laporan Aktualisasi”
Tahapan Kegiatan 1 : Menyampaikan Hasil Analisa dan Pengawasan
Kepada Inspektur
Tahapan Kegiatan 2 : Gelar Pengawasan
Tahapan Kegiatan 3 : Penyusunan Laporan Hasil Aktualisasi
Lampiran 1. Matriks Hambatan dan Solusi Kegiatan

No. Kegiatan Hambatan Solusi


1. Menyusun rencana Terkait koordinasi awal Tahapan kegiatan
pengawasan dengan pimpinan/pejabat menyesuaikan
terkait Obrik waktu tidak kondisi, waktu dan
dapat ditentukan sebab tempat yang ada
kesibukan pimpinan/pejabat agar tetap maksimal
terkait
2. Penyusunan Materi Terkena efek Pandemi covid- Konsultasi dan
Pengawasan 19 sehingga jadwal kerja melakukan
kantor terkadang tidak dapat permintaan data
disesuaikan dengan melalui whatsapp
auditi/obrik. pribadi.
3. Penyusunan SOP Tidak adanya acuan penulisan Konsultasi dan
draf SOP bidang mencari referensi
kepegawaian di Puskesmas draf SOP bidang
kepegawaian di
internet
4. Menyusunan Laporan Gelar pengawasan tidak dapt Komunikasi melalui
Aktualisasi ditentukan jadwalnya terkait alat komunikasi
dengan Pandemi Covid-19. untuk menentukan
jadwal pertemuan
tim pengawas dan
obrik
MATRIKS HABITUASI

INDIKATOR KEGIATAN I KEGIATAN II KEGIATAN III KEGIATAN IV


NILAI DASAR TOTAL
NILAI I II III I II III I II III IV V VI I II III

Transparansi 9

Jelas 6
AKUNTABILITAS
Bertanggung jawab 9

Integritas 5

Saling menghargai 3

Menggunakan
NASIONALISME bahasa indonesia 10
yang baik dan benar

Semangat 5

Sopan dan santun 5

Ramah 5

Profesional 7
ETIKA PUBLIK
Pencapaian hasil 9

Cepat dan tepat 10


Tanggap 4

KOMITMEN Kualitas mutu 5


MUTU Bersungguh sungguh 6
Cerdas dan cermat 8

Cepat dan tanggap 4

Teliti 7
Kualitas pelayanan 2

Efektif 3

Cermat dan teliti 7

Jujur 6

Berani 5
ANTI KORUPSI
Mandiri 7

Bekerja keras 8

Anda mungkin juga menyukai